Anda di halaman 1dari 23

OPERASI TEKNIK KIMIA 3

KBTK 3413

Fitria Yulistiani, S.T., M.T.


Perpindahan Panas: Konveksi

9/29/2019 2
9/29/2019 3
Pengantar Konveksi
 Cobalah dekatkan tangan kalian di atas bara api
sejauh kira-kira10 cm. Apa yang kalian
rasakan?Tentunya tangan kalian akan merasa
panas, bukan?
 Bagaimana hal ini dapat terjadi?
 Ketika udara yang dekat nyala bara api dipanasi,
udara itu memuai dan massa jenisnya menjadi
lebih kecil
 Udara hangat yang massa jenisnya lebih kecil akan
naik, dan tempatnya digantikan oleh udara dingin
yang massa jenisnya lebih besar.
 Proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke
bagian lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri
dinamakan konveksi.
9/29/2019 4
Konveksi

 konveksi adalah hantaran kalor yang disertai


dengan perpindahan partikel perantaranya
 Umumnya konveksi terjadi pada fluida gas dan
cair
 Contoh dari peristiwa konveksi adalah seperti
perpindahan kalor pada zat cair yang
dipanaskan, ventilasi kamar,cerobong asap,,
dan kipas angin.
Perpindahan Panas Konveksi

Konduksi  Hk Fourier Konveksi  Hk Pendinginan Newton

9/29/2019 6
Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Apabila terdapat sebuah silinder yang diisi
suatu fluida dan dua sisi yang berhadapan dari
silinder suhunya berbeda, akan terjadi aliran
kalor dari dinding yang bersuhu Ta ke dinding
yang bersuhu Tb. Besarnya kalor yang
merambat tiap satuan waktu, dapat
dituliskan sebagai berikut

Besarnya koefisien konveksi termal dari suatu


fluida bergantung pada bentuk dan
kedudukan geometrik permukaan-permukaan
bidang aliran serta bergantung pula pada sifat
fluida perantaranya
Contoh Soal:

 Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,02


kal/m2s°C memiliki luas penampang aliran 10 cm2. Jika
fluida tersebut memiliki temperatur 200°C sedangkan
temperatur dinding yang sejajar dengan fluida adalah
50°C, Berapakah besarnya kalor yang dirambatkan?

 Jadi,
besarnya kalor yang merambat dalam fluida per
satuan waktu adalah 3 × 10-3 kal/s
Kombinasi Perpindahan Panas: Bidang Datar
𝑇1 − 𝑇4 𝑇1 − 𝑇4
𝑞= 𝑞=
𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 + 𝑅𝐶 1Τℎ𝑖 𝐴 + ∆ 𝑋𝐴 Τ𝑘𝐴 + 1Τℎ𝑜 𝐴

𝑇1 − 𝑇2 𝑇2 − 𝑇3 𝑇3 − 𝑇4
𝑞= = =
1Τℎ𝑖 𝐴 ∆ 𝑋𝐴 Τ𝑘𝐴 . 𝐴 1Τℎ𝑜 𝐴

𝑇1 − 𝑇2 𝑇2 − 𝑇3 𝑇3 − 𝑇4
𝑞= = =
𝑅𝐴 𝑅𝐵 𝑅𝐶

𝑞 = 𝑈. 𝐴. ∆𝑇𝑂𝑉𝐸𝑅𝐴𝐿𝐿 ∆𝑇𝑂𝑉𝐸𝑅𝐴𝐿𝐿 = 𝑇1 − 𝑇4

1 𝑊 𝑏𝑡𝑢
𝑈=
1Τℎ𝑖 + ∆ 𝑋𝐴 Τ𝑘𝐴 + 1Τℎ𝑜 𝑚2 . 𝐾 ℎ. 𝑓𝑡 2 .𝑜 𝐹

9/29/2019 9
Kombinasi Perpindahan Panas: Silinder
(Anulus)
𝑇1 − 𝑇4
𝑞=
𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 + 𝑅𝐶

