Anda di halaman 1dari 49

• Nama:Dimas Danendra

• Nim:33020210154
• Absen:33
• Kelas:HES D1

Tugas UAS Sejarah Peradaban Islam

Pengantar Sejarah Peradaban Islam

A. Pengertian Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa arab ‫ ﺳﺠﺮة‬yang artinya adalah pohon, jadi
sejarah itu berawal dari sebuah bibi yang kemudian berkembang dan tumbuh
seperti pohon. Adapun menurut Ibnu Kholdun, sejarah itu seperti piramida
yang artinya dalam sebuah sejarah itu tidak ada yang selamanya di atas di
puncak kejayaan tapi dibangun dari baah kemudian ke atas dan akhirnya lama
kelamaan akan roboh.
Sebagai contoh lagi kerajaan majapahit dari kerajaan majapahit ada
secara tidak tiba tiba dari sebuah bibit awal ada yang mendirikan yang
membantu setelah berkembang tumbuh mencapai kejayaan.
B. Sejarah Menurut Para Ahli
1.Ibnu Khaldun: Sejarah adalah seperti piramida jadi tidak ada sejarah
peradaban selalu di atas
2. Zidi Khazalbah: sejarah Adalah gambaran masalalu tentang manusia
dan sekitarnya sebagai makhluk sosial.
C. Perbedaan Sejarah Peradaban dan Sejarah Kebudayaan Islam
Kebudayaan islam ,sejarah peradaban islam dipakai dibagikan dan unsur
unsur kebudayaan yang halus dan indah dan kebudayaan refleksi masyarakat
yang belum maju.
Kebudayaan di dalam ilmu antropologi yaitu bentuk ungkapan yang
semangat didalam suatu masyarakat

D. Metode Pengembangan Sejarah


1. Metode Kontruksi, adalah metode yang terdahulu
2. Metode Interpretasi, adalah sejarah yang didahului pedoman
3. Metode Transformasi, adalah ditransfer tidak dikembangkan tuntunan
globalisasi
4. Metode Rekontruksi, adalah merekontruksi ulang sejarah secara
sistematis kemudian membangun kembali sejarah.
E. Metode Penggalian dan Penulisan Sejarah
1. Interview (Wawancara)
2. Observasi (Penyelidikan)
3. Dokumenter (Dokumen dokumen)
- Penulisan Sejarah:
1. Diskriktif (Apa adanya)
2. Komparatif (Perbandingan)
3. Analilisis Kritis (Penganalisaan secara kritis)
F. Pembagian Sejarah berdasarkan objek dan tujuan:
1. Sejarah Istana adalah Sejarah yang dipesan oleh istana.
2. Sejarah Amatir adalahSejarah yang ditulis apa adanya.
3. Sejarah Profesional adalah Serjarah yang ditulis oleh seorang
profesional.

pembagian Sejarah Menurut Kunto Wijoyo:


1. Sejarah Profesional adalah Serjarah yang ditulis oleh seorang
profesional.
2. Sejarah Disiplin Ilmu Lain adalahSejarah yang ditulis oleh orang yang
memiliki ilmu tidak linear.
3. Sejarah Amatir adalah Sejarah yang ditulis apa adanya.

2
Kondisi Peradaban Bangsa Arab Pra Islam

Kenabian merupakan desain Tuhan yang tidak bisa diberikan karena usaha
manusia. Muhammad Saw. adalah pilihan Allah Swt. yang disiapkan untuk membawa
risalah kenabian ke seluruh dunia untuk seluruh umat manusia melintas batas etnis,
bangsa bahkan dunia. Muhammad Saw. mendapat perintah Allah Swt. untuk
menyampaikan amanat menurut kemampuan akal, pengetahuan dan kecerdasannya.
Kebijaksanaan dan kegigihan dalam memperjuangkan agama Islam akhirnya beliau
berhasil merombak adat Jahiliyyah yang rusak dalam waktu yang relatif singkat yaitu
selama kurang lebih 23 tahun.Jazirah Arab dalam bahasa Indonesia disebut
Semenanjung Arabiah, sebuah kawasan di mana Islam dilahirkan

Kondisi Keagamaan Bangsa Arab Pra Islam

Sebelum Islam datang ke negeri Arab, orang Arab sudah mempercayai akan
keesaan Allah sebagai Tuhan. Kepercayaan ini diwariskan Nabi Ibrahim as. dan Ismail
as. Agama tersebut dalam al-Qur’an disebut agama ḥanif, yaitu kepercayaan yang
menyakini keesaan Allah Swt. yang menciptakan alam semesta alam ini. Berkaitan
dengan ini ayat al-Qur’an menyebutkan bahwa sebenarnya mereka masih mempercayai
keesaan Allah Swt. sebagai pencipta pengatur dan pemelihara alam semesta.

Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Bangsa Arab Pra Islam

Sejarah perkembangan masyarakat Arab tidak dapat dipisahkan dari sejarah


perkembangan Islam. Bangsa Arab adalah suatu bangsa yang diasuh dan dibesarkan
Islam. Sebaliknya Islam sebagai agama samawi, perkembangannya dipengaruhi
peradaban bangsa Arab. Lingkungan alam di mana suatu bangsa hidup serta
berkembang mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan tabiat, adat istiadat,
sosial, ekonomi dan budaya suatu bangsa. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Arab
pada saat itu mempunyai dua sifat sekaligus yaitu sifat positif dan negatif. Sifat positif
itulah yang akan menjadi penunjang perkembangan Islam dan pendorong
perkembangan masyarakat Arab. Sedangkan sifat negatif akan merusak kebesaran dan
persatuan mereka. Kehidupan yang sangat getir dan keras di gurun pasir menyebabkan
orang Arab mempunyai kebiasaan buruk yaitu antara lain :

Syaikh Shafiyyurrahman, Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung

a) Memandang rendah derajat manusia, dan membunuh bayi-bayi perempuan yang baru
lahir. Wanita diperjual-belikan untuk menjadi pelampiasan nafsu laki-laki.

b) Suka minum khamr yang memabukkan;

3
c) Suka berjudi, mencuri, merampok dan menghalalkan segala cara untuk

mewujudkan keinginan;

d) Menyembah berhala, yang diletakkan di setiap rumah dan sudut kota.

Berhala yang diagungkan oleh mereka adalah Latta, Uzza dan lain-lain.

e) Membunuh anak perempuan sejak nenek moyang, karena takut akan

mendatangkan aib bagi keluarga dan takut kelaparan.

f) Suka peperangan. Peperangan antar kabilah dapat terjadi hanya karena perkara sepele.
Misalnya seseorang dari satu kabilah menghina anggota kabilah lainnya, perbedaan
pendapat berkenaan dengan hak-hak perorangan yang segera melibatkan kabilah masing
masing.

KondisiPolitikBangsaArabPraIslam

Sebelum datangnya agama Islam, masyarakat Arab tidak mengenal sistem


pemerintahan. Masing- masing kabilah mempunyai pemerintahan sendiri yang dikepalai
seorang syeikh, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam lingkungan kabilahnya.
Di samping itu masingmasing kabilah juga mempunyai seorang hakim Kabilah yang
paling disegani saat itu adalah kabilah Quraisy dan mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Al-Ḥijabah, bertugas mengurusi Ka’bah, seperti menjaga, membuka, menutup serta


menjaga keamanan dan ketertiban ka’bah.

b) Dār ad-Da'wah adalah suatu majelis permusyarakatan rakyat, bertugas mengurusi


masalah perundang-undangan bidang politik, sosial dan budaya.

c) Diyāt adalah suatu majelis yang mengurusi masalah pengadilan, baik pidana maupun
perdata. d) Al-Qi'adah adalah majelis yang mengurusi angkatan perang negeri Mekkah,
yang mempunyai angkatan bersenjata yang terdiri dari pasukan perang dan penjaga
keamanan

4
Peradaban pada masa Rasulullah :Periode Mekkah dan Madinah

A.Riwayat Hidup Nabi Muhammad SAW


Secara esensial, kehadiran Nabi Muhammad pada masyarakat Arab adalah
terjadinya kristalisasi pengalaman baru pada dimensi ketuhanan yang
mempengaruhi segalah aspek kehidupan masyarakat, termasuk hukum-hukum
yang digunakan pada masa itu. Nabi Muhammad dilahirkan pada tahun Gajah, tahun
dimana ketika pasukan Gajah Abraham menyerang Mekkah untuk menghancurkan
Ka‟bah.
B.Peradaban pada masa Rasulullah periode Mekah
Periode Mekkah dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Tahapan dakwah secara sembuyi-sembunyi.
Mekkah merupakan sentral agama bangsa Arab. Disana ada peribadatan terhadap
Ka’bah dan penyembahan terhadap berhala dan patung-patung yang di sucikan seluruh
bangsa Arab. Cita-cita untuk memperbaiki keadaan mereka tentu bertambah sulit dan berat
jika orang yang hendak mengadakan perbaikan jauh dari lingkungan mereka.
b. Dakwah Secara Terang-terangan
Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah ialah dengan mengundang kerabat dekat
beliau, seperti Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Al- Muthalib bin Al-Manaf.
c. Tahap pendidikan Islam untuk umum
Hasil seruan dakwah secara terang- terangan yang terfokus kepada keluarga dekat
kelihatannya belum maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka, Rasulullah
mengubah strategi dakwahnya dari seruan yang terfokus kepada keluarga beralih kepada
seruan umum, umat manusia secara keseluruhan.
C.Peradaban pada masa Rasulullah periode Madinah
1.Kondisi Madinah Sebelum Islam
Kondisi Madinah sebelum Islam bisa digambarkan sebagai berikut:
Ada 3 agama yang dianut oleh masyarakat Yatrib yaitu Yahudi, Nasrani dan Pagan. Agama
Yahudi merupakan agama mayoritasnya yang dipeluk oleh 3 kabilah besarnya.
2.Masuknya Islam di Madinah
Secara sosiologis historis, terdapat beberapa faktor yang melatar belakangi hijrah Nabi
Muhammad SAW. Di antara faktor tersebut antara lain di dahului dengan adanya bai’at-
bai’at (janji- janji setia) yang diikuti oleh orang-orang dari Madinah. Padahal tidak banyak
orang yang mengetahui tentang Arabia.
3.Strategi Dakwah Nabi dan Pembentukan Negara Madinah
Dampak perubahan peradaban yang paling signifikan pada masa Rasulullah adalah
perubahan tatanan sosial. Suatu perubahan mendasar dari masa amoral menuju moralitas
yang beradab.

5
PERADABAN PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

A. PENGERTIAN KHULAFAUR RASYIDIN

Kata khulafaur rasyidin terdiri dari dua kata, yaitu khulafa’kata khulafa’ dan arrasyidin.
Kata khulafa’ adalah jama’ dari kata kholifah, yang artinya pengganti atau orang yang ditunjuk
sebagai pengganti, pemimpin atau penguasa. Kata arrasyidin adalah bentuk jama’ dari kata
arrasyid, artinya orang yang mendapat petunjuk.

B. KEDUDUKAN DAN TUGAS KHULAFAUR RASYIDIN

Semasa rasulullah masih hidup, beliau tidak pernah berwasiat kepada siapapun tentang
siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin, setelah beliau wafat. Hal ini
menunjukkan bahwa beliau sudah menyerahkan masalah kepemimpinan dan kepala negara
kepada semua umat islam.

dapat disimpulksn bahwa tugas khulafaur rasyidin yang taerpenting sebagai berikut:

➢ Melanjutkan dakwah dan risalah nabi dalam membina umat islam sesuai dengan alqur’an
dan sunnah rasulullah.

➢ Memerangi orang yang sengaja mau merusak islam

➢ Memerintah sebagai kepala negara dan kepala pemerintah.

➢ Mengembangkan dan memperluas wilayah islam.

C. MASA KEPEMIMPINAN KHULAFAUR RASYDIN

1. Abu Bakar Ash Shidiq

Abu bakar adalah orang pertama yang masuk islam dari kalangan tua. Meskipun pada waktu
masuk islam beliau tidak muda lagi tapi semangat beliau tidak setua dengan usianya, beliau
mempunyai semangat besar dalam mendakwahkan dan mengembangkan agama yang dibawa
oleh Rosulullah.

