Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW Dari Mekkah


Ke Madinah
DOSEN PENGAMPU : Dr. H.Sofyan Hadi M.Pd

Oleh :
Maulana Firmansyah (201103040013)
Hoirul amin (204103040001)
Irfatus Soleha (204103040005)

FAKULTAS DAKWAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI KH ACHMAD
SHIDDIQ JEMBER 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
“SEJARAH DAKWAH” Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Jember KH ACHMAD SIDDIQ

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Sejarah
Dakwah atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Kami harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai pembahasan pemikiran para
intelektual islam indonesia tersebut.

Jember, 14-09-2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 Bagaimana masyarakat arab sebelum datang islam.........................................................2
2.2 Bagaimana dakwah periode mekkah................................................................................5
2.3 bagaimana dakwah periode madinah...............................................................................8
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebelum datang nya islam, madinah terdiri atas dua suku yaitu bangsa arab dan bangsa
yahudi suku arab tersebut datang dari yaman dan di kenal dengan suku aus dan suku khazraj.
Bangsa yahudi yang tinggal di madinah terdiri atas tiga suku utama yaitu bani quraizah, bani
nadzir dan bani quinuqa.
Apabila memperhatikan sejarah islam, kita akan menemukan bahwa pola pemerintahan islam
dari berbagai dinasti terbagi atas tiga periode. Periode utama adalah periode pembangunan
hal ini di tandai dengan persatuan yang kuat diantara umat islam, periode kedua adalah
periode kajayaan hal ini di tandai bahwa umat islam sudah menikmati hasil usaha nya dan
period eke tiga keruntuhan periode ini  biasa nya di mulai dengan muncul nya kejayaan lain
yang sedang dalam periode pembangunan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana masyarakat arab sebelum datangnya islam?


2. Bagaimana dakwah periode mekkah?
3. Bagaimana dakwah periode madinah?
1.3 Tujuan

Unutk mengingat serta mengetahui perjuangan dakwah nabi muhammad yang begitu keras
dalam membawa islam menuju pada masa kejayaan pada masa kala itu.

1
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana masyarakat arab sebelum datang islam

1. Masyarakat Sebelum Islam Datang

Sebelum agama islam masuk kedalam jazirah Arab,bangsa Arab terkenal dengan sebutan
Jahiliyah yaitu zaman kebodohan dimana masyarakat Arab saat itu menyembah berhala-
berhala,diantara banyak berhala yang disembah yang paling dipuja yaitu berhala
Latta,Uzza,dan Manat.Selain itu masyarakat arab juga menganut agama-agama radisional
Arab.Agama-agama itu antara lain kepercayaan atas kekuasaan banyak Tuhan dan alam
magic (Politheisme-Animisme),agama Shabi’un Majus,dan Agama-agama yang diklaim
sebagai ajaran asli Ibrahim(Yahudi dan Nasrani). Pada zaman jahiliah sering terjadi
peperangan antar suku. Bahkan, peperangan ini terkadang berlangsung hingga beberapa
generasi setelahnya.Untuk memuliakan dan menghormati Ka’bah, muncul larangan
berperang ataupun melancarkan serangan pada beberapa bulan dalam setahun, yaitu bulan
Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Namun, bangsa Arab saat itu memperbolehkan
peperangan dilaksanakan pada bulan Muharram. Lalu sebagai gantinya, mereka
menghentikan perang pada bulan Safar. Tindakan ini dinamakan An Nasi (pengunduran).
Kota Mekah merupakan tempat yang dipandang suci oleh seluruh bangsa Arab. Kota Mekah
sejak awal didirikan telah mengenal sistem pemerintahan. Beberapa suku pernah memegang
kekuasaan atas kota Mekah, yaitu suku Amaliqah (sebelum Nabi Ismail dilahirkan), suku
Jurhum, dan suku Khuza’ah (440 M). Suku Khuza’ah yang mengambil kekuasaan Mekah
dari suku Jurhum mendirikan Darun Nadwah, yaitu tempat untuk bermusyawarah bagi
penduduk Mekah di bawah pengawasan Qushai.
Bangsa Arab pada umumnya berwatak berani, keras, dan bebas. Mereka telah lama mengenal
agama. Nenek moyang mereka pada mulanya memeluk agama Nabi Ibrahim. Akan tetapi,
akhirnya ajaran itu pudar. Untuk menampilkan keberadaan Tuhan mereka membuat patung
berhala dari batu, yang menurut perasaan mereka patung itu dapat dijadikan sarana untuk
berhubungan dengan Tuhan. Kebudayaan mereka yang paling menonjol adalah bidang sastra
bahasa Arab, khususnya syair Arab. Perekonomian penduduk negeri Mekah umumnya baik
karena mereka menguasai jalur darat di seluruh Jazirah Arab.
2. Jahiliyah
Konteks sosial masyarakat Makkah Pra Islam yaitu Jahiliyah. Bagi sebagian kalangan jailiyah
di artikan sebagai komunitas orang yang bodoh. Namun Muhammad al Jabiry membantah
pandangan tersebut, karena masyarakat pra islam sudah mempunyai kebudayaan sendiri.
    
