Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang ini, matematika begitu banyak digunakan dalam kegiatan
sehari-hari umat manusia. Begitu banyak rumus-rumus, simbol-simbol hingga teorema
yang kita gunakan dalam matematika yang tanpa kita sadar bahwa orang-orang sebelum
kitalah yang menemukan dan menciptakannya. Dari banyak bidang, begitu banyak
ilmuwan atau ahli ilmu pengetahuan yang terkenal dari daerah barat atau Eropa. Pada
kenyataannya, bangsa Eropa pun pernah mengalami zaman kegelapan dalam ilmu
pengetahuan yakni pada abad ke 5 sampai abad ke 11 seperti yang sudah dijelaskan oleh
kelompok sebelumnya.
Kami sebagai penyusun makalah, akan menjabarkan dan membuka cakrawala
kita tentang sejarah matematika pada abad ke-17 atau awal masa matematika modern.
Sesungguhnya pada masa inilah matematika sangat berkembang pesat. Jika kita familiar
dengan nama Pascal, Galileo dan yang lainnya, mereka lahir pada zama ini dan ahli
matematika di zaman ini. Karya-karya mereka begitu luar biasa hingga sangat dihargai
dari zaman dahulu sampai sekarang. Dalam makalah ini kami akan memberikan informasi
tentang cerita hidup beberapa matematikawan jenius dan berbagai penemuannya dalam
matematika.

1.2 Rumusan Masalah


Setelah penjabaran sekilas tentang isi makalah pada latar belakang di atas, didapatlah
rumusan masalah yang mencakup:
1. Seperti apakah matematika pada abad ke-17?
2. Siapa sajakah ahli matematika pada masa modern, penemuan apa sajakah yang
diciptakannya dan bagaimana kisah matematikawan tersebut menciptakan karya luar
biasanya ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui perkembangan matematika pada aba ke-17 atau awal matematika
modern.

1
2. Mengetahui para ahli matematika awal masa modern, mengetahui penemuan dan
karya matematikawan tersebut juga mengetahui serta memahami kisah dari
penciptaan karya luar biasanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Awal Matematika Modern Abad Ke-17

Zaman renaissance, yang pada abad keenam belas berlangsung pesat di Italia, segera
menyebar ke utara dan barat. Pertama ke Jerman dan kemudian ke Perancis dan Negara-
negara bawah, dan akhirnya ke Inggris. Pada akhir 1600-an, arus kemajuan dalam bidang
sains, teknologi , dan perekonomian berpusat ke Selat Inggris. Di Negara-negara yang
tergugah oleh perdagangan yang timbul dari penjelajahan menemukan dunia-dunia baru.
Awalnya, kebangkitan itu terutama terjadi pada literature, tetapi selanjutnya sedikit
demi sedikit para cendikiawan mulai tidak memberikan perhatian sedemikian besar pada apa
yang dituang pada buku-buku kuno dan mulai lebih bersandar pada observasi-observasi
mereka sendiri. Zaman ini ditandai oleh hasrat besar untuk bereksperimen, dan utamanya
untuk mengetahui bagaimana segala sesuatu terjadi.
Sains abad ketujuh belas dapat dikatakan telah dimulai sejak kemunculan teks De
Magnete karya Gilbert pada tahun 1600, tulisan pertama tentang sains fisika yang isinya
sepenuhnya didasarkan pada eksperimentasi,dan puncaknya adalah Opticks karya Newton
pada tahun 1704.
Abad ke-17 merupakan abad yang terkemuka dalam perkembangan sejarah
matematika. Pada abad awal ini, Napier telah mengumumkan penemuannya mengenai
Logaritma, Harriot dan Oughtred telah menetapkan notasi-notasi aljabar, Galileo telah
menemukan ilmu mekanika, dan Kepler mengemukakan hukum-hukum pergerakan planet.
Masih pada abad ke-17, Desargue dan Pascal membuka lembaran baru dalam
Geometri, Fermat meletakkan dasar-dasar Teori Bilangan yang Modern, Descartes mulai
mengantarkan Geometri Analitik yang Modern, dan Huygens telah membuat distribusi Teori
Kemungkinan, serta masih banyak bagi bidang-bidang lainnya.
Pada akhir abad ke-17, kreasi Kalkulus telah pula diberikan oleh Newton dan Leibniz.
Kita masih dapat melihat pula, bahwa selama abad ke-17 ini telah banyak bidang baru yang
dibuka dengan sangat luas untuk penyelidikan matematika.
Tidak diragukan lagi, bahwa pada abad ke-17, politik, ekonomi, dan sosial telah pula
berkembang dengan pesat. Keadaan ini telah memberikan sumbangan dan dorongan yang
besar dalam perkembangan matematika. Matematika telah menjadi bagian dari semua
kegiatan intelektual pada abad tersebut.

3
Pada abad ini terlihat pula pergolakan perjuangan hak-hak azasi manusia. Telah pula
dimulai penyelidikan terhadap semangat intelektual internasional dan kesangsian kadar
ilmiah suatu ilmu pengetahuan. Yang lebih menguntungkan lagi adalah suasana politik di
Eropa Utara yang telah memberikan perlindungan dan kebebasan pengembangan ilmu
pengetahuan untuk menghindarkan diri dari kebodohan. Maka besar kemungkinan aktivitas
matematika pada abad ini benar-benar bermula dari Italia, dan berkembang sampai ke Inggris
dan Perancis.
Ada dua factor yang perlu diketahui, dimana factor yang pertama yaitu adanya
aktivitas yang berhubungan dengan matematika yang mulai berkembang dengan pesat, dan
telah banyak melibatkan nama-nama orang yang berjasa dalam sejarah matematika. Faktor
yang kedua pada abad ke-17 telah terjadi pertambahan jumlah penelitian yang berhubungan
dengan matematika yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan matematika
berikutnya.

