KINEMATIKA
F4401201035
ST08.1
DEPARTEMEN FISIKA
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan
Dapat membuat grafik 𝑥 terhadap 𝑡 pada suatu gerak lurus beraturan dan
menentukan kecepatan serta ketidakpastiannya. Dapat membuat grafik 𝑥 terhadap
1 2
𝑡 pada suatu gerak lurus berubah beraturan dan menentukan percepatan serta
2
Teori Singkat
Kinematika adalah suatu cabang ilmu fisika yang mempelajari konsep dasar
mekanika berupa gerak relatif tanpa memperhatikan objek yang menggerakkan benda
tersebut. Kinematika ini mempelajari gerak sebagai fungsi waktu yang dibagi menurut
dimensi gerak (Haryadi 2016). Dimensi gerak yang digunakan kali ini terjadi pada satu
dimensi saja yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
Gerak lurus beraturan merupakan gerak partikel atau benda dengan lintasan yang
berbentuk garis lurus dan dalam arah yang tetap menempuh jarak yang sama dalam tiap
satuan waktu (Prihatini et al. 2017). Gerak lurus beraturan (GLB) ini memiliki kecepatan
yang tetap, sehingga percepatannya nol. Hal itu disebabkan karena tidak adanya
perubahan kecepatan (kecepatan yang konstan) pada gerak ini. Persamaan posisi untuk
gerak lurus beraturan :
𝑥 = 𝑣𝑡 + 𝑥0
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) merupakan gerak partikel atau benda pada
lintasan yang berbentuk garis lurus dan dengan arah gerak tetap yang menempuh jarak
berubah secara beraturan tiap satu satuan waktu (Prihatini et al. 2017). Gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) ini memiliki kecepatan yang berubah-ubah, sehingga
percepatannya konstan. Hal itu disebabkan karena adanya perubahan kecepatan yang
terjadi secara teratur atau tidak sembarang. Persamaan posisi untuk gerak lurus berubah
beraturan :
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑎𝑠
1
𝑠𝑡 = 𝑠0 + 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
Besaran yang digunakan pada kinematika ini meliputi besaran skalar dan besaran
vektor. Besaran skalar merupakan besaran yang hanya memiliki nilai tunggal dengan
satuannya dan tidak memiliki arah. Jarak dan kelajuan termasuk ke dalam besaran skalar,
karena jarak dan kelajuan hanya menunjukkan seberapa jauh benda tersebut menempuh
sebuah lintasan. Sementara itu, kelajuan memiliki interval waktu yang dibagi waktu
tempuh dari suatu benda ketika menempuh sebuah lintasan. Besaran vektor merupakan
besaran yang memiliki nilai dan satuannya serta memiliki arah. Perpindahan, kecepatan,
dan percepatan termasuk ke dalam besaran vektor. Ketiga besaran ini memiliki hubungan
yang saling terikat satu sama lain (Kurniawan et al. 2019). Perpindahan didefinisikan
sebagai perubahan posisi atau kedudukan suatu benda (dari posisi awal ke posisi akhir)
dalam selang waktu tertentu. Kecepatan merupakan perpindahan yang dilakukan oleh
benda dalam suatu interval waktu. Perubahan dari kecepatan yang dialami benda dalam
selang waktu disebut dengan percepatan (Handhika 2020).
Salah satu konsep percepatan yang sangat dikenal yaitu percepatan gravitasi yang
merupakan akibat dari gaya tarik bumi. Gaya tarik bumi (gravitasi) ini berpengaruh
terhadap benda atau objek yang berada di bumi. Hal itu sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama sir Issac Newton. Konsep Newton tersebut
sangatlah berpengaruh di dunia fisika. Newton berhasil menentukan besar percepatan
gravitasi yaitu sebesar 9.8 m/s2. Posisi ketinggian dan massa benda lah yang merupakan
faktor pengaruh dari percepatan gravitasi, maka dari itu besar percepatan gravitasi tiap
daerah akan berbeda-beda (Astuti 2016).
Data
Posisi Akhir 𝑥𝑖
𝑖 Waktu 𝑡𝑖 (s)
(cm)
1 0.06077 80 𝑣 = 85.6 cm/s 𝑥0 = 74.90 cm
2 0.1181 85 Δ𝑣 = 0.2 cm/s Δ𝑥0 = 0.09 cm
3 0.1771 90
4 0.2333 95
5 0.2926 100
6 0.3508 105
7 0.4106 110
8 0.4659 115
9 0.5265 120
10 0.5881 125
ℎ ± Δℎ 𝐷 ± Δ𝐷 𝑔 ± Δ𝑔
Pengolahan Data
= 0.769 × 228.6
18
= 0.769 × 2.286
0.18
= 0.769 × 12.7
= 9.76 m/s2
2
= √( 228.6 )2 × ( 0.005)2 + ( 0.769 )2 × (0.9×0.05)2 + (0.769×228.6)
4 × (0.9×0.032)2
18 18 18
(0.769 × 2.286)2
= √( 2.286 )2 × (0.005)2 + ( 0.769 )2 × (0.9×0.0005)2 + × (0.9×0.032)2
0.18 0.18 0.184
3,1
= √(161.29 × 0.000025) + (18.25 × 0.0000002) + ( × 0.0008)
0.0010497
= √0.006
= 0.077 m/s2
B. Grafik Percobaan
1. Grafik posisi terhadap waktu pada gerak lurus beraturan
100
Posisi (cm)
80
60
40
20
0
-0,1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
Waktu (s)
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Waktu (s)
Pembahasan
Praktikum dilakukan untuk mendapatkan gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) pada kehidupan nyata menggunakan alat bantu pesawat
adwood untuk GLB dan menggunakan kereta dinamik pada bidang miring untuk GLBB.