Masyarakat jahiliyah hidup sebagaimana layaknya masyarakat yang lain. hanya saja sistem
hidupnya ditentukan sejauhmana otoritas kesukuan dan kekuasaan ekonomi mempengaruhi
sebuah tatanan sosial. Tidak adanya norma hukum dan nabi di tengah-tengah kalangan
Quraysh telah menyebabkab munculnya konflik diantara mereka. Maka pada saat itu dikenal
dengan istilah Ayyam al-‘Arab (Hari-hari orang arab). Menurut Hitti, tradisi ini mengisahkan
tentang permusuhan antar suku yang disebabkan oleh persengketaan dalam soal hewan
ternak, padang rumput dan mata air.

2
Ada 3 kelompok masyarakat jahiliyah yaitu : Pertama, masyarakat pagan yang nomaden.
Mereka adalah kelompok yang kaya dan mempunyai tradisi keberagaman yang amat
beragam. Tradisi mereka yang nomaden masih memberikan ruang  untuk mencari agam yang
memberikan mereka solusi terhadap kebutuhan pokok sehari-hari.
Kedua, masyarakat pagan yang menetap, jika dibandingkan dengan masyarakat pagan yang
nomaden, mereka yang menetap ini lebih religius. Dari segi keyakinan mereka dikenal
sebagai penyembah berhala. Kelompok ketiga yaitu mereka yang meyakini adanya tuhan
tetapi mereka tidak menafikan keberadaan kelompok lain.
Masyarakat baik nomadik maupun yang menetap, hidup dalam budaya kesukuan Badui.
Organisasi dan identitas sosial berakar pada keanggotaan dalam suatu rentang komunitas
yang luas. Kelompok beberapa keluarga membentuk Kabilah. Beberapa kelompok Kabilah
membentuk Suku dan dipimpin oleh seorang Syaikh. Mereka sangat menekankan hubungan
kesukuan, sehingga kesetiaan atau solidaritas kelompok menjadi sumber kekuatan bagi suatu
kabilah atau suku. Mereka suka berperang oleh karena itu peperngan antar suku sering sekali
terjadi. Sikap ini tampaknya sudah menjadi tabiat yang mendarah daging dalam diri
masyarakat Arab. Karena itu perang antar suku sering terjadi. Dalam masyarakat yang suka
berperang tersebut, nilai wanita menjadi sangat rendah. Dunia Arab ketika itu merupakan
kancah peperangan yang terus menerus.
3. Substansi Dakwah Rasulullah SAW
Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Makkah Dalam bidang Agama, Bangsa Arab
menyimpang dari ajaran agama Tauhid. Mereka ada yang memeluk agama Watsani
(penyembah berhala), Yahudi, Nasrani, selain itu ada juga yang menyembah malaikat,
bintang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in, matahari, bulan, dan jin yang dilakukan oleh
sebagian masyarakat di luar Mekah.Dalam bidang sosial-politik;Ada dua bentuk sistem
politik di dunia Arab;1) kedaulatan politik diperintah oleh raja, seperti Kerajaan Yaman;2)
Tatanan politik kabilah yang menempatkan kepala masing-masing sebagai
pemimpin.- Fanatisme golongan (kabilah), bila terjadi peperangan antar kabilah, yang kalah
akan dijadikan budak oleh kabilah yang menang.
Merendahkan kedudukan perempuan
Kebiasaan buruk seperti berjudi, mabuk-mabukkan, berzina, mencuri, merampok dan
membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.Dalam bidang ekonomi, masyarakat
Mekah menggantungkan kehidupan ekonominya pada perdagangan.B. Sejarah dakwah
Rasulullah pada Periode Makkah1. Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi)Dakwah
ini dilakukan setelah beliau menerima wahyu QS. Al-Mudatstsir/75: 1-6). Nabi berdakwah
kepada keluarga terdekat dan teman-teman yang beliau yakini menerima dakwah beliau.
Dakwah di kalangan keluarga beliau mengumpulkan keluarga beliau dan mengajak mereka
untuk bertauhid kepada Allah swt dan meyakini bahwa beliau Rasul Allah. Di antara mereka
ada yang masuk Islam, sebagian menolak dengan kasar, ada pula yang menolak dengan
lembut. Yang paling kasar penolakannya adalah paman beliau sendiri yang bernama Abu
Lahab.3. Dakwah secara terang-teranganDakwah ini dilakukan setelah beliau menerima
perintah Allah dalam QS. Al-Hijr/15:94.
94Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.Beliau berdakwah dengan
menyeru di bukit Shafā. Pada periode ini tokoh besar bangsa Quraisy telah masuk Islam,
yaitu Hamzah, paman beliau dan Umar bin Khattab ra.4. Dakwah kepada berbagai suku di