2.2 Iluwan dan Penemuannya tentang Matematika

2.2.1 John Napier : Logaritma

Pada pertengahan periode Renaissance,


trigonometri telah menjadi suatu cabang sistematik
yang mandiri dari matematika dan tidak lagi hanya
berperan sebagai pelayan astronomi. Tujuan
mempermudah pekerjaan saat menangani tabel-tabel
trigonometri yang rumit telah menjadi pemicu
perkembangan komputasional terbesar dalam
aritmetika, yaitu penemuan logaritma-logaritma oleh
John Napier (1550-1617).
John Napier lahir di puri Merchiston dekat
Edinburgh, Skotlandia. Anak Sir Archibald Napier dari istri pertama, Janet Bothwell.
Ketika umur 14 tahun, Napier dikirim ke Universitas St. Andrews untuk belajar
theologi. Setelah berkelana ke mancanegara, Napier pulang ke kampung halaman
pada tahun 1571 dan menikah dengan Elizabeth Stirling dan mempunyai dua orang
anak. Tahun 1579, istrinya meninggal dan menikah lagi dengan Agnes Chisholm.
Perkawinan kedua ini memberinya sepuluh orang anak. Anak kedua dari istri kedua,

4
Robert, kelak menjadi penterjemah karya-karya ayahnya. Sir Archibald meninggal
pada tahun 1608 dan John Napier menggantikannya, tinggal di puri Merchiston
sepanjang hayatnya.
John Napier adalah salah seorang anti katolik yang hebat. Pada tahun 1593, ia
telah menerbitkan tulisannya yang berjudul A Plaine Discouvery of the whole
Revelation of Sain John, yang ditunjukan untuk mengecam gereja roma, dan berusaha
untuk membuktikan bahwa pendapat Paus yang mengatakan akhir dunia terletak
diantara tahun 1688 dan 1700 adalah pernyataan anti Cristus. Buku tersebut
berlangsung sampai 21 edisi, dan sekurang-kurangnya 10 edisi telah di terbitkan
selama ia masih hidup.
Untuk mengisi waktu-waktu kosong dari kegiatan politik dan polemik
keagamaan, Napier menghibur dirinya dengan melakukan kegiatan ilmiah dan
mempelajari matematika, sehingga hasil penemuannya sampai sekarang telah tercatat
dalam matematika,diantaranya :
a) Penemuan logaritma
b) Suatu keahlian cara menghapal yang membantu ingatan dengan apa yang disebut
sebagai rule of circular parts, yang dipakai untuk mengingat rumus-rumus, yang
dipakai dalam memberikan jawaban yang benar mengenai spherical triangle.
c) Sekurang-kurangnya dua buah rumus trigonometri yang dikenal dengan nama
Napier Analogies yang dipakai untuk menyelesaikan spherical triangle (segitiga
bola siku-siku).
d) Penemuan alat yang disebut balok-balok Napier atau tulang-tulang Napier atau
disebut juga batang Napier (Napiers rods) yang dipakai untuk mengalikan,
membagi dan menemukan akar pangkat dua.

Dari keempat penemuan Napier tersebut, yang paling luar biasa adalah yang
pertama. Seperti yang sudah diketahui bagaimana manfaat yang diberikan logaritma
dalam melakukan perhitungan. Ide penyusunan daftar logaritma yang pertama oleh
Napier tersebut, terlihat dengan jelas dalam rumus tersebut:
( ) ( + )
=
2
Namun, walaupun adanya berbagai anggapan tentang asal mula dari idenya
tersebut, tidaklah menjadi masalah, yang jelas Napier telah bekerja untuk menemukan
teorinya itu sekurang-kurangnya 20 tahun. Definisi akhir yang diberikannya tentang

5
logaritma adalah seperti berikut . perhatikan suatu segmen garis AB dan sebuah sinar
DE yang tidak terhingga seperti diperlihatkan dengan A dan D bergerak sepanjang
lintasannya. Andaikan A berpindah sampai ke titik C dengan kecepatan yang sama
dengan jaraknya ke titik B, maka D berpindah ke titik F dengan kecepatan yang
berbeda. Kemudian Napier mendefinisikan DF sama dengan Napier (Nap) logaritma
(log) dari CB. Jika ditentukan DF = x dan CB= y, maka x= Nap log y
Dalam perjanjiannya, untuk menghindarkan kesulitan dari pecahan, napier
mengambil panjang AB sama dengan 107 untuk menyusun tabel sinus yang paling
baik, sehingga dapat mencapai tujuh tempat decimal. Untuk selanjutnya melalui
aplikasi dalam pengetahuan lain, tetapi tidak didapatkan dari Napier, akhirnya
berkembang bahwa :
log = 107 1 /107 )
= 107 ln (/107 )
Untuk mendapatkannya kita perhatikan ketentuan yang diambil AB= 107 ,

sehingga tentunya AC= 107 , dan kecepatan dari = = akibatnya, =

atau jika diintegrasikan didapatkan ln = + . Untuk mencari nilai C, kita


substitusikan t= 0 dan y= 107 , sehingga didapatkan C= 107 , akibatnya :
ln = + ln 107
Atau = ln 107 ln (i).
selanjutnya, kecepatan pada waktu P sampai ke titik F adalah :
/ = 107
Sehingga = 107 (ii).
Dari bentuk semula persamaaan (i), dan persamaan (ii), kita dapatkan :
= log = 107 = (ln 107 ln )
atau log = 107 ln 107 = 107 = 107 1 () log = 107
Lebih lanjut lagi, dikembangkan pula melalui penggantian periode waktu yang
ditempuh oleh titik A dan D yang tadi. Dengan menentukan bahwa y berkurang
menurut barisan geometri jika x bertambah menurut barisan aritmetika. Kemudian
diperoleh prinsip dasar dari logaritma tentang perkalian dan pembagian dan
hubungannya dengan penambahan dan pengurangan. Misalnya sebagai contoh, dapat
kita perhatikan hubungan berikut, yaitu jika a/b = c/d maka :
Nap log a - Nap log b = Naplog c - Nap log d,
Ini adalah salah satu penemuan yang tidak bisa dipungkiri berasal dari Napier.

