Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODERN

PENENTUAN JARAK DENGAN MEMANFAATKAN


SINAR LASER

Nama : Muhammad Maulidan


NIM : 1900014043
Prodi/Kelas : Fisika / A

LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2020
PENENTUAN JARAK DENGAN MEMANFAATKAN SINAR LASER

A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari hakikat sinar laser dan kegunaannya.
2. Menentukan jarak dengan metode triangulasi.

B. Alat dan Bahan


1. Laser
2. Busur derajat
3. Meteran

C. Prosedur Percobaan
1. Pertama Menyalakan laser terlebih dahulu kemudian mengatur posisinya sesuai dengan
yang telah ditentukan
2. Menandai titik pertama laser pada dinding
3. Menggeser posisi laser sejauh 5 cm dari posisi semula kemudian mengarahkan kembali
posisi titik laser ke titik pertama yang telah diukur tadi
4. Mengukur derajat sudut yang ada pada busur untuk mencari nilai α
5. Kemudian menggeserkan lagi posisi laser sejauh 10 cm dengan cara yang sama dan
mengulangnya sebanyak 10 data
6. Mengulang lagi posisi laser ke titik 0 kemudian mengukur jarak dari laser ke dinding
dengan menggunakan meteran
7. Terakhir merapikan Kembali alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan

D. Dasar Teori
A. Konsep Jarak dan Perpindahan
Sebuah benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda dalam selang waktu tertentu berubah
terhadap suatu titik acuan yang dianggap diam. Berdasarkan definisi di atas titik acuan atau
koordinat benda dikatakan “diam” terhadap kedudukan benda tersebut jika koordinatnya selalu
tetap meskipun ada perubahan waktu (Giancoli, 2004).
Pengertian diam dan bergerak adalah relatif. Mungkin saja posisi suatu benda diam
terhadap suatu titik acuan, tetapi terhadap titik acuan lain benda itu dikatakan bergerak. Hal ini
disebabkan karena di alam semesta ini tidak ada gerak dengan kerangka acuan yang mutlak
diam. Contohnya seseorang yang mengendarai sepeda motor. Kalau menggunakan titik acuan
motor, maka orang tersebut dapat dianggap diam terhadap motor, tetapi bila titik acuannya
adalah bumi maka orang itu bergerak terhadap bumi.
Pembahasan mengenai benda yang bergerak berhubungan erat dengan besaran jarak dan
perpindahan. Jarak dan perpindahan merupakan dua besaran yang memiliki pengertian berbeda.
Definisi jarak dan perpindahan secara ilmiah, yaitu jarak adalah panjang lintasan yang dila lui
benda, sedangkan perpindahan adalah jarak yang diukur dari titik awal benda ke titik akhir benda
tanpa dipengaruhi lintasan benda (Handayani, 2019).

Dengan kata lain jarak hanya memperhitungkan panjang lintasan yang ditempuh dengan tanpa
memperhatikan arah, sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu
benda dengan memperhatikan arah. Sehingga dalam fisika perpindahan merupakan besaran
vektor sedangkan jarak merupakan besaran skalar. Jadi kedua besaran tersebut berbeda. Dalam
kehidupan sehari-hari kedua istilah tersebut seringkali dipertukarkan artinya namun besaran jarak
lah yang sering dipergunakan. Sebagai contoh, Eka berangkat dari Bandung menuju Sumedang
maka jarak tempuh Eka adalah sama dengan jarak Bandung ke Sumedang. Apabila kita
membicarakan perpindahan, kita perlu mengetahui arah perpindahan tersebut. Misalnya
perpindahan dari sebuah titik acuan menuju arah Timur diambil sebagai harga positif maka
perpindahan kearah Barat haruslah berharga negatif. Jadi perpindahan dapat berharga positif atau
negatif bergantung pada titik acuannya. Di dalam koordinat kartesian atau koordinat dengan
sumbu-x dan sumbu-y, perpindahan dapat dituliskan dalam arah sumbunya masing-masing.
Perpindahan ke arah sumbu positif mempunyai nilai positif sedangkan perpindahan ke sumbu
negatif mempunyai nilai negatif (Halliday, 1997).

B. Sinar Laser

Laser mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh sumber cahaya lain. Sifat-sifat khas laser
antara lain kesearahan, intensitas, monokromatis, dan koherensi. Laser He-Ne merupakan jenis
laser gas yang ditimbulkan oleh molekul dan atom netral. Laser ini dapat berosilasi pada panjang
gelombang 0,633 µm, 1,15 µm (laser gas yang pertama kali berosilasi), dan 3,39 µm.

Laser mainan yang banyak beredar di pasaran adalah salah satu jenis laser dioda yang
memiliki panjang gelombang tertentu. Laser dioda yang dipakai pada penelitian ini adalah laser
dioda berspektrum warna merah. Laser dioda merupakan laser yang paling banyak aplikasinya
dibandingkan laser jenis lainnya karena laser dioda tersedia secara komersial dengan berbagai
panjang gelombang, bentuk yang kompak, daya yang besar dan harga yang relatif murah.
Namun, laser dioda memiliki kekurangan berupa bentuk berkasnya yang eliptikal dan panjang
gelombang mudah berubah karena perubahan lingkungan (Minarni et al., 2013).

