Anda di halaman 1dari 11

KONVEKSI ALAMI PADA

BOLA

alifkamahardika@gmail.com
PRODI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
KONVEKSI ALAMI PADA BOLA
Aifka Rizky Mahardika1, Achmad Tedjo Sampoerno2
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Indonesia email:
alifkamahardika@gmail,com

Abstrack

Perpindahan panas dibagi menjadi tiga bagian, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Konveksi adalah
perpindahan panas dengan disertai oleh zat perantara pada aliran fluida. Konveksi paksa yang terjadi pada permukaan
sebuah benda merupakan kasus yang terjadi pada perpindahan panas konveksi pada aliran eksternal. Konveksi
dinyatakan dalam nilai koefisien konveksi (h). Koefisien konveksi dipengaruhi oleh geometri benda, kecepatan fluida, dan
heat flux dari benda. Penelitian secara eksperimen menggunakan plat. Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik dari konveksi alami pada permukaan bolat. Pada eksperimen, data yang diambil adalah data temperatur
luar permukaan bola, suhu plat, ukuran luasan bola, untuk melihat besar Q yang hilang pada bola tersebut

1. Pendahuluan
perubahan energi yang terjadi disini adalah perubahan
dari energi yang semula panas menjadi lebih dingin
Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai ataupun sebaliknya. Banyak sekali fenomena yang bisa
berpindahnya energi dari satu daerah ke daerah lainnya diamati dan dijadikan untuk menambah pemahaman
sebagai akibat dari beda suhu antara daerah-daerah dalam bidang energi, khususnya perpindahan panas
tersebut dari temperatur fluida yang lebih tinggi ke fluida konveksi paksa eksternal.
lain yang memiliki temperatur lebih rendah. Menurut (P.
Incopera) Perpindahan panas pada umumnya dibedakan
menjadi tiga cara perpindahan panas yang berbeda :
konduksi, konveksi, dan radiasi. Konveksi adalah proses 2. Metode Penelitian
transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi
Pada konveksi, nilai tahanan termalnya dipengaruhi nilai
panas, penyimpanan dan gerakan dari fluida. Perpindahan
koefisien perpindahan konveksi yang diperlukan perhitungan
panas konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas terlebih dahulu. Agar nilainya diketahui, perlu menghitung
(free convection) dan konveksi paksa (forced dengan memerhatikan beberapa nilai seperti konduktivitas
convection). Konveksi paksa yang terjadi pada termal (k), tebal bahan (t), untuk (Pr) sebagai bilangan prandtl,
permukaan suatu benda merupakan bagian dalam sedangkan (Rex) adalah bilangan reynold. Bilangan reynold
perpindahan panas konveksi untuk aliran luar atau disebut ini diketahui dengan menghitung persamaan sesuai dengan
dengan external flow dimana yang diamati adalah keperluan penelitian. Nilai nilai seperti konduktivitas termal,
pengaruh dari aliran yang terjadi kontak dengan viskositas kinematis,
permukaan benda.
Menghitung aliran panas menggunakan konveksi alami pada
Konveksi merupakan salah satu jenis perpindahan plat.
panas yang mana terjadi pada suatu benda yang
terkonduksi dengan panas, kemudian terkena pengaruh
Rumus : Q = hA(Ts-T∞)
dari suatu fluida yang bergerak. Besarnya nilai suatu
konveksi dinyatakan dengan suatu satuaan yaitu koefisien Keterangan :
konveksi (h) yang mana dipengaruhi oleh flux panas Q = laju perpindahan panas
konveksi dan perbedaan temperatur yang mana h = panas konveksi
dinyatakan dengan persamaan. Koefisien perpindahan A = luas permukaaan konveksi
panas konveksi dipengaruhi oleh bentuk permukaan Ts = Suhu dipertahankan
benda, kondisi fluida, dan sifat termodinamika yang T∞ = Suhu ruangan
terjadi. Perpindahan panas merupakan salah satu kasus
yang termasuk dalam kajian energi, oleh karena itu
3. Rumusan Masalah
Sebuah bola dengan ukuran diameter (1,8; 2,3;
dan 3,6) meter. Udara panas melintasi suatu ruangan yang
besar yang suhunya 30°C. Jika suhu permukaan luar bola
adalah (75°C, 85°C, 95°C, 115°C) tentukan laju
kehilangan panas konveksi alami dari bola tersebut.
Tugas :
a. Gambarkan deskripsi diatas
b. Buat grafik sesuai yang ditugaskan

