Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Ananda Ilfansyah
Npm : 21.11.1250
Lokal : A/ AS/ Sem. 2

SOAL UTS SEJARAH PERADABAN ISLAM


JUM’AT 08.30 15/04/2022

1. Jelaskan pengertian sejarah peradaban islam menurut bahasa dan istilah, dan
bagaimana menurut saudara?
2. Jelaskan dengan baik apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah peradaban islam ini.
3. Coba saudara jelaskan dan uraikan dengan runtut dan baik tentang sejarah keadaan
dunia arab jahilliyah sebelum kedatangan agama islam?
4. Uraikan dan jelaskan tentang sejarah khulafaur rasyidin, dan perbedaan dengan dinasti
bani umayyah di damaskus.

Jawaban:
1. Sejarah dalam bahasa Indonesia bersal dari bahasa Melayu yang menyerap kata
syajarah dari bahasa Arab yang berarti pohon, keturunan, asal- usul, silsilah, 10 riwayat. Kata ini
masuk kedalam bahasa Melayu setelah akulturasi budaya pada sekitar abad ke-13. Akultarasi
yang kedua yaitu ketika masuknya kebudayaan barat pada abad ke-15 yang membawa kata
historie ( Belanda) history (Inggris) berasal dari bahasa Yunani, istoria yang berarti ilmu.

Sejarah adalah gambar tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami oleh
manusia, disusun secara ilmiyah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa kritis,
sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Sejarah merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan. Semua peristiwa-peristiwa masa lampau yang menjadi inti cerita sejarah itu
sungguh-sungguh terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya. Peristiwa-peristiwa masa lampau
menunjukkan proses perjuangan manusia untuk mencapai peri kehidupan kemanusiaan yang
lebih sempurna dan sebagai ilmu yang berusaha mewariskan pengetahuan tentang masa lalu
suatu masyarakat tertentu
Dan menurut ulun sejarah adalah sesuatu yang sudah pernah dialami oleh orang orang
terdahulu kita yang mana peristiwa itu dapat digunakan atau dipelajari di masa yang akan datang.

2. Untuk apa kita mempelajari sejarah? Tuner mendalilkan bahwa sejarah adalah politik
masa datang. Dalam kesadaran manusia, masa itu terbagi tiga, yaitu masa lalu, masa kini dan
masa yang akan datang. Masa lalu adalah peristiwa yang telah terjadi, masa kini adalah
kenyataan yang langsung diahadapi, dan masa datang mengandung berbagai kemungkinan.
Sejarah selalu membicarakan dan memahami (vertehen) mengenai masa lalu. Peristiwa masa lalu
mengakibatkan keadaan masa kini. Masa lalu dan masa kini memiliki hubungan kausal.

Masa lalu sebagai sebab, sedangkan masa kini sebagai akibat. Selain itu masa kini dan
masa yang akan datang memiliki sebab akibat. Masa kini sama dengan sebab, sdangkan masa
datang sama dengan akibat. Dengan mengerti masa lalu yang diberitakan sejarah, kita memahami
mengariskan masa datang sesuai dengan harapan. Merencanakan masa datang adalah politik
sehingga tujuan mempelajari sejarah bukan untuk masa lalu, melainkan untuk masa datang
melalui masa kini. Dengan mengerti sebab, kita memahami akibat. Dengan mengerti masalalu,
kita mampu mengendalikan masa yang akan datang.

Al- Qur’an sekalipun tidak secara eksplisif menjelaskan kegunaan mempelajari sejarah,
mengungkan dengan tegas bahwa sejarah Al-Qur’an sering mengunakan kata qisah memiliki
kegunaan untuk meneropong masa depan. Sejarah berfungsi sebagai mau’izlah dan lizikri.
Apabila ditelusuri, beberapa ayat yang terkandung dalam Al- Qur’an terbagi dalam dua jenis
yang berkaitan dengan kegunaan mempelajari sejarah. Pertama, ayat yang menceritakan kisah-
kisah yang pernah terjadi pada masyarakat tertentu atau sekelompok orang yang tetap
mempertahankan kebenaran agama.

Misalnya, nabi Yusuf a.s, Sahib Al-Kahfi dan lainnya. Kisah-kisah yang dikemasnya
tidak menyebut tempat dan waktu, tetapi menyebut pola dasarnya. Kedua, ayat yang bukan
berbentuk kisah terhadap peristiwa yang terjadi, baik pada satu komunitas maupun masyarakat
tertentu, tetapi lebih dekat anjuran kepada pembacanya untuk mempelajari dan memahami akan
kegunaan dan hukum sejarah yang tetap. Dorongan yang semacam ini akan melahirkan sikap
kritis pada jiwa yang bersih dan berpegang teguh pada keimanan dan kesadaran sejarah untuk
merencanakan dan beraktivitas ditengah kehidupan berdasarkan kesadaran historis dan hukum-
hukumnya yang tepat.
3. Kondisi masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam bisa dilihat dari beberapa segi,
diantaranya:

a. Dari segi geografis Jazirah Arab terletak di Sebelah Barat daya Asia, terbagi atas dua
bagian yaitu bagian tengah dan bagian tepi. Bagian tengah terdiri dari pegunungan yang tandus
sehingga masyarakatnya nomaden untuk mencari tempat yang subur. Bagian tepi Jazirah Arab
merupakan bagian yang subur karena cukupnya curah hujan , dan penduduknya bukanlah
pengembara.

