Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

DINAMIKA

MUHAMMAD IKHSAN AL HUSAINI


F4401211030
ST18.1

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Dr. Irzaman Husein, M.Si.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2022
Tujuan
Praktikum Dinamika bertujuan sebagai berikut:
1. Menentukan besar percepatan gerak sistem dua benda baik secara teori maupun
secara ekperimen.
2. Membandingkan keduanya dan memberikan ulasan tentang kedua hasil tersebut.
Teori Singkat
Secara umum mekanika dibagi menjadi dua pokok bahasan, yaitu dinamika dan
kinematika (Ishaq 2007). Kajian ilmu fisika yang membahas tentang gerak benda serta
gaya dan energi yang membentuk suatu bidang disebut dinamika (Halliday et al. 2011).
Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dan menganalisis penyebab terjadinya
gerak tersebut. Materi yang dibahas dalam ilmu ini adalah konsep-konsep yang
menghubungkan kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan luar yang menyebabkan
perubahan gerak benda (Natalia 2016).
Hukum Newton menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massa dan
gaya-gaya yang bekerja padanya. Hukum Newton I menyatakan bahwa setiap benda
akan diam atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol. Hukum Newton I disebut juga hukum kelembaman (inersia), karena
kecenderungan benda dalam mempertahankan keadaan awalnya (Mukti et al. 2010).
Hukum Newton II menyatakan bahwa resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
akan mengakibatkan terjadinya perubahan momentum, perubahan momentum ini
berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada benda (Purwanto 2014).
Hukum Newton III menyatakan bahwa apabila benda melakukan aksi pada benda lain,
maka benda yang dikenai aksi akan melakukan reaksi dengan besar gaya yang sama
tetapi arahnya berlawanan (Purwanto 2014). Pesawat atwood adalah alat peraga yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi kinetik, dan energi
potensial dengan dua pemberat yang memiliki massa yang berbeda dan dihubungkan
dengan tali pada sebuah katrol (Wasino et al. 2013). Pesawat Atwood pun digunakan
untuk menunjukkan peranan hukum Newton II dalam memprediksi gerak pasangan
beban dan apek lainnya (Santoso et al. 2016)
Data
Tabel 1 Percepatan Teoritis
⁄ ⁄
25.15 0.01 204.57 0.01 9.83 0.05 1.076 0.06

Tabel 2 Percepatan Hasil Percobaan


Waktu Jarak Kecepatan Posisi
⁄ ⁄
1 0.1051 0.05 0.47574 0.22633 0.10 0.2 = 0.8057 ⁄
2 0.0886 0.05 0.56433 0.31847 0.15 0.3 = 0.0169 ⁄
3 0.07892 0.05 0.63355 0.40139 0.20 0.4 = 0.0793 ⁄
4 0.07134 0.05 0.70087 0.49122 0.25 0.5 = 0.0120 ⁄
5 0.06649 0.05 0.75199 0.56549 0.30 0.6
6 0.06114 0.05 0.81780 0.66879 0.35 0.7
7 0.05848 0.05 0.85499 0.73101 0.40 0.8
8 0.05598 0.05 0.89318 0.79776 0.45 0.9
9 0.05401 0.05 0.92575 0.85702 0.50 1
10 0.05069 0.05 0.98639 0.97296 0.55 1.1

Tabel 3 Percepatan Pada Katrol Teoritis


⁄ ⁄
255.571 0.001 10.000 0.001 9.83 0.05 0.370 0.002

Tabel 4 Percepatan Pada Katrol Hasil Percobaan

i Waktu Jarak

1 0 0 0 = 0.3249 ⁄ = 0.0013
2 0.2 0.02 0.008 = 0.0004 ⁄ = 0.0004
3 0.4 0.08 0.028
4 0.8 0.32 0.106
5 1 0.5 0.164
6 1.2 0.72 0.235
7 1.4 0.98 0.32
8 1.6 1.28 0.416
9 1.8 1.62 0.527
10 2 2 0.652
Pengolahan data
 Perhitungan teoritis pada percobaan pertama
1. Percobaan Pertama
Rumus:


2. Percobaan Percepatan pada Katrol
Rumus:


 Grafik dan Hasil Perhitungan
1,2

1,0
y = 0,8057x + 0,0793
0,8
𝑣ᵢ² (𝑚²/𝑠²)

