PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kata peradaban adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah. Juga diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan. Padahal istilah peradaban dipakai untuk
bagian dan unsur dari kebudayaan. Peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu
kebudayaan mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan
dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.1
Apa itu islam ? Islam adalah agama Allah yang diperintahkan-Nya kepada Nabi
Muhammad SAW, agar pokok-pokok dan peraturan-peraturannya diajarkan. Beliau juga
ditugaskan oleh Allah SWT. agar menyampaikan agama tersebut kepada umat manusia
dan mengajak mereka untuk memeluknya.2
Islam merupakan agama yang membawa bangsa Arab menjadi bangsa yang maju dan
berperadban. Bahkan kemajuan peradaban bangsa Barat mulanya bersumber dari
peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol.3
Menurut Nourouzzaman Shiddiqy sejarah peradaban islam dibagi menjadi tiga periode
yaitu periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern.
Saat ini perpecahan antara umat islam sudah mulai terlihat, maka dari itu ada baiknya
kita mempelajari sejarah-sejarah yang sudah terjadi dan mengambil pelajaran berharga
dari para pendahulu kita. Oleh sebab itu kelompok kami akan membahas mengenai
peradaban islam pada periode pertengahan yang diwarnai dengan runtuh dan
berkembannya daulah-daulah besar dalam sejarah islam.
1
Ibid., h.10
2
Prof. Dr. Mahmud Syaltut, IslamAqidah dan Syariah Jilid 1,. h.1
3
Badri Yatim, sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1993), h.2
1
Jelaskan sejarah peradaban islam pada masa Daulah Abbasyiah?
Jelaskan sejarah peradaban islam pada masa Daulah Fatimiyah ?
Jelaskan sejarah peradaban islam pada masa Turki Utsmani ?
Jelaskan sejarah peradaban islam pada Daulah Shawafiyah ?
Jelaskan sejarah peradaban islam pada Daulah Mongoliyah di India ?
Apakah pengaruh peradaban islam di dunia serta berikan contoh yang dapat
diambil dari peradaban islam?
1.3. Tujuan
Setelah dibuatnya makalah ini diharapkan penulis dan pembaca mengetahui :
Pengertian peradaban, sejarah dan islam
Faktor-faktor yang mempengaruhi peradaban islam
Sejarah peradaban islam pada masa Khulafaur Rasyidin
Sejarah peradaban islam pada masa Bani Ummayah
Sejarah peradaban islam pada masa Daulah Abbasyiah
Sejarah peradaban islam pada masa Daulah Fatimiyah
Sejarah peradaban islam pada masa Turki Utsmani
Sejarah peradaban islam pada Daulah Shawafiyah
Sejarah peradaban islam pada Daulah Mongoliyah di India
Pengaruh peradaban islam di dunia serta contoh yang dapat diambil dari
peradaban islam .
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah dalam bahasa Arab, tarikh atau hostory, adalah cabang ilmu pengetahuan
tentang gejala-gejala alam, khususnya manusia yang bersifat kronologis. Sementara itu
pengetahuan serupa yang tidak kronologis diistilahkan dengan science.4
Sejarah juga berarti ilmu pengetahuan yang berikhtiar melukiskan atau menjelaskan
fenomena kehidupan sepanjang terjadinya perubahan karena ada hubungan antara
manusia terhadap masyarakatnya.5
Dari beberapa pengertian sejarah diatas dapat diketahui bahwa sejarah adalah ilmu
pengetahuan yang berusaha melukiskan tentang peristiwa masa lalu umat manusia yang
disusn secara kronologiss ntuk menjadi pelajaran bagi umat manusia yang hidup
sekarang maupun akan datang.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud yaitu (1)
wujud ideal, (2) wujud kelakuan (3) Wujud benda.6
Sedangkan kata peradaban dalam istilah bahasa Indonesia digunakna untuk bagian-
bagian dan unsur-unsur dari kebuadayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, seni kenegraan dan ilmu pemgetahuan yang maju dan kompleks.
Jadi kebudayaan mencakup juga peradaban, tetapi tidak sebaliknya sebab peradaban
dipakai untuk menyebut kebudayaan yang maju dalam bentuk ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
Islam adalah agama Allah yang diperintahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW,
agar pokok-pokok dan peraturan-peraturannya diajarkan. Beliau juga ditugaskan oleh
4
T.Ibrahim Alfian dkk., Bunga Rampai Metode Penelitian Sejara (Yogyakarta: Lembaga Riset IAIN Sunan
Kalijaga, 1984), h.3
5
Nourozzaman Shiddiqi, Pengantar Sejarah Muslim (Yogyakarta: Cakra Donya, 1981), h.7
6
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (Jakarta: Gramedia, 1985), h.5
3
Allah SWT. agar menyampaikan agama tersebut kepada umat manusia dan mengajak
mereka untuk memeluknya.7
Islam merupakan agama yang membawa bangsa Arab menjadi bangsa yang maju dan
berperadban. Bahkan kemajuan peradaban bangsa Barat mulanya bersumber dari
peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol.8 Menurut Nourouzzaman
Shiddiqy sejarah peradaban islam dibagi menjadi tiga periode yaitu periode klasik,
periode pertengahan, dan periode modern.
Akan tetapi pada masa pertengahan dan periode modern sudah terdapat kebudayan –
kebudayaan dan peradaban-peradaban islam non-arab. Bahkan ketiga kerajaan besar
islam tidak ada satupun yang berasal dari tanah Arab.
7
Prof. Dr. Mahmud Syaltut, IslamAqidah dan Syariah Jilid 1,. h.1
8
Badri Yatim, sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1993), h.2
4
Di samping itu, Islam telah menyatukan seluruh umatnya yang menyebar dari Cina
hingga Samudra Atlantik di bawah pengaruh satu bahasa dan ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, semua orang bebas mengembara ke berbagai kota pusat ilmu
pengetahuan, seperti Baghdad, Kairo, Cordoba, dan lain-lain, untuk belajar.
Kedua, pemerintah yang berpihak pada ilmu pengetahuan. Howard R Turner dalam
Sains Islam yang Mengagumkan mengatakan bahwa pencapaian di bidang sains dan
teknologi sudah menjadi ciri-ciri umum semua dinasti Islam, baik itu dinasti kecil
maupun besar. Hampir di setiap kota Islam, ketika itu, terdapat gerakan Arabisasi dan
penerjemahan. Di samping itu, juga didirikan akademi-akademi, observatorium, dan
perpustakaan.
Ketiga, bahasa Arab. Sejak awal pemerintahan Dinasti Umayyah, ilmu pengetahuan
dari Yunani dan India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Menurut Al-Hassan dan
Hill, para sultan ketika itu sepenuhnya menyadari bahwa tidak mungkin ilmu
pengetahuan berkembang di dunia Islam jika ilmu-ilmu tersebut tertulis dalam bahasa
non-Arab.
Melalui aktivitas terjemahan itu, ilmu pengetahuan menyebar tidak hanya di kalangan
penguasa dan intelektual, tetapi juga di masyarakat awam. Melalui penerjemahan itu
pula, muncul banyak istilah sains dan teknologi yang baru dari bahasa Arab. Bahkan,
bahasa ini dapat dipakai untuk mengekspresikan istilah-istilah ilmu pengetahuan yang
paling rumit sekalipun.
Keempat, pendidikan. Untuk memacu laju perkembangan ilmu pengetahuan itu, para
khalifah mendirikan sekolah-sekolah, lembaga pendidikan tinggi, observatorium, dan
perpustakaan. Perpustakaan yang sangat terkenal pada masa Dinasti Abbasiyah
bernama Bayt Al-Hikmah (Rumah Kearifan).
Perpustakaan ini, seperti dicatat banyak sejarawan Islam, memberikan sumbangan yang
penting dalam penerjemahan karya-karya ilmuwan dari Yunani dan India ke dalam
bahasa Arab. Salah seorang penerjemah buku-buku matematika dari Yunani adalah
Tsabit bin Qurrah (836-901).
5
Kelima, penghormatan kepada ilmuwan. Al-Hassan dan Hill mencatat bahwa para
ilmuwan pada era keemasan Islam mendapatkan perhatian yang besar dari kerajaan.
Para ilmuwan masa itu dipenuhi kebutuhan finansialnya, bahkan diberi uang pensiun.
Kebijakan ini diambil supaya mereka bisa mencurahkan waktu sepenuhnya untuk
kegiatan mengajar, membimbing murid, menulis, dan meneliti.
Masa-masa kemajuan dunia islam yang telah berjalan beberapa abad lamanya, yang
pengaruhnya telah merebak dan merambah jauh ke berbagai belahan dunia non muslim
pada akhirnya juga mengalami masa-masa kemundurannya. Berbagai macam krisis
yang sangat komplek sekali telah menerpa dunia islam. Jatuhnya kota Bagdad pada
tahun 1258 M ke tangan bangsa mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah,
tetapi merupakan juga awal kemunduran peradaban islam, karena Bagdad sebagai pusat
kebudayaan dan peradaban islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan
itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan mongol yang di pimpin Hulagu
Khan.
Bagdad yang terkenal sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan islam, pada tahun
1258 M mendapat serbuan tentara mongol. Tentara mongol menyembelih seluruh
6
penduduk dan menyapu Bagdad bersih dari permukaan bumi. Dihancurkan segala
pusaka dan peradaban yang telah dibuat beratus-ratus tahun lamanya. Diangkut kitab-
kitab yang telah dikarang oleh ahli ilmu pengetahuan bertahun-tahun lalu dihanyutkan
ke dalam sungai dajlah, sehingga berubah warna airnya lantaran tinta yang larut.
Khalifah sendiri beserta keluarganya dimusnahkan sehingga terputuslah keturunan
abbasiyyah dan hancurlah kerajaannya yang telah lama bertahta selama 500 tahun.
Pada tanggal 19 juli 711 M atas permintaan putra witiza yang kalah saingan dengan raja
Roderick dalam memperebutkan kekuasaan di wilayah Andalusia gubernur afrika utara,
Musa bin Nusair mengutus Thariq bin Ziyad untuk berangkat ke Andalusia untuk
membebaskan rakyat dari tekanan raja Roderick. Thariq membawa 7.000 pasukan yang
sebagian terdiri dari orang-orang barbar. Sedangkan raja Roderick membawa 25.000
orang tetapi pasukan sebesar ini bisa dikalahkan oleh kaum muslimin yang bekerjasama
dengan rakyat Ghatic untuk menggulingkan kekuasaan Roderick.
Setelah mengalahkan Roderick disusul dengan daerah daerah yang lainnya tanpa ada
perlawanan yang berarti. Sehingga wilayah Andalusia seluruhnya telah dikuasai oleh
orang-orang muslim. Dibawah pimpinan Thariq rakyat saling berdampingan baik
muslim atau non muslim, arab atau non arab, merdeka atau budak sehingga dalam
pemerintahannya mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Ketika Bagdad dihancurkan oleh tentara mongol yang dipimpin Hulagu Khan (anak
Jenghiz Khan), sebanarnya Umayah di Andalusia juga sedang mengalami sebuah krisis
pemerintahan dimana kekuasaan Islam sudah banyak yang terlepas karena mengalami
berbagai macam faktor diantaranya mendapatkan serangan dari tentara-tentara kaum
Kristen yang tidak rela tanahnya diduduki oleh pendatang. Satu demi satu wilayah
kekuasaan islam berhasil direbut kembali oleh kaum kristiani, kota Toledo yang
menjadi pusat peradaban islam terbesar di eropa berhasil direbut oleh Alfonso VI dan
Castilia pada tahun 1085, Alfonso VIII pada tahun 1212 berhasil merebut navas de
Tolosa dan Andalusia. Pada tahun 1236 M Cordova jatuh ke tangan Ferdinan III dari
Castilia, dan pada tahun 1492 M kota Granada yang menjadi satu-satunya kota yang
tersisa di tangan bani Umayah jatuh ke tangan raja Ferdinand dari Aragon yang
beraliansi dengan ratu Isabella dari Castilia.
7
Satu tahun (1493) setelah kemenangan tersebut dalam rangka untuk menghilangkan
symbol-simbol atau jejak-jejak Islam maka mereka menyapu bersih kaum muslimin
dengan cara dipaksa, Masjid-masjid disulap menjadi gereja-gereja dan kebudayaan-
kebudayaan islam yang tak ternilai harganya dihancurkan dengan rasa gembira.
Bangsa mongol berasal dari daerah pegungungan Mongolia yang membentang dari asia
tengah sampai Siberia utara, Tibert selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur.
Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan yang mempunyai dua putra kembar Tatar
dan Mongol. Kedua putra ini melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tatar.
Mongol mempunyai anak beranam Ilkhan yang melahirkan keturunan pimpinan bangsa
Mongol di kemudian hari.
Mereka adalah kabilah besar yang menyerupai sebuah bangsa pedalaman penduduk dan
nomadic. Mereka adalah para pengembala yang hidup di dataran luas di daratan yang
luas. Pekerjaan mereka sehari-hari adalah sebagai penggembala dan pemburu,
sebagaimana orang nomad mereka memiliki karankter kasar, suka berperang, kejam.
Mayoritas mereka adalah para penyembah berhala dan penyembah kekuatan-kekuatan
ghaib seperti jin dan setan. Bangsa Mongol mengalami kemajuan ketika di pimpin oleh
Timujin yang bergelar Jenghis Khan (Raja yang perkasa). Ketika dia memimpin bangsa
Mongol banyak daerah yang ditaklukannya seperti Cina, dan negeri-negeri Islam
lainnya.
Bagdad dan daerah-daerah yang ditaklukan Hulagu selanjutnya diperintah oleh dinasti
Ilkhan. Ilkhan adalah gelar ayang diberikan kepada Hulagu Khan. Ilkhan berarti Khan
yang Agung. Selajutnya gelar tersebut diwarisi oleh para keturunannya. Keturunan dari
Hulagu Khan yang beragama islam adalah Ahmad Taguder, tapi beliau mati ditangan
para pembesar kerajaan yang lain. Selain Taguder, Mahmud Ghazan (1295-1304), raja
8
yang ketujuh, dan raja-raja selanjutnya pemeluk agama islam, dengan masuknya beliau,
islam mengalami kemenangan yang sangat besar terhadap agama syamanisme.
