Anda di halaman 1dari 6

SYLLABLE (AL-MAQTHA`) DALAM BAHASA ARAB

Oleh:
Nur Dina Arifina
Program Magister Bahasa dan Sastra Arab
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

A. Pengertian Suku Kata


Menurut Gorys Keraf, pengertian suku kata atau silabel adalah bagian kata
yang membentuk suatu kesatuan puncak kenyaringan. Suku kata sama sekali tidak
mengandung pengertian. Suku kata sangat penting untuk diketahui setiap orang
terutama dalam hubungan dengan pemisahan kata atas bagiannya.1 Pendapat lain
mengatakan bahwa silabel atau suku kata adalah satuan ritmis terkecil dalam suatu
arus ujaran atau runtutan bunyi ujaran. Satu silabel biasanya meliputi satu vokal,
atau satu vokal dan satu konsonan atau lebih.2 Dua definisi tersebut merupakan
definisi suku kata secara umum.

Sedangkan pengertian suku kata atau al-maqtha` dalam bahasa Arab


menurut Hisam an-Na`imi ialah sebuah satuan suara yang diawali dengan huruf
konsonan (al-Shawamit) dan diikuti oleh huruf vokal (al-Shawait) dan berakhir
sebelum ada huruf konsonan berikutnya yang kembali diikuti oleh huruf vokal.3 Di
dalam suku kata (al-maqtha`) terdapat dua unsur penting, yaitu:4

1. Al-Qaidah atau pondasi

Al-Qaidah disini digambarkan dengan huruf konsonan dalam sebuah suku


ََ ‫( َكت‬ka-ta-ba), huruf kaf, ta`, dan ba` merupakan
kata. Contoh seperti kata ‫َب‬

1
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), Edisi
yang diperbaharui, Cetakan ke-17, hal. 49.
2
Abdul Muqit, Ilmu al-Lughoh, (Jember: UIN Kyai Haji Achmad Siddiq, 2021), hal. 41.
3
Hisam Sa`id an-Na`imi, Abhats fi Ashwat al-`Arabiyah, (Baghdad: Dar al-Syuun al-
`Arabiyah al-`Ammah, 1998), hal. 8.
4
Muhammad Jawwad an-Nuri, Ilmu Ashwat al-`Arabiyah, (Universitas Terbuka Al-Quds,
1996), hal. 235.
huruf konsonan pada kata tersebut, sehingga kata tersebut bisa dikatakan
terdiri dari tiga suku kata.

2. Al-Qimmah atau puncak

Al-Qimmah digambarkan dengan bunyi vokal, yang dalam bahasa Arab


diwakili dengan adanya harakat ) ََ–َ َ–َ َ–َ ََ-), baik yang berupa
harakat pendek ataupun harakat panjang (biasanya ditandai dengan adanya
penambahan huruf alih, ya`, atau wawu setelah harakat pendek).

Dikatakan bahwa suku kata merupakan satu unit bunyi yang terdapat dalam
semua kata yang terucap. Kategori kata yang dimaksud disini ialah monosyllabic
dan polysyllabic. Monosyllabic merupakan sebuah kata yang hanya tersusun dari
satu suku kata saja. Sedangkan polysyllabic merupakan sebuah kata yang tersusun
dari beberapa suku kata.5

B. Macam-Macam Suku Kata


Pembagian suku kata berdasarkan bunyi akhirnya terbagi menjadi dua
macam, yaitu:6

1. Suku kata terbuka, yaitu suku kata yang berakhir pada bunyi vocal, baik
berupa vocal pendek ataupun panjang. Contoh suku kata terbuka pendek
seperti َ‫ بََل‬. Sedangkan suku kata terbuka panjang sepertiَ‫َما‬،‫َفي‬،‫َال‬.

