Atau
𝑇 2 𝑚𝑔𝑑2
𝐼=
4𝜋 2 4𝐿
III. ALAT DAN BAHAN
1. Batang yang telah siap digantungkan dengan tali
2. Mistar
3. Stopwatch
4. Timbangan
V. HASIL PENGAMATAN
( t ) => waktu 15 kali osilasi (detik) M
NO d ( cm ) L ( cm )
1 2 3 4 5 ( gr )
1. 60 20 13.66 13.60 13.66 13.50 13.43
2. 60 25 15.40 15.46 15.74 15.61 15.85
0.0416
= √5 (5−1) = 0.0456
2. Percobaan 2
NO X ̅
𝒙 ̅)
(X- 𝒙 ̅) 2
(X-𝒙
1. 15.40 -0.212 0.04
2. 15.46 -0.152 0.02
3. 15.74 15.612 0.128 0.016
4. 15.61 -0.002 0.000004
5. 15.85 0.238 0.056
Jumlah 0.132004
0.132004
= √ 5 (5−1) = 0.081
0.1082
= √5 (5−1) = 0.07
4. Percobaan 4
NO X ̅
𝒙 ̅)
(X- 𝒙 ̅) 2
(X-𝒙
1. 18.02 -0.068 0.0046
2. 18.18 0.092 0.008
3. 18.14 18.088 0.052 0.0027
4. 18.44 0.352 0.12
5. 17.66 -0.428 0.183
Jumlah 0.3183
0.3183
= √5 (5−1) = 0.126
0.091
= √5 (5−1) = 0.067
0
= √1 (1−1) = 0
0
. 100% = 0% Kesalahan
20
0
= √1 (1−1) = 0
0
. 100% = 0% Kesalahan
25
3. Percobaan 3
NO L 𝒍̅ (L- 𝒍̅) (L-𝒍̅) 2
1. 30 30 0 0
Jumlah 0
0
= √1 (1−1) = 0
0
. 100% = 0% Kesalahan
30
4. Percobaan 4
NO L 𝒍̅ (L- 𝒍̅) (L-𝒍̅) 2
1. 35 35 0 0
Jumlah 0
0
= √1 (1−1) = 0
0
. 100% = 0% Kesalahan
35
0
= √1 (1−1) = 0
0
. 100% = 0% Kesalahan
40
0
= √1 (1−1) = 0
0
. 100% = 0% Kesalahan
500
= 10,29 kg m2
2. Percobaan II :
t̅2 . m . g . d2
I = 4𝜋 2 .4 𝐿
(15,612)2 ∙ 0,5 ∙(9,8) . (0,6)2
= 4 (3,14)2 ∙ 4(0,25)
(239,05) ∙(0,5)∙(9,8) ∙ (0,36)
= (4) ∙ (9,8596) ∙ (4) ∙ (0,25)
421,685
= 39,4384
= 10,69 kg m2
3. Percobaan III :
t̅2 . m . g . d2
I = 4𝜋2 .4 𝐿
(16,84)2 . 0,5 . 9,8 . (0,6)2
= 4 ∙ (3,14)2 ∙ 4 ∙ (0,3)
(283,5856) ∙(0,5)∙ (9,8) ∙ (0,36)
= (4)∙ (9,8596) ∙ (4)∙ (0,3)
500,244998
= 47,32608
= 10.57 kg m2
4. Percobaan IV :
t̅2 . m . g . d2
I= 4𝜋 2 .4 𝐿
(18.088)2 ∙ 0,5 ∙(9,8) . (0,6)2
= 4 (3,14)2 ∙ 4(0,35)
(327,17) ∙(0,5)∙(9,8) ∙ (0,36)
= (4) ∙ (9,8596) ∙ (4) ∙ (0,35)
577,12
= 56,791
= 10,16 kg m2
5. Percobaan V :
t̅2 . m . g . d2
I= 4𝜋 2 .4 𝐿
(19,1)2 ∙ 0,5 ∙(9,8) . (0,6)2
= 4 (3,14)2 ∙ 4(0,4)
(364,81) ∙(0,5)∙(9,8) ∙ (0,36)
= (4) ∙ (9,8596) ∙ (4) ∙ (0,4)
643,5248
= 63,10144
= 10,19 kg m2
VI.3. Grafik
10.7
Nilai Dalam Saruan Masing-Masing
10.69
10.6
10.57
10.5
Inersia
10.4
10.3 10.29
10.2 10.19
10.16
10.1
0 1 2 3 4 5 6
VI.4. Tugas
1. Mengapa sudut osilasi batang harus kecil ?
Jawab : Tujuannya supaya nilai sin 𝛼 mendekati atau sama
dengan 𝛼 sehingga terjadi getaran harmonik. Sudut osilasi batang
harus kecil agar menghasilkan periode yang besar dan
mempermudah batang dalam berosilasi. Jika sudut simpangannya
besar maka batang akan sulit berosilasi karena bisa menyentuh
tiang samping tempat tali digantungkan. Semakin dekat poros
dengan pusat massa batang maka semakin kecil jarak osilasinya.
