Materi tentang:
Dosen Pengampu:
Kelompok II
1. RAHMAN DAUS
2. LA ODE MUH. DARMIN
3. AKBAR ALAMSYAH
4. NIVAL EVENTRIA MARTA
5. SERLIANI BASIRUN
6. NUR RAHMA BASANUNGGU
7. AISYAH WAHAL
8. WA ODE TRI HANDAYANI
2023
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................................2
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dibagian tengah sungai Eufrať, sedangkan untuk Babylonia baru, menuut
(Seopratignyo.1995: 6) terbentuknya kerajaan ini merupakan gabungan
pemberontak yaitu bangsa Media dan bangsa Persia, yang berhasil
menghancurkan Niniveh pada 612 SM".
Kerajaan Babylonia
adalah salah satu
kerajaan maju yang
menempati
Mesopotamia. Bangsa
Babylonia memiliki
kebudayaan yang sangat
tinggi dan
dinobatkan sebagai salah
satu peradaban besar di
dunia hingga saat ini.
Kesuksesan ini tentu tidak
bisa terlepas dari letak
2
geografisnya, terletak di
wilayah
yang diapit dua sungai
besar Eufrat dan Tigris
menjadikan Babylonia
mempunyai
tingkat kehidupan manusia
yang baik
Kerajaan Babylonia
adalah salah satu
kerajaan maju yang
menempati
Mesopotamia. Bangsa
Babylonia memiliki
3
kebudayaan yang sangat
tinggi dan
dinobatkan sebagai salah
satu peradaban besar di
dunia hingga saat ini.
Kesuksesan ini tentu tidak
bisa terlepas dari letak
geografisnya, terletak di
wilayah
yang diapit dua sungai
besar Eufrat dan Tigris
menjadikan Babylonia
mempunyai
tingkat kehidupan manusia
yang baik
4
Kerajaan Babylonia
adalah salah satu
kerajaan maju yang
menempati
Mesopotamia. Bangsa
Babylonia memiliki
kebudayaan yang sangat
tinggi dan
dinobatkan sebagai salah
satu peradaban besar di
dunia hingga saat ini.
Kesuksesan ini tentu tidak
bisa terlepas dari letak
geografisnya, terletak di
wilayah
5
yang diapit dua sungai
besar Eufrat dan Tigris
menjadikan Babylonia
mempunyai
tingkat kehidupan manusia
yang baik
Kerajaan Babylonia
adalah salah satu
kerajaan maju yang
menempati
Mesopotamia. Bangsa
Babylonia memiliki
kebudayaan yang sangat
tinggi dan
6
dinobatkan sebagai salah
satu peradaban besar di
dunia hingga saat ini.
Kesuksesan ini tentu tidak
bisa terlepas dari letak
geografisnya, terletak di
wilayah
yang diapit dua sungai
besar Eufrat dan Tigris
menjadikan Babylonia
mempunyai
tingkat kehidupan manusia
yang baik
Kerajaan Babylonia
adalah salah satu
7
kerajaan maju yang
menempati
Mesopotamia. Bangsa
Babylonia memiliki
kebudayaan yang sangat
tinggi dan
dinobatkan sebagai salah
satu peradaban besar di
dunia hingga saat ini.
Kesuksesan ini tentu tidak
bisa terlepas dari letak
geografisnya, terletak di
wilayah
yang diapit dua sungai
besar Eufrat dan Tigris
8
menjadikan Babylonia
mempunyai
tingkat kehidupan manusia
yang baik
Kerajaan Babylonia
adalah salah satu
kerajaan maju yang
menempati
Mesopotamia. Bangsa
Babylonia memiliki
kebudayaan yang sangat
tinggi dan
dinobatkan sebagai salah
satu peradaban besar di
dunia hingga saat ini.
9
Kesuksesan ini tentu tidak
bisa terlepas dari letak
geografisnya, terletak di
wilayah
yang diapit dua sungai
besar Eufrat dan Tigris
menjadikan Babylonia
mempunyai
tingkat kehidupan manusia
yang baik
Kerajaan Babylonia
adalah salah satu
kerajaan maju yang
menempati
10
Mesopotamia. Bangsa
Babylonia memiliki
kebudayaan yang sangat
tinggi dan
dinobatkan sebagai salah
satu peradaban besar di
dunia hingga saat ini.