6
Pada tahun 1614, Napier menerbitkan buku mengenai logaritma dalam suatu
brosur yang berjudul Mirifici Logarithmorum Canonis Description (Suatu Deskripsi
Rumus Logaritma yang Indah). Buku ini memuat sebuah table logaritma sinus dari
setiap sudut untuk urutan menit dan kebalikannya.
Deskripsi tersebut segera tersebar dengan sangat meluas dan mendapat
perhatian yang luar biasa. Pada tahun berikutnya, seorang Profesor Geometri dari
Gresham College di London yang bernama Henry Briggs (1561 1631) telah ikut
serta mempublikasikannya, dan pada tahun berikutnya lagi Profesor dari Oxford
tersebut melakukan kunjungan kehormatan kepada John Napier sebagai penemu
logaritma. Setelah kunjungan itu, Napier dan Briggs sependapat, tabel tersebut akan
lebih bermanfaat jika ditetapkan bahwa logaritma satu adalah nol dan logaritma 10
adalah pangkat dari 10 tetapi nilainya tetap. Akhirnya terciptalah logaritma dengan
basis 10 seperti banyak yang dipakai sekarang, dan dikenal dengan nama Briggsian
atau Bersama-sama (common).
Pemakaian logaritma ini telah memberikan manfaat yang luar biasa dalam
perkembangan matematika berikutnya. Selain logaritma dengan basis 10 telah pula
dikembangkan daftar logaritma dengan sembarang dasar b yang akan lebih
bermanfaat dalam melakukan perhitungan dalam basis b.
Selanjutnya Briggs mencurahkan perhatiannya untuk merencanakan menyusun
tabel logaritma yang baru. Kemudian pada tahun 1624 ia menerbitkan Arithmetica
Logarithmica. Tabel yang baru ini memuat sampai 14 tempat desimal untuk bilangan
1 sampai 20.000 dan 90.000 sampai 100.000. Kekosongan antara 20.000 sampai
90.000 terisi berkat bantuan Andriaen Vlacq (1600-1666), seorang penerbit dan
penjual buku berkebangsaan Belanda.
Pada tahun 1620, seorang sahabat Briggs yang bernama Edmund Gunter (1581
1626) menerbitkan tabel logaritma untuk sinus dan tangent sampai tujuh tempat
desimal sampai satuan menit. Gunter adalah orang pertama yang memperkenalkan
istilah cosines dan cotangent.
Arti dari kata logaritma adalah bilangan pembanding dan dipergunakan untuk
pertamakalinya oleh John Napier. Penemuan Napier yang luar biasa telah tersebar
keseluruh wilayah Eropa. Yang lebih menarik adalah pemakaiannya, dalam bidang
astronomi seperti yang dikemukakan oleh Napier : dengan penemuan logaritma
dapat memperpendek pekerjaan dan memperpanjang usia si astronom. Jaranglah
suatu temuan baru memperoleh persetujuan dan penerimaan yang sedemikian
7
universal. Dengan logaritma, operasi- operasi perkalian dan pembagian dapat
direduksi jadi penjumlahan dan pengurangan, sehingga sangat menghemat
perhitungan, terutama saat bilangan-bilangan besar terlibatkan.
Satu-satunya orang yang dianggap saingan Napier dalam hal penemuan
logaritma adalah pembuat instrumen dari Swis yang bernama Jobst Burgi (1552-
1632). Secara terpisah, Burgi telah membuat tabel logaritma dan
mempublikasikannya pada tahun 1620, 6 tahun setelah Napier mengumumkan
penemuannya, walaupun keduanya telah menyusun prinsip-prinsip logaritma jauh
sebelum dipublikasikan, namun secara umum diyakini bahwa Napierlah orang ang
pertama yang menemukan logaritma. Pendekatan yang dipakai oleh Napier secara
geometri, sedangkan pendekatan yang dipakai oleh Burgi secara aljabar.
Pada saat ini secara umum logaritma dianggap sebagai perpangkatan. Jadi
andaikan n=bx, maka kita katakan bahwa x adalah logaritma dari n dengan dasar b.
Dari definisi di atas, hukum logaritma secara langsung mengikuti hukum
perpangkatan. Namun suatu paradoks dalam sejarah matematika, kenyataan bahwa
logaritma dikemukakan jauh sebelum perpangkatan digunakan.

2.2.2 Thomas Harriot


Thomas Harriot (1560-1621) adalah seorang astronom Inggris, matematikawan,
ahli etnografi, dan penerjemah. Beberapa sumber
memberikan nama sebagai Harriott atau Hariot atau
Heriot. Dia kadang-kadang dikreditkan dengan
pengenalan kentang untuk Britania Raya dan Irlandia.
Harriot adalah orang pertama yang membuat gambar
Bulan melalui teleskop, pada 26 Juli 1609, lebih dari
empat bulan sebelum Galileo
Setelah lulus dari Oxford University, Harriot
bepergian ke Amerika pada sebuah ekspedisi yang didanai oleh Raleigh, dan
sekembalinya ia bekerja untuk ke-9 Earl of Northumberland. Di rumah Earl, ia
menjadi ahli matematika dan astronom produktif kepada siapa teori pembiasan
tersebut diberikan.

8
Sebagai ahli matematika, Harriot dianggap sebagai pendiri sekolah aljabar
Inggris. Hasil kerjanya di bidang ini, yaitu pembuatan buku yang berjudul Artis
Analyticae Praxi, yang tidak dipublikasikan sampai sepuluh tahun setelah
kematiannya. Thomas Harriot, dalam karyanya Artis Analytacae Praxis (Praktek Seni
Analitik, 1631) melambangkan perkalian dengan sebuah titik noktah. Bagian pertama
dari buku ini disebut logistices speciosae yang menjelaskan empat jenis operasi,
yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan menggunakan
simbol-simbol bukan angka. Bagian kedua atau numerosae logistices menjelaskan
tentang pemecahan numerik dari suatu persamaan dengan metode Vieta.
Harriot menemukan lambang:
(>) yg artinya lebih dari
(<) yg berarti kurang dari
Harriot telah melakukan sedikit kekeliruan dengan pendapat-pendapat yang
lainnya yang berhubungan dengan matematika, namun demikian ia tetap dihormati
sebagai orang yang mempunyai keahlian dalam bidang geometri analitik (sebelum
penerbitan Descartes tahun 1637). Menurut laporan diantaranya ia berpendapat bahwa
banyaknya akar suatu polinom pangkat n ada sebanyak n, dan pendapat ini telah
diperbaiki oleh para penulis lainnya. Ada sebanyak delapan volume tulisan Harriot
yang dilindungi di museum Inggris, dan sebagian besar membahas masalah geometri
analitik. Dalam karyanya ini terlihat adanya beberapa penyisipan dari para penulis
lainnya, dan pernah diperlihatkan oleh D.E. Smith.
Harriot dikenal pula sebagai seorang astronom. Ia telah menemukan adanya
bintik-bintik pada permukaan matahari, dan pernah pula melakukan penelitian
mengenai satelit Jupiter yang juga diteliti oleh Galileo pada waktu yang bersamaan.

