Anda di halaman 1dari 16

Soal 1 Menentukan Persamaan Wave Breaker Height dengan error terkecil

1) Teori Dasar
Saat geloambang bergereak mendekat menuju perairan dalam, terjadi perubahan
karakteristik gelombang akibat shoaling dan breaking.
Terdapat 2 kriteria yang menetukan pecahnya gelombang. Yang pertama adalah baas
kecuraman gelombang dan yang kedua adalah batas rasio tinggi gelombang terhadap
kedalaman air. Batasan teoritis ini diturunkan dari teori gelombang linier:
i. Kecuraman: H/L=1/7 batasan umum gelombang laut dalam
ii. Rasion tinggi gelombang terhadap kedalaman: breaking index γ = H/h = 0.78.
Saat di lapangan nilai γ dapat bervariasi dari 0,4 hingga 1,2 tergantung kemiringan
pantai dan tipe gelombang pecah.
Namun terdapat lebih banyak lagi rumus breaking index sejalan dengan dilakukannya
penelitan. Tinggi gelombang pecah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Wave
Breaker Height. Berikut adalah beberapa persamaan Wave Breaker Index yang
dikemukakan oleh para ahli dari tahun ke tahun:
No Researcher Abbreviation Formulas
1 Le Mehaute and MK67 𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.25 1
Koh (1967) = 0.76 ( ) 𝑚7
𝐻𝑜 𝐿0

2 Komar and KG72


Gaughan (1972) 𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.20
= 0.56 ( )
𝐻𝑜 𝐿0

3 Sunamaru and SH74


Hurikawa 𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.25 0.2
(1974) = ( ) 𝑚
𝐻𝑜 𝐿0

4 Singamsetti and SW80a


Wind (1980) 𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.254
= 0.575 𝑚0.031 ( )
𝐻𝑜 𝐿0

5 Ogawa and OS84


Shuto (1984) 𝐻𝑏 𝐻 −0.25
0.005 ( 𝑜 )
= 0.68 𝑚
𝐻𝑜 𝐿0

6 Larson and LK89b


Kraus (1989) 𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.24
= 0.53 ( )
𝐻𝑜 𝐿0
7 Smith and SK90b
Kraaus (1990) 𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.30+0.88𝑚
= (0.34 + 2.47 𝑚) ( )
𝐻𝑜 𝐿0

8 Gourlay (1992) GL92


𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.25
= 0.478 ( )
𝐻𝑜 𝐿0

9 Rattanapitikon RS00a
and Shibayama 𝐻𝑏
= (10.02 𝑚3 − 7.46 𝑚2 + 1.35
(2000) 𝐻𝑜
𝐻𝑜 −0.20
+ 0.55 ) ( )
𝐿0

Keterangan :
𝑚 = 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
𝐻𝑜 = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝐻𝑏 = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ
𝐿𝑜 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
Dari persamaan
𝜎 2 = 𝑔𝑘 tanh 𝑘ℎ dengan nilai tanh kh diperairan dalam = 1
𝜎 2 = 𝑔𝑘𝑜 dengan 𝑘𝑜 = 2𝜋⁄𝐿
𝑜
𝑔
Didapat bahwa nilai 𝐿𝑜 = 𝑇2
2𝜋

2) Langkah Pengerjaan
Adapun langkah kerja dalam Menentukan Persamaan Wave Breaker Index dengan error
terkecil adalah sebagai berikut :
i. Input nilai periode gelombang (T), tinggi gelombang di perairan dalam (𝐻𝑜 ) dan
kemiringan pantai (m)
𝑔
ii. Hitung panjang gelombang (𝐿𝑜 ) dengan persamaan 𝐿𝑜 = 𝑇2
2𝜋

iii. Hitung tinggi gelombang pecah (𝐻𝑏 )untuk sembilan persamaan


iv. ̿̿̿̿𝑏 ) untuk setiap nilai T dan (𝐻𝑜 )
Hitung rata-rata tinggi gelombang pecah (𝐻
pada setiap persamaan
v. Hitung error kuadrat untuk setiap persamaan,
𝜖 = (𝐻𝑖 − 𝐻𝑏 )^2
vi. Jumlahkan error kuadrat untuk setiap persamaan
vii. Pilih persamaan yang memiliki nilai error yang kecil