Kerajaan Ilkhan yang didirikan oleh hulagu khan terpecah-pecah setelah pemerintahan
Abu Sa’id kerajaan pecahan-pecahan tersebut ditaklukan oleh timur lenk. Penguasa
islam yang terakhir dari keturunan Mongol adalah timur lenk yang berarti timur si
pincang, berbeda dengan penguasa-penguasa islam lainya bahwa timur lenk sejak kecil
sudah masuk islam. Sejak remaja dia sudah kelihatan keberaniannya sehingga ketika
tanah kelahirannya diserbu oleh pasukan Tughluq timur khan, Timur lenk bangkit
meminpin perlawanan untuk membela nasib kaumnya yang tertindas. Ketika Timur
lenk menjadi penguasa tunggal di tanah kelahirannya, ia mulai melakukan invasi-invasi
ke wilayah-wilayah lain.
Di Afganistan ia membangun menara, yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut
dengan tanah liat. Di Isfahan, ia membantai lebih kurang 70.000 penduduk. Kepala-
kepala mayat dipisahkan dari tubuhnya dan disusun menjadi menara. Pada tahun 1401
M ia memasuki daerah syiria utara. Tiga hari lamanya aleppo dihancur leburkan. Kepala
dari 20.000 penduduk dibuat pyramid setinggi 10 hasta banyak bangunan dan sekolah
dihancurkan.
9
Setelah kematian timur lenk pada tahun 1404. Kekuasaannya digantikan oleh anaknya
yang bernama Syah Rukh (1404), ia seorang raja yang adil dan lemah lembut. Setelah
wafat, ia diganti oleh anaknya Ulugh Bey, ia seorang raja yang alim dan sarjana ilmu
pasti. Selama dua tahun memerintah ia dibunuh oleh anaknya yang haus kekuasaan,
abul latif. Kerajaan timur lenk dan keturunannya berakhir ditangan abu sa’id, dimana
ketika ia memerintah banyak wilayah-wilayah yang ditaklukannya memisahkan diri
dan banyak huru-hara di sana-sini. Abu said sendiri terbunuh ketika berperang melawan
Uzun Hasan, pengusa Ak Koyunlu.
Satu-satunya negeri islam yang selamat dari serbuan-serbuan tentara mongol dan timur
lenk, adalah Mesir. Mongol dan timur lenk tidak mampu mengalah kan negeri mesir
Karena di sana terdapat dinasti Mamalik. Mamalik adalah jamak dari mamluk yang
berarti budak. Dinasti mamlik memang didirikan oleh para budak. Pada awalnya para
budak tersebut dibebaskan dan dijadikan tentara persisnya menjadi bodyguard
(pengawal) para raja pada masa pemerintahan ayyubiyah karena prestasi yang diraihnya
sangat besar maka para raja banyak mengambil para budak sebagai tentara.
Dinasti mamalik mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika dipimpin oleh
baybars, ia seorang pimpinan militer yang tangguh dan cerdas. Pada masa ini banyak
para ilmuan yang muncul baik ilmu pasti, umum ataupun agama. Diantra para ilmuan
tersebut, Ibn Khaldun, Ibn Hajr al-Asqalani, Ibn Taimiyah, Ibn Qayyim al-Jauziyah.
Kemunduran dinasti mamalik disebabkan karena para sultan tidak lagi memperhatikan
kesejahtraan rakyatnya mereka lebih mementingkan dirinya sendiri, menerapkan pajak
yang sangat memberatkan rakyat.
10
2.4.1. Masa Pemerintahan Rasulullah SAW
Peradaban atau kebudayaan pada masa rasulullah SAW. yang paling
dahsyat adalah perubahan sosial. Suatu perubahan mendasar dari masa
kebobrokan moral menjadi moralitas yang beradab. Dalam tulisan Ahmad AL-
Husairy diuraikan bahwa peradaban pada masa nabi di landasi dengan asa-asas
yang diciptakan sendiri oleh Muhammad di bawah bimbingan wahyu. Di
antaranya sebagai berikut
1. Pembangunan Masjid Nabawi
Dikisahkan bahwa unta tunggangan Rasulullah berhenti di suatu tempat
maka Rasulullah memerintahkan agar di tempat itu di bangun sebuah
masjid.
2. Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Anshar
Rasulullah mempersaudarakan di antara kaum mislimin . mereka kemudian
membagikan rumah yang mereka miliki , bahkan juga istri-istri dan harta
mereka.
3. Kesepakatan untuk Saling Membantu antara kaum Muslimin Non-
Muslimin
Di madinah, ada tiga golongan manusia, yaitu kaum muslimin, orang orang
Arab , serta kaum non-muslim , dan orang orang yahudi (bani Nadhir, bani
Quraizhah, dan bani Qainuq’).
4. Peletakan Asas-asas Politik , Ekonomi, dan Sosial
Islam adalah agama sudah sepantasnya jika didalam Negara diletakan
dasar-dasar islam maka turunlah ayat-ayat AL-Quran pada priode ini untuk
membangun legalitas dari sisa-sisa tersebut sebagaimana dijelaskan oleh
Rasulullah dengan perkataanya dan tindakanya. Hiduplah kota madinah
dalam sebuah kehidupan yang mulia dan penuh dengan nilai-nilai utama.9
Sepeninggal Rasulullah, muncul beda pendapat di antara orang Anshar dan orang
Muhajirin tentang siapa sebenarnya yang berhak menjadi khalifah pengganti
11
Nabi, karena Nabi tidak meninggalkan wasiat tentang penunjukan seseorang
menjadi khalifah sepeninggalnya.
Lain halnya dengan Ahl al-Bait yang berpendapat bahwa Nabi telah menunjuk
Ali sebagai khalifah pengganti Rasul berdasarkan wasiat Nabi. Hal itu, dibantah
pihak orang Anshar dan orang Muhajirin. Kalau Nabi pernah berwasiat menunjuk
Ali sebagai khalifah pengganti beliau, tidak mungkin orang Anshar dan Muhajirin
bermusyawarah mencari khalifah pengganti Nabi.
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin
Sa’id bin Taim bin Murrah al-Tamimi, yang lebih dikenal dengan Abd al-Ka’bah di
masa Jahiliyah. Masalah yang pertama timbul dalam Islam sesudah Nabi wafat
adalah politik, yaitu mengenai pengganti Nabi sebagai kepala negara dalam
kapasitasnya sebagai kepala negara di Madinah, sedang kedudukannya sebagai
Rasul tidak dapat digantikan oleh siapapun. Sementara Nabi tidak meninggalkan
wasiat tentang penunjukan seseorang yang akan menggantikannya sebagai kepala
negara sepeninggalnya.
Rupanya, semangat keagamaan Abu Bakar mendapat penghargaan yang tinggi dari
umat Islam. sehingga masing-masing pihak menerima dan membai’atnya sebagai
pemimpin umat Islam pengganti Rasulullah yang dalam perkembangan selanjutnya
disebut “Khalifah” saja.
Abu Bakar adalah orang yang paling tepat menggantikan Nabi. Mengingat
prestasinya dalam tiga hal yang tidak dimiliki oleh sahabat lainnya. Pertama, sebagai
orang yang pertama masuk Islam dari kalangan dewasa. Kedua, menemani Nabi
12
sewaktu hijrah ke Yatsrib. Ketiga, satu-satunya orang yang ditunjuk oleh Nabi
menjadi imam shalat ketika beliau sakit.10
b) Kebijaksanaan Kenegaraan
10
Nasution, Syamsuddin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Hal: 61-65
13
Diantara kebijaksanaan Abu Bakar dalam pemerintahan atau kenegaraan
sebagai pulungan ,di uraikan sebagai berikut :
1. Bidang eksekutif
Pendelegasian terhadap tugas tugas pemerintahan di Madinah maupun
daerah.
2. Pertahanan dan keamanan
Dengan mengorganisasikan pasukan–pasukan yang ada untuk
mempertahan kan eksistensi keagamaan dan pemerintahan.
3. Yudikatif
Fungsi kehakiman dilaksanakan oleh Umar bin Khathab dan selama
masa pemerintahan Abu Bakar tidak ditemukan suatu permasalahan
yang berarti untuk di pecahkan.
4. Sosial ekonomi
Sebuah lembaga mirip Bait Al Mal, di dalam nya di kelola harta benda
yang di dapat dari Zakat , Infaq , Sedekah , Ghanimah dan lain lain.
14
1.3. Faktor keberhasilan khalifah Abu Bakar
Faktor keberhasilan Abu Bakar yang lain adalah dalam membangun
pranata sosial di bidang politik dan pertahanan keamanan .
Untuk menjalankan tugas –tugas pemerintahan di madinah ia mengangkat
Ali bin Abi Thalib , Utsman bin Affan dan Zaid bin Tsabit sebagai katib
(sekertaris ) dan Abu Ubaidah sebagai bendaharawan untuk menurus
Baitul Mal .
15
mendapatkan tempat di hati masyarakat serta di segani oleh rakyat
karena sifat sifat yang terpuji yang dimilikinya.
Pengukuhan umar menjadi khalifah sepeninggalan abu bakar
berjalan dengan baik dalam satu bai’at umum dan terbuka tanpa ada
pertentangan di kalangan kaum muslimin sehingga obsesi Abu
Bakar untuk mempertahankan keutuhan umat Islam dengan cara
penunjukan itu terjamin .
Akhirnya tatkala abu bakar merasa kematian nya telah dekat dan sakitnya
semakin parah, dia ingin untuk memberikan kekhalifahan kepada
seseorang sehingga di harafkan manusia tidak banyak terlibat konflik
jatuhlah pilihan nya kepada Umar bin Khathab . dia meminta
pertimbangan dari sahabat-sahabat senior . mereka semua mendukung
pilihan Abu Bakar dia pun menulis wasiat untuk itu , lalu dia mambai’at
Umar, beberapa hari setelah itu, Abu Bakar meninggal ini terjadi pada
bulan Jumadil Akhir tahun 13 H /634 M.
16
s.a.w. Dia fasih berbicara, tegas dalam menyatakan pendapat dan membela
yang hak.11
Ketika Abu Bakar sakit, dia memperhatikan sahabatnya, siapa di antara mereka yang
sesuai diangkat menjadi khalifah, “yang tegas tidak kejam dan yang lembut tidak
lemah”. Dia mendapatkan kriteria pilihannya itu, di antara dua sahabat, yaitu antara
Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib. Tetapi kemudian pilihannya jatuh kepada
Umar.72
Yang pertama sekali dilakukan Umar setelah diangkat menjadi khalifah adalah memecat
Khalid bin Walid dari jabatannya sebagai komandan 4 pasukan di utara
danmenyerahkannya kembali kepada komandan semula Abu Ubaidah bin Jarrah. Tentang
pemecatan ini Umar menyatakan orang terlalu mengagungkan Khalid dan ini bisa
berbahaya, sementara ada sejarawan mengatakan Abu Ubaidah lebih mampu membenahi
administrasi dibanding Khalid yang lebih mahir berperang. Sedangkan Khalid
menerimanya dengan rela dan patuh. dc
Bagian Barat: Untuk menjaga stabilitas keamanan di Palestina, maka Mesir yang
terletak sebelah barat harus ditakhlukkan. Khalifah Umar memerintahkan Amr bin
Al-Ash untuk tugas itu, ia bersama 4000 pejuang berangkat ke Mesir dan sampai
di kota paling timur Al-Farama pada bulan Januari 640 M.
Bagian Timur: Di bagian timur guna memperkuat pasukan Mutsanna bin Haritsah
yang dulu dikirim Abu Bakar, kini Umar mengirim Sa’ad bin Abi Waqqash dengan
kekuatan 10.000 pejuang. Sa’ad melakukan pertempuran pertama di Qadisiah
dengan tentara Persia yang dipimpin panglimanya Rustam pada bulan Mei 637
dengan kekuatan 30.000 orang.
11
Hasan Ibrahim Hasan, op.cit., h.401 - 402
17
kota Madain, walaupun Sa’ad ibn Abi Waqqash yang terkenal sebagai sang
Penakluk Persia.
Sungguh pun Umar menjadi kepala negara dari suatu negara terbesar saat itu, tetapi
ia tetap hidup sederhana. Ia hanya memiliki sehelai kemeja dan sebuah mantel, serta
tidur di atas dedaunan korma. Ia dikenal adil dan bijaksana. Sehingga para sejarawan
sepakat menyebutnya “Khalifah Yang Terbesar Sesudah Nabi”.
Tetapi sungguh suatu ironi, pribadi yang mengagumkan dan mempesona itu akhirnya
terbunuh di tangan budak Persia, bernama Abu Lu’lu’ (Abd Mughiroh). Karena
orang-orang Persia sangat merasa dendam kepada Umar yang menaklukkan dan
telah menghancurkan negeri mereka, dan sebab itu mereka mempergunakan budak
tersebut untuk membunuhnya. Umar meninggal dunia dalam usia 63 tahun, setelah
memerintah selama sepuluh tahun.
12
Ahmad Syalabi, op.cit., h.263
18
Nama lengkapnya Utsman bin Affan bin Abu al-Ash bin Umayah bin Abd al-Syams
bin Abd al-Manaf bin Qushai. Lahir pada tahun kelima dari kelahiran Rasulullah
s.a.w. Tapi ada yang mengatakan dia lahir pada tahun keenam sesudah tahun gajah.
Utsman melanjutkan perluasan wilayah yang dilakukan khalifah Umar. Di fron utara
Armenia direbut dari orang-orang Bizantium. Demikian juga pulau Cyprus, pulau
Rhodes di fron timur, Thabaristan, Khurasan, dan bagian yang tersisa dari Persia. Di
fron barat Tunisia direbut dari Romawi. Sampai di sini ekspansi pertama dalam Islam
terhenti, karena disibukkan menhadapi pergolakan dalam negeri pada masa
pemerintahan Ali.
13
Abul A’la Maududi, Khilafah dan Kerajaan, c.7 (Bandung: Mizan, 1998), h.137 - 138
19
sanubari mereka. Abdullah bin Sa’ad misalnya pernah murtad, demikian juga Walid
bin Uqbah dikenal sebagai seorang pemabuk.14
Kedua, membubarkan dewan pengelola Baitul Mal yang dulu dibentuk pada masa
khalifah Umar dan dijabat oleh Abdullah ibn Arqam yang terkenal sangat jujur dan
berpotensi mengelola Baitul Mal. Kini badan itu dihapuskan sehingga pengelola
Baitul Mal langsung berada di tangan khalifah. Akibatnya orang yang dulu mendapat
tunjangan dari negara, kini tidak ada lagi.