Laser adalah cahaya yang diperkuat dengan cara menstimulasi radiasi yang terjadi pada sebuah
sumber cahaya. Cahaya yang dihasilkan akan direfleksikan secara berulang-ulang sehingga pada
suatu keadaan akan dikeluarkan dalam bentuk sinar yang fokus terhadap suatu objek.

Gambar 1. Mekanisme Laser

(Kurniawan, 2019)

C. Proses Terjadinya Laser

Terjadinya laser sudah diramalkan jauh hari sebelum dikembangkannya mekanika kuantum.
Pada tahun 1917, Albert Einstein mempostulatkan pancaran imbas pada peristiwa radiasi agar
dapat menjelaskan kesetimbangan termal suatu gas yang sedang menyerap dan memancarkan
radiasi. Menurut dia ada 3 proses yang terlibat dalam kesetimbangan itu, yaitu : serapan,
pancaran spontan (disebut fluorensi) dan pancaran terangsang ( atau lasing dalam bahasa
Inggrisnya, artinya memancarkan laser). Proses yang terakhir biasanya diabaikan terhadap yang
lain karena pada keadaan normal serapan dan pancaran spontan sangat dominan. (Satoto,
Dwi.2007)

E. Data Percobaan

No SL (m) α(o) L (m)


1 4.182 89 0.05
2 4.182 88 0.1
3 4.184 87 0.15
4 4.18 87 0.2
5 4.186 86 0.25
6 4.188 85 0.3
7 4.188 84 0.35
8 4.184 83.5 0.4
9 4.182 83 0.45
10 4.186 82.5 0.5

F. Analisis Data dan Pembahasan

SL Percobaan
No SL (m) 𝑆𝑳 − ̅̅̅
𝑆𝑳 ̅̅̅𝑳 )𝟐
(𝑆𝑳 − 𝑆
1. 4.182 - 0,0022 0,00000484
2. 4.182 - 0,0022 0,00000484
3. 4.184 - 0,0002 0,00000004
4. 4.18 - 0,0042 0,00001764
5. 4.186 0,0018 0,00000324
6. 4.188 0,0038 0,00001444
7. 4.188 0,0038 0,00001444
8. 4.184 - 0,0002 0,00000004
9. 4.182 - 0,0022 0,00000484
10. 4.186 0,0018 0,00000324
∑ 41,842 0 0,0000676

Σ𝑆 41,842
𝑆̅𝐿 = 𝐿 = = 4,1842 m
𝑛 10
̅̅̅
Σ(𝑆𝑳−𝑆 𝑳)
𝟐 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔𝟕𝟔 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔𝟕𝟔
𝑆𝐿 = √
𝑆̅̅̅
𝑛(𝑛−1)
=√
10(10−1)
=√
90
= √0,00000075111 = 0,00086667 m

Sehingga diperoleh nilai SL percobaan beserta ralatnya sebagai berikut :


SL = 4,1842 ± 0,0009 m

Sedangkan nilai SL perhitungan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :v


sin 𝛼
𝑆𝐿 = 𝐿
sin(90−𝛼)
sin𝛼 sin89◦
 𝑆𝐿1 = 𝐿 = 0,05 = 0,05 x 57,1314286 = 2,85657143 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 89◦)
sin𝛼 sin88◦
 𝑆𝐿2 = 𝐿 = 0,1 = 0,1 x 28,6361032 = 2,86361032 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 88◦)
sin𝛼 sin 87◦
 𝑆𝐿3 = 𝐿 = 0,15 = 0,15 x 19,0936902 = 2,86405353 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 87◦)
sin𝛼 sin87◦
 𝑆𝐿4 = 𝐿 = 0,2 = 0,2 x 19,0936902 = 3,81873804 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 87◦)
sin𝛼 sin 86◦
 𝑆𝐿5 = 𝐿 ( = 0,25 ( = 0,25 x 14,2922636 = 3,5730659 m
sin 90−𝛼 ) sin 90◦− 86◦)
sin𝛼 sin85◦
 𝑆𝐿6 = 𝐿 = 03 = 0,3 x 11,4243119 = 3,42729357 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 85◦)
sin𝛼 sin 84◦
 𝑆𝐿7 = 𝐿 = 0,35 = 0,35 x 9,51674641 = 3,33086124 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 84◦)
sin𝛼 sin83,5◦
 𝑆𝐿8 = 𝐿 = 0,4 = 0,4 x 8,77738516 = 3,51095406 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 83,5◦)
sin 𝛼 sin83◦
 𝑆𝐿9 = 𝐿 = 0,45 = 0,45 x 8,14191961 = 3,66386382 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 83◦)
sin 𝛼 sin 82,5◦
 𝑆𝐿10 = 𝐿 = 0,5 = 0,5 x 7,59693487 = 3,79846744 m
sin(90−𝛼) sin(90◦− 82,5◦)