0,6

0,4

0,2

0,0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
2𝑥ᵢ (𝑚)

Gambar 1 Grafik hubungan terhadap


eksp = 0.8057 ⁄
eksp = 0.0169 ⁄
= 0.0793 ⁄
= 0.0120 ⁄
0,7
y = 0,3249x + 0,0013
0,6

0,5

0,4
𝑥ᵢ (𝑚)

0,3

0,2

0,1

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
1/2 𝑡ᵢ² (s²)

Gambar 2 Grafik data hubungan terhadap


eksp = 0.3249 ⁄
eksp = 0.0004 ⁄
= 0.0013
= 0.0004

 Persentase Kesalahan (Galat Error)


1. Percobaan Pertama
| |

| |

2. Percobaan Percepatan pada Katrol


| |

| |
Pembahasan
Praktikum ini dilakukan dua kali percobaan untuk membuktikan konsep hukum
Newton II dengan menggunakan dua alat bantu, yaitu katrol dan pesawat Atwood.
Disajikan beberapa data, dari data-data tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan pada tiap-tiap data yang disajikan. Dari data yang disajikan, dapat diolah
menggunakan rumus perhitungannya.
Pada percobaan pertama yang menggunakan alat bantu pesawat Atwood
disajikan data waktu yang nilainya divariasikan dan data posisi yang nilainya
disamakan. Dari dua data tersebut dapat dihasilkan kecepatan. Kecepatan akan
berbanding terbalik dengan waktu. Pada percobaan ini disajikan pula data , , dan
sehingga dapat dihasilkan percepatan gerak sistem secara teoritis sebesar 1.076 ⁄
yang nilainya berbanding terbalik dengan dan berbanding lurus dengan . Semakin
sedikit waktu yang diperlukan, maka semakin besar kecepatan yang dihasilkan. Dalam
menentukan percepatan gerak sistem secara ekperimen, terlebih dahulu memangkatkan
nilai kecepatan menjadi dan mensubtitusi nilai posisi terhadap . Percepatan
gerak sistem secara ekperimen dihasilkan dari kemiringan kurva antara terhadap .
Didapatkan besar percepatan gerak sistem secara eksperimen sebesar 0.8057 ⁄ dan
ketidakpastiannya sebesar 0.0169 ⁄ . Pada grafik terhadap , dapat dilihat
bahwa berbanding lurus terhadap karena kurva yang didapatkan meningkat.
Semakin besar nilai , maka nilai akan semakin besar.
Percobaan kedua menggunakan alat bantu katrol. Pada percobaan ini disajikan
data , , dan . Dari ketiga data tersebut dapat dihasilkan percepatan gerak sistem
secara teoritis sebesar 0.370 ⁄ yang nilainya berbanding lurus dengan dan
berbanding terbalik dengan . Dalam menentukan percepatan gerak sistem secara
ekperimen, terlebih dahulu mensubtitusikan nilai waktu terhadap . Percepatan
gerak sistem secara ekperimen dapat dihasilkan dari kemiringan kurva antara
terhadap . Didapatkan besar percepatan gerak sistem secara eksperimen sebesar
0.3249 ⁄ dan ketidakpastiannya sebesar 0.0004 ⁄ . Pada grafik terhadap ,
terlihat jelas bahwa kurvanya meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa berbanding
lurus terhadap . Semakin besar nilai , maka semakin besar pula nilai .
Berdasarkan hasil dari pengolahan data, terlihat jelas adanya perbedaan nilai
antara percepatan gerak sistem secara teoritis dan percepatan gerak sistem secara
eksperimen. Perbedaan ini disebabkan adanya kesalahan yang terjadi, seperti kesalahan
pengukuran, ketidaktelitian, gaya gesek yang ditimbulkan, dan lainnya. Hal tersebut
dapat dihasilkan persentasa error dari percepatan gerak sistem baik secara teoritis
maupun eksperimen.
Pada percobaan pertama didapatkan persentase error sebesar ,
sedangkan percobaan pada katrol didapatkan persentase error sebesar . Hal ini
menunjukkan bahwa adanya ketidaksesuaian yang segnifikan antara data yang
dihasilkan dengan teori karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Aplikasi dinamika dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai, seperti katrol
yang digunakan sebagai alat menimba air di dalam sumur ketika mengambil air. Katrol
tersebut dapat membantu untuk menarik ember yang berisi air dengan menggunakan tali
(Wahid dan Rahmadhani 2019). Selain itu, terdapat penerapan hukum I Newton dalam
kehidupan sehari-hari yaitu pada saat seseorang naik sepeda motor yang diam,
kemudian motor digas dengan cepat sehingga tubuhnya akan terdorong dengan
kecepatan konstan. Hukum II Newton, dalam penerapannya dapat ditemui ketika
pemakaian bensin pada mobil kecil yang lebih irit dibandingkan mobil besar. Hal ini
dikarenakan lebih banyak bensin yang perlu dibakar dalam mesin mobil yang besar
untuk menghasilkan gaya tambahan. Contoh lain dari penerapan hukum II Newton
adalah gerakan pada lift dimana adanya percepatan yang dilakukan yang mebuat gaya
akan bertambah besar. Adapun aplikasi dari hukum III Newton, yaitu ketika senapan
menembakkan peluru, senapan akan mendorong peluru ke depan sehingga senapan akan
terdorong ke belakang. Jika senapan ditahan oleh penembak, maka penembak tersebut
akan merasakan dorongan senapan (Indriyani 2019).