𝑇1 − 𝑇4
𝑞= 𝑟
ln 𝑜ൗ𝑟𝑖
1Τℎ𝑖 𝐴𝑖 + + 1Τℎ𝑜 𝐴𝑜
2𝜋𝑘𝐿

𝑇1 − 𝑇2 𝑇2 − 𝑇3 𝑇3 − 𝑇4
𝑞= = =
𝑅𝐴 𝑅𝐵 𝑅𝐶

𝑞 = 𝑈. 𝐴. ∆𝑇𝑂𝑉𝐸𝑅𝐴𝐿𝐿 ∆𝑇𝑂𝑉𝐸𝑅𝐴𝐿𝐿 = 𝑇1 − 𝑇4 𝑞 = 𝑈𝑖 . 𝐴𝑖 𝑇1 − 𝑇4 = 𝑈𝑜 . 𝐴𝑜 𝑇1 − 𝑇4

9/29/2019 10
Contoh Soal

Steam jenuh pada 267 oF mengalir dalam pipa steel ¾ in dengan ID =


0,824 in dan OD = 1,050 in. Pipa dilapisi insulasi setebal 1,5 in pada dinding
luarnya. Koefisien konveksi antara steam dengan dinding pipa sebelah
dalam adalah 1000 Btu/h.ft2.oF dan koefisien konveksi antara dinding
insulasi dengan udara luar 2 btu/h.ft2.oF. Koefisien konduksi dari logam
steel adalah 26 Btu/h.ft.oF dan koefisien pindah panas konduksi dari
insulasi adalah 0,037 Btu/h.ft.oF. Temperatur udara sekitar adalah 80 oF.
(a) Hitung panas yang hilang untuk pipa sepanjang 1 ft
(b) Ulangi dengan menggunakan koefisien pindah panas overall, base
luas permukaan dalam pipa.

9/29/2019 11
Langkah Penyelesaian
0,412
𝑟1 = 𝑓𝑡 (𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑝𝑎)
12

0,525
𝑟1 = 𝑓𝑡 (𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎)
12

2,025
𝑟1 = 𝑓𝑡 (𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑠𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖)
12

btu 2 o btu 2 o
ℎ𝑖 = 1000 . ft . F dan ℎ𝑖 = 2 . ft . F
h h

9/29/2019 12
Langkah Penyelesaian: Cara Pertama
1
𝑅𝑖 = = 0,00464
ℎ𝑖 𝐴𝑖

𝑟
ln( 1ൗ𝑟𝑖 )
𝑅𝐴 = = 0,00148
2𝜋𝑘𝐴 𝐿

𝑟
ln( 𝑜ൗ𝑟1 )
𝑅𝐵 = = 5,80
2𝜋𝑘𝐵 𝐿
1
𝑅𝑜 = = 0,472
ℎ𝑜 𝐴 𝑜
𝑇𝑖 − 𝑇𝑜 267 − 80
𝑞= =
𝑅𝑖 + 𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 + 𝑅𝑜 0,00464 + 0,00148 + 5,80 + 0,472

267 − 80
= = 29,8 𝑏𝑡𝑢/ℎ
6,278 9/29/2019 13
Langkah Penyelesaian: Cara Kedua
𝑇𝑖 − 𝑇𝑜
𝑞 = 𝑈𝑖 . 𝐴𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇𝑜 =
σ𝑅
1
𝑈𝑖 =
𝐴𝑖 . σ 𝑅
0,412
𝐴𝑖 = 2𝜋𝐿𝑟𝑖 = 2𝜋 1 . = 0,2157 𝐹𝑡 2
12

1 𝑏𝑡𝑢
𝑈𝑖 = = 0,738
0,2157 (6,278) ℎ. 𝑓𝑡 2 .𝑜 𝐹

𝑞 = 𝑈𝑖 . 𝐴𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇𝑜 = 0,738 0,2157 267 − 80 = 29,8 𝑏𝑡𝑢/ℎ

Latihan
9/29/2019 14
Koefisien Perpindahan Panas

Koefisien pindah panas h bukan sifat


fisik dari suatu material tetapi
besarnya bergantung dari keadaan,
seperti laju alir fluida, suhu, bentuk
antar muka dan jenis materialnya.
Secara empiris besarnya koefisien
pindah panas dipengaruhi
beberapa bilangan tidak berdimensi
seperti bilangan Prandtl, Reynold
dan Nusselt.
𝑞 = ℎ 𝐴 𝑇 − 𝑇𝑤
𝜌𝜗𝐷 ℎ. 𝐷 𝜇𝐶𝑃
𝑁𝑅𝑒 = 𝑁𝑁𝑢 = 𝑁𝑃𝑟 =
𝜇 𝑘 𝑘

9/29/2019 15
Penentuan koefisien h (1)

Untuk aliran laminer Nre < 2100


ℎ𝑎. 𝐷 𝐷 𝜇𝑏
(𝑁𝑁𝑈 )a = = 1,86 [𝑁𝑅𝑒 . 𝑁𝑃𝑟 . ]1Τ3 [ ]0,14
𝐾 𝐿 𝜇𝑤

Untuk aliran turbulen Nre> 6000 dan L/D > 60


ℎ𝑖. 𝐷 0,8 1ൗ 𝜇𝑏 0,14
𝑁𝑁𝑈 = = 0,027[𝑁𝑅𝑒 ] 𝑁𝑃𝑟 3 [ ]
𝐾 𝜇𝑤
Koreksi harga hi apabila L/D < 60 ;
0,7 ℎ𝑖′ 𝐷
2<(L/D)<20 ℎ𝑖′
=1+
𝐷 20<(L/D)<60 = 1 + 6[ ቉
ℎ𝑖 𝐿 ℎ𝑖 𝐿