2.2.3 William Oughtred

William Oughtred (1574-1660) adalah orang yang


paling berpengaruh diantara penulis-penulis matematika
Inggris pada abad ke-17, meskipun profesinya sebagai seorang
menteri yang berhubungan dengan keuskupan atau urusan
gereja (Episcopal minister), namun ia masih sempat
memberikan pelajaran matematika dengan cuma-cuma kepada
para muridnya yang berminat. Diantara muridnya yang kemudian menjadi terkenal
9
adalah John Wallis, Christopher Wren dan Seth Ward yang berturut-turut menjadi ahli
dalam bidang matematika, arsitek dan astronomi.
Di dalam tulisannya, Oughtred menitikberatkan pada pemakaian simbol-
simbol matematika. Ia telah mempublikasikan lebih dari 152 simbol dan hanya ada
tiga simbol yang tidak mendapat kedudukan pada saat itu. Diantaranya simbol silang
(x) untuk perkalian, titik empat (::) digunakan dalam perbandingan dan simbol (-)
untuk perbedaan.
Tanda kali (x) sebagai simbol perkalian seperti halnya diusulkan oleh Leibniz
tidak dengan mudah disetujui pemakaiannya, karena simbol tersebut mrip sekali
dengan huruf x. Sedangkan pada saat itu simbol untuk perkalian yang digunakan oleh
Harriot, yaitu dengan notasi titik (.). Namun simbol inipun tidaklah digunakan secara
menonjol. Simbol titik ini baru dipakai secara meluas setelah Leibniz menyetujuinya.
Leibniz, juga menggunakan simbol () untuk perkalian yang dipakai dalam teori
himpunan.
Simbol untuk pembagian Anglo-Amerika (:) yang ditemukan pada abad ke-17
dan muncul untuk pertama kalinya pada tahun 1659 dalam aljabar yang ditulis oleh
Swiss Johann Heinrich Rahn (1622-1676). Simbol tersebut baru dikenal di Eropa
setelah tulisan ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Sebenarnya simbol
pembagian seperti ini telah lama dipergunakan di Eropa, tetapi untuk maksud
pengurangan bukan untuk pembagian.
Adapun tanda yang sudah kita kenal dalam geometri, yaitu simbol (-) yang
dipakai untuk menyatakan mendekati, pada mulanya dipakai oleh Oughtred untuk
menyatakan perbedaan. Simbol (-) untuk menyatakan mendekati dan simbol ()
untuk menyatakan kongruen ditentukan oleh Leibniz.
Selain dari Clavis matematicae, Oughtred telah pula mempublikasikan The
Circles of Proportion (1632) dan Trigonometrie (1657). Karyanya mengenai
trigonometri ini sangatlah penting sebagai usaha-usaha untuk memperkenalkan nama-
nama fungsi trigonometri. Cara kerja yang ditempuh oleh Oughtred yaitu dengan
membuat surat edaran tentang aturan-aturan penulisan itu, kemudian disebarkannya.
Sebenarnya Oughtred tidaklah sendirian dalam membuat aturan-aturan penulisan itu,
tetapi ia bersama-sama dnegan muridnya yang bernama Richard Delamain.
Pada tahun 1622, Oughtred telah mengumumkan aturan penulisan logaritma.
Namun pada tahun 1620, Gunter telah membuat susunan skala logaritma, yaitu
pemakaian garis dengan bilangan-bilangan yang jaraknya terbagi-bagi ke dalam
10
logaritma-logaritma dari bilangan-bilangan yang ditunjukkan. Dengan cara mekanik
dapat dilakukan perkalian dan pembagian dengan jalan penambahan dan pengurangan
skala segmen tersebut. Ide lainnya untuk melakukan penambahan dan pengurangan,
dapat dilakukan dengan membuat dua buah skala logaritma yang serupa, dengan yang
satu bergerak pada yang lainnya.

Meskipun Oughtred telah menemukan aturan pergeseran yang sederhana pada


tahun 1622, namun ia tidak membahasnya dalam bentuk buku hingga tahun 1632.
Suatu aturan pergeseran yang serupa telah pula diperkenalkan oleh Isaac Newton pada
tahun 1675, tetapi tidak disusun dalam bentuk buku pula.
Skala log log untuk aturan pergeseran ditemukan pada tahun 1815 dan pada
tahun 1850 Armedee Mennheim (1831-1906) seorang pegawai militer Perancis telah
membuat aturan pergeseran standar yang modern. Namun dia tetap meyakini bahwa
Oughtred adalah seorang pengarang besar yang sejak tahun 1618 bukunya telah
diterbitkan oleh Edward Wright yang membahas penjelasan tulisan Napier. Dalam
tulisan ini pertama kali muncul tanda kali (x) untuk menyatakan perkalian dan
penemuan bilangan pokok dalam perhitungan logaritma serta table logaritma yang
pertama.
Oughtred telah pula menulis masalah pengukuran (Gauging, Ilmu
Perhitungan Kapasitas) dan ia telah menerjemahkan serta mengedit suatu rekreasi
matematika dari bahasa Inggris ke bahasa Perancis.