Akibatnya, banyak keluarga Bani Umaiyah dan sahabat-sahabat tertentu yang kaya
mendadak yang hidup mewah melimpah berkecukupan, sebaliknya sangat banyak
pula rakyat yang menjadi miskin mendadak karena lahan kehidupan mereka terputus,
hilang mata pencaharian. Dari tiga macam kebijaksanaan yang dilakukan khalifah
Utsman di atas menimbulkan kekecewaan dan kemarahan rakyat.
Para pemberontak mengepung rumah Utsman selama 40 hari, dalam pada itu salah
seorang di antara mereka terkena panah yang datang dari kediaman khalifah. Mereka
mendesak agar si pemanah diserahkan kepada mereka. Namun tidak juga dipenuhi
khalifah. Akhirnya mereka menyerbu kediaman khalifah dan membunuhnya dalam
14
Ibid., h. 140 - 142
20
usia sekitar 82 tahun. (Nasution, Syamsuddin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Hal:
66-90)
Ali adalah putra Abi Thalib ibn Abdul Muthallib, ia adalah sepupu Nabi
Muhammad SAW yang kemudian menjadi menantunya karena menikahi putri
Nabi Muhammad SAW, Fatimah. Iya telah ikut bersama Rasulullah SAW
sejak bahaya kelaparan mengancam kota Mekah dan tinggal di rumahnya. Ia
masuk Islam ketika usianya sangat muda dan termasuk orang yang pertama
masuk Islam dari golongan pria. Pada saat Nabi menerima wahyu pertama, Ali
berumur 13 tahun, menurut A.M. Saban, sedangkan menurut Mahmudunnasir,
Ali berumur 9 tahun.
Ali termasuk orang yang pandai memainkan pedang dan pena, bahkan dia
dikenal sebagai seorang orator. Ia juga seorang yang pandai dan bijaksana.
Pemerintahan Khalifah Ali dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang tidak
stabil karena adanya pemberontakan dari kaum Muslimin. Pemberontakan
diawali oleh penarikan bai’at oleh Thalhah dan Zubair, karena alasan bahwa
Ali tidak memenuhi tuntutan mereka untuk menghukum pembunuh khalifah
Ustman.
21
Peperangan antar umat Islam terjadi lagi yaitu antara khalifah Ali bersama
pasukannya dan Muawiyah sebagai gubernur Suriah bersama
pasukannya. Peperangan ini terjadi di kota Shiffin pada tahun 37 yang hampir
saja dimenangkan oleh khalifah Ali. Namun, atas kecerdikan Muawiyah, yang
mengacungkan Al-Qur’an dengan tombaknya, yang mempunyai arti bahwa
mereka mengajak berdamai. Khalifah Ali mengetahui bahwa hal tersebut
adalah tipu muslihat, namun karena didesak pasukannya, khalifah Ali
menerima tawaran tersebut. Akhirnya terjadi peristiwa tahkim yang secara
politis khalifah Ali mengalami kekalahan.
1. Pembukuan Al-Qur’an
22
Penulisan ayat-ayat al-Qur’an sudah dimulai semenjak masa Rasulullah. Setiap kali
menerima wahyu, Nabi selalu membacakan dan mengajarkannya kepada para sahabat
serta memerintahkan mereka menghafalnya. Rasulullah juga mempunyai sekretaris
penulis wahyu, di antara mereka adalah sahabat Abdullah bin Abbas, Zaid bin Tsabit,
Muawiyah bin Abi Sofyan, kepada mereka diperintahkan Nabi menulis wahyu yang
baru saja diterimanya. Al-Qur’an telah dibukukan saat zaman utsman Bin Affan
2. Ilmu Qira’at
Sejalan dengan perluasan wilayah Islam, banyak orang Islam yang tidak dapat membaca
al Qur’an, oleh karena itu muncul kekhawatiran terjadinya kesalahan dalam
membacanya. Selain itu terdapat beberapa dialek di kalangan umat Islam dalam
membaca al-Qur’an. Oleh sebab itu, diperlukan kaidah-kaidah tentang tata cara
membaca al-Qur’an. Untuk mempelajari bacaan al-Qur’an, Umar bin Khathab telah
mengutus Muadz bin Jabal ke Palestina, Ibadah bin al-Shamit ke Hims, Abu Darda’ ke
Damaskus, Ubai bin Ka’ab dan Abu Ayub tetap di Madinah.15
3. Ilmu Tafsir
Ilmu Tafsit diperlukan dalam rangka memahi ayat-ayat al-Qur’an. Sahabat menafsirkan
al-Qur’an pada masa Khulafa al-Rasyidun sesuai dengan apa yang mereka dengarkan
dari Rasulullah. Artinya pada masa ini belum dikenal tafsir bi al-ra’yi. Inilah tahap awal
munculnya Ilmu Tafsir. Beberapa sahabat telah ada yang menafsirkan al-Qur’an, sesuai
dengan yang mereka terima dari Rasulullah. Di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib,
Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud dan Abdullah bin Ka’ab.16
4. Ilmu Hadits
Ilmu Hadits belum dikenal pada masa Khulafa’ al- Rasyidun ini, tetapi ilmu
pengetahuan tentang hadits Nabi telah tersebar luas di kalangan umat Islam. Rasulullah
melarang sahabat menulis hadits karena dikhawatirkan bercampur baur dengan al-
Qur’an. Sehingga, hadits Rasul pada masa Khulafa’ al-Rasyidun belum dibukukan, baru
ada usaha membukukannya pada masa khalifah Umar bin Abd al-Aziz. Pada masa
khalifah Umar terdapat beberapa sahabat yang diperintahkan beliau untuk menyebarkan
hadits ke wilayah-wilayah Islam, seperti Abdullah bin Mas’ud ke Kufah, Ma’qal bin
Yasar ke Basrah, Ibadah bin Samit dan Abu Darda’ ke Syria.17
15
Dirjen Depag., Sejarah dan Kebudayaan Islam, J.1 (Ujung Pandang : Proyek Pembinaan IAIN Alauddin, 1982),
h.86
16
Ahmad Amin., op.cit., h.202
17
Dirjen Depag., op.cit., h.104
23
5. Ilmu Nahwu
Ilmu nahwu lahir dan berkembang di Basrah dan Kufah, karena di dua kota tersebut
banyak tinggal kabilah Arab yang berbicara dengan bermacam dialek bahasa. Selain
orang Arab, terdapat juga orang-orang Persia. Untuk itu, perlu disusun tata bahasa
mempelajari bahasa Arab. Ali bin Abi Thalib adalah Pembina dan penysun pertama
dasar-dasar Ilmu Nahwu.18
6. Ilmu Fiqih
Ilmu Fiqih sudah mulai muncul pada masa Khulafa’ al-Rasyidun karena wilayah Islam
semakin luas, semakin banyak permasalahan yang dihadapi umat Islam yang
memerlukan ketetapan hukum. Beberapa sahabat ada yang mempunyai keahlian dalam
bidang fiqih ini, seperti Umar bin Khathab, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit tinggal
di Madinah, Abdullah bin Abbas tinggal di Makkah, Abdullah bin Mas’ud tinggal di
Kufah, Anas bin Malik tinggal di Basrah, Muadz bin Jabal tinggal di Syria, dan
Abdullah bin Amr bin ‘Ash tinggal di Mesir.19
7. Ilmu Arsitektur
Ilmu arsitektur pertama dalam Islam adalah arsitektur masjid, kemudian baru ada
arsitektur kota, selanjutnya arsitektur bangunan. Bangunan dalam seni arsitektur
masjid pada masa Khulafa’ al-Rasyidun adalah:
a. Masjid Kuba, pada mulanya didirikan oleh Rasulullah dalam perjalanan hijrah,
sebelum sampai di Madinah beliau mendirikan masjid tersebut dan belum
mempunyai nilai seni. Karena dindingnya hanya terdiri dari tanah liat yang
dikeraskan dan atapnya terdiri dari pelepah-pelepah daun korma. Masjid ini
diperbaharui dan diperbaiki kembali pada masa Khulafa’ al-Rasyidun.
b. Masjid al-Haram adalah satu dari tiga masjid yang paling mulia dalam Islam.
Pada mulanya masjid ini dibangun disekitar Ka’bah oleh Nabi Ibrahim. Kalifah
Umar mulai memperluas masjid yang masih sederhana
c. Masjid Al-Atik adalah masjid yang pertama kali didirikan di Mesir (21 H), terletak
di utara benteng Babylon, berukuran 50 x 30 hasta. Masjid ini tidak bermihrab,
mempunyai tiga pintu dan dilengkapi dengan tempat berteduh para musafir.20
perkotaan dalam Islam.
Bangunan dalam seni arsitektur kota pada masa Khulafa’ al-Rasyidun adalah:
18
A.Hasjmy, op.cit., h.104
19
Dirjen Depag, op.cit., h.87
20
Siti Maryam, dkk., op.cit., h.62
24
1. Basrah dibangun pada tahun 14-15 H. Dengan arsiteknya Utbah bin Ghazwah,
dibangun dengan mempekerjakan 800 tukang. Lokasinya ditentukan sendiri oleh
Umar bin Khathab, kira-kira 10 mil dari sungai Tigris. Untuk memenuhi keperluan
air bagi penduduk, saluran air dibuat dari sungai menuju kota.
2. Kufah dibangun di bekas ibu kota kerajaan Arab sebelum Islam, yaitu Manadzir,
kira-kira 2 mil dari sungai Efhrat pada tahun 17 H. Pembangunannya dipercayakan
kepada sahabat Salman al-Farisi dan kawan-kawan. Itu sebabnya Arsitek asal
Persia ini memperoleh dana pension selama hidupnya21
3. Fusthah dibangun pada tahun 21 H. Kota ini dibangun disebabkan khalifah Umar
tidak menyetujui usul Amr bin ‘Ash untuk menjadikan kota Iskandariyah sebagai
ibu kota propinsi Mesir, karena letaknya dibatasi sungai Nil dengan Madinah
sehingga menyulitkan hubungan dengan pemerintahan pusat. Fusthah dibangun di
sebelah timur sungai Nil dilengkapi dengan bangunan-bangunan gedung.22
Perintisan Dinasti Umayah dilakukan oleh Muawiyah dengan cara menolak membaiat
Ali, berperang melawan Ali, dan melakukan perdamaian (tahkim) dengan pihak Ali
yang secara politik sangat menguntungkan Muawiyah.
21
Ibid., h.63
22
Israr, op.cit., h.92 -93
25
Keberuntungan Muawiah berikutnya adalah keberhasilan pihak Khawarij membunuh
Khalifah Ali r.a. jabatan Khalifah setelah Ali r.a. wafat, dipegang oleh putranya , Hasan
Ibn Ali selama beberapa bulan.
Pada masa itu, umat Islam telah bersentuhan dengan peradaban Persia dan Bizantium.
Oleh karena itu, Muawiyah juga bermaksud meniru sukses kepemimpinan yang ada di
Persia dan Bizantium, yaitu Monarki (Kerajaan).
Pemerintahan Bani Umayah dinisbatkan kepada Umayah bin Abd Syams bin Abdi
Manaf. Muawiyah melaksanakan perubahan-perubahan besar dan menonjol dalam
pemerintahan Negara itu. Angkatan daratnya kuat dan efisien. Dia dapat
mengandalkan pasukan orang-orang siria yang taat dan setia, yang tetap berdiri di
sisinya dalam keadaan yang paling berbahaya sekalipun.
26
dan ekspedisi ke sana. Tujuan nya adalah melakukan Konstantinopel . Kota itu di
kepung pada tahun 50H/670M dan tahun 53-61/672-680 M namun tidak berhasil
di taklukan Muawiyah membentuk pasukan laut yang besar yang siaga di laut
tengah dengan kekuatan 1.700 kapal .dengan kekuatan itu dia berhasil menaklukan
pulau Jabra di Tunisia pada tahun 49 H /669 M ,.kepulauan Kreta pada tahun 55 H/
680 M .
B. Penulisan Hadis
Umar Ibn Abd Al-Aziz adalah khalifah yang memelopori penulisan (Tadwid)
Hadis Beliau memerintahkan kepada Abu Bakar Ibn Muhammad Ibn Amr Ibn
Hajm (120 M) , Gubernur Madinah , untuk menuliskan hadis yang ada dalam
hafalan –hafalan penghafal hadis .
Atas perintah khalifah , pengunpulan hadis dilakukan oleh ulama ,di antaranya
adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Muslim Ibn Ubaidillah Ibn Syihab Az-
Zuhri (guru Imam Malik ) Akan tetapi , buku hadis yang di kumpulkan oleh
Imam Az-Zuhri tidak diketahui dan tidak sampai kepada kita . Dalam sejarah
tercatat bahwa ulama yang pertama membuktikan hadis adalah imam Az-zuhri
27
Khawarij adalah kaum yang mendesak ali untuk menghentikan peperangan pada
perang siffin dan menjalankan proses hokum melalui Al-Qur’an . namun
kemudian menolak hasil perundingan antara pihak ali dan muawiyah .setelah itu
mereka melakukan pemberontakan di harura dan melakukan kerusakan di muka
bumi .
Orang –orang khawarij adalah manusia –manusia kampungan yang kaku , keras
kepala , dan menginginkan manusia hanya ada dalam dua kubu yaitu kafir dan
mukmin .
B. Murji’ah
Murji’ah secara bahasa murjiat berasal dari kata al-irja (mengakhirkan )arti
pertama relavan dengan khawarij karena pandangan yang mereka gunakan
yaitu maksiat tidak akan merusak iman dan taat tidak akan bermanfaat bagi
kekafiran . makna kedua relavan dengan Khawarij karena tidak mau
menentukan hokum bagi yang melakukan dosa besar di dunia ini apakah ia
akan di tempatkan di surga atau di neraka dan sebagai antisetis dari Syi’ah
yang menempatkan Ali sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW.
C. Aliran Fiqh
Dalam (analisis Nurcholish Madjid) , di bawah pimpinan Khalifah Muawiyah.
