DASAR TEORI
2.1 Antena
Antena didefinisikan sebagai sebuah perangkat yang biasanya
terbuat dari logam (sebagai tongkat atau kawat) yang digunakan untuk
memancarkan dan menerima gelombang radio [3]. Dengan kata lain,
Antena memiliki definisi sebagai transformator dan struktur transisi dari
gelombang terbimbing dan gelombang bebas atau sebaliknya. Pada
gambar 2.1 menunjukkan perbedaan dari spesifikasi antena [3].
15101118 6
2.2 Antena Mikrostrip[3]
Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu
micro (sangat tipis/kecil) dan strip (bilah/potongan),maka antena
mikrostrip dapat didefenisikan sebagai salah satu jenis antena yang
mempunyai bentuk seperti bilah/potongan yang mempunyai ukuran yang
sangat tipis/kecil. Hal ini yang menjadikan antena mikrostrip popular
karena memiliki keunggulan dan memenuhi permintaan akan antena yang
kecil dan ringan sehingga kompatibel dan mudah diintegrasikan. Antena
mikrostrip merupakan antena yang berbentuk papan (board) tipis dan
mampu bekerja pada frekuensi tinggi. Gambar 2.1 menunjukkan
gambaran umum antena mikrostrip.
15101118 9
2.3.2 Gain Antena
Gain antena berkaitan erat dengan direktivitas,
merupakan besaran yang memperhitungkan efisiensi antena
dan kemampuan direksionalnya. Gain suatu antena
merupakan perbandingan intensitas radiasi maksimum suatu
antena terhadap intensitas radiasi antena referensi. Parameter
gain antena (G) dapat dinyatakan dengan persamaan 2.1 [6].
I
G = 10 log .................................................................... [2.1]
I
Dengan :
I0 = Intensitas radiasi Maksimum
I = Intensitas radiasi antena referensi
𝜃,𝜙
𝐺𝑎𝑖𝑛 = 𝜋 𝑥 ................................... ............... ..[2.2]
𝑃𝑖
Dengan :
Pin = daya yang diterima oleh antena
𝜃, 𝜙 = intensitas radiasi.
15101118 10
(a) (b) (c)
Gambar 2.5 Polarisasi Antena (Linear (a) , Circular (b), Elliptical (c) ) [7]
15101118 11
sama dan berputar dalam lintasan berbentuk lingkaran.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.7.
15101118 12
Dengan adanya interferensi gelombang tersebut akan terjadi
gelombang berdiri, akan timbul tegangan-tegangan
maksimum dan minimum pada saluran. Voltage standing
wave ratio (VSWR) merupakan perbandingan antara
tegangan maksimum (|V|max) terhadap tegangan minimum
(|V|min).
| +Γ|
= | −Γ|
................................... ..................... ........[2.4]
2.3.5 Bandwidth
Lebar pita (bandwidth) didefinisikan sebagai lebar pita
frekuensi yang digunakan oleh suatu sistem. Lebar pita
15101118 13
antena dapat ditentukan oleh beberapa karakteristik yang
memenuhi ketentuan yang dispesifikasikan. Dalam
penggunaan sebuah antena didalam sistem pemancar atau pun
penerima selalu dibatasi oleh daerah frekuensi kerjanya. Pada
range frekuensi kerja tersebut, antena diusahakan dapat
bekerja dengan efektif agar dapat menerima dan
memancarkan gelombang elektro magnetik pada band
frekuensi tertentu. Pengertian harus dapat bekerja dengan
efektif disini adalah bahwa distribusi arus dan impedansi dari
antena pada range frekuensi tersebut benar-benar belum
mengalami perubahan yang berarti, sehingga masih sesuai
dengan pola radiasi yang direncanakan serta VSWR yang
ditentukan. Lebar band frekuensi atau dikenal sebagai
bandwidth antena adalah range frekuensi kerja dimana antena
masih dapat bekerja dengan efektif. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar 2.9
VSWR
Bandwidth
2
1
15101118 14
Salah satu kelemahan antena mikrostrip adalah bandwidth
yang sangat sempit. Namun hal itu bisa diatasi dengan
beberapa cara, yaitu [7]:
1. Menambah tebal substrat (h) pada plat parallel
saluran transmisi yang juga akan meningkatkan
impedansi karakteristik.
2. Menggunakan permitivitas dielektrik substrat untuk
mengurangi dimensi fisik dari saluran plat parallel.
3. Meningkatkan induktansi dari mikrostrip dengan
membuat slot.