3
sekitar MakkahSejak tahun kesepuluh dari kenabian, beliau berdakwah ke berbagai suku
di sekitar Makkah. Di antara mereka yang bersedia masuk Islam terdapat beberapa orang
Anshar di Madinah, pada mulanya jumlah mereka 6 orang, kemudian bertambah 12 orang
dan disusul kemudian oleh 73 orang laki-laki dan 2  orang perempuan. Mereka inilah yang
meminta Rasulullah dan para sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah.
Substansi dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah·
1. Kepercayaan terhadap kerasulan Muhammad saw.·        
2. Akhirat serta pembalasan (QS. Al-Qāri’ah/101:1-11)

Hari kiamat,
 Apakah hari kiamat itu?
 Tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
 Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
 Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
 Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
 Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
 Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
 Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
 Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.·
        
3. Kesucian jiwa, Akhlāqul Karīmah (QS.Nūĥ/68:4) Niscaya Allah akan mengampuni
sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan.
Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu
Mengetahui”. Maksudnya: memanjangkan umurmu.· Persamaan hak manusia
4.    Persatuan, menggalang persatuan sesama mukmin dan bersikap tegas terhadap orang
kafir (QS. Al-Fatĥ/48:29)
     Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada
muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan
hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan
pahala yang besar. Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati
mereka.·    
5.    Persaudaraan, menebarkan kasih sayang dan menghindari peperangan
6.    Melebur kepentingan pribadi ke dalam kepentingan umum.

4
2.2 Bagaimana dakwah periode mekkah

1. Proses Dakwah

a) Proses dakwah secara diam-diam

Mula-mula Rasulullah SAW mengajarkan islam atau berdakwah di mekah secara diam-diam;
sembunyi-sembunyi, dalam masa + 3 tahun. Mula-mula dakwah ditujukan kepada anggota
keluarga maupun kerabat terdekat (Dahlan, 1990 : 370)

Rasulullah SAW memulai dakwahnya kepada orang-orang yang diharapkan kepadanya


kebaikan dari sanak kerabat terdekat. Maka orang pertama yang beriman kepada Allah SWT
sesuai apa yang didakwahkanya, antara lain :

1. Khadijah (istri nabi Muhammad SAW); orang pertama yang beriman atas kerosulan nabi
Muhamad SAW.
2. Putri-putrinya ; Zaenab, Ruqayyah, Ummu Kultsun dan Fatimah
3. Saudara sepupunya; Ali bin abi tholib
4. Hamba sahayanya ; Zaid bin Haristsah, lalu dimerdekakan
5. Sahabat ; Abu Bakar bin Abi Qahafah ( namanya sebelum masuk islam ) seorang pemuka
terpandang dan saudagar kaya dan dermawan.
6. Ustman bin Affan
7. Uzzubaer
8. Thalhah
9. Umar bin Yasir

10. Bilal bin Robah

11. Al Arqam bin Abil – Arqam ; pemilik rumah dilorong dekat masya’ Aris-Shafa, yang
digunakan sebagai tempat pendidikan perkuliahan ; madrasah pertama dalam sejarah
islam.Selama Rasulullah SAW berdakwah di Mekah beliau hanya berperan sebagai rosul

penyampai wahyu. Beliau menyeru orang perorang. Jalanya dakwah sangat lambat, dari
jumlah sedikit orang- orang mekah. Hanya beberapa orang saja yang berasal dari kelompok
elit yang memeluk agama islam

5
b) Proses Dakwah terang-terang dalam masa dalam masa + 7 tahun.

Firman Allah : Q.S Al-Hijr : 94 Artinya : “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-
terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik.” (CD Digital Qur’an Inwordl 2003) .

