Anda di halaman 1dari 11

BAB VI

KEBUDAYAAN ISLAM

1.1 Latar Belakang


Allah telah menciptakan manusia dengan memberinya anugerah yang tidak
pernah diberikan kepada makhluk lainnya. Karena itu, manusia adalah makhluk
Allah, yang diciptakan di dunia sebagai khalifah. Manusia lahir, hidup dan
berkembang di dunia, sehingga disebut juga sebagai makhluk duniawi. Sebagai
makhluk duniawi sudah barang tentu bergumul dan bergulat dengan dunia terhadap
segala segi, masalah dan tantangan-tantangannya, dengan menggunakan budi dan
dayanya serta menggunakan segala kemampuannya baik yang bersifat cipta, rasa
maupun karsa. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan dunia itu
tidaklah selalu diwujudkan dalam sikap pasif, pasrah dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungannya. Tetapi justeru harus diwujudkan dalam sikap aktif
memanfaatkan lingkungannya untuk kepentingan hidup dan kehidupannya. Dari
hubungan yang bersifat aktif itu tumbuhlah kebudayaan dengan melalui
kebudayaan inilah eksistensi suatu entitas, masyarakat atau bangsa dapat dikenali.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Kebudayaan Islam?
2. Apa saja unsur pembentuk kebudayaan islam?
3. Bagaimana sejarah perkembangan kebudayaan islam?
4. Bagaimana karakteristik kebudayaan islam?
5. Seperti apa kebudayaan islam di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan mengerti mengenai kebudayaan islam.
2. Mengetahui unsur pembentuk kebudayaan islam.
3. Mengetahui sejarah perkembangan kebudayaan islam.
4. Mengetahui kakteristik kebudayaan islam.
5. Mengetahui kebudayaan islam yang ada di indonesia
2.1 Pengertian Kebudayaan Islam
Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu budhdhayah, yaitu bentuk
plural (jamak) dari buddhi yang berarti budi atau akal sebagai alat batin untuk
menimbang baik- buruk, benar-tidak, dan sebagainya; tabiat, watak, akhlak, dan
perangai. Secara istilah, kebudayaan dapat diartikan sebagai semua hasil dari cipta,
rasa, dan karsa manusia di masyarakat. Ketika mengkaji kebudayaan, tentu tidak
daput dipisahkan dengan peradaban. Itu karena pada dasarnya peradaban
merupakan bagian dari kebudayaan yang bertujuan memudahkan dan
menyejahterakan hidup. Secara umum, peradaban dapat didefinisikan aktivitas lahir
yang biasanya dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari
kebudayaan yang halus, maju, dan indah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adal,
sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, dan organisası kenegaraan (Karim,
2009: 34).

Walaupun keduanya sangat pengertiannya tetap berbeda. Seseorang yang


beradab belum kentu berbudaya. Perbedaan antara keduanya juga seringkali
dikaitkun dalam beberapa bidang. Jika kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam
bidang scni, sastra, religi, dan moral, peradaban diwujudkan dalam bidang politik,
ekonomi, dan teknologi. Dengan demikian, jika kata kebudayaan disandingkan
dengan Islam, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kebudayaan Islam
adalah kebudayaan yang benar- benar disepakati dan tidak diragukan oleh ahli
sebagai kebudayaan yang datang dari Islam, baik yang dihasilkan oleh umat,
pemerintahan, maupun sebagai manifestasi dari nilai-nilai ajaran Islam (Karim,
2009: 33).