4. Menambah komponen reaktif untuk menurunkan
VSWR
2.3.6 Direktivitas
Direktivitas (keterarahan) sebuah antena merupakan
perbandingan intensitas radiasi maksimum dengan intensitas
radiasi dari antena referensi isotropis [10]. Direktivitas yakni
merepresentasikan ‘pengarahan’ antena, semakin besar
direktivitas dapat diartikan bahwa lebar berkasnya semakin
sempit Keterarahan pada antena dapat didefinisikan pada
persamaan 2.6 :
𝐼 𝑖 𝑖 𝑖𝑀 𝑘 𝑖
𝐷= = .... ..................... ....[2.6]
𝐼 𝑖 𝑖 𝑖 −
Berdasarkan persamaan diatas, direktivitas antena dapat
didefinisikan sebagai rasio intensitas radiasi dalam arah
tertentu dari antena untuk intensitas radiasi rata-rata ke segala
arah. Intensitas radiasi rata-rata sama dengan daya total yang
dipancarkan oleh antena dibagi dengan 4π. Secara umum,
keterarahan pada antena dinyatakan dengan persamaan 2.7 :
π×U ax
D0 = 10 log .................... ................................ .....[2.7]
Prad
Dengan:
D0 = Direktivitas (dB)
Umax = Intensitas radiasi maksimum (watt)
15101118 15
Prad = Daya radiasi total (watt)
2.3.7 Impedansi Karakteristik Antena
Pada antena mikrostrip terdapat impedansi
karakteristik yang sangat sensitif terhadap perubahan
frekuensi. Karakteristik bahan antena yang digunakan, serta
lebar patch antena akan mempengaruhi impedansi
karakteristik. Impedansi karakteristik antena mikrostrip dapat
dinyatakan dengan persamaan 2.8 dan persamaan 2.9 [11].
Untuk W/h 2:
𝐴
= 𝐴− ....................................................................... [2.10]
ℎ
Dimana,
𝜀𝑟 + 𝜀𝑟 − ,
= √ + , + ................................ [2.11]
𝜀𝑟 + 𝜀𝑟
Untuk W/h 2:
𝜀𝑟 −
= { − − ln − + [𝑙𝑛 − + , 9−
ℎ 𝜋 𝜀𝑟
,
]} ............................................................................... [2.12]
𝜀𝑟
Dimana,
𝜋
= ............................................................... [2.13]
√𝜀𝑟
15101118 16
merupakan perbandingan antara tegangan dan arus listrik
pada terminal antena. Pada gambar 2.10 ini, akan
menunjukkan rasio antara tegangan dan arus pada terminal a
dan b tanpa beban.
15101118 17
ditentukan adalah ≤ 10 dB [9]. Return loss dapat dinyatakan
pada persamaan 2.15 dan persamaan 2.16 :
−
𝐿− −
𝚪= + = = ........................................... ...[2.15]
𝐿+ +
Dimana :
: Koefisien Pantul
ZL : Impedansi Beban (Ω)
Z0 : Impedansi Karakteristik (Ω)
(V0-) : Amplitudo dari gelombang yang dipantulkan
+
(V0 ) : Amplitudo dari gelombang yang dikirimkan
VSWR : Voltage Standing Wave Ratio
Dimana :
c : Kecepatan cahaya di ruang bebas yaitu 3×108 m/s
f0 : Frekuensi kerja dari antena
Ɛr : Konstanta dielektrik dari bahan substrat
15101118 18
𝜀𝑟 + 𝜀𝑟 − ℎ − /
𝜀 = + ([ + ] )..................... ...................... [2.18]
𝐿= 𝐿 − ∆𝐿........................................................................... .[2.20]
𝐶
𝐿 = ............................................... ..................... .....[2.21]
√𝜀
15101118 19
microstrip line akan menentukan lebar saluran pencatu (Wst)
dan tinggi substrat.
Pada teknik ini mudah untuk dilakukan fabrikasi
karena, microstrip line dan elemen peradiasi (patch) dicetak
pada substrat yang sama. Namun, teknik ini akan
memunculkan radiasi yang tidak diinginkan dari feeder-nya.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.11.
15101118 20
𝜆
𝐿 = ......................................................................... [2.25]
Dengan λg merupakan panjang gelombang pada bahan
dielektrik yang besarnya dapat dihitung dengan persamaan
2.26 :
𝜆
𝜆 = ........................................................................[2.26]
√𝜀
15101118 21
ukuran dan letak dari aparture. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar 2.13.
15101118 22
2.6 Antena T-Shaped slot
Antena microstrip T- shaped slot merupakan modifikasi pada
geometri patch pada mikrostrip rectangular (persegi panjang). Pada patch
antena akan dibuat slot/celah yang berbentuk huruf “T”. Konfigurasi T-
shaped ini dilakukan untuk meningkatkan bandwidth antena yang
digunakan pada komunikasi Wi-Fi. Hal ini dilakukan, karena pada antena
mikrostrip patch rectangular memiliki kekurangan berupa bandwidth yang
terbatas. Saluran pencatu yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu
microstrip line. Pada teknik pencatuan microstrip line. Teknik pencatuan
dilakukan langsung dengan menghubungkan line pencatuan dengan patch
antenna. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.15.
