Anda di halaman 1dari 9

MODUL 02

MOMEN INERSIA BENDA

Nama Praktikan : Muhammad Didane Wira Hudaya


NIM : 104121046
Kelas : CV1
Tanggal Praktikum : 25-10-2021
Pimpinan Praktikum : Isna Rizkydianita
I. INTISARI
Suatu benda dapat melakukan gerak melingkar jika pada benda tersebut bekerja
sebuah momen gaya. Akibat momen gaya inilah timbul gerak rotasi dari gerak rotasi terjadi
percepatan sudut, kecepatan sudut dan momen inersia serta momen gaya (torka).
Momen gaya merupakan ukuran resistensi atau kelembapan suatu benda terhadap
perubahan dalam gerak rotasi. Sedangkan momen inersia adalah gaya yang diberikan oleh
benda untuk mempertahankan kecepatan awalnya.
Momen inersia adalah sifat yang dimiliki oleh sebuah benda untuk mempertahankan
posisinya dari gerak rotasi. Seperti penerapan dari momen inersia adalah tongkat golf yang
hendak diayunkan oleh pemainnya.
Suatu benda dapat melakukan rotasi jika pada benda tersebut berkerja sebuah momen
gaya. Dalam teori fisika dasar, dirumuskan bahwa momen inersia sama dengan hasil kali
massa benda dengan kuadrat jari-jari benda.
Prinsip momen inersia sangat banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari,
khususnya pada benda yang bergerak rotasi. Oleh karena itu dilakukanlah percobaan ini
untuk memahami lebih dalam mengenai momen inersia serta dapat megaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.

II. TUJUAN PERCOBAAN


1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh diameter, massa, dan tinggi benda
terhadap momen inersianya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara periode dengan momen inersia.
3. Mahasiswa dapat menghitung momen inersia dari bola pejal, silinder berongga,
silinder berongga, dan kerucut pejal
4. Mahasiswa dapat memahami konsep dari momen inersia benda

III. DAFTAR ALAT-ALAT PERCOBAAN

NO ALAT DAN BAHAN JUMLAH


1. Alat pengukur momen inersia 1 Set
2. Neraca 1 Buah
3. Stopwatch 1 Buah
4. Gerbang Cahaya 1 Buah
5. Bola Pejal 1 Buah
6. Silinder berongga 1 Buah
7. Kerucut Pejal 1 Buah
8. Jangka Sorong 1 Buah
9. Penggaris 1 Buah
10. Silinder Pejal 1 Buah
IV. DASAR TEORI
Momen inersia merupakan ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap
porosnya. Momen Inersia juga bisa didefinisikan sebagai suatu besaran yang memperhatikan
tentang usaha suatu sistem benda untuk menentang gerak rotasinya di simbolkan dengan I.
Jika suatu benda yang bebas berputar terhadap sebuah sumbu mengalami kesulitan untuk
diputar, momen inersianya terhadap sumbu itu besar. Momen inersia berperan dalam
dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, serta menentukan hubungan antara
momentum sudut, kecepatan sudut, dan juga momen gaya.
Momen kelembaman adalah ukuran ke inersiaan benda terhadap perubah
gerak rotasi. Perubah gerak rotasi ialah gaya pemutar yang disebut momen gaya atau torka.
Momen inersia mempunyai sifat kesetaraan dengan massa benda pada gerak translasi.
Inersia ialah kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya untuk tetap diam
atau bergerak. Begitu juga dengan bumi yang selalu dalam keadaan berotasi dan juga
memiliki inersia yang besar. Jadi Momen Inersia bisa didefinisikan ukuran dari besarnya
kecenderungan berotasi yang ditentukan oleh keadaan benda atau partikel penyusunnya.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan kali ini
VI. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Konstanta Pegas Spiral Pada Alat Momen Inersia

Tabel 2.4 Simpangan Alat Momen inersia untuk setiap penambahan beban

Repetisi Pengukuran (°)


