Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Macam-Macam Kalimat dalam Bahasa Arab

َ ‫― اَ ْق‬
ِ ‫سا ُم ا ْل َكلِ َما‬
—‫ت‬

Untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Wacana Bahasa Arab

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. Ade Jamarudin, M.Ag

DISUSUN OLEH:
Kelompok 1

Aden Azis Abdullah (1201030005)

Alfia Rizka Fajriah (1201030016)

Ardi Tri Susanto (1201030026)

Devi Rizki Apriliani (1201030036)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, ilmu yang
berlimpah ruah, serta keberkahan lainnya yang diberikan kepada kita selaku penulis makalah dan
pembaca makalah ini. Shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, semoga kita termasuk golongannya pada hari kiamat.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT, tanpa ridha-Nya kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Dr. Ade Jamarudin, M.Ag kerena sudah membimbing kami saat pembuatan
makalah ini.
3. Dan rekan-rekan yang telah bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan makalah
ini.
Kami selaku penulis makalah ini sangat mengharapkan kepada para pembaca agar bisa
menambah ilmu dan dapat memperluas pengetahuan tentang Macam-macam Kalimat Bahasa
Arab.
Kami juga menyadari bahwasannya makalah ini masih memiliki kekurangan, karena
pengetahuan yang kami miliki masih kurang. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran maupun kritik yang sifatnya membangun, guna terlaksananya pembuatan
makalah di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi
kita sekalian. Aamiin.

Bandung, 25 September 2021

Tim Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
Bab II Pembahasan..........................................................................................................................2
A. Definisi Kalam (Kalimat).....................................................................................................2
B. Isim (‫)اِ ْس ٌم‬...............................................................................................................................2
C. Fi’il (‫)الفِ ْع ُل‬.............................................................................................................................5
D. Harf ( ُ‫)الحرْ ف‬..........................................................................................................................5
َ
E. Susunan Kalimat dalam Bahasa Arab...................................................................................6
Bab III Penutup................................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................................8
Daftar Pustaka..................................................................................................................................9

ii
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Menjadi salah satu bahasa yang sudah sangat mendunia, membuat bahasa Arab
sendiri memiliki penutur yang sangat besar. Sejak bahasa Arab dituangkan dalam Kitab
suci Al-Qur’an dan didengungkan hingga kini, hampir semua orang muslim Arab maupun
peneliti Barat menganggap bahasa Arab sebagai bahasa yang memiliki standar ketinggian
dan keelokan linguistik yang tertinggi.
“Bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an” dalam artian, bahasa Arab memiliki
pengaruh yang sangat besar bagi kaum muslimin, baik berkebangsaan arab maupun non
Arab. Selain Al-Qur’an, bahasa Arab juga dipakai pada hadist dan kitab-kitab yang
membahas ilmu-ilmu agama islam.
Dewasa ini, banyak orang yang mempelajari bahasa Arab namun tidak mengetahui
tentang apa saja jenis-jenis kalimat dalam bahasa Arab. Perlu kita ketahui, bahwa salah
satu materi paling penting yang harus dipelajari dalam bahasa Arab ialah mengetahui
susunan kalimat. Untuk itu kami ditugaskan untuk membuat makalah yang membahas
Kalimat Bahasa Arab, upaya bentuk meningkatkan pengetahuan mengenai bahasa Arab
itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan definisi kalimah, isim, fi’il dan harf ?
2. Apa ciri-ciri isim, fi’il dan harf?
3. Apa saja susunan kalimat dalam bahasa Arab?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari kalimah, isim, fi’il dan harf.


2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri isim, fiil dan harf.
3. Untuk mengetahui susunan-susunan kalimat dalam bahasa Arab.

