Anda di halaman 1dari 9

KONVEKSI ALAMI PADA PLAT

DATAR BERSUDUT
Alifka Rizky Mahardika 1422100028
Achmad Tedjo Sampoerno 1422100010

alifkamahardika@gmail.com
[Company name]
Alifka Rizky Mahardika 1422100028
Achmad Tedjo Sampoerno 1422100010
KONVEKSI ALAMI PADA PLAT DATAR BERSUDUT
Aifka Rizky Mahardika1, Achmad Tedjo Sampoerno2
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,
Indonesia email: alifkamahardika@gmail,com

Abstrack
Perpindahan panas dibagi menjadi tiga bagian, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Konveksi adalah
perpindahan panas dengan disertai oleh zat perantara pada aliran fluida. Konveksi paksa yang terjadi
pada permukaan sebuah benda merupakan kasus yang terjadi pada perpindahan panas konveksi pada
aliran eksternal. Konveksi dinyatakan dalam nilai koefisien konveksi (h). Koefisien konveksi dipengaruhi
oleh geometri benda, kecepatan fluida, dan heat flux dari benda. Penelitian secara eksperimen
menggunakan plat. Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari konveksi alami pada
permukaan plat. Pada eksperimen, data yang diambil adalah data temperatur luar permukaan plat,
suhu plat, ukuran luasan plat, dan sudut kemiringan plat, untuk melihat besar Q yang hilang pada plat
tersebut.

I.Pendahuluan
Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai koefisien konveksi (h) yang mana dipengaruhi
berpindahnya energi dari satu daerah ke oleh flux panas konveksi dan perbedaan
daerah lainnya sebagai akibat dari beda suhu temperatur yang mana dinyatakan dengan
antara daerah-daerah tersebut dari persamaan. Koefisien perpindahan panas
temperatur fluida yang lebih tinggi ke fluida konveksi dipengaruhi oleh bentuk permukaan
lain yang memiliki temperatur lebih rendah. benda, kondisi fluida, dan sifat termodinamika
Menurut (P. Incopera) Perpindahan panas pada yang terjadi. Perpindahan panas merupakan
umumnya dibedakan menjadi tiga cara salah satu kasus yang termasuk dalam kajian
perpindahan panas yang berbeda : konduksi, energi, oleh karena itu perubahan energi yang
konveksi, dan radiasi. Konveksi adalah proses terjadi disini adalah perubahan dari energi
transport energi dengan kerja gabungan dari yang semula panas menjadi lebih dingin
konduksi panas, penyimpanan dan gerakan ataupun sebaliknya. Banyak sekali fenomena
dari fluida. Perpindahan panas konveksi yang bisa diamati dan dijadikan untuk
diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free menambah pemahaman dalam bidang energi,
convection) dan konveksi paksa (forced khususnya perpindahan panas konveksi paksa
convection). Konveksi paksa yang terjadi pada eksternal.
permukaan suatu benda merupakan bagian
dalam perpindahan panas konveksi untuk II.Metode
aliran luar atau disebut dengan external flow
Penelitian Pada konveksi, nilai tahanan
dimana yang diamati adalah pengaruh dari termalnya dipengaruhi nilai koefisien
aliran yang terjadi kontak dengan permukaan perpindahan konveksi yang diperlukan
benda. Konveksi merupakan salah satu jenis perhitungan terlebih dahulu. Agar nilainya
perpindahan panas yang mana terjadi pada diketahui, perlu menghitung dengan
suatu benda yang terkonduksi dengan panas, memerhatikan beberapa nilai seperti
kemudian terkena pengaruh dari suatu fluida konduktivitas termal (k), tebal bahan (t), untuk
yang bergerak. Besarnya nilai suatu konveksi (Pr) sebagai bilangan prandtl, sedangkan (Rex)
dinyatakan dengan suatu satuaan yaitu adalah bilangan reynold. Bilangan reynold ini
diketahui dengan menghitung persamaan
sesuai dengan keperluan penelitian. Nilai nilai
seperti konduktivitas termal, viskositas
kinematis, Menghitung aliran panas
menggunakan konveksi alami pada plat. Rumus

: Q = hA(Ts-T∞)
Keterangan :