11
2.2.4 Galileo Galilei
Galileo Galilei (1564-1642), adalah seorang putera
bangsawan Florentine yang lahir di Pisa pada tahun 1564, dan ia
telah berusaha untuk memiskinkan dirinya. Setelah ia mulai menjadi
pelajar dalam bidang kimia, ia permisi kepada kedua orang tuanya
untuk mencurahkan perhatiannya kepada bidang matematika, yaitu
bidang yang disenangi secara bakat alami.
Pada bidang sains yang lebih umum, barangkali tidak ada tokoh lainnya dari
periode 1600-an yang seterkenal Galileo Galilei (1564-1642), seorang matematikawan,
dokter, sekaligus ahli astronomi. Namanya dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa
penting. Kelahiran sains modern, revolusi sistem kosmologi Copernicus, peruntuhan
Aristoteles dari perannya sebagai otoritas utama disekolah-sekolah, dan perjuangan
pembatasan pihak luar bagi penyelidikan sains.
Galileo terkenal dengan temuan awalnya tentang isokronisme pendulum
(kesamaan waktu bandul). Ketika ia melanjutkan studinya di Universitas Pisa, disana
Galileo melakukan pengamatan yang bersejarah terhadap lampu gantung yang besar
yang terdapat di gereja keuskupan. Ia telah melakukan observasi terhadap lampu-
lampu gantung yang bergoyang perlahan-perlahan. Lalu ia menggunakan waktu
ayunan itu dengan menggunakan detakan jantungnya sebagai pengukur waktu (jam)
dengan teliti. Suatu hal yang mengherankan dia, bahwa walaupun ayunan itu semakin
perlahan-lahan, namun waktu ayunannya adalah sama. Hal ini sekarang sudah umum
diketahui orang, dan telah dijadikan dasar dalam pembuatan jam bandul.
Ketika berusia 25 tahun, Galileo diangkat menjadi seorang guru besar
matematika di Universitas Pisa. Pada saat pengangkatannya sebagai guru besar, ia
mengatakan telah melakukan eksperimen pada menara Pisa yang miring, bahwa benda
yang lebih berat tidak akan jatuh dibandingkan dengan banda yang lebih ringan. Hal
ini adalah bertentangan dengan penegasan yang diberikan oleh Aristoteles, bahwa
benda jatuh kecepatannya berbanding lurus dengan beratnya. Pernyataan Arietoteles
ini telah dianut lebih dari 2000 tahun. Namun disebabkan adanya perbedaan pendapat
pada lingkungannya, Galileo meletakkan jabatan pada tahun 1591, kemudian ia
diterima menjadi guru besar di Universitas Padua. Disini ia lebih senang melakukan
pengajaran dan penelitiannya, sehingga ia menjadi orang yang termasyur.
Pada tahun 1607, Galileo menguraikan penemuannya tentang teleskop yang
dibantu oleh seorang pengasah lensa, berkebangsaan Belanda yang bernama Johann
12
Lippersheim. Teleskop karya Galileo ini telah memiliki daya pembesar yang lebih dari
30 kali diameter lensanya. Dengan teleskop ini, Galilaeo meneliti tentang adanya
bintik-bintik hitam pada permukaan matahari, adanya gunung-gunung pada permukaan
bulan, garis edar Saturnus, Venus dan empat buah satelit penerang Jupiter.
Pendapat Galileo mengenai adanya bintik-bintik hitam pada permukaan
matahari, sangatlah bertentangan dengan Aristoteles yang mengatakan bahwa matahari
tidaklah berdebu. Pendapat Galileo ini mendapat tantangan dari kaum gereja dan para
pengikut Aristoteles. Akhirnya pada tahun 1633, tiga tahun setelah penerbitan bukunya
mengenai Solar System yang mendukung teorema Copernicus, Galileo dipanggil untuk
memberikan penjelasan pendapatnya. Dia dipaksa untuk menarik kembali penemuan
ilmiahnya, dan ia dicap sebagai orang durhaka yang perlu untuk dikutuk. Setelah
beberapa tahun ia bersembunyi, akhirnya Galileo meninggal dunia pada tahun 1642.

2.2.5 Johann Kepler


Johannes Kepler (1571-1630), dilahirkan di dekat
Stutgart pada 27 Desember tahun 1571. Ia mendapatkan
pendidikan di Universitas di Tubingen dengan tujuan ingin
menjadi seorang menteri. Namun pada kenyataannya ia
lebih tertarik untuk mendalami matematika dan astronomi.
Pada tahun 1594, ia diterima sebagai seorang mahasiswa
di Universitas Gratz Austria. Dan pada tahun 1599, ia
menjadi seorang asisten yang terkenal, dan telah terjadi
perbedaan pendapat dengan beberapa ahli astronomi seperti Danish-Swedish dan
Tycho Brache.
Tycho Brache (1546-1601), adalah seorang astronom dan pengamat yang
cermat tetapi bukan matematikawan. Di lain pihak, Johann Kepler bukanlah seorang
pengamat tetapi seorang matematikawan dan pemimpin yang besar. Kepadanya
Tycho Brace mempercayakan catatan-catatan hasil pengamatannya untuk kemudian
diolah Kepler, sehingga menghasilkan rumus-rumus astronomi yang luar biasa. Tycho
Brace dan Johann Kepler berturut-turut menjabat sebagai astronom dan
matematikawan dari kerajaan Kaisar Rudolph di Praha. Tidak lama setelah itu, yaitu
pada tahun 1601, Brace tiba-tiba meninggal dunia dan Kepler mewarisi semua catatan
hasil pengamatan Brace yang telah dilakukan secara cermat.

13
Dengan ketabahan yang luar biasa dan bekerja dengan perhitungan yang
matang untuk memecahkan dan mencari hubungan angka yang satu dengan yang
lainnya. Kepler mencoba mencari hubungan antara jarak planet-planet dengan
matahari dan dengan waktu beredarnya mengelilingi matahari. Apakah ada kesamaan
untuk semua planet? Namun apa yang ia temukan tidaklah demikian, tetapi ia tidaklah
cepat untuk berputus asa dalam menghadapi kegagalan.
Akhirnya setelah sepuluh tahun mengadakan penelitian, tepatnya pada tahun
1619 lahirlah hukum Kepler. Hukum ini merupakan hukum pergerakan planet yang
merupakan kejadian yang amat penting dalam sejarah astronomi dan matematika.
Tiga hukum ilmiah Kepler dapat dirumuskan seperti berikut :
a. Semua planet bergerak disekitar matahari dalam lintasannya (orbitnya) yang
berbentuk ellips, dan matahari berada dalam salah satu fokusnya.
b. Garis yang menghubungkan planet dengan matahari (jari-jari vector = radius
vector) menempuh areal yang sama dan waktu yang sama.
c. Untuk semua planet, kuadrat waktu revolusi (satu putaran penuh). Lintasan planet
mengelilingi matahari sama sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata dari
matahari.
Penemuan Kepler pada awal abad ke-17 ini, adalah abad dimana orang masih
memenggal kepala sesama manusia atas nama agama. Penemuan ini telah membuka
jalan bagi penemuan yang baru seperti kita lalui sekarang. Kepler adalah seorang
pelopor dan perintis jalan ke arah kalkulus. Untuk keperluan menghitung luas daerah
yang rumit dalam hukumnya yang kedua.
Para matematikawan sependapat, bahwa Keplerlah orang yang telah
membahas masalah bidang banyak beraturan (Polyhedra), dan memperkenalkan
istilah kerucut dalam geometri untuk irisan kerucut. Kepler telah memberikan rumus
pendekatan untuk menghitung keliling sebuah ellips dengan setengah sumbu panjang
dan setengah sumbu pendek a dan b, rumusnya ( + ).
Hasil karya Kepler sering merupakan campuran mistik, spekulasi, dan
khayalan tinggi yang digabungkan dengan kebenaran ilmu pengetahuan, namun
memang kadang-kadang jalan kearah kebenaran itu banyak melalui kesalahan. Kepler
hidup dalam kesedihan yang berkepanjangan, disebabkan berbagai kemalangan yang
menimpa dirinya. Anak yang disayanginya meninggal karena penyakit cacar, istrinya
meninggal karena penyakit ingatan, ibunya terserang ilmu hitam, dan ia sendiri

14
dituduh sebagai orang yang menyimpang dari agamanya. Demikian juga dengan gaji
tahunannya yang selalu terlambat dibayarnya.