Setelah turun ayat ini, Rasulullah SAW, menyampaikan dakwahnya kepada seluruh lapisan
masyarakat kota Mekah yang pluralistik, dari golongan bangsawan sampai golongan budak
serta pendatang kota Mekah yang mempunyai agama berbeda dan berbagai suku. Untuk
berdakwah secara terang-terangan ini beliau mengamhil bukit “shofa” sebagai tempat
dakwahnya.

Adapun yang disampaikan Rasullah SAW, dalam dakwahnya adalah ajaran islam, antara
lain

:
a) mengajak manusia hanya menyembah Allah SWT dan meninggalkan kepercayaan
menyembah berhala

b) Mengajar tetang adanya hari kaimat; hari pertanggung jawaban semua masnuai atas semua
perbuatannya
c) Mengajarkan akhlaq yang terpuji serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela

d) Mengajarkan persamaan derajat diantara manusia, karena pada umumnya derajat manusia
di mata Allah SWT itu sama pembedanya adalah iman dan taqwa

Hambatan-hambatan dakwah

Sehubungan dengan semakin banyaknya orang di Mekah yang masuk Islam, karena rasa
ketertarikan dengan akhlaqul karimah yang diajarkan Islam, persamaan dan persaudaraan
yang tulus serta perikemanusiaan, mereka (kaum Quraisy) memakai jalan kekerasan untuk
menghalangi dakwah Rasulullah. Bilal bin Robah merupakan orang yang mendapat siksaan
yang kejam, dengan cara diikat, dijemur (panas matahari), dadanya ditindih dengan batu
besar dan dicambuk. Meskipun demikian hal ini tidak menjadikan surutnya kaum muslimin
untuk berdakwah mereka menyadari bahwa ajaran Rasululllah SAW adalah benar dan
kemudian Islam sehingga pengikut-pengikutnya semakin bertambah banyak. Dan prospek
dakwah Rasululllah SAW adalah dengan menyelenyapkan penyembahan terhadap material
(berhala-berhala) akibatnya timbul permasalahan (tuntunan), antara lain

6
a) Tuntutan supaya Rasululllah SAW menghentikan celaan terhadap tuhan-tuhan mereka
(berhala) dan menghentikan mencaci nenek moyangnya.

b) Mengajukan protes atas kelangsungan Rasululllah SAW dalam berdakwah dengan


pergi kepada Abu Thalib kedua kalinya karena sikap Rasululllah SAW yang tidak ada
perubahn dan terus berdakwah mereka berkata: “Kami tidak sabar lagi mendengar
dakwah Rasululllah Saw” Abu Thalib tidak menghentikan proses dakwah Rasululllah
SAW
c) Mereka mengajukan protes ke tiga kalinya dengan membawa pemuda bernama Umar
bin Alwalid kepada Abu Thalib sebagai pengganti Rasululllah SAW (hendak mereka
bunuh) tuntutan ini tetap ditolak Abu Thalib.
d) Mereka datang lagi kepada Abu Thalib untuk memilih tiga alternatif yang harus
dipilih Rasululllah SAW antara lain:

1) Jika terdapat padanya penyakit urat saraf, mereka bersedia membiaya semua ongkos
pengobatan dan perawatan

2) Jika ia suka harta benda mereka akan kumpulkan baginya secukupnya

3) Jika ia suka kedudukan (tahta) maka akan diangkat menjadi kepala pemerintahan dan
mereka memiliki hak persoalan menjadi hak miliknya Sehubungan dengan keteguhan dan
ketegasan sikap Rasululllah SAW secara perwira dan kesatria maka Abu Thalib
mempersilahkan beliau terus berdakwah menurut kehendaknya.

Isra' dan mi'raj

Pada tanggal 27 Rajab tahun ke XI dari kenabian (621 M) Rasulullah SAW melakukan Isra’
dan Mi’raj. Sehubungan dengan masa perjuangan dakwah Islam yang masih membutuhkan
waktu lama dan ketekunan, sedangkan reaksi musuh semakin bertambah kejam, maka Allah
SWT mengijinkan Rasulullah SAW untuk “Isra” dan “Mi’raj”. 10 tahun Rasulullah SAW
memperjuangkan “Pola dasar pembangunan garis besar haluan negara” bersumber Al-Quran,
yaitu pembentukan: “Pribadi Muslim” di Mekah unsur mutlak bagi pembentukan “
Masyarakat Islam” di Madinah.