2. Ummar bin khatab(643-644 M/13-23 H)

Dalam peradaban islam umar sangatlah berarti penting, jasa-jasanya untuk perkembangan islam
dan kepentingan umat sangat kuat. Dapat diibaratkan, Umar bin Khattab bagaikan mutiara yang
cemerlang dalam sejarah perkembangan islam. Para ahli sejarah sepakat bahwa umar bin
khattab adalah seorang negarawan,

3. Usman bin affan

6
Ibnu Abdil Barr mengatakan, “Utsman dibaiat sebagai khalifah pada sabtu, 1 Muharram 24 H
setelah tiga hari dari pemakaman Umar bin Al-Khathab. Khalifah sebelumnya, Umar bin Al-
Khathab telah menyiapkan sebuah komite yang terdiri dari enam dari sepuluh orang sahabat
Rasulullah untuk memilih khalifah diantara mereka. Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali bin
Abi Thalib, Zubair bin Awwam, thalhah bin Ubaidillah, Abdurahman bin Auf, dan Sa’ad bin
Abi waqqash. Di antara mereka yang di pilih sebagai khalifah islam yang ketiga adalah Utsman
bin Affan

D. SISTEM PENGANGKATAN SEBAGAI KHALIFAH

1. Abu bakar

Setelah Nabi Wafat terjadilah perdebatan sengit antar kaum muslimin yaitu kaum Muhajirin
dan Anshar, keduanya saling mengklaim bahwa kelompoknya yang paling berhak menjadi
pemimpin umat Islam. Semua itu disebabkan karena sebelum nabi wafat, beliau tidak
meninggalkan wasiat siapakah yang akan menggantikan beliau, nampaknya beliau
menyerahkan urusan ini kepada umat. Namun dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi
abu bakar terpilih sebagai khalifah.

2. Umar bin khatab

Umar diangkat menjadi khalifah atas pilihan pemuka-pemuka

sahabat, pengangkatan ketika berlangsung umar sedang sakit sedangkan barisan depan pasukan
Islam mengancam Palestina, Iraq Dan Kerajan Hirah. Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi
terpecahnya orang orang musim. Ternyata kebijakan abu bakar diterima masyarakat yang
segera membaiat Umar.

3. Ustman bin affan

Saat akan meninggal umar mengajukan enam calon khalifah

yang salah satunya diantaranya akan dipilih menggantikan dirinya, empat calon mengundurkan
diri, sehingga tinggalah Ustman dan Ali sebagai kontestan jedua orang itu menerima keputusan
abdur rahman ibn auf, yang pada hari ketiga merekam suaranya untuk Ustman menjadi khalifah
Islam ke tiga. Terpilihnya Ustman diikuti dukungan dan sumpah penduduk Madinah
kepadanya.

4. Ali bin abi thalib

Kepemimpinan ali adalah pemilihan masyarakat muslim,

karena setelah Ustman wafat masyarakat beramai-ramai membaiat ali sebagai khalifah.

7
E. KEBIJAKAN DALAM PERKEMBANGAN ISLAM

1. Abu bakar ash shidiq (632-634 M)

a. Perbaikan sosial, yakni menciptakan stabilitas wilayah Islam.

b. Pengumpulan ayat- ayat suci al-Qur’an.

c. Perluasan dan penyebaran Islam ke Iraq, Persi Dan Syiria.

Setelah memerintah Islam selama dua tahun tiga bulan satu hari, abu bakar wafat dalam usia 63
tahun pada hari senin tanggal 23 jumadilakhir tahun ke-13 H/634 M dan dimakamkan di dekat
makam Rasulullah Saw.

2. Umar bin khatab (634-644 M)

a. Dalam masa sepuluh tahun pemerintahannya, beliau dapat

mengembangkan perluasan Islam sampai ke Syiria,

Palestinma, Iraq, Persia, Dan Mesir.

b. Membagi daerah kekuasaan Islam menjadi beberapa wilayah

dan dibawah kekuasaan seorang gubernur, seperti kuffah

dengan gubernur Attab bin Kazwan.

c. Membentuk dewan-dewan, seperti baitul mal (bendaharawan

negara) yang mengatur masuk keluarnya uang dan dewan angkatan perang yang bertugas
menulis nama-nama tentara dan mengatur gaji mereka.

d. Menetapkan tahun hijriyah sebagai tahun Islam.

e. Membangun masjid-masjid, seperti masjidil haram dan masjid Nabawi.

f. Penghapusan perbudakan, pembangunan kota, sekolah dan fasilitas umum.

g. Menjadikan shalat tarawih di bulan ramadhan dikerjakan secara berjamaah.

Umar bin khatib meninggal dalam usia 63 tahun, yakni tahun 644 M setelah memerintah 10
tahun 6 bulan.

8
3. Utsman bin affan (644-656 M)

a. Membangun dan memperindah masjid Nabawi di Madinah.

b. Membentuk Angkatan laut.

c. Menyebarkan Islam sampai Khurasan, Armenia, Afrika, Rai, Azarbejan, Amuriyah dan
Cyprus.

d. Pengumpulan dan penulisan al-Qur’an.

e. Ustman wafat dalam usia 82 tahun, setelah memerintah selama 12 tahun.

4. Ali bin abi thalib (656-661 M)

a. Pemecatan gubernur yang diangkat Ustman yang dianggap nepotisme.

b. Menarik kembali tanah yang diberikan Ustman kepada penduduk.

9
PERADABAN PADA MASA DINASTI UMAYYAH

A. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah


Sejarah berdirinya Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn‘Abdi Syams Ibn
‘Abdi Manaf , yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada zaman jahiliah . Bani
Umayyah baru masuk agama Islam setelah mereka tidak menemukan jalan lain selain
memasukinya , yaitu ketika Nabi Muhammad beserta beribu – ribu pengikutnya yang benar –
benar percaya terhadap kerasulan dan kepimpinannya yang menyerbu masuk ke dalam kota
Makkah . Memasuki tahun ke-40 H/660 M ,

B. Khalifah – Khalifah pada Masa Bani Umayyah.

1. Mu’awiyyah I bin Abu Sufyan (40-61 H/661-680M)

2. Yazid I bin Mu’awiyyah (61-65 H/680-684M)

3. Mu’awiyyah II bin Yazid (64-65H/683-684M)

4. Marwa bin Hakim (65-66H / 684 -685M)

5. Abdul Malik bin Marwah (66-68 H/685-705M)

6. Al-Wahid I bin Abdul Malik (86-97H / 705-715M) 7. Sulaiman bin Abdul Malik (97-
99 H/715-717M)

8. Umar bin Abdul Aziz (99-102 H /717-720M)

9. Yazid II bin Abdul Malik (102-106H/720-724M) 10. Hisyam bin Abdul Malik ( 106-
126H/724-743M)

C. System Politik Kenegaraan

System politik kenegaraan pada masa pemerintahan Bani Umayyah merupakan


perpaduan antara system Islam dengan system Bizantium- Persia . Perpaduan ini membawa
kemajuan bagi islam yang mana hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang mampu dicapai
oleh Bani Umayyah .

10
D. Kemajuan yang di capai Bani Umayyah
Dengan 14 Khalifah berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa dinasti ini . Dalam
bidang administrasi misalnya , telah terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan
yang mendukung tampak kepemimpinan Dinasti Umayyah
1. Pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama dan kekuasaan politik.
2. Pembagian wilayah dalam 10 provinsi , yaitu : Syiria , dan Palestina , Kuffah dan
Irak , Basrah , Persia , Sijistan , Khurasan , Bahrain , Oman , Njad dan yamamah ,
Arenai , Hijaz , Karman danIndia .
3. Biadang Administrasi pemerintahan , Organisasi tata usaha
Megara terpecah ke dalam bentuk dewan . Departemen pajak dinamakan dengan Dewan
Al-Kharaj , Departemen pos dinamakan dengan Dewan Rasail , Departemen yang
menangani kepentingan umum dinamakan dengan Dewan Musghilat , Departemen
dokumen Negara dinamakan dengan Dewan Khatim.
4.Organisasi keuangan , Masih terpusat pada Baitulmaal yang asetnya diperoleh dari
pajak tanah , perorangan bagi non muslim . Pencetakan uang dilakukan pada masa
Khalifah Abdul Malik Ibn Marwan .
5. Organisasi ketentaraan , Umumnya orang Arab atau keturunan Arab yang boleh
menjadi tentara.
6. Bidang Sosial dan Budaya.
7. Bidang Seni dan Sastra, Yang berkembang hanya seni ukir dan
pahat , terlihat pada khaligrafi sebagai motifnya.
E. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Perkembangan peradaban islam masa Bani Umayyah berkembang pesat , karena
perluasana kekuasaan kekhalifahan . Bani Umayyah menaklukan wilayah di Afrika Utara , Al-
Andalus (Spanyol dan Portugal ) dan Sidh(Pakistan) . Selain itu terdapat pemimpin yang adil
dan amanah , seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz . Namun , masa ini juga diwarnai
perpecahan umat islam , karena adanya penindasan oleh Banu Umayyah pada lawan politiknya
(pendukung Husein bin Ali dan Abdullah bin Zubair) , serta adanya diskriminasi terhadap islam
yang bukan arab.

F. Kemunduran Bani Umayyah


1. System pergantian Khalifah , Pergantian Khalifah menyebabkan
persaingan tidak sehat dikalangan anggota keluarga Istana.
2. Latar belakang Bani Umayyah , Konflik politik menyedot kekuatan

11
pemerintah .
3. Pertentangan etnis antar suku , Pertentangan etnis antara suku Arabia
Utara dan Arabia Selatan makin meruncing.
4. Lemahnya kedaulatan pemerintah , Sikap hidup mewah dilingkungan
istana dan kurangnya perhatian penguasa terhadap agama.
5. Munculnya kekuatan baru , Munculnya gerakan baru yang didukung oleh Bani
Hasyim karena merasa dikelas duakan oleh pemerintah Bani
Umayyah.

12
PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYYAH

A. Sejarah Berdirinya Daulah Abbasiyah

Awal mula berdirinya Daulah Abbasiyah ini berawal dari merapuhnya sistem internal
penguasa Daulah Umayyah yang berakhir pada runtuhnya Daulah Umayyah di Damskus. Maka
untuk menggantikannya dalam memimpin umat Islam yakni berasal dari kalangan Bani
Abbasiyah sebab mereka adalah cabang dari Bani Hasyim yang secara nasab dekat dengan
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan mereka merasa lebih layak akan hal itu.
Nama Abbasiyah sendiri diambil dari nama salah satu paman Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wasallam yakni Al – Abbas Al – Muttalib Ibn Hasyim. Daulah ini didirikan oleh
Abdullah Al – Saffah Ibnu Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Al – Abbas.

B. PeriodePemerintahanDaulahAbbasiyah
1. Persia Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M)
Masa pemerintahan Abu Al – Abbas sangat singkat, yakni sekitar 4 tahun saja, setelah
dirinya meninggal pemerintahan Daulah Abbasiyah digantikan oleh saudaranya yakni Abu
Ja’far. Pada masa pemerintahan Abu Ja’far melakukan beberapa kebijakan di bidang politik dan
juga agama. Diantara kebijakan politiknya antara lain :
a) Abu Ja’far menggunakan gelar Al – Mansur yang diambil berdasarkan nilai – nilai
Persia.
b) Ibukota Daulah Abbasiyah dipindahkan ke Baghdad, dekat dengan ibukota Persia.
c) Mengangkat beberapa orang untuk mengisi jabatan Yudikatif dan Eksekutif.
d) Membentuk lembaga protokol negara, kepolisian negara, dan sekretaris negara.
Beberapa kebijakan keagamaanya antara lain:
a. Menarik para ulama dan para ahli yang berasal dari berbagai
daerah untuk datang dan tinggal menetap di Baghdad.
b. Merangsang usaha pembukuan ilmu agama, seperti tafsir, fiqih, hadis, tauhid, atau ilmu lain
seperti ilmu sejarah atau
ilmu bahasa.
2. Turki Pertama (232 H/847 M – 334 H/945 M)
Periode ini diisi dengan masa pemerintahan khalifah Al – Mutawakkil dan ditandai dengan
bangkitnya pengaruh Turki. beberapa kebijakan politik antara lain:
SEJARAH BANGSA MONGOL
1. Asal usul dari bangsa mongol
Bangsa mongol adalah bangsa yang berasal dari keturunan nenek moyang Alanja Khan
dari pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Timur sampai ke Siberia Utara, Tibet
Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja
Khan, yang mempunyai dua putra kembar yaitu Tatar dan Mongol.1