Q = laju perpindahan panas h = panas konveksi


A = luas permukaaan konveksi Ts = Suhu
dipertahankan T∞ = Suhu ruangan

III.RUMUSAN MASALAH
Sebuah plat datar tegak bersudut
15° dengan ukuran panjang 2,2 m dan lebar
0,22 m. Udara panas yang melintasi suatu
ruangan yang besar suhunya 23 C. Jika
suhu permukaan luar plat adalah 77 C.
Tentukan laju kehilangan panas konveksi
alami dari plat bersudut tersebut dan
gambarkan deskripsi di atas.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data yang diperoleh
Dimensi Plat (p × l)
1. 2,2 m x 0,22 m
2. 3,3 m x 0,33 m
3. 4,4 m x 0,44 m

Kemiringan (𝜃)
1. 15°
2. 25° 4.2 Analisis gambar
3. 35°
4. 45°

T∞ = 23
Ts = 77 C
Tf = (Ts+T∞)/2=(77+23)/2= 50 C = 323,15 Ts = 77 C
K
k = 0,027801 W/mK
Pr = 0,71063
v = 1,794 x 10-5 m2/s
𝛽= 1/Tf = 1/323,15 = 0,003094 K-1
T∞ = 23 C

4.3 Analisis perhitungan


4.3.1 Dimensi 2,2 m x 0,22 m ℎ𝐿𝑐
𝑵𝒖 =
4.3.1.1 𝜽=15° 𝑘
2
Panjang karakteristik
1
𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,22 𝑚 0,387𝑅𝑎𝐿 6
Angka reyleigh = 0,825 + 8
𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3 9 27
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟 (1 + (0,492/𝑃𝑟)16 )
𝑣2 ( )
2
(9,8)cos (15°)(0,003094)(77 − 23)0,223
= 1
(1,794 × 10−5 )2 0,387(34863973)6
× 0,71013 = 0,825 + 8
9 27
= 37157368 (1 + (0,492/0,71063)16 )
Angka nusselt ( )
ℎ𝐿𝑐 = 35,21
𝑵𝒖 = Koefisien perpindahan panas
𝑘
2 𝑘 0,027801
ℎ = 𝑁𝑢 = 35,21
1 𝐿𝑐 0,22
0,387𝑅𝑎𝐿 6
= 0,825 + = 4,45 𝑊/𝑚2 𝐾
8
9 27 Luas permukaan konveksinya
(1 + (0,492/𝑃𝑟)16 ) 𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 2,2 𝑚 × 0,22 𝑚 = 0,484 𝑚2
( )
2 Nilai laju kehilangan panas
1 𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )
0,387(37157368)6
= 0,825 + = 4,45 × 0,484(77 − 23)
8
9 27 = 150 𝑊
(1 + (0,492/0,71063)16 )
( )
= 45,59 4.3.1.3 𝜽=35°
Koefisien perpindahan panas Panjang karakteristik
𝑘 0,027801 𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,22 𝑚
ℎ = 𝑁𝑢 = 45,59 Angka reyleigh
𝐿𝑐 0,22
= 5,76 𝑊/𝑚2 𝐾 𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟
Luas permukaan konveksinya 𝑣2
𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 2,2 𝑚 × 0,22 𝑚 = 0,484 𝑚2 (9,8)cos (35°)(0,003094)(77 − 23)0,223
=
Nilai laju kehilangan panas (1,794 × 10−5 )2
𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ ) × 0,71013
= 5,76 × 0,484(77 − 23) = 31511254
= 165 𝑊 Angka nusselt
ℎ𝐿𝑐
𝑵𝒖 =
4.3.1.2 𝜽=25° 𝑘
2
Panjang karakteristik
1
𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,22 𝑚 0,387𝑅𝑎𝐿 6
Angka reyleigh = 0,825 + 8
𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3 9 27
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟 (1 + (0,492/𝑃𝑟)16 )
𝑣2 ( )
2
(9,8)cos (25°)(0,003094)(77 − 23)0,223
= 1
(1,794 × 10−5 )2 0,387(31511254)6
× 0,71013 = 0,825 + 8
9 27
= 34863973 (1 + (0,492/0,71063)16 )
Angka nusselt ( )
= 43,44 4.3.2 Dimensi 3,3 m x 0,33 m
Koefisien perpindahan panas 4.3.2.1 𝜽=15°
𝑘 0,027801 Panjang karakteristik
ℎ = 𝑁𝑢 = 43,44
𝐿𝑐 0,22 𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,33 𝑚
= 5,49 𝑊/𝑚2 𝐾 Angka reyleigh
Luas permukaan konveksinya 𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟
𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 2,2 𝑚 × 0,22 𝑚 = 0,484 𝑚2 𝑣2
