PRA-ISLAM
Disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena b
erkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
‘Kebudayaan dan Peradaban Arab Pra-Islam” ini dengan baik dan tepat pada wakt
unya. Dalam makalah ini kami membahas tentang kondisi masyarakat Arab
sebelum masuknya Agama Islam, dimana pada zaman ini masyarakat Arab masih
belum Beradab dan memiliki kebiasaan yang menyimpang.
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PEMBUKAAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................................1-2
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................2
C. TUJUAN...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Zamah Jahiliah di Arab.............................................................................3-4
B. Zaman Peralihan dari Jahiliah ke Islam....................................................4-5
C. Sistem Kepercayaan Sebelum Islam.........................................................5-6
D. Bangsa-Bangsa Arab Pra-Islam................................................................6
E. Kehidupan Sosial dan Ekonomi Bangsa Arab Pra-Islam..........................7-8
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.........................................................................................9
B. SARAN.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari segi cuaca, Semenanjung Arab merupakan salah satu wilayah ter
kering dan terpanas. Meski di apit oleh lautan di sebalah Barat dan Timur, lau
t tersebut terlalu kecil untuk memengaruhi cuaca di wilayah tersebut. Lautan
di sebelah Selatan memang membawa partikel air hujan, tetapi badai gurun m
usiman menyapu wilayah tersebut dan hanya menyisakan sedikit kelembapan
di wilayah daratan.
Masyarakat Arab pra-Islam, kata pra bisa diartikan sebelum, jadi yang
dimaksud jaman pra-Islam adalah jaman sebelum Islam masuk, khususnya
masuk ke wilayah Arab. Arab, pada masa itu terkenal sebagai Negara dengan
kefasihannya dalam bersyair, karena di dalam kebudayaan mereka seorang
penyair mempunyai kedudukan tinggi dan penting didalam masyarakat.
Kepandaiannya dalam berkata-kata menjadi ciri khas Negara Arab. Tidak
hanya cerdas dalam memainkan kata, masyarakat Arab pada masa pra-Islam
juga identik dengan hal-hal mistis.
Keadaan yang buruk pada saat itu digambarkan dengan tepat oleh
Djafar Ibnu Abi Thalib tatkala ditanya oleh Raja Nadjasyi tentang agama
Islam dan Nabi Muhammad saw. Djafar berkata : ”Wahai baginda raja, kami
dahulunya adalah bangsa jahiliyah, di zaman itu kami menyembah berhala,
1
memakan bangkai, mengerjakan yang keji-keji, memutuskan tali
kekeluargaan dan merusak tata tertib bertetangga, yang kuat menekan yang
lemah”. Ketika itu syirik dalam bentuk paganisme merupakan agama orang-
orang Arab dan menjadi keyakinan yang menguasai jalan pikiran mereka.
B. Rumusan Masalah
c. Seperti apa kondisi sosial, ekonomi,dan budaya pada masa Arab pra-
Islam ?
C. Tujuan
c. Dapat menjelaskan kondisi sosialm ekonomi dan budaya pada masa Arab
pra-Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jaman pra-islam juga biasa disebut sebagai jaman jahiliyah dalam bahas
a Arab yang berarti jaman kebodohan. Namun, tidak semata-mata jaman jahil
iyah merujuk pada kebodohan. Yang dimaksud jahiliyah adalah masyarakat y
ang hidup tanpa mengenal otoritas hukum, nabi dan kitab suci. Masyarakatny
a masih menyembah berhala hingga seringnya terjadi konflik sampai terjadi p
eperangan dimana-mana walaupun hanya disebabkan oleh masalah sepele. Se
benarnya masyarakat seperti ini lebih cenderung kepada masyarakat primitif.
3
mereka. Fenomena penyembahan berhala bukan hanya terlihat dikawasan
Mekkah, tapi tampak merebak di seluruh dunia. Pantung berhala dijadikan
sebagai mediasi, untuk dapat berhubungan dengan suatu kekuatan diluar dari
kekuatan manusia.
4
terjun ke dalam lautan api, dan berjalan diatas duri sejarah, yang berani
membela agama yang dibawa oleh Rasul Allah Saw.
1. Fatalisme
2. Paganisme
5
disembah suku Yanbu, Yaghuts disembah oleh suku Madhij, Yauq oleh
suku Khiwan dan Nasr oleh Suku Yamman dan Himyar.
1. Arab Bai’dah
Yaitu. bangsa Arab yang tidak pernah diketahui secara detail. Misalnya
kaum Aad, Tsamud, Thasm, Hadramaud, dan sebagainya.
2. Arab Aribah
3. Arab Musta’rabah
6
F. Kehidupan Sosial, Budaya, dan Ekonomi Bangsa Arab Pra-Islam
a. Bidang Sosial
b. Bidang Budaya
Dalam bidang Budaya, watak seni orang Arab Pra-Islam dituangkan
dalam satu Media, yaitu ungkapan. Orang-orang Arab Pra-Islam
mengungkapkan seni dalam bentuk Syair. Selain kemampuan dalam
bersyair, masyarakat Arab Pra-Islam juga fasih dalam menunggang kuda
dan memanah. Karena, pada masa Arab Pra-Islam di pandang sebagai 3
ciri utama manusia sempurna.Selain itu seorang penyair juga menjadi
dukun, penuntun, dan juru bicara. Orang-orang Baidah mengukur
kecerdasan seseorang berdasarkan hasil puisinya.
7
melakukan semedi. Orang-orang Arab Pra-Islam mempunyai kebiasaan
tersebut untuk membangun komunikasi dengan alam ghaib.
c. Bidang Ekonomi
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Bangsa Arab Pra-Islam pada zaman
jahiliyah dianggap sebagai zaman kebodohan. Artinya, pada zaman ini
masyarkat masih belum beradab karena, banyak kebiasaan menyimpang
seperti menyembah berhala, memakaan bangkai, memutuskan tali
kekeluargaan, mengerjakan hal-hal keji, merusak tata tertib rumah tangga,
dan yang kuat menekan yang lemah. Selain itu mereka juga menyelesaikan
masalah melalui hal ghaib (syrik) yang dilakukan di bukit Qaf.
Namun, kedatangan Nabi Muhammad Saw, menuntun Masyarakat
tersebut untuk meninggalkan hal syirik dan mempertajam pandangan batin
mereka sehingga, Islam telah mengalahkan kebudayaan jahiliyah yang
syirik itu dan kemenangan selalu menyertai Islam.
B. SARAN
Kita sebagai Umat yang beriman seharusnya lebih percaya
terhadap Tuhan dibandingkan mempercayai hal ghaib (syirik) sehingga,
dapat membentuk watak dan sifat yang beradab.
9
DAFTAR PUSTAKA
10