13
Bangsa Mongol mempunyai tradisi yang dikenal dengan istilah nomaden yaitu berpindah-
pindah tempat mencari tempat yang strategis untuk memperluas kekuasaan. Dengan mendirikan
kemah-kemah persinggahan sementara menuju ke tempat strategis sambil mengambala dan
berburu untuk mencari makan dan menghidupi diri dan keluarganya yaitu mengadakan
transaksi perdagangan. Dengan menjual belikan hasil buruan dari suatu wilayah lain atau
menukarkannya dengan barang atau cendera mata yang berada di tempat tersebut. Sesuai watak
bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak kasar, suka berperang dan berani mati
untuk mencapai keinginannya.
2. Kepemimpinan bangsa mongol
Pemimpin bangsa Mongol yang terkenal yaitu :
1. Jengis Khan
2. Hulagu Khan
3. Timur Lenk

3. Alasan bangsa mongol melakukan serangan ke dunia islam


Beberapa hal yang menjadikan motivasi Bangsa Mongol melakukan serangan ke dunia islam,
sebagai berikut:
a. Faktor Politik
Selain berdasarkan agama dan etnis, penaklukan bangsa mongol terhadap islam juga
dikarenakan oleh faktor politik. Pemimpin bangsa mongol Jengis Khan marah besar terhadap
raja Khawarazm di Iran, ketika bangsa Mongol merasa kagum dengan kemajuan peradaban
islam di daerah Khawarazm. Jengis Khan mengirim para duta ke Iran dengan maksud hubungan
baik melakukan perdagangan. Akan tetapi, mereka dibunuh dan barang dagangan mereka
dirampas atas tuduhan sebagai mata-mata Mongol. Sehingga Jengis Khan dan pasukannya
melakukan penyerangan terhadap willayah Khawarizmi.11
b. Faktor Ekonomi
Penaklukan dilakukannya untuk memperbaiki nasib bangsanya,menambah penduduk yang
masih sedikit, membantu orang-orang miskin dan yang belum berpakaian.
c. Tabiat Orang Mongol yang Suka Mengembara
Penyerangan oleh Jenghis Khan dilakukan dengan menjarah dan merampas harta kekayaan
penduduk dimana mereka berdiam. Penyerangan yang dilakukan dengan pasukan perang yang
terorganisir dapat memperluas wilayah kekuasaan dengan melakukan penaklukan.
4. Masuknya pengaruh islam ke bangsa mongol
Sebelum Hulagu Khan meninggal, ia membagi imperiumnya menjadi empat wilayah dan
dibagikan ke empat puteranya, yaitu Rusia dan Eropa Timur, Persia atau Iran, Cina, dan
Turkestan di Asia Tengah. Meskipun bangsa mongol tercatat dalam sejarah sebagai penghancur
peradaban islam, tetapi sejarah juga mencatat bahwa dari cucu Jengis Khan inilah terjadi
penyebaran Islam yang begitu luas di dunia. Berikut ini wilayah kekuasaan ke empat putra
Hulagu Khan yaitu :

14
1. Jochi Khan putra sulung Jengis Khan diberi wilayah kekuasaan yang mencakup Rusia,
Bulgaria, dan kaukasia. Dinasti Jochi yang memerintah wilayah tersebut dinamakan Dinasti
Mongol Utara atau Kelompok Emas (Golden Horde). Jochi Khan menikahi seorang putri yang
bernama Risalah binti Khawarizm Syah yang merupakan adik dari Sultan Jalaludin. Sehingga
agama islam mempengaruhi jiwa anak-anak Jochi Khan seperti Batu Khan dan Berke Khan.
Batu Khan dikenal mengasihi kaum muslim meskipun ia sendiri tidak maasuk islam.
2. Sedangkan Khan mongol pertama di Persia yang masuk islam yaitu Ahmad Taghudar,
karena ia sejak kecil sudah dididik oleh pendidik muslim. Dan dilanjutkan oleh Ghazan Khan
yang memeluk Islam di Persia yang semulanya beragama Budha dan diikuti oleh seluruh
dinasti.
3. Sedangkan sebenarnya Islam telah sampai ke negeri Cina semenjak era Utsman bin Affan
melalui jalur perdagangan dan dakwah. Pada era Bani Umayah juga ada 16 utusan delegasi
Islam dikirim ke negeri Cina, sedangkan pada era Bani Abbasiyah dikirim lagi 12 utusan. Islam
mulai benar-benar tersebar pada masa Kubilai Khan, pada masa ini banyak kaum muslimin dari
Turkestan dan Transoxiana yang menjadi tentara Mongol.
4. Khan Mongol pertama yang masuk islam di wilayah Turkestan bernama Mubarak Syah.. Ia
masuk islam karena ibunya adalah seorang muslimah
6 .yang dinikahi oleh Kara Hulagu Khan ayahnya yang maerupakan cucu dari Chagatai Khan .

5. Dampak kekuasaan bangsa mongol


Dampak kekuasaan bangsa mongol bagi dunia islam sungguh sangat terasa. Dengan
munculnya firqah-firqah dapat menjadikan kemunduran islam, sehingga bangsa mongol dapat
memporak-porandakan islam. Selain dampak positif terdapat juga dampak negatif kekuasaan
bangsa mongol bagi dunia islam, yaitu sebagai berikut :

Dampak negatif
1. Invasi atau serangan yaitu dengan hancurnya kota Baghdad sebagai pusat dinasti Abassiyah
yang didalamnya merupakan pusat kebudayaan dan khazanah ilmu pengetahuan seperti terdapat
bermacam-macam tempat belajar fasilitas perpustakaan.14
2. Hilangnya Kutubul Khanah atau perpustakaan yang diakibatkan oleh serangan bangsa
Mongol yang membabi buta.
3. Penyalahgunaan ilmu yang diakibatkan oleh serangan bangsa Mongol yang sangat kejam .

Dampak positif
Memang pada awalnya bangsa Mongol sangat merugikan dunia islam, namun pada
akhirnya para raja bangsa Mongol memeluk agama islam. Sehingga selanjutnya mereka
membangun suatu peradaban yang sebelumnya mereka hancurkan.

15
SEJARAH BANGSA MONGOL

1. Asal usul dari bangsa mongol


Bangsa mongol adalah bangsa yang berasal dari keturunan nenek moyang Alanja
Khan dari pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Timur sampai ke Siberia
Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang
mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putra kembar yaitu Tatar dan
Mongol.
Bangsa Mongol mempunyai tradisi yang dikenal dengan istilah nomaden yaitu
berpindah-pindah tempat mencari tempat yang strategis untuk memperluas kekuasaan.
Dengan mendirikan kemah-kemah persinggahan sementara menuju ke tempat strategis
sambil mengambala dan berburu untuk mencari makan dan menghidupi diri dan
keluarganya yaitu mengadakan transaksi perdagangan. Dengan menjual belikan hasil
buruan dari suatu wilayah lain atau menukarkannya dengan barang atau cendera mata
yang berada di tempat tersebut. Sesuai watak bangsa nomad, orang-orang Mongol
mempunyai watak kasar, suka berperang dan berani mati untuk mencapai keinginannya.

2. Kepemimpinan bangsa mongol


Pemimpin bangsa Mongol yang terkenal yaitu :
1. Jengis Khan
2. Hulagu Khan
3. Timur Lenk

3. Alasan bangsa mongol melakukan serangan ke dunia islam


Beberapa hal yang menjadikan motivasi Bangsa Mongol melakukan serangan ke dunia
islam, sebagai berikut:
a. Faktor Politik
Selain berdasarkan agama dan etnis, penaklukan bangsa mongol terhadap islam
juga dikarenakan oleh faktor politik. Pemimpin bangsa mongol Jengis Khan marah
besar terhadap raja Khawarazm di Iran, ketika bangsa Mongol merasa kagum dengan
kemajuan peradaban islam di daerah Khawarazm. Jengis Khan mengirim para duta ke
Iran dengan maksud hubungan baik melakukan perdagangan. Akan tetapi, mereka
dibunuh dan barang dagangan mereka dirampas atas tuduhan sebagai mata-mata
Mongol. Sehingga Jengis Khan dan pasukannya melakukan penyerangan terhadap
willayah Khawarizmi.11
b. Faktor Ekonomi
Penaklukan dilakukannya untuk memperbaiki nasib bangsanya,menambah penduduk
yang masih sedikit, membantu orang-orang miskin dan yang belum berpakaian.

16
c. Tabiat Orang Mongol yang Suka Mengembara
Penyerangan oleh Jenghis Khan dilakukan dengan menjarah dan merampas harta
kekayaan penduduk dimana mereka berdiam. Penyerangan yang dilakukan dengan
pasukan perang yang terorganisir dapat memperluas wilayah kekuasaan dengan
melakukan penaklukan.
4. Masuknya pengaruh islam ke bangsa mongol
Sebelum Hulagu Khan meninggal, ia membagi imperiumnya menjadi empat wilayah
dan dibagikan ke empat puteranya, yaitu Rusia dan Eropa Timur, Persia atau Iran, Cina,
dan Turkestan di Asia Tengah. Meskipun bangsa mongol tercatat dalam sejarah sebagai
penghancur peradaban islam, tetapi sejarah juga mencatat bahwa dari cucu Jengis Khan
inilah terjadi penyebaran Islam yang begitu luas di dunia. Berikut ini wilayah kekuasaan
ke empat putra Hulagu Khan yaitu :
1. Jochi Khan putra sulung Jengis Khan diberi wilayah kekuasaan yang mencakup
Rusia, Bulgaria, dan kaukasia. Dinasti Jochi yang memerintah wilayah tersebut
dinamakan Dinasti Mongol Utara atau Kelompok Emas (Golden Horde). Jochi Khan
menikahi seorang putri yang bernama Risalah binti Khawarizm Syah yang merupakan
adik dari Sultan Jalaludin. Sehingga agama islam mempengaruhi jiwa anak-anak Jochi
Khan seperti Batu Khan dan Berke Khan. Batu Khan dikenal mengasihi kaum muslim
meskipun ia sendiri tidak maasuk islam.

2. Sedangkan Khan mongol pertama di Persia yang masuk islam yaitu Ahmad
Taghudar, karena ia sejak kecil sudah dididik oleh pendidik muslim. Dan dilanjutkan
oleh Ghazan Khan yang memeluk Islam di Persia yang semulanya beragama Budha dan
diikuti oleh seluruh dinasti.
3. Sedangkan sebenarnya Islam telah sampai ke negeri Cina semenjak era Utsman bin
Affan melalui jalur perdagangan dan dakwah. Pada era Bani Umayah juga ada 16
utusan delegasi Islam dikirim ke negeri Cina, sedangkan pada era Bani Abbasiyah
dikirim lagi 12 utusan. Islam mulai benar-benar tersebar pada masa Kubilai Khan, pada
masa ini banyak kaum muslimin dari Turkestan dan Transoxiana yang menjadi tentara
Mongol.
4. Khan Mongol pertama yang masuk islam di wilayah Turkestan bernama Mubarak
Syah.. Ia masuk islam karena ibunya adalah seorang muslimah
6 .yang dinikahi oleh Kara Hulagu Khan ayahnya yang maerupakan cucu dari Chagatai
Khan .

17
5. Dampak kekuasaan bangsa mongol
Dampak kekuasaan bangsa mongol bagi dunia islam sungguh sangat terasa.
Dengan munculnya firqah-firqah dapat menjadikan kemunduran islam, sehingga bangsa
mongol dapat memporak-porandakan islam. Selain dampak positif terdapat juga
dampak negatif kekuasaan bangsa mongol bagi dunia islam, yaitu sebagai berikut :

1. Dampak negatif

1. Invasi atau serangan yaitu dengan hancurnya kota Baghdad sebagai pusat dinasti
Abassiyah yang didalamnya merupakan pusat kebudayaan dan khazanah ilmu
pengetahuan seperti terdapat bermacam-macam tempat belajar fasilitas perpustakaan.14
2. Hilangnya Kutubul Khanah atau perpustakaan yang diakibatkan oleh serangan bangsa
Mongol yang membabi buta.
3. Penyalahgunaan ilmu yang diakibatkan oleh serangan bangsa Mongol yang sangat
kejam .

2. Dampak positif

Memang pada awalnya bangsa Mongol sangat merugikan dunia islam, namun pada
akhirnya para raja bangsa Mongol memeluk agama islam. Sehingga selanjutnya mereka
membangun suatu peradaban yang sebelumnya mereka hancurkan.

