Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan
di seluruh dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan sebagai prioritas utama
akan tertinggal dari kemajuan segala bidang, dibanding Negara lain yang
memberikan tempat bagi matematika sebagai subjek yang sangat penting. 1 Selain
itu matematika juga merupakan alat yang dapat membantu memecahkan berbagai
permasalahan (dalam pemerintahan, industri, sains). Dalam keberadaannya
matematika juga tidak luput dari sejarahnya, dimana sejarah matematika adalah
penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit
perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika dimasa silam.
Dalam perjalanan sejarahnya, matematika berperan membangun peradaban manusia
sepanjang masa. Kata "matematika" berasal dari kata (mthema) dalam
bahasa Yunani yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga
(mathematiks) yang diartikan sebagai "suka belajar".2
Matematika mempunyai banyak cabang diantaranya cabang matematika
geometri yang salah satu materi yang dibahas didalamnya adalah irisan kerucut. Ada
banyak hal yang menarik pada irisan kerucut, dari mulai sejarah perkembangan
irisan kerucut, materi irisan kerucut (secara umum didalamnya terbagi menjadi
empat jenis irisan kerucut yaitu lingkaran, elips, parabola dan hiperbola) ,aplikasi
irisan kerucut dalam kehidupan sehari-hari baik pada zaman dahulu maupun
sekarang, serta cara mengajarkan irisan kerucut kepada siswa yang harus sangat

1
Didik kurniawan,Matematika dan Filsafat matematika, diakses dari
http://pascamatematika.blogspot.co.id/2012/09/matematika-dan-filsafat-matematika.html, pada
tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.00
2
Lia nuriasih, Sejarah Matematika, diakses dari http://ku-mathitung.blogspot.co.id/p/sejarah-
matematika.html, pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.00

1
diperhatikan dari berbagai faktornya karena mengingat materi irisan kerucut yang
rumit.
Melihat adanya keadaan tersebut maka saya tertarik untuk melakukan kajian
mengenai irisan kerucut elips, dari mulai sejarah perkembangan irisan kerucut
secara umum, materi irisan kerucut elips, aplikasi irisan kerucut elips dalam
kehidupan sehari-hari baik pada zaman dahulu maupun sekarang, serta cara
mengajarkan irisan kerucut elips kepada siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah irisan kerucut?
2. Apa saja materi mengenai irisan kerucut (elips) beserta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana cara mengajarkan elips kepada siswa?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang ingin dicapai dari penyusun makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui sejarah irisan kerucut.
2. Mengetahui apa saja materi mengenai irisan kerucut (elips) beserta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui cara mengajarkan elips kepada siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Irisan Kerucut


Dalam matematika, irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang
membentuk kurva dua-dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan
sebuah bidang. tiga jenis kurva yang dapat terjadi adalah parabola, elips, dan
hiperbola.
Apollonius dari Perga adalah matematikawan Yunani yang pertama
mempelajari irisan kerucut secara sistematik pada awal abad ke-2 SM. dalam
memahami geometri irisan kerucut, sebuah kerucut dianggap memiliki dua kulit
yang membentang sampai tak berhingga di kedua arah. sebuah generator adalah
sebuah garis yang dapat dibuat pada kulit kerucut, dan semua generator saling
berpotongan di satu titik yang disebut verteks kerucut. Jenis-jenis irisan kerucut
yaitu,jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu
generator, maka irisannya adalah parabola. Jika bidang pengiris sejajar dengan dua
generator, maka irisannya akan memotong kedua kulit dan membentuk sebuah
hiperbola. Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris tidak sejajar dengan generator
manapun. Lingkaran adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk jika bidang
pengiris memotong semua generator dan tegak lurus sumbu kerucut. Kasus-kasus
degenerasi terjadi jika bidang-bidang pengiris melalui verteks kerucut. Irisan-
irisannya dapat berupa titik, garis lurus, dan dua garis lurus yang saling
berpotongan. Sebuah titik terjadi jika bidang pengiris melalui verteks kerucut
namun tidak memotong generator mana pun. Kasus ini merupakan elips yang
terdegenerasi. Jika bidang pengiris melalui verteks kerucut, dan hanya satu
generator, maka yang terjadi adalah sebuah garis lurus, dan merupakan parabola
yang terdegenerasi. Sebuah hiperbola terdegenerasi terjadi jika bidang pengiris

