Dosen Pengampu
Dr. Yosi Nova, S.Hum., MA.
Disusun Oleh
Ario Bimo Pangestu (2370233015)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban bangsa Arab pra-Islam, yang disebut periode Jahiliyah, adalah bukti
dari adanya sebuah kebudayaan Arab yang mendahului datangnya kebudayaan Islam.
Periode tersebut menyaksikan puncak sebuah peradaban tersendiri di kawasan antara
kedua imperium Byzantium dari Asia Kecil dan imperium Sasan dari Persia. Dengan
Al- Qur’an dan Nabi Muhammad sebagai dua faktor utama, dalam waktu yang relatif
singkat, Islam merubah cara masyarakat itu dari masyarakat yang biadab menjadi
beradab. Keberhasilan Islam di tengah masyarakat yang demikian “liar” tentu saja
membuat dunia tercengang. Bahkan, dua negara ada yang berkuasa ketika itu,
Bizantium dan Persia, tidak pernah mempertimbangkan untuk mengusai wilayah ini
karena kerasnya kehidupan dan penghuninya. Menarik untuk dicermati, kedatangan
Islam tidak merombak nilai-nilai yang dianut masyarakat secara keseluruhan.
Artinya, Islam tidak mengikis habis nilai-nilai kemuliaan dalam pandangan mereka
dan menggantinya dengan nilai-nilai yang sama sekali baru.
Kedermawanan yang sebelumnya diartikan dengan penghamburan harta kepada
fakir miskin, keberanian yang sebelumnya ditujukan untuk membela kehormatan diri
dan suku diganti dengan pembelaan kepada agama. Demikianlah masyarakat Arab
mengalami perubahan hidup yang besar. Dari masa jahiliah menuju masa Islam.
Makna kata jahiliah secara bahasa berarti kebodohan atau tidak tahu. Ini tidak berarti
penggunaan kata tersebut pada masa pra Islam menunjukkan orang yang hidup pada
masa itu adalah orang bodoh yang tidak memiliki pengetahuan sebagai lawan dari
orang yang pandai. Ahmad Amin menjelaskan bahwa arti dari kata jahiliah adalah
kesombongan, kemarahan, dan ketidaktahuan.
B. Rumusan Masalah
a. Kondisi Bangsa Arab
b. Kepercayaan Bangsa Arab Pra Islam
c. Kondisi Politik & Sosial Kemasyarakatan
d. Kebudayaan Arab Pra Islam
C. Tujuan
Dengan penulisan makalah ini penulis mengharapkan kepada pembaca dan diri
penulis sendiri agar sekiranya pasca makalah ini selesai dtulis kita dapat menimbang
Kembali kebudayaan yang telah menjadi kebiasaan kita saat ini. Penulis
mengharapkan agar kitab bisa menimbang dan mengkaji lebih dalam terkait dengan
sifat kita baik itu antar hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam,
dan manusia dengan tuhannya. Agar terjadinya Masyarakat adil Makmur yang di
ridhai Allah Subahanawataalla.
BAB II
PEMBAHASAN
6
Abdul Ghofur, Mohamad Sefudin, Sakinah, SEJARAH KEBUDAYAAN ARAB PRA ISLAM, Hal. 2
7
Muzhiat, JURNAL AGAMA & BUDAYA : HISTORIOGRAFI ARAB PRA ISLAM, VOL.17,
NO.2,2019, Hal.133.
BAB III
OPINI PENULIS TERKAIT POLITIK PASCA ISLAM
Dari pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa Arab
adalah salah satu entitas yang berasal dari keturunan Qathan dan ‘Adnâniyûn. Mereka
berdomisili disekitar wilayah barat daya benua Asia atau yang biasa dikenal dengan
Semenanjung Arabia. Semenanjung Arabia sebagian besar terdiri dari gurun pasir dan
stepa (padang rumput luas di gurun pasir). Adanya berbagai perilaku menyimpang
terdapat pada masyarakat Arab sebelum datangnya Islam sebagaimana diisyaratkan
dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Ungkapan tersebut menggambarkan adanya kerusakan
sistem kehidupan ummat manusia, baik dalam bidang aqidah, ibadah, akhlaq yang
selanjutnya berpengaruh terhadap rusaknya sistem ekonomi, sosial, politik, budaya,
hukum, pendidikan, dan lain sebagainya. Walaupun adanya beberapa perilaku
menyimpang dari bangsa Arab, Namun ada sisi-sisi positif yang bisa diambil seperti
pemberani, etos dalam bekerja, kecerdasan dalam berpolitik sehingga membuat
bangsa Arab menjadi bangsa yang memiliki peradaban.
Penulis juga melihat keadaan arab sebelum islam datang juga sangat – sangat
jauh tertinggal di dalam bidang keintelektualannya, Dimana pada masa yang sama di
belahan bumi lainnya khususnya di Yunani dan Eropa sudah banyak bermunculan
para filsuf – filsuf besar seperti Socrates, Aristoteles dan Plato. Sementara di
semenajung Arab manusia saat itu masih berkutat dengan keparcaayn yang
menuhankan hawa nafsu. Maka dari itu penulis berpendapat bahwasannya Islam
bukan sekedar agama, terkhususny bagi bangsa Arab. Islam adalah penyelamat dan
Nabi Muhammad adaah sosok Revolusioner bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan Mardinal, Lestari Ayu Rahmadhani Khaiyiriah, 2023, JOURNAL
Indonesia).