Oleh :
Ary Sismiani, ST., M.Eng
PENDAHULUAN
Surveying : suatu ilmu untuk menentukan
posisi suatu titik di permukaan bumi
Plane Surveying
Kelas pengukuran di mana permukaan bumi dianggap
sebagai bidang datar, artinya adanya faktor
kelengkungan bumi tidak diperhitungkan
Geodetic Surveying
Kelas pengukuran di mana permukaan bumi dianggap
sebagai bola, artinya adanya faktor kelengkungan bumi
harus diperhitungkan
2
Ruang Lingkup Ilmu Ukur Tanah, meliputi :
1. Pengukuran mendatar (horizontal)
penentuan posisi suatu titik secara mendatar
2. Pengukuran tinggi (vertikal)
penentuan beda tinggi antar titik
3
Secara umum, lingkup tugas juru ukur (surveyor) dapat dibagi
menjadi lima bagian, sebagai berikut :
5. PEMANCANGAN/PEMATOKAN
untuk menentukan batas-batas atau pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
4
BENTUK BUMI
Permukaan bumi secara fisik sangatlah tidak teratur,
sehingga untuk keperluan analisis dalam surveying, kita
asumsikan bahwa permukaan bumi dianggap sebagai
permukaan matematik yang mempunyai bentuk dan
ukuran mendekati geoid, yaitu permukaan air laut rata-
rata dalam keadaan tenang.
Menurut akhli geologi, secara umum geoid tersebut lebih
mendekati bentuk permukaan sebuah ellipsoida (ellips
putar). Ellipsoida dengan bentuk dan ukuran tertentu
yang digunakan untuk perhitungan dalam geodesi
disebut ellipsoida referensi.
5
Permukaan bumi fisis
B’
A’ C’
Ellipsoida Referensi
ELLIPSOIDA BUMI
6
Pengukuran-pengukuran dilakukan pada dan diantara titik-
titik dipermukaan bumi, titik-titik tersebut adalah sebagai
B’
berikut :
Permukaan bumi fisis
C’
A’
B
C
A
Ellipsoida Referensi
7
Untuk keperluan pemetaan titik-titik A’, B’, dan C’ diproyeksikan
secara orthogonal kepada permukaan ellipsoida referensi
menjadi titik-titik A, B, dan C. Apabila titik-titik A’, B’ dan C’
cukup berdekatan, yaitu terletak dalam suatu wilayah yang
luasnya mempunyai ukuran <55 km, maka permukaan ellipsoida
nya dapat dianggap sebagai bidang datar. Pada keadaan inilah
kegiatan pengukuran dikategorikan pada plane surveying.
Sedangkan apabila titik A’,B’ dan C’ terletak pada ukuran >55
km, permukaan elllipsoidanya dianggap permukaan bola. Pada
keadaan ini kegiatan pengukurannya termasuk ke dalam
geodetic surveying.
8
SISTEM SATUAN UKURAN
Sistem satuan yang biasa digunakan dalam ilmu ukur tanah, terdiri atas 3 (tiga)
macam sistem ukuran, yakni : Satuan Panjang, Satuan Luas dan Satuan Sudut
A B
9 O
SATUAN PANJANG
Terdapat dua satuan panjang yang lazim digunakan dalam ilmu ukur tanah, yakni
satuan metrik dan satuan britis. Yang digunakan disini adalah satuan metrik yang
didasarkan pada satuan meter Internasional (meter standar) disimpan di Bereau
Internationale des Poids et Mesures Bretevil dekat Paris
KM MILE’S 1 KM = 1000 M
1 0,6214 1 HM = 100 M
1,6093 1 1 DM = 0,1 M
1 CM = 0,01 M
1 MM = 0,001 M
1 ha = 10000 m2 1 Tumbak = 14 m2
11
SATUAN SUDUT
13
1 radian disingkat dengan besaran r (rho)
Berapa Grade-kah 1 radian ? r radian dalam sentisimal
r = 400/2p = 63,636363 grade
r’ radian dalam centigrade
r = 63,636363 grade
= 63,636363 x 100
= 6363, 6363 centigrade
14
Hubungan antara seksagesimal dan sentisimal
360o = 400g
Maka :
1o = 400/360 = 1,111g
1’ = (400x100)/(360x 60) = 1,85185cg
1” = (400x100x100)/(360x60x60) = 3,08641975cc
1g = 360/400 = 0,9o
1cg = (360x60)/(400x100 )= 0,54’
1cc = (360x60x60)/(400x100x100 )= 0,324”
15
CONTOH SOAL
1. Nyatakan 1,86 radian dalam ukuran derajat
Jawab :
1 radian = 57,2727273
Jadi 1,86 radian = 1,86 x 57,2727273
= 106,527272778
= 106o 31’ 38,182”
atau
2p radian = 360o
1 radian = 360/2p
Jadi 1,86 radian = 1,86 x 360/2p
= 106o 31’ 38,182”