2
2.2 Unsur Pembentuk Kebudayaan Islam
kebudayaan terbentuk dari keterpaduan unsur-unsur yang sangat banyak.
Unsur-unsur yang membentuk kebudayaan islam antara lain :

1. Sistem Politik
Pada awal sejarah islam, negara dan pemerintahan yang dibangun
bercorak teokrasi. Rasullulah SAW. Disamping menjadi pemimpin
agama, juga mengepalai pemerintahan. Dalam sistem politik islam,
juga dikenal adanya institusi kekalifahan. Institiusi ini berbentuk pasca
Rasullulah SAW.
2. Sistem Ekonomi
Ada dua bidang utama yang menjadi landasan sistem ekonomi
sebagai salah satu pilar pembentuk kebudayaan islam, yaitu pertanian
dan perdagangan.Dalam pengelolaan ladang atau sawah, ada 3 sistem
yang dikenal. Pertama, sistem sewa-sewaan dengan emas atau logam
mulia. Kedua ada sistem hasil produk, misal separuh untuk pemilik dan
separuh untuk penggarap dengan bibit dan ongkos penggarapan dari
pemilik sawah atau ladang. Ketiga sistem pandego, yaitu seluruh modal
datang dari pemilik. Sejak islam datang , nilai-nilai keadilan dan
persamaan mulai dimasukan dalam perekonomian masyarakat arab.
3. Sistem Kemasyarakatan
Masyarakat islam merupakan masyarakat yang berbeda dengan
masyarakat manapun, baik keberadaan, maupun karakternya. Dalam
catatan islam, Rasullulah SAW, telah menjadikan contoh bagaimana
masyarakat islam dibangun di Madinah. Kehadiran islam ditengah
masyarakat arab sejatinya telah membawa peradaban baru. Pada masa
awal turunnya wahyu, islam membiarkannya. Namun sesudahnya
sejumlah wahyu Al-Quran. Al Quran juga menyatakan bahwa
penganiayaan terhadap mereka dapat dikenai hukuman ganti rugi. Disisi
lain al quran juga menganjurkan agar agama budak diajarkan dengan
ajaran islam dan dinyatakan sebagai warga muslim yang bebas atau
warga yang sedang dalam perlindungan.

3
4. Ilmu Pengentahuan
Kemajuan yang diraih oleh umat islam tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak kedatangannya, islam selalu
menuntun pemeluknya untuk selalu mengadakan penelitian dan
eksplorasi terhadap segala sesuatu yang belum pernah diketahui
sebelumnya sehingga menjadi suatu penemuan yang bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia. Dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan
termasuk science, kemajuan peradaban, dan kultur pada zaman ini
bukan hanya identik sebagai masa keemasan islam, tetapi mengukur
dengan gemilang dalam kemajuan peradaban dunia.

2.3 Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam


Prinsip utama dalam kebudayaan dan peradaban islam adalah tauhid. Dalam
perkembangannya kebudayaan islam tidak hanya didukung oleh kaum muslim,
tetapi juga orang non muslim. Jadi kebudayaan islam tidak muncul secara murni
dari kalangan muslim saja, tetapi juga mendapat pengaruh kebudayaan dari bangsa-
bangsa lain. Dalam sejarahnya, bebrapa kebudayaan non-islam turut mempengaruhi
perkembangan kebudayaan islam, diantaranya sebagai berikut

1. Kebudayaan saba’
Salah satu pengaruh kebudaynan Saba' yang dapat ditelusuri dalarn
kebudayaan Arab pra-lsiam adulgh sebuah tulisan Abrahah tahun 532-
543 tentang hancumya bendungan Ma'rib di Subu• dimulai dengao kata-
kata "dengan kekuutan. kemuliaan, kasih sayang Yang Maha Pemurah
(Rahman) Penyelamat serta Roh Kudus”. Kata rahrnan sangat venting
karena memiliki padaan pada bahasa Arab Utara, al-Rahman. yang
kemudian menjadi sifat utama Allah SWT. dan salah sutu nama surat
daiam A1-Qur'an. yaitu surat ke-19 didominasi. Oleh kata al-Rahman.
Meskipun digunakan dnlam berbagai tulisan untuk merujuk padaan
Tuhan orang-orang Kristen. kata itu jetas- jelas dipinjam dari nama salah
satu dewa tertua di Arab. Al-Rahiim (Maha Penyayang) juga muncul
sebagai nama dewa (RHM) dalmn tulisan -tulisan pra-islam dan tulisan