1
Bab II

Pembahasan

A. Definisi Kalam (Kalimat)

Kalam (kalimat) adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukkan makna yang
bersifat mufrod / tunggal. Jika kalimah dalam bahasa Arab di bahasa Indonesiakan maka
disebut kata. Kata dalam bahasa Arab adalah ‫( الكلمة‬alkalimah). Sebagaimana dalam bahasa
Indonesia, kata adalah gabungan yang terdiri dari huruf-huruf dan kata inilah yang akan
membentuk sebuah kalimat. Maka dalam bahasa Arab, ‫( الكلمة‬alkalimah) terdiri dari huruf-
huruf hijaiyah, dan gabungan dari ‫ الكلمة‬inilah yang akan membentuk struktur kalimat yang
dalam bahasa arab disebut sebagai ‫( الجملة‬al-jumlah).
Al-kalimah atau ‫الكلمة‬adalah ‫( لَ ْفظٌ ُم ْف َر ٌد لَهُ َم ْعنَى‬lafadz tunggal yang mempunyai makna).
Adapun yang dimaksud dengan ٌ‫ لَ ْفظ‬adalah suara yang terdiri dari huruf hijaiyah. Karenanya
semua kata yang bukan terdiri dari huruf hijaiyah bukanlah dinamakan ‫الكلمة‬, sebagaimana
kata yang tertulis tapi tidak terucapkan juga bukanlah sebuah ‫الكلمة‬. Sementara maksud ‫ُم ْف َر ٌد‬
adalah terdiri dari satu kata. (Hapani Harun, 2021)
Sementara dalam kitab al-Ajrumiyyah karya Syeikh Abu Abdillah Sidi Muhammad
bin Daud ash-Shanhaji (Ibnu Ajrum), pengertian kalimah adalah,

ُ ‫ا ْل َكالَ ُم ُه َو الَّ ْفظُ ا ْل ُم َر َّك‬


ْ ‫ب ا ْلفِ ْي ُد بِا ْل َو‬
‫ض ِع‬

“Kalimat adalah lafadz yang mempunyai arti baik satu huruf atau lebih, dapat
difahami oleh yang diajak berbicara, menggunakan bahasa arab (sengaja).” (Abu Abdillah
Sidi Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji (Ibnu Ajurum), 1436 H)
Kalimah dalam bahasa Arab terbagi menjadi 3, yaitu kalimat isim, kalimat fiil dan
kalimat huruf. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Ajrumiyah;

َ ‫َوَأ ْق‬
ْ ِ‫ ا‬: ٌ‫سا ُمهُ ثَاَل ثَة‬
ٌ‫ َو َح ْرف‬،‫ َوفِ ْع ٌل‬،‫س ٌم‬

Artinya: “Pembagian (kalam) ada tiga, yaitu isim, fi’il, dan huruf.” (Abu Abdillah
Sidi Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji ( Ibnu Ajurum ), 1436 H)

B. Isim (‫)اِ ْس ٌم‬

Secara sederhana, isim dapat diartikan sebagai kata benda. Isim merujuk pada arti
dirinya sendiri tanpa terikat dengan masa atau waktu, seperti nama seseorang, nama
hewan, nama benda, sifat dan sebagainya. Pengertian isim ialah sebagai berikut:
‫ض ًعا‬ ِ ‫ َو ُه َو َكلِ َمةٌ َدلَّت َعلَى َم ْعنًى فِي نَ ْف‬،‫س ُم‬
ْ ‫ َولَ ْم تُ ْقتَ َرنْ ِب َز َم ٍن َو‬،‫س َها‬ ْ ‫اال‬
ِ

2
“Isim adalah kata yang menunjukkan terhadap makna yang ada pada dirinya tanpa
dibarengi dengan penempatan waktu." (Abu Abdillah Sidi Muhammad bin Daud Ash-
Shanhaji ( Ibnu Ajurum ), 1436 H)
Contoh kalimat isim:
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Keterangan
ٌ‫ِكتَاب‬ Buku Nama benda
‫زَ ْي ٌد‬ Zaid Nama orang
‫ْت‬ ٌ ‫بَي‬ Rumah Benda
‫فصْ ٌل‬ َ Kelas Benda
‫نَا‬ ‫َأ‬ Saya Kata ganti

