Anda di halaman 1dari 5

1.

peradaban Islam itu merupakan hasil cipta karsa dan rasa bersama dari orang-orang yang
berada dalam wilayah kekuasaan pemerintahan Islam tanpa memperhatikan asal, bangsa,
agama dan sebagainya.
Formulasi yang didasarkan bahwa peradaban Islam adalah bahwa segala produk
kecerdasan yang tidak bertentangan dengan prinsip- prinsip ajaran Islam dan juga tidak
menimbulkan permasalahan yaitu seperti produk- produk dari orang-orang non Islam
yang berada dan bekerja diwilayah kekuasaan non muslim.

Karakteristik dari peradaban Islam

1. Koneksitas antara manusia dengan Sang Pencipta Allah Ta’ala (al-ittishal baina al-
insan wa baina Allah)
Manusia tidak dapat memutuskan hubungan dengan sang pencipta nya, karena hanya
Allah Ta'ala lah yang dapat menolong nya dari segala cobaan dengan selalu berdoa
dan memohon pertolongan.

2. Hubungan antara manusia dengan jagad raya (al-ittishâl baina alinsân wa al-Kawn)
Seluruh jagad raya adalah makhluk kepunyaan Allah yang diciptakan memiliki
maksud dan tujuan tertentu. Diciptakannya jagad-raya bukan permainan dan
sendagurau, akan tetapi mempunyai maksud dan tujuan serta memiliki alasan atas
penciptaannya.

3. Hubungan antara manusia dengan kehidupan dunia (al-ittishâl baina al-insân wa al-
hayâh)
Di dalam al-Qur`an dijelaskan bahwa manusia diciptakan di dunia adalah dalam
rangka Allah mengujinya (QS. al-Insan: 2). Disadari atau tidak disadari, dalam
perjalanan hidup manusia, ujian dalam berbagai bentuknya pasti dialami oleh siapa
pun selama hayat dikandung badan. Dan dalam jagat raya ini manusia merupakan
makhluk paling sempurna, dan tentu harus bisa menjaga dan merawat serta
menghargai semua apa-apa yang ada di dalam dunia seperti hewan dan tumbuhan
maupun dengan mahluk gaib sekalipun.

4. Hubungan antara manusia dengan pertanggung-jawaban (alittishal baina al-insan wa


al-amanah, substansinya tanggung jawab (mas’uliyah) dan pembalasannya (jaza’uh)
Manusia adalah makhluk paling sempurna, dengan kesempurnaan yang dimiliki,
menjadikan manusia menyandang predikat sebagai makhluk mulia dan dimuliakan
(QS. al-Isra’: 70). Dan manusia harus bisa bertanggung jawab atas segala apapun
yang dia lakukan . Kewajiban seorang muslim adalah melaksanakan sholat 5 Waktu
dan itu merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan selama hidup di dunia, dan
tidak cuma itu manusia juga bertanggung jawab atas segala perbuatan.

5. Hubungan antara manusia dengan sesamanya (al-ittishal baina al-nas) sebagai


makhluk sosial
Keterkaitan hubungan manusia dengan sesama adalah saling berbuat kebaikan yang
menguntungkan satu sama lain. Manusia harus bisa bersikap adil dalam hal apapun
itu. Manusia juga dianjurkan agar dapat berbuat kebajikan dan memberi sesama
kerabat nya. Surat al-Nahl ayat 90 mengutarakan tiga kategori yang diperintahkan
Allah dan tiga kategori yang dilarang Allah untuk dipatuhinya.

Kebudayaan di era modern relatif lebih bebas, karena budaya modern saat ini bebas dari
kekuasaan adat istiadat yang lama. Dengan budaya era modern saat ini, alam saja dapat di
kendalikan dengan ilmu pengetahuan sehingga dapat menunjang kehidupan yang lebih
baik.
Akan tetapi kebudayaan di era modern ini sangat lah menurun di kalangan generasi
muda, mereka banyak yang tidak mengenal lagi budaya bahkan sebagian dari mereka
tidak berminat untuk mengembangkan budaya lagi.

2. Setelah meninggalnya nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, maka dicarilah


pemimpin yang baru untuk menggantikan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Sakhifah Bani Saidah merupakan tempat pemilihan pemimpin yang akan menggantikan
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dalam pemilihan tersebut terjadi perdebatan dari
dua kubu yaitu kubu imam Ali As beserta kelompok dan kubu Muhajir dan Anshar.