16
CONTOH SOAL
2. Nyatakan 72 derajat dalam ukuran radian !
Jawab :
2p radian = 360o
17
CONTOH SOAL
3. Nyatakan 56o 18’ 45” ke dalam ukuran sentisimal
Jawab :
= 62g56cg94cc
18
CONTOH SOAL
4. Nyatakan 154g42cg96cc ke dalam ukuran seksagesimal
Jawab :
154,4296g x 360/400 = 138,98664 CATAT 138O
98,664 x 60/100 = 59,1984 CATAT 59’
19,84 X 60/100 = 11,904 CATAT 11”
JADI 154g42cg96cc = 138O59’11”
ATAU
154g x 360/400 = 138o36’ 0”
42cg x 360x60/400x100 = 0o22’ 40”
96cc x 360x60x60/400x100x100 = 0o 0’ 31”
JADI 154g42cg96cc = 138O59’11”
19
LATIHAN SOAL
1. Nyatakan 131g36cg78cc ke dalam ukuran seksagesimal
20
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
Bila kita akan menentukan posisi beberapa buah titik yang
terletak pada suatu garis lurus, maka titik-titik tersebut
dapat ditentukan melalui jarak dari suatu titik, yang biasa
disebut titik nol.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A B
21
-5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
A B
- +
.
Karena titik-titik tersebut terletak pada sebelah kiri dan kanan titik 0, maka kita harus
memberi tanda, yakni tanda negatif (-) pada titik-titik disebelah kiri titik nol dan tanda positif
(+) pada titik-titik yang berada pada sebelah kanan titik nol.
Dari gambar di atas mudah dimengerti bahwa :
Jarak antara titik A dan B adalah 10 satuan, yang diperoleh dari (+6) – (-4), begitupun juga
titik-titik lainnya.
Jarak biasanya dinyatakan dengan notasi “d”.
Perlu diingat untuk hasil suatu jarak ini akan selalu diperoleh harga yang positif.
22
Untuk menentukan titik-titik yang tidak terletak pada satu garis
lurus, maka cara yang kita gunakan yaitu melalui pertolongan
dua buah garis lurus yang saling tegak lurus, yang biasa disebut
salib sumbu.
D Y+
A Garis yang mendatar dinamakan absis atau
4
1 sumbu X, sedangkan garis yang vertikal
dinamakan ordinat atau sumbu Y.
X- 2 X+
3 B
C
Y-
Y+ 0O
IV I
270o 90O
X- 0 X+
III II
Y- 180o
26
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
U
aab
. B
Jadi Sudut Jurusan adalah :
Sudut yang dihitung mulai A
dari sumbu Y+ (arah B
utara) berputar searah U aac
jarum jam sampai titik
ybs. aab b =aac - aab
Sudut Jurusan mempunyai b
harga dari 0o sd. 360o. A
Dua sudut jurusan dari dua C
arah yang berlawanan aab
berselisih 180o U
aab B aba
27
SUDUT JURUSAN
Sudut Jurusan suatu sisi dihitung dari sumbu Y+ (arah utara) berputar
searah jarum jam sampai titik ybs, harganya 0o - 360o
Dua sudut jurusan dari dua arah yang berlawanan berselisih 180o
Misalnya aba = aab + 180o atau aba - aab = 180o
U B
dab Arah suatu titik yang akan dicari dari titik yang
aab sudah diketahui biasa dikenal dengan sudut jurusan
- dimulai dari arah utara geografis (Y+)
- diputar searah jarum jam
- diakhiri pada arah yang bersangkutan
A
A(X,Y)
r
y
x X
y y
Sin = Tg =
r x
x x
Cos = Cotg =
r y
29 Dalil Pitagoras : r = x 2 + y 2
MENENTUKAN SUDUT JURUSAN dan JARAK
Arah Utara
aab
B (Xb, Yb)
dab
aab
aab
B”
A (Xa, Ya)
O A’ B’
30
dan dari Rumus pitagoras diperoleh : d = (X AB ) 2 + (YAB ) 2
ab
LATIHAN SOAL
1. Jika sudut jurusan dari titik P ke Q mempunyai harga sinus
negatif dan cosinus positif, tentukan arah titik Q tersebut
dengan gambar
Metode Polar
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada satu
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Metode Mengikat Kemuka
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada dua
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Metode Mengikat Kebelakang
Menetukan satu titik koordinat yang diikatkan pada tiga
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Poligon
Menentukan banyak titik koordinat yang diikatkan pada
satu atau beberapa titik yang sudah diketahui koordinatnya
34
METODE POLAR
Arah Utara
aab Apabila Diketahui Koordinat
Titik A adalah (Xa, Ya) dan
Hasil Pengukuran aab dan dab
B?