3
melalui verteks kerucut dan dua generator sehingga memberikan dua garis lurus
yang saling berpotongan. Secara geometri analitis, irisan kerucut dapat
didefinisikan sebagai:
tempat kedudukan titik-titik pada sebuah bidang, sedemikian sehingga jarak titik-
titik tersebut ke sebuah titik tetap F (yang disebut fokus) memiliki rasio yang
komstan terhadap jarak titik-titik tersebut ke sebuah garis tetap L (disebut
direktriks) yang tidak mengandung F.
Appollonius (c. 262-190 SM) konsolidasi dan diperpanjang hasil
sebelumnya conics menjadi Bagian monografi Conic, terdiri dari delapan buku
dengan 487 proposisi.3 Buku pertama Conics (Kerucut) membahas segala
sesuatu tentang hal-hal mendasar tentang kurva-kurva yang disebut paling
lengkap dan lebih umum dibanding pengarang-pengarang lain. Dalam buku ini
pula disebutkan theorema dan transformasi koordinat dari sistem yang didasarkan
pada tangen dan diameter pada titik P yang berada pada kerucut ke dalam sistem
baru yang ditentukan oleh tangen dan diameter dari titik Q yang berada pada kurva
yang sama. Apollonius sangat mengenal karakteristik hiperbola dengan asimtut
sebagai absisnya. Persamaan xy = c2 adalah hiperbola sama sisi yang mirip dengan
rumus hukum Boyle tentang gas.Buku kedua melanjutkan bahasan tentang tangen
dan diameter. Dengan menggunakan proposisi-proposisi dan gambar-gambar
kurva. Buku ketiga disebut oleh Apollonius adalah yang paling membanggakan
karena disebutkan berisikan theorema-theorema yang bermanfaat untuk
melakukan (operasi) sintesis dan solid loci penentuan limit. Disebutkan olehnya
bahwa Euclid belum menyinggung topik ini. Locus tiga dan empat garis
memegang peran penting dalam matematika sejak Euclid sampai Newton. Buku
keempat menggambarkan keinginan pengarangnya untuk menunjukkan Ada

3
Andi Sudarman,Sejarah irisan kerucut, diakses dari phttp://andisudarmansulnas.blogspot
co.id/2013/12/sejarah-irisan-kerucut.html, pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.00

4
banyak cara bagian kerucut dapat saling berpotongan. Ide tentang hiperbola dua
cabang yang berlawanan arah adalah gagasan Apollonius. Buku kelima
berhubungan dengan maksimum dan minimum garis lurus yang bersinggungan
dengan kerucut. Pada saat buku ini dibuat, tidak pernah terpikirkan bahwa konsep-
konsep didalamnya kelak akan mendasari dinamika bumi (terrestial) dan
mekanika alam semesta (celestial). Tanpa pengetahuan tentang tangen terhadap
parabola mustahil analisis terhadap lintasan peluru tidaklah dimungkinkan. Buku
keenam, berisikan proposisi-proposisi tentang bagian dari kerucut apakah sama
atau berbeda, mirip atau berlainan. Terdapat satu proposisi yang membuktikan
bahwa apabila sebuah kerucut dipotong oleh dua garis sejajar terjadilah bagian-
bagian hiperbolik dan eliptik, bagian yang mirip namun tidak sama. Buku ketujuh
kembali membicarakan tentang mentasrifkan (conjungate) diameter-diameter dan
berbagai proposisi-proposisi baru yang membahas diameter dari bagian-bagian
kerucut.
Appollonius adalah yang pertama untuk mendasarkan teori ketiga conics
pada bagian satu kerucut lingkaran, kanan atau miring. Dia juga yang memberikan
nama elips, parabola, dan hiperbola. Archimedes sudah mencetuskan istilah
parabola yang artinya bagian sudut kanan kerucut. Apollonius (barangkali
melanjutkan penamaan dari Archimedes) mengenalkan kata elips dan hiperbola
dalam kaitannya dengan kurva-kurva tersebut. Istilah elips, parabola, dan
hiperbola bukanlah penemuan Achimedes maupun Apollonius; mereka
mengadaptasi kata dan artinya dari para pengikut Pythagoras (pythagorean), dalam
menyelesaikan persamaan-persamaan kuadratik untuk aplikasi mencari luas. Elips
berarti kurang atau tidak sempurna digunakan untuk memberi nama apabila luas
persegi panjang pada bidang yang diketahui disetarakan dengan bagian garis
tertentu yang diketahui hasilnya kurang. Hiperbola yang artinya kelebihan dipakai
apabila luas persegi panjang pada bidang yang diketahui disetarakan dengan
bagian garis tertentu yang diketahui hasilnya lebih. Parabola yang artinya di
samping atau pembanding) tidak mengindikasikan lebih atau kurang. Apollonius