18
SEJARAH PERADABAN ISLAM DINASTI BUWAI

A. ASAL MULA BERDIRINYA DINASTI BUWAIYAH


Sejarah berdirinya dinasti ini bermula saat Dinasti Abbasiyah mulai
mengalami kemunduran. Sejarah Dinasti yang pemimpinnya beraliran Syiah ini dimulai dari
tiga putra Abu Syuja Buwaih, seorang keturunan penguasa Sasanid dari suku Dailami. Ketiga
putranya tersebut adalah Ali, Hasan dan Ahmad.Mulanya, ketiga keturunan Dailami ini
bergabung dengan pasukan militer Makan bin Kali, seorang panglima perang Dinasti
Abbasiyah dari Dailami. Setelah Makan bin Kali tak memiliki banyak peran dalam kemiliteran
di Khilafah Abbasiyah, mereka bergabung dengan Mardawij bin Zayyar. Dikarenakan Ali
memiliki kapabilitas yang baik, ia akhirnya diangkat menjadi gubernur di al-Karaj, sebuah kota
di Persia yang saat itu masih dibawah KekhilafahanDinasti Abbasiyah.

B.MASUKNYA DINASTI BUWAIHIYAH KE BAGHDAD


Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai kedudukan dinasti Buwaih di Khalifah
Abbasiyah, alangkah lebih baiknya jika kita membahas terlebih dahulu latar belakang
masuknya dinasti Buwaihiyah ke Baghdad. Ketika Khalifah al- Mu’tasim dinobatkan sebagai
Khalifah Abbasiyah ke-8, menggantikan al-Makmun, memunculkan rasa tidak senang pasukan
Muslim (Arab-Persia). Untuk membendung pengaruh tentara Arab dan Persia, ia
memperkejakan tentara bayaran Turki yang jumlahnya sangat banyak. Tentara Turki tersebut
bersikap ceroboh dengan melewati kota Baghdad, sehingga para tentara Muslim yang dari
awalmenunjukanrasa keberatan atas kedatangan mereka, bersama-sama rakyat Baghdad
melawan tentara bayaran dari Turki. Sehingga pecahlah peperangan dan huru-hara.

C.PERKEMBANGAN DINASTI BUWAIHIYAH


Kekuasaan dinasti Buwaihiyah tersebut, diawali ketika Ahmad memasuki kota Baghdad
dan memulai kekuasaan dinasti Buwaihiyah atas Khalifah Abbasiyah. Gelar Mu’izzal-Daulah
diperolehnya dari Khalifah Mustakfi Billah. Ia memerintah sebagai wazir utama (amir al-
umara) dan mengambilsegala kekuasaan atas orang- orang Sunni. Untuk menutupi wewenang
khalifah, Ahmad memakai gelar sultan, mencetak mata uang atas namanya, dan menuntut
namanya disebutkan bersama sang Khalifah dalam khutbah Jum’at.Pada bulan Januari 946,
Khalifah al-Mustakfi menjadi buta dan digulingkan oleh Mu’izz al-Daulah yang kemudian
memilih al-Mutsi’ (946-974) sebagai khalifah baru. Festival-festivalSyi’ahkini
diselenggarakan, terutama perayaan bergabung pada peringatan kematian al-Husayn (sepuluh
Muharam) dan perayaan bergembira memperingati pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai
penerus Rasulullah diGhadiral-Khumm. Ini merupakan periode palingmenyedihkan dalam
institusi kekhalifahan Abbasiyah, ketika pemimpin kaum beriman hanya sekedar menjadi
boneka di tangan amir al-umara.

19
D.PUNCAK KEJAYAAN DINASTI BUWAIHIYAH

Kekuasaan dinasti Buwaihiyah mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan ‘Adudal-


Daulah (949-983), putra dariRuknal-Daulah (Hasan). Dia bukan saja seorang penguasa
Buwaihyang paling unggul, tetapi juga yang paling masyur pada zamannya. Di bawah
kepemimpinannya, pada 977 M dia berhasil mempersatukan beberapa kerajaan kecil yang
sudah muncul sejak periode kekuasaan Buwaihi di Persia dan Irak, sehingga dia dapat
membentuk satu negara yang bersarnyahampir menyerupai imperium. A’dud al-Daulah
menikahi putri Khalifah al-Tha’i dan menikahkan putrinya sendiri dengan sang khalifah pada
980 M, dengan cara ini dia berharap memiliki keturuanan yang akan meneruskan kekuasannya.

E. Kemunduran dan Runtuhnya Dinasti Buwaihiyah

Persoalan utama yang menjadi penyebab runtuhnya dinasti Buwaihiyah adalah merosotnya
loyalitas kekeluargaan. Perlu diingat kembali bahwa dinasti Buwaihiyah dalam melaksanakan
dan menjaga kekuasaan merupakan hasil timbal balik hubungan kekeluargaan. Namun, ketika
loyalitas kekeluargaan merosot, dan satu saudara siap berperang melawan saudara yang lain
maka kesatuan kekuatan dinasti pun terpecah-belah.

20
SEJARAH PERADABAN DINASTI SALJUK

1. Sejarah Berdirinya Dinasti Saljuk

Dinasti Saljuk merupakan salah satu dari dinasti-dinasti yang ada dalam Sejarah
Peradaban Islam. Saljuk mulai memegang kendali semenjak mengalahkan Dinasti Buwaih.
Sebagaimana dinasti-dinasti sebelumnya, terdapat masa kejayaan dan keruntuhan dinasti
Saljuk. Nama Bani Saljuk dinisbahkan kepada pendahulunya yang bernama Saljuk bin Tuqaq.
Pada mulanya Saljuk hanyalah sebuah keluarga pemimpin pada suku Qiniq dalam masyarakat
Turki Oghuz, yang bertempat tinggal di stepa-stepa sebelah utara Laut Caspia dan Aral.

2. Para Pemimpin Dinasti Saljuk

1. Seljuq bin Duqaq (... -1038)

2. Tughril (1037-1063)

3. Suleiman (1063)

4. Alp Arslan (1063-1072)

5. Malik Syah I (1072-1092)

6. Mahmud bin Malik Syah (1092-1094)

7. Barkiyaruq bin Malik Syah (1094-1105)

8. Malik Syah II (1105)

9. Muhammad I Tapar (1105-1118)

10. Ahmad Sanjar (1118-1153)

3. Pembagian Wilayah Kekuasaan Dinasti Saljuk

Wilayah Imperium Turki Seljuk dibagi menjadi lima bagian :

1. Seljuk Besar (Iran)


2. Seljuk Al-Qawurdiyun (Kirman)
3. Seljuk Al -Iraq
4. Seljuk Al/Syams
5. Seljuk Ar -Rum

21
4. Masa Kejayaan Dinasti Saljuk
Pada era kekuasaan Seljuk terdapat sejumlah penelitian mengenai kemajuan ilmu
pengetahuan. Ada sejumlah peneliti yang menyebutkan bahwa pada masa ini terjadi stagnasi di
bidang ilmu pengetahuan, sastra, seni, juga ilmu filsafat di Dunia Islam.

5. Faktor Penyebab Runtuhnya Dinasti Saljuk


1. Pertama adalah konflik internal, perebutan kekuasaan antar saudara, paman, dan anak
– anak yang saling memperebutkan tampuk kepemimpinan,
2. Lemahnya para khilafah Abbasiyah untuk mengambil peran dalam dinasti Seljuk,
sehingga kekhalifahan tidak mampu menolak atau mengarahkan siapa saja yang
menduduki kekuasaan dinasti Seljuk,
3. Pemerintahan Seljuk yang tidak mampu menyatukan wilayah Syam, Mesir, dan Irak
dibawah panji-panji kekuasaan dinasti Seljuk,
4. Terjadinya gesekan yang luar biasa dalam kekuasaan dinasti Seljuk sehingga
menimbulkan bentrokan militer yang terus menerus dan berkepanjangan,
5. Konspirasi dari beberapa kelompok terhadap kesultanan Seljuk dan membunuh para
sultan beserta para komandannya.

22
PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH DI ANDALUSIA

A. Awal Mula Masuknya Islam di Andalusia (Spanyol)


Umat Islam sebelum menaklukkan Andalusia terlebih dahulu menduduki Afrika Utara dan
berhasil menjadikannya sebagai salah satu Propinsi di Dinasti Umayyah. Dinasti Umayyah
yang berpusat di Damaskus pada saat itu dipimpin oleh Khalifah Al-Walid (705-715 M)
mengangkat Musa ibn Nushair untuk menjadi Gubernur Afrika Utara. Musa ibn Nushair begitu
semangat ketika diberi amanah yang besar sebagai Gubernur Afrika Utara, terbukti dalam
kepemimpinannya ia berhasil meluaskan wilayah Dinasti Umayyah hingga menduduki Aljazair
dan Maroko, serta pelosok pegunungan-pegunungan yang masih dikuasai bangsa barbar
Sejarah dan Kebudayaan Islam jilid pertama karangan A. Syalabi mengungkapkan beberapa
faktor yang mendorong kaum muslimin menaklukkan daerah ini, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Suasana Perang diantara kaum muslimin dengan orang-orang Kristen
di Spanyol (Spanyol dikenal dengan tempat bertemunya beberapa umat
beragama).
2. Pergolakan – pergolakan dikalangan penduduk Spanyol (kaum
Romawi pada 133 M, kaum Yahudi, Vandal, Kristen/Nasrani), faktor inilah yang mendorong
kaum muslimin untuk menyerang Spanyol karena yakin dapat menaklukkan dengan mudah.
3. Perebutan kekuasaan yang berlaku di daerah Spanyol (umat Islam di undang oleh kalangan
tertentu untuk kepentingan tertentu pula).
4. Serangan kaum muslimin ke Spanyol atas undangan penduduk dalam negeri itu sendiri untuk
mempertahankan hak-hak mereka.
5. Niat kaum Islam untuk menyebarkan ajaran Islam di daerah-daerah itu

B. Perkembangan peradaban Islam diAndalusia

Selama Islam berada di Andalusia, yakni ± 7,5 abad, Islam telah memainkan peranan yang
sangat besar dan dapat membuat sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Andalusia sebagai
yang paling mengesankan. Pemerintah Amawiyah merupakan inti dan jantungnya yang telah
menghayati dan menghidupkan kebudayaan dan peradaban besar. Pada umumnya ahli sejarah
membagi zaman yang panjang itu dalam 6 periode, yakni :

1. Periode pertama (711-755)

Anadalusia pada periode ini dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus. Stabilitas politiknegeri Spanyol pada waktu itu belum
tercapai secara sempurna karena adanya gangguan-gangguan yang masih terjadi, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar.

2. Periode Kedua (755-912 M)

23
Andalusia pada periode ini berbeda di bawah pemerintahan seiorang yang bergelar Amir
(panglima atau gubernur) yang bernama Abdurrahman yang datang dari jauh, pada tahun 138 H
/ 755 M, lalu mendirikan pemerintahan otonom yang tidak ada hubungannya dengan
pemerintahan pusat Abbasiyah di Bagdad.

3. Priode ketiga (912-1013 M)

Pada priode ini berkembang pemerintah abdul Ar-Rahman III yang bergelar Ar-Nasir, sampai
munculnya raja –raja kelompok yang dikenal dengan Muluk al-Thawaif.

4. Periode keempat (1031-1086 M)

Spanyol pada periode ini terpecah-pecah lebih dari 30 negara kecil dibawah pemerintahan raja-
raja golongan atau Al-Mulukut Thawaif (dianasti-dinasti kecil) 5. Periode kelima (1086-1248
M)

Pada periode ini walau Islam Spanyol masih terpecah dalam beberapa negara, tetap[I terdapat
satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Muwahhidun (1146-1235).

6. Periode keenam (1248-1492 M)

Tinggalah Granada yang masih dalamkekuasaan Islam di bawah pimpinan dinasti bani Ahmar
(1232-1492 M). Peradaban pada periode ini mengalami kemajuan kembali, namun hanya
diwilayah yang kecil.

C. Pusat peradaban Islam diandalusia

Andalusia merupakan kawasan di negara Spanyol yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam
ke Eropa pertama kali. Ini dimulai sejak pertempuran Guadalete, ketika pasukan Umayyah yang
dipimpin oleh Thariq bin Ziyad menang atas kekalahan orang-orang Visigoth dimana saat itu
mereka lah yang menguasai Andalusia. Hingga akhirnya Thariq menguasi Andalusia dan
semakin banyaknya kota dibuka oleh pasukan Muslimin.