Dalam contoh diatas, lafadz ‫اب‬hَ ٌ ‫ ِكت‬memiliki makna tersendiri, yaitu artinya sebuah
buku. Dan lafadz kitaabun tidak bisa dibarengi penempatan zaman yang tiga, tidak bisa
dikatakan misalnya, “telah buku”, “sedang buku”, dan “akan buku”. Begitupun dengan
contoh-contoh isim yang lainnya, seluruhnya memiliki makna sendiri tanpa pernah bisa
dibarengi dengan penempatan waktu.
 Kalimat isim bisa dikenali dengan lima tanda, yaitu:
a. Pemberian status sesuatu (isnad ‘ilaih)
Pemberian status sesuatu kepada sesuatu yang lain disebut juga dengan isnad
‘ilaih. Dalam pemberian status, pihak yang memberi status itu diberi nama musnad
dan yang menerima status diberi nama musnad ‘ilaih.
Sebagai contoh: ‫ ٌد‬h‫افَ َر َز ْي‬h‫س‬ َ . Kalimat ‫افَ َر‬h‫س‬
َ disini dinamai musnad, karena kata
kerja tersebut dapat memberikan status kepada kalimat ‫ ٌد‬h‫ َز ْي‬yang dinamai dengan
musnad ilaih.
b. Diawali dengan alif lam (‫)ال‬
Jika sebuah kata diawali huruf alif dan lam di awalnya, maka dapat
disimpulkan bahwa kata tersebut isim.
Contoh: ‫ص ُل ̜ ا ْل َح ْم ُد‬ ْ َ‫س ِج ُد ̜ الْف‬
ْ ‫ا ْل َم‬
c. Bertanwin pada harakat akhirnya
Jika sebuh kata berakhir dengan harokat tanwin (‫)ًــ ٍــ ٌــ‬, secara otomatis kata
tersebut adalah isim.
Contoh: ‫َاذ‬ٌ ‫ست‬ ْ ‫َب ̜ َج ِر ْي َدةٌ ̜ ُأ‬ٌ ‫َم ْكت‬
d. Khafadh
Khafadh merupakan tanda kasrah atau bergaris bawah pada isim (‫)ـِــ‬.
Contoh: ‫س ِم ﷲ الَّ ْحمٰ ِن الَّ َّر ِح ْي ِم‬ ْ ِ‫ب‬
e. Didahului oleh huruf jarr
Jika sebuah kata didahului oleh huruf jarr (huruf tertentu yang menyebabkan
perubahan harakatakhir kata menjadi kasrah) maka, kata yang berharakat kasrah
tersebut adalah isim.
Contoh:‫ص ِل‬ ْ َ‫َأ ْنتَ ت َْذهَبُ ِإلَى ا ْلف‬

3
 Kalimat isim berdasarkan jenisnya:
a. Isim mufrad
Pengertian isim mufrod,

َ ‫ا ْل ُم ْف َر ُد ُه َو َما َد َّل َعلَى‬


‫ش ْيٍئ َوا ِح ٍد‬

“Sesuatu yang menunjukkan arti satu (tunggal)”


Contoh: ‫ا ْل َعا ِم ُل‬
b. Isim mutsanna/tatsniyah
Pengertian isim mutsanna,

‫شيَْئ ْي ِن ا ْثنَ ْي ِن‬


َ ‫ا ْل ُمثَنَّى ُه َو َما َد َّل َعلَى‬

“Sesuatu yang menunjukkan arti dua”


Contoh: ‫ا ْل َعا ْمالَ ِن‬
c. Isim jamak
Pengertian isim jamak,
‫ا ْل َج ْمع َما َد َّل َعلَى َأ ْكثَ َر ِمنْ ا ْثنَ ْي ِن‬

“Sesuatu yang menunjukkan arti lebih dari dua” (Dr. Ali Al-Jarimi dan Dr.
Musthafa Amin, 1966)
Contoh: ‫ا ْل ُع َّما ُل‬
 Kalimat isim berdasarkan maknanya
Dalam kitab Memahami Ilmu Nahwu dalam Mutammimah al-Ajurumiyyah
menyebutkan bahwa isim jika dilihat dari segi maknanya terbagi menjadi 2, yaitu
umum (nakirah) dan khusus (ma’rifah).
a. Isim nakirah
Definisi isim nakirah,

‫ش ْيٍئ َغ ْي ُر ُم َعيَّ ٍن‬


َ ‫س ٌم يَ ُد ُّل َعلَى‬
ْ ‫النَّ ِك َرةُ ِه َي ِإ‬

“Nakirah ialah isim yang menunjukkan sesuatu yang bermakna tidak khusus”
Contoh: ‫َر ُج ٌل‬
b. Isim ma’rifah
Definisi isim ma’rifah,