4
orang-orang Sabu'. Tulisan Arab Selatan lamnya menggunakan kata
syirk yang sangut ditentang keras dalam dakwah Nabi Muhammad
Saw..Monoteisme Muhamma
2. Kebudayaan abissinia
Kebudayaan lain yang cukup berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat Hijaz adalah kebudayaan Abissinia Populasi rumpun Semit
yang menghuni pesisir bärat daya Laut Merah masuk ke sana secara
bertahap dari arah barat daya Arnh. Orang-orang Abissinia membentuk
suatu bagian penting dalam aktivitas perdagangan intermasional yang
ketika dimonopoli oleh orang-orang Saba-Himyar, khususnya dalam
komoditas rempah-rempah yang jalur utamanya melintasi Hijaz. Selama
sekitar 50 tahun sebelum kelahiran Nabi, orang-orang Abissinia telah
membangun kekuasaannya di Yaman.
Pada tahun kelahiran Nabi, mereka telah berada di gerbang kota
Mekah dan mengancam hendak menghancurkan bangunan suci Kakbah.
Mekah sendiri merupakan sebuah koloni orang Abissinia Kristen. Bilal,
pemilik suara yang bagus dan keras schingga diangkat menjadi muazin
Nabi Saw. adalah seorang kulit hitam dari Abissinia. Selain itu,
beberapu kosakata bahasa Arab berasal dari bahasa Ethiopia sepert
burhún (bukti), hawarlyyun (murid-murid Isa), jahanam (neraka, berasal
dari bahasa lbrani), malak (malaikat, berasal dari bahasa ibrani), mihrab
( ruang kosong), minbar (mimbar) , mush-haf ( kitab suci) dan syaithan
( setan). Hal ini memperlihatkan pengaruh budaya asing orang Abissinia
Kristen terhadap Hijaz Muslim.
3. Kebudayaan Persia
Kebudayaan Persia turut mewarnai keadaan penduduk Hijaz dan
perkembangannya pada masa berikutnya. Budaya ini mulai memasuki
tanah arab pada abad menjelang kemunculan agama islam. Persia, yang
menganut agama Zoroaster bersaing dengan Abassinia untuk
memperoleh supremasi di Yaman. Pengetahuan seni militer Persia
diwariskan kepada orang-orang Arab dari sebelah selatan dan utara

5
melalui orang Arab Persia yang beribu kota di Hirah. Sebuah riwayat
menyebutkan bahwa Salman Al-Farisi dari Persia adalah orang yang
menyarakan kepada Nabi Saw. Untuk menggali parit sebagai strategi
pertahanan kota Madinah dalam Perang Khandaq.
4. Kebudayaan Gassan
Sementara orang-orang Kristen Nestor dan Hirah mempengaruhi
orang-orang Arab di perbatasan Persia, para penganut gereja Monofisit
dari Gassan juga mulai menyebarkan pengaruh mereka pada orang-
orang Arab di Hijaz. Selama empat abad sebelum Islam , keturunan arab
yang telah menjadi orang Suriah ini memungkinkan terjadinya
persentuhan antara dunia Arab. Tidak hanya dengan Suriah , tetapi
dengan Bizantium. Oleh karena itu ,nama-nama seperti Dawud,
Sulaiman, dan Isa telah dikenal baik oleh orang-orang Arab pra-Islam.
Beberapa sumber sejarah mengungkapkan bahwa para penyair pra-
Islam telah akrab dengan berbagai gagasan dan istilah-istilah Kristen.
Sejumlah besar kosakata aramaik diadopsikan menjadi kosakata Arab
kuno. Beberapa gambaran bisa disebutkan disini seperti kanisah dan
bi’ah (gereja) ,dumiyah dan skurah ( kesan dan gambar), qissis(
biarawan) , shodaqoh (santunan) dan qindil ( lampu , berasal dari bahasa
latin , candela) ( Hitti,2006;134-145).