Nilai laju kehilangan panas (9,8)cos (15°)(0,003094)(77 − 23)0,333
=
𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ ) (1,794 × 10−5 )2
= 5,49 × 0,484(77 − 23) × 0,71013
= 143 𝑊 = 12540612
Angka nusselt
4.3.1.4 𝜽=45° ℎ𝐿𝑐
Panjang karakteristik 𝑵𝒖 =
𝑘
𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,22 𝑚 2
1
Angka reyleigh
0,387𝑅𝑎𝐿 6
𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3 = 0,825 + 8
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟 9 27
𝑣2 (1 + (0,492/𝑃𝑟)16 )
(9,8)cos (45°)(0,003094)(77 − 23)0,223 ( )
= 2
(1,794 × 10−5 )2
1
× 0,71013 0,387(12540612)6
= 27201082 = 0,825 + 8
9 27
Angka nusselt (1 + (0,492/0,71063)16 )
ℎ𝐿𝑐 ( )
𝑵𝒖 = = 33,30
𝑘
2 Koefisien perpindahan panas
1 𝑘 0,027801
0,387𝑅𝑎𝐿 6 ℎ = 𝑁𝑢 = 33,30
= 0,825 + 8
𝐿𝑐 0,33
9 27 = 5,60 𝑊/𝑚2 𝐾
(1 + (0,492/𝑃𝑟)16 ) Luas permukaan konveksinya
( )
2 𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 3,3 𝑚 × 0,33 𝑚 = 1,089 𝑚2
1
Nilai laju kehilangan panas
0,387(27201082)6
= 0,825 + 8
𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )
9 27 = 5,60 × 1,089(77 − 23)
(1 + (0,492/0,71063)16 )
= 329 𝑊
( )
= 41,62
Koefisien perpindahan panas 4.3.2.2 𝜽=25°
𝑘 0,027801 Panjang karakteristik
ℎ = 𝑁𝑢 = 41,62
𝐿𝑐 0,22 𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,33 𝑚
= 5,26 𝑊/𝑚2 𝐾 Angka reyleigh
Luas permukaan konveksinya 𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟
𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 2,2 𝑚 × 0,22 𝑚 = 0,484 𝑚2 𝑣2
Nilai laju kehilangan panas (9,8)cos (25°)(0,003094)(77 − 23)0,333
=
𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ ) (1,794 × 10−5 )2
= 5,26 × 0,484(77 − 23) × 0,71013
= 137 𝑊 = 117665910
Angka nusselt
ℎ𝐿𝑐 = 62,20
𝑵𝒖 =
𝑘 Koefisien perpindahan panas
2
𝑘 0,027801
1 ℎ = 𝑁𝑢 = 62,20
0,387𝑅𝑎𝐿 6 𝐿𝑐 0,33
= 0,825 + 8 = 5,24 𝑊/𝑚2 𝐾
9 27
(1 + (0,492/𝑃𝑟)16 )
Luas permukaan konveksinya
( ) 𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 3,3 𝑚 × 0,33 𝑚 = 1,089 𝑚2
2
Nilai laju kehilangan panas
1
0,387(117665910)6 𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )
= 0,825 + 8 = 5,24 × 1,089(77 − 23)
9 27
(1 + (0,492/0,71063)16 ) = 308 𝑊
( )
= 64,11 4.3.2.4 𝜽=45°
Koefisien perpindahan panas Panjang karakteristik
𝑘 0,027801 𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,33 𝑚
ℎ = 𝑁𝑢 = 64,11
𝐿𝑐 0,33 Angka reyleigh
= 5,40 𝑊/𝑚2 𝐾 𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3
Luas permukaan konveksinya 𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟
𝑣2
𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 3,3 𝑚 × 0,33 𝑚 = 1,089 𝑚2 (9,8)cos (45°)(0,003094)(77 − 23)0,333
Nilai laju kehilangan panas =
(1,794 × 10−5 )2
𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ ) × 0,71013
= 5,40 × 1,089(77 − 23) = 91803650
= 318 𝑊 Angka nusselt
ℎ𝐿𝑐
4.3.2.3 𝜽=35° 𝑵𝒖 =
𝑘
Panjang karakteristik 2
𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,33 𝑚 1
Angka reyleigh 0,387𝑅𝑎𝐿 6
= 0,825 + 8
𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3 9 27
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟 (1 + (0,492/𝑃𝑟)16 )
𝑣2 ( )
(9,8)cos (35°)(0,003094)(77 − 23)0,333 2
= 1
(1,794 × 10−5 )2
0,387(91803650)6
× 0,71013 = 0,825 + 8
= 106350483 9 27

