Anda di halaman 1dari 10

MODUL 2

MOMEN INERSISA BENDA

Nama Praktikan : Rayshal waffa Nuhamsyah Ruhiat

NIM : 102321050

Kelas : CE 1 A

Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2021

Pimpinan Praktikum :
I.INTISARI

Praktikum Modul 2 yang berjudul Momen Inersia Benda, bertujuan untuk memahami
konsep momen inersia benda, dan dapat menentukan momen inersia benda,menentukan
simpangan dan periode pada alat momen inersia benda. Praktikum ini dilakukan dengan cara
menghgitung, Jika momen inersia besar maka benda akan sulit untuk melakukan perputaran dari
keadaan diam dan semakin sulit berhenti ketika dalam keadaan berotasi, itu sebabnya momen
inersia juga disebut sebagai momen rotasi). Besar momen inersia pada silinder pejal dapat dicari
dengan persamaan 1 :

I = kMR2

Dimana : I adalah momen inersia (Kg.m2) , k merupakan konstanta dari bentuk benda, m
adalah massa benda (kg) dan R2 merupakan jari-jari dari diameter benda, -Pengukuran konstantan
pegas spiral Menggantungkan beban pada alat momen inersia dengan masa beban Diamati besar
sudut simpangan yang terjadi dan ulangi langkah yang sama untuk massa beban lainnya,

Penentuan periode alat Pencacah waktu dinyalakan, kemudian pilih mode cycle, setelah
itu alat disimpangkan sejauh 180°, kemudian banyaknya cycle diatur sebanyak 10 kali. Hasil
yang tertera di pencacah waktu merupakan waktu untuk 10 getaran,kemudian pengukuran
dilakukan 10 kali dengan langkah yang sama

Pengukuran momen inersia benda

Pencacah waktu dinyalakan dengan mode cycle. Kemudian diletakan salah satu benda diatas alat
momen inersia contohnya silinder pejal,Kemudian Disimpangkan sejauh 180°,lalu banyaknya
cycle diatur sebanyak 10 kali, Hasil yang tertera di pencacah waktu dicatat sebagai waktu 10
getaran,lalu pengukuran setiap benda dilakukan sebanyak 10 kali,kemudian ulangi dengan benda
yang lainnya

Momen inersia secara teori dapat dihitung berdasarkan I = ∫ r2 dm , sedangkan momen


inersia secara percobaan dapat dihitung menggunakan hubungan I = T2K / 4π2 ,dimana T adalah
perioda dalam satuan detik dan K adalah konstanta pegas torsional dalam satuan N.m / Radian

Kata Kunci : ,Gerak Rotasi dan translasi,Momen Inersia,Benda Tegar


II. PENDAHULUAN

2.1 Tujuan

1. Memahami konsep momen inersia benda

2. Menentukan simpangan alat momen inersia untuk setiap penambahan beban

3. Menentukan periode dari alat momen inersia

4. Menentukan simpangan alat momen inersia untuk setiap gaya

5. Dapat menentukan momen inersia benda

2.2 Dasar Teori

Fisika sebagai ilmu adalah produk dari menghasilkan proposisi, asumsi, konsep, hukum, dan
teori. Fisika juga dapat dianggap sebagai suatu proses, sehingga produk fisika diperoleh dalam
proses ilmiah yang meliputi pengamatan, asumsi/hipotesis, penelitian/eksperimen, kesimpulan
dan publikasi. (Yusuf, 2015)

Fisika sebagai ilmu adalah produk dari generasi pernyataan, asumsi, konsep, hukum dan teori.
Fisika juga dapat dianggap sebagai proses dimana suatu produk fisik diperoleh melalui proses
ilmiah yang meliputi pengamatan, asumsi/hipotesis, penelitian/eksperimen, penalaran, dan
publikasi. Kegunaan utama dari kedua gerak ini adalah gerak menggelinding suatu benda seperti
roda atau roda, dimana semua titik pada roda tersebut bergerak dengan kecepatan sudut yang
sama. (Halliday, Resnick, & Walker, 2010)

Gerak rotasi dan translasi tidak dapat dipisahkan dari momen inersia. Ini karena momen inersia
adalah turunan yang dipengaruhi oleh jari-jari benda maka kecepatan sudut benda dapat berputar
(Riswanto, 2014)

Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi pada porosnya, momen
inersia juga disebut sebagai besaran pada gerak rotasi yang analog dengan massa pada gerak
translasi. (Zhang,2014)