M Beban (g) Simpangan (°) θ rata-rata (°)
1 2 3
50 θ1 30 29 30 29,66666667
60 θ2 35 34 35 34,66666667
80 θ3 49 49 48 48,66666667
100 θ4 60 60 60 60
150 θ5 89 88 89 88,66666667
200 θ6 117 118 117 117,3333333

Tabel 2.5 Perioda diri alat momen inersia, To

Perioda diri, To
Waktu 10 get (s) (s)
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 Waktu rata-rata (s)
4,10 4,10 4,10 4,10 4,10 4,10 4,10 4,10 4,10 4,10
3 1 2 1 4 3 2 3 1 4 4,102 0,410

Tabel 2.6 Simpangan alat momen inersia untuk setiap gaya


θ rata-rata
M (kg) F (N) τ (Nm) θ rata-rata (°) (rad)
0,05 0,490 0,022 29,66666667 0,52
0,06 0,588 0,026 34,66666667 0,61
0,08 0,784 0,035 48,66666667 0,85
0,10 0,980 0,044 60 1,05
0,15 1,470 0,066 88,66666667 1,55
0,20 1,960 0,088 117,3333333 2,05
R= 0,045 m g= 9,8 m/s2
Substitusi nilai m dan C yang didapat dari
τ = mθ + C regresi linier grafik τ terhadap θ rata-rata
(rad) pada persamaan di samping!
k= 0.0431 Nm/rad  

Gambar grafik di atas diperoleh dari plot data τ terhadap θ (rad) yang kemudian dilakukan regresi linier.
Dari regresi linier didapatkan gradient sebesar …. Gradien tersebut menunjukkan konstanta alat momen
inersia. Oleh karena itu, kita dapat mengetahui nilai momen inersia alat dengan menggunakan persamaan
  Substitusi nilai k dan To pada persamaan di
samping untuk mendapatkan nilai Io!
I0 = 0,000183736 kg.m^2
1,837356967 10^-4

Momen Inersia Benda


Tabel 2.7 Waktu 10 getaran untuk setiap benda
Perioda
Waktu 10 Getaran (s) (s)
Nama Waktu
Benda t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 rata-rata
Bola
Pejal 9,258 9,260 9,257 9,259 9,260 9,260 9,262 9,262 9,261 9,263 9,260 9,260
Silinder
Pejal 8,198 8,200 8,200 8,200 8,201 8,201 8,201 8,200 8,202 8,200 8,200 8,200
Silinder
Berongg
a 8,540 8,539 8,539 8,541 8,541 8,541 8,542 8,541 8,539 8,541 8,540 8,540
Piringan
Pejal 213 16,88 16,88 16,88 16,88 16,89 16,89 16,89 16,89 16,91 16,90 16,889 16,889
Piringan
Pejal 174 13,97 13,96 13,96 13,96 13,97 13,96 13,96 13,96 13,97 13,96 13,963 13,963
Kerucut
Pejal 10,40 10,39 10,39 10,40 10,39 10,40 10,39 10,39 10,39 10,39 10,393 10,393

Tabel 2.8 Momen Inersia Benda

Nama Benda Iteori (kg.m^2) I (kg.m^2) KSR (%)


Bola Pejal 0,000614941 0,000752 22,36
Silinder Pejal 0,000495063 0.000550 11,18
Silinder
Berongga 0,000590116 0,000613 3,80
Piringan Pejal
213 0,00297025 0,002930 1,34
Piringan Pejal
174 0,001914063 0,001945 1,60
Kerucut Pejal 0,000924338 0,000995 7,70
VII. PEMBAHASAN
VIII. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui momen inersia dari bola pejal, silinder
pejal, silinder berongga, dan kerucut pejal, serta pengaruh massa benda dan diameter benda
terhadap besarnya momen inersia. Metode yang kali ini kami gunakan adalah menimbang
dan mengukur, dan kemudian memasukkan data hasil pengukuran ke dalam rumus. Dari hasil
percobaa

Anda mungkin juga menyukai