Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

DINAMIKA

FRANS EDVAN SETIAWAN


F4401211016
ST23.2

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Dr. Setyanto Tri Wahyudi S.Si., M.Si.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2022
Tujuan
Praktikum ini bertujuan menentukan besar percepatan gerak sistem dua benda
baik secara teori maupun secara eksperimen, membandingkan keduanya dan memberikan
ulasan tentang kedua hasil tersebut.

Teori Singkat
Dinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari gerak beserta gaya
yang menyebabkan benda bergerak, yaitu gaya dan torsi (Ilyas et al. 2020). Konsep-
konsep dasar dalam dinamika ini disusun oleh Isaac Newton. Maka dari itu, pembahasan
utama dalam dinamika berkaitan dengan hukum gerak Newton terutama pada sistem
partikel (Putra 2017). Hukum Newton merupakan hukum fisika yang mengkaji secara
luas tentang dinamika partikel dan menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja
dengan gerak yang disebabkan gaya tersebut pada suatu benda (Muna 2016).
Hukum I Newton berbunyi “Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau
bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak
nol” (Halliday et al. 2001). Hal tersebut menjelaskan bahwa sebuah benda akan tetap
diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada
benda itu (Ilyas et al. 2020). Bunyi hukum II Newton “Percepatan dari suatu benda akan
sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massanya”. Definisi dari hukum II Newton ini adalah benda
yang mengalami gaya akan mendapat percepatan yang besarnya berbanding lurus dengan
besar resultan gaya-gaya yang mempengaruhinya dan berbanding terbalik dengan massa
benda itu (Yolanda et al. 2020).

Data

Tabel 4.1a Penentuan percepatan secara teoritis


m (gram) 2M (gram) g (m/s2) a (m/s2)
30.16 ± 0.01 204.57 ± 0.01 9.83 ± 0.05 1.263

Tabel 4.1b Data percobaan 4.1


Waktu Jarak Kecepatan Posisi 2 xi
i 𝑣 (m2/s2)
ti (s) di (m) vi (m/s) xi (m) (m)
1 0.09532 0.05 0.52455 0.275152 0.1 0.2 a = 0.904 m/s2
2 0.08054 0.05 0.62081 0.385404 0.15 0.3 ∆a = 0.014 m/s2
3 0.07244 0.05 0.69023 0.476412 0.2 0.4 𝑣 = 0.112 m2/s2
4 0.06564 0.05 0.76173 0.580234 0.25 0.5 ∆𝑣 = 0.010 m2/s2
5 0.06201 0.05 0.80632 0.650154 0.3 0.6
6 0.05741 0.05 0.87093 0.758516 0.35 0.7
7 0.0546 0.05 0.91575 0.8386 0.4 0.8
8 0.05184 0.05 0.96451 0.930272 0.45 0.9
9 0.05012 0.05 0.99761 0.995217 0.5 1
10 0.0475 0.05 1.05263 1.108033 0.55 1.1

Tabel 4.2a Penentuan percepatan secara teoritis


M1 (gram) M2 (gram) g (m/s2) a (m/s2)
255.571 ± 0.001 10.000 ± 0.001 9.83 ± 0.05 0.3701

Tabel 4.2b Data percobaan 4.2


i Waktu ti (s) 𝑡 (s2) Jarak xi (m)
1 0 0 0 a = 0.3249 m/s2 𝑥 = 0.0013 m
2 0.2 0.02 0.008 ∆a = 0.0004 m/s2 ∆𝑥 = 0.0004 m
3 0.4 0.08 0.028
4 0.8 0.32 0.106
5 1 0.5 0.164
6 1.2 0.72 0.235
7 1.4 0.98 0.32
8 1.6 1.28 0.416
9 1.8 1.62 0.527
10 2 2 0.652

Pengolahan Data
a. Perhitungan percepatan secara teoritis berdasarkan tabel 4.1a
a=( )
𝑔
.
a=( . . )
9.83 m/s
a = 1.263 m/s2