4. Pembahasan

Ts = (75,85,95,115)
Penyelesaian :

• Diameter 1 = 1,8 m
Suhu Permukaan Luar Bola = 75oC

T∞ = 30°C
Ts = 75°C
𝑇𝑠+𝑇∞ 75+30
Tf = 2 = 2 = 52,5°C = 325,65K

Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :


• k = 0,02818 W/m°C
• Pr = 0,702
• v = 18,29 x 10-5 m2/s
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 325,65 = 0,0030708K-1

Panjang karakteristik :

Lc = D = 1,8 m

Angka Reyleigh :
𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
RaL = Pr
𝑉2

(9,8)(0,0030708)(75−30)(1,8)3
= (0,702)
(18,29 x 10−5 )2
= 3303512

Angka Nusselt :

ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6
Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘
0,586(165736185)1/6
= (2 + (1+(0,496/0,702)9/16 )8/27 )2
= 182,2

Sehingga, koefisien perpindahan panas :

𝑘 (0,02818)
h = 𝐿 Nu = 182,2 = 2,85 W/m2oC
𝑐 1,8

A = π x D2 = 3,14 x (1,8)2 = 10,1736 m2

Qkonveksi=hA(Ts-T∞)=(2,85)(10,1736)(75-
30)=1304,76W
Suhu Permukaan Luar Bola = 85oC

T∞ = 30°C
Ts = 85°C
𝑇𝑠+𝑇∞ 85+30
Tf = 2 = 2 = 57,5°C = 330,65K

Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :


• k = 0,02856 W/m°C
• Pr = 0,701
• v = 18,80 x 10-5 m2/s
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 330,65 = 0,003024346K-1

Panjang karakteristik :

Lc = D = 1,8 m

Angka Reyleigh :

𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
RaL = Pr
𝑉2
(9,8)(0,003024346)(85−30)(1,8)3
= (0,701)
(18,80 x 10−5 )2
= 188555878

Angka Nusselt :

ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6
Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘
0,586(188555878)1/6
= (2 + (1+(0,496/0,701)9/16 )8/27 )2
= 188,9

Sehingga, koefisien perpindahan panas :

𝑘 (0,02856)
h = 𝐿 Nu = 188,9 = 3,00 W/m2oC
𝑐 1,8

A = π x D2 = 3,14 x (1,8)2 = 10,1736 m2

Qkonveksi=hA(Ts-T∞) =(3,00)(10,1736)(85-
30)=1678,64W

Suhu Permukaan Luar Bola = 95oC

T∞ = 30°C
Ts = 95°C
𝑇𝑠+𝑇∞ 95+30
Tf = 2 = 2 = 62,5°C = 335,65K

Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :


• k = 0,02894 W/m°C
• Pr = 0,700
• v = 19,30 x 10-5 m2/s
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 335,65 = 0,002979294K-1

Panjang karakteristik :

Lc = D = 1,8 m

Angka Reyleigh :

𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
RaL = Pr
𝑉2
(9,8)(0,002979294)(95−30)(1,8)3
= (0,700)
(19,30 x 10−5 )2
= 207995401

Angka Nusselt :

ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6
Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘
0,586(207995401)1/6
= (2 + (1+(0,496/0,700)9/16 )8/27 )2
= 194,2

Sehingga, koefisien perpindahan panas :

𝑘 (0,02894)
h = 𝐿 Nu = 194,2 = 3,12 W/m2oC
𝑐 1,8

A = π x D2 = 3,14 x (1,8)2 = 10,1736 m2

Qkonveksi = hA(Ts-T∞) =(3,12)(10,1736)(95-30)=


2063,21W

Suhu Permukaan Luar Bola = 115oC

T∞ = 30°C
Ts = 115°C
𝑇𝑠+𝑇∞ 115+30
Tf = 2 = 2 = 72,5°C = 345,65K

Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :


• k = 0,02970 W/m°C
• Pr = 0,698
• v = 20,32 x 10-5 m2/s
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 345,65 = 0,0028931K-1

Panjang karakteristik :

Lc = D = 1,8 m

Angka Reyleigh :

𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
RaL = Pr
𝑉2
(9,8)(0,0028931)(115−30)(1,8)3
= (0,698)
(20,32 x 10−5 )2 Sehingga, koefisien perpindahan panas :
= 237593184
𝑘 (0,02818)
h = 𝐿 Nu = 241,8 = 2,72 W/m2oC
Angka Nusselt : 𝑐 2,3

ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6 A = π x D2 = 3,14 x (2,3)2 = 19,625 m2


Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘
0,586(237593184)1/6 Qkonveksi=hA(Ts-T∞)=(2,72)(19,625)(75-30)=2402,1W
= 2 + (1+(0,496/0,698)9/16 )8/27 )2
= 201,7 Suhu Permukaan Luar Bola = 85oC
Sehingga, koefisien perpindahan panas : T∞ = 30°C
𝑘 (0,02970)
Ts = 85°C
h = 𝐿 Nu = 201,7 = 3,33 W/m2oC 𝑇𝑠+𝑇∞ 85+30
Tf = 2 = 2 = 57,5°C = 330,65K
𝑐 1,8

A = π x D2 = 3,14 x (1,8)2 = 10,1736 m2 Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :


• k = 0,02856 W/m°C
Qkonveksi = hA(Ts-T∞) =(3,33)(10,1736)(115-30)= • Pr = 0,701
2879,64W • v = 18,80 x 10-5 m2/s
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 330,65 = 0,003024346K -1
• Diameter 2 = 2,3 m
Suhu Permukaan Luar Bola = 75oC

T∞ = 30°C Panjang karakteristik :


Ts = 75°C
𝑇𝑠+𝑇∞ 75+30 Lc = D = 2,3 m
Tf = 2 = 2 = 52,5°C = 325,65K
Angka Reyleigh :
Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :
• k = 0,02818 W/m°C 𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
• Pr = 0,702 RaL = Pr
𝑉2
• v = 18,29 x 10-5 m2/s
1 1 (9,8)(0,003024346)(85−30)(2,3)3
• β = 𝑇𝑓 = 325,65 = 0,0030708K-1 = (18,80 x 10−5 )2
(0,701)
= 505175856

Panjang karakteristik : Angka Nusselt :

Lc = D = 2,3 m ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6


Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘
0,586(505175856)1/6
Angka Reyleigh : = (2 + (1+(0,496/0,701)9/16 )8/27 )2
𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3 = 251,0
RaL = Pr
𝑉2
Sehingga, koefisien perpindahan panas :
(9,8)(0,0030708)(75−30)(2,3)3
= (0,702) 𝑘 (0,02856)
(18,29 x 10−5 )2
h = 𝐿 Nu = 251,0 = 2,87 W/m2oC
= 444037704 𝑐 2,3

Angka Nusselt : A = π x D2 = 3,14 x (2,3)2 = 19,625 m2

ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6 Qkonveksi=hA(Ts-T∞) =(2,87)(19,625)(85-30)=3097,8W


Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘
0,586(444037704)1/6
= (2 + (1+(0,496/0,702)9/16 )8/27 )2
= 241,8
Suhu Permukaan Luar Bola = 95oC

T∞ = 30°C Panjang karakteristik :


Ts = 95°C
𝑇𝑠+𝑇∞ 95+30 Lc = D = 2,3 m
Tf = 2 = 2 = 62,5°C = 335,65K

Angka Reyleigh :
Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :
• k = 0,02894 W/m°C 𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
• Pr = 0,700 RaL = 𝑉2
Pr
• v = 19,30 x 10-5 m2/s
1 1 (9,8)(0,0028931)(115−30)(2,3)3
• β = 𝑇𝑓 = 335,65 = 0,002979294K-1 = (0,698)
(20,32 x 10−5 )2
= 636555812

Panjang karakteristik : Angka Nusselt :

Lc = D = 2,3 m ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6


Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘
Angka Reyleigh : 0,586(636555812)1/6
= 2 + (1+(0,496/0,698)9/16 )8/27 )2
𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3 = 268,3
RaL = Pr
𝑉2
Sehingga, koefisien perpindahan panas :
(9,8)(0,002979294)(95−30)(2,3)3
= (0,700)
(19,30 x 10−5 )2 𝑘 (0,02970)
= 557257911 h = 𝐿 Nu = 268,3 = 3,19 W/m2oC
𝑐 2,3