Masa kekhalifahanya disebut Ibn Taymiyyah sebagai permulaan masa
kerajaan dengan rahmat (Al-Mulk Bi Al-Rahmah). Pada saat itu, kaum
muslimin dapat di katakana kembali pada keadaan , seperti pada zaman Abu
Bakar dan Umar zaman(Asy-Syaykhani, “dua tikoh”) yang amat di rindukan
banyak orang , termasuk para akitvis militant yang membunuh Utsman (dan
yang kemudian (ikut)mensponsori pengangkatan Ali, namun akhirnya
berpisah dan menjadi golongan Khawarij) .
Andalusia adalah nama bagi Semenanjung Iberia pada zaman kejayaan Umayah.
Andalusia berasal dari Vandal , yang berarti negeri bangsa Vandal ; karena Semenanjung
Iberia pernah dikuasai oleh bangsa Vandal sebelum terusir oleh bangsa Ghotia Barat(
28
abat ke 5 M). Umat Islam mulai menaklukkan Semenanjung Iberia pada zaman Khalifah
Al-Walid Ibn Abd Al-Malik (86-96 H. /705-715 M .).
Dari sisi operasional, pengintaian pertama dilakukan pada bulan Juli 710 M. Ketika
Tharif, orang kepercayaan Musa bin Nushari, gubernur terkemuka di Afrika Utara pada
priode Umayah, mendarat di Semenanjung kecil-membawa balatentara kekuataan seratus
pasukan Kavaleri dan empat ratus pasuka Infanteri- yang terletak hamper di ujung paling
selatan benua Eropa.
Dengan kekuatan tambahan , Thariq yang mengepalai 12.000 pasukan, pada 19 Juli 711
M., berhadapan dengan pasukan raja Roderick dimulut sungai Barbate di pesisir Laguna
Janda: Roderick berhasil naik tahta setelah menggulingkan pendahulunya , putra Witiza.
Kendati berjumlah 25.000 orang, tentara Gotik Barat bias dikalahkan karena adanya
penghianatan dari tentaranya . akhirnya, Thariq bin Ziyad berhasil menguasai hampir
seluruh kota yang ada di semenanjung Iberia atas bantuan Musa bin Nusyair.
Pada awal abad ke-8 M. para pedatang baru berdatangan kedarataan Eropa (Spanyol).
Pendatang tersebut adalah bangsa arab yang membawa agama Islam . sejak ekspansi
Bani Umayah Spanyol menjadi bagian wilayah kekuasaan Islam (Ira M. Lapidus,
1993; 3790). Umat Islam berkuasa di Spanyol hampir delapan abad , yaitu dari tahun
711-1942 M .
29
Ekspansi umat Islam ke Spanyol terjadi pada masa Al-Walid menjabat khalifah. Al-
Walid mengizinkan gubernurnya untuk mengirimkan pasukan militer ke Spanyol.
Pada awalnya Musa bin Nusair mengutua Tharif bin Malik untuk memimpin pasukan
ekspedisi yang bertujuan menjaga daerah-daerah sasaran. Musa bin Nusyair
menugaskan Tariq bin Ziyad untuk memimpin pasukan tentara sebanyak 7000 orang.
Thariq berlayar melalui Laut Tengah menuju daratan Spanyol dan berhasil mendarat
di sebuah bukit yang kemudian dinamakan Gibraltar.
Pada hari minggu tanggal 18 Juli 711 M, kedua pasukan bertemu di Danau Janda dekat
mulut sungai Barbate. Pertemuan berlangsung selama 8 hari dan kemenangan berada
pada pihak Thariq. Tentara Thariq dalam peperangan itu mendapat bantuan dari
pasukan Roderick yang membelot, Thariq kemudian melakukan penaklukan di
Toledo. Kemudian Archidona dan Granada dapat ditundukkan, dan satu datasemen
yang dipimpin oleh Mughtr Ar-Rumi dapat menaklukkan kota Cordova yang
kemudian dijadikan ibokota pemerintahan Islam.
Setelah Spanyol dan kota-kota yang pentingnya jatuh ke tangan umat Islam, sejak saat
itu secara politik Spanyol berada di bawah kekuasaan Khalifah Bani Umayah.
Ada beberapa faktoryang mendukung proses penguasaan umat islam atas Spanyol :
1. Sikap penguasa Ghotic –sebutan lazim kerajaan Visighotie-yang tidak toleran
terhadap aliran agama yang berkembang saat itu. Penguasa Visighotie
memaksakan aliran agamanya kepada masyarakat. Penganut agama Yahudi
yang merupakan komunitas terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis
dan dibunuh23.
2. Perselisihan antara Raja Roderick dengan Witiza (Wakilkota Toledo)di satu
pihak dan Ratu Julian di pihak lain. Oppas dan Achila, kakek dan anak Witeza,
23
Syed Mahmudunnasir, 1981: 213
30
menghimpun kekuatan untuk menjatuhkan Roderick, bahkan berkoalisi
denagan kaum muslimin di Afirika Utara. Demikian pula, Ratu Julian , ia
bahkan memberikan pinjaman 4 buah kapal yang di pakai oleh Tharif, Thariq,
dan Musa24.
3. Faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah bahwa tentara Roderick tidak
mempunyai semangat perang25.
Kemajuan peradaban di Spanyol Islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya
renaisans dunia barat pada abad pertengahan sehingga dapat dikatakan bahwa Arab
Spanyol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Cordova, Toledo, sedangkan
Seville berfungsi sebagai sumber asli kebudayaan Arab, non-Arab, Muslim, Kristen,
Yahudi, dan agama lain sampai beberapa abad kemudian.
Cordova sebagai ibukota Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang tinggi
yang dapat menyamai kemasyhuran Baghdad di tmur, dan Kairo di Mesir.
Kemajuan yang di raih umat Islam di Spanyol adalah maju dalam bidang filsafat,
sains, bahasa sastra dan musik, sejarah dan geografi, fiqh serta kemajuan dalam
pembangunan fisik.
1. Filsafat
Dalam bidang ini , Spanyol islam telah merintis pembangunannya sekitar abad
ke-9 M. sejak abad ini , minat terhadap Filsafat dan ilmu pengetahuan mulai di
kembangkaan, yakni selama pemerintahan Bani Umayah ke-5, Muhammad Ibn
abd Ar-Rahman (832-886)26.
24
Ahmad Salabi III, 1965; 30
25
Ahmad Salabi, Jilid III, 1965; 30
26
Majid Fahri, 1986;357
31
2. Sains
Spanyol islam banya melahirkan tokoh dalam lapangan sains. Dalam bidang
matematika, pakar yang sangat terkenal adalah Ibn sina. Dalam bidang Fisika
dikenal seorang tokoh Ar-Razi . dialah yang meletakan dasar ilmu kimia dan
menolak kegunaan yang bersifat takhayul.
3. Bahasa Sastra dan Musik
Bahasa arab dengan ketinggian sastra dan tata bahasanya telah mendorong
lahirnya minat yang besar masyarakat Spanyol. Hal ini dibuktikan dengan
dijadikanya bahasa ini menjadi resmi, bahasa pengantar, bahasa ilmu
pengetahuan, dan administrasi .
4. Sejarah dan Geografi
Dalam bidang sejarah dan geografi, Spanyol islam khususnya wilayah islam
bagian barat telah banyak melahirkan penulis terkenal, seperti Ibn Zubairdari
Valancia, yang telah menulis sejarah tentang negri-negeri muslim Mediterania
serta sisilia . Ibn Al-Khatib(1317-1375 M.)
5. Fiqh
Umat islam Spanyol di kenal sebagai penganut madzhab Maliki. Madzhab ini
diperkenalkan oleh Ziyad Ibn abd Rahman yang selanjutnya dikembangkan
oleh Ibn yahya yang menjadi Qadi pada masa Hisyam Ibn Abd Rahman .
6. Kemajuaan Pembangunan Fisik
Kemajuan pesat pada bidang intelektual tidak melalaikan para penguasa
Spanyol islam untuk memerhatikan pembangunan fisik. Dalam pembangunan
fisik umat islam di Spanyol telah membuat bangunan-bangunan fasilitas,
seperti perpustakaan yang jumlahnya sangat banyak , gedung pertanian,
jembatan-jembatan air, irigasi, roda air, dan lain-lain. Disamping itu , istana-
istana, masjid yang besar-besar dan megah serta tempat pemandian dan taman-
taman yang kesemuanya dipersatukan dalam kota yang di tata dengan teratur27.
Philip K. Hitti menyebutkan bahwa di Cordova terdapat 700 Masjid dan 300
pemandian umum. Kemudian, istana Raja Az-Zahra mempunyai 400 buah ruangan.
Istana megah itu sengaja di bangun di kaki gunung dan menghadap sungai
27
Abd Rochim, 1983; 113
32
QuadaIquiurr yang di atasnya terdapat jembatan yang melintas sungai tersebut
dengan konstruksi lengkung sebagai penyangga28.
28
Philip K. Hitti, Terjemah : 162
29
K. Ali, 1981; 311
30
Philip K. Hitti, 1974: 555
33
juga , kerajaan Kristen Aragon berhasil merebut Huesea (1096 M. )Saragosa ,
(1118 M.), Tyortosa (1148 M.), dan Kenida(1149 M.)31.
Pada tahun 1212 M, penaklukan Las Navas De Tolosa oleh koalisi raja-raja
Kristen mengakibatkan dinasti Al-Muwahiddin yang selama beberapa waktu
telah memulihkan keamanan Negara, stabilitas politik, dan lain-lain harus
menarik diri dari Spanyol .
Pada pertengahan abad ke-13, satu-satunya kota penting yang masih dikuasai
islam adalah Granada di bawah pemerintahan Gani Ahmar.
4. Kemerosotan Ekonomi
Di paruh kedua masa islam Spanyol, para penguasa mementingkan
pembangunan fisik dengan mendirikan bangunan-bangunan megah dan
monumental . demikian juga, bidang IPTEK.
5. Sistem Peralihan Kekuasaan Yang Tidak Jelas
Salah satu penyebab kemunduran dan kehancuran satu dinasti adalah perebutan
kekuasaan antara elit penguasa maupun antara putra mahkota. Dari uraian diatas
, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a. Islam masuk Spanyol melalui arab Barbar. Hal ini terkait erat dengan
sejarah penguasanya
b. Spanyol islam dipimpin banyakdaulah yang silih berganti dengan
berbagai karakter dalam rentang waktu yang cukup panjang ;
c. Terlepas dari perbedaan corak kemajuaan yang dicapai oleh setiap
pemerintah, perlu dicatat beberapa hal berikut.
a) Selama berlangsungnya kekuasaan islam di Spanyol telah lahir
beberapa tokoh politik, ilmuan yang telah mengharumkan islam
Spanyol, yang berpengaruh besar atas kemajuan peradaban Eropa
sampai saat ini .
b) Adanya kemanuan kehidupan sosial, ekonomi
c) Perkembangan ilmu pengetahuan, kesusatraan, seni, dan arsitektur.
31
Ira M, Lapidus, 1993: 384
34
A. PERIODESASI MASA ABBASIYAH
Para sejarahwan mengklarifikasi peride Abbasiyah berbeda-beda. Al-Khudri, Guru
Besar Ilmu Sejarah dari Universitas Mesir membagi ke dalam 5 masa :
1. Masa kuat-kuasa dan bekerja membangun, berjalan 100 tahun lamanya, dari 132
sampai 232 H.
2. Masa berkuasanya panglima-panglima Turki, berjalan 100 tahun lamanya dari 232
sampai 334 H.
3. Masa berkuasanya Bani Buyah (Buwayhid), berjalan 100 tahun lamanya, dari 334
sampai 447 H.
4. Masa berkuasanya Bani Saljuk (Seljuqiyak), berjalan 100 tahun lamanya, dari 447
sampai 530 H.
5. Masa gerak balik kekuasaan politik khalifah-khalifah Abbasiyah dengan
merajalelanya para panglima perang, selama 125 tahun, dari 530 H. sampai
musnahnya Abbasiyah dibawah serbuan Jengis Khan dan putranya Hulagu Khan
dari Tartar pada tahun 656 H.
35
Khufa, khalifah Abbasiyah pertama itu menyebut dirinya As-Saffih, penumpah
darah, yang kemudian menjadi julukanya, julukan itu merupakan pertanda buruk
karena dinasti yang buruk muncul ini mengisaratkan bahwa mereka lebih
mengutamakan kekuatan dalam menjalankan kebijakannya. As-saffah menjadi
pendiri dinasti arab Islam ketiga–setelah Khulafa Ar-Rasyidun dan dinasti
Umayah–yang sangat besar dan berusia lama. Dari 750 M. hingga 1258 M..sebagai
ciri khas keagamaan dalam istana kerajaannya, dalam berbagai kesempatan
seremonial, seperti ketika dinobatkan sebagai khalifah dan pada salat Jumat’
khalifah mengenakan jubah (burdah) yang pernah dikenakan oleh saudara
sepupuhnya, Nabi Muhammad. Akan tetapi, masa pemerintahanya, begitu singkat,
As-Saffah meninggal (754-775). Karena penyakit cacar air ketika berusia 30-an.
Masa kejayaan Abbasiyah terletak pada khalifah setelah As-Saffah. Penulis Philip
K. Hitty mengatakan bahwa masa keemasan Abbasiyah terletak pada 10 khalifah,
kesepuluh khalifah tersebut adalah As-Saffah (750), Al-Mansur (754), Al-Mahdi
(775), Al-Hadi (785), Ar-Rasyid (786), Al-Amin (809), Al-Ma’mun (813), Al-
Mu’tashim (833), Al-Watsiq (842), dan Al-Mutawakkil (847).
36
D. KEMUNDURAN DINASTI ABBASIYAH
Faktor-faktor penyebab kemunduran:
Faktor intern:
1. Kemewahan hidup di kalangan penguasa
2. Perebutan kekuasaan antara keluarga Bani Abbasiyah
3. Konflik keagamaan
Faktor ekstern:
1. Banyaknya pemberontakan
2. Dominasi bangsa Turki
3. Dominasi bangsa Persia.32
Islam masuk Mesir pada masa pemerintahan Ummar bin Khatab, pada saat
itukhalifah memerintahkan tentara untuk membawa tentara islam menduduki
Mesir, karena Palestina yang saat itu sudah ditaklukkan oleh tentara islam tidak
aman tanpa menduduki Mesir yang berbatasan langsung.
