Anda di halaman 1dari 4

MIDDLE TEST

Nama : Putri Aprilia


NPM : 21.11.1272
Prodi/Kelas : AS/2B Reguler Pagi
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Drs. H. Izzuddin M. Ag

Soal:
1. Pengertian sejarah peradaban islam menurut bahasa dan istilah dan bagaimana
menurut saudara!
2. Jelaskan dengan baik apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah peradaban islam!
3. Coba saudara uraikan dan jelaskan dengan runtut dan baik tentang sejarah keadaan
dunia abad jahiliyah sebelum kedatangan agama islam!
4. Uraikan dan jelaskan tentang sejarah Khulafaur Rasyidin, dan apa perbedaan
dengan dinasti bani umayyah di Damaskus?

Jawab:

1. Pengertian sejarah peradaban Islam:


-Menurut bahasa:
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh, yang menurut bahasa berarti ketentuan
masa.
Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata Arab
ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan Islam.
“Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebgaimana juga
di Arab dan Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata “kebudayaan”
dan “peradaban”.

-Menurut istilah:
Setelah memahami pengertian sejarah, peradaban, dan Islam, kini dapat dirumuskan
bahwa pengertian Sejarah Peradaban Islam adalah segala peristiwa yang dialami
manusia pada masa lalu sebagai manifestasi atau penjelmaan kegiatan Muslim yang
didasari ajaran Islam. Dengan demikian, Peristiwa-peristiwa yang dialami umat Islam
sejak lahirnya Agama Islam sampai sekarang merupakan kajian Sejarah Peradaban
Islam. Dapat disimpulkan bahwa definisi ini sejarah peradaban Islam yakni kejadian-
kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa silam yang diabadikan di mana pada saat
itu Islam merupakan pokok kekuatan dan sebab timbulnya suatu kebudayaan yang
mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu
pengetahuan yang maju dan kompleks.

2. Diantara tujuan dan manfaat mempelajari sejarah peradaban Islam:


Tujuan:
1) Untuk mendapatkan informasi mengenai asal-usul khazanah serta kebudayaan dan
kekayaan serta keahlian di bidang-bidang tertentu lainya yang pernah diraih oleh umat
islam pada masa terdahulu , serta dapat mengambil ibrah atau pelajaran dari kejadian-
kejadian dan perjuangannya.
2) Mampu berfikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan mengenai masa lalu
yang dapat digunakan nantinya untuk memeahami dan menjelaskan perkembangan
serta perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya islam dimasa yang akan
datang.

Manfaat:
1) Umat islam mampu berpartisipasi memelihara peninggalan-peninggalan sejarah
umat terdahulu, dengan cara mempelajari dan mengambil manfaat dari peninggalan-
peninggalan sejarah-sejarah umat terdahulu, baik dari segi peninggalan benda-benda
maupun berupa ilmu pengetahuan.
2) Meneladani perilaku dan hasil karya dari umat-umat terdahulu juga mengambil
pelajaran dari berbagai keberhasilan dan kegagalan pada masa lalu.

3. Sejarah keadaan dunia abad jahiliyah sebelum datangnya Islam:


Peradaban bangsa Arab pra-Islam, yang disebut periode Jahiliyah, adalah bukti dari
adanya sebuah kebudayaan Arab yang mendahului datangnya kebudayaan Islam.
Zaman sebelum lahirnya agama Islam di tanah Arab disebut masa jahiliyah. Penamaan
ini tidak murni dikarenakan kebodohan mereka dalam berbagai segi dan tidak
berperadaban, namun karena ketiadaan pengetahuan mereka akan agama, tata cara
kemasyarakatan, politik, dan pengetahuan tentang ke-Esaan Allah. Adapun dari segi
fisik, mereka dinilai lebih sempurna dibanding orang-orang Eropa dalam berbagai
organ tubuh, begitupula dalam sisi pertanian dan perekenomian yang telah maju.
Penduduk tanah Arab, dari segi kebangsaan, terdiri dari bangsa Arab, bangsa Yahudi
dan bangsa Persia. Kemudian dari segi kepercayaan, pada umumnya penyembah
berhala. Selain itu, sebagian kecil dari mereka juga memeluk agama Majusi, Yahudi
dan Nasrani. Pada saat itu masyarakat bangsa arab mengalami sebuah fase yang dimana
fase itu dianggap sebuah fase yang tidak memiliki nilai-nilai moral , karena pada fase
itu kehidupan manusia sangat semrawut melakukan apa saja yang dikehendakinya
tanpa terikat dengan aturan yang pasti, fase itu kita kenal dengan zaman jahiliah.
Dikatakan jahiliah karena di fase itu manusia bisa dikatakan hidup dengan hasrat atau
hawa nafsu yang membabi buta tanpa menggunakan akal dan fikiran mereka, padahal
seperti yang kita ketahui bahwa akal dan nafsu harus saling sinkron sebagai instrumen
dalam melakukan sesuatu.

4. Sejarah Khulafaur Rasyidin:


Setelah Nabi Muhammad wafat, umat muslim sempat mengalami kebingungan karena
beliau tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikanya sebagai
pemimpin umat Islam. Hal itu secara tidak langsung memberikan kebebasan kepada
umat Islam untuk membuat model pemilihan khalifah. Tidak lama kemudian, sejumlah
tokoh Muhajirin dan Ansar berkumpul di balai kota Bani Sa’idah, Madinah. Mereka
memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin selanjutnya.
Musyawarah tersebut berjalan cukup alot, karena masing-masing pihak sama-sama
merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar kemudian menengahi dengan
mengatakan bahwa umat Islam hendaknya memilih seseorang yang tidak pernah
meminta kekuasaan, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Selain itu,
kekhalifahan seharusnya dipegang oleh orang yang mampu memegang amanah, tidak
gila akan kekuasaan, peka terhadap masyarakat, dan tidak silau harta. Dengan kriteria
tersebut, umat muslim sepakat memilih Umar bin Khattab. Akan tetapi, Umar bin
Khattab menolak dan justru meminta Abu Bakar untuk menjadi pemimpin. Penyataan
Umar bin Khattab pun diamini oleh kaum Muhajirin dan Ansar serta seluruh umat
Islam. Dengan demikian, Abu Bakar resmi diangkat menjadi khalifah pertama yang
mendapat amanah untuk melanjutkan kekhalifahan Islam.
Perbedaan Khulafaur Rasyidin dengan Dinasti Bani Umayyah:
- Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
1) Lebih banyak bekerja menurut suri tauladan Rasulullah saw. Dan menyempurnakan
pekerjaan beliau (penyebar benih yang murni).
2) Menentukan khalifah atau pemimpin melalui pemilihan / demokratis.
3) Kekhalifahan didapat melalui kesepakatan seluruh umat islam.

- Kepemimpinan bani Umayyah


1) Sekalipun khalifah mengikuti tauladan Rasulullah saw. Tetapi lebih banyak yang
menyimpang.
2) Menentukan khalifah ditentukan oleh keturunan atau warisan semacam kerajaan/
monarki.
3) Kekhalifahan diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya.
Jadi kalau Dinasti Umayyah menggunakan sistem monarki absolut yg pemimpinnya
turun menurun sedangkan pemimpinnya dipilih oleh rakyat (demokrasi).

Anda mungkin juga menyukai