Angka nusselt (1 + (0,492/0,71063)16 )


( )
ℎ𝐿𝑐 = 59,54
𝑵𝒖 =
𝑘 Koefisien perpindahan panas
2
𝑘 0,027801
1 ℎ = 𝑁𝑢 = 59,54
0,387𝑅𝑎𝐿 6 𝐿𝑐 0,33
= 0,825 + 8 = 5,02 𝑊/𝑚2 𝐾
9 27
(1 + (0,492/𝑃𝑟)16 )
Luas permukaan konveksinya
( ) 𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 3,3 𝑚 × 0,33 𝑚 = 1,089 𝑚2
2
Nilai laju kehilangan panas
1
0,387(106350483)6 𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )
= 0,825 + 8 = 5,02 × 1,089(77 − 23)
9 27
(1 + (0,492/0,71063)16 ) = 295 𝑊
( )
4.3.3 Dimensi 4,4 m x 0,44 m Angka nusselt
4.3.3.1 𝜽=15° ℎ𝐿𝑐
𝑵𝒖 =
Panjang karakteristik 𝑘
2
𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,44 𝑚
1
Angka reyleigh 0,387𝑅𝑎𝐿 6
𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3 = 0,825 + 8
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟 9 27
𝑣2 (1 + (0,492/𝑃𝑟)16 )
(9,8)cos (15°)(0,003094)(77 − 23)0,443 ( )
= 2
(1,794 × 10−5 )2 1
× 0,71013 0,387(278911787)6
= 297258947 = 0,825 + 8
9 27
(1 + (0,492/0,71063)16 )
Angka nusselt ( )
ℎ𝐿𝑐 = 83,14
𝑵𝒖 = Koefisien perpindahan panas
𝑘
2 𝑘 0,027801
ℎ = 𝑁𝑢 = 83,14
1 𝐿𝑐 0,44
0,387𝑅𝑎𝐿 6
= 0,825 + = 5,25 𝑊/𝑚2 𝐾
8
9 27 Luas permukaan konveksinya
(1 + (0,492/𝑃𝑟)16 ) 𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 4,4 𝑚 × 0,44 𝑚 = 1,936 𝑚2
( )
2 Nilai laju kehilangan panas
1 𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )
0,387(297258947)6
= 0,825 + = 5,25 × 1,936(77 − 23)
8
9 27 = 549 𝑊
(1 + (0,492/0,71063)16 )
( )
= 84,76 4.3.3.3 𝜽=35°
Koefisien perpindahan panas Panjang karakteristik
𝑘 0,027801 𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,44 𝑚
ℎ = 𝑁𝑢 = 84,76 Angka reyleigh
𝐿𝑐 0,44
= 5,36 𝑊/𝑚2 𝐾 𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟
Luas permukaan konveksinya 𝑣2
𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 4,4 𝑚 × 0,44 𝑚 = 1,936 𝑚2 (9,8)cos (35°)(0,003094)(77 − 23)0,443
=
Nilai laju kehilangan panas (1,794 × 10−5 )2
𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ ) × 0,71013
= 5,36 × 1,936(77 − 23) = 252090034
= 560 𝑊 Angka nusselt
ℎ𝐿𝑐
𝑵𝒖 =
4.3.3.2 𝜽=25° 𝑘
2
Panjang karakteristik
1
𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,44 𝑚 0,387𝑅𝑎𝐿 6
Angka reyleigh = 0,825 + 8
𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3 9 27
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟 (1 + (0,492/𝑃𝑟)16 )
𝑣2 ( )
(9,8)cos (25°)(0,003094)(77 − 23)0,443
=
(1,794 × 10−5 )2
× 0,71013
= 278911787
2
Nilai laju kehilangan panas
1
𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )
0,387(252090034)6
= 0,825 + 8
= 4,87 × 1,936(77 − 23)
9 27 = 509 𝑊
(1 + (0,492/0,71063)16 )
( )
= 80,63
Koefisien perpindahan panas
𝑘 0,027801
ℎ = 𝑁𝑢 = 80,63
𝐿𝑐 0,44 4.4 Analisa Grafik
= 5,09 𝑊/𝑚2 𝐾 Ke Luasan plat (m2)
Luas permukaan konveksinya miring 0,484 1,089 1,936
𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 4,4 𝑚 × 0,44 𝑚 = 1,936 𝑚2 an Laju perpindahan panas (W)
Nilai laju kehilangan panas 15 165 329 560
𝑄 = ℎ𝐴(𝑇𝑠 − 𝑇∞ ) 25 150 318 549
= 5,09 × 1,936(77 − 23) 35 143 308 532
= 532 𝑊 45 137 295 509