3) Hasil Pengerjaan
Kemiringan pantai yang digunakan untuk perhitungan = 0.01
Dihitung terlebih dahulu parameter gelombang seperti yang dapat dilihat pada tabel
dibawah

No. T (s) Ho (m) k L (m)

1 6 1.451 0.112 56.207


2 7 1.975 0.082 76.504
3 8 2.580 0.063 99.924
4 9 3.265 0.050 126.466
5 10 4.031 0.040 156.131
6 11 4.878 0.033 188.919
7 12 5.805 0.028 224.829
8 13 6.813 0.024 263.861
9 14 7.901 0.021 306.017
10 15 9.070 0.018 351.295

Hasil perhitungan tinggi gelombang pecah menggunakan 9 rumus:

No. Hb (m) Have


1 2 3 4 5 6 7 8 9 (m)
1 1.425 1.688 1.441 1.831 1.626 1.850 1.713 1.931 1.696 1.689
2 1.940 2.298 1.962 2.492 2.214 2.518 2.331 2.628 2.308 2.299
3 2.534 3.002 2.562 3.256 2.892 3.289 3.045 3.433 3.015 3.003
4 3.206 3.799 3.243 4.120 3.659 4.162 3.854 4.345 3.816 3.801
5 3.959 4.690 4.003 5.087 4.518 5.138 4.758 5.364 4.711 4.692
6 4.790 5.676 4.845 6.156 5.467 6.218 5.758 6.491 5.701 5.678
7 5.701 6.755 5.765 7.325 6.506 7.400 6.852 7.725 6.784 6.757
8 6.690 7.927 6.766 8.597 7.636 8.684 8.042 9.066 7.962 7.930
9 7.759 9.194 7.847 9.971 8.855 10.071 9.326 10.514 9.234 9.197
10 8.907 10.554 9.008 11.446 10.166 11.562 10.706 12.070 10.600 10.557
Hasil perhitungan error untuk setiap persamaan :

No. Have ϵ = (Hiave- Hib)^2


(m) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1.689 0.070 0.00000 0.061 0.020 0.004 0.026 0.001 0.059 0.000
2 2.299 0.129 0.00000 0.114 0.037 0.007 0.048 0.001 0.108 0.000
3 3.003 0.220 0.00000 0.194 0.064 0.012 0.082 0.002 0.185 0.000
4 3.801 0.353 0.00000 0.311 0.102 0.020 0.131 0.003 0.296 0.000
5 4.692 0.538 0.00000 0.474 0.156 0.030 0.199 0.004 0.452 0.000
6 5.678 0.788 0.00000 0.695 0.228 0.044 0.292 0.006 0.661 0.001
7 6.757 1.116 0.00001 0.984 0.323 0.063 0.413 0.009 0.937 0.001
8 7.930 1.537 0.00001 1.355 0.445 0.087 0.569 0.012 1.290 0.001
9 9.197 2.068 0.00001 1.822 0.599 0.117 0.765 0.017 1.735 0.001
10 10.557 2.725 0.00001 2.401 0.789 0.154 1.008 0.022 2.287 0.002
Σ 9.544 0.00005 8.411 2.764 0.538 3.532 0.077 8.010 0.006