dab
aab
Hitung : Koordinat Titik B ?
aab
Penyelesaian :
B” Xb = OB’
A (Xa, Ya)
Xb = OA’ + A’B”
Xb = Xa + DXab
O A’ B’ Yb = B’B
Yb = B’B” + B”B
Xb = Ya + DYab
X ab
Sin ab = X ab = d ab Sin ab Xb= Xa + dab Sin a ab
d ab
Yab
35 Cos ab = Yab = d ab Cos ab Yb= Ya + dab Cos aab
d ab
1. LATIHAN SOAL POLAR
Diketahui : Koordinat Titik 18 (-1033,56; +964,07)
d18-17 = 2986,08m
a18-17 = 74o22’34”
Ditanyakan : Koordinat Titik 17 ?
37
METODE MENGIKAT KEMUKA
Pada dasarnya metode .
mengikat kemuka adalah
penentuan sebuah titik R?
yang akan dicari
koordinatnya melalui 2 dpr g
(dua) buah titik yang sudah apq
diketahui koordinatnya.
apr
P a aqr dqr
Misalnya kita akan (Xp;Yp)
menentukan koordinat titik
R yang diukur dari Titik dpq
b
P(Xp;Yp) dan Titik
Q(Xq;Yq). Alat Q
ditempatkan di kedua titik (Xq;Yq)
yang sudah diketahui aqp
38
1. METODE MENGIKAT KEMUKA
Hitung sudut g =180o –a - b
2. Hitung apq dan dpq .
Xq - Xp R?
Tg pq = a pq didapat
Yq - Yp
dpr g
Xq Xp Xq-Xp
Sin pq = d pq = apq
d pq Sin pq apr
Pa aqr dqr
Yq Yp Yq-Yp (Xp;Yp)
Cos pq = d pq =
d pq Cos pq dpq
b
Diperoleh dpq rata-rata Q
(Xq;Yq)
aqp
39
METODE MENGIKAT KEMUKA
3. Dengan Rumus Sinus dalam segitiga PQR
Hitung Panjang Sisi dpr dan sisi dqr
dpq dpr dpq
.
dpr Sin R?
Sin Sin sin
dpq dqr dpq dpr g
dqr Sin
Sin Sin sin apq
apr
4. Hitung apr dan a qr Pa aqr dqr
(Xp;Yp)
apr = a pq - a
dpq
b
aqr = a qp + b - 360
karena aqp = a pq + 180 Q
(Xq;Yq)
maka aqr = a pq + b -180 aqp
40
METODE MENGIKAT KEMUKA
5. Hitung Koordinat Titik R
.
XR1 = Xp + dpr Sinapr
R?
YR1 = Yp + dpr Cosapr
dpr g
dan apq
apr
Pa aqr dqr
XR2 = Xq + dqr Sinaqr (Xp;Yp)
YR2 = Yq + dqr Cosaqr dpq
b
Q
JADI DIPEROLEH (Xq;Yq)
XR rata-rata dan YR rata-rata aqp
41
LATIHAN SOAL MENGIKAT KEMUKA
Diketahui : Koordinat . C?
Titik-Titik sbb :
A(-1246,78; +963,84)
A a=56 15’16”
B(+1091,36; -1144,23) (-1246,78;+963,84)
Sudut-Sudut yg diukur b=62 38’42”
a =56o15’16”
b =62o38’ 42” B
(+1091,36;-1144,23)
Hitung : Koordinat Titik C
dengan metoda
mengingat Kemuka ?
42
METODE MENGIKAT KEBELAKANG
Menentukan suatu titik baru dengan jalan mengadakan
pengukuran sudut pada titik yang tidak diketahui
koordinatnya kita namakan penentuan titik dengan cara
mengikat ke belakang.
Ketentuan yang harus dipenuhi adalah diperlukan paling
sedikit tiga titik pengingat yang sudah diketahui
koordinatnya beserta sudut yang diukur dari titik yang akan
ditentukan koordinat tsb.
Keuntungan metode ini adalah kita hanya satu kali
menempatkan instrumen, yaitu pada titik yang akan kita cari
tersebut.
Terdapat dua cara perhitungan yang kita kenal, yaitu Metode
Collins dan Cassini.
43
METODE MENGIKAT KEBELAKANG
1. METODE COLLINS A.
aah
(Xa;Ya)aab
Bila kita akan menentukan
b (Xb;Yb)
suatu koordinat dab
g aab B a
(misalnya titik P), maka bh
44
METODE MENGIKAT KEBELAKANG
LANGKAH A.
aah
(Xa;Ya)aab
PERHITUNGAN
b (Xb;Yb)
1.