Setelah berhasil menaklukkan Mesir Amr ibn Ash diangkat menjadi gubernurnya
dan menjadikan Futsah (dekat Cairo) menjadi ibu kotanya. Selanjutnya Daulah
islamiyah silih berganti menduduki Mesir antara lain, Daulah Umayyah, Daulah
Abbasiyah dan Daulah Fatimiyah (909 – 1171), yang ditandai dengan berhasilnya
didirikan salah satu universitas tertua di dunia Al-Azhar pada tahun 972 M, lalu
ada Daulah Ayubiyah (1174 – 1250) yang ditandai dengan serangan tentara
Perang Salib ke Mesir, Daulah Mamluk (1250-1517) yang dibawah pimpinan
Khalifah Baybas (1260) dapat membendung serangan mongol yang hendak
menguasai Mesir. Selanjutnya Mesir menjadi bagian dari Kerajaan Turki
Utsmani. 33
Di abad modern, Mesir berada di bawah penjajahan Barat, pada tahun 1798
tentara Napoleon mendarat di Mesir, tanpa mendapat perlawanan berarti dari
32
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam
33
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jilid 3, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,2001, j.227.
37
umat islam. Inggris mulai campur tangan di pemerintahan Mesir tahun 1882 dan
Mesir merdeka dari Inggris tahun 1992.34
Menjelang akhir abad ke-10 kondisi Daulah Abbasiyah sudah mulai memasuki
proses disintegrasi karena daerahnya yang cukup luas sudah tidak
terkonsolidasikan. Kondisi inilah yang membuat peluang munculnya Daulah-
Daulah kecil di daerah yang membebaskan diri dari pemerintahan pusat,
terutama bagi gubernur dan Khalifahnya yang sudah memiliki pasukan sendiri.
Salah satunya adalah Daulah Fatimiyah.
Kemunculan Daulah ini seperti yang dikatakan JJ. Sounders yang dikutip oleh
Catur Prasetyo adalah diakibatkan oleh tuntutan Imamah sebagai Khalifah atau
pengganti Rasulullah setelah wafat. Lebih jauh ia mengatakan gerakan Syi’ah
tersebut merupakan sebuah protes politik terhadap penguasa dan sebagai
tandingan bagi penguasa dunia Islam pada saat itu yang terpusat di Baghdad.
Protes politik tersebut dilakukan dengan jalan konfrontasi, sehingga para
penguasa (Mu’awiyah dan Abbasiyah) tidak ragu-ragu membunuh keluarga Ahl
al-Bayt dan mengintimidasi para pengikutnya.35
Hubungan antara daulah Abbasiyah dan sekte syi’ah selalu dalam kondisi
konflik, karena Daulah Abbasiyah pernah mengkhianati Syia’ah, maka sekte
Syi’ah bersikap oposisi terhadap pemerintahan Abbasiyah. Akibatnya, orang-
orang Syi’ah selalu berada dalam kejaran Daulah Abbasiyah, dan akhirnya pada
masa Khalifah al-Hadi, Imam Idris Ibn Abdullah beserta pengikutnya melarikan
diri ke Maroko dan mendirikan Daulah Idrisiyah tahun 172H.
Imam Abdullah As-Syi’i (Imam Syi’ah) termasuk orang yang akan ditangkap
oleh Daulah Abbasiyah sehingga dia melarikan diri dari Baghdad dan berhasil
sampai ke desa Salmajah dekat Syiria dan menetap disana. Kemudian dia
menjadikannya sebagai markas dakwah orang-orang Syi;ah. Tidak lama
menetap di Salmajah dia melanjutkan perjalanannya le Maroko.36
34
Ibid., h.228.
35
JJ. Sounders, A History of Medival Islam (London: Redwood Book, 1981),.125. lihat juga, Philip K. Hitti,
Hirtory of The Arabs, terj. (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2006)
36
Ali Husin Al-Karbutali, Al-Islam wa Al-Khilafah, Bairut : Daul Bairut, 1969, h.171
38
Setibanya di Maroko dia menyerukan kepada penduduk Maroko agar melantik
Ubaidillah Al-Mahdi menjadi pemimpin mereka yang saat itu masih berada di
desa Salmajah. Tawaran tersebut diterima dan Ubaidillah Al-Mahdi diminta
datang ke Maroko, namun kedatangannya diketahui Daulah Abbasiyah dan dia
ditangkap tahun 296 H.
Mulanya pusat ibu kota Daulah Fatimiyah berada di Maroko untuk menghindari
pengejaran Daulah Abbasiyah, karena letak Maroko yang jauh dari jangkauan
Baghdad sehingga khalifah Daulah Abbasiyah tidak bisa berbuat apa-apa.
Tetapi setelah kekuatan mereka semakin besar mereka pindah ke Mesir untuk
mempermudah pengaruh ke timur dan barat karena letak Mesir berada di anatar
keduanya, terlebih dari itu mereka ingin membebaskan kawasan ini dari
kekuasaan Daulah Abbasiyah.
Daulah ini diberi nama “Fatimiyah” karena dibangsakan kepada Fatimah putri
Rasulullah SAW, sebab mereka mengaku masih keturunan Nabi Muhammad
SAW melalui Ali dan Fatimah. Mereka adalah sekte Syi’ah Isma’iliyah. 38
Daulah ini berkuasa selama kurang lebih 262 tahun, diperintah oleh 12 orang
khalifah. Dengan pembagiaan tiga periode yaitu pertumbuhan, kejayaan dan
kemajuan kemudian masa kemunduran.
37
Ibid., h.173
38
Hamka, Sejarah Umat Islam, jilid 2, Jakarta: Bulan Bintang,1975, h.185.
39
Tidak lama setelah berdirinya Daulah Fatimiyah, Abdurrahman III yang
memerintah Daulah Ummyah di Spanyol tidak mau lagi memakai gelar Sultan
dan memproklamirkan diri dengan gelar Khalifah di Cordova setelah
memahami kelemahan Khalifah Abbasiyah di Bhagdad.39
Saat itu terdapat tiga Khalifah dalam dunia islam yang satu sama lainnya tidak
saling berhubungan di bidang politik tetapi berhubungan di bidang ilmu
pengetahuan.
Usaha ketiga dilakukan pada tahun 321 H. Pertempuran sengit kembali terjadi
selama 3 tahun diantara kedua pasukan tersebut, saat peperangan tersebut
Ubaidillah Al-Mahdi wafat dan digantikkan oleh anaknya al-Qasim. Percobaan
39
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung: Rosda Bandung, 1988, h.302
40
Ali Husin Al-Karbutali, op.cit., h.175.
41
Ibid., h.176
40
ketiga ini kembali gagal karena Daulah Abbasiyah mendapat bantuan dari
Daulah Ikhsyad yang dulu pernah berkuasa di Mesir.
Dari sumber lain disebutkan bahwa Al-Mu’izz li Din Allah merupakan khalifah
Fathimiyah yang paling besar. Ia berhasil membawa rakyat damai dan makmur,
di samping wilayahnya yang semakin dapat diperluas. Setelah melakukan
konsolidasi ke dalam, hingga mendapatkan pengakuan sukses dari rakyat, ia
baru melakukan perluasan wilayah. Tidak lama ia dapat menguasai Maroko dari
Bani Umayyah di Spanyol dengan pimpinan panglima Jauhar al-Shaqilli,
selanjutnya ia mengutus Hasan ibn Ali merebut wilayah pantai Spanyol, tetapi
justru Abdurrahman III dari Spanyol menyerbu wilayah Susa’.
42
Ali Mufrodi, Islam di Kawasan, 117
43
Philip K.Hitti,Hirtory,790. lihat,Hasan Ibrahim ,Ta>rikh al-Dawlah,92,dan140. lihat juga, Hasan Ibrahim
Hasan, Ta>rikh al-Isla>mi,136. lihat juga, Ajid Thohir, Perkembangan,114
41
Sementara Romawi memanfaatkan situasi dengan menyerbu Crete pada 967 M.
yang semula dikuasai oleh Islam sejak AI-Makmun. Namun, Fathimiyyah
berhasil mengambil Sicilia dari kekuasaan Bizantine, kemudian membangun
Universitas kedokteran yang sama besarnya dengan universitas-universitas di
Cardova.
Prestasi politik Muiz yang paling besar adalah penaklukkan Mesir. Penaklukkan
kota Fustat (Kairo Lama) tanpa perlawanan berarti pada 969 M. oleh panglima
Jauhar al-Shaqili. Pada saat itu di Mesir sedang terjadi bencana kelaparan hebat
sehingga tanpa kesulitan, Mesir jatuh ke tangan Jauhar. Meski pada saat itu
seorang pangeran Ikhsidi secara resmi masih berkuasa tapi rezim Ikhsidiyah
sudah tidak berfungsi lagi dan tidak memberikan perlawanan pada Jauhar.44
Nama khalifah Abbasiyah serta merta dihilangkan dari doa ibadah Jum`at,
walau cara-cara ibadah Isma`iliyah hanya dimasukkan secara bertahap. Jauhar
segera membangun kota ini menjadi kota baru dengan nama Qahirah (Kairo)
yang artinya kota kemenangan. Sejak 973 kota ini dijadikan sebagai kediaman
imam atau khalifah Fatimiyyah dan pusat pemerintahan (ibukota
Fathimiyyah).45 Selanjutnya, Mu’iz mendirikan masjid Al-Azhar yang
kemudian beralih menjadi Universitas Al-Azhar yang berkembang hingga
sekarang.46 Selain memindahkan ibu kota ke Kairo dan membina Universitas
Al-Azhar, Muiz juga menyebarluaskan ideologi Fatimiyyah yaitu Syi’ah, ke
Palestina, Syiria dan Hijaz.47
44
Montgomery Watt, W. Kejayaan Islam: Kajian Kritis dari Tokoh Orientalis. 1990. Cetakan pertama.
Yogyakarta: Tiara Wacana. h. 216.
45
Ibid.
46
Seperti nama kedinastiannya, nama Jami’ Al-Azhar dinisbahkan kepada nama julukan dari Fatimah, putri
Rasulullah saw, yaitu “Az-Zahra”. Ada juga yang berpendapat bahwa nama Al-Azhar mempunyai makna
“cemerlang” yang diambil dari kata “zuhra” atau “zahrah” (planet Venus). Selanjutnya, dengan nama tersebut
diharapkan Jami’ Al-Azhar dapat bersinar cemerlang dan menyinari kehidupan umat Islam. Paling tidak ada
empat fungsi yang diharapkan dari pembangunan Jami’ Al-Azhar saat itu. Antara lain: pertama, sebagai pusat
peribadatan umat Islam; kedua, sebagai pusat pengembangan sosial religius; ketiga, sebagai sentral pendidikan;
keempat, sebagai pusat kegiatan (politik) pemerintahan Dinasti Fatimiyah (www.
warungbaca.blogspot.com/2008/09/dinasti-fatimiyah.html+dinasti+fatimiyah&cd)
47
Zainal Abidin Ahmad, Sejarah Islam dan Ummatnya, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 109
42
1. Abu Mansur Nizar al-'Aziz billah (975 M – 996 M).
Abu Mansur Nizar (lahir pada tahun 344 H./954 M.) adalah putra Muiz, ia
menggantikan ayahnya pada bulan Rabi’ al-Awwal 365 H. memasuki tahun
ke-22 dari umurnya dengan gelar al-‘Aziz bi Allah, ia merupakan khalifah
yang paling bijaksana dan pemurah, sehingga mampu membawa rakyat lebih
makmur. Dalam pemerintahannya, ia sangat liberal dan memberi kebebasan
kepada setiap agama untuk berkembang, kerukunan antar umat beragama
terjalin dengan sangat baik, bahkan seorang wazirnya, Isa ibn Nastur
beragama kristen dan Manasah seorang Yahudi menjadi salah seorang
pejabat tinggi di istananya.
43
2. Abu 'Ali al-Mansur al-Hakim bi-Amrullah (996 M- 1021 M).
Al-‘Aziz digantikan oleh anaknya yang bernama Abu `Ali Mansur (lahir
pada bulan Rabi’ al-Awwal 875 H./985 M.) dengan gelar al-Hakim bi
Amrullah yang masih berumur 11 tahun. Selama tahun-tahun pertama, ia
berada di bawah pengaruh gubernurnya yang bernama Barjawan yang
sedang terlibat konflik dengan panglima militer Ibn ‘Ammar, setelah
berhasil menyingkirkan sang panglima, Barjawan menjadi pelaku utama
dalam pemerintahannya meskipun pada tanggal 26 Rabi’ Al-Tsani 390
H./1000 M. Bajarwan dibunuh karena tuduhan penyalah-gunaan kekuasaan
negara. Pemerintahannya ditandai dengan tindakan-tindakan kejam yang
menakutkan, ia membunuh beberapa orang wazirnya, menghancurkan
beberapa gereja, orang kristen dan orang yahudi harus memakai jubah
hitam dan hanya dibolehkan menunggangi keledai, ia mengeluarkan
maklumat untuk menghancurkan seluruh gereja di Mesir dan menyita tanah
serta seluruh harta kekayaan mereka sehingga mereka merasa kehilangan
hak-haknya sebagai warga negara.48
48
http://caturhadiprasetyo.wordpress.com/2012/05/27/dinasti-fatimiyyah.
44
ke Masjid al-Azhar. Tetapi pada tangaal 13 Februari 1021 M./411 H, Ia
terbunuh di Mukatam, kemungkinan konspirasi yang dipimpin oleh adik
perempuannya yang bernama Sitt al-Mulk yang telah diperlakukan tidak
hormat oleh khalifah.49
49
ibid
50
Joesoef Sou’yb, op.cit., h.546
51
Ibid., h.550
45
1. Abu'l-Hasan 'Ali al-Zahir li-I'zaz Dinillah (1021 M - 1036M).
2. Abu Tamim Ma'add al-Mustansir bi-llah (1036 M – 1094 M).
3. Al-Musta'li bi-llah (1094 M – 1101 M).
4. Al-Amir bi-Ahkamullah (1101 M -1130 M)
5. 'Abd al-Majid al-Hafiz (1130 M -1149 M).