5
menggunakan ketiga istilah di atas dalam konteks baru yaitu sebagai persamaan
parabola dengan verteks pada titik asal, (0,0), sistem Kartesian, adalah y = lx (l =
latus rectum atau parameter) sekarang diganti dengan 2p atau bahkan 4p.4
1100 - Omar Khayym "memberikan klasifikasi lengkap dari persamaan
kubik dengan solusi geometris ditemukan dengan cara memotong bagian
kerucut."Ia menjadi yang pertama menemukan umum geometrik solusi dari
persamaan kubik dan meletakkan dasar bagi pengembangan geometri analitik dan
non-Euclidean geometri. 340 SM- Aristaeus ( ) menulis
Lima Buku tentang Bagian Conic.
Bagian Conic antara kurva tertua, dan merupakan salah satu subjek
matematika tertua dipelajari secara sistematis dan menyeluruh. Para conics
tampaknya telah ditemukan oleh Menaechmus (a, Yunani c.375-325 SM), tutor
untuk Alexander Agung. Mereka yang dikandung dalam upaya untuk mengatasi
tiga masalah konstruksi terkenal trisecting sudut, penggandaan kubus, dan
mengkuadratkan lingkaran. (Ini masalah bertahan sampai awal abad 19 ketika
ditunjukkan bahwa tidak mungkin untuk menyelesaikannya dengan bantuan hanya
straightedge dan kompas a) conics pertama kali didefinisikan sebagai
persimpangan: sebuah kerucut lingkaran tegak dari berbagai sudut simpul, sebuah
pesawat tegak lurus terhadap unsur kerucut.
Dalam Renaisans, hukum Kepler tentang gerak planet, Descarte dan Fermat
koordinat geometri, dan awal geometri proyektif dimulai oleh Desargues, La Hire,
Pascal mendorong conics ke tingkat tinggi.5

4
Hana, Apollonius, diakses dari http://hanmatematika.blogspot.co.id/2013/01/apollonius.html, pada
tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.13
5
Andi Sudarman, Sejarah Irisan Kerucut, diakses dari
http://andisudarmansulnas.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-irisan-kerucut.html pada tanggal 12
Desember 2016 pukul 13.15

6
B. Materi Irisan Kerucut
1. Pengertian Irisan Kerucut

Dalam matematika, irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang
membentuk kurva dua-dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut
dengan sebuah bidang. Dalam memahami geometri irisan kerucut, sebuah
kerucut dianggap memiliki dua kulit yang membentang sampai tak berhingga
di kedua arah. Sebuah generator adalah sebuah garis yang dapat dibuat pada
kulit kerucut, dan semua generator saling berpotongan di satu titik yang disebut
verteks kerucut.
Secara geometri analitis, irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai:
tempat kedudukan titik-titik pada sebuah bidang, sedemikian, sehingga jarak
titik-titik tersebut ke sebuah titik tetap F (yang disebut fokus) memiliki rasio
yang konstan terhadap jarak titik-titik tersebut ke sebuah garis tetap L (disebut
direktriks) yang tidak mengandung F.

Eksentrisitas adalah rasio antara FM dan M'M. Elips (e=1/2),


parabola (e=1) dan hiperbola (e=2) dengan
fokus (F) dan direktriks yang tetap.

Rasio yang konstan tersebut


disebut eksentrisitas, dilambangkan
dengan e, dan merupakan bilangan non-
negatif. Untuk e = 0, irisan kerucut
tersebut adalah lingkaran, e < 1 sebuah
elips, e = 1 sebuah parabola, dan e > 1
sebuah hiperbola.

7
2. Geometri Irisan Kerucut Dan Jenis-Jenisnya

Jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu
generator, maka irisannya adalah parabola.
Jika bidang pengiris sejajar dengan dua generator, maka irisannya akan
memotong kedua kulit dan membentuk sebuah hiperbola.
Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris tidak sejajar dengan generator
mana pun.
Lingkaran adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk jika bidang
pengiris memotong semua generator dan tegak lurus sumbu kerucut.
Dalam koordinat kartesius, grafik dari persamaan kuadrat dengan dua
variabel selalu menghasilkan irisan kerucut, dan semua irisan kerucut dapat
dihasilkan dengan cara ini.
Jika terdapat persamaan dengan bentuk:
ax2 + 2hxy + by2 + 2gx + 2fy + c = 0

maka:
Jika h2 = ab, persamaan ini menghasilkan parabola.
Jika h2 < ab, persamaan ini menghasilkan elips.
Jika h2 > ab, persamaan ini menghasilkan hiperbola.

8
Jika a = b and h = 0, persamaan ini menghasilkan lingkaran.
Jika a + b = 0, persamaan ini menghasilkan hiperbola persegi.
Dalam makalah ini saya hanya akan membahas elips, mengingat materi
irisan kerucut yang tidak sedikit.

Elips

Elips adalah tempat kedudukan


titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap
dua titik tertentu adalah tetap. Kedua titik
tertentu itu disebut titik focus.