Kubu Imam Ali As dan kelompoknya berpendapat bahwa kepemimpinan setelah


meninggalnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam itu sudah ditunjuk oleh Nabi
Muhammad sendiri pada saat peristiwa khutbah Wada' di Ghadir Khum. Pada saat imam
Ali As sedang mengurus jenazah Rasulullah Saw yang belum di kebumikan, terdapat
sekelompok Muhajir dan Anshar yang berkumpul dengan tujuan membicarakan siapa
penggantinya Rasulullah setelah beliau wafat. Kemudian iman Ali As berpendapat
bahwa itu adalah kudeta serta pembangkangan perintah dari Rasulullah serta merusak
baiat yang sudah di berikan kepada imam Ali as.

Disisi lain, kelompok Muhajir dan Anshar berpendapat bahwa Rasulullah Saw tidak
pernah menunjuk siapapun untuk menjadi pemimpin pengganti setelah beliau wafat.

Karena pada saat itu umat Islam sangat memerlukan keberlanjutan kepemimpinan, maka
pada saat itu juga terjadilah musyawarah untuk menunjuk siapa pengganti Rasulullah
Saw selanjutnya. Setelah melewati perdebatan yang alot dan panjang, serta tidak dihadiri
oleh semua sahabat besar Rasulullah, maka terpilihlah Abu Bakar sebagai
pemimpin/Khalifah pengganti Rasulullah Saw saat itu.

Pada saat peristiwa itu juga, jenazah Rasulullah Saw belum di kebumikan. Dalam sejarah
disebutkan bahwa jenazah Rasulullah Saw baru di kebumikan 3 hari setelah wafat.
3. Setelah melakukan analisa tentang peradaban pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, Perbedaan capaian peradaban Islam oleh empat khalifah antara lain:
1. Menciptakan masyarakat Islam, menyebarkan dakwah Islam, dan mendidik para
pejuang
2. Menjaga masyarakat dan melindunginya
3. Periode Khulafaur Rasyidin menjadi saksi tersebar luasnya Islam ke penjuru dunia
yang belum pernah ada dalam sejarah umat manusia.
4. Peletakkan asas/atau dasar sistem pemerintahan Islam
5. Selain di bidang pemerintahan, kemajuan juga terdapat di bidang kehakiman yang
mana jabatan sebagai hakim termasuk tugas Khalifah.

4. Faktor yang mendukung dan menghambat peradaban Islam pada masa Bani Umayyah
dan Bani Abasyiah di mesir adalah :

A. Faktor Penghambat
a. Konflik Islam dengan Kristen
Para penguasa Muslim tidak melakukan Islamisasi secara sempurna. Mereka
sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen
taklukannya dan membiarkan mereka mempertahan-kan hukum dan adat. Pada
abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat, sedangkan umat Islam
sedang mengalami kemunduran.

b. Tidak Adanya Ideologi Pemersatu


Dalam politik Bani Umayyah apabila masyarakat Spanyol masuk Islam oleh
orang-orang Arab tidak pernah menerimannya hingga abad ke-10 M, mereka
masih memberi istilah ‘ibad dan muwalladun kepada para mu’alaf, suatu
ungkapan yang dinilai merendahkan. Kemudian kelompok etnis.

c. Kesulitan Ekonomi
Pada masa Islam, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan sangat serius, sehingga lalai membina perekonomian. Tidak
Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan. Hal ini yang menyebabkan perebutan
kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan, karena inilah kekuasaan Bani Umayyah
runtuh dan Muluk Al-Thawaif muncul. Gradana yang merupakan pusat
kekuasaan Islam yang terakhir jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella.

d. Keterpencilan
Sebagai kota Islam, Spanyol bagaikan terpencil dari dunia islam yang lain. Ia
selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara.
Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternative yang mampu membendung
kebangkitan Kristen
B. Faktor pendukung
a. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih
dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Berkat keberhasilan
penyebaran Islam ke berbagai wilayah yang baru, Islam bertemu dengan
berbagai kebudayaan baru yang memiliki khazanah pengetahuan yang baru pula.
Faktor ini telah mendorong lahirnya ilmu pengetahuan.