2. Suku kata tertutup, yaitu suku kata yang berakhir pada satu bunyi
konsonan atau dua bunyi konsonan (ketika dalam keadaan waqaf). Contoh
suku kata tertutup berakhir pada satu bunyi konsonan seperti ‫َلَم‬،‫َ َمن‬،‫من‬

dan yang berakhir pada dua bunyi konsonan seperti َ‫ َيمتد‬ketika dalam
keadaan waqaf.

Dalam pembahasan mengenai suku kata, terdapat beberapa tanda atau kode
yang harus diperhatikan, diantaranya ialah:

5
Lina Marlina, Pengantar Ilmu Ashwat, (Bandung: Fajar Media, 2019), hal. 101.
6
Lina Marlina, Pengantar Ilmu Ashwat, ... ... ..., hal. 104.
 Bunyi Konsonan (C) = ‫ص‬

 Dua bunyi konsonan (CC) =َ‫َصَص‬

 Vokal pendek (V) =َ‫ح‬

 Dua vokal atau vokal panjang (VV) =‫حَح‬

Adapun macam-macam komposisi dalam suku kata atau al-maqtha`


menurut Ibrahim Anis terdiri dari lima macam, yaitu:

1. Suku kata pendek terbuka, yakni yang terdiri dari satu huruf konsonan dan
satu bunyi vokal.

 Rumus : (‫َح‬+َ‫)ص‬

 Contoh :َ‫ََبَل‬

2. Suku kata panjang terbuka, yakni yang terdiri dari satu huruf konsonan dan
dua bunyi vokal.

 Rumus : (‫َح‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬

 Contoh : Seperti huruf nafyiَ‫ ماَال‬dan harf jar ‫في‬

3. Suku kata pendek tertutup, yakni yang terdiri dari satu bunyi vokal yang
diapit oleh dua huruf konsonan.

 Rumus : (‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬

 Contoh :َ‫منَلَنَلَم‬

4. Suku kata panjang tertutup, yakni yang terdiri dari dua bunyi vokal yang
diapit oleh dua huruf konsonan.

 Rumus : (‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬

 Contoh :ََDalam kata ‫ نستعين‬yang suku kata terakhirnya ‫َ( عين‬+َ‫ع‬


َ+َ-َ+َ-)َ
5. Suku kata pendek tertutup dengan dua huruf konsonan, yakni yang terdiri
dari tiga huruf konsonan dimana setelah huruf konsonan pertama diikuti
dengan satu bunyi vokal, atau bisa dijabarkan komposisi suku kata pendek
tertutup ditambah dengan satu huruf konsonan dibelakangnya.

 Rumus : (‫َص‬+َ‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬

 Contoh: seperti kata َ‫ المستقر‬dalam keadaan waqaf yang suku kata

terakhirnya َ‫َ ( قر‬+َ َ+َ-َ+َ‫)ق‬

Dari kelima macam komposisi suku kata di atas, jika dipraktekkan dalam
penyusunan kata, maka dalam satu kata dapat terdiri dari beberapa macam
komposisi suku kata. Dan yang paling umum digunakan dalam bahasa Arab adalah
tiga komposisi teratas karena dianggap mudah dan ringan dalam pengucapannya
jika dibandingkan dengan dua komposisi terakhir yang hanya digunakan pada akhir
kata atau ketika dalam keadaan waqaf.7

Muhammad Jawwad an-Nuri dalam kitabnya Ilmu al-Ashwat al-`Arabiyah


menambahkan satu komposisi tambahan yang terdapat dalam suku kata, yaitu:8

 Suku kata panjang ganda tertutup, yakni yang terdiri dari komposisi suku
kata panjang tertutup ditambah satu huruf konsonan diakhirnya. Yang
kemudian dapat dirumuskan menjadi (‫َص‬+َ‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬. Contohnya

seperti kata ََ‫َل( َضال‬+َ‫َل‬+َ‫َا‬+ََ-َ+َ‫)ض‬.