Buatlah sebuah dab
g aab B a
lingkaran melalui titik bh
Xb-Xa
d ab1 =
Sin ab d ab1 d ab2
d ab
Yb-Ya 2
d ab2 =
45 Cos ab
METODE MENGIKAT KEBELAKANG
LANGKAH A.
aah
(Xa;Ya)aab
PERHITUNGAN
b (Xb;Yb)
3. Mencari Koordinat Titik dab
g aab B a
H (Titik Penolong Collins) bh
dab
dah Sin 180-- Xh1= Xa + dah.Sin aah
sin
Yh1= Ya + dah.Cos aah
46
METODE MENGIKAT KEBELAKANG
LANGKAH PERHITUNGAN A.
a aah
3. Mencari Koordinat Titik H (Xa;Ya) ab
(Titik Penolong Collins) b (Xb;Yb)
g dab aab B a
b) Dari Titik B bh
X P1 X P2 YP1 YP2
d
d ap ab Sin 180-(α+γ) XP YP
sin α 2 48 2
LATIHAN COLLINS
Diketahui Koordinat Titik-Titik sbb :
A(-48908; -24620)
B(-10080; +69245)
C(+86929; +92646)
Sudut yg diukur a=40o15’25” dan b=30o18’46”
49
CARA CASSINI
Untuk menentukan koordinat titik P, titik tersebut
diikatkan pada titik yang sudah diketahui
koordinatnya, misalnya titik A(Xa;Ya), B(Xb;Yb), dan
C(Xc;Yc). Pada cara ini diperlukan dua titik penolong,
cara ini membuat garis yang melalui titik A, tegak
lurus pada AB dan garis ini memotong lingkaran di
Titik R, demikian pula dari titik C dibuat garis tegak
lurus BC dan memotong lingkaran di titik S.
50
CARA CASSINI
a ab
B(Xb, Yb)
. A(Xa, Ya)
dab
dbc
C(Xc, Yc)
dar
a dcs
a b
R b
P
S
51
CARA CASSINI Langkah-Langkah :
. 1. Menghitung Titik R
Xr = Xa + (Yb-Ya) Cotg a
Yr = Ya – (Xb-Xa) Cotg a
aab
B(Xb, Yb) 2. Menghitung Titik S
dab
A(Xa, Ya) Xs = Xc + (Yc-Yb) Cotg b
dbc
C(Xc, Yc)Ys = Yc - (Xc-Xb) Cotg b
3. Menghitung Sudut Jurusan ars
Xs - Xr
dar Tg α rs = Tgα rs = n
Ys - Yr
54
POLIGON
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan
tanah yang menghubungkan titik-titik dilapangan,
dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran
sudut dan jarak.
Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak
koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan untuk
pembuatan peta.
57
B POLIGON TERTUTUP
TERIKAT SEMPURNA
S1
S3
D
Sa 1 S2 3
A 2
Sc
Sb C
Sc
Sd D
A Sa
Sf Se
E
F
Poligon Kring adalah poligon yang mempunyai titik awal dan akhir yang
sama pada suatu titik.
Adapun syarat geometris adalah :
1. S Si = (n - 2) 180o ; Jumlah Sudut Luar S Si = (n + 2) 180o
2. S d. Sin a = 0
3. S d. Cos a = 0
60
POLIGON TERTUTUP “KRING”
JURUSAN X Y
6
45o07'18"
A 54o22'36" 1000 1000
(+) 0o0'1" 99o29'55" 61.14 60.3 -10.09
1 153o02'30" -0.01 1060.29 989.91
(+) 0o0'1" 72o32'26" 75.02 71.56 22.51
2 124o58'12" -0.02 -0.01 1131.83 1012.41
(+) 0o0'1" 17o30'39" 61.06 18.37 58.23
3 110o39'24" -0.01 1150.19 1070.64
(+) 0o0'2" 308o10'05" 68.58 -53.92 42.38
4 160o34'21" -0.02 1096.25 1113.02
(+) 0o0'2" 288o44'28" 40.6 -38.45 13.04
5 69o44'48" -0.01 1057.79 1126.06
(+) 0o0'2" 178o29'18" 66.8 1.76 -66.78
6 226o37'59" -0.01 1059.54 1059.28
(+) 0o0'1" 225o07'18" 84 -59.52 -59.27
61 A -0.02 -0.01 1000 1000
457.2
Homework
Diketahui suatu titik poligon (P) yang merupakan titik
pusat perhitungan patok batas area/lahan. Titik poligon
dianggap berkoordinat (0.00 ;0.00). Dari perhitungan
diperoleh data sebagai berikut ini.
α P- a = 50