1. Granada

Kota ini mungkin pernah kamu dengar ketika menonton drama Korea Memories of The
Alhambra yang menampilkan Granada sebagai latar tempat utamanya. Namun, di sini kita
bukan membahas tentang drama, tetapi Granada yang menjadi saksi kebangkitan dan runtuhnya
kepemimpinan umat Islam.

2. Cordoba

Cordoba menjadi pusat pemerintahan dan politik Andalusia selama berabad-abad. Dan juga
sebagai ibu kota Andalusia usai penaklukan Iberia oleh Muslim pada 711 M

24
3. Madrid

Kota yang menjadi jantungnya Spanyol ini merupakan salah satu kota garis depan di bagian
utara Andalusia di era kekhalifahan Umayyah.

4. Toledo

Toledo pernah menjadi ibu kota Visigothic sebelum di kuasai Iberia pada 510 M dan
ditaklukkan Muslim pada 711 M. Di Toledo juga terdapat dua tempat ibadah orang Yahudi,
yakni Santa Maria La Blanca yang dibangun pada abad ke-12 dan Del Transito dibangun pada
abad ke-14.

5. Sevilla

Sevilla terkenal sebagai kota pelabuhan karena terletak di tepi Sungai Guadalquivir dan bisa
menikmati luasnya Samudra Atlantik. Di sana juga menjadi kota lumbung pangan. Selama era
bermunculannya taifa, Sevilla bersinar di bawah kepemimpinan al-Mutamid.

25
PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI MURABITHUN DAN DINASTI
MUWAHIDDUN DI AFRIKA DI ANDALUSIA

Sejarah Berdirinya Dinasti Murabitun

Sejak periode awal Islam hingga abad ke-19, sejarah masyarakat Afrika Utara
berlangsung dalam dua motif utama yaitu pembentukan negara dan Islamisasi. Penaklukan
bangsa Arab terhadap masyarakat Barbar bermula dari dikuasainya Mesir, Tunisia pada abad
ke-8, Maroko abad ke- 11 dan Aljazair abad ke-16. Masyarakat Barbar terbagi menjadi dua
yaitu Barbar pemukiman yang awalnya bertahan sebagai penganut Kristen, dan Barbar nomadic
yang mendaftarkan diri sebagai pasukan bersenjata Arab dan membantu warga menyebarkan
Islam ke Aljazair, Maroko dan Spanyol.

LAHIRNYA DINASTI MURABITUN

Asal-usul dinasti Murabithun dari Lemtuna, salah satu dari suku Sanhaja, Mereka juga
disebut al-Mulassimun (orang-orang bercadar). Dibawah pimpinan Abdullah bin Yasin dan
komando militer Yahya bin Umar mereka berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai
ke Wadi Dara, dan kerajaan Sijil Mast yang dikuasai oleh Mas’ud bin Wanuddin. Ketika Yahya
bin Umar meninggal Dunia, jabatannya diganti oleh saudaranya, Abu Bakar bin Umar,
kemudian ia menaklukkan daerah Sahara Maroko. Setelah diadakan penyerangan ke Maroko
tengah dan selatan

TOKOH PENDIRI DINASTI MURABITHUN

1. Abu Bakar bin Umar (1056-1061 M)

2. Yusuf bin Tasyfin (1061-1107 M)

3. Ali bin Yusuf (1107-1143 M)

4. TaAbsyfin bin Ali (1143-1145 M)

5. Ibrahim bin Tasfin

6. Ishak bin Ali.

Masa kemunduran dinasti murabithun

Tanda-tanda kemunduran Dinasti Murabithun mulai tampak sejak kepemimpinan Ali


bin Yusuf kemunduran karena ia lebih berminat dalam bidang keagamaan sehingga pada
masanya para ulama memperoleh kedudukan tinggi dan sangat berpengaruh pada
pemerintahan. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila tokoh-tokoh agama dimasa itu
bersikap keras terhadap penduduk yang bukan beragama islam. Lebih dari itu orang-orang

26
Yahudi di Andalusia dipaksa membayar pajak yang cukup tinggi dengan dalih agar mereka
dapat mejalankan agamanya secara bebas.

FAKTOR KEMUNDURAN DINASTI MURABITHUN

1.Kesulitan Ekonomi

2.Konflik Islam dengan Kristen

3. Tidak adanya ideologi

4. Tidak jelasnya sistem pemersatu peralihan kekuasaan

Latar belakang berdirinya dinasti muwahidun

Terbentuknya Dinasti Muwahhidun beranjak dari kondisi Afrika Utara pada waktu kekuasaan
Dinasti Murabithun mulai melemah. Kondisi semakin kacau ketika pimpinan fuqaha’ dipegang
oleh seorang sufi yang ekstrim dan mulai menyimpang dari ajaran al-Qur’an dan Sunnah .

Lahirnya dinasti muwahiddun

Terbentuknya Dinasti Muwahhidun beranjak dari kondisi Afrika Utara pada waktu kekuasaan
Dinasti Murabithun mulai melemah. Kondisi semakin kacau ketika pimpinan fuqaha’ dipegang
oleh seorang sufi yang ekstrim dan mulai menyimpang dari ajaran al-Qur’an dan Sunnah.

Masa kejayaan dinasti al muwahiddun

Kejayaan dinasti al-muwahhidun tidak terlepas dari peran khalifah Muhammad Ibnu Tumart,
Abdul Mu’min , Abu Ya’qub Yusuf dan Abu Yusuf Ya’qub al-Mansur. Kemudian para
penguasa dinasti ini menerapkan kebijakan-kebijakan politik meliputi, perluasan wilayah,
pengamanan kerajaan, penggunaan gelar khalifah dan administrasi pemerintahan.

Faktor kejayaan dinasti al muwahidun

1. Adanya kemampuan management pemimpinnya

2. Adanya kemampuan dalam bidang manajemen militer

3. memiliki pasukan yang kuat

4 memiliki armada laut seperti kapal peraang Al muwahhidun

Masa kemunduran dinasti al muwahidun

27
Setelah wafatnya Abu Ya’qub Yusuf I, tidak dapat bertahan lama, menjadi penyebab
mundurnya dinasti al-Muwahhidun. Sumber sejarah menyebutkan bahwa pasca pemerintahan
Abu Ya’qub Yusuf I, yakni ketika Abu Yusuf al-Mansur tampil menggantikannya, akhir
pemerintahannya telah menunjukkan tanda-tanda kemunduran bagi dinasti al-muwahhidun ini.
Kemajuan yang telah dicapai oleh pemimpin terdahulu, tidak mampu dipertahankan lagi oleh
pemimpin sesudahnya.

Faktor kemunduran dinasti al muwahiddun

1. Faktor Internal adalah tampilnya pemimpin yang tidak mampu menangkap peluang dan
mengakomodasi berbagai trend pengembangan, yakni ketika Muhammad al-Nashr tampil
menggantikan pemimpin sebelumnya, dengan usianya yang relatif muda, kurang lebih 17 tahun
usianya ketika itu

2. Faktor Eksternal Bersamaan dengan kemunduran Dinasti al-Muwahhidun, sebagai akumulasi


dari berbagai persoalan sosial politik dalam negeri, pasukan Salib yang telah dikalahkan oleh
Salahuddin di Palestina kembali ke Eropa dan mulai menggalang kekuatan baru di bawah
pimpinan Alfonso IX. Kekuatan Kristen ini mengulangi serangannya ke Andalusia dan berhasil
mengalahkan kaum muslimin.

28
PERANG SALIB DALAM LINTAS SEJARAH

A.Timbulnya Perang salib

Perang salib adalah perang antar agama yang berlangsung selama hampir 2 abad lebih
sebagai reaksi terhadap kristen eropa terhadap islam asia.Menurut Philip K.Hitti perang salib
adalah reaksi dunia kristen di eropa terhadap dunia islam di Asia, sejak tahun 632 M yang
merupakan pihak penyerang di syiria dan Asia kecil, tetapi juga di sepanyol dan sisilia.Perang
ini terjadi karena sejumlah kota dan tempat suci kristen diduduki islam sejak 632, seperti di
suriah, Asia kecil, Spanyol, dan Sisilia. militer kristen menggunakan salib sebagai simbol yang
menunjukan bahwa perang ini suci dan bertujuan membebaskan kota suci Baitul Maqdis
(Yerusalem) dari orang islam.Peristiwa perang salib terjadi pada masa daulah Bani Abbasiyah
IV dalam kekuasaan turki bani saljuk.

B. Faktor-Faktor Terjadinya Perang Salib

Ada beberapa faktor yang memicu terjadi perang salib. Adapun yang menjadi faktor terjadinya
perang salib ada tiga yaitu:

1.Faktor Agama

Sejak dinasti saljuk merebut Baitul Maqdis dari tangan Dinasti Fathimiyah pada tahun
1070 M, Pihak kristen merasa tidak bebaslagi menunaikan ibadah ke sana karena penguasa
Saljuk menerapkan sejumlah peraturan yang di anggap mempersulit mereka yang hendak
berziarah ke Baitul Maqdis.

2. Faktor Politik

Kekalahan Bizantium sejak 330 di sebutkan Konstantinopel (islambul) di Manzikart,


wilayah Armenia, pada 1071 dan jatuhnya Asia keil kebawah kekuasaan Saljuk telah
mendorong Kaisal Alexius I untuk meminta bantuan kepada Paus Urbanus II (1035-1099);
yang menjadi paus antara tahun 1088-1099 M, dalam usahanya untuk mengembalikan
kekuasaan di daerah penduduk Dinasti Saljuk. Paus Urbanus II bersedia membantu Bizantium
karena adanya janji Kaisar Alexius untuk tunduk di bawah kekuasaan Paus di Roma dan
harapan untuk dapat pempersatukan kerajaan yunani dan Roma Dan di pihak lain kondisi islam
pada waktu itu sedang melemah sehingga orang kristen di eropa berani untuk ikut mengambil
perang salib.

29
3. Faktor Sosial Ekonomi

Para pedagang besar yang berada di pantai timur laut tengah, terutama yang berada di
kota Vanesia, Genoa, Pisa, berambisi untuk menguasai sejumlah kota dagang di sepanjang
pantai timur dan selatan laut Tengah untuk memperluas jaringan dagang mereka. Sehingga
mereka mau membantu dalam perang salib, stratifikasi sosial mereka Eropa ketika itu terdiri
dari 3 kelompok yaitu: kaum kristen, kaum ksatria, serta kaum jelata. Mereka mayoritas terdiri
dari kaum jelata tapi kehidupan mereka sangat tertindas terhina mereka harus tunduk terhadap
aturan mereka sehingga saat mereka mengambil bagian dari perang salib dengan janji mereka
akan di beri kesejahtraan dan kebebasan mereka menyambutnya dengan sepontan dan
semangat.

C. Periodisasi Perang Salib 1. Periode I

Periode pertama, disebut periode penaklukan (1009-1144). Hassan Ibrahim Hassan


dalam buku Tarikh Al-Islam menggambarkan pasukan salib pertama yang dipimpin oleh Pierre
I’ermite sebagai gerombolan rakyat jelata yang tidak memiliki pengalaman perang, tidak
disiplin, dan tanpa persiapan. Pasukan salib ini dapat dikalahkan oleh pasukan Dinasti Saljuk.

2.Periode II

Periode kedua atau disebut periode reaksi umat Islam (1144-1192). Kemenangan kaum
muslimin ini, terlihat jelas setelah munculnya Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (Saladin) di Mesir
yang berhasil membebaskan Baitulmakdis pada 2 Oktober 1187.

3. Periode III

Periode ketiga (1193-1291) lebih dikenal dengan periode perang saudara kecil- kecilan
atau periode kehancuran didalam pasukan salib.

Dalam periode ini, muncul pahlawan wanita dari kalangan kaum muslimin yang
terkenal gagah berani, yaitu Syajar Ad-Durr. Ia mampu menunjukkan kebesaran Islam dengan
membebaskan dan mengizinkan Raja Louis IX kembali ke negerinya, Perancis.