ْ ‫ا ْل َم ْع ِرفَةُ ِه َي ِإ‬
َ ‫س ٌم يَ ُد ُّل َعلَى‬
‫ش ْيٍئ ُم َعيَّ ٍن‬

“Ma’rifah ialah isim yang menunjukkan sesuatu yang bermakna khusus”


Contoh: ُ‫صان‬
َ ‫ال ِح‬
C. Fi’il (‫)الفِ ْع ُل‬
4
Secara sederhana, fi’il adalah kata kerja. Sedangkan pengertian fi'il secara istilah
adalah sebagai berikut:

ِ ‫الفِ ْع ُل ُه َو َكلِ َمةٌ َدلَّت َعلَى َم ْعنًى فِي نَ ْف‬


ْ ‫س َها َوا ْقتُ ِرنَتْ بِ َز َم ٍن َو‬
‫ض ًعا‬

"Fi'il adalah kalimat yang menunjukkan terhadap makna yang ada pada dirinya dan
dibarengi dengan penempatan waktu."
Sebagaimana isim, fi'il pun selalu memiliki makna sendiri. Hal ini berbeda dengan
huruf yang tidak memiliki makna kecuali sudah bersanding dengan kalimat lain.
Namun fi'il dibarengi dengan penempatan waktu yang jumlahnya ada 3, yaitu waktu
yang sudah berlalu (zaman madli), waktu yang sedang berlangsung (zaman hal), dan waktu
yang akan datang (zaman mustaqbal). Atau bisa disebut juga dengan fi’il-fi’il di bawah ini:
a. Fi’il Madli {‫ضى‬ ِ ‫ }ا ْلفِ ْع ُل ا ْل َما‬/ Kata Kerja Lampau
Fi’il madli adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan perbuatan yang
telah dilakukan, sebentar atau telah lama.
Contoh: ‫( قَ َراَ َعلِ ُّي‬Ali telah membaca), kata qara’a merupakan kata kerja masa
lampau (fi’il madli) yang diartikan membaca. Adapun masanya adalah masa yang
telah lampau, maka jka diartikan secara utuh “Ali telah membaca”.
b. Fi’il Mudhari’ {‫ضا ِر ْي ُع‬ َ ‫}ا ْلفِ ْع ُل ا ْل ُم‬/ Kata Kerja Sekarang atau Akan Datang
Fi’il mudhari’ adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan yang sedang
atau hendak dilakukan.
Contoh: ‫( يَاْ ُك ُل َعلِ ٌّي ال ُر َّز‬Ali sedang makan nasi). Kata ya’kulu adalah kata kerja
“makan”, sedangkan masa atau waktu memakan nasi pada kalimat tersebut ialah
sedang dilakukan atau akan dilakukan.
c. Fi’il amar {‫}ا ْلفِ ْع ُل اَأل ْم ُر‬/ Kata Perintah
Fi’il amar adalah kata kerja yang dikhususkan untuk menyuruh atau
memerintah.
Contoh: َ‫ر ࣤان‬hhْ ُ‫ َر ْا ا ْلق‬hh‫( ِإ ْق‬bacalah Al-Qur’an itu!). Kata iqra’ adalah kata kerja
“membaca”. Sedangkan masa atau waktu bacalah Al-Qur’an pada kalimat tersebut
ialah akan dilakukan pada masa yang akan datang/setelahnya.

D. Harf ( ُ‫)الحرْ ف‬
َ

Kalimat harf/huruf bisa dibilang kalimat pelengkap. Karena huruf tidak dapat berdiri
sendiri, ia harus bergandengan dengan kata lain, yakni kalimat isim maupun fi’il sebagai
sandaran agar dapat memberikan makna. Seperti pengertian huruf dalam kitab jurumiyah,

‫ َو ُه َو َكلِ َمةٌ َدلَّت َعلَى َم ْعنًى فِي َغ ْي ِرهَا‬، ُ‫الح ْرف‬


َ

"Huruf adalah kalimat yang menunjukkan terhadap makna di selainnya"