7
a) Isra’ ialah perjalanan Rasulullah SAW diwaktu malam hari dari masjidil haram di Mekah
ke masjidil Aqsha di Palestina. Setibanya beliau di masjidil Aqsha bertemu dengan Nabi-nabi
dan Rosul-rosul pendahulunya. Disana mereka menyambut kedatangan beliau sebagai Nabi
terakhir. Kemudian mereka berjamaah sholat yang diimami oleh beliau sendiri.

b) Mi’raj ialah Rasulullah SAW, naik kealam atas tingkat IX (Mustawa), ditingkat ke VIII,
dibawahnya (Muntaha), diatasnya tingkat X (Arasy, Luasnya tujuh lapis langit dan bumi).
Sungguh Betapa besar kekuasaan Tuhan YME, Allah SWT. Jarak jauh dari alam bawah
kealam atas di dalam Al-Quran: jarak jauh langit dan bumi: Surat Assajdah ayat 5 : 1000
tahun jarak jauh dari alam bawah ke sisi serambi Arasy: surat Al-Ma’arif ayat 4 50.000
Tahun .

Setelah Rasulullah menjadi imam sholat tersebut diatas, kemudian Beliau mendapat suguhan
3 jenis minuman; Air, Arak, Susu. Dan diambilah Susu sebagaii minumannya, sebagai
perlambang agama Fithrah yaitu agama Islam. Susu merupakan minuman yang mengandung
gizi bernilai tinggi, demikian dengan agama Islam merupakan bahan makanan rohani yang
mengandung keimanan yang tinggi nilainya. Rasulullah Saw sesampainya dialam atas VIII
(sidratil Muntaha) Mi’raj dari alam bawah (Masjidil Aqsha) disertai malaikat Jibril a.s. dan
beliau terus Mi’raj kealam atas IX (Muntawa) tanpa disertai malaikat Jibril a.s. di sanalah
beliau menerima kewajiban sholat 5 waktu. Semua sholat 5 waktu di wajibkan 100 rakaat, 5
waktu = 20 rekaat tiap-tiap waktu, kemudian mendapat keringanan menjadi 17 rekaat yaitu:
2 rekaat sholat Shubuh, 4 rekaat sholat zhuhur, 4 rekaat sholat Ashar, 3 rekaat sholat Magrib,
dan 4 rekaat sholat Isya’. Berarti umat muslim Rasulullah Saw mohon keringanan 83 rekaat
keringanan ini berkat nasehat Nabi Musa a.s bahwa umatnya tidak akan kuat mengerjakan
100 rekaat dalam sholat, sebaiknyalah memohon keringanan kepada Allah SWT. Kemudian
Rasulullah SAW mohonkeringanan dan permohonannyapun dikabulkan; seperti yang tersebut
di atas.

Peristiwa besar Isra’ dan Mi’raj kebanyakan orang tidak mempercayainya kecuali abu bakar
“As-Shiddiq”; orang yang membenarkan; gelar dari Rasulullah SAW. Sedang fungsi dari
sholat ialah meninggikan derajat naluri hayati/ selera/ nafsu dari derajadkehewanan ternak
(rasa kepuasan/ rakus) dan kehewanan buas (hanya aku/ kesombongan) ke derajad manusia
yang sempurna “manusia Yang Taqwa kepada Allah SWT” selain sholat lima waktu juga
diwajibkan atas umat muslim

2.3 bagaimana dakwah periode madinah

1. Peristiwa Bai’at Aqabah I dan Ke II Pada tahun ke XI dari permulaan kenabian (bitsah),
merupakan suatu peristiwa yang tampaknya sederhana, tetapi yang merupakan titik awal
lahirnya suatu era baru bagi Islam dan juga bagi dunia. Yaitu perjumpaan Rasulullah SAW.
Dengan enam oranga darikabilah/suku khazraj, yathrib (Madinah) di “Aqabah Mina” yang