D. Jalannya Perang Salib

Perang salib yang berlangsung dalam kurunwaktu hampir dua abad, yakni antara 1095-
1291 M, terjadi dengan serangkaian peperangan. Pada tahun 490 H/ 1096 M, pasukan salib
yang dipimpin olehkomamdan Walter dapat ditundukkan oleh kekuatan Kristen Bulgia.
Kemudian Peter yang mengomandokelompok kedua pasukan salib bergerak
melaluiHongoliadan Bulgaria. Pasukan ini berhasilmenghancurkan setiap kekuatan yang
menghalanginya.Seorang penguasa negri Niceaberhasil menghadapinya bahkan sebagian

30
pemimpinsa lib berkenan memeluk Islam dan sebagian pasukan mereka terbunuh dalam
peperangan ini.

E. Pengaruh Perang Salib Terhadap PeradabanIslam

Perang Salib yang terjadi sampai pada akhir abad XIII memberi pengaruh kuat terhadap
timur dan barat. Di samping kehancuran fisik, juga meninggalkan perubahan yang positif
walaupun secara politis, misi Kristen-Eropa untuk menguasai Dunia Islam gagal. Perang Salib
meninggalkan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan Eropa pada masa
selanjutnya.Akibat yang paling tragis dari Perang Salib adalah hancurnya peradaban Byzantium
yang telah dikuasai oleh umat Islam sejak Perang Salib keempat hingga pada masa kekuasaan
Turki Usmani tahun 1453.

31
PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI FATIMIYYAH DI MESIR

A. Sejarah Berdirinya Dinasti Fatimiyah Di Mesir

Konstelasi dalam bidang politik yang terjadi dikalangan umat Islam mulai akhir zaman
Dinasti Umayyah, kemudian memuncak di zaman Dinasti Abbasiyah, memberikan ruang bagi
daerah- daerah yang jauh dari pusat pemerintahan di Damaskus maupun di Bagdad, berusaha
untuk melepaskan diri dari kekusaan Khalifah pusat.1 Sehingga bermunculan dinasti-dinasti
kecil yang melakukan independensi pemerintahan. Salah satu dari dinasti yang melepaskan diri
dari kekuasaan Dinasti Abbasiyah yaitu dinasti Fatimiyah.

Ubaidillah AlMahdi merupakan pelopor yang memiliki andil besar terkait berdirinya
Dinasti Fatimiyah pada tahun 909 M. Dinasti Fatimiyah adalah Dinasti Syi’ah yang berkuasa
dari tahun 909 M sampai dengan tahun 1171 M. Atas dasar legitimasi klaim keturunan Nabi
lewat Fahtimah dan Ali bin Abi Thalib dari Ismail anak Jafar Sidik, keturunan keenam dari Ali
bin Abi Thalib.2 Dinasti ini didirikan sebagai tandingan bagi penguasa dunia muslim saat itu
yang terpusat di Bagdad, yaitu Bani Abbasiyah. Wilayah kekuasaan Dinasti Fatimiyah meliputi
Afrika Utara, Mesir, dan Suriah. Berdirinya Dinasti Fatimiyah dilatarbelakangi oleh
melemahnya Dinasti Abbasiyah.

B. Khalifah Dinasti Fatimiyah

Khalifah-khalifah dinasti Fatimiyah secara keseluruhan ada empat belas orang :

1. Abu Muhammad Abdullah (Ubaydillah) al-Mahdi billah (909 M - 934 M).

2. Abul-Qasim Muhammad al-Qa’im bi-Amr Allah bin al-Mahdi Ubaidillah (934 M -


946

M).

3. Abu Zahir Isma’il al-Mansur billah (946 M – 953 M).

4. Abu Tamim Ma’ad al-Mu’izz li-Dinillah (953 M – 975 M).

5. Abu Mansur Nizar al-’Aziz billah (975 M – 996 M).

6. Abu ‘Ali al-Mansur al-Hakim bi-Amrullah (996 M- 1021 M).

7. Abu’l-Hasan ‘Ali al-Zahir li-I’zaz Dinillah (1021 M - 1036M).

8. Abu Tamim Ma’add al-Mustansir billah (1036 M – 1094 M) .

32
9. Al-Musta’li bi-llah (1094 M – 1101 M).

10. Al-Amir bi-Ahkamullah (1101 M -1130 M).

11. ‘Abd al-Majid al-Hafiz (1130 M -1149 M). 12. al-Zafir (1149 M – 1154 M).

12. al-Fa’iz (1154 M - 1160 M).

13. al-’Adid (1160 M – 1171 M).

C. Masa Kemajuan Dinasti Fatimiyah

Masa kegemilangan Dinasti Fatimiyah ditandai dengan berpindahnya pusat


pemerintahan ke Kairo. Setelah Kairo berdiri dan dilengkapi dengan berbagai sarana termasuk
masjid Al-Azhar yang kemudian dijadikan pusat Perguruan Tinggi Islam oleh khalifah
Fathimiyah al-Aziz (975 M- 996 M).

Dinasti Fatimiyah Terhadap Peradaban Islam

Bidang Politik dan Pemerintahan


Dari segi politik juga Dinasti Fatimiyah membentuk wazir- wazir (wazir tanfiz dan wazir
tafwid). Wazir ini dibentuk pada masa Aziz billah pada bulan Ramadhan tahun 367H/979
M.Bentuk pemerintahan pada masa Fatimiyah merupakan suatu bentuk pemerintahan yang
dianggap sebagai pola baru dalam sejarah Mesir. Dalam pelaksanaannya Khalifah adalah
kepala yang bersifat temporal dan spiritual. Pengakatan dan pemecatan penjabat tinggi berada
di bawah kontrol kekuasaan Khalifah.

Pemikiran dan Filsafat


Dalam menyebarkan tentang kesyi’ahannya Dinasti Fatimiyah banyak menggunakan filsafat
Yunani yang mereka kembangkan dari pendapat-pendapat Plato, Aristoteles dan ahli-ahli
filsafat lainnya. Kelompok ahli filsafat yang paling terkenal pada Dinasti Fatimiyah adalah
ikhwanu shofa.

Pendidikan dan IPTEK


Seorang ilmuwan yang paling terkenal pada masa Fatimiyah adalah Yakub Ibnu Killis. Ia
berhasil membangun akademi-akademi keilmuan yang mengahabiskan ribuan dinar
perbulannya. Pada masanya, ia berhasil membesarkan seorang ahli fisika yang bernama
Muhammad Attamimi. Disamping Attamimi ada juga seorang ahli sejarah yang bernama
Muhammad Ibnu Yusuf Al Kindi dan Ibnu Salamah Al Quda’i. seorang ahli sastra yang
muncul pada masa Fatimiyah adalah Al Aziz yang berhasil membangun masjid Al Azhar.
Salah satu fondasi terpenting yang dibangun pada masa Fatimiyah adalah pembangunan Dar al-
Hikmah (rumah kebijaksanaan) atau Dar al-‘Ilm (rumah ilmu) yang didirikan oleh al-Hakim

33
pada tahun 1005 sebagai pusat pembelajaran dan penyebaran ajaran Syi’ah ekstrim.7
Perpustakaan ini dibuka pada tanggal 10 Jumadil Akhir tahun 395 H.

D. Ekonomi dan Perdagangan

Pasar yang mempunyai 20.000 toko luar biasa besarnya dan dipenuhi berbagai

produk dari seluruh dunia. Keadaan ini menunjukkan bahwa kemakmuran yang begitu
berlimpah dan kemajuan ekonomi yang begitu hebat pada masa Fatimiyah di Mesir.

. Sosial dan Kemasyarakatan

. Pada waktu orang-orang Fatimiyah memasuki Mesir, penduduk setempat ada

yang beragama Kristen Qibty dan Ahlu Sunnah. Mereka hidup dalam kedamaian, saling
menghormati antara satu dengan yang lain. Boleh dikatakan tidak terjadi pertengkaran antara
suku, maupun agama. Masyarakatnya mempunyai sosialitas yang tinggi sesama mereka.

E. Masa Kemunduran Dinasti Fatimiyah

Kemunduran Dinasti Fatimiyah berawal pada pemerintahan Khilafah al-Hâkim. Ketika


diangkat menjadi khalifah ia baru berumur 11 tahun. Al-Hâkim memerintah dengan tangan
besi, masanya dipenuhi dengan tindak kekerasan dan kekejaman. Ia membunuh beberapa orang
wazirnya, menghancurkan beberapa gereja kristen, termasuk sebuah gereja yang di dalamnya
terdapat Kuburan Suci umat Kristen (1009). Maklumat penghancuran Kuburan Suci ini
ditandatangani oleh sekretarisnya yang beragama Kristen, Ibn Abdûn.

34
PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI AYYUBIYYAH DI MESIR

A. Sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyyah

Ayyubiyyah adalah sebuah Dinasti yang berlatarbelakang Sunni yang berkuasa di


Mesir, Suriah sebagian Yaman, Irak, Mekah, Hijaz dan Diyarbakir. Dimasti Ayyubiyah
didirikan oleh Salahuddin Al Ayubbi. Penamaan Al Ayyubiyah dinisbatkan kepada nama
belakangnya yaitu Al Ayyubi, diambil dari nama kakeknya yang bernama Ayyub. Nama besar
Dinasti ini diperoleh sejak Salahuddin berhasil mendirikan kesultanan yang bermazhab Sunni,
menggantikan Kesultanan Fatimiyyah yang ber mazhab Syi`ah. Salahuddin memiliki dua
ambisi besar yaitu menggantikan Islam Syiah di Mesir dengan Sunni, serta memerangi orang –
orang Franka dalam perang suci.

B.Penguasa–PenguasaDinastiAyyubiyyah

Selama kurang lebih 75 tahun dinasti Ayyubiyyah berkuasa, terdapat 9 orang penguasa
yaitu : 1. Shalahuddin Al Ayyubi ( 1171 – 1193 M )

2. Malik Al Aziz Imaddudin ( 1193 – 1198 M )

3. Malik Al Mansur Nasiruddin ( 1198 – 1200 M )

4. Malik Al Adil Saifuddin, pemerintahan I ( 1200 – 1218 M )

5. Malik Al Kamil Muhammad ( 1218 – 1238 M )

6. Malik Al Adil Saifuddin, pemerintahan II ( 1238 – 1240 M )

7. Malik As Saleh Najmuddin ( 1240 – 1249 M )

8. Malik Al Mu`azzam Turansyah ( 1249 – 1250 M )

9. Malik Al Asyraf Muzaffaruddin ( 1250 – 1252 M )

C.Kemajuan – Kemajuan Dinasti Ayyubiyyah

1. Bidang Pendidikan dan Arsitektur

Penguasa Ayyubiyyah telah berhasil menjadikan Damaskus sebagai kota pendidikan. Ini
ditandai dengan dibangunnya Madrasah al-Shauhiyyah tahun 1239 M sebagai pusat pengajaran
empat madzhab hukum dalam sebuah lembaga madrasah.

2. Bidang Filsafat dan Keilmuan

35
Bukti konkritnya adalah Adelard Of Bath yang telah diterjemahkan, karya-karya orang Arab
tentang astronomi dan geometri, penerjemahan bidang kedokteran. Di bidang kedokteran telah
didirikan sebuah rumah sakit bagi orang yang cacat pikiran.

3. Bidang Industri

Kemajuan di bidang ini dibuktikan dengan dibuatnya kincir oleh seorang Syiria yang lebih
canggih dibanding buatan orang Barat. Terdapat pabrik karpet, pabrik kain, dan pabrik gelas.
Di samping itu, adanya perang Salib telah membawa dampak positif, keuntungan di bidang
industri, perdagangan, dan intelektual, misalnya dengan adanya irigasi.

4. Bidang Militer

Selain memiliki alat-alat perang seperti kuda, pedang, panah, dan sebagainya, Salahuddin juga
memiliki burung elang sebagai kepala burung- burung dalam peperangan. Ia juga membina
kekuatan militer yang tangguh dan perekonomian yang bekerja sama dengan penguasa muslim
di kawasan lain. Ia juga membangun tembok kota sebagai benteng pertahanan di Kairo dan
bukit Muqattam. Pasukannya juga diperkuat oleh pasukan Barbar, Turki, dan Afrika.

5. Bidang perdagangan

Dalam hal perekonomian, dinasti bekerja sama dengan penguasa muslim di wilayah lain. Di
samping itu, ia juga menggalakkan perdagangan dengan kota-kota di Laut Tengah, lautan
Hindia dan menyempurnakan sistem perpajakan. Pada bidang perdagangan, dinasti ini
membawa pengaruh bagi Eropa dan negara-negara yang dikuasainya.