Angka Nusselt : A = π x D2 = 3,14 x (2,3)2 = 19,625 m2

ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6 Qkonveksi = hA(Ts-T∞) =(3,19)(19,625)(115-30)=


Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘 5321,3W
0,586(557257911)1/6
= (2 + (1+(0,496/0,700)9/16 )8/27 )2
• Diameter 3 = 3,6 m
= 258,2
Suhu Permukaan Luar Bola = 75oC
Sehingga, koefisien perpindahan panas :
T∞ = 30°C
𝑘 (0,02894) Ts = 75°C
h = 𝐿 Nu = 258,2 = 2,99 W/m2oC 𝑇𝑠+𝑇∞ 75+30
𝑐 2,3 Tf = 2 = 2 = 52,5°C = 325,65K

A = π x D2 = 3,14 x (2,3)2 = 19,625 m2 Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :


• k = 0,02818 W/m°C
Qkonveksi = hA(Ts-T∞) =(2,99)(19,625)(95-30)= • Pr = 0,702
3814,1W
• v = 18,29 x 10-5 m2/s
1 1
Suhu Permukaan Luar Bola = 115oC • β = 𝑇𝑓 = 325,65 = 0,0030708K-1

T∞ = 30°C
Ts = 115°C Panjang karakteristik :
𝑇𝑠+𝑇∞ 115+30
Tf = 2 = 2 = 72,5°C = 345,65K
Lc = D = 3,6 m
Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :
Angka Reyleigh :
• k = 0,02970 W/m°C
• Pr = 0,698 𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
• v = 20,32 x 10-5 m2/s RaL = 𝑉2
Pr
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 345,65 = 0,0028931K-1
(9,8)(0,0030708)(75−30)(3,6)3
= (0,702)
(18,29 x 10−5 )2 𝑘 (0,02856)
h = 𝐿 Nu = 346,0 = 2,75 W/m2oC
= 1325889480 𝑐 3,6

Angka Nusselt : A = π x D2 = 3,14 x (3,6)2 = 40,6944 m2

ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6 Qkonveksi=hA(Ts-T∞) =(2,75)(40,6944)(85-


Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘 30)=6155,0W
0,586(1325889480)1/6
= (2 + (1+(0,496/0,702)9/16 )8/27 )2
Suhu Permukaan Luar Bola = 95oC
= 333,4
T∞ = 30°C
Sehingga, koefisien perpindahan panas : Ts = 95°C
𝑇𝑠+𝑇∞ 95+30
𝑘 (0,02818) Tf = 2 = 2 = 62,5°C = 335,65K
h = 𝐿 Nu = 333,4 = 2,61 W/m2oC
𝑐 3,6
Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :
A = π x D2 = 3,14 x (3,6)2 = 40,6944 m2 • k = 0,02894 W/m°C
• Pr = 0,700
Qkonveksi=hA(Ts-T∞)=(2,61)(40,6944)(75-30)=4779,6W • v = 19,30 x 10-5 m2/s
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 335,65 = 0,002979294K-1
Suhu Permukaan Luar Bola = 85oC

T∞ = 30°C
Ts = 85°C Panjang karakteristik :
𝑇𝑠+𝑇∞ 85+30
Tf = 2 = 2 = 57,5°C = 330,65K
Lc = D = 3,6 m
Sifat-sifat udara pada suhu tersebut :
Angka Reyleigh :
• k = 0,02856 W/m°C
• Pr = 0,701 𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
• v = 18,80 x 10-5 m2/s RaL = Pr
𝑉2
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 330,65 = 0,003024346K -1
(9,8)(0,002979294)(95−30)(3,6)3
= (0,700)
(19,30 x 10−5 )2
= 1663963205
Panjang karakteristik :
Angka Nusselt :
Lc = D = 3,6 m
ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6
Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
Angka Reyleigh : 𝑘
0,586(1663963205)1/6
= (2 + (1+(0,496/0,700)9/16 )8/27 )2
𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3
RaL = Pr = 356,5
𝑉2

(9,8)(0,003024346)(85−30)(3,6)3 Sehingga, koefisien perpindahan panas :


