Anda di halaman 1dari 59

OPERASI TEKNIK KIMIA 3

KBTK 3413

Fitria Yulistiani, S.T., M.T.


Materi 2: Heat Exchanger

9/30/2019 2
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mengenal peralatan pindah panas yang populer dalam industri kimia. Mengerti
perhitungan yang melibatkan perpindahan massa dan kalor secara bersamaan. Mengerti prinsip
dasar dari tatacara pengoperasian peralatan penukar panas

Tujuan Pembelajaran khusus


 Menguasai cara kerja dan perhitungan peralatan penukar panas double pipe, shell and tube, dan
model pelat
 Mengerti konsep effektivenes sebagai konsep memperkirakan suhu keluaran sebelum peralatan
penukar panas tersedia.
 Mengerti dan menguasai perhitungan yang melibatkan steam, Air pendingin, dalam evaporator
single effect
 Mampu menerapkan perhitungan dari konsep perpindahan secara empiris ke dalam peralatan
yang digunakan.

9/30/2019 3
Jenis-jenis Heat Exchanger

9/30/2019 4
Jenis Heat Exchanger: Double Pipe HE

 Jenis
HE paling sederhana, terdiri atas
sebuah tube/pipa yang berada di dalam
tube/pipa lainnya
 Kelemahan: hanya untuk laju alir rendah

9/30/2019 5
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (1)

 Terdiri
atas banyak tube/pipa yang tersusun
dalam sebuah cangkang (shell)

9/30/2019 6
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (2)

9/30/2019 7
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (3)

 Diameter shell diatur melalui standar ASTM


 SinglePass 1-1: HE hanya dilewati 1 kali di sisi shell dan 1 kali di sisi
tube. Untuk meningkatkan turbulensi biasanya HE dilengkapi
dengan baffle. Jarak antar baffle harus > 1/5 diameter shell.
Kelemahan single pass: aliran terbagi sesuai dengan jumlah tube,
sehingga laju alir relatif rendah, berakibat pada rendahnya
koefisien perpindahan panas.

9/30/2019 8
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (4)

Multi Pass HE: He dilewati 2 kali atau lebih di sisi tube, untuk memastikan
laju alir tinggi dan koefisien tinggi.

Kelemahan: konstruksi lebih rumit, ada beberapa bagian tube yang


parallel, sehingga temperatur terbatas, hilangnya energi akibat
friksi/gesekan meningkat.

9/30/2019 9
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (5)
1-2 STHE:
 Konstruksi Multipass HE
yang paling umum
 Fluida dalam tube masuk
dan keluar pada sisi HE
yang sama. Aliran masuk
dan keluar dipisahkan
melalui sebuah baffle
 Didesain agar fluida panas
dan dingin keluar di sisi HE
yang sama
 Kelemahan: Tidak dapat
mengatur DT approach
yang lebih rendah
9/30/2019 10
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (6)

2-4 STHE
Mampu memberikan
kecepatan yang lebih tinggi
dan koefisien perpindahan
panas yang lebih besar.
Kelemahan: hilang tekan lebih
tinggi akibat friksi yang lebih
banyak

9/30/2019 11
Jenis Heat Exchanger: Plate HE

Keunggulan: koefisien perpindahan panas overall lebih


besar, kemungkinan pembentukan kerak lebih rendah
9/30/2019 12
Perpindahan Panas pada
Heat Exchanger

9/30/2019 13
Single Pass HE: Counter-Current

9/30/2019 14
Single Pass HE: Co-Current

9/30/2019 15
Istilah Umum pada HE

 TemperatureRange: Rentang
perubahan temperatur fluida =
Tha – Tca; Thb – Tcb
 Temperature Approach:
Tha – Tca, Thb – Tcb atau Thb – Tca, Tha – Tcb
 LMTD: Log Mean Temperature
Difference (Rata-rata logaritmik beda
temperatur):

9/30/2019 16
Menghitung U pada Double Pipe HE (1)

Cara 1: Neraca Energi

Q = 𝑈. 𝐴.△ 𝑇𝑙𝑚 𝑞 = 𝜂 𝑥 𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 1 = 𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 2

Efisiensi Pertukaran Kalor


𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 2
𝜂= 𝑥 100 %
𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 1

9/30/2019 17
Menghitung U pada Double Pipe HE (2)

Untuk Aliran Counter-current


 △T1 = Tha – Tcb
 △T2 = Thb – Tca

Untuk Aliran Co-current


 △T1 = Thb – Tcb
 △T2 = Tha – Tca

9/30/2019 18
Menghitung U pada Double Pipe HE (3)