b. Kemajemukan dalam pemerintahan dan politik. Untuk mengokohkan dinastinya,


dinasti Abbasiyah mengambil strategi yang berbeda dengan dinasti Umayyah.
dinasti Abbasiyah meninggalkan corak dinasti Umayyah yang ke-Arab-araban.
Hal ini dibuktikan dengan dua cara yaitu, Pertama, menerapkan sistem
administrasi pemerintahan Persia sekaligus memasukkan orang-orang Persia
dalam struktur pemerintahan. Salah satunya Khalid bin Barmak yang diangkat
menjadi salah satu menteri al-Manshur sekaligus menjadi salah satu tokoh
penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan di masa dinasti Abbasiyah.
Kedua, melakukan nikah silang dengan wanita–wanita Persia. Bahkan, hasil
pernikahan ini melahirkan khalifah baru. Salah satunya adalah al-Makmun. Pada
masa ini pula tata pemerintahan Islam tak lagi menjadi monopoli orang Arab.
dinasti Abbasiyah membuka ruang yang luas bagi orang di luar Arab, yang ahli
di bidangnya, duduk di pemerintahan. Ini terbukti dengan masuknya orang–
orang Turki dan Persia.

c. Menciptakan stabilitas ekonomi dan politik. Harun al-Rasyid memanfaatkan


kemajuan perekonomian untuk pembangunan di sektor sosial dan pendidikan,
seperti pengadaan sarana belajar bagi masyarakat umum. Penyediaan
infrastruktur yang dilakukan oleh Harun al-Rasyid pada akhirnya dilanjutkan
oleh al-Makmun, khususnya dalam bidang pengembangan pendidikan, ilmu
pengetahuan, kehidupan intelektual serta kebudayaan.

d. Gerakan penerjemahan manuskrip-manuskrip kuno seperti hasil karya


cendekiawan Yunani ke dalam bahasa Arab. Hal ini sudah dilakukan semenjak
masa Khalifah al-Manshur dan keturunannya dengan mengangkat dan menggaji
para penerjemah dengan gaji yang sangat tinggi.

e. Membangun perpusatakaan-perpustakaan sebagai pusat penerjemahan dan kajian


ilmu pengetahuan. Khalifah al-Ma’munyang dikenal sangat mencintai ilmu
pengetahuan mendirikan Baitul Hikmah yang berfungsi sebagai perpustakaan,
pusat penterjemahan dan lembaga penelitian. Bahkan, di lingkungan istana juga
didirikan perpustakaan pribadi khalifah yang berfungsi sebagai lembaga
pendidikan bagi keluarga istana dan terhimpun di dalamnya para ilmuwan,
ulama dan para pujangga.
5. Setelah melakukan analisa tentang perbedaan dan persamaan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah Bani Umayyah dan pemerintahan Abbasiyah dalam mengembangkan
peradaban Islam, maka didapatkan:

1. Persamaan
a. Sama-sama bergerak dalam bidang politik, sosial dan ekonomi
b. Terjadi kemajuan yang cukup pesat dalam perkembangan Agama Islam dari
Bani Umayyah maupun Abbasiyah
c. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan

2. Perbedaan
a. Walaupun keduanya sama-sama bergerak dalam bidang pendidikan dan ilmu
pengetahuan, namun terjadi perbedaan diantara keduanya yaitu untuk Bani
Umayyah hanya mengenai ilmu pengetahuan tanpa adanya ahlinya, sedangkan
untuk Bani Abbasiyah pengembangan ilmu pengetahuan lebih pesat karena
terdapat banyak ahli tafsir dan juga perkembangan sains dan teknologi yang
berkembang pesat.
b. Dalam bidang politik dan pemerintahan, Bani Umayyah lebih berfokus ke
perluasan wilayah kekuasaan, sedangkan Bani Abbasiyah lebih berfokus
pembangunan dan pembentukan struktur pemerintahan.

Jadi, secara garis besar, dalam mengembangkan peradaban Islam Bani Umayyah dan
Bani Umayyah sama-sama memiliki perkembangan yang sangat pesat dalam bidang
politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Walaupun ada banyak perbedaan dalam
pengembangan peradaban Islam, namun pada akhirnya tetap dalam satu tujuan yaitu
memajukan peradaban Islam.

Anda mungkin juga menyukai