Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

ALAT PENUKAR KALOR


PERFORMA DARI COMPACT HEAT TRANSFER

Oleh :
Muh. Zul Alif
D021 19 1139

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2022
Langkah langkah untuk menghitung kinerja Compact Heat Excanger
1. Menghitung parameter geometris (Persamaan 7.19 sampai 7.24)
Perlu diketahui dalam menghitung parameter geometris terdapat beberapa hal
yang harus dicari terlebih dahulu yaitu sebagai berikut :
Diameter hidrolis (Dh)
4ℎ�
�ℎ =
2(ℎ + �)
Luas penampang melintang yang dilalui fluida (S)
�ℎ� �
�1 =
(� + �) (�1 + �2 )
Luas permukaan (A)
2�(ℎ + �) �
�1 =
(� + �) (�1 + �2)
Luas permukaan sirip (Af)
2� ℎ � �
��1 =
(� + �) (�1 + �2 )

��1 = �
ℎ + � 1
Total luas pelat (Ap)
2���
�� =
(�1 +�2 )


Jumlah bagian dalam baris, �� = (�+�)
Ketinggian logam tidak bersentuhan dengan lembaran perpisahan (Parting Sheet)
h=b-a-w
Gambar 1 Compact heat excanger aliran bersilangan

2. Hitung Re untuk setiap fluida dan tentukan (faktor perpindahan panas) j yang tepat
dan nilai ∝
3. Hitung nilai �� untuk setiap aliran

2 �' ℎ
��� ℎ �� � 2
�� =
2 �' ℎ
�� � 2
Dimana, �� adalah konduktifitas termal dari sirip
Luas permukaan efektif (A’)
A’ = �� Af + (A - Af) = A - Af (1 - �� )
Koefisien perpindahan panas berdasarkan luas pelat (∝� )
�' �'
∝� =
��
4. Gabungkan nilai ∝� untuk mendapatkan koefisien perpindahan panas secara
keseluruhan Up berdasarkan luas pelat. (Persamaan 7.28)
1 1 � 1
= + +
�� ∝�1 �� ∝�2
5. Hitung NTU2

�� ��
NTU2 = �
2 ��2

dan
���2
R = ��
�1

dan temukan titik yang sesuai pada gambar 2

Gambar 2 mean perbedaan suhu hubungan: aliran silang, kedua fluid tidak tercampur

Mencari θ dan efektifitas termal (P) dan gunakan untuk menghitung suhu keluar

6. Hitung total kehilangan tekanan Ap (Persamaan 7.29 atau 7.30)


�2 (�� + 1 − �1 ) 1 1 4 � � (� − �2 − �� )
∆� = +2 − + −
2 �1 �2 �1 �� �ℎ �2
Dimana :
� = Laju aliran pada saluran (m/s)
�1 = Densitas fluida masuk
�2 = Densitas fluida keluar
�� = Mean densitas fluida
L = Panjang saluran
� = rasio daerah bebas untuk mendekati daerah (S/WH)
�� = faktor kerugian empiris inlet
�� = faktor kerugian empiris outlet

Akselerasi termal adalah nol untuk cairan dan seringkali cukup kecil diabaikan
untuk gas, dalam kasus di mana perubahan densitas tidak signifikan
�2 �
∆� = �� + �� + 4�
2 �ℎ

Gambar 3 koefisien kehilangan tekanan masuk dan keluar untuk saluran persegi dengan
kontraksi/ekspansi tiba-tiba
Contoh Soal 1
Penukar panas aliran melintang pelat sirip dirancang untuk siklus turbin gas yang
diilustrasikan pada Gambar 4a. Menggunakan panas dari gas buang turbin pada
460oC untuk memanaskan udara yang keluar dari kompresor pada 300oC. Tingkat
aliran gas dan udara, masing-masing 25,0 dan 25,4 kg/s. dan dimensi penukar panas
seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Berapa suhu udara dan gas yang
meninggalkan penukar panas dan berapa tekanan yang sesuai untuk kedua aliran
tersebut?