Rata-rata perbedaan T

△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△𝑇
𝑙𝑛 △ 𝑇1
2

Hitung nilai U
𝑄
𝑈=
𝐴.△ 𝑇𝑙𝑚

9/30/2019 19
Menghitung U pada Double Pipe HE (4)

Cara 2: Persamaan Empiris

1
𝑈=
1ൗ + △ 𝑋ൗ + 1ൗ
ℎ𝑖. 𝐴𝑖 𝐾. 𝐴𝑟 ℎ𝑜𝐴𝑜

1
𝑈= 𝑟𝑜
l n( 𝑟𝑖 ቁ൘
1ൗ 1
ℎ𝑖. 2𝜋. 𝑟𝑖. 𝐿 + 𝐾. 2𝜋. 𝐿 + ൗℎ𝑜. 2𝜋. 𝑟𝑜. 𝐿

9/30/2019 20
Contoh Soal

Sebuah HE aliran counter-current digunakan untuk


memanaskan air sebanyak 0,8kg/s dari temperatur 30oC
menjadi 80oC dengan bantuan minyak panas yang masuk
ke HE pada temperatur 120oC dan keluar pada temperatur
85oC. Apabila koefisien perpindahan panas overall adalah
125 W/m2.oC, hitung luas area perpindahan panas yang
dibutuhkan.

9/30/2019 21
Langkah Penyelesaian
Cp air = 4180J/kgoC
Tha = 120oC; Thb = 85oC
Tca = 30oC; Tcb = 80oC
Hitung DT1 = Tha – Tcb = 40oC
Hitung DT2 = Thb – Tca = 55oC
Hitung DTlm = 47,1oC
Q = mc.Cpc.DTc = Uo.Ao.DTlm
Ao =
(0,8kg/s)(4180J/kgoC)(50oC)/(125W/m2oC)(47,1oC)
= 28,4m2

Latihan
9/30/2019 22
Multi Pass HE: 1-2 STHE

9/30/2019 23
Multi Pass HE: 2-4 STHE

9/30/2019 24
Menghitung U pada Multi Pass HE (1)

Cara 1: Neraca Energi

Q = 𝑈. 𝐴.△ 𝑇𝑚 𝑞 = 𝜂 𝑥 𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 1 = 𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 2

Efisiensi Pertukaran Kalor


𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 2
𝜂= 𝑥 100 %
𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 1

9/30/2019 25
Menghitung U pada Multi Pass HE (2)

Untuk Aliran Counter-current


 △T1 = Tha – Tcb
 △T2 = Thb – Tca

Untuk Aliran Co-current


 △T1 = Thb – Tcb
 △T2 = Tha – Tca

9/30/2019 26
Menghitung U pada Multi Pass HE (3)

Rata-rata perbedaan T

△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△𝑇
𝑙𝑛 △ 𝑇1
2

△Tm = FT . △Tlm

Hitung U
𝑄
Diagram penentuan FT untuk Multipass 1-2 dan 1-4
𝑈=
𝐴.△ 𝑇𝑚
9/30/2019 27
Menghitung U pada Multi Pass HE (4)

Rata-rata perbedaan T

△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△𝑇
𝑙𝑛 △ 𝑇1
2

△Tm = FT . △Tlm

𝑄
𝑈=
𝐴.△ 𝑇𝑚 Diagram penentuan FT untuk Multipass 2-4

9/30/2019 28
Menghitung U pada Multi Pass HE (4)

Cara 2: Persamaan Empiris

1
𝑈=
1ൗ + △ 𝑋ൗ + 1ൗ
ℎ𝑖. 𝐴𝑖 𝐾. 𝐴𝑟 ℎ𝑜𝐴𝑜

1
𝑈= 𝑟𝑜
l n( 𝑟𝑖 ቁ൘
1ൗ 1
ℎ𝑖. 2𝜋. 𝑟𝑖. 𝐿 + 𝐾. 2𝜋. 𝐿 + ൗℎ𝑜. 2𝜋. 𝑟𝑜. 𝐿

9/30/2019 29
Contoh Soal

Sebuah HE dengan konfigurasi 1-2 digunakan untuk


memanaskan air dengan laju massa 2,52 kg/s dari 21,1oC
menjadi 54,4oC menggunakan air panas yang masuk ke
dalam HE pada temperatur 115,6oC dan keluar HE pada
temperatur 48,9oC. Area luar tube memiliki luas Ao = 9,30m2.
 Hitung rata-rata beda temperatur (DTm) pada HE dan
koefisien perpindahan panas overall (Uo)
 Dengan kondisi operasi yang sama, hitung kembali DTm
apabila HE yang digunakan adalah HE dengan
konfigurasi 2-4.