C(0,b) P(x,y)

A(a,0) F1 ( - c , 0 ) O B(a,0) X
F1 ( c , 0 )

D(0,-b)

9
Dari gambar diatas, titik F1 dan F2 dan adalah titik focus elips dan A,
B, C,
D adalah titik puncak elips. Elips mempunyai dua sumbu simetri,
yaitu:
a. Garis yang memuat fokus dinamakan sumbu mayor. Pada
gambar, sumbu mayor elips adalah AB.
b. Garis yang tegak lurus sumbu mayor di titik tengah disebut
sumbu minor. Pada gambar sumbu minor elips adalah CD.
Sedangkan titik potong kedua sumbu elips itu disebut pusat elips.
Elips juga didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik yang
perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan suatu garis yang diketahui
besarnya tetap. (e < 1 ). Titik itu disebut fokus dan garis tertentu itu disebut
direktriks.
Gambar diatas menunjukkan sebuah elips dengan:
a. Pusat elips O(0,0)
b. Sumbu simetri adalah sumbu x dan sumbu y
c. Fokus F1 (-c,0) dan F2 (c,0)
d. Sumbu mayor pada sumbu x, puncak A(-a,0) dan B(a,0) ,
panjang sumbu mayor = 2a
e. Sumbu minor pada sumbu y, puncak C(0,b) dan D(0,-b) ,
panjang sumbu minor = 2b
c
f. Eksentrisitas : e
a
a a2
g. Direktriks : x atau x
e c
2 b2
h. Panjang lactus rectum
a

10
a. Persamaan Elips
Berikut ini akan diberikan persamaan elips berdasarkan letak titik
pusat elips.
1) Persamaan elips yang berpusat di O(0,0)
Selain diketahui pusat elipsnya, persamaan elips juga
ditentukan dari titik fokusnya.
a) Persamaan elips yang berfokus pada sumbu x,

x2 y2
b2 x2 a 2 y 2 a 2 b2 atau 1, a b
a2 b2

Dengan: - Pusat (0,0)


- Fokus F1 (-c,0) dan F2 (c,0)

b) Persamaan elips yang berfokus pada sumbu y,

x2 y2
a 2 x2 b2 y 2 a 2 b2 atau 1, a b
b2 a 2

Dengan: - Pusat (0,0)


- Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)

Catatan: c a b
2 2

Contoh 1
Tentukan persamaan elips yang berpusat di O (0,0), fokus (-4,0)
dan (4,0) dengan sumbu mayor 10 satuan.
Jawab:
Fokus di F1 (-4,0) dan F2 (4,0) maka c = 4 (fokus pada
sumbu x )
Panjang sumbu mayor = 10, maka 2a = 10. Sehingga a = 5

11
b a2 c2 25 16 9 3
Persamaan elipsnya:

x2 y2 x2 y2 x2 y2
1 1 1
a2 b2 5 2 32 25 9
x2 y2
Jadi persamaan elipnya adalah 1
25 9
2) Persamaan elips yang berpusat di P(,)
a) Persamaan elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak
pada / sejajar sumbu x,

x y
2 2

1
a2 b2
Dengan :
- Pusat (,)
- Titik fokus di F1 (-c, ) & F2(+c, )
- Titik puncak (-a, ) & (+a, )
- Panjang sumbu mayor=2a
- Panjang sumbu minor=2b
a2
- Persamaan direktriks x
c

x y
2 2

1
b2 a2

b) Persamaan elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak


pada / sejajar sumbu y,

Dengan :
- Pusat (,)

12
- Titik fokus di F1 (,-c) & F2(,+c)
- Titik puncak (,-a) & (,+a)
- Panjang sumbu mayor=2a
- Panjang sumbu minor=2b
a2
- Persamaan direktriks y
c
Contoh 1
Tentukan titik pusat, titik fokus, titik puncak, panjang sumbu
mayor dan sumbu minor dari persamaan elips
4 x 2 9 y 2 16 x 18 y 11 0
Jawab :
Nyatakan terlebih dahulu persamaan elips tersebut ke dalam bentuk
baku

x y
2 2

1
a2 b2
4 x 2 9 y 2 16 x 18 y 11 0

4 x 2 16 x 9 y 2 18 y 11

4 x 2 4 x 9 y 2 2 y 11


4 x 2 22 9 y 1 12 11
2 2

4 x 2 4 9 y 1 1 11
2 2

4 x 2 16 9 y 1 9 11
2 2

4 x 2 9 y 1 11 16 9
2 2

4 x 2 9 y 1 36
2 2

x 2 y 1
2 2

1
9 4

13
Dari persamaan diatas diperoleh : =2, =1, a2=9 maka a=3, b2=4

maka a=2, c a2 b2 32 22 9 4 5
- Pusat ( , )= ( 2,1 )
- Titik fokus di F1 ( -c, )= ( 2 - 5 ,1 ) & F2 ( +c, )=( 2+ 5 ,1 )
- Titik puncak ( -a, )=( 2-3,1 ) =( -1,1 ) & ( +a, )= ( 2+3,1 )=( 5,1 )
- Panjang sumbu mayor=2a=2.3=6
- Panjang sumbu minor=2b=2.2=4