Gambar 4a

Gambar 4b

Transter panas dan karakteristik penurunan tekanan gesekan sirip diwakili oleh j =
0,040 Re-0,28 dan f -0,42 Re-0,44 dan sifat fluida diberikan pada tabel
 Langkah pertama menghitung parameter geometris (Persamaan 7.19 sampai
7.24) :
Diameter Hidrolis (Dh)
4ℎ�
R=
2(ℎ+�)

4 × 5,55×10−3 ×1,85×10−3
=
2(5,55+1,85)×10−3

= 2,775 x 10-3 m

Luas penampang aliran melintang (S), diindikasikan gas mengalir pada sisi 1
dan udara mengalir pada sisi 2
�ℎ� �
S1 =
(�+�) 2�

1,8×5,55×10−3 ×1,85×10−3 1,8


= × =1,386 m2
2,0×10−3 12×10−3
0,9×5,55×10−3 ×1,85×10−3 1,8
S2 = × =0,693 m2
2,0×10−3 12×10−3

Luas permukaan total, luas permukaan total pada sisi gas dan udara adalah
sama
2 �(ℎ+�)� �
A1 = A2 =
(�+�) 2�

2×1,8(5,55×10−3 ×1,85×10−3 )0,9 1,8


= × =1,798 m2
2,0×10−3 12×10−3

Luas permukaan sirip, luas permukaan sirip juga sama antara dua sisi dari
penukar panas
2�ℎ� �
Af1 = Af2 =
(�+�) 2�
2×1,8×5,55×10−3 ×0,9 1,8
=
2,0×10−3
× 12×10−3 = 1349 m2

Total luas plat


2 ���
S1 =
2�
2×0,9×1,8×1,8
= = 484 m2
12×10−3

Rasio luas penampang dengan luas frontal



�1 = �2 =
��
1,386
= = 0,428
1,8×1,8

 Langkah kedua adalah penilaian karakter perpindahan panas dari dua sisi aliran.
Ini melibatkan perhitungan v, Re, j, dan ∝.

Pada sisi gas dari kecepatan rata-rata



�1 =
�1 �1
25,4
= = 33,9 m/s
0,54×1,386

Dan nilai reynold


�1 �ℎ �1
��1 =
�1

33,9×2,775×10−3 ×0,54
= = 1590
3,2×10−3

Menggunakan korelasi untuk karakteristik perpindahan panas sirip


� = 0,040 ��−0,28
�1 = 0,040 (1590)−0,28 = 0,0051
Sedangkan
��1 = �1 ��1 ��1 −0,28
= 0,0051 × 1590 × (0,069)1 3
= 7,17
Dan
��1 �1
∝1 =
�ℎ
7,17×0,050
= = 129 W/m2.K
2,775×10−3

Pada sisi udara dari kecepatan rata-rata


�2
�2 =
�2 �2
25,0
= = 7,42 m/s
4,86×0,693

Dan nilai reynold


�2 �ℎ �2
��2 =
�2

7,42×2,775×10−3 ×4,86
= = 3130
3,2×10−3

Menggunakan korelasi untuk karakteristik perpindahan panas sirip


� = 0,040 ��−0,28
�2 = 0,040 (3130)−0,28 = 0,0042

Sedangkan
��2 = �2 ��2 ��2 −0,28
= 0,0042 × 3130 × (0,69)1 3
= 11,6

Dan
��2 �2
∝2 =
�ℎ
11,6×0,05
= = 209 W/m2.K
2,775×10−3
 Langkah ketiga efisiensi fin dan koefisien perpindahan panas efektif plat dimana
dalam penilaian adalah perhitungan A' (Persamaan 7.25 dan 7.27) dan∝� , untuk
setiap aliran (Persamaan 7.26). Untuk aliran gas, mengambil konduktivitas sirip
stainless-steel pada 15 W/(m.K).
2 �' 1 ℎ
��� ℎ �� � 2
��1 =
2 �' 1 ℎ
�� � 2