2.4 Karakteristik Kebudayaan Islam


Beberapa landasan yang menjadi ciri atau karakteristik yang terdapat dalam
kebudayaan dalam kebudayaan Islam sebagai berikut :

1. Kesatuan,
Prinsip menyatukan berbagai unsur dan memasukan unsur-unsur itu
kedalam kerangkanya sangat penting.prinsip seperti ini akan
mengubah campuran hubungan unsur-unsur satu dengan lainnya
menjadi bangunan rapi sehingga tingkat prioritas atau derajat
kepentingan dapat dirasakan

6
2. Rasionalis
Rasionalis sebagai prinsip metodologis, rasionalisme membentuk
intisari peradaban islam. Rasionalisme terdiri dari 3 aturan atau hukum,
yaitu menolak semua yang tidak berkaitan dengan realitas, menafikan
hal-hal yang sangatbertentangan, terbuka terhadap bukti-bukti baru.
3. Toleransi
Toleransi adalah keyakinan bahwa tuhan tdak membiarkan umat-
nya tanpa mengutus rasul dari mereka tersendiri. Dalam hubungan ini
toleransi adalah kepastian semua manusia dikaruniai sensus comunis
yang membuat manusia dapat mengetahui agama yang benar, serta
mengetahui kehendak dan perintah tuhannya
Toleransi adalah keyakinan bahwa keanekaragaman agama terjadi
karena sejarah dengan semua faktor yang mempengaruhinya., kondisi
ruang dan waktunya yang berbeda, prasangka, keinginan dan
kepentingannya.

2.5 Masjid Sebagai Pusat Peradaban


Masjid menduduki tempat yang sangat penting. Pemiliknya secara harfiah
adalah Allah swt. Jika tujuan pembangunan masjid adalah dalam rangka
mengembangan syiar agama, tujuan tersebut merupakan tujuan yang utama
sebagaimana masjid Quba’ yang dibangun oleh Rasullulah SAW. Jika tujuan
pembangunan masjid bertolak belakang dengan apa yang dijelaskan, seperti halnya
masjid dhirar yang dibangun dekat masjid Quba’ rasullulah Saw. Pun dilarang
Allah Swt . Untuk sholat didalamnya. jika menelisik fungsi masjid sejak zaman
Rasullulah Saw., ada beberapa fungsi, baik fungsi yang bersifat keduniawian
maupun keagamaan. Fungsi-fungsi tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Masjid sebagai tempat peribadatan sehari-hari, seperti mendirikan shalat


fardu.

2. Masjid sebagai madrasah utama bagi umat islam untuk mempelajari


ajaran-ajaran agama.

7
3. Masjid sebagai universitas besar yang membentuk kepribadian dan
karakter sahabat-sahabat senior dan generasi yang datang setelah
mereka.

4. Masjid sebagai perpustakaan dan tempat penyimpanan buku.

5. Masjid sebagai pengadilan untuk memutuskan perkara

6. Masjid sebagai tempat bagi Rasulullah Saw., untuk menerima utusan-


utusan atau orang-orang yang akan memeluk islam.

2.6 Kebudayaan Islam di Indonesia


Berbicara tentang kebudayaan islam di Indonesia, tidak dapat dilepaskan
dari proses masuknya agama di nusantara. Ini karena islam tidak hanya dipandang
sebagai agama atau ideologi, tetapi dipandang juga sebagai pembawa misi
kebudayaan. Bebeara unsur budaya yang berkembang pesat sejak terjadinya proses
islamisasi seperti dimulainya penulisan sejarah tradisional yang dulunyamerupakan
monopoli keraton.

1. Dimulainya penulisan sejarah tradisional yang sebelumnya merupakan


monopoli keraton yang sejak tahun 1550 meluas diberbagai kota dan
daerah.

2. Dalam perkembangn bahasa, yaitu bahasa jawa kumo ke bahasa


tengahan kemudian menjadi bahasa jawa baru. Islam memberi
sumbangan besar yaitu seperti kemunculan sastra kidung dan macapat
yang bersifat populis meluas dikalangan masyarakat sebagai media
dakwah para wali.