C. Aplikasi Irisan Kerucut (Elips)


1. Pada Jaman dahulu
Geometer Yunani membagi kurva menjadi 3 kategori. Pertama,
plane loci terdiri dari garis lurus dan lingkaran; kedua, solid loci terdiri
dari bagian/potongan kerucut; ketiga, liniear loci gabungan antara garis
dan bentuk bidang. Konsep parabola, hiperbola dan elips banyak memberi
sumbangan bagi astronomi modern.6
Pada abad ke 16 seorang matematikawan sekaligus astronom
bernama Johannes Kepler murid Brahe, yang kemudian berhasil
merumuskan teori dasar tentang pergerakan planet-planet, berdasarkan
data pengamatan yang dikumpulkan Brahe, menjelaskan gerakan planet di
dalam tata surya. Hukum di atas menjabarkan gerakan dua benda yang
saling mengorbit yang merupakan orang pertama yang membahas bentuk
orbit planet. Kepler juga merumuskan serangkaian hukum untuk
menjelaskan bentuk dan karakteristik orbit planet. Salah satu hukumnya
berbunyi Orbit setiap planet berbentuk elips dengan matahari berada di
salah satu fokusnya. Elips adalah bentuk bangun datar yang merupakan

6
Achadika. Sejarah Elips Parabola dan LIngkaran diakss dari http://bencanatika.blogspot.
co.id/2012/03/sejarah-elips-parabola-dan-lingkaran.html, pada tanggal 12 Desember 2016 pukul
13.13

14
salah satu dari irisan kerucut (selain lingkaran, hiperbola, dan parabola).
Dimana eksentrisitas elips bernilai antara 0 dan 1. Lintasan suatu planet
mengelilingi matahari akan berupa sebuah elips, dan matahari akan selalu
berada di salah satu dari dua focus elips tersebut.7

2. Pada Jaman Sekarang

Penerapan elips dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai di


berbagai macam sektor. Pada banyak kasus, hanya beberapa informasi
dalam elips yang diketahui sehingga kita harus menentukan informasi-
informasi yang hilang untuk dapat menyelesaikan permasalahan elips yang
diberikan. Pada kasus lainnya, kita harus menulis kembali persamaan elips
yang diberikan untuk menentukan informasi yang berhubungan
dengan p, q, dan f.
Contoh 1: Permasalahan Karakteristik Elips
Di Washington D.C., terdapat taman Ellipse yang terletak di antara
Gedung Putih dan Monumen Washington. Taman tersebut dikelilingi oleh
suatu jalan yang berbentuk elips dengan panjang sumbu mayor dan
minornya secara berturut-turut adalah 458 meter dan 390 meter. Apabila
pengelola taman tersebut ingin membangun air mancur pada masing-
masing fokus taman tersebut, tentukan jarak antara air mancur tersebut.

7
No Name, Hukum Kepler, diakses dari http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Fungsi-
Bunyi-Hukum-Kepler-I-II-III-Adalah.html, pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.13

15
Pembahasan
Karena panjang dari sumbu mayornya 2p = 458 maka kita
peroleh p = 458/2 = 229 dan p2 = 2292 = 52.441. Sedangkan panjang
sumbu minornya 2q = 390, sehingga q = 390/2 = 195 dan q2 = 1952 =
38.025. Untuk menentukan f, kita dapat menggunakan persamaan fokus.

Jadi, jarak antara kedua air mancur tersebut adalah 2(120) = 240
meter.

Contoh 2: Prosedur Medis


Litotripsi merupakan suatu prosedur medis yang dilakukan untuk
menghancurkan batu di saluran kemih dengan menggunakan gelombang
kejut ultrasonik sehingga pecahannya dapat dengan mudah lolos dari
tubuh. Suatu alat yang disebut lithotripter, berbentuk setengah elips 3
dimensi mengaplikasikan sifat-sifat dari titik fokus elips, digunakan untuk
mengumpulkan gelombang ultrasonik pada satu titik fokus untuk
dikirimkan ke batu ginjal yang terletak di titik fokus lainnya. Perhatikan
gambar berikut.

16
Jika lithotripter tersebut memiliki panjang (sumbu semi mayor) 16
cm dan berjari-jari (sumbu semi minor) 10 cm, seberapa jauh dari titik
puncak seharusnya batu ginjal tersebut diposisikan agar diperoleh hasil
yang maksimal?

Pembahasan
Dari soal, kita dapatkan panjang sumbu semi mayornya adalah q =
16, sehingga q2 = 162 = 256 dan panjang sumbu semi minornya adalah p =
10, sehingga p2 = 102 = 100. Dengan menggunakan persamaan fokus:

Sehingga, jarak titik puncak dengan titik fokus di mana batu ginjal
diposisikan dapat ditentukan sebagai berikut.