Kesuksesan ini tentu tidak
bisa terlepas dari letak
geografisnya, terletak di
wilayah
yang diapit dua sungai
besar Eufrat dan Tigris
menjadikan Babylonia
mempunyai
11
tingkat kehidupan manusia
yang baik
B. Rumusan Masalah
12
BAB II
PEMBAHASAN
Kerja keras mereka berhasil dari daerah rawa dan hutan belukar
terciptalah daerah pertanian yang kaya raya karena mereka mendapatkan air
yang cukup dari aliran sungai Eufran dan Tigris. Sumber air kedua sungai
tersebut adalah dari lereng pegunungan di Armenia, diperbatasan antara Irak
dan Rusia sekarang. Lumpur endapannya bertumpuk-tumpuk pada muaranya,
13
menyebabkan munculnya dataran rendah baru yang selalu meluas menutup
mulut teluk Bahrain di tepi teluk besar Parsi. Kemudian dataran rendah yang
baru itu mengalami pengikisan kembali oleh bagian-bagian delta dari sungai
tadi. Setiap tahun cairan salju di gunung-gunung Armenia menimbulkan
luapan air sungai dan menyebabkan datangnya banjir besar, yang membawa
lumpur alluvial secara berlapis-lapis dari masa ke masa. Manfaat lumpur yang
dibawah oleh banjir tersebut adalah tanah menjadi makin subur dan hasil
pertanianpun meningkat. Penduduk memanfaatkan, banjir-banjir itu untuk
mengintensifkan pertanian, Peternakan mereka, dan penanaman kurma.
Tetapi mereka juga dapat berhadapan dengan tantangan banjir ganas yang
merugikan, sehingga perlu dibuatkan tanggul, dan terusan. Untuk itu
diperlukan organisasi dan kepemimpinan yang baik.
14
B. Peradaban Babilonia
1. Peradaban Babilonia Lama
15
penaklukan, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Setelah berhasil
menyatukun seluruh wilayah bekas kekuasaan Sumeria-Akkadia, dia
menamakan negeri ini Babylonia.
Hamurabi adalah seorang administrator dan sekaligus legislator
yang ulung. Dia berhasil merumuskan dan mengkondifikasikan hukum-
hukum yang berlaku di Babylonia. Pada tahun 1901-1902, seorang ahli
arkeolog Perancis yang bernama M. De. Morgan menemukan susa‟ (sebuah
lempengan batu yang di atasnya bertuliskan hukum-hukum yang
dirumuskan Hammurabi. Lempengan ini lalu disebut sebagai kitab hukum
tertua. Kitab hukum ini berisi ketentuan mengenai hak-hak dan kewajiban
seluruh warga masyarakat kerajaan Babylonia. Prinsip hukum yang terdapat
di dalamnya adalah “hukuman mata untuk mata dan gigi untuk gigi”. Kitab
hukum ini sangat besar pengaruhnya dalam penyusunan hukum bangsa
Romawi, sedang hukum bangsa Romawi merupakan dasar penyususnan
hukum bangsa Eropa modern.
Undang-undang Hamurabi ini menunjukkan adanya struktur
pemerintahan. Undang-undang ini diterapkan di sejumlah negara-kota
Mesopotamia. Kira-kira pertengahan abad ke-17 SM, Hamurabi
mengumpulkan beberapa kode hukum yang ada, kemudian dikompilasikan
menjadi undangt-undang yang seragam dan digunakan di seluruh wilayah
Imperium Babilonia. Sekalipun ada beberapa hukum yang tidak cocok
menurut ukuran manusia modern, karena adanya perlakuan yang kasar
terhadap hukum, namun undang-undang Hamurabi merupakan tahapan yang
penting dalam perkembangan umat manusia.
Dalam perjalanannya, kerajaan Hammurabi terancam oleh
orang-orang pegunungan di Gutium. Hammurabi berusaha mencegah
ancaman dari Gutium dengan cara menyerang, namun strategi ini tidak
efektif. Hanya sepeuluh tahun seusai penaklukkan-penaklukkan Hamurabi,
pada tahun kedelapan kekuasaan penerusnya, Samsuilun (pada tahun 1743
SM), orang-orang barbar Kassite yang turun dari Gutium untuk pertama
kalinya melanggar batas Babylonia. Orang-orang barbar Kassite tampaknya
16
telah mendirikan rezim di Babylonia sekitar tahun 1732. Setelah kematian
Hammurabi, sejarah politik bangsa Babylonia tidak dikenal orang. Suku-
suku kecil kemudian menguasai wilayah ini secara bergantian, sampai pada
akhirnya seluruh wilayah ini ditaklukkan oleh bangsa Assyria.