Jika momen inersia besar maka benda akan sulit untuk melakukan perputaran dari keadaan diam
dan semakin sulit berhenti ketika dalam keadaan berotasi, itu sebabnya momen inersia juga
disebut sebagai momen rotasi. (Rivia,2016). Setiap benda tegar bergerak melingkar di masing-
masing titik partikel geraknya, hal ini merupakan acuan tertentu yang dapat ditentukan dengan
momen inersia. ( Sahala S, 2013). Besar momen inersia pada silinder pejal dapat dicari dengan
persamaan 1 :

I = kMR2
Dimana : I adalah momen inersia (Kg.m2) , k merupakan konstanta dari bentuk benda, m adalah
massa benda (kg) dan R2 merupakan jari-jari dari diameter benda (Hajderi,2012)

Momen inersia pada suatu benda tegar dapat ditentukan massa dan dimensi fisiknya, baik dengan
cara matematis maupun eksperimen. Metode eksperimen dapat dilakukan sebagai pembuktian
sebuah konsep mengenai momen inersia, besar-besaran yang terukur dan mempengaruhi nilai
momen inersia (Hara, 2012).

2.3 Daftar Peralatan

Alat dan momen inersia 1 set


Bola pejal, silinder pejal, silinder berongga, @ 1 buah
piringan 213,
piringan 174 dan kerucut pejal
Jangka sorong atau penggaris 1 buah
Gerbang cahaya (Photo Gate) 1 buah
Pencacah waktu (Timer counter AT 01) 1 buah

2.4 Prosedur

-Pengukuran konstantan pegas spiral

1. Menggantungkan beban pada alat momen inersia dengan masa beban

2. Diamati besar sudut simpangan yang terjadi dan ulangi langkah yang sama untuk massa beban
lainnya

-Penentuan periode alat

1. Pencacah waktu dinyalakan, kemudian pilih mode cycle, setelah itu alat disimpangkan sejauh
180°, kemudian banyaknya cycle diatur sebanyak 10 kali.

2. Hasil yang tertera di pencacah waktu merupakan waktu untuk 10 getaran,kemudian


pengukuran dilakukan 10 kali dengan langkah yang sama

-Pengukuran momen inersia benda

1. Pencacah waktu dinyalakan dengan mode cycle.

2.Kemudian diletakan salah satu benda diatas alat momen inersia contohnya silinder pejal

3.Kemudian Disimpangkan sejauh 180°,lalu banyaknya cycle diatur sebanyak 10 kali

4.Hasil yang tertera di pencacah waktu dicatat sebagai waktu 10 getaran,lalu pengukuran setiap
benda dilakukan sebanyak 10 kali,kemudian ulangi dengan benda yang lainnya
III. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Pengukuran Dimensi Benda

Tabel 2.3. Pengukuran Dimensi Benda


Diameter Dalam
No Nama Benda Massa (kg) Diameter luar (m) (m)
1 Bola Pejal 5.00E-01 112,15 -
2 Silinder Pejal 5.00E-01 97,80 -
Silinder
3 Berongga 5.00E-01 74,1 64,15
Piringan Pejal
4 213 5.00E-01 17,5 -
Piringan Pejal
5 174 5.00E-01 20,5 -
6 Kerucut Pejal 5.00E-01 152,15 -

Konstanta Pegas Spiral Pada Alat Momen Inersia

Tabel 2.4 Simpangan Alat Momen inersia untuk setiap penambahan beban

Repetisi Pengukuran
M Beban (g) Simpangan (°) θ rata-rata (°)
1 2 3
50 θ1 10 10 10 1.00E+01
60 θ2 23 15 17 1.83E+01
80 θ3 32 25 26 2.77E+01
100 θ4 40 35 40 3.83E+01
150 θ5 50 60 65 5.83E+01
200 θ6 80 90 95 8.83E+01

Tabel 2.5 Perioda diri alat momen inersia, To

Waktu 10 get (s) Perioda diri, To


t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 Waktu rata-rata (s) (s)
9.427 8.344 7.369 7.112 6.217 6.251 6.222 10.310 7.653 6.631 7.554 0.755
Tabel 2.6 Simpangan alat momen inersia untuk setiap gaya

M (kg) F (N) τ (Nm) θ rata-rata (°) θ rata-rata (rad)


0.05 4.802 0.216 10.00 0.17
0.06 5.762 0.259 18.33 0.32
0.08 7.683 0.346 27.67 0.48
0.10 9.604 0.432 38.33 0.67
0.15 14.406 0.648 58.33 1.02
0.20 19.208 0.864 88.33 1.54
R= 0.045 m g= 9.8 m/s2