b. Perhitungan kecepatan dan percepatan berdasarkan data tabel 4.1b


v=
.
v=
.
v = 0.335 m/s

a=
. /
a=
.
a = 0.906 m/s2
c. Grafik v2 terhadap 2x

Gambar 1. Grafik v2 terhadap 2x


Percepatan benda secara eksperimen :
a ± ∆a = (0.904 ± 0.014) m/s2

d. Perhitungan percepatan secara teoritis berdasarkan tabel 4.2a


a=( )
𝑔
.
a=( . . )
9.83 m/s
a = 0.3701 m/s2

e. Perhitungan percepatan berdasarkan data tabel 4.2b


̅
a=

.
a=
.
a = 0.3266 m/s2

f. Grafik x terhadap t2

Gambar 2. Grafik x terhadap t2


Percepatan benda secara eksperimen :
a ± ∆a = (0.3249 ± 0.0004) m/s2
Pembahasan
Praktikum kali ini menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, perangkat
Pesawat Atwood, dan perangkat jalur gerak alumunium. Praktikum ini menghasilkan
empat tabel data percobaan, yaitu tabel 4.1a, 4.1b, 4.2a, dan 4.2b. Keempat tabel data
tersebut diolah menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Tabel 4.1a menampilkan
data mengenai massa benda dan percepatan gravitasi, sehingga didapatkan percepatan
gerak sistem secara teoritis sebesar 1.263 m/s2. Tabel 4.2a menampilkan data mengenai
waktu, jarak, dan posisi, sehingga didapatkan percepatan gerak sistem secara eksperimen
sebesar 0.904 m/s2 beserta ketidakpastiannya sebesar 0.014 m/s2 dan titik potong kurva
dengan sumbu tegak sebesar 0.112 m2/s2 beserta ketidakpastiannya sebesar 0.010 m2/s2.
Setelah membandingkan antara percepatan gerak sistem secara teoritis dan secara
eksperimen, didapatkan bahwa ketepatan dari percepatan gerak sistem sebesar 71.6
persen. Hal ini terjadi disebabkan adanya keterbatasan pengamat maupun alat praktikum
dalam melakukan eksperimen. Data pada tabel 4.1b juga digunakan untuk membuat
grafik v2 terhadap 2x.
Tabel 4.2a menampilkan data mengenai massa benda dan percepatan gravitasi,
sehingga didapatkan percepatan gerak sistem secara teoritis sebesar 0.3701 m/s2. Tabel
4.2b menampilkan data mengenai waktu dan jarak, sehingga didapatkan percepatan gerak
sistem secara eksperimen sebesar 0.3249 m/s2 beserta ketidakpastiannya sebesar 0.0004
m/s2 dan titik potong kurva dengan sumbu vertikal sebesar 0.0013 m beserta
ketidakpastiannya sebesar 0.0004 m. Setelah membandingkan antara percepatan gerak
sistem secara teoritis dan secara eksperimen, didapatkan bahwa ketepatan dari percepatan
gerak sistem sebesar 87.8 persen. Hal ini terjadi disebabkan adanya keterbatasan
pengamat maupun alat praktikum dalam melakukan eksperimen. Data pada tabel 4.2b
juga digunakan untuk membuat grafik x terhadap t2. Kedua alat yang memegang peranan
penting dalam mendapat data-data percobaan pada praktikum kali ini, yaitu perangkat
Pesawat Atwood dan perangkat jalur gerak alumunium.
Perangkat Pesawat Atwood adalah seperangkat alat yang dapat digunakan untuk
memperlihatkan gerakan yang bisa dianggap sebagai gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) dan gerak lurus beraturan (GLB). Jika beban di kiri dilepaskan dari penjepit
beban (pemegang beban), maka sistem akan mulai bergerak dipercepat dan data yang
dihasilkan dapat digunakan untuk menghitung gerak GLBB. Ketika melewati penyangkut
beban (penghenti beban berlubang) yang berada di posisi x, beban m akan tersangkut
sehingga setelah itu sistem begerak dengan kecepatan tetap v dan data yang dihasilkan
dapat digunakan untuk menghitung gerak GLB. Perangkat jalur gerak alumunium
merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan untuk memperlihatkan gerakan lurus
berubah beraturan (GLBB) dengan mengabaikan gesekan-gesekan, massa katrol dan
massa tali. Perangkat jalur gerak alumunium dapat memperlihatkan GLBB disebabkan
PasCar bergerak dengan percepatan konstan yang diakibatkan dari gaya berat pada M2.
Penerapan dari materi dinamika pada masa kini, dapat dilihat dari alat-alat transportasi,
seperti sepeda, mobil, motor, dan lain-lain. Bukan hanya itu saja, materi dinamika juga
digunakan pada mekanisme lift, katrol hidrolik, dan pembangunan konstruksi.
Simpulan
Praktikum kali ini, praktikan dijelaskan cara menentukan besar percepatan gerak
sistem dua benda baik secara teori maupun secara eksperimen dari tabel 4.1a, 4.1b, 4.2a,
dan 4.2b menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Tabel 4.1b didapatkan dari hasil
praktikum dengan menggunakan perangkat Pesawat Atwood. Perangkat jalur gerak
alumunium digunakan untuk mendapatkan data-data hasil praktikum pada tabel 4.2b.
Selain itu, praktikan juga dijelaskan cara membandingkan antara hasil eksperimen dan
hasil teoritis dengan cara menghitung ketepatan antarkeduanya. Hasil ketepatan
digunakan untuk mengulas tentang besar percepatan gerak sistem dua benda baik secara
teori maupun secara eksperimen dan didapatkan hasil bahwa tidak terlalu berbeda jauh
antara hasil teoritis dengan hasil eksperimen. Hal ini terjadi disebabkan adanya
keterbatasan pengamat maupun alat praktikum dalam melakukan eksperimen.
Daftar Pustaka

Halliday D, Resnick R, Walker J. 2001. Fundamental of Physics. Ed ke-6. New York


(NY): John Wiley & Son.
Ilyas SP, Jatmiko B, Liu AN, Widodo W. 2020. Buku Ajar Dinamika Partikel.
Bandung: Media Sains Indonesia.
Muna IA. 2016. Identifikasi miskonsepsi mahasiswa PGMI pada konsep hukum
Newton menggunakan certainty of response index (CRI). J Kependidikan dan
Kemasyarakatan. 13(2):317-320. [diakses 18 Feb 2022]. doi: 10.21154/cendekia.v
13i2.251.
Putra VGV. 2017. Pengantar Fisika Dasar. Sleman: CV. Mulia Jaya.
Yolanda F, Akmam, Sari SY. 2020. Penggunaan handout bermuatan kecerdasan
komperehensif pada model generative learning dalam pembelajaran hukum Newton
siswa kelas X di SMAN 5 Padang. J Pillar of Physics Education. 13(1):25-32. [diakses
18 Feb 2022]. ISSN 2684-8880.

Anda mungkin juga menyukai