Leibniz adalah seorang jenius dari Jerman dan Newton adalah seorang
jenius dari Inggris. Newton dan Leibniz memang memiliki banyak ide dan
pemikiran dalam sebuah misi pengembangan ilmu pengetahuan. Keduanya tercatat
dalam sejarah, khususnya dalam sejarah matematika. Leibniz dan Newton
merupakan dua orang ilmuwan yang dianggap sebagai penemu kalkulus secara
terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan.
Newton memulai ide tentang kalkulus pada tahun 1660-an, tetapi karya-
karya tersebut tidak diterbitkan selama hampir 20 tahun. Tidak ada yang
mengetahui secara jelas, apakah Leibniz pada usia 33 tahun menemukan karya-
karya “terpendam” Newton pada saat melakukan kunjungan ke London, karena
pada saat itu pula dia sedang mengembangkan kalkulus, meski dengan versi sedikit
berbeda dari versi Newton. Keduanya memang pernah saling berkirim surat pada
tahun 1670-an, sehingga sulit ditentukan siapa mempengaruhi siapa. Teori yang
mereka kemukakan memberikan hasil akhir yang sama, namun notasi dan falsafah
dasarnya sangatlah berbeda.
Polemik tentang penemu kalkulus terus berlanjut sampai akhir tahun 1713,
Leibniz mengeluarkan pamflet anonim “Charta Volans” yang menjelaskan
posisinya sekaligus mengungkapkan kesalahan Newton dalam memahami derivatif
kedua atau derivatif yang lebih besar lagi.
Dari cara proses kerjanya juga mengalami perbedaan. Leibniz memulai dari
integral, sementara proses menghasilkan karya dari Newton berawal dari turunan.
Tentu saja mereka mengerjakan dengan jalan yang berbeda, bisa sampai pada hasil
yang sama. Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan
karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak mempublikasikannya
sampai dengan tahun 1693. Ia pun baru menjelaskannya secara penuh pada tahun
1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai mempublikasikan
penjelasan penuh atas karyanya.
Sehingga tidak ada bukti kuat yang menunjukkan Leibniz mencuri hasil
pekerjaan Newton dan tak ada alasan bagi ilmuwan lainnya untuk memenangkan
salah satu dari mereka dalam perseteruan ini. Akhirnya ahli sepakat menobatkan
mereka berdua sebagai penemu kalkulus. Penamaan kalkulus ini sendiri diberikan
oleh Leibniz, sementara Newton lebih suka menyebutnya dengan "The Science of
Fluxions".
Sumber:
http://www.marthamatika.com/2015/04/kontroversi-newton-dan-
leibniz.html?m=1, diakses pada tanggal 16 Februari 2018
http://www.wirahadie.com/2017/02/kisah-ilmuan-sir-isaac-newton.html?m=1,
diakses pada tanggal 16 Februari 2018
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Leibniz%E2%80%93Newton_calculus_controver
sy, diakses pada tanggal 16 Februari 2018
https://blogpenemu.blogspot.co.id/2014/07/Gottfried-Wilhem-Penggagas-
Kalkulus-dan-Biner.html?m=1, diakses pada tanggal 17 Februari 2018
https://www.slideshare.net/mobile/devintap/sejarah-penemuan-integral-dan-
diferensial, diakses pada tanggal 17 Februari 2018