9/30/2019 30
Langkah Penyelesaian

Identifikasikan data temperatur yang diketahui:


Thi = 115,6oC; Tho = 48,9oC; Tci = 21,1oC; Tco = 54,4oC
Hitung neraca energi dengan mengasumsikan nilai Cp air =
4187J/kg.
Q = m.Cpm(Tco-Tci) = (2,52) (4187) (54,4 – 21,1) = 384.200 J/s
115,6−54,4 −(48,9−21,1)
Hitung DTlm = (115,6−54,4) = 42,3
ln (48,9−21,1)

Hitung nilai Z dan Y: Z = 2; Y = 0,352


Z = 2; Y = 0,352

9/30/2019 31
FT = 0,74

9/30/2019 32
Langkah Penyelesaian

Dengan FT = 0,74, nilai DTm dapat dihitung:


DTm = FT x DTlm = 0,74 x 42,3 = 31,3
𝑞 348200
Uo = = = 1196 W/m2
𝐴𝑜 ∆𝑇𝑚 9,3 𝑥 31,3

Bagaimana jika konfigurasi HE menjadi 2-4 ??


Hitung kembali nilai Y dan Z, kemudian gunakan grafik untuk
konfigurasi 2-4

9/30/2019 33
FT = 0,94

9/30/2019 34
Dengan FT = 0,94, nilai DTm dapat dihitung:
DTm = FT x DTlm = 0,74 x 42,3 = 39,8

Latihan

9/30/2019 35
Menghitung U Menggunakan Persamaan Empiris
1 1
𝑈= 𝑈= 𝑟𝑜
1ൗ △ 𝑋ൗ 1 l n( 𝑟𝑖 ቁ൘
ℎ𝑖. 𝐴𝑖 + 𝐾. 𝐴𝑟 + ൗℎ𝑜𝐴𝑜 1ൗ + + 1ൗ
ℎ𝑖. 2𝜋. 𝑟𝑖. 𝐿 𝐾. 2𝜋. 𝐿 ℎ𝑜. 2𝜋. 𝑟𝑜. 𝐿

Menghitung hi sudah dibahas pada bab perpindahan panas gabungan


1
Menghitung ho: 𝑁𝑁𝑢 = 𝐶. (𝑁𝑟𝑒 )𝑚 . 𝑁𝑃𝑟 3
𝑺𝒏 𝑺𝒑 𝑺𝒏 𝑺𝒑 𝑺𝒏 𝑺𝒑
= = 𝟏, 𝟐𝟓 = = 𝟏, 𝟓𝟎 = = 𝟐, 𝟎
𝑫 𝑫 𝑫 𝑫 𝑫 𝑫
Susunan C m C m C m
In-Line 0,386 0,592 0,278 0,620 0,254 0,632
Staggered 0,575 0,556 0,511 0,562 0,535 0,556
Ae Adalah luas efektif yang dilewati fluida diantara pipa
4. 𝐴𝑒 dalam anulus, yaitu luas permukaan penempang shell
𝐷=
𝜋 dikurangi jumlah luas penampang semua pipa.9/30/2019 36
9/30/2019 37
Plate Heat Exchanger (1)

 Menghitung U menggunakan neraca energi


𝑄 𝑞 = η 𝑥 𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 1 = 𝑀. 𝐶𝑝.△ 𝑇 2
𝑈=
𝐴.△ 𝑇𝑙𝑚

M. Cp.△ T 2
𝜂= 𝑥 100 %
M. Cp.△ T 1

△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△ 𝑇1
𝑙𝑛
△ 𝑇2
9/30/2019 38
Plate Heat Exchanger (2)

 Menghitung U menggunakan Persamaan Empiris


△X = Tebal Lempeng (m);
1 hi,ho = Koefisien pindah panas konveksi inside dan
𝑈. 𝐴 =
1ൗ + △ 𝑋ൗ + 1ൗ outside (W/m2.K)
ℎ𝑖 𝐾 ℎ𝑜 k = Koefisien Konduksi (W/m.K)
0,5 Τ
1 3
 Untuk Nre <= 3x105 (laminar) 𝑁𝑁𝑢 = 0,664 𝑁𝑅𝑒 . 𝑁𝑃𝑟
0,8 1 3 Τ
 Untuk Nre >= 3x105 (turbulen) 𝑁𝑁𝑢 = 0,0366 𝑁𝑅𝑒 . 𝑁𝑃𝑟