4) Kesimpulan
Dari hasil pengerjaan didapat persamaan yang memiliki error yang kecil diantaranya
i. Persamaan no 2 yaitu persamaan Komar and Gaughan (1972) dengan total error
sebesar 0.00005
𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.20
= 0.56 ( )
𝐻𝑜 𝐿0
ii. Persamaan no 9 yaitu persamaan Rattanapitikon and Shibayama (2000) dengan
total error sebesar 0.006
𝐻𝑏 3 2
𝐻𝑜 −0.20
= (10.02 𝑚 − 7.46 𝑚 + 1.35 + 0.55 ) ( )
𝐻𝑜 𝐿0
iii. Persamaan no 7 yaitu Smith and Kraaus (1990) dengan total error sebesar 0.077
𝐻𝑏 𝐻𝑜 −0.30+0.88𝑚
= (0.34 + 2.47 𝑚) ( )
𝐻𝑜 𝐿0
Soal 2

Menentukan panjang fetch terbesar

1) Teori Dasar
Jenis jenis gelombang berdasarkan pembentukannya :
i. Fully develop seas ( kondisi jenuh)
ii. Fetch Limited ( terbatas fetch)
iii. Time Limited ( terbatas waktu )
Pada saat menentukan panjang Fetch effektif pada pembentukan gelombang seringkali
ditemui panjang fetch yang sangat panjang. Untuk mengetahui panjang fetch effektif yang
dapat dibangkitkan dengan kecepatan angin yang mungkin terjadi dan durasi pembentukan
gelombang yang tidak lebih dari 3 jam = 10800 detik maka digunakan metode perhitungan
Fetch Limited dengan menghitung durasi minimum untuk kondisi fetch Limited.
3⁄
68.8 𝑈𝐴 𝑔 𝐹 3
𝑡𝑚𝑖𝑛 = ( 2)
𝑔 𝑈𝐴
2) Langkah pengerjaan
Langkah pengerjaan untuk pembuktian penjang fetch terbesar :
i. Koreksi nilai kecepatan angin (𝑈𝐴 ) yaitu 𝑈𝐴 = 0.71 𝑥 𝑈1.23
ii. Perhitungan 𝑡𝑚𝑖𝑛 untuk fetch Limited untuk setiap nilai fetch
3⁄
68.8 𝑈𝐴 𝑔 𝐹 3
𝑡𝑚𝑖𝑛 = ( 2)
𝑔 𝑈𝐴
iii. Penentuan nilai fetch yang dapat dibangkitkan, yaitu dengan memilih 𝑡𝑚𝑖𝑛 yang
nilainya mendekati 3 jam = 10800 detik

3) Hasil pengerjaan
Dengan perhitungan menggunakan persamaan Fetch Limited yaitu mencari nilai 𝑡𝑚𝑖𝑛
untuk setiap nilai fetch dan kecepatan angin yang berbeda maka didapat kan hasil sebagai
berikut:
panjang Fetch (m)
Ua
U 30000 40000 50000 60000 70000
(m/s)
tmin
10 12.06 13531.9 16392.8 19022.1 21480.6 23805.5
15 19.85 11459.4 13882.1 16108.8 18190.7 20159.5
20 28.28 10184.5 12337.6 14316.5 16166.8 17916.6
25 37.22 9294.0 11258.9 13064.8 14753.4 16350.2
30 46.57 8624.6 10448.0 12123.8 13690.7 15172.5
35 56.29 8096.4 9808.1 11381.3 12852.2 14243.3
40 66.34 7665.1 9285.6 10774.9 12167.5 13484.5
45 76.68 7303.7 8847.8 10267.0 11593.9 12848.8
50 87.30 6994.9 8473.7 9832.9 11103.7 12305.5
55 98.15 6726.8 8149.0 9456.1 10678.2 11833.9

4) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diamati bahwa dengan fetch 60000 m masih dapat
dibangkitkan dengan kecepatan angin 55 m/s . untuk fetch yang lebih dari 70000 m tidak
dapat dibangkitkan dengan durasi 3 jam pada perhitungan Fetch Limited. Dengan hasil itu
dapat disimpulkan bahwa untuk panjang fetch yang tidak terbatas, maka dapat diambil fetch
effektifnya yang disarankan adalah 60000 m (60 km)
Soal 3
Menghitung Debit (Q) Netto Transpor Littoral
1) Dasar Teori
Littoral transport can occur in two along shore directions, depending on the
wave direction. By convention, an observer, looking out to sea, will denote long shore
transport as positive when the sediment is transported to the observer’s right. Typically
the long shore transport at a site will consist of positive drift for one or more seasons,
and negative drift for the remainder of the year. The net drift is the sum of the positive
and negative components, and the gross drift is the sum of the drift magnitudes. (Dean
& Dalrymple, 2005)
Debit rata-rata tahunan Q (m3/ tahun):
𝑄 = 2.03 ∗ 106 ∗ 𝑓 ∗ 𝐻0 ∗ 𝐹 (𝛼0 )
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓 = 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝛼0 = 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
𝐻0 = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
8 9 9
𝐹 (𝛼0 ) = ∗ {(𝑐𝑜𝑠𝛼2 )4 − (𝑐𝑜𝑠𝛼1 )4 }
9 ∗ 𝛥𝛼

𝛥𝛼 = 𝛼2 − 𝛼1

2) Langkah Pengerjaan
i. Menentukan garis pantai di lokasi yang telah dilakukan hidcasting saat kuliah
Proses Pantai serta α1 dan α2 menggunakan AutoCAd® dengan fungsi
“MEASUREGEOM>>ANGLE” untuk setiap arah mata angin yang
memengaruhi.
ii. Mencari nilai f dengan menggunakan data Hs dari hasil hindcasting saat kuliah
Proses Pantai menggunakan software WRPlot ®. Tahap ini cukup dilakukan
dengan “Add File” file format SAMSON pada Meteorological Data kemudian
pilih “Frequency Distribution”. Setelah itu, export menjadi .csv file.
iii. Menghitung Q untuk setiap arah mata angin dan setiap kelas/ range H0.
Kemudian mencari Qnetto dengan mejumlahkan seluruh Q.
iv. Menentukan hubungan β dengan α1 dan α2 untuk setiap arah mata angin yang
berpengaruh. Setelah memasukkan hubungan ketiganya ke dalam perhitungan,
dilakukan iterasi nilai β untuk mencapai/ mendekati nilai Qnetto = 0 m3/tahun.
3) Hasil Pengerjaan
i. Lokasi hindcasting berada di perairan Utara Biak sehingga diambil di lokasi
peninjaun Littoral Drift di pesisir utara pulau Biak.

Lokasi grasi pantai yang ditinjau dengan ilustrasi Google Earth


Dari gambar di atas, disimpulkan bahwa arah mata angin Utara, Timurlaut, Timur
dan Tenggara saja yang memengaruhi.

Menentukan α1 menggunakan MeasureGeom>>Angle untuk arah mata angin


Utara
Menentukan α2 menggunakan MeasureGeom>>Angle untuk arah mata angin
Utara

Berikut hasil pengambilan data α1 dan α2 serta Perhitungan F(α0) menggunakan rumus:
8 9 9
𝐹 (𝛼0 ) = ∗ {(𝑐𝑜𝑠𝛼2 )4 − (𝑐𝑜𝑠𝛼1 )4 }
9 ∗ 𝛥𝛼
U TL T TG
α1 -71.413 -26.413 18.587 63.587
radian -1.246 -0.461 0.324 1.110
α2 -26.413 18.587 63.587 90.000
radian -0.461 0.324 1.110 1.571
Δα 0.785 0.785 0.785 0.461
F(α0) 0.797 0.120 -0.820 -0.312

ii. Berikut langkah penggunaan WRPlot.