2. Peradaban Babilonia Baru
17
Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Babylonia baru
diantaranya raja Nabopalassar, Nebukadnezar, Nebonidas, dan raja
Belshazzar. Kerajaan Babylonia baru runtuh akibat serangan dari bangsa
Persia pada tahun 539 SM. Sejarah peradaban dunia mencatat, bahwa
bangsa Babylonia sangat besar peranannya. Bangsa ini melahirkan banyak
pakar dan tenaga ahli dalam bidang pertanian. Mereka menggali sejumlah
sungai unruk keperluan pengairan pertanian di musim kemarau. Selain itu,
mereka juga membuat bendungan untuk melindungi pertanian mereka dari
ancaman banjir di musim hujan. Dalam bidang industri dan perdagangan,
bangsa ini telah mencapai kemajuan. Para pedagang ini menciptakan
sistem timbangan dan takaran. Lebih kurang selama dua ribu tahun, negeri
Babylonia menjadi pusat perdagangan dan perniagaan wilayah lembah
sungai Tigris-Eufrat. Pada saat itu bangsa Babylonia telah mengenal ragam
tulisan yang dinamakan cuneiform. Sistem ini dipandang lebih maju
daripada tulisan bangsa Mesir Kuno. Bangsa Babylonia menggunakan
400-500 simbol suku kata. Tidak diketahui apakah mereka telah
menggunakan kertas, tetapi biasanya menggunakan lempengan-lempengan
sebagai media tulis.
18
Bangsa Babylonia menyembah banyak Tuhan, yakni dewa-
dewa alam. Marduk merupakan dewa mereka yang terbesar, sedangkan
Isthar diyakini sebagai dewa kasih sayang. Bentuk utama keyakinan
mereka adalah kepercayaan terhadap-roh-roh jahat. Mereka juga
mempercayai ramalan dari langit dan bintang-bintang mengenai suatu
peristiwa yang terjadi. Para ahli nujum Chaldean mahir dalam bidang
perbintangan, sehingga mereka tersohor ke penjuru dunia.
19
agresinya terhadap tetangga-tetangganya. Selama tahun 932-859 SM,
Assyria menaklukkan komunitas-komunitas Aramaen yang telah hidup
mapan di sebelah timur sungai Eufrat, persis di ambang pintu barat
wilayah Assyria. Pada tahun 858-856 SM, Shalmaneser III membawa
tentara Assyria memasuki Syria dengan menaklukkan Bit Adini, sebuha
negara Aramaen yang mengangkangi tonjolan barat sungai Eufrat. Pada
tahun 853 SM, Shalmaneser III menderita kekalahan dari koalisi di Qarqar
di sungai Orontes sebelah utara Hamath (Hamah). Dia kembali
menginvansi Syria pada tahun 849, 848, dan 845 SM. Karena lemahnya
koalisi anti-Assyria, maka pada 841 SM dapat memukul Damaskus dan
memaksa bekas sekutu Damaskus untuk mengakui kekuasaan Assyria.
Namun demikian, Shalmaneser III menderita kekalahan.
20
tahun 722 SM, dia menaklukkan Samaria, ibukota kerajaan Israel, dan
menahan pembesar-pembesar dari sepuluh bangsa Israel. Para tahanan ini
dikenal sebagai “sepuluh tahanan yang hilang”, karena keadaan nasib
mereka tidak pernah diketahui lagi. Sennacherib, putra Sargon II,
merupakan raja penakluk ulung. Ia berhasil menaklukkan Babylonia,
menguasai Mesir dan Syria. Asshurbanipal (668-626 SM), sebagai cucu
Sargon II, merupakan raja Assyria yang terbesar. Hampir seluruh Asia
Barat tunduk pada kekuasaannya. Setelah kematiannya kerajaan Assyria
menurun secara drastis. Bangsa Assyria asli musnah disebabkan oleh
perang yang terjadi terus menerus dan karena wajib militer bagi tenaga
laki-laki sebagai pekerja di koloni bangsa Assyria dan menjadi pasukan
yang ditempatkan di dalam suatu negara yang telah ditaklukkan.
