Anda di halaman 1dari 2

Emmanuel glen CFP 10103200411

Kalkulus tidak lepas dari dua pendiri dan penemunya yaitu Issac Newton dan Gottfried
Wilhelm Leibniz. Issac Newton ikenal sebagai salah satu ilmuwan terhebat yang pernah hidup;
selain itu, ia diakui sebagai salah satu ahli matematika paling ulung yang pernah ada di Inggris.
Newton menjadi tertarik pada matematika pada usia dini. Di kemudian hari, dia menciptakan
Kalkulus.. Pada 1643, Newton lahir. Kemudian, pada tahun 1655, Newton memulai penemuan
kalkulus dengan seri binomial umum yang membuatnya menemukan proses integrasi,
diferensiasi, dan tak terbatas. Tiga puluh dua tahun kemudian, 1687, Newton menerbitkan
karyanya dalam sebuah buku berjudul "Prinsip-prinsip Matematika dari Filsafat Alam". Pada
usia delapan puluh empat, pada 1727, Newton meninggal. Gottfried Leibniz
Gottfried Leibniz dikenal sebagai ilmuwan di seluruh dunia. Ia menjadi seorang filsuf
internasional terkemuka dan juga, seorang pemikir komprehensif yang dikenal di seluruh dunia.
Dia mempelajari kekuatan dan berat badan. Dia menulis tentang ekonomi, teologi, biologi,
geologi, hukum, politik, metafisika, dan matematika. Dia mengklaim bahwa dia menemukan
Kalkulus secara independen dari Newton. Pada 1646, Leibniz lahir di Jerman. Ketika Leibniz
berusia 27 tahun, pada 1673, ia pindah ke Inggris. Pada 1675, Leibniz mulai menggunakan
simbol integral, yang belum pernah digunakan sebelumnya. Pada 1676, Leibniz
mengembangkan "Leibniz Calculus". 8 tahun kemudian, 1684, Leibniz menerbitkan sistem
kalkulus yang unggul tentang notasi yang lebih mudah digunakan. Pada usia 70, 1716, Leibniz
meninggal di negara asalnya, Jerman.
Dalam penemuan kalkulus oleh dua orang ini ada konflik yang terjadi yaitu tentang siapa yang
pertama kali menemukan kalkulus. Newton mengklaim bahwa ia mulai mengerjakan suatu
bentuk kalkulus pada tahun 1666, tetapi ia tidak menerbitkannya. Gottfried Leibniz mulai
mengerjakan kalkulusnya pada tahun 1674, dan ia menerbitkan karyanya di sebuah makalah
pada tahun 1684. Newton menciptakan metode fluks "canggung" -nya, pada 1655. Namun, ia
takut akan penghukuman. Karena itu, ia tidak menerbitkan karyanya hingga 1704. Leibniz
mengembangkan kalkulusnya pada 1673; dia menggunakan banyak simbol yang masih kita
gunakan saat ini-turunannya sebagai dy / dx dan banyak lagi. Leibniz menerbitkan karyanya
pada 1684, 20 tahun sebelum Newton. Tahun-tahun terakhir kehidupan Leibniz diracuni oleh
kontroversi dengan Newton mengenai apakah ia menemukan kalkulus secara terpisah, atau
apakah ia telah menemukan bentuk gagasan lain yang merupakan milik Newton. Newton
memengaruhi pertengkaran itu. Pada 1673, Leibniz melakukan perjalanan ke Inggris. Dia
bertemu dengan beberapa ilmuwan terkemuka, seperti Robert Hooke dan menunjukkan kepada
mereka mesin hitungnya yang belum selesai. Dia tidak bertemu Newton, tetapi dia ditunjukkan
karya Newton yang tidak dipublikasikan.
Akibat dari pertentangan ini dari sejarah bisa dilihat bahwa yang diakui pada saat itu bahwa
penemu pertama kalkulus adalah Newton karena ada bukti mengenai pengembanagan teori
mengenai “fluks” yang dikemukakan oleh Newton. Di sisi lain Leibniz juga membuat kalkulus
secara independen dari Newton. Leibniz menggambarkan kalkulusnya dengan cara yang
berbeda dari Newton. Saya berpikir bahwa Newton melakukan kesalahan dengan tidak
menerbitkan karyanya segera setelah ia menciptakannya. Inilah yang menyebabkan kontroversi.
Saya juga berpikir bahwa keduanya layak mendapatkan gelar sebagai penemu kalkulus karena
penemuan secara individu dengan rumus yang dipakai di dalam ilmu sebagai rumus yang dapat
membantu banyak hal sanagatlah penting oleh sebab itu mereka berdua layak mendapatkan
penghargaan

Sebagai umat Kristiani kita tau bahwa dalam hak cipta dalam suatu ilmu pengetahuan seperti
dalam masalah ini adalah siapa yang menemukan kalkulus itu sangat penting, tetapi kita tidak
boleh melupakan apa yang Tuhan telah buat agar kita bisa sampai menemukan rumusa yang
penting ini karena sebenarnya kita bukan apa-apa jika dilihat dari mata Tuhan dan kita tidak
bisa apa-apa tanpa Tuhan. Dan sebaiknya bukan mempermasalhkan hak cipta yang berangsur-
angsur tetapi lebih baik berdiskusi mengenai rumus apakah ada rumus yang lebih baik dari
sebelumnya.
Saya sendiri melihat masalah ini adalah masalah yang sangat lucu karena belum
mempublikasikan karya rumusan membuat dua ilmuwan pintar menjadi konflik, dan juga saya
belajar di esai ini Tuhan memberikan sebagian orang dipakai Tuhan untuk mempermudah
banyak orang untuk masa depan.

https://id.bccrwp.org/solution/calculus-newton-vs-leibniz/

Anda mungkin juga menyukai