Memasukkan data .SAMSON

Export data fraksi tahunan


Oalahan hasil eksport ditampilkan di tabel berikut:
fH0i
H0 (m) U TL T TG
0.39 0.08297 0.15867 0.07077 0.06561
1.17 0.00153 0.02827 0.00306 0.00262
1.95 0 0.00753 0.00006 0
2.73 0 0.00030 0 0
iii. Hasil perhitungan Q menggunakan rumus:
𝑄 = 2.03 ∗ 106 ∗ 𝑓 ∗ 𝐻0 ∗ 𝐹 (𝛼0 )
U TL T TG
α1 -71.413 -26.413 18.587 63.587
radian -1.246 -0.461 0.324 1.110
α2 -26.413 18.587 63.587 90.000
radian -0.461 0.324 1.110 1.571
Δα 0.785 0.785 0.785 0.461
F 0.797 0.120 -0.820 -0.312
fH0i
H0 (m) U TL T TG
0.39 0.08297 0.15867 0.07077 0.06561
1.17 0.00153 0.02827 0.00306 0.00262
1.95 0 0.00753 0.00006 0
2.73 0 0.00030 0 0
3
Q (m /tahun)
H0 (m) U TL T TG
-
0.39 12746.55 3675.21 -11194.63
3942.17
-
1.17 3664.09 10207.42 -7545.45
2453.97
1.95 0.00 9750.06 -530.56 0.00
2.73 0.00 900.85 0.00 0.00
-
Σ 16410.64 24533.54 -19270.65
6396.14
Qnetto= 15277.4

iv. β didefinisikan sebagai sudut antara garis pantai kondisi awal dengan garis pantai
yang berubah akibat Littoral Drift. Ketika garis pantai berubah, maka garis normal
terhadap arah mata angin pun berubah sehingga nilai α1 dan α2 juga berubah. Diambil
asumsi awal bahwa garis pantai akan berputar searah jarum jam sehingga nilai α1 dan α2
dari arah mata angin yang berada di sisi kiri garis normal akan bertambah dan nilai
α1 dan α2 dari arah mata angin yang berada di sisi kanan garis normal akan
berkurang. Hubungan ini kemudian dimasukkan dalam perhitungan Qnetto dalam
bentuk (α1’, α2’) = (α1+ β, α2+ β) dan (α1’, α2’) = (α1-β, α2-β). Kemudian dilakukan
iterasi dengan nilai β yang diubah untuk mendapatkan Q netto = 0 m3/tahun. Iterasi
menggunakan What If Analysis >> Goal Seek di Excel ® spreadsheet.
Ilustrasi penggunaan Seek Goal untuk iterasi nilai β
Hasil dari iterasi dinyatakan dalam tabel berikut:
β -2.60303
U TL T TG
α1 -68.810 -23.810 21.190 66.190
radian -1.201 -0.416 0.370 1.155
α2 -23.810 21.190 66.190 90.000
radian -0.416 0.370 1.155 1.571
Δα 0.785 0.785 0.785 0.416
F 0.812 0.040 -0.820 -0.278
fH0i
H0 (m) U TL T TG
0.39 0.08297 0.15867 0.07077 0.06561
1.17 0.00153 0.02827 0.00306 0.00262
1.95 0 0.00753 0.00006 0
2.73 0 0.00030 0 0
3
Q (m /tahun)
H0 (m) U TL T TG
-
0.39 12987.97 1234.36 -11187.01
3515.46
-
1.17 3733.49 3428.28 -7540.31
2188.35
1.95 0.00 3274.67 -530.20 0.00
2.73 0.00 302.56 0.00 0.00
-
Σ 16721.46 8239.88 -19257.52
5703.81
Qnetto= 2.09E-08

4) Kesimpulan

Saat sebelum equilibrium dengan data gelombang hasil hindcasting, terdapat littoral drift
dengan debit tahunan sebesar 15.277,4m3/ tahun (kearah kanan).
Arah Qnetto Littroral Drift

Profil pantai ini akan mencapai equilibrium ketika morfologi garis pantai berubah kemiringannya yaitu
sebesar β= -2.603° (tanda minus menunjukkan perputaran melawan arah jarum jam).

Skema perubahan garis pantai untuk mencapai equillibrium

Anda mungkin juga menyukai