9/29/2019 16
Penentuan koefisien h (2)

Untuk aliran transisi

9/29/2019 17
Contoh Soal

Udara pada tekanan 206,8 kPa dan temperatur rata-


ratanya 477,6 K dipanaskan dan mengalir dalam pipa yang
berdiameter dalam 25,4 mm dengan kecepatan alir 7,62
m/detik. Media pemanasnya adalah steam 488,7 K
terkondensasi diluar pipa. Koefisien pindah panas konveksi
dari steam ke dinding pipa adalah beberapa ribu W/m2.
Dan tahanan dari dinding logam sangat kecil, sehingga
temperatur dinding sebelah dalam dapat dianggap sama
dengan temperatur steam. Hitung koefisien pindah panas
konveksi untuk L/D > 60 dan juga laju alir flux panas q/A.

9/29/2019 18
Langkah Penyelesaian
Udara pada 477,6 K (204,4 oC), μb = 2,60 X 10-5 Pa.s, k= 0,03894 W/m, NPr= 0,686. Pada 488,7 K (215,5)
μw = 2,64 X10-5 Pa.s. μb = 2,60 X 10-5 Pa.s = 2,60 X10-5 kg/m.s
1 206,8 273,2
𝜌 = 28,97
22,414 101,33 477,6

Bilangan Reynold dihitung pada ruah fluida yang bertemperatur 477,6 K


𝜌𝜗𝐷 0,0254 (7,62)(1,509) 4
𝑁𝑅𝑒 = = = 1,122 𝑋 10
𝜇 2,6 𝑋 10−5

Aliran adalah turbulen


ℎ𝐿 . 𝐷 0,8 1ൗ 𝜇𝑏 0,14
𝑁𝑁𝑈 = = 0,027[𝑁𝑅𝑒 ] [𝑁𝑃𝑟 ] 3 [ ]
𝐾 𝜇𝑤
ℎ𝐿 . (0,0254) 4 0,8 1ൗ 0,0260 0,14
= 0,027[1,122 𝑋 10 ] [0,686] 3 [ ]
0,03894 0,0264
𝑊 𝑏𝑡𝑢
ℎ𝐿 = 63,2 2 . 𝐾 (11,13 . 𝑓𝑡 2 .𝑜 𝐹
𝑞 𝑚 ℎ
= ℎ𝐿 𝑇𝑤 − 𝑇 = 63,2 (488,7 − 477,6)
𝐴
𝑊 𝑏𝑡𝑢
= 701,1 2 (222,2 . 𝑓𝑡 2 )
𝑚 ℎ
9/29/2019 19
Jenis-jenis Konveksi: Konveksi Alamiah
 Konveksi alamiah merupakan pergerakan fluida yang terjadi akibat
perbedaan massa jenis. Bagian fluida yang menerima
kalor/dipanasi memuai dan massa jenisnya menjadi lebih kecil,
sehingga bergerak ke atas. Kemudian tempatnya akan digantikan
oleh bagian fluida dingin yang jatuh ke bawah karena massa
jenisnya lebih besar

Contoh peristiwa konveksi alamiah

 Saat memasak air, ketika panci dipanaskan, volume molekul


air bagian bawah yang terkena panas akan mengembang (V1>V2)
dan mengakibat massa jenisnya mengecil . Hal tersebut
mengakibatkan molekul air bagian bawah menjadi lebih ringan dan
bergerak naik ke atas, sedangkan molekul airyang berada di
bagian atas (massa jenisnya lebih besar) akan bergerak turun ke
bawah menggantikan posisi molekul air sebelumnya
Jenis-jenis Konveksi: Konveksi Paksa

 Konveksi
paksa adalah suatu proses pergerakan fluida
yang langsung diarahkan tujuannya oleh sebuah pompa
atau blower
 Contoh: Pompa dan kompressor dalam suatu sistem HE
Konveksi Alamiah vs Konveksi Paksa
Beberapa peristiwa yang terjadi akibat adanya
konveksi udara adalah sebagai berikut.

 Pada siang hari, daratan


lebih cepat menjadi panas
daripada lautan sehingga
udara di daratan naik dan
digantikan oleh udara dari
lautan (Angin Laut).

 Pada malam hari, daratan


lebih cepat menjadi dingin,
udara di atas lautan naik ,
angin darat menuju ke laut

Anda mungkin juga menyukai