= (0,701)
(18,80 x 10−5 )2
= 1508447022 𝑘 (0,02894)
h = 𝐿 Nu = 356,5 = 2,86 W/m2oC
𝑐 3,6
Angka Nusselt :
A = π x D2 = 3,14 x (3,6)2 = 40,6944 m2
ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6
Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 )2
𝑘 Qkonveksi = hA(Ts-T∞) =(2,86)(40,6944)(95-30)=
0,586(1508447022)1/6 2 7565,1W
= (2 + (1+(0,496/0,701)9/16 )8/27 )
= 346,3

Sehingga, koefisien perpindahan panas :


Suhu Permukaan Luar Bola = 115oC Suhu Q (W)
75o 2402,1
T∞ = 30°C 85o 3097,8
Ts = 115°C 95o 3814,1
𝑇𝑠+𝑇∞ 115+30
Tf = 2 = 2 = 72,5°C = 345,65K 115o 5321,3

Sifat-sifat udara pada suhu tersebut : Diameter 3 = 3,6 m


• k = 0,02970 W/m°C Suhu Q (W)
• Pr = 0,698 75o 4779,6
• v = 20,32 x 10-5 m2/s 85o 6155,0
1 1
• β = 𝑇𝑓 = 345,65 = 0,0028931K-1 95o 7565,1
115o 10584,6

Panjang karakteristik :

Lc = D = 3,6 m • Grafik

Angka Reyleigh :

𝑔𝛽(𝑇𝑠−𝑇∞)𝐿𝑐 3 Pengaruh luasan bola dan suhu permukaan


RaL = Pr
𝑉2 bola terhadap laju panas yang hilang
20000
(9,8)(0,0028931)(115−30)(3,6)3
= (0,698) 10584,6
(20,32 x 10−5 )2 18000
= 1900745471 16000

Angka Nusselt : 14000


7565,1
Q yang hilang (W)

12000
ℎ𝐿𝑐 0,586𝑅𝑎1/6 2 6155
Nu = = (2 + (1+(0,496/Pr )9/16 )8/27 ) 10000 diameter 3 = 3,6
𝑘
0,586(1900745471)1/6 4779,6 5321,3 diameter 2 = 2,3
= 2 + (1+(0,496/0,698)9/16 )8/27 )2 8000
diameter 1 = 1,8
= 370,8 6000 3814,1
3097,8
4000 2402,1
Sehingga, koefisien perpindahan panas : 2879,64
2000 2063,2
1304,76 1678,64
𝑘 (0,02970) 0
h = 𝐿 Nu = 370,8 = 3,06 W/m2oC
𝑐 3,6 75 85 95 115
Suhu Permukaan Bola (oC)
A = π x D2 = 3,14 x (3,6)2 = 40,6944 m2

Qkonveksi = hA(Ts-T∞) =(3,06)(40,6944)(115-30)=


10584,6W Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa
luasan suatu bola berbanding lurus terhadap laju panas
• Tabel Data Grafik yang hilang. Semakin besar luasan suatu bola maka
semakin besar laju panas yang hilang. Hal ini dapat
Diameter 1 = 1,8 m terlihat pada luasan dengan diameter 3,6 m², memiliki
laju panas yang hilang yang lebih besar dibandingkan
Suhu Q (W)
pada luasan dengan diameter 1,8 m².
75o 1304,76
85o 1678,64
95o 2063,21
115o 2879,64

Diameter 2 = 2,3 m
Selain itu, dapat diketahui pula bahwa suhu
permukaan bola berbanding lurus pula terhadap laju 5. Kesimpulan
panas yang hilang. Semakin tinggi suhu permukaan bola
maka semakin tinggi pula laju panas yang hilang. Hal ini Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
dapat terlihat pada luasan dengan diameter 2,5 m² dengan semakin besar luasan suatu bola maka semakin besar pula
suhu 85°C memiliki laju panas yang hilang lebih besar, laju panas yang hilang. Selain itu, semakin tinggi suhu
yakni sebesar 3097,8W dibanding dengan diameter 2,5 permukaan suatu bola maka semakin tinggi pula laju
m² dengan suhu 75° yang hanya memiliki laju panas yang panas yang hilang.
hilang sebesar 2402,1W.

DAFTAR PUSTAKA
TABLE_A.4_Thermophysical_Properties_of_Gases_at_Atmospheric_Pressure
https://journal.akprind.ac.id/index.php/snast/article/download/1471/1170

Anda mungkin juga menyukai