b. Dari segi agama yang dianut oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Islam, ada
beberapa kepercayaan yang mereka anut yaitu: Fatalisme, Paganisme, kepercayaan kepada Allah
sebagai super Tuhan dan Monotheisme.

c. Dari segi kesusasteraan bangsa Arab sejak dulu telah dikenal sebagai bangsa pecinta
syair. Mereka menciptakan berbagai macam syair, puisi dan prosa.

d. Dari segi kemasyarakatan bangsa Arab memiliki bahwa solidaritas antar sesama
anggota satu kabilah sangat kuat , sedang perasaan tersebut dengan kabilah sama sekali tidak
ada.

e. Kehidupan politik dan sosial masyarakat Arab pra Islam, baik nomadik maupun
yang menetap, hidup dalam budaya kesukuan Badui. Dalam menyelesaikan masalah mereka
sering menggunakan cara peperangan. Walaupun mereka mempunyai amir atau syaikh, mereka
hanya tunduk pada hal peperangan, pembagian harta rampasan dan pertempuran tertentu namun
tidak tunduk untuk masalah yang lainyya.

f. Kondisi perekonomian masyarakat Arab pra Islam ditinjau dari segi mata
pencaharian ada dua kategori. Untuk masyarakat pedalaman yang dikenal dengan ahlu badui atau
baidah mereka bekerja disektor pertanian dan peternakan. Sedangakan masyarakat perkotaan
mereka bekerja disektor perdagangan.

4. Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin

 Mengutamakan, meniru sikap Rasulullah Saw. Dalam melaksanakan segala kegiatan dan
berupaya mentaati segala ajaran islam
 Menetapkan khalifah atau pimpinan secara demokratis yaitu dengan musyawarah untuk
mufakat dan pemilihan
 Jabatan khalifah diperoleh berdasarkan kesepakatan seluruh kaum muslimin
 Apabila terjadi permasalahan, diambil solusi melalui musyawarah untuk mufakat
 Jabatan dianggap sebagai amanah yang harus di pertanggungjawabkan di hadapan Allah
dan masyarakat
 Khalifah lebih mengutamakan kesejahteraan daripada mengejar kekayaan dan kekuasaan.
Rakyat adalah segalanya, sedangkan khalifah adalah pengabdi
 Prinsip dasar sebagai khalifah adalah pemimpin pemerintah sekaligus pemimpin agama
 Prinsip dasar pemerintahan bersandar pada kedekatan hubungan istimewa dengan Nabi
Muhammad Saw. Dan faktor keagamaannya, ketokohannya dan kesetiaannya kepada
islam
 Prioritas dakwah islam dan perhatian kaum muslimin di negeri-negeri; Turki,
Mesir,Syiria, Arab, Irak dan Persia (prioritas pengalaman ketika kepemimpinan Nabi
Saw. Dan Khulafaur Rasyidin)

Kepemimpinan Muawiyah

 Masih meneladani Rasulullah Saw, tetapi berani melakukan penyimpangan dari ajaran
islam Menetapkan khalifah berdasarkan kekerabatan atau keturunan. Hal itu mirip
dengan kerajaan atau sistem monarkhi
 Jabatan khalifah diperoleh dengan jalan paksaan, politisasi dan kelicikan
 Tidak ada musyawarah karena pemerintahan cenderung diktator Jabatan sangat
diagungkan sampai-sampai jabatan khalifah disebut sebagai “Khalifah Allah” yang
diartikan “penguasa” yang ditunjuk oleh Allah. Khlifah adalah segalanya dan harus
disanjung, sedangkan rakyat adalah hamba atau pengabdi
 Berorientasi mengumpulkan kekayaan dan melanggengkan kekuasaan
 Berprinsip bahwa khalifah tidak harus sebagai pemimpin agama. Posisi itu dapat
diserahkan kepada orang lain yang ditunjuk
 Prinsip dasar pemerintahan bersandar pada jaringan kerja yang memberikan keuntungan
dan kedekatan kekerabatan
 Prioritas dakwah islam dan perhatian kaum muslimin di negeri-negeri; Turki, Spanyol,
Eropa Timur, India dan lain-lain (prioritas pengislaman setelah kepemimpinan Khulafaur
Rasyidin).

Anda mungkin juga menyukai