6. al-Zafir (1149 M – 1154 M).
7. al-Fa'iz (1154 M – 1160 M).
8. al-'Adid (1160 M – 1171M).
46
hormat oleh Khalifah.52 Karena al-Hakim masih terlalu muda ketika diangkat
menjadi Khalifah, kekuasaan sesungguhnya berada di tangan wazir, yang
kemudian sering mendapat julukan kebangsawanan “al-Malik”. Anak dan
pengganti al-Hakim, yaitu al-Zhahir (1021-1035) berumur enam belas tahun
ketika naik tahta. Khalifah inilah yang mendapatkan izin dari Konstantian VIII
agar namanya disebutkan di masjid-masjid yang berada di bawah kekuasaan
sang Kaisar. Ia juga mendapatkan izin untuk memperbaiki masjid di
Konstantinopel sebagai balasan terhadap restu sang khalifah untuk membangun
kembali gereja yang di dalamnya terdapat kuburan Suci. Pengganti al-Zhahir
adalah anaknya yang sebelas tahun, Ma‟ad al-Muntashir (1035-1094), yang
berkuasa selama hampir enam puluh tahun, sebuah periode kekuasaan
terpanjang dalam sejarah Islam. Pada periode awal kekuasaannya, Ibunya
seorang budak dari Sudan yang dibeli dari seorang Yahudi, menikmati
kekuasaan anaknya dengan leluasa. Sejak saat itu, kekuasaan Dinasti Fatimiyah
mulai menyusut sedikit demi sedikit, bahkan lebih kecil dari Mesir. Pada 1043,
kekuasaan Fatimiyah atas wilayah Suriah, yang memiliki ikatan longgar pada
Mesir, mulai terkoyak dengan cepat.53 Di Palestina sering terjadi
pemberontakan terbuka. Sebuah kekuatan besar yang datang dari Timur, yaitu
Bani Saljuq dari Turki, kini membayang-bayangi wilayah Asia Barat. Pada
waktu yang bersamaan, provinsi-provinsi Fatimiyah di Afrika memutuskan
hubungan dengan pusat kekuasaan, berhasrat untuk memerdekakan diri, atau
kembali kepada sekutu lama mereka, yaitu Dinasti Abbasiyah. Suku Arab
yang sering menyusahkan penguasa, yaitu Banu Hilal dan Banu Sulaim,
yaitu berasal dari kawasan Nejed dan sekarang mendiami dataran tinggi
Mesir, pada 1052 memberontak, dan bergerak sendiri ke bagian Barat,
kemudian menduduki Tripoli dan Tunisia selama beberapa tahun.
52
Philip K. Hitti, History of The Arab, Terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta: PT
Serambi Ilmu Semesta, 2010), 792.
53
Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik; perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
(Bogor: Kencana, 2003), 145.
47
Hanya kawasan semenanjung Arab yang tetap mengakui kekuasaan Syiah.
Disaat itu, hanya ada seberkas cahaya terang dari kesuksesan sementara
yang dicapai di Baghdad oleh seorang panglima dan penakluk Turki yaitu
Al-basasiri (1060). Kota Wasit dan Bashrah menggikuti Baghdad. Kain
surban Khalifah Abbasiyah, yaitu al-Qa‟im (yang bahkan menyerahkan
semua hak ke Khalifahannya kepada lawannya dari Dinasti Fatimiyah)
jubah Nabi, dan sebuah jendela yang indah dari istananya, dibawa Ke Kairo
sebagai hadiah. Surban, jubah dan dokumen–dokumen penyerahan
dikembalikan ke Bahgdad sekitar satu Abad kemudian oleh Shalah Al-Din,
tapi jendela rampasan itu digunakan disalah satu istana hingga sultan
Baybar al-Jasynakir dari Dinasti Mamluk menggunakannya untuk
menghiasi kuburan, tempat Ia di makamkan pada 1309.54 Sejak masa
kekuasaaan Ma‟add Al-Muntashir kekacauan terjadi di mana– mana.
Kericuan dan pertikaian terjadi diantara orang–orang Turki, suku Berber
dan pasukan Sudan. Kekuasaan negara lumpuh. Kelaparan yang terjadi
selama Tujuh tahun telah melumpuhkan perekonomian Negara. Ditenggah
kerisauannya, pada 1073 Khalifah memangil seorang Armenia Badr Al-
Jamali, seorang bekas budak, dari pasukan kegubernuran Akka, dan
memberinya wewenang untuk bertindak sebagai wazir dan panglima
tertinggi. Amir al-Juyusyi (komandan pasukan) yang baru ini mengambil
komando dengan segenap kekuatan yang ia punya untuk memadamkan
berbagai kekacauan dan memberikan nyawa baru pada rezim Fatimiyah.
Tapi keadaan ini tidak berlangsung lama. Usaha Badr maupun anak dan
penerus al-Mustanshir yaitu al-Malik al-Afdhal, yang naik tahta setelah
ayahnya meningal pada 1094, tidak dapat menahan kemunduran dinasti itu.
54
Muhammad Ash-Shayim, Shalahuddin al-Ayyubi: Sang pejuang Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 2003),
30.
48
dinyatakan sebagai Khalifah oleh al-Afdhal, dan memberinya gelar
kehormatan al-Amir (1101–1130). Ketika al-Hafizh (1130-1149)
meninggal, kekuasaannya benar-benar hanya sebatas istana kekhalifahan.
Anak dan penggantinya, al-Zhafir (1149-1154) masih sangat muda hingga
kemudian kekuasaannya direbut oleh seorang wazir dari Kurdistan Ibn al-
Sallar, yang menyebut dirinya sebagai al-Malik al-Adil. Catatan-catatan
Usamah, yang menghabiskan waktu antara 1144 dan 1154 di istana
Fatimiyah, menunjukkan bahwa tidak ada istana yang bersih dari tipu daya,
permusuhan dan kecemburuan. Pembunuhan Ibn al-Sallar (1153) oleh istri
cucunya Nashr ibn Abbas, yang kemudian dihasut oleh khalifah untuk
menghabisi nyawa ayahnya, Ibn Abbas, pengganti Ibn al-Sallar sebagai
wazir, juga pembunuh misterius al-Zhafir sendiri oleh suatu
persengkongkolan, menorehkan satu bagian paling gelap dalam sejarah
Mesir. Hari kedua setelah meninggalnya Khalifah, Abbas mengumumkan
anak al-Zhafir yang berusia empat tahun, yakni al-Fa‟iz, sebagai khalifah
(1154-1160). Khalifah kecil ini meninggal pada usia sebelas tahun, dan
digantikan oleh sepupunya, al-Adhid yang berumur sembilan tahun. Ia
menjadi khalifah yang ke empat belas dan yang terakhir dalam garis Dinasti
Fatimiyah yang berkuasa selama lebih dari dua abad setengah.55
55
Hitti, History of The Arab, 794.
56
Moh. Nurhakim, Jatuhnya Sebuah Tamadun: Menyingkap Sejarah Kegemilangan dan Kehancuran Imperium
Khalifah Islam (Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, 2012), 121.
49
Raja Nuruddin di Syam bersepakat dengan Shalahuddin al-Ayyubi untuk
meruntuhkan kekhalifahan Fatimiyah. Namun, Shalahuddin masih
menunda-nunda rencana itu. Ia khawatir jika tindakannya akan
membangkitkan kemarahan rakyat Mesir terhadapnya.
sendiri. Dari kedua pilihan itu Shalahuddin memilih tindakan yang kedua.45
50
Timur, bahkan menjadi satu-satunya yang berhasil menaklukkan
Konstantinopel yang merupakan ibu kota kerajaan Romawi.
Dinasti Turki Usmani berasal dari suku Qayigh Aghuz yang di pimpin oleh
Sulaeman Syah. Upaya menghindari serangan Mongol yang sedang
berusaha menguasai dunia Islam. Sulaeman Syah dan sukunya meminta
perlindungan kepada Jalaludin (Dinasti Khawarizmi Syah) di Transoxiana.
Jalaludin meminta agar Sulaeman dan anggota sukunya tinggal di Asia
kecil. Masih dalam menghindari serangan Mongol. Kemudian mereka
pindah ke Syam.58
Dalam jangka waktu kira kira tiga abad, mereka pindah ke Turkistan
kemudian Persia dan Irak .Mereka masuk Islam sekitar abad kesembilan atau
kesepuluh, ketika mereka menetap di Asia Tengah. Dibawah tekanan
serangan serangan Mongol pada abad ke 13 M, mereka melarikan diri
kedaerah barat dan mencari tempat pengungsian ditengah saudara saudara
mereka, orang orang Turki Seljuk, didaratan tinggi Asia Kecil .Disana,
dibawah pimpinan Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan
Alauddin II, Sultan Seljuk yang kebetulan sedang berperang melawan
Bizantium .Berkat bantuan mereka, Sultan Alaudin mendapat kemenangan
.Atas jasa baik itu, Allaudin menghadiakan sebidang tanah di Asia kecil yang
57
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jilid 4, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,h.115
58
Jaih Mubarok. Sejarah Peradaban Islam. Bandung Pustaka Bani Quraisy. 2004. h. 113
51
berbatasan dengan Bizantium .Sejak itu mereka terus membina wilayah
barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibu kota.59
Pada tahun 1300 M, Mongol menyerang dinasti Saljuk dan Sultan Allaudin
II mati terbunuh. sepeninggal Sultan Allaudin II, Saljuk terpecah menjadi
dinasti-dinasti kecil, dalam keadaan demikian, Utsman menyatakan
kemerdekaannya dan berkuasa penuh atas daerah yang dikuasainya. Maka
sejak itulah kerajaan Usmani dinyatakan berdiri, dan Penguasa pertamanya
adalah Usman, yang disebut juga dengan Usman I.
Usman I meninggal dunia tahun 1326 M, Sultan Turki Usmani diganti oleh
Orkhan (1326 – 1359M), pada masa pemerintahannya, Daulah Turki dapat
menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyanli (1330 M), Iskandar (1338
59
Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II), Bandung . PT Raja Grapindo Persada. 2000. h.
129
52
M), Ankara (1354 M) dan Gallipoli (1356 M). Daerah ini adalah bagian dari
benua Eropa yang pertama kali ditaklukkan Daulah Turki Utsmani.60
Karena ketidak sabaran Orokh V Raja Serbia, Balkan pun masuk ke dalam
wilayah kekuasaan Sultan Murad I. Sebab belum lagi bala bantuan datang
dia sudah melancarkan serangan yang dibantu oleh Raja Bosnia di Maritza.
60
Ibid., h. 130-131
61
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid 1, Jakarta: UI Press, 1979, h.83
62
Balkan adalah nama suatu Semenanjung di Eropa Tenggara. Negara yang masuk wilayahnya adalah Albania,
Bulgaria, Rumania, Yugoslovia, dan Yunani.
63
Badri yatim, op.cit., h.131
53
Daerah-daerah taklukkan Turki Utsmani tidak pernah dipaksa untuk masuk
islam. Kepemimpinan pemerintahan pun tetap mereka pegang, yang ada
hanya mereka diharuskan membayar jizyah.
54
Setelah Timur Lank meninggal tahun 1405 M kesultanan Mongol terpecah
belah. Hal ini dimanfaatkan Turki Utsmani untuk bisa terbebas dari
kekuasaan Mongol. Usaha Muhammad I yang meletakkan dasar-dasar
keamanan dalam negeri dilanjutkan oleh anaknya yaitu Sultan Murad II
(1421 – 1451 M), dan berlanjut kepemimpin berikutnya yaitu Sulatan
Muhammad II.
Benteng yang didirikan umat Islam pada zaman Muhammad Al-Fatih itu
dijadikan sebagai pusat persediaan perang untuk menyerang kota
Konstantinopel. Setelah segala sesuatunya dianggap cukup, dilakukan
55
pengepungan selama 9 bulan. Akhirnya kota Konstantinopel jatuh ke
tangan umat Islam (29 Mei 1453 M) dan Kaitsar Bizantium tewas bersama
tentara Romawi Timur. Setelah memasuki Konstantinopel disana terdapat
sebuah gereja Aya Sofia yang kemudian dijadikan mesjid bagi umat Islam.
a. Bidang Kemiliteran
Para pemimpin kerajaan Turki Usmani pada masa-masa pertama
adalah orang-orang yang kuat, sehingga kerajaan dapat melakukan
ekspansi dengan cepat dan luas. Faktor terpentiang adalah
keberanian, keterampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya
yang sanggup bertempur kapan dan dimana saja.
c. Bidang Keagamaan
56
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar
dalam lapangan sosial dan politik. Karena itu, ulama mempunyai
tempat tersendiri dan berperan besar dalam kerajaan dan
masyarakat. Dalam kajian-kajian keagamaan seperti fikih, ilmu
kalam, tafsir dan hadits bisa dikatakan tidak mengalami
perkembangan yang berarti. Para penguasa lebih cenderung untuk
menegakkan satu paham ( Madzhab) keagamaan dan menekan
madzhab lainnya, seperti yang dilakukan Sultan Abdil al-Hamid II,
ia begitu fanatik terhadap aliran Asy'ariyah. Untuk itu ia memerintah
Syekh Husein al-Jisri menulis kitab Al-Husnu al-Hamidiyyah untuk
melestarikan aliran yang dianutnya. Akibat lainnya adalah ijtihad
tidak berkembang. Ulama hanya suka menulis dalam bentuk sarah
(penjelasan) terhadap karya-karya klasik.
64
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudyaan Islam, Yogyakarta: Kota Kembang, 1989, h.339
57
Namun akibat moral Sultan Murad III yang jelek, Austria berhasil
memukul Turki Utsmani. Di dalam negeri mulai terjadi banyak
pemberontakkan. Bahkan tentara elit kerajaan pun melakukan
pemberontakkan.
65
Harun Nasution, Islam ditinjau, op.cit. h.87
58
7. Akibat terhentinya kegiatan ilmu pengetahuan.
Tarekat dengan nama Safawiyah ini berdiri hampir bersamaan dengan Daulah Turki
Utsmani. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, nama tersebut
dipertahankan sampai tarekat ini bergerak diarah politik, bahkan menjadi nama bagi
Daulah yang mereka dirikan.