2.2.6 Desargues
Girard Desargues lahir 21 Febuari 1591di Lyon,
Perancis. Dia datang dari keluarga yang mengabdi pada
kerajaan Perancis. Ayahnya merupakan notaris
kerajaan, komisioner investigasi Pengadilan Seneschal
di Lyon, pengumpul zakat dari pendapatan gereja untuk
kota Lyon dan keuskupan gereja Lyon.
Hasil karya Desargues pada umumnya diabaikan
oleh para matematikawan lainnya. Namun dua abad
kemudian, ketika ahli geometri Perancis Michel Chasles
(1793-1880) menulis sejarah geometri, ternyata karya Desargues itu tidak ternilai
harganya. Enam tahun kemudian, tahun 1845 Chasles menulis sebuah salinan naskah
dari risalah yang dibuat oleh murid Desargues, yaitu Phillipe de la Hire (1640-1718).
Sejak saat itulah karya Desargues telah diperhatikan sebagai sesuatu yang klasik dalam
pengembangan awal dari geometri proyektif sintetik.
Ada beberapa alasan yang menerangkan permulaan diabaikannya laporan yang
diberikan oleh Desargues. Alasan yang paling pokok, karena adanya geometri analitik
yang diperkenalkan secara supel oleh Descartes dalam jangka waktu dua tahun lebih
awal. Juga pada umumnya para ahli geometri telah memperluas usaha-usahanya untuk
mengembangkan kemampuan barunya, yaitu mencoba untuk menggunakan integral
dan diferensial ke dalam geometri.
Desargues adalah orang yang bernasib sial, yang disebabkan oleh gaya
penulisan dan penyampaiannya yang cukup aneh. Dalam penulisannya, ia telah
memperkenalkan 70 istilah baru untuk geometri dengan beberapa istilah yang sukar
dimengerti. Ada istilah-istilah yang diambil dari nama tumbuh-tumbuhan. Satu
diantaranya yang sampai saat ini dipertahankan adalah istilah involution. Istilah ini
diberikan oleh Desargues dan ternyata berasal dari bahasa daerahnya. Penggunaan
istilah ini telah menimbulkan berbagai kritik yang tajam, ejekan-ejekan dan adanya
usaha-usaha untuk menggantikannya.
Di samping menulis masalah irisan kerucut, Desargues menulis pula sebuah
risalah yang mengajarkan kepada anak-anak untuk menyanyi dengan baik. Namun
15
buku kecil tentang irisan kerucutlah sumbangan Desargues yang sangat asli terhadap
perkembangan geometri sintetik dalam abad ke-17.
Dimulai dengan ajaran yang diberikan oleh Kepler, kemudian dikembangkan
bersama-sama dengan teorema involution Desargues akhirnya menghasilkan topik-
topik seperti jarak harmonis, involusi, nomologis, kutub dan perspektif. Topik-topik
ini sekarang dikenal dalam geometri proyektif.
Yang cukup menarik adalah hal yang berhubungan dengan polesan polar
(kutub), yang dapat diperluas kepada bola dan permukaan lain dari persamaan derajat
dua. Namun apa yang diketahui oleh Desargues tentang permukaan derajat dua adalah
sedikit sekali dan masalah ini baru diperkenalkan secara lengkap oleh Euler pada tahun
1748.
Dalam bagian lain, kita menemukan pula teorema dasar tentang dua segitiga
yang diberikan oleh Desargues. Secara lengkapnya teorema Desargues ini berbunyi:
Jika dua segitiga yang terletak pada suatu bidang dengan sisi-sisinya yang
berkoresponden berpotongan di titik-titik pada sebuah garis, maka garis-garis hubung
titik-titik sudut yang berkoresponden berpotongan di satu titik (titik 0) dan sebaliknya
yang dimaksud dengan dua buah segitiga adalah segitiga A1B1C1 dan A2B2C2. Adapun
sisi-sisi yang berkorespondennya adalah:
AB dan ab berpotongan di titik L
AC dan ac berpotongan di titik M
BC dan bc berpotongan di titik N
Titik-titik L, M dan N terletak pada sebuah garis, dalam hal ini adalah garis a.