Momen Inersia Benda


Tabel 2.7 Waktu 10 getaran untuk setiap benda

Waktu 10 Getaran (s)


Perioda (s)
Nama Benda t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 Waktu rata-rata
Bola Pejal 9943.000 12.150 9837.000 11.090 10.510 10.540 9687.000 11.810 10.090 10.780 29534.268 2953.427
Silinder Pejal 10.120 12.450 12.080 11.700 7600.000 11.680 11.730 10.020 8735.000 8843.000 17299.080 1729.908
Berongga
Piringan Pejal 13.630 11.160 11.370 11.430 11.710 10.380 13.500 9598.000 11.210 11.630 9693.553 969.355
213 Pejal
Piringan 17.90 17.33 15.91 16.57 15.80 15.21 17.42 12.53 14.66 16.32 144.962 14.496
174 16.35 15.67 17.01 18.58 17.70 16.66 17.27 16.36 17.14 16.15 154.355 15.436
Kerucut Pejal 11.63 12.05 12.73 12.32 10.91 11.46 10.44 10.73 11.14 10.40 104.450 10.445

Tabel 2.8. Momen Inersia Benda

Nama Benda Iteori (kg.m^2) I (kg.m^2) KSR (%)


Bola Pejal 0,062888 1.036799 1546.64
Silinder Pejal 0,059780 1.010649 1590.61
BeronggaPejal
Piringan 0,137198 1.412330 929.41
213
Piringan Pejal 0,001914 3.644975 190331.32
174 0,005253 4.204160 79931.59
Kerucut Pejal 0,085811 1.335922 1438.88
Pengolahan Data
IV. PEMBAHASAN

1.Pada percobaan modul 2,benda-benda memiliki massa yang sama (hampir sama).Bagaimana :
karen pada awal perhitungan massanya sudah di tentukan pada awal pengolahan data

2.Mengapa periode setiap benda memiliki nilai yang berbeda ! : karena setiap benda memiliki
perbedaanya masing masing entah itu nilai diameternya,massanya dan juga nilai getarannya

3.Apa yang anda ketahui mengenai momen inersia sebuah benda? : menurut saya momen inersia
sebuah benda adalah ukuran benda yang berotasi pada porosnya dan dipengaruhi oleh jari-
jari,berbentuk sama namun mommen inersianya bermacam-macam karena pengaruh jari-
jari,semakin besar jari-jarinya semakin besar pula momen inersianya

4.Bagaimana perbandingan antara I teori dan I percobaan ? Jelaskan : Momen inersia secara teori
dapat dihitung berdasarkan I = ∫ r2 dm , sedangkan momen inersia secara percobaan dapat
dihitung menggunakan hubungan I = T2K / 4π2 ,dimana T adalah perioda dalam satuan detik dan
K adalah konstanta pegas torsional dalam satuan N.m / Radian.

V. KESIMPULAN

Kesimpulannya setelah melakukan praktikum modul 2 yang berjudul Momen Inersia


Benda kami (praktikan) dapat memahami konsep momen inersia benda dan dapat menentukan
momen inersia benda,selain itu kami juga dapat memahami perioda setiap benda yang memiliki
nilai yang berbeda dan juga simpangannya.

VI. REFERENSI

Hajderi, A. (2012). Case Study on Determination of Inertia Moments of Details with Complex
Shapes. Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS , 12 (6), 241-244.

Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2010). Fisika Dasar 1 Edisi 7 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Hara, Y. (2012). Moment of Inertia Dependence of Vertical AxisWind Turbines in. International
Journal of Rotating Machinery , 1-13.

Riswanto. (2014). Penentuan Koefisien Momen Inersia Bola Pejal Melalui Video Gerak.
Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY (p. 31). Yogyakarta: HFI.

Rivia, N. (2016). Pembuatan Alat Ukur Momen Inersia Benda Digital Menggunakan Sensor
Optocoupler. Pillar Of Physics , 8, 81-88.

Sahala S., S. (2013). Penentuan Inersia Benda Tegar Dengan Bandul Fisis. PendidikaMatematika
Dan IPA , 4 (2), 36-42.
Yusuf, K. (2015). Penentuan Momen Inersia dengan Video Analisis. 1, pp. 1-6. Wonosobo:
SNFPF.

Zhang, C. (2014). Moment Of Inertia Measurement Based On Displacement Sensor. Bio


Technology An Indian Journal , 10 (13), 7501-7505.

Anda mungkin juga menyukai