8
datang ke mekkah untuk ibadah haji. Secara bersama-sama mereka masuk ke “Aqabah
Syi’ib” yang dekat dengan Aqabah Mina, dan sebagai hasil perjumpaan itu, enam tamu dari
yathrib itu masuk Islam dengan memberikan kesaksian bahwa “Tiada Tuhan selain Allah dan
bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.Sebab lain dari masuknya Islam ke enam orang itu
dalah sehubungan dengan mereka adalah penduduk Yathrib, yang mana mereka bertetangga
dengan orang-orang yahudi; yang kerap kali mereka menerangkan sifat-sifat Nabi terakhir
yang akan datang. Kemudian mereka melihat sifat-sifat itu; akhlaq yang terpuji dan selalu
terpelihara serta menjadi panutan terbaik, serupa dengan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW
yang mereka temui. ,
tahun ke XII bi’tsah dua belas orang laki-laki penduduk yathrib; 10 orang dari kabilah
khazraj dan 2 orang dari kjabilah Aus, datang menemui Nabi ditempat yang sama di bukit
Aqabah dan berkumpul di Aqabah Syi’ib. mereka menerima dakwah Rasulullah Muhammad
SAW. Kemudian mereka berbai’at (berjanji kepada Nabi bahwa mereka tidak akan
mempersekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berbuat zina, tdak akan berbohong
dan tidak akan mengkhianati Nabi serta menjauhi perbuatan kebathilan/ kemungkaran
lainnya. Kedua belas orang yang masuk Islam ini adalah merupakan “Bibit Anshar”dan
kemudian Rasulullah SAW mengatakan bahwa jika bai’at ini dilaksanakan maka surga
sebagai imbalanya, dan jika mengingkarinya maka siksa neraka adalah balasannya dan
apalagi Allah menghendaki memberikan Ampunan niscayalah ysng diterima itu terlepas dari
pada siksaan “Bai’at ini dikenal dalam sejarah sebagai “Bai’at Aqabah Pertama”
Kemudian pada tahun ke XIII bi’sah, musim haji berikutnya sebanyak 73 orang penduduk
Yathrib ; 62 orang dari kabilah khazraj dan 11 Orang dari kabilah Aus yang diantaranya
terdapat dua orang wanita dari arab Madinah, yang sudah memeluk agama Islam berkunjung
ke Mekah untuk ibadah haji.

Di samping itu mereka semua mengundang Rasulullah untuk hijrah ke Yathrib dan
menyatakan lagi pengakuan mereka bahwa Rasulullah SAW adalah Nabi dan pemimpin
mereka. Nabi menemui tamu-tamunya itu ditempat yang sama dengan 2 tahun sebelumnya,
A. Hijrahnya umat muslim mekah ke Yathrib menimbulkan agama Islam di Yathrib
mengalami kemajuan pesat sehingga hal ini menggelisahkan kaum musrikin Quraisy di
Mekah. Kemajuan ini berkat setelah bai’at kubra sebanyak 12 orang pilihan dari mereka yang
sebanyak 73 orang dilantik Rasulullah SAW. Sebagai “Naqaba” (Kepala regu dari satu
organisasi). Dalam rapat-rapat “adhoknya” kaum musyrikin Quraisy di Mekah mengambil
keputusan bahwa “Muhammad harus di bunuh” dengan jalan rumahnya diblokir oleh
angkatan muda yang terlatih dari tiap-tiap suku dan diorganisir sedemikian rupa agar rencana
agar pembunuhan itu tidak bocor keluar.Namun siasat mereka sia-sia belaka lantaran
Rasulullah SAW dapat meloloskan diri dari kepungan mereka yang sangat ketat. Yaitu beliau
keluar dari rumahnya dan didampingi oleh Abu Bakar dalam keadaan malam yang gelap
gulita. Mereka terpedaya oleh siasat Rasulullah yaitu beliau menempatkan sahabat Ali di
tempat tidurnya. Kemudian dengan Abu Bakar beliau keluar dari rumahnya dan sembunyi di
“Gua Tsur “, (8 jam pulangpergi dari Mekah dengan berjalan kaki). Pada saat mereka tidak
menemui Rasulullah di tempat tidurnya, hal ini menimbulkan amarah. Kemudian mereka
mencarinya dan mengeluarkan Ma’lumat: “Barang siapa yang dapat menangkap Muhammad
akan mendapatkan 100 ekor onta”. Kemudian sampailahmereka didepan Gua Tsur. Karena
rasa khawatir sahabat Abu Bakar menangis dan tangisannya terhenti setelah Rasulullah SAW
berkata bahwa “Allah bersama kita, jangan khawatir”. Dan ternyata mereka selamat lantaran