16
2.2.7 Rene Descartes (Penulis La Geometrie)
Diantara para penggerak refolusi sains abad ke 17, Rene
Descartes pastilah salah satu yang sangat penting. Dengan
publikasi La Geometrie, yang menjadikan geometri analitik
dikenal oleh para matematikawan sezamannya. Descartes
umumnya diakui telah membangun fondasi-fondasi bagi
perkembangan matematika masa modern. Kemajuan besar
pertama yang begitu nyata melampaui teknik-teknik yang dikenal para cendikiawan
zaman kuno ini mengubah wajah matematika dan mengarah, dalam satu generasi,
kepada pengembangan kalkulus oleh Newton dan Leibniz. Tidak berlebihan jika kita
katakan bahwa kerja Descartes menandai titik peralihan menuju matematika modern.
Pada tahun 1617, Descartes yang ketika itu berusia 21 tahun dan bosan dengan
buku-buku teks memutuskan untuk belajar lebih dalam tentang dunia secara langsung.
Dia mendaftarkan diri dalam ketentaraan sebagai sukarelawan muda, pertama kali
bergabung dengan pasukan Pangeran Maurice dari Nassaudi Belanda dan selanjutnya
bertugas dibawah pimpinan Duke Bavaria. Tidak dapat jejak nyata ketentaraan dalam
diri Descartes, hanya tahun-tahun yang santai, dimana dia memiliki waktu untuk
mengejar studi kesukaannya. Malam tanggal 10 November 1619, saat masa tugas
musim dingin bersama pasukan Bavaria disepanjang sungai Danube, adalah suatu
waktu yang menentukan dalam kehidupan Descartes. Dia melepaskan diri dari cuaca
dingin dengan berdiam diri disebuah poele makna harfiahnya kompor, dan
sebenarnya ruangan dengan pemanas suhu tinggi. Kelelahan di ruang panas tersebut,
dia mengalami tiga mimpi, pada mana dia menemukan fondasi-fondasi dari suatu
sains yang mengagumkan. Ketika itu pula karir masa depannya sebagai
matematikawan dan filsuf terungkapkan baginya. Descartes tidak menyebutkan
hakekat pasti dari sains mengagumkan yang fondasi-fondasinya dia temukan dalam
mimpi-mimpi yang dikenangnya itu. Beberapa penulis cenderung meyakini bahwa
dalam mimpinya Descartes merumuskan prinsip-prinsip geometri analitik. Penulis-
penulis lain memandang bahwa Descartes menangkap reformasi utuh filsafat
berdasarkan metode-metode matematika. Sebagaimana Bertrand Russell kemukakan,
Socrates biasa bermeditasi seharian ditengah salju, tetapi pikiran Descartes hanya
bekerja saat dia hangat.
Pada tahun 1628, setelah lelah bertahun-tahun menjelajah Belanda, Jerman,
Hongaria dan Italia, Descartes sampai pada apa yang boleh disebut masa produktif dari
17
kehidupannya. Disana, dengan mengucilkan diri (kecuali tiga kunjungan singkat ke
Perancis untuk menangani urusan keluarga), dia bermeditasi dan menulis selama 20
tahun. Periode 1629 hingga 1633 dalam hidup Descartes dicurahkan untuk menyusun
suatu teori kosmologis tentang vortex untuk menjelaskan semua fenomena alam,
sebagai kajian dari buku teks fisika yang dia namakan Le Monde (dunia). Pada malam
saat Le Monde tuntas ditulis, Descartes mendengar bahwa karya Galileo Dialogue on
Two Chief System of the World, diterbitkan setahun sebelumnya, telah dikutuk oleh
pihak gereja. Karyanya sendiri, yang juga menegaskan hipotesis helioses, akan
membuatnya bersalah seperti halnya Galileo, sehingga Descartes dengan bijak
meninggalkan projeknya. Publikasi Le Monde harus menunggu sampai 1664,
berselang lama setelah dia wafat.
Pada tahun 1649, reputasi Descartes telah mapan sampai ke berbagai penjuru
Eropa, dan dia diundang oleh ratu Christina dari Swedia, anak perempuan berumur 22
tahun dari Gustavus Adolphus, untuk mengunjungi istana sebagai tutornya dalam
bidang filsafat. Sang ratu tersebut juga mengisyaratkan bahwa Descartes dapat
membantunya dalam merencanakan sebuah akademi sains yang akan menandingi yang
terbaik di Eropa. Setelah dibujuk oleh laksamana yang dikirim oleh Christina,
Descartes menerima undangan itu dan berangkat dengan perahu perang Swedia.
Penerimaan undangan itu ternyata adalah keputusan yang mematikan bagi Descartes.
Pada tangga 1 Februari 1650, dia mengalami sakit pernafasan yang dengan cepat
memburuk menjadi pneumonia dan dia akhirnya wafat setelah 10 hari dalam
ketersiksaan fisik dan mental.