C. Karakteristik Suku Kata Dalam Bahasa Arab


Berikut ini beberapa karakteristik umum suku kata atau al-maqtha` dalam
bahasa Arab:9

7
Ibrahim Anis, Al-Ashwat al-Lughawiyah, (Kairo: Nahdlotu Mishro, 1975), hal 92-93.
8
Muhammad Jawwad an-Nuri, Ilmu Ashwat al-`Arabiyah, (Universitas Terbuka Al-Quds,
1996), hal. 239.
9
Lina Marlina, Pengantar Ilmu Ashwat, ... ... ..., hal. 105.
 Suku kata dalam bahasa terbentuk atau tersusun minimal dari satu huruf
konsonan dan satu bunyi vokal (‫َح‬+َ‫ )ص‬dan maksimal terdiri dari lima

(‫َص‬+َ‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬.

 Suku kata dalam bahasa Arab selalu terdapat bunyi vokal

 Suku kata dalam bahasa Arab selalu diawali oleh huruf konsonan yang
kemudian diikuti oleh bunyi vokal

 Suku kata dalam bahasa Arab tidak diawali dengan bunyi vokal seperti
halnya bahasa Inggris dan bahasa Indonesia

 Suku kata dalam bahasa Arab tidak diawali dengan dua bunyi konsonan
secara berurutan.

 Suku kata dalam bahasa Arab tidak diakhiri dengan dua bunyi konsonan
kecuali dalam keadaan waqaf (berhenti).

D. Pola-Pola Suku Kata Dalam Bahasa Arab


Ada beberapa pendapat mengenai pengklasifikasian dan penamaan pola
suku kata dalam bahasa Arab. Berikut ini merupakan konsep pengklasifikasian
pola-pola suku kata menurut Kamal Basyar yang dianggap paling sederhana dan
jelas:10

1. Suku Kata Pendek (‫)المقطعَالقصير‬

Suku kata pendek hanya memiliki satu pola yaitu yang terdiri dari
ََ ‫َكت‬
satu huruf konsonan dan satu bunyi vokal (‫َح‬+َ‫)ص‬. Contoh dalam kata ‫َب‬
(ka-ta-ba) semua suku katanya merupakan suku kata pendek. Termasuk pula
disini semua fi`il madhi tsulatsi yang terhindar dari huruf-huruf mad.

2. Suku Kata Menengah (‫)المقطعَالمتوسط‬

Suku kata menengah mempunyai dua pola, yaitu:

10
Kamal Basyar, Ilmu al-Ashwat, (Kairo: Darrun Gharib, 2000), hal. 510-511.
 Yang pertama berpola (‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬, contoh nya seperti suku kata

pertama dalam kata َ‫ يَكتب‬dan suku kata kedua dalam kataََ‫ َكتَبَت‬.

 Yang kedua berpola (‫ َح‬+َ ‫ َح‬+َ ‫)ص‬, contohnya seperti suku kata

pertama dalam kataَ ‫ َ َكاتب‬dan termasuk juga setiap suku kata


pertama pada setiap ism fa`il dari fi`il tsulatsi.

3. Suku Kata Panjang (‫)المقطعَالطويل‬

Suku kata panjang mempunyai tiga pola, yaitu:

 Yang pertama berpola (‫َص‬+َ‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬, contohnya seperti kata

َ‫( بَر‬barr). Pola suku kata yang demikian haruslah terjadi dalam
keadaan waqaf atau tidak adanya i`rab.

 Yang kedua berpola (‫َص‬+َ‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬, contohnya seperti

suku kata kedua dalam kata َ‫(َ َم َهام‬ma-haamm). Pola yang kedua ini
juga haruslah terjadi dalam keadaan waqaf atau tidak adanya i`rab.

 Yang ketiga berpola (‫َص‬+َ‫َح‬+َ‫َح‬+َ‫)ص‬, contohnya seperti suku

kata pertama dan kedua dalam kata ‫ضالين‬


َ َ (daal-liin). Pola yang
ketiga ini dapat terjadi apabila huruf konsonan terakhir dibenamkan
atau dengan kata lain dalam keadaan waqaf serta tidak adanya i`rab.

Anda mungkin juga menyukai