Safi al-Din adalah seorang kaya yeng memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Dia
merupakan keturunan dari Imam Syi’ah yang keenam Musa Al-Khazim. Karena
prestasi dan ketekunannya Safi al-Din diambil menantu oleh gurunya Zahid al-Gilani.68
Setelah gurunya wafat, Safi al-Din mendirika tarekat Safawiyah ini, yang tujan awalnya
adalah memerangi orang yang ingkar dan orang yang disebut ahlul bid’ah. Tarekat ini
lalu berkembang pesat di Persia, Syria dan Anatolia. Di luar Arbadil Safi al-Din
menempatkan wakilnya yang memimpin murid-muridnya dan diberi gelar Kalifah.69
Murid-murid dalam tarekat ini lalu berubah menjadi tentara yang teratur dan fanatik
dalam kepercayaan mazhab Syi’ah dan menentang semua orang yang tidak bermazhab
syi’ah. Tarekat ini semakin berkembang dan akhirnya menjadi gerakan politik.
Setelah Safi al-Din, gerakan ini dipimpin oleh Ismail. Dia bersama pasukannya
bermasrkas di Gillan selam 5 tahun untuk mempersiapkan kekuatan dan berhubungan
dengan pengikutnya di Azerbaijan, Syria, dan Anatolia.70 Pasukan yang dipersiapkan
bernama pasukan Qizilbash.
66
P.M. Holt, dkk. (ed), The ambridge History of Islam, Vol. 1A, London: Cambridge University Press, 1977, h.394
67
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Persada Grapindo, 1993, h.138
68
Ibid., h.138-139
69
Hamka, Sejarah Umat Islam, Jilid 3, Jakarta: Bulan Bintang, 1981, h.60.
70
P.M. Holt, op.cit. h.397-398
59
Tahun 1501 M pasukan Qizilbash dibawah pimpinan Ismail, berhasil mengalahkan AK.
Koyunlu di Sharur dekat Nakhcivan. Akhirnya di kota Tabriz yang merupakan ibu kota
AK. Koyunlu Ismail memproklamirkan berdirinya Daulah Safawiyah.71
71
Ibid,. H.399
72
Hasan Ibrahim Hasan, Seajarh Kedaulatan Islam, (Yogyakarta: Kota Kembang, 1989, h.337)
60
peperangan terlebih di internal Daulah Safawiyah itu sendiri sering terjadi
pertentangan.
Lalu yang kedua, dia mengadakan oerjanjian damai dengan Turki, dengan
syarat dia harus rela menyerahkan Azerbaijan, Georgia dan sebagian wilayah
Luristan ke tangan Turki Utsmani. Selian itu dia berjanji untuk tidak menghina
tiga khalifah pertama islam dalam khutbah shalat jumat. Dan sebagai jaminan
atas syarat tersebut dia mengirimkan saudara sepupunya, Haidar Mirza sebagai
Sandera di Istambul.74
Pada tahun 1602 M Turki Tusmani dipimpin oleh Sultan yang lemah, Abbas I
mengirimkan pasukannya ke Turki Utsmani dan berhasil menguasai Tabriz,
Sirwan dan Baghdad.
Kemajuan yang dicapai Abbas I bukan hanya di bidang ekspansi tepai juga
kemajuan dibidang lain diantaranya bidang ekonomi, kemajuan ilmu
pengetahuan yang bila dibandingkan dengan Turki Utsmani dan Mughal lebih
unggul, serta Kemajuaan Kebudayaan dan Seni.
73
Ibid,. H.413.
74
Badri Yatim, op.cit., h.142-143
61
Pada masa kepemimpinan Syah Syafi’i di kerajaan Safawi menggantikan
kakeknya Syah Abbas I yang tidak mampu lagi melanjutkan kerajaan Safawi,
dengan sikapnya yang kasar dan otoriter, membawa kerajaan safawi dalam
kehancuran.
Pada saat turki usmani berhasil menjatuhkan Baghdad dan merebut Qandahar,
Delhi dan Georgis memberontak untuk melepaskan diri. Dan syah Abbas II
berusaha untuk mengembalikan kerajaan safawi dengan memerintah secara
adil dan berusaha membenahi militer, namun dampak negatif yang diahasilkan
oleh ayahnya tidak dapat diatasi.
Pada tahun 1667, Syah Abbas digantikan oleh Syah Sulaiman. Tetapi Syah
Sulaiman pun tidak mampu membawa kembali kejayaan kerajaan Safawi. Dan
digantikan oleh Syah Husain, namun dengan kelemahan Syah Husain,
kerajaan Safawi dapat ditaklukkan oleh pemberontak Afghanistan yang
dipimpin oleh Mir Mahmud dan akhirnya kerajaan Safawi lumpuh dan
berakhirlah kerajaan Safawi.75
75
Didin Saepudin, Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2007, h. 178
76
Taufik Abdullah, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam (Khilafah). Jakarta PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, tt. h. 277
77
Ibid, h. 278
78
http://codegyzer.wordpress.com/category/kerajaan-safawi-di-persia/
62
Selain hal tersebut di atas,pada abad 17 beberapa kalangan Ulama Syiah tidak
lagi mau mengakui bahwa Safawiyah telah mewakili pemerintahan sang imam
tersembunyi. Pertama, ulama mulai meragukan otoritas Syah yang
berlangsung secara turun temurun tersebut sebagai penanggung jawab pertama
atas ajaran islam Syiah. Kedua, selaras dengan keyakinan Syi’ah, bahkan
semenjak masa keghaiban besar tahun 941 sang imam tersembunyi tidak lagi
terwakili di muka bumi oleh Ulama.Selanjutnya Ulama menegaskan
bahwasannya Mujtahid menduduki otoritas keagamaan yang tertinggi.
Kehancuran rezim ini juga di sebabkan sejumlah perubahan yang luar biasa
dalam hal hubungan negara dan agama. Safawiyah semula merupakan sebuah
gerakan, tetapi setelah berkuasa rezim ini justru menekan bentuk bentuk Islam
sufi yang cenderung kepada pembentukan lembaga ulama negara.
Dunia Islam pada Abad ke-17 bertumpu kepada tiga kerajaan besar, yaitu Kerajaan
Syafawi di Persia, Mughal di India, dan Turki Utsmani di Turki dengan dua
periode. Periode 1500-1700 merupakan fase kemajuan Islam melalui tiga kerajaan
besar tersebut. Secara eksternal, di masa itu, pusat kekuasaan imperium Romawi
Timur yaitu Konstantinopel jatuh ke tangan Turki dan kemajuan ekspansi Islam ke
Eropa Timur berjalan lancar. Adapun secara internal, ketiga kerajaan tersebut
79
http://varysnico.wordpress.com/2011/01/30/3-kerajaan-besar-2/
63
memiliki kecenderungan teologi-politik yang berbeda. Kerajaan Syafawi di Persia
menjadikan aliran Syi’ah sebagai madzhab resmi dari kerajaan, dan semenjak itu
sampai kini Iran adalah pusat aliran Syi’ah. Kerajaan Utsmani merupakan
Kekhalifahan Sunni. Sementara Kerajaan Mughal di India berusaha memperkecil
pertentangan antara Sunni dan Syi’ah.80 Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad
sesudah berdirinya Kerajaan Syafawi. Jadi, di antara tiga kerajaan besar Islam
tersebut, kerajaan inilah yang termuda. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam
pertama di anak Benua India.81 Jauh sebelum Kerajaan Mughal berdiri, sebenarnya
semenjak abad I hijriyah, Islam sudah masuk ke India. Ekspedisi pertama pada
zaman Khalifah Umar bin al-Khattab, tapi akhirnya Khalifah umar mencela
penjarahan tersebut dan menarik eskpedisi tersebut. Padatahun 634 M, setelah
Khalifah Umar wafat, barulah orang-orang Arab menaklukan Makram di
Balukistan. Kemudian setelah kekuasaan Islam berada pada Dinasti Umaiyah di
bawah Khalifah Walid Ibn Abd al-Malik, tentara Islam sekali lagi mengadakan
invasi ke wilayah India di bawah panglima Muhammad Ibn al-Qasim dan berhasil
menguasai wilayah Sind. Dan pada tahun 871 M, orng-orang Arab sudah menghuni
tetap di sana.82 Kemudian muncul kekuasaan Islam melalui Dinasti Ghaznawi (977-
1186 M), Khalji (1296-1316 M), Thuglaq (1320-1412 M), Sayyid (1414-1415 M),
dan Dinasti Lodhi (1451-1526 M). Jadi, Mughal adalah kerajaan Islam yang
terakhir di India (1526-1858 M), tepatnya setelah Dinasti Lodhi jatuh, hingga
berganti dengan pemerintahan imperialiasme Inggris yang memerintah di sana.83
Demikian, peradaban Islam di India tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Dinasti
Mughal. Selama tiga abad dinasti ini mampu memberi warna di negeri yang
mayoritas beragama Hindu ini. Setidaknya agama Islam menjadi tersebar di seluruh
penjuru India84.
80
Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. (bandung: Pustaka Setia, 2008), 252
81
Ibid., 261
82
Ah. Zakki Fu’ad. Sejarah Peradaban Islam: Paradigma Tekas, Reflektif dan Filosofis (Bandung:
Indo Pramaha, 2012), 198
83
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban Islam (Malang: UMM Press, Cet.2, 2004), 147
84
Siti Maryam, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Klasik hingga Modern (Yogyakarta: LESFI, Cet.3, 2009),
184
64
A. Masa Kelahiran
Mughal adalah sebuah dinasti yang diperintah oleh raja-raja yang berasal dari
daerah Asia Tengah, keturunan Timur Lenk, seorang Turki-Mughal yang lahir di
Kesh di Transoksania (Turkistan) pada tahun 1336. Pemimpinnya dikenal sebagai
seorang muslim fanatik, dan pertama kali melakukan penyerangan ke India pada
tahun 1398. Selain itu, beliau mengangkat Khizer Khan sebagai gubenur di Multan
sekaligus wakilnya untuk India.685 Timur Lenk meninggal pada usia 70 tahun
(1405), tahtanya diberikan kepada anaknya Syah Rukh Mirza. India dapat
ditaklukan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, salah satu keturunan Timur Lenk
pada tahun 1503. 86
Secara geneologis, Babur merupakan cucu Timur Lenk (dari pihak ayah) dan
keturunan Jenghiz Khan (dari pihak ibu). Babur lahir pada 14 Februari 1483 hari
Jum’at di Farghana di bagian utara Transoksania (kini Uzbekistan). Sepeninggal
ayahnya, Umar Mirza, ia menggantikannya menjadi penguasa di Farghana.
Ekspansinya ke India dimulai dengan menundukkan penguasa setempat yaitu
Ibrahim Lodi dengan bantuan Alam Khan (Paman Lodi) dan gubernur Lahore. Ia
menghadapi Dinasti Lody yang terakhir (Ibrahim Lody) yang tentaranya berjumlah
40.000 orang diluar kota Panipat pada April 1526. Dalam peperangan ini, Lody
terbunuh dan Babur menguasai Delhi dan Agra. Sejak itu Babur dapat menguasai
India dan mendirikan dinasti Mughal yang beribukota di Delhi.
Kerajaan Mughal didirikan pada tahun 1526. Jumlah keseluruhan sultan Mughal
29 orang.87 Kerajaan ini memiliki sultan-sultan yang besar dan terkenal pada abad
ke-17, yaitu Akbar (1556-1606), Jehangir (1605-1627), dengan permaisurinya
Nurjannah, Syah Jehan (1628-1606), dan Aurangzeb (1659-1707).
85
Zafar Iqbal. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve), hlm, 282
86
Badrim Yatim. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, 2003),
hlm, 175
87
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban...., 148
65
Babur mempunyai empat orang putra, yaitu Humayyun, Kamran, Hindal, dan
Aksari. Di antara empat anaknya ini, hanya Humayyun yang melanjutkan
kekuasaan ayahnya. Beliau lahir pada Maret 1508 di Kabul (Afghanistan). Ketika
kecil ia mempelajari bahasa Arab, Turki, dan Persia. Ketika berusia 20 tahun, ia
berkuasa di Badakhshan, saat ayahnya masih masih memegang tampuk
kekuasaannya. dalam pemerintahannya, ia bisa menguasai Kalanjir, Chunar,
Malwa, dan Gurajat (1531).88
88
Zafar Iqbal. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve), hlm, 283.
89
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 184
66
Humayyun memanfa’atkan kekacauan pemerintahan musuhnya, sehingga bisa
merebut kembali Delhi dan Arga. Namun ia wafat karena kecelakaan, jatuh dari
lantai dua perpustakaan Sher Mandal, di Delhi, pada Januari 1556.
90
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban...., 148
91
Ibid, 149
67
Sistem pemerintahan Akbar adalah militeristik. Pemerintahan pusat dipegang oleh
raja. Pemerintahan daerah dipegang oleh Sipah Salar atau kepala komandan.92
Sedangkan subdistrik dikepalai oleh Faudjar atau komandan. Jabatan-jaatan sipil
juga memakai jenjang militer dimana para pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan
militer.93
Usaha lain Akbar adalah membentuk Mansabdharis, yaitu lembaga public service
yang berkewajiban menyiapkan segala urusan kerajaan, seperti menyiapkan
sejumlah pasukan tertentu. Lembaga ini merupakan merupakan satu kelas penguasa
yang terdiri dari berbagai etnis yang ada, yaitu Turki, afghan, Persia dan Hindu.
c. Jahanghir (1605-1628 M)
Penguasa Mughal ketiga adalah Jahanghir, putera Akbar. Masa pemerintahannya
kurang lebih 23 tahun (1605-1628). Jahanghr adalah pengikut Ahlussunnah wal
jama’ah, sehingga Din-i-ilahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya.
Pemerintahannya diwarnai dengan pemberontakan, seperti pemberontakan di
Ambar yang tidak mampu dipadamkan. Pemberontakan juga muncul dari dalam
92
Semacam Pangdam yang memimpin divisi
93
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 184
94
Ibid., 184
68
istana yang dipimpin Kurram, putranya sendiri. Dengan bantuan panglima
Muhabbat Khan, Kurram menangkap dan menyekap Jahanghir. Berkat usaha
permaisuri, permusuhan ayah dan anak dapat didamaikan. Akhirnya setelah
Jahangir meninggal (1627 M), Kurram naik tahta dan bergelar Abu Muzaffar
Shahabuddin Muhammad Shah Jahan Padsah Ghazi.