2.2.8 Blaise Pascal

Blaise Pascal (1623-1662) terkenal bersama Fermat


sebagai penggagas bersama teori probabilitas. Tidak
diragukan lagi bahwa Pascal adalah orang yang luar biasa
terampil dalam bidang. Tidaklah lazim ditemukan
seseorang yang sanggup untuk sekaligus menjadi penulis
berbakat dan filsuf religious, berikut sebagai
matematikawan kreatif dan ahli fisika eksperimental. Dia
paling dikenal oleh kalangan pembaca umum sebagai penulis dari karya-karya prosa
18
hebat pertama yang menjadi klasik dari kesusasteraan Perancis modern, Lettres
Provinciales dan Pencees. Sebagai matematikawan, Pascal telah dipandang sebagai
seorang yang sebenarnya mampu jadi yang terhebat dalam sejarah. Reputasi
matematisnya bersandar lebih pada apa yang seharusnya dia telah sanggup lakukan
daripada apa yang sebenarnya dia capai. Pada sebagian besar masa hidupnya, studi-
studinya terhambat oleh kesehatan yang buruk, yaitu sakit lambung, sakit migren kepala
yang parah, dan urusan keagamaan. Tiga kegiatan matematis Pascal berlangsung hampir
seutuhnya pada tahun 1640, 1654, dan 1658. Tentu saja, tampaknya bukanlah waktu yang
memadai untuk menciptakan garapan utuh dari kegiatan matematikawan besar.
a. Karya Awal Blaise Pascal
Salah satu ciri dari masyarakat pada abad ketujuh belas adalah pembentukan
kelompok-kelompok pergaulan dimana seni dan sains dapat didiskusikan secara serius,
tetapi secara informal, di luar latar-latar akademik. Saat Pendeta Marin Mersenne
mendirikan sebuah academy untuk berbagai informasi tentang topik-topik matematika
dan sains yang sedang hangat beredar, Etienne Pascal, ayah Blaise, adalah satu-satu
anggota pertamanya. Kejeniusan yang tampak jelas dari Blaise muda, saat itu berumur 14
tahun, menggerakan hati ayahnya untuk membawanya ke acara pertemuan ilmiah
mingguan dan bahkan mendorong dia untuk berbagi gagasannya sendiri.
Ketika ia berusia 16 tahun, dengan menguasai Elements dan Euclid tanpa
bantuan dari orang lain, anak muda tersebut sekarang berkembang pesat dalam geometri.
Diusianya ia telah menemukan beberapa teorema yang berhubungan dengan kurva. Di
sampai tiga tahun berikutnya, ia telah menemukan menemukan mesin hitung yang
pertama. Mulai saat itu, untuk setiap tahunnya Pascal memberikan sumbangan aplikasi
matematika untuk mekanika dan fisika. Aktifitas yang mengagumkan dan mengherankan
ini muncul secara tiba-tiba sampai akhir tahun 1650, yaitu pada saat-saat kesehatannya
mulai menurun. Pascal mencurahkan diri merancang sebuah mesin operasi aritmetika
dasar penjumlahan dan perkalian yang disebut pascaline. Versi akhir mesin ini
dipamerkan di Paris pada tahun 1652. Pascal berharap mendapatkan kekayaan dari
ciptaan ini, tetapi harga jual yang tinggi telah membatasi penjualannya dan menjadikan
pascaline lebih sebagai objek keingintahuan daripada sebagai alat berguna.
Pada tanggal 23 November 1654 adalah sebuah titik pemisah dalam kehidupan
Pascal. Pada hari itu dia memutuskan untuk meninggalkan studi matematika dan
mencurahkan dirinya sepenuh hati untuk kegiatan keagamaan. Pada tahun 1655 sampai
1658 pascal menulis karya-karya yang membuatnya terkenal dalam bidang kesusastraan
19
di Perancis maupun di dunia, salah satunya adalah serangkaian pamphlet satiris berjudul
A Letter Written To A Provincial By One of His Friends. Namun demikian, kesehatan
pascal yang selalu rapuh mulai sangat memburuk pada tahun 1658 dan dia meninggal
empat tahun kemudian pada tahun1662 di Paris di usianya 39 tahun.
b. Beberapa konstribusi Pascal lainnya : sikloida, segitiga aritmetik, dan induksi
matematis.
Untuk sekian waktu yang singkat pada pertengahan tahun 1658, pikiran Pascal
pernah beralih lagi ke matematika. Ini terkait dengan sebuah kurva yang sempat
sangat terkenal pada masanya, yaitu sikloida (suatu kurva yang terbentuk oleh sebuah
titik pada keliling roda, saat roda itu menggelinding pada suatu garis lurus).
Berdasarkan sifat-sifat yang anggun dan perselisihan berkepanjangan yang
ditimbulkannya diantara para matematikawan terkenal, sikloida telah disebut Helen
of geometry. Karya Pascal tentang sikloida memiliki hasil sampingan yang sangat
penting : karya tersebut berperan sebagai inspirasi bagi Leibniz dalam menemukan
kalkulus diferensial dan integral.
Pascal juga terkenal berkat publikasinya Triangle Arithmetique yang memuat
suatu tabel numeric infinit dalam bentuk segitiga, disebut segitiga aritmetik
(sekarang umumnya dikenal sebagai segitiga pascal, dimana baris ken dari segitiga
itu mencantumkan secara urut koefisien-koefisien dalam ekspansi binom (x+y)2.
Namun demikian, sebutan aritmetika dengan nama Pascal hanya sebuah sejarah. Jadi
apa yang disebut segitiga Pascal, seperti halnya teorema Pythagoras, sesungguhnya
adalah produk dari suatu kebudayaan timur yang jauh lebih awal. Namun demikian,
meski Pascal bukanlah orang yang pertama memunculkan segitiga aritmetik, dan
bahkan berada hampir terakhir dibarisan panjang para penemunya. Namun namanya
akan selamanya dikaitkan dengan segitiga itu karena dialah yang pertama kali
melakukan studi sistematik mengenai relasi-relasi yang dikandungnya.
Karena Pascal telah meninggalkan urusan keduniawian dan larut dalam
kegiatan keagamaan, maka karya tersebut tidak secara umum beredar. Sebelum tahun
1665 karya ini memaparkan tentang sifat-sifat dan relasi-relasi diantara koefisien-
koefisien binomial serta mencakup beberapa prinsip umum peluang. Blaise Pascal
juga terkenal berkat kontribusinya mengenai induksi matematis bukan suatu metode
penemuan, melainkan suatu teknik ketat untuk membuktikan apa yang telah
ditemukan. Pada kenyataan, meski Pascal memberikan penjelasan yang memuaskan
tentang induksi matematis, tetapi gagasan penalaran dengan rekulasi sebenarnya
20
ditemukan lebih awal dalam garapan Francesco Maurolico. Namun demikian, pascal
adalah orang pertama yang mengakui nilai penting proses logis tersebut dan berkat
karya Triangle Arithmetique, membawanya ke domain lazim dari kerja para
matematikawan.
Matematikawan yang sudah disebutkan di atas hanyalah beberapa dari banyak
ahli matematika yang ada pada abad ke-17 yaitu awal matematika modern. Mereka
menyeimbangkan studi keagamaan dengan ilmu pengetahuan. Abad ke-17 adalah abad
dimana matematika sangat berkembang pesat. Dimana penemuan matematikawan
tersebut digunakan hingga sekarang walau masih banyak yang tidak tercantumkan
dalam makalah ini.

21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abad ke-17 merupakan awal matematika modern dimana para matematikawan Eropa
mulai berani muncul setelah era kegelapan dalam ilmu pengetahuan pada beberapa
sebelumnya. Di masa ini para ahli matematika membuat karya-karya yang berpengaruh dan
tak ternilai harganya. Beberapa ahli matematika beserta karyanya:
1. John Napier (1550-1617) : logaritma (Napier Logaritma)
2. Thomas Harriot (1560-1621) : lambang kurang dari (<) dan lebih dari (>)
3. William Oughtred (1574-1660) : lambang (x) untuk perkalian, (::) untuk
perbandingan, (-) untuk perbedaan serta Oughtreds slide rule
4. Galileo Galilei (1564-1642) : Jam bandul dan teleskop
5. Johann Kepler (1571-1630) : hukum pergerakan planet dan rumus menghitung
keliling ellips
6. Desargues (1591-1661) : teorema dua segitiga Desargues
7. Descartes (1596-1650) : teori kosmologi
8. Blaise Pascal (1623-1662) : segitiga pascal

3.2 Saran
Para pembaca yang budiman, di penghujung tulisan ini kami berharap semoga kita
semua mampu menjaga karya yang telah diciptakan oleh para matematikawan dan
mampu menghargai segala bentuk jasa yang telah mereka diberikan. Semoga
pembaca yang budiman tidak puas akan hasil makalah ini dan dapat
menindaklanjutinya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Susilawati,Wati. 2014. Sejarah Matematika. Bandung.

http://en.wikipedia.org/wiki/Desargues%27_theorem
http://en.wikipedia.org/wiki/Johannes_Kepler
http://finchensyalinsa.blogspot.com/2014/03/matematika-abad-17-napier-harriot-dan.html
http://gabung-bergabung.blogspot.com/2011/06/matematika-abad-xvii.html
http://mysite.du.edu/~jcalvert/tech/slidrul.htm
http://onengsyalala.blogspot.com/2012/05/matematika-zaman-modern.html
http://www.counton.org/timeline/test-mathinfo.php?m=william-oughtred

23

Anda mungkin juga menyukai