Kekosongan di wilayah tempat tinggal penduduk Assyria dipenuhi oleh
pengungsian orang asing yang masuk, sampai jumlah penduduk dari
Assyria menjadi semi orang-orang Armenia. Selain itu, ketegangan sosial
yang terjadi memaksakan penduduk Assyria untuk terus menerus
berpindah untuk meningkatkan.
21
Peradaban Assyria banyak terpengaruh oleh peradaban
Babylonia. Dengan mengambil peradaban bangsa lain, bangsa Assyria
mengembangkan peradabannya hingga hampir ke seluruh penjuru dunia.
Sekalipun demikian, mereka tidak sekedar menjiplak peradaban bangsa
lain. Sumbangan peradaban mereka yang asli adalah dalam bidang seni
pahat, arsitektur, dan seni lukis. Sennacherib telah merubah ibukota
Nineveh menghiasinya menjadi kota yang sangat indah, sehingga berkat
keindahannya menjadikan kota ini dijuluki sebagai kota matahari.
Sebagian raja-raja Assyria adalah kaum terpelajar dan sangat mencintai
kepustakaan. Ashurbanibal merupakan seorang raja yang mendirikan
sebuah perpustakaan dengan berbagai kumpulan buku-buku yang luar
biasa. Perpustakaan ini dipandang sebagai satusatunya peninggalan bangsa
Semit yang terpenting. Seringkali bangsa Assyria dipandang sebagai
bangsa “Romawinya-Asia”. Lantaran sebagaimana bangsa Romawi,
Assyria juga berhasil mendirikan kekuasaan yang luas.
22
dari istana Sennacherib pada Nineveh melukiskan dua pelajar Assyria
berdiri berdampingan.
23
pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga
menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas (Dewa Matahari),
dan Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara).
c) Bidang pemerintahan
Sejak awal pemerintahannya, Raja Hammurabi telah
memperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat yang
peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional. Dengan peraturan
hukum seperti itu, masyarakat akan dapat hidup dengan hidup yang
tertib dan menjadikan Raja Hammurabi sebagai raja yang besar,
bijaksana, dan termasyhur namanya. Hukum tersebut berupa prasasti
batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter dan
ditempatkan di tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia. Prasasti itu
ditemukan kembali oleh pada ahli Prancis di Kota Susa (Persia) pada
abad ke-20. Hukum itu dikenal dengan Hukum atau Undang-Undang
Hammurabi (Codex Hammurabi) dan merupakan hukum atau undang-
undang tertulis pertama di dunia.
d) Bidang Kesenian
Tradisi kesusasteraan Epik Gilgamesh, kisah Falsafah dan
cara hidup masyarakat Mesopotamia. Tentang kepahlawanan
Gilgamesh, ada sifat dua pertiga tuhan, satu pertiga manusia. Wajah
tampan, ada kekuatan dan keberanian, serta menceritakan juga
kehidupan yang kekal dan kesaktian. Bidang arsitektur, orang Sumeria
membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana.
Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Kemampuan
mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-
tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai
membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta
perhiasan dari emas. Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru)
terkenal dengan “taman gantung”, yang kemudian menjadi salah satu
keajaiban dunia.
e) Bidang Politik
24
Bentuk bangsa adalah “Negara Kota” yang setiap Negara
kota dipimpin oleh seorang raja. Masing-masing raja memilki otoritas
penuh baik sebagai pemimpin politik, supervisor irigasi maupun
pemimpin keagamaan. Mungkin lebih tepat bangsa Sumeria menganut
sistem pemerintahan dan bentuk negara “kondefenderasi terbuka”.
Persatuan diperlukan hanya dalam bidang militer ketika mendapatkan
serangan dari luar. Namun tidak jarang juga terjadi persaingan dan
ingin saling menguasai di antara Negara-negara kota sendiri. Sebagai
contoh ialah ketika Dungi berkuasa, bangsa Sumeria berada di bawah
kekuasaan tunggalnaya. Sistem pemerintahan bersifat despotik.
Sebagian besar penduduknya merupakan budak atau dianggap sebagai
budak yang hidup dalam sebuah tirani yang secara terpaksa harus rela
menerima setiap kehendak raja. Raja berkedudukan sebagai dewa
yang memerintah manusia di bumi. Kebebasan intelektual hanya
sedikit diberikan.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
26
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Esposito, John L., Islam Warna Warni; Ragam Ekspresi Menuju Jalan Lurus,
terj. Arif Maftuhin, (Jakarta: Paramadina, 2004).
27
28