Syah Jihan tampil meggantikan Jihangir. Bibit-bibit disintegrasi mulai tumbuh pada
pemerintahannya. Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik toleransi
Mughal. Dalam masa pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan. Tahun
pertama masa pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak
dan mengacau keamanan, namun berhasil dipadamkan. Raja Jujhar Singh Bundela
kemudian diusir. Pemberontakan yang paling hebat datang dari Afghan Pir Lodi
atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian Selatan. Pemberontakan ini
cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631 pemberontakan inipun dipatahkan dan
Khan Jahan dihukum mati.
95
http://www.istijabangel.wordpress//2012/07/10/Kerajaan-Mughal-Kegemilangan-Sejarah-Islam-di-India.
69
Kemajuan yang dicapai pada masa dinasti Mughal merupakan sumbangan
yang berarti dalam mensyiarkan dan membangun peradaban Islam di India.
Kemajuan-kemajuan tersebut antara lain:96
Sistem yang menonjol adalah politik sulh e-kul atau toleransi universal.
Sistem sangat tepat karena mayoritas masyarakat India adalah Hindu
sedangkan Mughal adalah sistem Islam. Di sisi lain terdapat juga rasa atau
etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang merupakan produk dari
system ini adalah Din-i-Ilahi dan Mansabdhari.
b. Bidang Ekonomi
96
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 187-188
70
c. Bidang Seni dan Arsitektur
Hasil karya seni dan arsitektur Mughal sangat terkenal dan dapat dinikmati
sampai sekarang. Ciri yang menonjol dari arsitektur Mughal adalah
pemakaian ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi warna-warni.
Bangunan yang menunjukkan ciri ini antara lain: benteng merah, istaa-
istana, makam kerajaan dan yang paling tujuh keajaiban dunia yang
dibangun oleh Syekh Jehan khusus untuk istrinya Noor Mahal yang cantik
jelita. Bangunan lain yang bermotif sama adalah Masjid Raya Delhi yang
berlapis marmer dan sebuah istana di Lahore.
Bidang sastra juga menonjol. Banyak karya sastra yang diubah dari bahasa
Persia ke bahasa India. Pada masa Akbar berkembang bahasa Urdu, yang
merupakan perpaduan dari berbagai bahasa yang ada di India. Bahasa urdu
ini kemudian banyak dipakai di India dan Pakisan sekarang. Sastrawan
Mughal yang terkenal adalah malik Muhammad Jayashi, dengan karya
monumentalnya Padmavat, sebuah karya alegoris yang mengandung
kebajikan jiwa manusia. Sastrawan lain adalah Abu Fadhl yang juga
sejarawan. Karyanya berjudul Akbar Nama dan Ain e-Akbari, yang
mengupas sejarah Mughal berdasarkan figure pimpinannya.
71
d. Bidang Ilmu Pengetahuan
72
Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760-1806) Kerajaan Mughal diserang oleh
pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani. Kekalahan Mughal
dari serangan ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam kekuasaan Afghan. Syah
Alam tetap diizinkan berkuasa di Delhi dengan jabatan sebagai sultan.
Bahadur Syah (1837-1858) pengganti Akbar II menentang isi perjanjian yang telah
disepakati oleh ayahnya. Hal ini menimbulkan konflik antara Bahadur Syah dengan
pihak Inggris. Bahadur Syah, raja terakhir Kerajaan Mughal diusir dari istana pada
tahun (1885 M). Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan Islam Mughal
di India.
73
juga ditaklukan (1899). Dengan demikian, imperialisme Inggris telah merata di
seluruh anak benua India.97
Dari masa panjang sekitar tiga setengah abad Mughal berkuasa, tetapi masa
perkembangan dan kejayaannya hanya dapat dipertahankan sekitar satu abad, yaitu
sampai dengan masa Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah masa Aurangzeb, Mughal
mengalami kemunduran secara berangsur-angsur dalam waktu sekitar kurang dekiti
dari dua abad. Di masa Sultan Bahadur Syah, Mughal mengalami kejatuhannya
yaitu ketika sultan terakhir Bahadur Syah diusir dari istananya.
2. Pemberontakan oleh umat hindu. Umat hindu yang mayoritas dan umat
Islam yang minoritas tapi memegang otoritas kekuasaan. Hal ini
menimbulkan ketidaksenangan sebagian garis keras orang-orang hindu
kepada pemerintahan Islam. Pemberontakan-pemberontakan dari pihak
hindu beberapa kali terjadi seperti yang dipimpin oleh Hemu di Delhi dan
Agra masa Akbar I, pemberontakan yang dipimpin oleh guru Tegh Bahadur
di masa Aurangzeb, Pemberontakan di Panipat yang dipimpin oleh Rraja
Udaipur, dll.
3. Serangan dari kerajaan atau kekuatan luar. Serangan pihak luar semula
dilakukan oleh Raja Safawi di Persia, kemudian dari Afghanistan. Pangkal
perselisihan antara Mughal dan Safawi karena rebutan daerah Kandahar.
97
Ibid., 189
98
Ibid., 150-151
74
terjadilah persaingan dagang di pantai selatan India antara Inggris, Portugis,
Belanda dan Perancis, yang dimenangkan Inggris. Selanjutnya Inggris
melalui Persyarikatan Dagang India Timur atau The East India Company
(EIC) menguasai perdagangan India.
5. Intervensi Politik dan Militer dari kekuatan imperialis Barat. Konflik laten
antara kekuasaan Islam dengan umat hindu dimanfaatkan oleh Barat dengan
melakukan politik devide et impera.
Islam mempengaruhi peradaban barat dari sisi akidah. Padahal jika meninjau
peradaban mereka kini, sangatlah jauh perbedaan yang terjadi dari sisi akidah
75
antara akidah Islam atau dunia Timur dan dunia barat/ modern. Tetapi apabila
ditinjau akar historisnya maka tidak dapat disangkal akidah barat sebelum Islam
hadir , terdapat banyak sekali paham bodoh dengan penyembahan yang tidak
jelas sama sekali, singkatnya itulah tradisi kaum pagan.
Orang yang mempelajari sejarah agama Eropa dan gereja Nasrani dapat melihat
pengaruh rasionalitas Islam dalam kecenderungan pembaharu dan pemberontak
sistem keuskupan yang berlaku. Antaranya, ada pemberontakan oleh Martin
Luther King yang memunculkan Kristen Protestan. Gerakan ini muncul atas
penolakan Martin Luther terhadap sistem Katolik yang berada di Vatikan.99
Salah satu bidang yang paling menonjol untuk menunjukkan pengaruh Islam
terhadap dunia barat adalah dalam bidang ilmu pengetahuan. Nama-nama
seperti Averroes, Avicenna dan lain lain adalah sekian dari beberapa ilmuan
99
Ragib As-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam untuk Dunia (Cet. I; Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011), h.
781.
100
Ibid, h. 780.
76
muslim yang diakui oleh barat. Ilmu kedokteran, farmasi, matematika, kimia,
optik, geografi, astronomi dan lain sebagainya adalah bukti terkuat pengaruh
Islam di bidang Ilmu pengatahuan. Banyak kalangan barat atau orientalis yang
mengakui bahwa kaum muslimin menjadi guru mereka selama kurang lebih
enam ratus tahun.
Bidang sastra sangat banyak kontribusi kaum muslimin, dapat dilihat dari
menyebarnya manuskrip Alf Laila wa Laila atau One Thousand Nigths and One
yang belakangan dikenal dengan nama Arabian Nights yang telah diterjemahkan
kedalam berbagai bahasa salah satunya bahasa Perancis dengan judul Les Mille
et Une Nuits oleh orientalis Antoine Galland. Adapun karya lainnya seperti
Cerita Ali Baba dan Empat Puluh Pencuri atau Sinbad Sang Pelaut. Selain itu
karya mistik Jalaluddin Rumi yang berjudul Matsnawi berupa kumpulan puisi
40.000 syair rimaganda, yang telah didiktekan Rumi kepada murid dan
asistennya, Husamuddin. Terjemahan Matsnawi ke dalam bahasa Eropa telah
dikerjakan selama abad ke XIX.101
Dalam bidang Kedokteran, dua ahli kedokteran muslim telah menuliskan buku
teks-teks ilmu pengobatan yang menjadi buku standar bagi sekolah ilmu
pengobatan Eropa hingga mendekati abad ketujuh belas. Mereka adalah ar-Razi
atau Rhazes yang telah mempelopori penemuan karakter penyakit menular dan
memberikan penanganan klinis pertama terhadap penakit cacar, serta Ibnu Sina
atau Avicenna yang telah menemukan karakter penyakit menular terhadap air.
Konsep mereka berdua dikembangkan oleh Ibnul Khatib dan Ibnul Baitar
seorang diantara ahli farmasi muslim besar, yang telah menemukan sebanyak
1400 jenis obat-obatan. Adapun Ibnu Haitsam dikenal sebagai Alhazen, menulis
sebuah buku besar tentang optik berjudul Optical Thesaurus. Ia
mengembangkan teori “pemfokusan, pembesaran dan inversi bayangan
mata”.102
Dalam bidang musik, umat muslim saat itu memperkenalkan banyak instrumen
musik islami seperti lute (al-lud), pandore (tanbur) dan gitar (gitara). Kontirbusi
Muslim yang penting terhadap warisan musik mensural dalam noot dan mode
101
Mehdi Nakosteen, Kontribusi Intelektual Islam atas Dunia Barat (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), h.
256-258.
102
Ibid,. H.260
77
ritmik. Tarian Morris di Inggris berasal dari Moorish mentas (Morise). Spanyol
banyak menerapkan model model musikal untuk sajak dan rima syair dari
kebudayaan Muslim.103
Selanjutnya pengaruh peradaban Islam terhadap dunia modern dapat dilihat dari
minat mereka terhadap filsafat dari para filusuf Islam. Filsafat dan ilmu
pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan
penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886
M). Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr
Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama
yang kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asa, sebuah
dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut
Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Rusyd dari
Cordova.105
3. Kemegahan Arsitektur
103
Ibid., h.261
104
Ragib As-Sirjani, op. cit. h. 785.
105
Badri Yatim, op.cit., h. 101.
78
hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air
waduk dibuat untuk konservasi. Pengaturan hydrolik itu dibangun dengan
memperkenalkan roda air asal Persia yang dinamakan na’urah (Spanyol Noria).
Pada saat penaklukan oleh orang orang Islam, keadaan sosial, politik dan
ekonomi Spanyol sangat menyedihkan. Berada dibawah kepemimpinan umat
Kristen Roma yang korup dan sangat tidak efisien. Sehingga ketika Islam hadir
segalanya menhadi lebih baik. Mulai dari pertaniaan dengan pembangunan
irigasi yang baik memacu produksi yang baik pula sehingga mereka dapat
membangun kebun tebu, kapas, padi , jeruk , anggur, dan sebagainya. Karena
kemajuaan ekonomi, Spanyol mampu membangun beberapa kota yang megah
dan mempunyai banyak bangunan menumental.
Walaupun akhirnya Islam terusir dari wilayah Barat dengan cara yang sangat
kejam, tetapi Islam telah membidangi gerakan kebangkitan di Eropa, gerakan
kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik padan abad 14 M yang bermula
di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17
M dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke 18 M.
106
Ensiklopedia Islam, op.cit, h. 148-147.
79
Ketiga, yang paling terlihat dari bidang arsitektur seperti Cordoba dan lain-
lainnya.
80
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Tercatat dalam sejarah terdapat dinasti dalam islam terbagi menjadi masa Khulafaur
Rasyidin, Bani Ummayah, Daulah Abasiyah, Daulah Fatimiyah, Turki Utsmani,
Daulah Safawiyah, serta Daulah Mongoliyah di India. Semua masa peradaban tersebut
diawali dengan perintisan, lalu mencapai puncak kejayaan dan lama kelamaan akan
mengalami proses kemunduran sebagaimana yang dijelaskan dalam makalah.
81
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam (Khilafah). Jakarta PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve, tt.
As-Sirjani, Ragib. Sumbangan Peradaban Islam untuk Dunia Cet. I; Jakarta: Pustaka Al
Kautsar, 2011.
Hamka, Sejarah Umat Islam Jilid III. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
Hassan, Hassan Ibrahim. Sejarah dan Kebudayaan Islam Cet I; Yogyakarta: Kota Kembang,
1989
Hitti, Philip K. Histrory of the Arabs Cet. I; Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2010.
http://codegyzer.wordpress.com/category/kerajaan-safawi-di-persia/
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/17/01/24/ok99r1313-7-faktor-
pemicu-kemajuan-sains-dan-teknologi-peradaban-islam
http://referensiagama.blogspot.co.id/2011/01/kemajuan-dan-kemunduran-islam.html
http://varysnico.wordpress.com/2011/01/30/3-kerajaan-besar-2/
http://www.freedomsiana.com/2017/02/faktor-faktor-kemajuan-peradaban-islam.html#
Http://www.istijabangel.wordpress//2012/07/10/Kerajaan-Mughal-Kegemilangan-Sejarah-
Islam-di-India.
Mahmudunnasir, Syed. Islam Konsepsi dan Sejarahnya Cet. I; Bandung: CV. Rosda, 1988.
Nakosteen, Mehdi. Kontribusi Intelektual Islam atas Dunia Barat Surabaya: Risalah Gusti,
1995.
82
Nasution, Harun. Ensiklopedi Islam Indonesia. cet. 2, ed. Revisi. Jakarta: Djambatan. 2002
Nasution, Syamruddin. Sejarah Peradaban Islam Cet.III. Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau.
2103
Poeradisastra, S.I. Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern Cet. II; Jakarta:
P3M, 1986.
Rosyada, Dede. Kerajaan Mughal, Ensiklopedi Islam, Nina M. Armando,et al., (ed), (Jakarta:
Ikhtiar Baru, 2005), 147
Saefudin, Didin. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press, cet. 1, 2007.
Siti Maryam, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Klasik hingga Modern. Yogyakarta:
LESFI, Cet.3, 2009), 184
Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2008), 252 Ibid.,
261
Watt, W. Montgemary. Islam dan Peradaban Dunia Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1997.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam Jakarta: PT. Gravindo Persada, 2003.
83