𝐿𝜈𝜌 𝐶𝑝 𝜇
𝑁𝑅𝑒 = ൗ𝜇 𝑁𝑁𝑢 = ℎ𝐿/𝑘 𝑁𝑝𝑟 = ൗ𝑘

9/30/2019 39
Contoh Soal

 Airdengan laju 4 kg/s akan dipanaskan dari temperatur


38oC menjadi 55oC di dalam sebuah STHE. Air tersebut
akan dialirkan di dalam tube berdiameter 2 cm dengan
rata-rata kecepatan 35cm/s. Air panas temperatur 95oC
sebanyak 2 kg/s akan digunakan sebagai media
pemanas di sisi shell. Apabila panjang tube tidak boleh
lebih dari 2 m, hitung jumlah pass tube, jumlah tube dalam
1 pass, dan panjang tube apabila jumlah pass di sisi shell
adalah 1. Asumsikan nilai Uo=1500W/m2K; Cp air
4186J/kg.K

9/30/2019 40
Langkah Penyelesaian
Fluida dingin:
mc= 4kg/s; Cpc= 4186J/kg.K; Tca=38oC; Tcb=55oC
Fluida panas:
mh= 2kg/s; Cph= 4186J/kg.K; Tha=95oC; Tcb=55oC

Neraca entalpi
Q = mc.Cpc.(Tcb-Tca) = mh.Cph.(Tha-Thb)
4.4186.(55-38)=2.4186.(95-Thb)  Thb = 61oC
DT1 = Tha – Tcb = 95-55 = 40oC
DT2 = Thb – Tca = 61-38 = 23oC
9/30/2019 41
Langkah Penyelesaian

Hitung DTlm = 30,72oC


Asumsi HE 1-1
Q = U.A.DTlm  diperoleh A = 6,177m2
Cari luas tube
Laju massa = 4 kg/s; laju alir = 35 cm/s
m = r.v.s  4 kg/s = (1000 kg/m3)(35cm/s)(1m/100cm).s
S = 11,43x10-3m2
Luas 1 tube = pD2/4
Jumlah tube = s/(pD2/4) = 11,43x10-3/(3,14.0,022/4) = 36

9/30/2019 42
Langkah Penyelesaian

A = N.n.p.D.L  6,177 = 1.36.3,14.0,02.L  L = 2,7  Lebih dari 2m, maka


asumsi salah.

Asumsi STHE 1-2


Cari faktor koreksi dari grafik  Ft=0,95, hitung DTm
Dengan DTM baru diperoleh A baru = 6,5m2
A = N.n.p.D.L  6,5 = 2.36.3,14.0,02.L  L = 1,43m  kurang dari 2 m
Jadi konfigurasi tube 2 pass, jumlah tube 36, panjang tube 1,43m

9/30/2019 43
Effektivitas HE

9/30/2019 44
Konsep Effectiveness (1)
Persamaan Q = U.A.DTm dan Q = U.A.DTlm hanya dapat diselesaikan apabila:
 Temperatur masuk dan keluar fluida diketahui
 Neraca panas diketahui (Q = m.Cp.DT)
Ketika nilai Q diketahui maka A dapat dihitung jika U diketahui

Apabila tidak ada data temperatur yang diketahui, perhitungan HE dapat


diselesaikan dengan metode Effectiveness
Efektivitas HE: rasio antara laju perpindahan aktual dengan laju perpindahan
maksimum apabila luas area perpindahan panas tak hingga

9/30/2019 45
Konsep Effectiveness (2)

Neraca panas:
𝑞 = 𝑚. 𝐶𝑝 𝑇𝐻𝑖 − 𝑇𝐻𝑜 = 𝑚. 𝐶𝑝 𝑇𝐶𝑜 − 𝑇𝐶𝑖
𝐻 𝐶

Definisikan (m.Cp)H = CH dan (m.Cp)C = CC

9/30/2019 46
Konsep Effectiveness (2)

Ketika CH > CC dan fluida dingin mengalami


perubahan temperatur lebih besar dari fluida
panas, maka Cc dapat dianggap sebagai Cmin
atau kapasitas panas minimum. Ketika area
perpindahan panas tak hingga, maka Thi = TCo

𝑞 = 𝐶𝑚𝑎𝑥 𝑇𝐻𝑖 − 𝑇𝐻𝑜 = 𝐶𝑚𝑖𝑛 𝑇𝐶𝑜 − 𝑇𝐶𝑖

9/30/2019 47
Konsep Effectiveness (3)

Sebaliknya jika fluida panas yang merupakan Cmin, maka Tho = Tci

9/30/2019 48
Konsep Effectiveness (4)

 Counterflow Exchanger  Parallel/Co-current Exchanger

9/30/2019 49
Konsep Effectiveness (5)

 Counterflow Exchanger  Parallel/Co-current Exchanger

9/30/2019 50
Contoh Soal

Air mengalir dengan laju 0,667 kg/s secara silang melalui


penukar panas pada 308 K dan dipanaskan oleh aliran
minyak pada 383 K dengan laju 2,85 kg/s (Cp = 1,89
kJ/kg.K). Koefisien pindah panas keseluruhan U = 300 W/m2.K
dan luas permukaan pindah panas A = 15,0 m2. Hitung laju
alir panas dan temperatur keluar air.