SL Perhitungan
No SL (m) 𝑆𝐿 − ̅̅̅
𝑆𝐿 ̅̅̅𝐿 )2
(𝑆𝐿 − 𝑆
1. 2,857 - 0,5138 0,26399044
2. 2,864 - 0,5068 0,25684624
3. 2,864 - 0,5068 0,25684624
4. 3,819 0,4482 0,20088324
5. 3,573 0,2022 0,04088484
6. 3,427 0,0562 0,00315844
7. 3,331 - 0,0398 0,00158404
8. 3,511 0,1402 0,01965604
9. 3,664 0,2932 0,08596624
10. 3,798 0,4272 0,18249984
∑ 33,708 0 1,3123156

Σ𝑆 33,708
𝑆̅𝐿 = 𝐿 = = 3,3708 m
𝑛 10

̅̅̅
Σ(𝑆𝑳−𝑆 𝑳)
𝟐 𝟏,𝟑𝟏𝟐𝟑𝟏𝟓𝟔 𝟏,𝟑𝟏𝟐𝟑𝟏𝟓𝟔
𝑆𝐿 = √
𝑆̅̅̅
𝑛(𝑛−1)
=√
10(10−1)
=√
90
= √0,0145812844 = 0,120752989 m
Sehingga diperoleh nilai SL perhitungan beserta ralatnya sebagai berikut :
SL = 3,3708 ± 0,1208 m
Sedangkan nilai ralat relatifnya dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝑆𝐿 𝑝𝑒𝑟𝑐. − 𝑆𝐿 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
%𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100%
𝑆𝐿 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

4,1842 −3,3708
=|
3,3708
| × 100% = 24 %

G. Kesimpulan

1. Laser (singkatan dari Bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission


of Radiation) merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik,
biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal,
melalui proses pancaran terstimulasi. Pancaran laser biasanya tunggal,
memancarkan foton dalam pancaran koheren. Laser juga dapat dikatakan efek dari mekanika
kuantum.

Dalam kehidupan sehari-hari, laser digunakan pada berbagai bidang. Dalam penggunaannya,
energi laser yang terpancar tiap satuan waktu dinyatakan dengan orde dari beberapa mW(Laser
yand digunakan dalam system audio laser disk) sampai dengan beberapa MW(Laser yang
digunakan untuk senjata). Besarnya energi laser yang dipilih bergantung pada penggunaannya.
Pemanfaatan sinar laser misalnya pada bidang kedokteran, pelayanan (jasa), industri, astronomi,
fotografi, elektronika, dan komunikasi.

 Dalam bidang kedokteran dan kesehatan, sinar laser digunakan antara lain untuk
mendiagnosis penyakit, pengobatan penyakit, dan perbaikan suatu cacat serta
penbedahan.
 Pada bidang industri, sinar laser bermanfaat untuk pengelasan, pemotongan lempeng
baja, serta untuk pengeboran.
 Pada bidang astronomi, sinar laser berdaya tinggi dapat digunakan untuk mengukur
jarak Bumi Bulan dengan teliti.
 Dala bidang fotografi, laser mampu menghasilkan bayangan tiga dimensi dari suatu
benda, disebut holografi.
 Dalam bidang elektronika, laser solid state berukuran kecil digunakan dalam system
penyimpanan memori optik dalam computer.
 Dalam bidang komunikasi, laser berfungsi untuk memperkuat cahaya sehingga dapat
menyalurkan suara dan sinyal gambar melalui serat optik.
2. Dari data yang telah diolah, melalui praktikum penentuan jarak menggunakan sinar laser
diperoleh beberapa data yakni sebagai berikut : Untuk nilai SL secara percobaan didapatkan nilai
sebesar 4,1842 m dengan nilai ralat sebesar 0,00086667 m. Sedangkan untuk nilai SL secara
perhitungan diperoleh nilai sebesar 3,3708 m dengan nilai ralat sebesar 0,120752989 m. Selain
itu dari data percobaan juga didapatkan nilai % ralat relatif sebesar 24 %. Hal menunjukkan
bahwa angka ralat antara S L secara percobaan dan perhitungan tidak terlalu jauh berbeda dan
minim kesalahan pada proses pengambilan datanya.

H. Daftar Pustaka

- Giancoli, D.C. (2004). Physics volume I. New Jersey : Prentice Hall

- Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin Sucipto.
Jakarta: Erlangga.

- Handayani, dkk. (2019). Pemahaman Konsep Mahasiswa Dalam Menentukan Posisi,


Jarak Tempuh, dan Perpindahan. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Integrasinya,
121-125.

- Kurniawan, H. (2019). Potensi Laser (Light Amplification by Stimulated of Radiation)


Sebagai Pendeteksi Bakteri (Studi Awal Detektor Makanan Halal). Jurnal Ilmiah
Pendidikan Elektro, 1-10.

- Minarni, et al. 2013. Pengukuran Panjang Gelombang Cahaya Laser Dioda Mengunakan
Kisi Difraksi Refleksi dan Transmisi. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
167-171.

- Satoto.Dwi. Dkk.2007. Studi Interferometer Fabry-Perot untuk Pengukuran Panjang


Gelombang Cahaya.UNDIP. Semarang, 4:179-182

Anda mungkin juga menyukai