5
Beberapa kalimat yang masuk dalam kategori huruf adalah: ‫ب ̜ َك‬ ِ ̜ ‫ ِمنْ ̜ ِإلَى ̜ فِى‬dan
َ ‫( ِمنَ ا ْل َم ْد َر‬dari sekolah).
masih banyak lagi. Contoh huruf dalam kalimat, ‫س ِة‬

E. Susunan Kalimat dalam Bahasa Arab

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal istilah huruf, kata (gabungan dari huruf-
huruf), dan kalimat (gabungan dari kata-kata). Sedangkan dalam bahasa Arab, istilah huruf,
kata dan kalimat itu berbeda makna dengan bahasa Indonesia. Jika dalam bahasa Arab,
huruf ialah huruf, kata ialah kalimat/ kalimah ( ‫) كلمة‬, sedangkan kalimat ialah jumlah (‫جملة‬
). Kalimat dalam bahasa Arab yang diawali dengan kata kerja disebut jumlah fi’liyah,
sedangkan jika diawali dengan kata benda/ isim.
Adapun susunan kalimat dalam bahasa Arab terdiri dari 4 macam, yaitu:
1. Jumlah fi’liyyah (ُ‫)ا ْل ُج ْملَةُ ا ْلفِ ْعلِيَّة‬
Secara sederhana, jumlah fi’liyah dapat dimaknai dengan kalimat yang ada kata
kerjanya. Sedangkan pengertian jumlah fi’liyyah menurut kaidah ilmu nahwu ialah:

ُ ‫ا ْل ُج ْملَةُ ا ْلفِ ْعلِيَّةُ ِه َي ُك ُّل ُج ْملَ ٍة تَتَ َّر‬


‫ب ِمنْ فِ ْع ٍل َو فَا ِع ٍل‬

“Jumlah fi’liyah ialah setiap kalimat yang tersusun dari fi’il dan fa’il”
Jumlah fi’liyah bisa terdiri dari 2 macam:
 Fi’il (kata kerja) + Fa’il (subjek/pelaku) = Susunan subjek dan predikat

Contoh: ‫سقُطُ الثَّ ْل ُج‬


ْ ‫ َي‬, artinya salju sedang/akan jatuh. ُ‫سقُط‬
ْ َ‫ ي‬adalah fi’il mudhari’
(predikat) dan ‫ الثَّ ْل ُج‬adalah fa’il (subjek).

 Fi’il (kata kerja) + Fa’il (subjek/pelaku) + Maf’ul bih (objek) = susunan SPO /
Subjek Predikat Objek
Contoh: َ‫الَة‬hh‫س‬ ِّ ‫ ٌد‬hh‫ َكت ََب َز ْي‬, artinya Zaid telah menulis surat. ‫ َكت ََب‬adalah fi’il
َ ‫الر‬
(predikat), ‫ َز ْي ٌد‬adalah fa’il (subjek), َ‫سالَة‬ َ ‫ ال ِّر‬adalah maf’ul bih (objek).
2. Jumlah ismiyyah (‫س ِميَّة‬ ُ ُ
ْ ‫)الج ْملَة اِإل‬
ُ
Pengertian jumlah ismiyyah ialah,

ُ ‫س ِميَّةُ ِه َي ُك ُّل ُج ْملَ ٍة تَتَ َّر‬


‫ب ِمنْ ُم ْبتَ َدٍإ َو َخبَ ٍر‬ ْ ‫الج ْملَةُ اِإل‬
ُ

“Jumlah ismiyyah ialah setiap kalimat yang tersusun dari mubtada dan khabar”
Contoh: ‫ا ِه ٌر‬hh‫ ُذ َم‬h‫ التِّ ْل ِم ْي‬. Kata ‫ ُذ‬h‫ التِّ ْل ِم ْي‬merupakan mubtada, dan kata ‫ا ِه ٌر‬hh‫ َم‬termasuk
kedalam khobar
3. Zhorof ( ُ‫)الظَّ ْرف‬
Zhorof adalah isim mabni yang menunjukkan keterangan waktu dan tempat.
Terbagi atas:
- Zhorof zaman ( ُ‫ )الظَّ ْرفُ ال َّز َمن‬yang menunjukkan keterangan waktu.
Contoh:‫صالَ ِة‬ ِ ‫قَ ْب َل ا ْل َم ْغ ِر‬
َّ ‫ب ̜ بَ ْع َد ال‬

