Dosen pengampu
Bapa H.M.Syarif Dibaj, Lc.,M.Sy.
Oleh Kelompok 4
Shalawat serta salam juga tidak lupa dihaturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلم, beserta para keluarga, sahabat, kerabat, dan
para pengikut beliau dari dulu hingga akhir zaman kelak.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat, kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan terutama bagi kami sendiri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar belakang
Bahasa arab merupakan Bahasa Al- Qur’an, Bahasa komunikasi dan
informasi ummat muslim, Bahasa arab juga merupakan kunci untuk mempelajari
ilmu- ilmu lain, dikatakan demikian karena buku - buku pada zaman dahulu
menggunakan Bahasa arab, jadi jika kita ingin mempelajari buku- buku tersebut
kita harus bisa berbahasa arab. Ummat islam tidak dapat menggali, memahami,
dan mempelajari ilmu agama islam yang terdapat pada Al - Qur’an dan Hadits
tanpa memiliki kemampuan untuk menggali, memahami, dan menguasai Bahasa
arab dengan baik, dalam upaya mengembangkan Bahasa arab amat di perlukan
untuk pembahasan yang lebih lanjut untuk masalah Bahasa arab.
Artinya: Bahasa arab adalah Bahasa Al- Qur’an sebagaimana bahasa yang
ada di dalam surga.
Dalam pembahasan Bahasa arab tentu ada pembagian bab- bab yang harus
kita ketahui dan salah satunya adalah “Isim Dhamir” penyusun mencoba untuk
menguraikan sedikit apa saja yang terkandung di dalamnya.
1
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dhamir
Secara etimologi (bahasa) Indonesia, dhamir artinya adalah kata ganti.
Sedangkan menurut terminologi (istilah) dhamir adalah suatu isim ma’rifat yang
berfungsi sebagai kata ganti kalimat (aku, kita, kami, dia, mereka, dan lain
sebagianya).
3
B. Pembagian Dhamir
Contoh :
Contohnya :
4
Dhamir Muttashil mempunyai 3 macam bentuk:
ُ
()ذهبت : Saya sudah pergi.
Kata kerja ini mempunyai pelaku tersembunyi yang taqdirnya ialah anaa
()أنا
5
2. Mukhotob ( ) ُمخَاطَبatau orang yang diajak bicara (orang kedua).
Terdiri dari:
c) Jamak: ( َأ ْنتُ ْمantum) guna Mudzakkar dan ( َأ ْنتُ َّنantunna) guna Muannats.
Terdiri dari:
C. Perubahan Dhamir
Dhamir digunakan untuk menentukan di dalam untuk siapa di tuju dll. Nah
di sini kami akan memberikan tabel yang berupa perubahan di dalam dhamir.
6
َي ُق ْـو ُل ـال
قَ َ ـب
يَ ْذ َه ُ ـب
ذَ َه َ )dia (lk.ُه َو
َت ُق ْـو ُل َت
قَـال ْ ـب
تَ ْذ َه ُ ت
َذ َهبـَ ْ هيdia (pr.) ِ
َ
َي ُق ْـوالَ ِن قَـاالَ ي ْذ َهـب ِ
انَ َ ذَهبَـاَ mrk هماberdua
َُ
)(lk.
َت ُق ْـوالَ ِن قُـلَتاَ تَ ْذ َهـب ِ
انَ ذَ َهبَـتاَ mrk berdua ُه َما
)(pr.
َأقُ ْـول ُْو َن قَـال ُْوا يَ ْذ َه ُـب ْو َن ذَ َهبـُْوا )mereka (lk. ُه ْم
ْن
َي ُقـل َ ْن
قُـل َ يَ ْذ َه ْـب َن ذَ َه ْـب َن )mereka (pr. ُه َّن
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi Isim Dhamir adalah tiap Isim yang dibuat untuk mewakili
Mutakallim (pembicara/orang pertama), Mukhaotob (yang diajak berbicara/orang
kedua), Ghaib (yang tidak ada di tempat/orang ketiga).
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir
Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam
kalimat. Dhamir secara sederhana terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam
ُ ( قُ ْمAku telah berdiri ).
lafazh. Seperti huruf Taa’ pada kata kerja ت
2) Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh
akan tetapi bisa diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir َ( َأ ْنتKamu)
dalam kata ( قُ ْمBerdirilah!) yang meskipun tidak nampak dalam lafazh namun kita
bisa perkirakan bahwa Dhomir yang dimaksud adalah َ َأ ْنتkarena kata perintah
pasti ditujukan untuk orang kedua.
Adapun penggunaan Dhomir dalam kata kerja, menyesuaikan dengan
bentuk kata kerja itu sendiri. Apakah kata kerja lampau, sekarang, atau perintah.
B.Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Zakaria Ahmad. 2004. Ilmu Nahwu Praktis, al- kalimah, Ibnu Azka press.
Tarogong, Garut.
Zakaria Aceng, 2004, “Ilmu Nahwu Praktis Sistem Belajar 40 Jam”. Garut : ibn
azka.
Aqil ibnu, syarah ibnu aqil ala alfiyah ibnu malik, mesir: T/th darul kutub
Islamiyah, bayrut Lebanon.
Hakim Taufiqul, 2001, amtsilati metode membaca kitab kuning jepara: pondok
pesantren darul falah
Malik imam ibnu, alfiyah. Arab Saudi: T/ th darul kutub Islamiyah, bayrut
Lebanon.