Anda di halaman 1dari 10

METABOLISME

1. Ciri-ciri makhluk hidup


a. Bernafas
Bernapas atau yang biasa disebut respirasi adalah proses masuknya udara dari
luar yang mengandung oksigen dan pengeluaran udara dari dalam paru-paru.
Udara yang keluar dari paru-paru mengadung karbondioksida dan uap air.
Oksigen yang dihirup ke dalam tubuh digunakan untuk proses oksidasi zat
makanan di dalam tubuh supaya diperoleh energi untuk beraktivitas atau
melakukan kegiatan sehari-hari.
b. Bergerak
Bergerak adalah perpindahan posisi seluruh atau sebagian dari tubuh mahkluk
hidup karena adanya rangsangan. Perpindahan seluruh bagian tubuh terjadi pada
manusia dan hewan. Misalnya, manusia berjalan, ikan berenang, dan burung yang
terbang. Sedangkan gerak pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu,
misalnya gerak batang menuju datangnya cahaya.
Gerakan yang dilakukan manusia dan hewan itu disebut gerak aktif, karena dapat
dilihat dengan jelas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dapat diamati
secara langsung. Gerakan tersebut hanya dapat diamati dari adanya hasil gerakan
tersebut. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan itu bersifat pasif. Gerak
berpindah tempat pada tumbuhan disebut gerak taksis.
c. Peka Terhadap Rangsangan
Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan menerima dan memberikan
reaksi terhadap rangsang yang biasa disebut iritabilitas. Setiap mahkluk hidup
mempunyai kemampuan menanggapi rangsang yang berbeda-beda satu sama lain.
Kepekaan terhadap rangsang menunjukan bahwa di dalam tubuh mahkluk hidup
terjadi proses pengaturan, sehingga ia bisa menanggapi rangsangan dari luar
tersebut.
d. Memerlukan Makanan (Nutrisi)
Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makanan atau nutrisi untuk
mempertahankan hidupnya. Makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi
untuk melakukan proses-proses kehidupan. Cara mendapatkan makanan maupun
cara makan setiap makhluk hidup berbeda-beda. Berdasarkan cara memperoleh
makanan, maka makhluk hidup bisa dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.Autotrof
Kelompok autotrof adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri dari bahan anorganik. Hal ini karena makhluk hidup tersebut memiliki
organel khusus (kloroplas), contohnya adalah kelompok tumbuhan.
2.Heterotrof
Kelompok heterotrof adalah makhluk hidup yang sumber makanannya berasal
dari makhluk lain. Makhluk hidup yang termasuk dalam golongan heterotrof ada
bermacam-macam, antara lain:
Karnivora   : kelompok makhluk hidup pemakan daging
Herbivora   : kelompok makhluk hidup pemakan tumbuhan
Omnivora   : kelompok makhluk hidup pemakan daging hewan dan tumbuhan
Saprofit : kelompok makhluk hidup pemakan serah-serah daun atau hewan
dengan menghancurkan secara perlahan (jamur, bakteri)
Detrivora    : kelompok makhluk hidup pemakan sisa- sisa bahan organik hasil
perombakan saprofit
Parasit         : kelompok makhluk hidup mengambil sumber nutrisi dari tubuh
inangnya (induk semang)
e. Tumbuh dan Berkembang

Manusia, hewan, dan tumbuhan mengalami pertumbuhan selama hidupnya.


Pertumbuhan merupakan perubahan dari kecil menjadi besar karena
bertambahnya jumlah sel dan volume sel. Proses pertumbuhan tersebut tidak
dapat kembali/balik (irreversible). Contohnya adalah pertumbuhan manusia dari
pertemuan sel telur kemudian setelah 9 bulan, lahir dari rahim ibunya lalu dari
bayi mengalami pertumbuhan tinggi badan, berat badan, dan sel-sel tubuhnya
semakin banyak. Contoh lain adalah berudu (kecebong) yang tumbuh menjadi
katak dewasa dan biji yang berkecambah tumbuh menjadi tumbuhan besar.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah perubahan makhluk hidup
menuju kedewasaan.
f. Mengeluarkan zat sisa
Setiap makhluk hidup melakukan metabolisme dalam tubuhnya. Pada proses
metabolisme, selain menghasilkan energi juga menghasilkan zat sisa yang harus
dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika tidak segera dikeluarkan, kadar zat sisa yang
tinggi akan mempunyai efek yang berbahaya dan menjadi racun dalam tubuh.
Contohnya, paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air, kulit
mengeluarkan keringat, dan ginjal mengeluarkan urin. Tumbuhan mengeluarkan
zat sisa melalui stomata.
g. Berkembang biak