3. Munculnya hagiografi yaitu penulisan sejarah orang-orang saleh atau


orang-orang suci yang lebih dikenal sebagai wali, khususnya wali sanga.

4. Makam, contoh cungkup makan sunan drajat masih tersimpan patung


singa dari batu.

8
5. Arsitektur bangunan, cungkup merupakan kelanjutan-kelanjutan
bangunan suci sebelum islam yang pada periode pasca majapahit
menjadi bangunan jero pada pura-pura di bali.

6. Angka-angka tarikh atau kalender saka yang terus digunakan sampai


tahun 1633.

Kemudian bentuk kebudayaan islam dapat dikategorikan dalam tiga hal:

1. Bentuk ideal (gagasan),

Bentuk kebudayaan 1deal (gagasan) merupakan bentuk kebudayaan


yang bersifat abstrak. Bentuk-bentuk ini hanya dituangkan dalam betuk
pemikiran-pemiki. nilai, noma, dan peraturan-peraturan. Beberapa hasil
gagasan tersebut dinyatakan dalam bentuk tulisan tetapi beberapa hal
yang lain tidak dinyatakan dalam bentuk tulisa. Beberapa contoh bentuk
kebudayaan ini, antar Iain:

a. Penulisan Al-Qur'an dengan memberi tanda titik dan harakat.


b. Penulisan Hadis Rasulullah Saw. Dalam bentuk kitab-kitab
hadis.
c. Metoden membaca Al-Qur’an yang didasarkan pada tujuh ulama
yang dituangkan dalam ilmu qira’ah sab’ah.
d. Pemikiran dalam bidang hukum islam seperti ilmu fikih dan
e. Pemikiran dalam bidang agama ,seperti ilmu Tasawuf

2. Bentuk aktivitas, kebudayaan yang berwujud aktivitas sering disebut


dengan sistem sosial. Sistem sosial terdiri atas keaktivan manusia dalam
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia
lainnya. Menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakukan. Contoh kebudayaan yang berwujud aktivitas antara lain :

a. Larangan membunuh wanita , anak-anak,dan orang yang tidak


berdaya dalam peperangan.
b. Larangan berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.

9
c. Penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi pemerintah.
d. Hukum potong bagi pencuri.
e. Hukum razam bagi penzina.

3. Bentuk artefak (benda), meruoakan wujud kebudayaan fisik yang


berupa hasil dari aktifitas, perbuatan, dan karya manusia dalam
masyarakat, yaitu berupa hal-hal yang dapat dilihat , diraba, dan
didokumentasikan. Cotohnya sebagai berikut :

a. Masjid-masjid ,seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid


Cordova di Spayol , Masjid Ummayah di Damaskus, Masjid
Karbala di Irak, Masjid Al-Hamra di Spayol dan Menara
Tughiril di Iran.
b. Istana-istana ,seperti Istana kekhalifahan Bani Ummayyah yang
disebut dengan bab adz-dzahab (Gerbang Emas) atau al-qubbah
al-hadzraa (Kubah Hijau) di Baghdad, istana-istana penguasa
Barmaki di Syammasiyah Baghdad dan Istana Al-Hamra di
Spayol.
c. Seni ukiran kaligrafi yang terdiri atas berbagai gaya penulisan,
seperti khat maskhi, khat tsulutsu, khat diwani dan khat khaufi

10
KESIMPULAN
Kebudayaan dapat diartikan sebagai semua hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia di
masyarakat. Ketika mengkaji kebudayaan, tentu tidak daput dipisahkan dengan
peradaban. kebudayaan terbentuk dari banyak unsur didalamnya ,seperti sistem
politik, ekonomi, kemasyarakatan dan pengetahuan.

Dalam perkembangannya kebudayaan islam tidak hanya didukung oleh para


pemeluk kepercayaan islam namun juga melibatkan kepercayaan lainnya. kemudian
dalam sejarahnya ada beberapa kebudayaan non-islam yang turut mempengaruhi
perkembangan kebudaayaan islam

11

Anda mungkin juga menyukai