D. Runtuhnya Dinasti Ayyubiyyah

Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah dimulai pada masa pemerintahan Sultan As- Salih. Setelah As-
Salih meniggal pada tahun 1249 M, kaum Mamluk mengangkati estri As-Salih, Syajaratud Durr
sebagai Sultanah. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan Dinasti Ayyubiah di Mesir.

36
PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI MAMLUK

1. Asal Usul Dinasti Mamluk

Dinasti Mamluk adalah sebuah dinasti Islam yang pernah muncul di Mesir.Saat itu, Mesir
menjadi salah satu wilayah Islam yang selamat dari serbuan bangsa Mongol, baik yang
dipimpin oleh Hulagu Khan maupun Timur Lenk.Ia dikenal dengan nama Mamluk karena
dinasti tersebut didirikan oleh para budak yang bahasa Arabnya Mamluuk, dan bentuk ja
maknya mamaaliikyang berarti budak/hamba sehingga adapenulis yang menyebutnya Dinasti
Mamalik.

Ada tiga pendapat terkait dengan latar belakang mereka di Mesir, yaitu:

a. Mereka sudah muncul sejak masa pemerinatahan daulah Abbasiyah, sekitar abad ke-9 M.
Mereka direkrut dari kawasan Kaukasus dan laut Hitam (bangsa Turki dan kebanyakan dari
suku Kipchak) untuk dijadikan

sebagai pasukan.

b. Mereka adalah tawanan penguasa dinasti Ayyubi yang dijadikan budak oleh Shalahuddin al-
Ayyubi. Mereka dididik dan dilatih menjadi tentara,

c. Mereka adalah para budak bangsa Turki dan bangsa Mongol yang di-beli oleh Sultan Malik
ash-Shalih, penguasa Dinasti Ayyubi.

2. Pembagian Dinasi Mamluk

a. Dinasti Mamluk Bahri (648 H–792 H/1250 M-1389 M)

Nama Mamluk Bahriyah dinisbatkan pada sebuah tempat yang disediakan oleh Sultan Malik
Al-Saleh Najmudin Ayyub kepada para Mamluk

b. Dinasti Mamluk Burji

Pemerintahan Mamluk Burji diawali dengan berkuasanya Sultan Brquq (784 H./1382 M.-801
H./1399 M) setelah berhasil menggulingkan sultan terakhir dari Mamluk Bahri, Shalih Haj bin
Asyraf Sya’ban.

3. Sultan Mamluk yang Berpengaruh a. Sultan Qutuz

Di awal tahun 1260 M, Mesir terancam serangan bangsa mongol yang sudah berhasil
mengalahkan Abbasyiah dan menduduki hampir seluruh Dunia Islam. Kedua tentara ini
bertemu di ‘Ayn jalut.

37
b. Sultan Baybars

Setelah kemenangan di ‘Ayn jalut, mulai memalingkan perhatian untuk merebut kembali kota-
kota benteng yang dikuasai tentara Salib,

c. Sultan Qolawun

Sultan Qolawun juga banyak mendirikan bangunan di Mesir yang masih di kagumi sampai
sekarang, baik bangunan keagamaan maupun bangunan sosial.

4. Peran Dinasti Mamluk Dalam Menjaga Peradaban di Mesir

Dinasti Mamluk telah membawa warna baru dalam sejarah politik Islam sekaligus mebawa
kemajuan bagi Mesir. Pemerintahan dinasti yang bersifat oligarki militer dapat memberikan
kemajuan-kemajuan bagi peradaban Mesir dalam berbagai bidang.

Adapun kemajuan-kemajuan yang telah dicapai pada masa Dinasti Mamluk

ini adalah sebagai berikut :

1. Bidang Militer

Pemerintahan dinasti ini dilantik dari pengaruhnya dalam kemiliteran. Para Mamluk yang
dididik haruslah dengan tujuan untuk menjadi pasukan pendukung kebijaksanaan pemimpin.

2. Bidang Pemerintahan

Bidang pemerintahan, kemenangan dinasti Mamalik atas tentara Mongol di ‘Ayn al-Jalut
menjadi modal besar untuk menguasai daerah-daerah sekitarnya.

3. Bidang Ekonomi

Kemajuan dalam bidang ekonomi yang dicapai o!eh dinasti Mamluk lebih besar diperoleh dan
sektor perdagangan dan pertanian. Di sektor perdagangan, pemerintah dinasti Mamluk
memperluas hubungan dagang yang telah dibina sejak masa Fatimiyah, misalnya dengan
membuka jalur dagang dengan Italia dan Prancis.

4. Bidang Arsitektur

Devisa negara yang melimpah pada masa dinasti Mamluk memungkinkan mereka untuk
mendirikan bangunan-bangunan yang

indah dan megah.

38
5. Bidang Pendidikan

Setelah Baghdad hancur dan kekuasaan Abbasiyah runtuh, maka ibu kota alam Islami
berpindah ke Kairo, Mesir. Begitu juga pusat pendidikan dan pengajaran berpindah pula ke
Kairo, ke Jami’ Al-Azhar.

6. Zaman Kemunduran Dinasti Mamluk

Seperti halnya dinasti-dinasti yang lain, dinasti Mamluk juga mengalami pasang surut.
Setelah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, dinasti ini mengalami masa kemunduran
yang pada akhirnya membawa pada masa kehancuran. Faktor- faktor yang menyebabkan
dinasti mi mengalarni kemunduran dan kehancuran di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal

a. Perebutan Kekuasaan

Pada masa penierintahan Qalawun, sultan Mamluk ke-8 melakukan perubahan dalam
pemerintahan, yaitu pergantian sultan secara turun menurun dan tidak lagi memberikan
kesempatan kepada pihak meliter untuk memilih sultan sebagai pemimpin mereka.

2. Faktor Eksternal

Penyebab Iangsung runtuhnya dinasti Mamluk adalah terjadinya peperangan dengan tentara
Turki Utsmani yang terjadi dua kali.[20] Pada tahun 1516 M, terjadilah peperangan di Aleppo
yang berakhir dengan kekalahan total tentara Mamluk.

39
PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI USMANIYYAH DI TURKI

A. Asal-usul Kerajaan Turki Usmani

Kerajaan usmani didirikan oleh Bani Usman lebih dari enam zaman kekuasaaannya 1299-
1923 dipimpin oleh 36 orang sultan. Kerajaan ini berasal dari keturunan Usman Ibn Sauji Ibn
Arthogol Ibn Sulaiman Syah Ibn Kia Alp. Berdirinya kerajaan ini atas prakarsa Bangsa Turki
ari Kabilah Oghuz` suku Nomanik di Asia kecil yang mendiami daerah Mongol dan daearah
negara utara negri China. Dalam sejarah islam ada beberapa kerajaan yang pernah dipimpin
oleh bangasa Turki` yaitu Thuluniyah di Mesir 254-292 H./857-903 M. Ikhsyidiyah di
Turkistan 320- 560H/932-1163 M. `Ghaznawiyah di Afganistan 351-585 H/962-1189 M. `
Saljuk 450- 700 H/10-1299 M.

Usman diberi hak istimewa serta di angkat menjadi gurbernur dengan gelar Bey dibelakang
namanya. Hak-hak istimewa itu adalah:

1. Daerah yang ditaklukkan Usman digabungkan kedalam daerah kekuasaanya.

2. Dibolehkan mencetak mata uang sendiri dan mencantumkan namanya di sisi

nama sultan.

3. Diberi gelar Bek.

B. Perkembangan kerajaan Usmani

Pada pemerintahan Orkhan yaitu Sultan ke-2 dari kerajaan Usmani 726 H/1326M-761
H/1359M` dapat menaklukkan beberapa bagian benua Eropa. Kemudian pada masa
pemerintahan Murad I Sultan ke-3 dari kerajaan Usmani` ia melakuan perluasan daerah ke
Eropa dan memantapkan keamanan dalam negri.

Kemajuan-kemajuan Turki Usman

Kemajuan yang telah dicapai oleh kerajaan Usmani mulai dari bidang kebudayaan` politik`
kemiliteran` pemerintahan` dan lainnya. Pada kajian ini yang akan dibahas hanya pada bidang
kebudayaan dan politik. Adapun faktor yang mendukung kemajuan tersebut adalah:

1. Mereka bangsa yang dinamis berpandangan luas dan memiliki semangat tinggi. 2. Mereka
mempunyai angkatan perang yang tangguh.

3. Mereka menempati wilayah yang strategis dalam percaturan dunia. Kemajuan-kemajuannya


dapat dilihat pada berikut ini:

40
a. Bidang kebudayaan

Tutki Usmani memiliki kebudayaan yang bervariasi yaitu kebudayaan

Persia` Bizantium` dan Arab serta budaya bangsa Eropa. Ajaran yang mereka ambil ari Persia
adalah etika dan tata krama dalam istana raja.

b. Bidang politik

Secara politis ekspansi wilayah dijadikan sebagai kekuatan kekuasaan.

C. Kemunduran dan kehancuran

Sejak wafatnya Sultan Sulaiman I yang digantikan oleh puteranya Sultan Salim II 1566-
1574 M. Ia seorang pemimpin yang tidak sesuai dengan harapan warganya` karena memiliki
banyak kekurangan. Kebiasaannya adalah mabuk dan gila wanita. Dengan kepemimpinannya
justru membuat kerajaan mengalami kemunduran.

41
PERADABAN ISLAM DINASTI SYAFAWI DI PERSIA

A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Kerajaan Syafawi

Kerajaan syafawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak
kemanjuannya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat. Dalam perkembangannya, kerajaan
syafawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani. Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya
( Usmani dan Mughal ), kerajaan syafawi menyatakan Syi'ah sebagai mazhab negara.

B. Penyebab Kemunduran Kerajaan Syafawi

Di bawah pimpinan Ismail pada tahun 1501 M pasukan Qizilbash menyerang dan
mengalahkan AK Koyunlu di Sharur, dekat Nakhchivan. Pasukan ini terus berusaha memasuki,
dan menaklukan Tabriz ( ibu kota AK Koyunlu ) yang akhirnya berhasil merebut dan
mendudukinya. Di kota ini Ismail memproklamasikan sebagai raja pertama Dinasti Syafawi. Ia
disebut juga Ismail I. Ismail I berkuasa selama lebih kurang 23 tahun yaitu antara tahun 1501
sampai 1524 M. Pada sepuluh tahun pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya

Langkahlangkah yang ditempuh oleh Abbas I dalam rangka memulihkan kerajaan Syafawi
ialah :

1. Berusaha mengilangkan dominasi pasukan Qizilbash atas kerajaan Syafawi dengan cara
membentuk pasukan baru yang anggota nya terdiri dari budak-budak,

2. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani.

Kemajuan yang dicapai kerajaan Syafawi tidak hanya terbatas dibidang politik. Di bidang yang
lain kerajaan ini juga mengalami banyak kemajuan. Kemajuan-kemajuan itu antara lain adalah
sebagai berikut :

1.Bidang Ekonomi

Stabilitas politik kerajaan Syafawi pada masa Abbas I ternyata telah memacu perkembangan
perekonomian,

2.Bidang Ilmu Pengetahuan

Dalam sejarah Islam bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang berperadaban tinggi dan
berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan

3.Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

42
Para penguasa kerajaan ini telah berhasil menciptakan Isfahan ( ibu kota kerajaan ), menjadi
kota yang sangat indah.

C. Perbedaan Kemajuan Masa Kini dan Masa Klasik

Sebagai mana diuraikan terdahulu, pada masa kejayaan tiga kerajaan besar ini, umat islam
kembali mengalami kemajuan. Akan tetapi kemajuan yang dicapai berbeda dengan kemajuan
yang dicapai pada masa klasik islam. Kemajuan pada masa klasik jauh lebih kompleks.

Ada beberapa alasan mengapa kemajuan yang dicapai itu tidak setingkat dengan kemajuan
yang dicapai pada masa klasik :

1.Metode berpikir dalam bidang teknologi yang berkembang pada masa ini adalah metode
berfikir tradisional. Cara berpikir ini nampaknya mempengaruhi perkembangan peradaban dan
ilmu pengetahuan.

2. Pada masa klsik islam, kebebasan berfikir berkembang dengan masuknya pemikiran filsafat
Yunani. Namun kebebasan tersebut ini menurun sejak Al-Ghozali melontarkan kritik tajam
terhadap pemikiran filsafat yang tertuang dalam bukunya Tahafu al-falasifat ( kekeacauan para
filosof ).