9/30/2019 51
Langkah Penyelesaian

 Cp air = 4,192 kJ/kg.K.


 𝑚. 𝐶𝑝 = 𝐶𝐻 = 2,85 1,89 𝑋 103 = 5387 𝑊/𝐾
𝐻
𝑊
 𝑚. 𝐶𝑝 = 𝐶𝐶 = 0,667 4,192 𝑋 103 = 2796 = 𝐶𝑚𝑖𝑛
𝐶 𝐾
𝐶𝑚𝑖𝑛 2796
 = = 0,519
𝐶𝑚𝑎𝑥 5387
𝑈𝐴 300(15)
 𝑁𝑇𝑈 = = = 1,607
𝐶𝑚𝑖𝑛 2796

9/30/2019 52
ɛ = 0,71

9/30/2019 53
Langkah Penyelesaian

𝑞 = ɛ𝐶𝑀𝑖𝑛 𝑇𝐻𝑖 − 𝑇𝐶𝑖 = 0.71 2796 383 − 308 = 148900 𝑊


𝑞 = 148900 𝑊 = 2796 (𝑇𝐶𝑜 − 308)
 (𝑇𝐶𝑜 = 361,3 𝐾)

9/30/2019 54
Faktor Pengerakan (Fouling Factor) dan nilai U tipikal (1)

 Pada kenyataannya, permukaan heat transfer tidak


benar-benar bersih, ada pengotor seperti kerak dan
material lain yang mengendap pada permukaannya.
 Endapan ini dapat berupa garam atau kerak hasil korosi.
 Mengatasi ini banyak digunakan inhibitor untuk
meminimlisasi adanya korosi, pengendapan karena
terbentuknya garam dan pertumbuhan alga.
 Kecepatanyang relatif tinggi, diatas 1m/s bisa membatu
mengurangi terbentuknya kerak/fouling

9/30/2019 55
Faktor Pengerakan (Fouling Factor) dan nilai U tipikal (2)

1
𝑈𝑖 =
𝑅ℎ𝑖 + 𝑅𝑓1 + 𝑅𝑘 + 𝑅𝑓2 + 𝑅ℎ𝑜

 𝑅ℎ𝑖 = 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔


 𝑅ℎ𝑜 = 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
 𝑅𝑓1 = 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
 𝑅𝑓1 = 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
 𝑅𝑘 = 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
9/30/2019 56
Beberapa nilai koefisien fouling

𝑾 𝒃𝒕𝒖
𝒉𝒅 ( 𝟐 ) 𝒉𝒅 ( 𝟐 𝒐
)
𝒎 .𝑲 𝒉. 𝒇𝒕 . 𝑭
Distilled and Sea Water 11.350 2000
City Water 5680 1000
Muddy Water 1990 – 2840 350 - 500
Gases 2840 500
Vaporizing Liquid 2840 500
Vegetable and Gas oil 1990 350

9/30/2019 57
Beberapa nilai koefisien perpindahan panas overall
𝑾 𝑾𝒃𝒕𝒖
𝑼 𝑼
𝒎𝟐 . 𝑲 𝒉. 𝒇𝒕𝟐 .𝒐 𝑭
Water to Water 1140 – 1700 200 - 300
Water to Brine 570 – 1140 100 – 200
Water to Organic Liquids 570 - 1140 100 - 200
Water to Condensing Steam 1420 – 2270 250 - 400
Water to Gasoline 340 – 570 60 - 100
Water to Gas Oil 140 – 340 25 - 60
Water to Vagetable Oil 110 - 285 20 - 50
Gas oil to Gas oil 110 - 285 20 - 50
Steam to boilling Water 1420 – 2270 250 - 400
Water to Air (finned tube) 110 – 230 20 - 40
Light Organic to Light Organic 230 – 425 40 - 75

Heavy Organic to Heavy Organic 55 – 230 10 - 40


9/30/2019 58
Selesai Materi HE

9/30/2019 59

Anda mungkin juga menyukai