Pada saat poros tepat di titik pusat massanya maka benda tidak
berosilasi sama sekali.
2. Jika yang divariasikan adalah lebar tali, bagaimana cara mendapatkan
I?
Jawab : Jika yang divariasikan adalah jarak antar tali maka
cara mendapatkan momen inersia (I) dengan menggunakan rumus :
T 2 mgd 2
I
4 2 4 L
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan beberapa percobaan mengenai
osilasi batang, seperti yang telah kita ketahui bahwa osilasi batang adalah gerak
periodik yang disimpangkan dengan sudut 𝜃 dari posisi kesetimbangannya yang
bergerak bolak-balik dengan lintasan yang sama pada benda tegar (batang).
Adapun tujuannya adalah untuk mengukur atau menentukan momen inersia atau
momen kecendurungan batang untuk tetap berada pada posisinya/
kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya ( tetap diam atau
bergerak).
Adapun peralatan yang kami gunakan antara lain adalah sebagai berikut :
batang yang telah di gantungkan pada penyangga, tali, mistar, stopwatch,
timbangan. Kemudian kami melakukan percobaan dengan mengukur dahulu
berat batang yang kami gunakan, kemudian kami gantungkan batang yang telah
di ketahui massanya tersebut dengan menentukan panjang tali (L) yang berbeda,
dan tetap menggunakan jarak antara tali (D) dengan jarak yang sama, kemudian
batang kami ayunkan pada masing-masing panjang tali (L) sebanyak 5 kali
untuk mengetahui akurasi atau tingkat kebenaran praktikum dengan sudut di
bawah 100 dan besar kecilnya sudut yang kita buat akan mempengaruhi gaya dan
waktu yang di timbulkan. Setiap ayunan kami mengamati periode atau waktu
yang di perlukan oleh batang untuk melakukan 15 kali osilasi.
Dari percobaan ini kami memperoleh hasil sebagai berikut, pada variasi
panjang yang pertama yaitu 20 cm kami memperoleh hasil : 13.66, 13.60, 13.66,
13.50, 13.43 dengan demikian di temukan rata-ratanya yaitu 13,57, kemudian di
variasi ke-2 yaitu dengan panjang tali 25 cm mendapat hasil : 15.40, 15.46,
15.74, 15.61, 15.85 dengan rata-rata 15.612, di percobaan ke-3 kami mendapatkan hasil
: 16.68, 16.88, 16.89, 16.68, 17.07 dan rata-rata 16.84, pada percobaan ke-4
mendapat : 18.02, 18.18, 18.14, 18.44, 17.66 dan rata-rata 18.088, kemudian di
pengukuran waktu yang di perlukan untuk 15 kali osilasi yang terakhir kami
mendapatkan hasil : 18.95, 19.24, 18.96, 19.27, 19.08 dan rata-rata 19.1.
Untuk menghitung periodenya dapat menggunakan persamaan berikut :
T 2 mgd 2
I
4 2 4 L
VIII. KESIMPILAN
Dari analisa dan hasil pengukuran di atas dapatlah di tarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hubungan antara panjang tali (L) dengan periodenya (P) adalah berbanding
lurus, sehingga semakin panjang tali akan semakin banyak waktu yang di
perlukan batang melakukan osilasi.
2. Sudut yang di gunakan untuk mengayunkan batang haruslah di bawah 100
karena sudut akan mempengaruhi besar waktu yang di perlukan.
3. Momen inersia batang di pengaruhi oleh panjang tali, jarak antara tali, besar
sudut simpangann dan massa batang tersebut.
4. Osilasi adalah gerak bolak-balik benda di sekitar suatu titik setimbang
dengan lintasan yang sama secara periodik (berulang dalam rentang waktu
yang sama)
IX. DAFTAR PUSTAKA
1. Halliday, David.1999.”FISIKA”.Erlangga, Jakarta.
2. Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1.Jakarta: Erlangga
3. Foster, B. 2006. Terpadu Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.
4. David, H. & Robert, R. 1991. Fisika Jilid 1.Terjemahan oleh Pantur Silaban
& Erwin Sucipto. Jakarta:Erlangga