9
mereka tidak melihatnya padahal kaki mereka persis di mulut Gua Tsur. Maka timbulah
keyakinan umat muslim bahwa Allah SWTsenantiasa melindungi orang-orang yang beriman
Rasulullah SAW beserta sahabat Abu Bakar berdiam di Gua Tsur selama tiga hari: Jum’at,
Sabtu dan Ahad, karena pada siang hari waktu zhuhur hari kamis beliau sempat
memberitahukan kepada sahabat Abu Bakar bahwa beliau dijinkan Allah pindah ke negeri
Madinah. Rasulullah SAW dalam perjalanannya ke Thaif beliau dikejar oleh Suraqah bin
Malik Al Mujladi (kaum quraisy yang melihat dan ingin membunuhnya)
.Sesampainya di Thaif Rasulullah SAW disambut oleh sahabat Anshar dengan hormat. Beliau
mengambil rumah sahabat Sa’ad bin Khaitsamah sebagai “Majlis Umum” untuk memberikan
petunjuk dan pelajaran sedang sahabat Abu Bakar masuk ke “Sanha” (tempat perkemahan) di
negeri Madinah. Dan pada hgari jum’at beliau pindah ke Madinah setelah empat hari
bermukim di Thaif. Untuk pertama kalinya dengan para sahabat Anshadan Muhajirin sholat
jum’at di masjid Bani Ayyub, dan disitu beliau mengambil tempat kediaman sampai beliau di
Madinah untuk sementara .
2. Hijrah Ke Madinah
Rasulullah SAW meninggalkan Gua Tsur dalam perjalanan menuju kota Yathrib pada
tanggal 12 Robiul-Awal, tahun pertama hijrah atau 20 Jum tahun 622 M, dan tiba di Yathrib
maka kota itu diubah namanya menjadi Madinatur Rasulullah; Madinatur Munawarah,
Madinah pluralitas terlihat pada komposisi penduduk Madinah yang didomisili oleh berbagai
golongan, suku bangsa Arab dan bangsa Yahudi yang menganut agama dan keyakinan yang
berbeda yaitu; kaum muslimin terdiri dari golongan suku Anshor dan Muhajirin, golongan
Yahudi terdiri dari suku Qainuga, Banu Nadhir, dan Banu Quraizhah, serta golongan suku
Aus dan Kharaj menganut keyakinan paganisme (penyembahan terhadap mahkluk selain
Allah)
Orang-orang Islam penduduk Asli Madinah disebut kaum Anshar yang terdiri dari suku
Khazraj dan suku Aus; dua kabilah yang ternama dan dikenal pemberani. Awal sebelum
masuk Islam terjadi konflik pluralis yaitu kedua suku ini selalu bersaing dan bermusuhan
kemudian berubah menjadi persaudaraan yang kokoh karena tali agama dan ikatan iman
selain kaum Anshor juga terdapat kaum Muhajirin; orang muslim yang datang dari mekah.
Dan untuk mencari penghidupan yang layak mereka hijrahke Madinah. Kedua kaum tersebut
kemudian giat melakukan dakwah Islam, sehingga agama Islam semarak dan berkembang di
Madinah. Langkah - langkah yang dilakukan untuk mencapai sasaran perjuangan dakwah
bertujuan membentuk satu bermasyarakat bernegara. Oleh sebab sesampainya Rasulullah
SAW di Madinah keadaan orang-orang Islam menjadi kuat kedudukannya maka beliau
segera memulai pekerjaannya yakni “Merencanakan dan melaksanakan, mendirikan
pemerintahan masyarakat Islam dengan sistem keadilan sosial berkonsepsi Al-Qur’anul–
Karim. Di Madinah Rasulullah SAW tidak hanya berperan sebagai pemimpin agama tetapi
juga sebagai pemimpin masyarakat dan kepala negara. Beliau memberi teladan kepada umat
manusia kearah pembentukan masyarakat pluralis berperadapan yang sebelumnya dikenal
dengan masyarakat prasejarah.
Piagam Madinah
Piagam Madinah merupakan basis kajian untuk mendapatkan wawasan tentang sosial –
politik – demokratik, karena hampir semua pengkaji sejarah Islam mengakui “bahwa”
Piagama Madinah” merupakan instrumen hukum – politik yang membuat komunitas Islam
dan non Islam. Saat itu menuai kebebasan dan kemerdekaan di bawah kepemimpinan Nabi

10
Muhammad SAW. Bahkan oleh sebagian pakar ilmu politik piagam ini dianggap sebagai
konstitusi atau undang-undang dasar pertama bagi “Negara Islam” yang
didirikan Nabi SAW di Madinah.
Latar sosial – budaya masyarakat Madinah sangat majemuk, terbukti penduduknya terbagi ke
dalam kelompok-kelompok etnik, ras dan agama yang berbeda. Pada umumnya faktor ini
mendorong konflik yang tidak mudah diselesaikan, tetapi “Piagam Madinah” mampu
menjadi perekat unitas dari pluralitas tersebut. Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw adalah
model yang paling ideal dan sempurna dari kepemimpinan abad ke 7 M karena
keberhasilannya membangun pemerintahan Islam. Corak kemajemukan tersebut terlihat pada
komposisi penduduk Madinah yang didomisili oleh berbagai golongan suku-suku Arab dan
bangsa Yahudi yang menganut agama yang berbeda. Golongan suku-suku tersebut antara
lain: golongan muslim yang terdiri dari Muhajirin dan Anshor, golongan Yahudi yang terdiri
dari Banu Qainuqa, banu Wadhir, dan Banu Quraizhah, sedangkan golongan musyrik dan
munafik adalah golongan Aus dan Khazraj tetapi sebagian dari mereka telah menjadimuslim,
maka tidak apologetis, apabila piagam ini untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan semua
unsur pluralisme menjadi satu bangsa yang menjunjung tinggi moralitas dan keadilan sosial
atas dasar keimanan dan ketakwaan.Dalam konteks ini Islam tampaknya memang didesain
untuk bisa menata kehidupan sosial yang pluralistik. Untuk mendapatkan isi/butirbutir
Piagam Madinah,