Cara makhluk hidup dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah


dengan cara berkembang biak atau biasa disebut reproduksi. Dalam proses
perkembangbiakan, kemungkinan besar sifat anak akan mewarisi sifat induknya.
Cara perkembangbiakan pada makhluk hidup yang beranekaragam dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara kawin atau generatif dan secara tidak
kawin atau vegetatif.
 Perkembangbiakan secara generatif
Perkembangbiakan secara generatif adalah pembentukan individu baru yang
diawali melalui terjadinya peleburan sel-sel kelamin.
Cara yang termasuk perkembangbiakan generatif, antara lain beranak dan
bertelur, sedangkan pada tumbuhan berbiji perkembangbiakan generatifnya
melalui biji.
 Perkembangbiakan secara vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah proses terbentuknya individu baru
tanpa melalui perkawinan. Perkembangbiakan hewan secara vegetatif, antara lain
dengan membelah diri pada Amoeba sp, dan pembentukan tunas pada Hydra sp.
Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan dapat dilakukan dengan
cara mencangkok, okulasi, stek dan mengenten.
h. Beradaptasi
Makhluk hidup harus bisa beradaptasi terhadap lingkungannya. Adaptasi adalah
kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Bagi makhluk
hidup yang dapat beradaptasi maka ia dapat bertahan lebih lama dan populasinya
akan bertambah banyak. Namun jika tidak dapat beradaptasi dengan
lingkungannya maka makhluk hidup pun akan punah.
i. Dapat Melakukan Metabolisme
Di dalam tubuh manusia terjadi reaksi-reaksi kimia yang biasa disebut
metabolisme. Reaksi-reaksi tersebut dapat berupa penyusunan maupun
penguraian zat tertentu agar dapat diserap oleh tubuh. Proses penguraian suatu zat
menjadi partikel yang lebih kecil disebut dengan proses katabolisme sedangkan
proses penyusunan senyawa tertentu disebut dengan proses anabolisme.

2. Mekanisme fotosintesis sebagai salah satu proses anabolisme


Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi di grana (tunggal: granum),
sedangkan reaksi gelap terjadi di stroma. Mengingat reaksi, konversi energi cahaya
menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2).

Reaksi Terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan mengurangi NADPH2.
Reaksi ini memerlukan molekul air dan sinar matahari. Proses ini dimulai dengan
penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II.
Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal
menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II)
berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680
nm. Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap
cahaya matahari sehingga elektron gembira klorofil di PS II dan menyebabkan
muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil
elektron dari molekul H2O yang ada di sekitar. Molekul air akan diselesaikan dengan
ion mangan (Mn), yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan
pelepasan H + dalam lumen tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari air, maka PS
II akan mengurangi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon sebuah
molekul kuinon yang terkandung dalam membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon
akan mengirimkan elektron dari PS II ke H + pompa disebut sitokrom b6-f kompleks.

Reaksi Gelap
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-
Benson dan Hatch-Slack jalur. Dalam Calvin-Benson tumbuhan siklus mengkonversi
senyawa ribulosa-1,5-bifosfat (RuBP, senyawa dengan lima atom C) dan molekul
karbon dioksida menjadi dua senyawa 3-fosfogliserat (PGA): Oleh karena itu PGA
memiliki tiga atom karbon yang berjalan melalui Pabrik Gelap Reaksi jalan ini
disebut tanaman C3. Fiksasi CO2 pada tanaman sebagai sumber karbon dibantu oleh
enzim Rubisco, yang merupakan enzim alami yang paling melimpah di bumi. Reaksi
gelap tanaman mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C4 karena senyawa
pertama yang terbentuk setelah fiksasi CO2 adalah asam oksaloasetat yang memiliki
empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah karboksilase fosfoenolpiruvat.

3. Mekanisme respirasi seluler sebagai salah satu proses katabolisme


Katabolisme disebut juga respirasi, merupakan proses pemecahan bahan organik
menjadi bahan anorganik dan melepaskan sejumlah energi (reaksi eksergonik). Energi
yang lepas tersebut digunakan untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yang
merupakan sumber energi untuk seluruh aktivitas kehidupan.
Ada empat langkah dalam proses respirasi, yaitu: glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
daur Krebs, dan rantai transpor elektron.
1. Glikolisis
Glikolisis berlangsung di sitosol, merupakan proses pemecahan molekul glukosa
yang memiliki 6 atom C menjadi dua molekul asam piruvat yang memiliki 3 atom
C. Reaksi yang berlangsung di sitosol ini menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP.

2. Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di matriks mitokondria, sebenarnya
merupakan langkah awal untuk memulai langkah ketiga, yaitu daur Krebs. Pada 
langkah ini 2 molekul asam piruvat yang terbentuk pada glikolisis masing-masing
diubah menjadi Asetil-KoA (asetil koenzim A) dan menghasilkan 2 NADH.
3. Daur Krebs
Daur Krebs yang berlangsung di matriks mitokondria disebut juga daur asam
sitrat atau daur asam trikarboksilat dan berlangsung pada matriks mitokondria.
Asetil-KoA yang terbentuk pada dekarboksilasi oksidatif, memasuki daur ini.
Pada akhir siklus dihasilkan 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP. (lihat skema di
bawah)

4. Rantai Transpor Elektron


Rantai transpor elektron berlangsung pada krista mitokondria. Prinsip dari reaksi
ini adalah: setiap pemindahan ion H (elektron) yang dilepas dari dua langkah
pertama tadi antar akseptor dihasilkan energi yang digunakan untuk pembentukan
ATP.

Setiap satu molekul NADH yang teroksidasi menjadi NAD akan melepaskan
energi yang digunakan untuk pembentukan 3 molekul ATP. Sedangkan oksidasi
FADH menjadi FAD, energi yang lepas hanya bisa digunakan untuk membentuk
2 ATP. Jadi, satu mol glukosa yang mengalami proses respirasi dihasilkan total
38 ATP.
Tabel berikut menjelaskan perhitungan pembentukan ATP per mol glukosa yang
dipecah pada proses respirasi.

Proses A N F
T A A
P D D
H H
Glikolis 2 2 –
is 2 –
Dekarb – 6 2
oksilasi – –
oksidati 2
f
Daur 3
Krebs 4
Rantai
transpor
elektron
Total 3 10 2
8

Respirasi Anaerob
Oksigen diperlukan dalam respirasi aerob sebagai penerima H yang terakhir dan
membentuk H2O. Bila berlangsung aktivitas respirasi yang sangat intensif seperti
pada kontraksi otot yang berat akan terjadi kekurangan oksigen yang
menyebabkan berlangsungnya respirasi anaerob. Contoh respirasi anaerob adalah
fermentasi asam laktat pada otot, dan fermentasi alkohol yang dilakukan oleh
jamur Sacharromyces (ragi).
1.    Fermentasi asam laktat
 

Asam piruvat yang  terbentuk pada glikolisis tidak memasuki daur Krebs dan
rantai transpor elektron karena tak ada oksigen sebagai penerima H yang terakhir.
Akibatnya asam piruvat direduksi karena menerima H dari NADH yang terbentuk
saat glikolisis, dan terbentuklah asam laktat yang menyebabkan rasa lelah pada
otot. Peristiwa ini hanya menghasilkan 2 ATP untuk setiap mol glukosa yang
direspirasi.
 
CH3.CO.COOH + NADH —–> CH3.CHOH.COOH + NAD + E
(asam piruvat)                           (asam laktat)

2.    Fermentasi alkohol


 

 
Pada fermentasi alkohol asam piruvat diubah menjadi asetaldehid yang kemudian
menerima H dari NADH sehingga terbentuk etanol. Reaksi ini juga menghasilkan
2 ATP.
CH3.CO.COOH —–> CH3.CHO + NADH —–> C2H50H + NAD + E
(asam piruvat)           (asetaldehid)                             (etanol)

4. Peran metabolisme dalam mendukung fungsi kehidupan


 Menghasilkan, energi bagi dari proses perubahan zat-zat makanan yang ada di
dalam tubuh
 Zat-zat lain yang berasal dari protein berguna untuk pertumbuhan dan respirasi
jaringan tubuh.
 Mengganti jaringan yang rusak atau membentuk jaringan
 Menyusun unit pembangun menjadi protein, asam nukleat dan komponen sel
lainnya
DAFTAR PUSTAKA
http://biologimediacentre.com/respirasi-sel-katabolisme/
http://www.gurupendidikan.co.id/proses-fotosintesis-pada-tumbuhan-secara-
singkat/
BIOLOGI UMUM
METABOLISME

Nama : Juni Hernita


NIM : 17029101
Prodi : Pendidikan Matematika
SEKSI : 201720290066
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
JURUSAN MATEMATIKA
2018

Anda mungkin juga menyukai