6
- Zhorof makan ( ُ‫ )الظَّ ْرفُ ا ْل َم َكان‬yang menunjukkan keterangan tempat.
Contoh: ‫ت‬ ِ ‫س ِة ̜ َو َرا َء ا ْلبَ ْي‬
َ ‫بَيْنَ ا ْل َم ْد َر‬
4. Jar-Majrur (‫)ج ُّر ا ْل َم ْج ُر ْو ِر‬
َ
Jar-majrur adalah kalimat yang tersusun dari huruf jar + isim. Yang termasuk
َّ ‫ِمنْ ̜ ِإلَى ̜ عَنْ ̜ َعلَى ̜ فِى ̜ ُر‬
huruf jar ialah:‫ب‬ ‫ب ̜ َك ̜ ِل‬ ِ ̜
Contoh:
- Huruf jar + isim mu’rob = ‫س ِة‬ َ ‫ِإلَى ا ْل َم ْد َر‬
- Huruf jar + isim mabni = ‫َعلَ ْي َك‬

7
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Dari semua paparan di atas, dapat diketahui bahwa Kalam adalah lafadz yang digunakan
untuk menunjukkan makna yang bersifat tunggal atau mufrod. dalam bahasa Indonesia, kalam
atau kalimah dikenal dengan istilah kata. Kalimah (kata) dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga,
yaitu Isim, Fi’il dan huruf.

Isim adalah kata benda dan merupakan kata yang tidak terikat dengan ketentuan waktu.
Ada lima tanda isim, 1) Pemberian status sesuatu (isnad ‘ilaih). 2) Diawali dengan alif lam (‫)ال‬.
3) Bertanwin pada harakat akhirnya. 4) Khafadh. 5) Didahului oleh huruf jar. Isim berdasarkan
jenisnya, dintaranya adalah isim mufrad, isim mutsanna, dan isim jamak. Sedangkan berdasarkan
maknanya, isim terdiri dari isim nakirah dan isim ma’rifat.

Fi’il adalah kata kerja dan merupakan kata yang dipengaruhi oleh ketentuan waktu.
Karena dipengaruhi oleh ketentuan waktu, fi’il dapat dibagi menjadi 3, yaitu fi’il madly (kata
kerja lampau), fi’il Mudhari’ (kata kerja sekarang atau yang akan datang), fi’il amar (kata
perintah).

Huruf adalah kalimat pelengkap yang tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kata lain yang
melengkapinya untuk bisa menjadi sebuah kalimah. Adapun susunan kalimat yang terdapat
dalam bahasa Arab diantaranya adalah jumlah fi’liyah, jumlah ismiyyah, zhorof (isim mabni),
dan jar-Majrur.

8
Daftar Pustaka

Abu Abdillah Sidi Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji ( Ibnu Ajurum ). (1436 H). Kitab
Mukhtashor Jiddan ( al-Ajrumiyah ). Semarang: Karya Toha Putera.

Abu Abdillah Sidi Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji (Ibnu Ajurum). (1436 H). Kitab
Mukhtashor Jiddan (al-Ajrumiyah) Babul Kalam. Semarang: Karya Toha Putera.

Dr. Ali Al-Jarimi dan Dr. Musthafa Amin. (1966). An-Nahwul Wadhih Juz 1. Surabaya: Daarul
Ma'arif.

Dr. Ali Al-Jarimi dan Dr. Musthafa Amin. (1966). An-Nahwul Wadhih Juz 2. Surabaya: Daarul
Ma'arif.

Hapani Harun. (2021). Pengertian Kalimah atau Kata. Makalah Bahasa Arab, 3.

Syuhada Syarkun, S.Ag., M.HI. (2017). Memahami Ilmu Nahwu Dalam Mutammimah al-
Ajurumiyah. Jakarta Pusat: Pustaka Syarkun.

Ust. Asep Saefullah. (2018). Kaidah Bahasa Arab. Pandeglang.

Anda mungkin juga menyukai