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebelum agama islam masuk kedalam jazirah Arab,bangsa Arab terkenal dengan sebutan
Jahiliyah yaitu zaman kebodohan dimana masyarakat Arab saat itu menyembah berhala-
berhala,diantara banyak berhala yang disembah yang paling dipuja yaitu berhala
Latta,Uzza,dan Manat.Selain itu masyarakat arab juga menganut agama-agama radisional
Arab.Agama-agama itu antara lain kepercayaan atas kekuasaan banyak Tuhan dan alam
magic (Politheisme-Animisme),agama Shabi’un Majus,dan Agama-agama yang diklaim
sebagai ajaran asli Ibrahim(Yahudi dan Nasrani). Pada zaman jahiliah sering terjadi
11
peperangan antar suku. Bahkan, peperangan ini terkadang berlangsung hingga beberapa
generasi setelahnya.Untuk memuliakan dan menghormati Ka’bah, muncul larangan
berperang ataupun melancarkan serangan pada beberapa bulan dalam setahun, yaitu bulan
Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Namun, bangsa Arab saat itu memperbolehkan
peperangan dilaksanakan pada bulan Muharram. Lalu sebagai gantinya, mereka
menghentikan perang pada bulan Safar. Tindakan ini dinamakan An Nasi (pengunduran).

Mula-mula Rasulullah SAW mengajarkan islam atau berdakwah di mekah secara diam-diam;
sembunyi-sembunyi, dalam masa + 3 tahun. Mula-mula dakwah ditujukan kepada anggota
keluarga maupun kerabat terdekat (Dahlan, 1990 : 370) Rasulullah SAW memulai
dakwahnya kepada orang-orang yang diharapkan kepadanya kebaikan dari sanak kerabat
terdekat. Maka orang pertama yang beriman kepada Allah SWT sesuai apa yang
didakwahkanya

1. Peristiwa Bai’at Aqabah I dan Ke II Pada tahun ke XI dari permulaan kenabian (bitsah),
merupakan suatu peristiwa yang tampaknya sederhana, tetapi yang merupakan titik awal
lahirnya suatu era baru bagi Islam dan juga bagi dunia. Yaitu perjumpaan Rasulullah SAW.
Dengan enam oranga darikabilah/suku khazraj, yathrib (Madinah) di “Aqabah Mina” yang
datang ke mekkah untuk ibadah haji. Secara bersama-sama mereka masuk ke “Aqabah
Syi’ib” yang dekat dengan Aqabah Mina, dan sebagai hasil perjumpaan itu, enam tamu dari
yathrib itu masuk Islam dengan memberikan kesaksian bahwa “Tiada Tuhan selain Allah dan
bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.Sebab lain dari masuknya Islam ke enam orang itu
dalah sehubungan dengan mereka adalah penduduk Yathrib, yang mana mereka bertetangga
dengan orang-orang yahudi; yang kerap kali mereka menerangkan sifat-sifat Nabi terakhir
yang akan datang. Kemudian mereka melihat sifat-sifat itu; akhlaq yang terpuji dan selalu
terpelihara serta menjadi panutan terbaik, serupa dengan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW
yang mereka temui

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah kami sangat menyadari bahwa kami masih banyak kekurangan
dalam hal bahasa, materi, ataupun penataan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun pembuatan makalah ini sehingga
kami akan lebih lagi dalam membuat makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Irfandi Muhammad, Jakarta, PERJALANAN DAKWAH ISLAMIYAH RASULULLAH


SAW PADA PERIODE MEKAH DAN MADINAH,Jakarta , 24 Desember 2010
https://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/dakwah-nabi-muhammad-makkah-
madinah.html
https://kurnia-nett.blogspot.com/2014/12/makalah-dakwah-rasulullah-saw-di-mekkah.html

12
https://inetcomp8.blogspot.com/2014/10/makalah-pai-tentang-dakwah-nabi.html

13

Anda mungkin juga menyukai