2×129 5,55×10−3
��� 5,55×10−3
15×0,15×10−3 2
= 5,55×10−3
= 0,78
2×129
15×0,15×10−3 2

Dan total luas efektif dari sisi gas


A’1 = A1 - Af1 (1 - ��1 )
= 1798 - 1349(1-0,78) = 1501 m2

Koefisien perpindahan panas berdasarkan luas pelat (∝� )


�' 1 �1
∝�1 =
��
129×1501
= 484
= 400 W/(m2.K)

Dan pada sisi udara


2 �' 2 ℎ
��� ℎ �� � 2
��2 =
2 �' 2 ℎ
�� � 2

2×209 5,55×10−3
��� 5,55×10−3
15×0,15×10−3 2
= 5,55×10−3
= 0,70
2×209
15×0,15×10−3 2

Dan total luas efektif dari sisi gas


A’2 = A2 - Af2 (1 - ��2 )
= 1798 - 1349(1-0,70) = 1393 m2
Koefisien perpindahan panas berdasarkan luas pelat (∝� )
�' 2 �2
∝�2 =
��
209×1393
= 484
= 602 W/(m2.K)

 Langkah ke empat menggabungkan nilai ∝� untuk mendapatkan koefisien


perpindahan panas secara keseluruhan Up berdasarkan luas pelat. (Persamaan
7.28)

koefisien perpindahan panas secara keseluruhan Up berdasarkan luas pelat.


1 1 � 1
= + +
�� ∝�1 �� ∝�2
1 0,30×10−3 1
=
400
+
15
+
601
= 4,18 x 10-3

Up = 239 w/(m2.K)

 Langkah kelima menghitung kinerja termal, grafik kinerja termal pada gambar 2
digunakan untuk menentukan temperatur fluida yang keluar.
�� ��
NTU2 = �
2 ��2

239×1060
= 25,0×1060 = 4,37

dan
��2��2
R=�
�1 ��1

25,0×1060
= 25,4×1060 = 0,98

Dimana nilai P = 0,73 dan θ = 0,17 (dari gambar 2)


�2,��� − �2,�� = 0,73(�1,�� − �2,�� )
�2,��� − 300 = 0,73(460 − 300)
�2,��� = 417oC (temperatur outlet udara)
�1,�� − �1,��� = �(�2,��� − �2,�� ) = 0,98 × 117 = 115 K
�1,��� = 345oC (temperatur outlet gas)
Jadi total perpindahan panas
� = �2 ��2 (�2,��� − �2,�� )
= 25,0 × 1060 × 177 = 3,10 x 106 W

Dan perbedaan temperatur efektif



∆�� =
�� ��
3,10 × 106
= 239×484
= 27 K

 Langkah ke enam, menghitung total penurunan tekanan (Persamaan 7.29 atau


7.30)
Penurunan teknanan total
Pada sisi gas
�1 = �1 �1

= 33,9 × 0,54 = 18,3 kg/s


Re = 1590
�1 = 0,43
Dan penjumlahan Kc dan Ke = 0,8
Untuk nilai f
�1 = 0,42(1590)−0,44 = 0,0164

Maka

�2 �
∆� = �� + �� + 4�
2� �ℎ
18,3 2 0,9
= 0,8 + 4 × 0,0164 × = 6845 N/m2 (Pa)
2×0,54 2,775×10−3
Dan pada sisi udara
�2 = 36,1 kg/s
Re = 3130
Dan penjumlahan Kc dan Ke = 0,7
Untuk nilai f
�2 = 0,42(3130)−0,44 = 0,0122

Maka

�2 �
∆� = �� + �� + 4�
2� �ℎ
36,1 2 1,8
= 0,7 + 4 × 0,0122 × = 4337N/m2 (Pa)
2×4,86 2,775×10−3

Anda mungkin juga menyukai