Jadi, agar diperoleh hasil yang maksimal, batu ginjal tersebut


seharusnya terletak pada jarak 28,49 dari titik puncak lithotripter.8

8
Yoyo, Pembahasan Penerapan Elips , diakses dari https://yos3prens.wordpress.com/2014/01/17/5-
soal-dan-pembahasan-penerapan-elips/, pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.10

17
D. Cara mengajarkan irisan kerucut (Elips)
Untuk mengajarkan irisan kerucut ada tiga aspek harus diperhatikan,
yaitu sebagai berikut:
1. Aspek-aspek yang harus diperhatikan sebelum mengajarkan irisan
kerucut
a. Sifat abstrak irisan kerucut
Sebelum membahas cara mengajarkan irisan kerucut, kita semua
harus tahu terlebih dahulu bahwa pada dasarnya irisan kerucut
merupakan salah satu materi matematika yang bersifat abstrak.
Hal ini sesuai dengan pendapat menurut Salomon Bochner,ia
menyatakan bahwa matematika tidak berhubungn dengan perwujudan-
perwujudan dan benda-benda dari dunia luar, melainkan hanya dengan
hal-hal dan hubungan-hubungan yang merupakan gambaran-gambaran
yang diciptakannya sendiri. Dengan ini lahirlah pendapat yang
menganggap matematika sebagai penelaahan tentang sistem-sistem
abstrak, yakni sebagai penelaahan tentang permainan-permainan yang
dimainkan dengan sasaran-sasaran abstrak yang perilakunya dicirikan
dengan kumpulan-kumpulan aturan yang ditentukan.9 Oleh sebab itu
dalam mengajarkannya
b. Siswa sebagai subjek yang akan mempelajari irisan kerucut
Siswa yang akan mempelajari irisan kerucut (Elips) adalah
siswa SMA kelas XI yang umurnya rata-rata sekitar 16 thn 18 thn,
dimana menurut teori piaget pada umur tersebut tahap kognitifnya telah
masuk pada tahap opersasi formal.

9
Ari Yuwono, Filsafat Matematika, diakses dari http://ariyuwono.blogspot.co.id/2009/03/filsafat-
matematika_19.html, pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.13

18
Tahap operasi formal yaitu umur 11/12 ke atas. Ciri pokok
perkembangannya adalah hipotesis, abstrak, dan logis.Tahap operasi
formal (formal operations) merupakan tahap terakhir dalam
perkembangan kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini, seorang remaja
sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal
berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesis, dan dapat mengambil
kesimpulan lepas dari apa yang dapat diamati saat itu. Cara berpikir
yang abstrak mulai dimengerti. Sifat pokok tahap operasi formal adalah
pemikiran deduktif hipotesis, induktif sintifik, dan abstrak reflektif.10
Sehingga apabila dikaitkan antara materi irisan kerucut (Elips)
dengan aspek kognitif siswa yang telah mampu berpikir tentang objek-
objek yang abstrak maka dalam mengajarkan irisan kerucut (Elips) yang
sifatnya abstrak tidak akan terlalu sulit, namun tetap harus ada media
pembelajaran yang membantu mereka dalam memahami materi baik itu
media visual, audio, maupun audio visual sehingga konsep-konsep
irisan kerucut dapat tersampaikan dengan baik karena materinya rumit
dan perlu pemahaman yang maksimal.
c. Kompetensi inti dan kompetensi dasar irisan kerut
Berikut dibawah ini kompetensi inti dan kompetensi dasar irisan
kerucut sesuai kurikulum 2013, yaitu:
1) Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

10
Nina, Teori Belajar Jean Peaget, diakses dari https://ninamath.wordpress.com/2013/03/14/teori-
belajar-jean-piaget/, pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 14.50

19
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.). Kompetensi Inti
2) Kompetensi dasar

2.1. Melatih diri bersikap konsisten, rasa ingin tahu, bersifat kritis,
jujur serta responsif dalam memecahkan masalah matematika,
bidang ilmu lain, dan masalah nyata kehidupan

2.2 Menunjukkan kemampuan berkolaborasi, percaya diri, tangguh,


kemampuan bekerjasama dan bersikap realistis serta proaktif dalam
memecahkan dan menafsirkan penyelesaian masalah

3.3 Menganalisis konsep sifat- sifat irisan kerucut (parabola,


hiperbola, dan ellips) dan menerapkannya dalam pembuktian dan
menyelesaikan masalah matematika.11

11
Silabus matematika peminatan kelas XI

20
Dengan demkian dalam mengajarkan irisan kerucut (Elips)
harus sesuai dengan KI dan KD yang telah ditetapkan, sehingga bisa
mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2. Aspek-aspek yang harus diperhatikan saat proses mengajarkan irisan


kerucut
a. Pendekatan pembelajaran

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kontekstual.


Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar dimana guru
menghadirkan situasi dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa
membuat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Dalam kaitanya dengan pembelajrn irisan
kerucut (elips) maka dalam proses pembelajaran pembelajaran akan
dihadirkan situasi dunia nyata, misalnya memberikan contoh bentuk-
bentuk elips, sampai penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi anak untuk


memecahkan persoalan elips, berfikir kritis dan melaksanakan observasi
serta menarik kesimpulan dalam kehidupan jangka panjangnya. Dalam
konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar elips, apa manfaat
elips, dalam status apa mereka mereka belajar elips dan bagaimana
mencapainya. Sehingga siswa tidak hanya sekedar mengetahui,
mengingat, dan memahami tentang elips. Dengan demikian proses
pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil belajar.12

12
Rizki Amelia, Macan-Macam Pendekatan Belajar, diakses dari
http://rizkyamaliahalsa.blogspot.co.id/2014/06/macam-macam-pendekatan-pembelajaran.html,
pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.14

21
b. Model pembelajaran
Model pembelajaran yang dipakai adalah model pembelajaran
konseptual, yaitu suatu model pembelajaran yang menekankan pada
pemahaman konsep kepada siswa.13 Alasannya karena mengingat
materi elips yang sangat rumit, abstrak, dan materinya yang hampir
mirip dengan materi irisan kerucut yang lainnya ( lingkaran, parabola,
dan hiperbola) sehingga diperlukan penguatan konsep yang kuat
mengenai elips.
Hal ini sesuai dengan tujuan isi model konsep menurut Eggen
dan Kauchak (1998) menyatakan bahwa lebih efektif untuk
memperkaya suatu konsep dari pada belajar pemula (initial learning).
Dan juga akan efektif dalam membantu siswa memahami hubungan-
hubungan antara konsep-konsep yang terkait erat irisan kerucut (elips).
Dengan kata lain, penggunaan model ini akan lebih efektif jika siswa
sudah memiliki pengalaman tentang konsep yang akan dipelajari itu,
salah satu diantaranya adalah konsep tentang lingkaran, dan aljabar.
Bukan siswa yang benar-benar baru mempelajari konsep tersebut.14
c. Media pembelajaran irisan kerucut (Elips)
Media pembelajaran irisan kerucut adalah sebagai berikut, yaitu:
1). Buku sma kelas XI peminatan
2) Apilkasi Geogebra.
GeoGebra dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada
tahun 2001. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program
komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan

13
Eko, Model-Model Pembeljaran, diakses dari http://ekosisown.blogspot.co.id/2013/04/makalah-
model-model-pembelajaran-model.html, pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.13
14
Ibid, Eko, Model-Model Pembeljaran

22
aljabar. Sehingga geogebra sangat cocok untuk mengajarkan elips
yang merupakan geometri.
Menurut Hohenwarter (2008), program GeoGebra sangat
bermanfaat bagi guru maupun siswa. Geogebra dapat diinstal pada
komputer pribadi dan dimanfaatkan kapan dan di manapun oleh siswa
maupun guru. Bagi guru, GeoGebra menawarkan kesempatan yang
efektif untuk mengkreasi lingkungan belajar online interaktif yang
memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai konsep-konsep
matematis.
Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam
pembelajaran irisan kerucut (elips) adalah sebagai berikut:
a) Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri elips
dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan
menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.
b) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi
(dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan
pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam
memahami konsep irisan kerucut (elips).
c) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk
memastikan bahwa lukisan elips yang telah dibuat benar.
d) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau
menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada irisan kerucut
(elips).

23
Berikut ini contoh gambar elips pada geogebra:

Dengan beragam fasilitasnya, GeoGebra dapat dimanfaatkan


sebagai media pembelajaran matematika untuk memvisualisasikan
konsep-konsep matematis irisan kerucut (elips) serta sebagai alat bantu
untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematis irisan kerucut
(elips).15

3. Aspek-aspek yang harus diperhatikan setelah mengajarkan irisan


kerucut.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan setelah mengajarkan irisan
kerucut adalah evaluaisi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran ini tujuannya
sebagai berikut :
Untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran elips.
Untuk mengetahui apakah materi yang diajararka telah sesuai
dengan KI dan KD.

15
Murni Atini, Pemanfaatan Geogebra dalam Pembelajran Matematika, diakses dari
https://murniiatiinii.wordpress.com/2012/09/30/pemanfaatan-geogebra-dalam-pembelajaran-
matematika/, pada tanggal 11 Desember 2016 pukul 14.00

24
Untuk mengetahui siapa di antara peserta didik yang cerdas dan
yang lemah, sehingga yang lemah diberi tambahan remedial dan
yang telah mampu bisa diberi pengayaan.

25
BAB III
SIMPULAN
Apollonius dari Perga adalah matematikawan Yunani yang pertama
mempelajari irisan kerucut secara sistematik pada awal abad ke-2 SM. Appollonius (c.
262-190 SM) konsolidasi dan diperpanjang hasil sebelumnya conics menjadi Bagian
monografi Conic, terdiri dari delapan buku dengan 487 proposisi. Dia juga yang
memberikan nama elips, parabola, dan hiperbola. Archimedes sudah mencetuskan
istilah parabola yang artinya bagian sudut kanan kerucut. Pada tahun 1100 Omar
Khayym "memberikan klasifikasi lengkap dari persamaan kubik dengan solusi
geometris ditemukan dengan cara memotong bagian kerucut. Dalam Renaisans, hukum
Kepler tentang gerak planet, Descarte dan Fermat koordinat geometri, dan awal
geometri proyektif dimulai oleh Desargues, La Hire, Pascal mendorong conics ke
tingkat tinggi

Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua-
dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Empat jenis
yang dapat terjadi adalah Lingkaran, Parabola, Elips, dan Hiperbola. Jika sebuah
bidang mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu generator, maka irisannya
adalah parabola. Jika bidang pengiris sejajar dengan dua generator, maka irisannya
akan memotong kedua kulit dan membentuk sebuah hiperbola. Sebuah elips terjadi jika
bidang pengiris tidak sejajar dengan generator mana pun. Lingkaran adalah kasus
khusus dari elips, yang terbentuk jika bidang pengiris memotong semua generator dan
tegak lurus sumbu kerucut. Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah
jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap, kedua titik tertentu itu disebut titik
focus. Aplikasi elips pada zaman dahulu adalah memberikan sumbangan bagi
astronomi modern, salah satu contohnya adalah digunakann dalam hokum kepler.
Sedangkan aplikasi elips pada zaman sekarang digunakan pada prosedur medis
Litotripsi dan bentuk taman Ellipse di Washington, dan lainnya.

26
Untuk mengajarkan irisan kerucut ada tiga aspek harus diperhatikan, yaitu
sebagai berikut:

1. Aspek-aspek yang harus diperhatikan sebelum mengajarkan irisan


kerucut (elips)
a. Sifat abtrak dari Irisan kerucut
b. Siswa sebagai subjek yang akan mempelajari irisan
kerucut
c. Kompetensi inti dan kompetensi dasar irisan kerut
2. Aspek-aspek yang harus diperhatikan saat proses mengajarkan
irisan kerucut (elips).
a. Pendekatan pembelajaran
b. Model pembelajaran
c. Media pembelajaran irisan kerucut (Elips
3. Aspek-aspek yang harus diperhatikan setelah mengajarkan irisan
kerucut (elips), yaitu berupa evaluasi pembelajran mengenai irisan
kerucut (elips).

27
DAFTAR PUSATAKA
Achadika. 2012. Sejarah Elips Parabola dan LIngkaran. http://bencanatika
.blogspot. co.id/2012/03/sejarah-elips-parabola-dan-lingkaran.html. Pada
tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.13

Andi Sudarman. 2013.Sejarah irisan kerucut. http://andisudarmansulnas


.blogspotco.id/2013/12/sejarah-irisan-kerucut.html. Pada tanggal 12
Desember 2016 pukul 13.00

Andi Sudarman.2013. Sejarah Irisan Kerucut. http://andisudarmansulnas. Blogspot


.co.id/2013/12/sejarah-irisan-kerucut.html.Pada tanggal 12 Desember 2016
pukul 13.15

Ari Yuwono.2009. Filsafat Matematika. http://ariyuwono.blogspot. co.id/2009/


03/filsafat-matematika_19.html. Pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.13

Didik kurniawan.2012.Matematika dan Filsafat matematika.http:// ascamatematika.


blogspot.co.id/2012/09/matematika-dan-filsafat-matematika.html. Pada
tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.00

Eko.2013. Model-Model Pembeljaran. http://ekosisown.blogspot.co.id/ 2013/04/


makalah-model-model-pembelajaran-model.html. Pada tanggal 12 Desember
2016 pukul 13.13

Hana.2013.Apollonius. http://hanmatematika.blogspot.co.id/2013/01/ apollonius.


html,pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.13

Lia nuriasih. Tanpa tahun.Sejarah Matematika.http://ku-mathitung. blogspot.


co.id/p/sejarah-matematika.html.pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.05

Murni Atini. 2012. Pemanfaatan Geogebra dalam Pembelajran Matematika.


https://murniiatiinii.wordpress.com/2012/09/30/pemanfaatan-geogebra-

28
dalam-pembelajaran-matematika/. Pada tanggal 11 Desember 2016 pukul
14.00

Nina.2013. Teori Belajar Jean Peaget. https://ninamath.wordpress.com


/2013/03/14/teori-belajar-jean-piaget/. Pada tanggal 12 Desember 2016 pukul
14.50

No Name.2015. Hukum Kepler.http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-


Fungsi-Bunyi-Hukum-Kepler-I-II-III-Adalah .html. Pada tanggal 12
Desember 2016 pukul 13.13

Rizki Amelia.2014. Macan-Macam Pendekatan Belajar. http://rizkyamaliahalsa.


blogspot.co.id/2014/06/macam-macam-pendekatan-pembelajaran.html. Pada
tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.14

Silabus matematika peminatan kelas XI

Yoyo.2014. Pembahasan Penerapan Elips. https://yos3prens. wordpress.


com/2014/01/17/5-soal-dan-pembahasan-penerapan-elips/.Pada tanggal 12
Desember 2016 pukul 13.10

29

Anda mungkin juga menyukai