Selain pesawat adwood dan kereta dinamik, percobaan tersebut juga dibantu
menggunakan alat sensor gerak dan pencatat waktu. Angka-angka yang dihasilkan dari
percobaan itu kemudian dihitung menggunakan persamaan gerak lurus beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Perhitungan pada praktikum kali ini dibantu
dengan perangkat lunak Microsoft Excel dan penulisannya dibantu dengan perangkat
lunak Microsoft Word.
Berdasarkan percobaan gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) diperoleh hasil percobaan yang disajikan pada tabel dan grafik. Data
yang didapatkan pada tabel merupakan data dari pengamatan berupa 𝑛 buah data
pasangan (𝑥𝑖 , 𝑦1 ). Tabel 3.3 untuk data gerak lurus beraturan (GLB) serta tabel 3.4 dan
tabel 3.5 untuk data gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Persamaan garis lurus akan
didapatkan dari data percobaan tersebut menggunakan metode kuadrat terkecil.
Persamaan dengan metode kuadrat terkecil dapat digantikan dengan persamaan gerak
lurus. Pada metode kuadrat terkecil akan didapatkan nilai a dan b untuk mendapatkan
kemiringan grafik kecepatan melalui grafik posisi terhadap waktu beserta dengan
ketidakpastiannya. Selain itu, dengan membuat grafik dapat ditentukan benda tersebut
bergerak lurus secara beraturan atau bergerak lurus berubah beraturan.
Percobaan kali ini menunjukan bahwa kinematika tidak hanya sekedar teori,
namun kinematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti
gerak lurus beraturan (GLB) yang dipakai pada lintasan kereta api. Walaupun lintasan
kereta api tidak selamanya lurus, namun jika kereta api tersebut bergerak pada lintasan
yang lurus maka kecepatannya akan konstan, sehingga terjadilah gerak lurus beraturan
(GLB). Jarang sekali terjadi keterlambatan pada jadwal kereta api karena semua hal sudah
dapat diperkirakan dengan bantuan teori ini. Pada portal pintu kereta api juga dapat
dimanfaatkan teori dari gerak lurus beraturan (GLB). Portal pintu kereta api biasanya
dibuka-tutup secara manual oleh petugas kereta api. Namun, dengan menerapkan teori
GLB, kecepatan kereta api dapat dihitung dan dapat tersambung dengan sensor cahaya
penggerak portal pintu, sehingga portal pintu pada kereta api dapat dibuka-tutup secara
otomatis (Iqbal 2014). Contoh lain dapat dilihat pada gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) seperti saat mengerem atau mengegas kendaraan. Saat mengerem atau mengegas
kendaraan, kecepatan kendaraaan dapat menjadi semakin berkurang atau semakin
bertambah yang menyebabkan perubahan pada kecepatan. GLBB juga dapat diterapkan
saat bersepeda. Pada saat bersepeda, ada kalanya mengayuh sepeda dengan kecepatan
yang berbeda-beda tergantung dengan medan yang akan di lewati. Jika medan yang di
lewati menanjak, maka kecepatan mengayuh akan bertambah. Sebaliknya jika medan
yang di lewati menurun, maka kecepatan mengayuh akan berkurang.
Simpulan
Pada praktikum kali ini, praktikkan mampu membuat grafik 𝑥 terhadap 𝑡. Grafik
tersebut menunjukkan kecepatan dan ketidakpastiannya dari gerak lurus berubah
beraturan (GLB) yang memiliki kecepatan konstan. Praktikkan juga mampu membuat
1
grafik 𝑥 terhadap 2 𝑡 2 . Grafik tersebut menunjukkan percepatan dan ketidakpastiannya
dari gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang memiliki percepatan konstan. GLB
memiliki kecepatan yang konstan dapat dilihat dari grafiknya berupa garis lurus
horizontal, sedangkan GLBB memiliki percepatan yang konstan dapat dilihat dari
grafiknya berupa garis lurus yang terus naik (positif). Selain itu, pada percobaan kali ini
didapatkan nilai dari hasil perhitungan percepatan gravitasi yang sama nilainya dengan
teori yang sudah ada beserta dengan ketidakpastiannya.
Daftar Pustaka
Astuti IAD. 2016. Pengembangan alat eksperimen penentuan percepatan gravitasi bumi
berdasarkan teori bidang miring berbasis Microcomputer Based Laboratory
(MBL). Faktor Exacta. 9(2): 114-118. doi: 10.30998/faktorexacta.v9i2.788.
Handhika J. 2020. Buku Fisika untuk Mahasiswa. Magetan: CV. AE MEDIA GRAFIKA.
Iqbal. 2014. Penerapan rumus gerak lurus beraturan pada rancangan penutupan portal
pintu kereta api. Lentera. 14(11): 65-70.
Kurniawan BR, Saputri DE, Shoiqin MI. 2019. Analisis pemahaman konsep mahasiswa
pada topik vektor. Efecktor. 6(2): 107-114. doi: 10.29407/e.v6i2.12911.