[13]
Gambar 2.15 Antena T-shaped slot
T-shaped yang akan didesain pada antena melekat pada patch rectangular,
yang terdiri dari panjang Ls dan lebar Ws. Dimensi panjang Ls dan lebar Ws
merupakan fungsi dari frekuensi kerja antena. Sedangkan, fungsi dari
impedansi saluran mikrostrip terdapat pada dimensi W f . Variasi dari
dimensi panjang, lebar patch dan T-shaped akan menghasilkan impedansi
bandwidth antena yang lebar [13].
15101118 23
1. CST Microwave Studio merupakan software analisis dan simulasi
medan elektromagnetik 3D untuk frekuensi tinggi.
2. CST EM Studio adalah tool yang digunakan untuk simulasi
elektromagnetik 3D untuk frekuensi rendah dan statis.
3. CST Particle Studio adalah simulasi 3D dari medan
elektromagnetik yang berintegrasi dengan perubahan partikel.
4. CST Design Studio adalah skematik tool untuk sistem level
simulasi.
5. CST PCB Studio adalah tool untuk mendeteksi dan mensimulasi
kuat sinyal serta integritas efek Electromagnetic Compatibility
(EMC) dan Electromagnetic Interference (EMI) pada PCB.
6. CST Cable Studio adalah tool untuk menganalisis EMC, EMI, dan
efek dalam sistem kabel termasuk single wires, dan twisted pairs.
15101118 24
2.8 Software Advanced Design System (ADS)
Advanced Design System atau biasa disebut ADS merupakan
perangkat lunak yang digunakan dalam dalam mendesain elektronik pada
bidang RF, microwave, dan aplikasi digital berkecepatan tinggi. Banyak
perusahaan besar yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan
jaringan menggunakan -parameters dan 3D EM simulators yang ada pada
software ini untuk simulasi WIMAX, LTE, multi-gigabit per second data
links, radar, dan aplikasi satelit.
Adapun kemampuan atau keunggulan dari aplikasi ADS ini adalah
sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk langsung membuat S-Paramater model dari
layout PCB Allegro.
2. Kemampuan untuk mencampur teknologi pemodelan dalam
simulasi tunggal, misalnya pada Touchstone, IBIS, dan HSPICE.
3. Library komponen yang khusus untuk pemodelan aplikasi
frekuensi tinggi.
4. Kemampuan untuk dengan cepat menganalisa ciri kanal, dan
dapat menjalani jutaan bit data dalam hanya beberapa menit.
Pada gambar 2.17 menunjukkan tampilan layout dari simulator Advanced
Design System (ADS) 2011.
15101118 25
2.9 Teknologi Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang
memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk
Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang
didasari pada spesifikasi IEEE 802.11 [4]. Standar terbaru dari spesifikasi
802.11a atau b, dan 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan,
spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari
luas cakupan hingga kecepatan transfernya. Spesifikasi standar Wi-Fi
ditunjukkan pada tabel 2.1
15101118 26
(berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai
2.500 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 14 channel
(masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi seperti yang ditunjukkan
pada tabel 2.2 [4]:
15101118 27
2.10 Metoda Komputansi CST dan ADS [14]
Analisa dan perancangan antena pada awalnya menggunakan
solusi persamaan Maxwell dan turunannya dengan menggunakan metode
pemisahan variabel dan ekspansei barisan. Metoda analitis ini sangat
berguna dan bisa memberikan jawaban secara eksak.
Seiring berkembangnya teknologi komputer, persamaan Maxwell
dan turunannya disolusikan secara numeris. Gambar 2.18, menunjukkan
taksonomi metoda komputansi elketromagnetika.
15101118 28
Equation/IE). MoM mendiskretisasi model hanya pada permukaannya
saja dengan asumsi bagian dalam dari model yang didiskretisasi memiliki
distribusi material yang homogen. Hal ini berarti, analisis pada MoM
tidak dibatasi oleh batasan fisik/material yang membungkus volume
pengamatan, karena pada metode ini menggunakan fungsi Green yang
otomatis memenuhi syarat radiasi yang disyaratkan. Oleh sebab itu,
metode MoM tidak efisien digunakan sebagai pemecahan masalah-
masalah yang rumit yang berkaitan dengan struktural dan material pada
antena. Namun, sangat efektif digunakan untuk merancang Radio
Frequency (RF) dan microwave filters.
15101118 29
NIM Mahasiswa L-1