4.3.3.4 𝜽=45°
Panjang karakteristik
𝐿𝑐 = 𝑙 = 0,44 𝑚 Laju perpindahan panas thd
Angka reyleigh kemiringan pada setiap luasan
𝑔𝑐𝑜𝑠𝜃𝛽(𝑇𝑠 − 𝑇∞ )𝐿𝑐 3 plat
𝑅𝑎𝐿 = 𝑃𝑟
𝑣2 1200
(9,8)cos (45°)(0,003094)(77 − 23)0,443
= 560
(1,794 × 10−5 )2 1000 549
532
× 0,71013
Laju perpindahan panas (W)

509
= 217608652 800
Angka nusselt
ℎ𝐿𝑐
𝑵𝒖 = 600 0,44
𝑘
2 329 318 0,33
308 295
1 400 0,22
0,387𝑅𝑎𝐿 6
= 0,825 + 8
9 27 200
165 150 143
(1 + (0,492/𝑃𝑟)16 ) 137
( )
2 0
1 15 25 35 45
0,387(217608652)6 Kemiringan (°)
= 0,825 + 8
9 27
(1 + (0,492/0,71063)16 )
( ) Grafik 1 Nilai laju perpindahan panas terhadap
= 77,12 kemiringan pada setiap luasan plat

Koefisien perpindahan panas


𝑘 0,027801 4.5 Pembahasan
ℎ = 𝑁𝑢 = 77,12
𝐿𝑐 0,44 Tiga dimensi plat yaitu 2,2 m x 0,22
= 4,87 𝑊/𝑚2 𝐾 m dengan luasan 0,484 m2, 3,3 m x 0,33 m
Luas permukaan konveksinya dengan luasan 1,089 m2, 4,4 m x 0,44 m
𝐴 = 𝑝 × 𝑙 = 4,4 𝑚 × 0,44 𝑚 = 1,936 𝑚2 dengan luasan 1,936 m2. Masing masing
plat dengan dimensi berbeda ini memiliki [2] Moran, M. S. 2011. Fundamentals of
empat kemiringan yaitu 15°, 25°, 35°, 45°. Engineering Thermodynamics (7th
Analisa dari grafik diatas yaitu dapat ed.). United States of America; J. W.
diamati bahwa besar sudut kemiringan plat Inc., Ed.
mempengaruhi besar Q yang hilang pada [3] Rokhman, Taufiqur. 2018.
plat, selain itu ukuran luasan plat juga “Menghitung Koefisien Perpindahan
mempengaruhi besar Q yang hilang pada Panas Konveksi”
plat tersebut. Hal itu dapat dilihat pada .https://taufiqurrokhman.wordpress.co
salah satu contoh yaitu pada sudut yang m/2018/11/05/menghitung-koefisien-
sama 15° dan luasan plat 2,2 m x 0,22 m, Q perpindahan-panas-konveksi/. Diakses
sebesar 165W, dibandingkan pada plat pada 8 Oktober 2022.
luasan 4,4 m x 0,44, Q sebesar 560W. Jadi [4] Imcropera, Frank P., De Witt, David P.
dapat disimpulkan semakin besar luasan 2014. Fundamental of Heat and Mass
plat maka semakin besar besar Q yang Transfer (4th ed). United States of
hilang pada plat tersebut. America: Wiley

IV. KESIMPULAN
Perpindahan panas konveksi
diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free
convection) dan konveksi paksa (forced
convection) yang terjadi pada permukaan
suatu benda bagian dalam. Pada sebuah
pipa yang diletakkan pada ruangan dengan
suhu ruang dapat berkonveksi. Nilai laju
perpindahan panas konveksi pada pipa
tersebut dapat diketahui dengan mencari
luas permukaan konveksinya. Maka
dilakukan eksperimen dengan analisis
perhitungan untuk mengetahui laju
perpindahan panas pada plat yang dipasang
miring. diperoleh nilai laju perpindahan
panas akan menurun apabila plat dipasang
semakin miring. Namun laju perpindahan
panas akan meningkat jika luasan plat
semakin luas.

V. REFERENSI
[1] Kurniawan, W., Sampoerno, A. T.,
Mahendra, R. L. S. 2022. Konduksi
dan Konveksi pada Silinder Berongga.
Surabaya : Program Studi Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas 17
Agustus 1945.
.

Anda mungkin juga menyukai