Simpulan
Besar percepatan gerak sistem dua benda baik secara teori maupun secara
eksperimen memiliki perbandingan yang tidak jauh berbeda. Hasil perhitungan secara
ekperimen berbeda dengan perhitungan secara teoritis disebabkan adanya kesalahan-
kesalahan yang tidak dapat dihindari dalam melakukan percobaan. Percepatan gerak
sistem secara teori dapat dihasilkan melalui pengolahan data antara , , dan .
Sedangkan percepatan gerak sistem secara eksperimen, dapat ditentukan melalui
kemiringan kurva antara terhadap . Begitupun percepatan gerak sistem secara
teori dapat dihasilkan melalui pengolahan data antara , , dan . Sedangkan
percepatan gerak sistem secara eksperimen, dapat ditentukan melalui kemiringan kurva
antara terhadap . Semakin besar kecepatan terhadap jarak yang relatif pendek,
maka semakin besar percepatan yang dihasilkan. Semakin besar jarak yang ditempuh
dalam waktu yang relatif sedikit, maka semakin besar pula percepatannya. Dan semakin
besar beban benda, maka nilai kecepatan dan percepatannya akan semakin kecil
begitupun sebaliknya.

Daftar Pustaka
Halliday D, Resnick R, Walker J. 2011. Principles of Physics. Ed ke-9. New York
(NY): John Wiley & Sons.
Mukti A, Raharjo E, Wiyono. 2010. Identifikasi miskonsepsi dalam buku ajar fisika
SMA kelas X semester gasal. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika. 1(3): 39-
45.
Natalia E. 2016. Pengembangan e-learning dengan schoology pada materi dinamila
benda tegar [skripsi]. Lampung: Universitas Lampung.
Purwanto J. 2014. Hukum newton tentang gerak dalam ruang fase tak komutatif. Jurnal
Kaunia. 10(1): 30-35.
Santoso, Sunarno, Akhlis I. 2016. Rancang bangun pencatat selang waktu otomatis
dengan menggunakan sensor peka cahaya untuk pesawat atwood. Integrated Lab
Journal. 4(1): 445-56.
Wasino, Maftukhim A, Kurniawan E. 2013. Pengembangan pesawat atwood berbasis
sensor LDR (Light Dependent Resistor) sebagai alat peraga GLB dan GLBB.
Radiasi: Jurnal Berkala Pendidikan Fisika. 3(2): 107-111.
Wahid M, Rahmadhani. 2019. Eksperimen menghitung momen inersia dalam pesawat
atwood menggunakan katrol dengan penambahan massa beban. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. 4(1): 1-7.
Ishaq U. 2007. Fisika Dasar. Bandung (ID): Graha Ilmu.
Indriyani R. 2019. Implementasi peta konsep untuk mereduksi miskonsepsi peserta
didik pada pembelajaran fisika melalui materi hukum newton [skripsi].
Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Anda mungkin juga menyukai