TUJUAN
2. Konveksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi akibat adanya perantara
perantara.
material adalah:
𝑘.𝐴.∆𝑇.∆𝑡
∆𝑄 = (1)
𝑥
Keterangan:
∆T = perbedaan temperatur percobaan suhu rendah dan percobaan suhu tinggi (K)
∆Q = m.L (2)
∆𝑄.𝑥
𝑘= (3)
𝐴.∆𝑇.∆𝑡
sedangkan diketahui laju cair es adalah:
Dimana:
𝑚𝑤𝑎
𝑅𝑎 = (5)
𝑡
𝑚𝑤
𝑅𝑎 = (6)
𝑡
t = waktu (s)
𝑅𝑜 𝐿 𝑥
𝑘= (7)
𝐴 ∆𝑇
Dengan nilai
∆T = Tf − To (8)
Dimana:
Tf = 100° C
To = 0° C
Steam generator
Steam chamber
Es batu
Lemari es
Neraca Ohauss
Tempat condensed steam
Base chamber
Selang karet
Jangka sorong
Material yang digunakan: kaca, kayu, lexan, masonite, dan sheet rock.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
4. Keluarkan es dari tempatnya dan letakkan es pada material yang akan diuji
pada steam chamber.
9. Timbang tempat tetesan air dan catat massa air yang menetes sebagai mwa.
12. Letakkan kembali material yang akan diuji pada steam chamber selama 2
menit terlebih dahulu kemudian lakukan kembali sesuai dengan langkah 8-9.
Catat hasil timbangan tetesan air dalam mw.
13. Ukur diameter dari es sebagai d2.
Pertanyaan:
1. Jelaskan cara perpindahan panas apakah yang berlangsung dari percobaan yang
saudara lakukan!
Jawab :
Perpindahan panas yang terjadi pada percobaan kali ini adalah perpindahan panas
secara konveksi pada saat air dipanaskan uapnya naik dan pada material terjadi
perpindahan secara konduksi karena merambat pada benda padat.
Jawab :
Seharusnya adalah kaca, tetapi karena adanya kesalahan maka hasil dari
percobaan kami, kayu menjadi penghantar kalor terbaik.
3. Bandingkan dan jelaskan hasil percobaan yang anda dapat dengan literatur!
Jawab :
Bahan k k literatur
Kaca 0.07252655 0.0000084
Wood 0.784005496 0.000004746
Lexan 0.483158339 0.000000168
Masonite 0.52109262 0.000019488
Sheet Rock 0.74963132 0.000043428
VI. Lembar data, Perhitungan dan Analisis
𝑅𝑜 𝐿 𝑥
𝑘=
𝐴 ∆𝑇
𝑅0 = |𝑅𝑎 − 𝑅𝑚 |
𝑅0 = 0,000156 𝑚/𝑠
1
𝐴 = 𝜋𝑑 2
4
1 22
𝐴= 𝑥 𝑥 (0,2509)2
4 7
𝐴 = 0.019696 𝑚2
𝑅𝑜 𝐿 𝑥
𝑘=
𝐴 ∆𝑇
𝑚
0,000156 𝑠 . 336000 𝐽 . 0,0048 𝑚
𝑘= 2
0,019696 𝑚 . 100 𝐾
𝑊
𝑘 = 0,0725
𝑚𝐾
𝜕𝑅𝑎 2 𝜕𝑅𝑎 2
𝑆𝑅𝑎 = √( 2
) . (𝑆𝑚𝑤𝑎) + ( ) . (𝑆𝑡)2
𝜕𝑚𝑤𝑎 𝜕𝑡
𝑆𝑅𝑎 = 0,000566
𝜕𝑅𝑎 2 𝜕𝑅𝑎 2
𝑆𝑅𝑚 = √( 2
) . (𝑆𝑚𝑤) + ( ) . (𝑆𝑡)2
𝜕𝑚𝑤 𝜕𝑡
𝑆𝑅𝑚 = 0,000566
𝜕𝑅𝑜 2 𝜕𝑅𝑜 2
𝑆𝑅𝑜 = √( ) . (𝑆𝑅𝑎)2 + ( ) . (𝑆𝑅𝑚)2
𝜕𝑅𝑎 𝜕𝑅𝑚
𝑆𝑅𝑜 = 0,0000000169
𝜕𝑆𝐴 2
𝑆𝐴 = √(( ) . (𝑆𝑑 )2 )
𝜕𝑑
2
1
𝑆𝐴 = √(( 𝜋𝑑) . (𝑆𝑑 )2 )
4
𝑆𝐴 = √(0,0186)2 . (0,005)2
𝑆𝐴 = 0,0000929
𝜕𝑘 2 𝜕𝑘 2 𝜕𝑘 2
𝑆𝑘 = √( ) . (𝑆𝑅𝑜) + ( ) . (𝑆𝑥 ) + ( ) . (𝑆𝐴)2
2 2
𝜕𝑅𝑜 𝜕𝑥 𝜕𝐴
𝑆𝑘
𝐿. 𝑥 2 𝑅𝑜 . 𝐿 2 𝑅𝑜. 𝐿. 𝑥 2
= √( ) . (0,0000000169)2 + ( ) . (0,00005)2 + ( 2 ) . (0,0000929)2
𝐴. ∆𝑇 𝐴. ∆𝑇 𝐴 . ∆𝑇
𝑆𝑘
= √(1,177𝑥10−7 )2 . (0,0000000169)2 + (1,287𝑥10−4 )2 . (0,00005)2 + (1,427𝑥10−11 )2 . (0,0000929)2
𝑆𝑘 = 0,0114
Kesalahan Absolut :
Kesalahan Relatif :
𝑆𝑘
𝑆𝑟 = 𝑥 100%
𝑘
𝑆𝑟 = 16,57%
S absolut
Bahan k Sk Srelatif
Max Min
Kaca 0.0725 0.0114 0.0839 0.0612 15.651
Wood 0.7840 0.1300 0.914 0.6540 16.579
Lexan 0.4832 0.0750 0.5582 0.4081 15.530
Masonite 0.5211 0.0790 0.6001 0.4421 15.155
Sheet Rock 0.7496 0.1199 0.8695 0.6298 15.988
6.3 Analisis
[1] Halliday, D., Resnick, R., (1985): Fisika Jilid I. Edisi ketiga; hal 731-734,
Erlangga,Jakarta.
[2] Sears F. W., Zemansky M. W., Young, H. P., (1982): University Physics. 6th
Edition;hlm 156-158, Adidion-Weley Publishing Company Inc, Phillipines.
IX. LAMPIRAN