3. Al-Ghozali tidak hanya menyerang pemikiran filsafat pada masanya, tetapi juga
menghidupkan ajaran Tasawuf adalah tawakkal,

4. Kekuasaan islam pada masa tiga kerajaan islam besar dipegang bangsa Turki dan Mongol
yang lebih dikenal sebagai bangsa yang suka perang ketimbang bangsa yang suka ilmu.

43
PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI MUGHAL DI INDIA

A.Sejarah Dinasti Mughol di India

‫ ﮔﻮرﻛﺎﻧﻰ‬:Shāhān-e Moġul; sebutan diri ‫ ﻣﻐﻮل ﺷﺎھﺎن‬:Kesultanan Mughal (bahasa Persia


Gūrkānī) adalah sebuah negara yang pada masa jayanya memerintah Afganistan, Balochistan,
dan sebagian besar anak benua India antara 1526 dan 1857. Kata mughal adalah versi Indo-
Aryan dari Mongol, karena leluhurnyamerupakan Dinasti Timuriyah yang berasal dari Asia
Tengah .

B.Perkembangan Politik Dinasti Mughol di India 1.Pemerintahan Babur

Kesultanan Moghul adalah Dinasti Islam yang terbesar dan terakhir di India.Setelah
mengalahkan Ibrahim Lodi, Babur membangun stabilitas politik danmemperkuat angkatan
perang serta melakukan penetrasi.

2.Pemerintahan HumayunPada tahun 1530

Babur meninggal meninggalkan dua putra yakni Humayun dan Kamran. Humayun naik tahta
menggantikan ayahnya dengan menghadapi berbagai persoalan gerakan desintegrasi dan
ancaman usaha menjatuhkan kekuasaannyatermasuk dari saudaranya sendiri. Waktunya lebih
banyakuntuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

3.Pemantapan politik Sultan Akbar

Sultan Akbar menghadapi persoalan kerajaan yang amat rumit. Dia berprinsipbahwa kekuatan

negara terletak pada tentara dan administrasi. Berbagai gerakandesintegrasi dan ancaman
penjatuhan kekuasaan masih besar di depannya.

4.Sultan Jahangir (1605-1628)

Salim , putra Akbar dinobatkan sebagai raja Moghul dengan gelar Sultan Nurud’din

Muhammad Jahangir Pasha Ghazi.

5.Masa pemerintahan Sultan Shah Jahan (1628-1658)Shah Jahan akhirnya memenangkan


persaingan untuk menggantikan Jahangir sebagai sultan Moghul.Pemerintahan masa Shah
Jahan masih menghadapi berbagai gejolak dalam negeri dan ancaman perebutan kekuasaan dari
negara-negara lain.

44
C.PENINGGALAN DINASTI MUGHAL

•Benteng agra
•Istana Jahangir
•Istana ratu jodha
•Benteng merah
•Taj mahal •Makam akbar
•Diwan-i-khas
•Buland darwaza
•Panch mahal
•Jama masjid
•Makam humayun

D. Penyebab Runtuhnya Dinasti Mughol di India

Indian Mutiny 1857 dan Runtuhnya Dinasti Moghul. Masuknya bangsa-bangsa Barat ke
India telah menambah konflik semakin rumit untuk diselesaikan Dinasti Moghul. Inggris
berhasil membuka pintu timur, yakni di Selat Benggala, ditandai padatahun 1764 Gubernur
Benggala sebagai pintu masuk India ditundukkan Inggris yang.Sejak saat itulah penetrasi
bangsa Barat semakin merangsek ke berbagai pelosok India. Walaupun demikian, secara formal
keberadaan Dinasti Moghul masih ada hingga tahun 1857, ketika Sultan Bahadur Shah yang
berkuasa masa tersebut dijadikan simbol perlawanan/pemberontakan terhadap Inggris yang
terkenal dengannama “Pemberontakan Sepoy, Sepoy Mutiny, atau The First War of India
Independence”

45
PERADABAN ISLAM DI ASIA TENGGARA DAN DI INDONESIA

A. Peradaban Islam di Asia Tenggara

1. Filipina

a. Sejarah Masuknya Islam

Islam masuk di Filipina sejak tahun 1360 melalui Malaysia dan Indonesia di bagian selatan,
tengah, dan utara Filipina. Jelasnya setelah mundurnya Majapahit, yang dibawa oleh muballigh
Brunei dan Johor Malaysia.3 Dalam sejarahnya, Islam masuk ke Filipina ke wilayah selatan,
khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao pada tahun 1380 M.

b. Kesultanan Islam Sulu

Kesultanan Sulu terletak di Filipina bagian selatan. Islam masuk dan berkembang di Sulu

melalui orang Arab yang melewati jalur perdagangan dari Malaka dan Filipina. Berdirinya
Kesultanan Sulu hampir bersamaan dengan kemunculan Kesultanan Malaka, Kesultanan Brunei
di Borneo, dan Kesultanan Aceh di barat laut nusantara.

2. Thailand

a. Kesultanan Islam Pattani

Masuknya Pattani ke dalam Islam ibarat sebuah dongeng, namun itulah fakta yang terjadi
sebagaimana tertulis dalam buku-buku sejarah. Dikisahkan bahwa kehadiran Islam di Pattani
dimulai oleh kedatangan Syekh Said, mubaligh dari Pasai, yang berhasil menyembuhkan raja
Pattani, Phaya Tu Nakpa (1486- 1530 M), yang sedang sakit parah.

b. Keadaan Islam di Thailand

Thailand merupakan negara yang berbentuk kenegaraan konstitusional dengan ibu kotanya
Bangkok agama penduduk negeri ini adalah Budha, Islam, dan Kristen. Umat Islam mendiami
wilayah bagian selatan yaitu Pattani, Yallah, Marathiwat dan Satu.

3. Brunei Darussalam

a. Kesultanan Brunei Darussalam

Kesultanan Brunei Darussalam terletak di sebelah utara Pulau Kalimantan ,Islam pertama kali
masuk ke Brunei pada 977 M, yang dibawa oleh saudagar Cina. Setelah Raja Awang Alak
Betatar (1406-1408 M) masuk Islam, ia mengubah kerajaan itu mejadi kesultanan.

46
b. Keadaan Islam di Brunei Darussalam

Islam menjadi agama resmi Negara Brunei Darussalam, karena itu mendapat perlindungan

dari negara. Pemerintah juga sangat mendukung perkembangan dan kemajuan Islam, dimana
Sultan Brunei menjadi kepala agama di tingkat negara.

4. Malaysia

a. Kesultanan Malaka

Selat Malaka merupakan salah satu jalur dagang yang paling penting di era pra-modern. Secara
geografis, selat ini berbatasan dengan Semenanjung Malaya di bagian utara dan di sisi selatan
dengan Pulau Sumatera yang menghubungkan Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan.

b. Kesultanan Johor

Kesultanan Johor berdiri setelah Kesultanan Malaka dikalahkan oleh Portugis. Kesultanan
Johor didirikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah sekitar tahun 1530-1536 M.

5. Singapura

a. Sejarah Masuknya Islam ke Singapura

Islam masuk ke Singapura diperkirakan sejak awal masuknya perdagangan internasional di


wilayah semenanjung Malaya, yaitu pada abad 10–14 Masehi.

b. Peran Pendidikan Tareqat dalam Islamisasi di Singapura

Islam masuk ke Singapura melalui pendidikan Tareqat yang sampai saat ini masih ada, yaitu
Tarekat Al-Alawiyah yang berpusat di Masjid Ba’Alawi di Singapura.

6. Myanmar

a. Sejarah Kedatangan Islam di Myanmar

Myanmar (dulu Burma) pada awalnya terbagi menjadi beberapa kerajaan.Hal ini menimbulkan
beberapa versi mengenai kedatangan Islam khususnya di dua daerah bagian di Burma yakni,
Pagan (Bagan) dan Arakan. Untuk mengetahui islamisasi di Myanmar perlu melihat pada
proses islamisasi di kedua daerah tersebut.

b. Kedatangan Orang-orang Arab di Arakan

47
Arakan sejak dahulu telah banyak dipadati oleh para pedagang Arab.Tempat ini terkenal di
kalangan para pelaut Arab, Moor, Turki, Moghuls, Asia Tengah, dan Bengal. Mereka datang
sebagai pedagang, prajurit dan ulama.

c. Kedatangan Orang-orang Muslim di Pagan (Bagan)

Generasi awal Muslim yang datang ke Delta Sungai Ayeyarwady Burma, yang terletak di
pantai Tanintharyi dan di Rakhine bermula pada abad ke 9, sebelum pendirian imperium
pertama Burma pada tahun 1055 M oleh Raja Anawrahta dari Bagan. Keberadaan orang-orang
Islam dan da’wah Islam pertama ini didokumentasikan oleh para petualang Arab, Persia, Eropa,
dan Cina.

B. Peradaban Islam di Indonesia

Kedatangan Islam ke berbagai daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang bersamaan. Hal itu
terjadi karena kondisi budaya, sosial, dan politik di daerah- daerah di Indonesia saat kedatangan
Islam saling berlainan. Sejak abad ke-7 telah ada sekelompok masyarakat muslim di kota-kota
pelabuhan atau di pesisir pantai. Setelah muncul Kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-13,
Islam semakin tersebar ke pedalaman Sumatera hingga ke wilayah selatan. Proses penyebaran
Islam ternyata berlanjut ke Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan pulau-pulau kecil
lainnya.20

Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Adapun cara
masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara

1. Perdagangan

2. Kultural

3. Pendidikan

4. Jalur Politik

KERAJAAN ISLAM YANG ADA DI INDONESIA

a. Samudra Pasai

Samudra Pasai diperkirakan tumbuh berkembang antara tahun 1270 dan 1275, atau pertengahan
abad ke- 13. Kerajaan ini terletak lebih kurang 15 km di sebelah timur Lhokseumawe,
Nanggroe Aceh Darussalam, dengan sultan pertamanya bernama Sultan Malik as-Shaleh (wafat
tahun 696 H atau 1297 M).

48
b. Kesultanan Aceh Darussalam

Pada 1520 Aceh berhasil memasukkan Kerajaan Daya ke dalam kekuasaan Aceh Darussalam.
Tahun 1524, Pedir dan Samudera Pasai ditaklukkan. Kesultanan Aceh mengadakan persiapan
untuk menyerang orang Portugis di Malaka, tetapi tidak jadi karena Sultan Ali Mughayat Syah
wafat pada 1530 dan dimakamkan di Kandang XII, Banda Aceh. Di antara penggantinya yang
terkenal adalah Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar (1538-1571).

c. Kesultanan Demak

Para ahli memperkirakan Demak berdiri tahun 1500. Sementara Majapahit hancur beberapa
waktu sebelumnya. Menurut sumber sejarah lokal di Jawa, keruntuhan Majapahit terjadi sekitar
tahun 1478. Hal ini ditandai dengan candrasengkala, Sirna Hilang Kertaning Bhumi yang
berarti memiliki angka tahun 1400 Saka. Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden Fatah,
yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Raden Fatah memerintah Demak dari tahun 1500-
1518.

d. Kerajaan Mataram

Pada tahun 1582, Sultan Hadiwijaya meninggal dunia. Penggantinya Pangeran Benowo
merupakan raja yang lemah. Sementara Sutawijaya yang menggantikan Ki Gede Pemanahan
justru semakin menguatkan kekuasaannya sehingga akhirnya Istana Pajang pun jatuh ke
tangannya. Sutawijaya segera memindahkan pusaka Kerajaan Pajang ke Mataram Sutawijaya
sebagai raja pertama dengan gelar: Panembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Pusat
kerajaan ada di Kota Gede, sebelah tenggara Kota Yogyakarta sekarang.

e. Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa-Tallo sebelum menjadi kerajaan Islam sering berperang dengan kerajaan
lainnya di Sulawesi Selatan seperti dengan Luwu, Bone, Soppeng, dan Wajo. Kerajaan Luwu
yang bersekutu dengan Wajo ditaklukan oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Sejak Kerajaan Gowa
resmi sebagai kerajaan bercorak Islam pada 1605, Gowa meluaskan pengaruh politiknya, agar
kerajaan-kerajaan lainnya juga memeluk Islam dan tunduk kepada Kerajaan Gowa-Tallo.
Kerajaan-kerajaan yang tunduk kepada Kerajaan Gowa-Tallo antara lain Wajo pada 10 Mei
1610, dan Bone pada 23 Nopember 1611.

49

Anda mungkin juga menyukai