Anda di halaman 1dari 23

Aplikasi Persamaan

Diferensial Orde
Pertama
Kelompok 2
Anggota Kelompok
 Sandro C. Rajagukguk (21120122130083)
 Novendra Anugrah F. (21120122130074)
 Vicky Setyo Haryadi (21120122130066)
 Ivan Benhard Sitorus (21120122130085)
 I Made Suryanatha (21120122140126)
 Nadhif A.N. (21120122140139)
 Satrio Kukuh Wibowo (21120122130070)
Aplikasi Persamaan Diferensial
Orde Pertama

Model Pendinginan
Kelompok 2
Model Pendinginan
 Hukum pendinginan Newton menyatakan bahwa laju hilangnya kalor
pada benda sebanding dengan perbedaan suhu antara benda dan
lingkungannya. Hukum ini pertama kali tidak sengaja diperkenalkan
oleh Isaac Newton.

 Pernyataan hukum Newton yang digunakan dalam literatur


perpindahan panas dapat dinyatakan dalam gagasan matematika
sehingga diperoleh rumus laju kalor sebagai berikut :
𝑸
= hA (T-𝑻𝒎 )= hAΔT
𝒕
Keterangan :
Q = Peripindahan Kalor
t = Waktu
H = koefisien konveksi
A = Luas permukaan benda
T = Suhu benda
𝑇𝑚 = Suhu lingkungan
ΔT = T- 𝑇𝑚
Sebuah benda diperlakukan sebagai objek kapasitas kalor yang diartikan
sebagai banyaknya energi yang harus diberikan dalam bentuk kalor untuk
menaikkan suhu suatu benda sebesar satu derajat.
𝑸
C= 𝒅𝒂𝒏 𝑸 = 𝑪ΔT
ΔT
Selanjutnya, turunkan Q terhadap t dari dua rumus sebelumnya sehingga
diperoleh :

𝒅𝑸 𝒅𝑸 𝒅𝑻
= hA(T- 𝑻𝒎 ) dan =C
𝒅𝒕 𝒅𝒕 dt
Jika kedua persamaan tersebut dijumlahkan menjadi nol,
maka:
𝒅𝑻
C = -hA (T- 𝑻𝒎 )
dt
𝒅𝑻 𝒉𝑨
=- (T- 𝑻𝒎 )
dt 𝑪

𝒅𝑻 𝒉𝑨
= k (T- 𝑻𝒎 ) k=-
dt 𝑪
Penyelesaian model pendinginan dengan metode variabel
terpisah sehingga diperoleh :
Contoh Soal
Ketika kue panggang keluar dari microwave oven, suhu yang diukur adalah
350°F. Tiga menit kemudian, suhu yang diukur turun menjadi 250°F. Berapakah
waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan kue panggang tersebut hingga
mencapai suhu 100°F jika suhu kamarnya adalah 67°F?
Diketahui : Tₘ = 67°F
T(0) = 350°F
T(3) = 250°F
T(t) = 100°F
Ditanya : t = ....
Jawab
𝒅𝑻
= k (T- 𝑻𝒎 ) Substitusikan T(0) = 350°F ke persamaan
dt
disamping sehingga diperoleh :
𝒅𝑻
= k (T-67)
dt
𝑑𝑇 T(0) = 67 + c𝑒 k(0). 𝑐1
= k . dt
T− 67 350 = 67 + c
𝑑𝑇
‫𝑇 ׬‬−67 = ‫𝑘 ׬‬. 𝑑𝑡 c = 283°F

ln |T-67| = kt. 𝑐1
T-67 = c𝑒 kt. 𝑐1
T(t) = 67 + c𝑒 kt. 𝑐1
Jawab
Kemudian, substitusikan T(0) = 350°F 183
ke persamaan sebelumnya sehingga = 𝑒 3k
183
diperoleh : k = -0,1453
T(t) = 67 + 283𝒆kt
Selanjutnya, substitusikan nilai k =
Kemudian, substitusikan T(3) = 250°F −0,1453 ke persamaan sebelumnya
ke persamaan di atas sehingga sehingga diperoleh:
diperoleh : T(t) = 67 + 283𝑒 −0,1453t
T(3) = 67 + 283𝑒 k(3)
250 = 67 + 283𝑒 k(3) Selanjutnya, substitusikan nilai T(t) =
183 = 283𝑒 3k 100°F ke hasil akhir persamaan sehingga
diperoleh nilai t yang sebenarnya.
Jawab
T(t) = 67 + 283𝑒 −0,1453t
100 = 67 + 283𝑒 −0,1453t
33 = 283𝑒 −0,1453t
33
= 𝑒 −0,1453t
283
33
ln = −0,1453t
283
t = 14,783
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan kue panggang hingga
mencapai suhu 100°F adalah sekitar 14,783 menit atau 14 menit 47 detik.
Aplikasi Persamaan Diferensial
Orde Pertama

Pertumbuhan
Populasi
Kelompok 2
Pertumbuhan Populasi
 Pertumbuhan populasi adalah salah satu aplikasi penting dari persamaan
diferensial orde pertama. Dalam konteks ini, persamaan diferensial orde
pertama digunakan untuk memodelkan bagaimana jumlah populasi suatu
spesies berubah seiring waktu.

 Misalnya, mari kita ambil contoh populasi tikus di sebuah peternakan. Jika
N(t) adalah jumlah tikus pada waktu t, maka laju perubahan jumlah tikus
dapat dijelaskan oleh persamaan diferensial orde pertama berikut:

= k.N(t) dimana, k adalah laju pertumbuhan tikus, yang dapat


𝑑𝑁
𝑑𝑡 ditentukan dari data pengamatan eksperimental
Pertumbuhan Populasi
 Persamaan ini dapat dipecahkan untuk mendapatkan solusi analitik yang
memberikan jumlah tikus pada setiap waktu t. Misalnya, jika N(0) adalah
jumlah tikus awal pada waktu t=0, sebagai berikut :

N(t)= N(0) . 𝑒 kt

 di mana 𝑒 (𝑥) adalah fungsi eksponensial, yang menyatakan jumlah tikus


pada waktu t dalam bentuk jumlah awal dikali dengan eksponensial laju
pertumbuhan k dikalikan dengan waktu t.
Contoh Soal
Sebuah koloni semut memiliki jumlah populasi awal sebanyak 50 ekor. Jika laju
pertumbuhan populasi semut adalah 0,5 ekor per hari, berapa jumlah populasi
semut setelah 10 hari?
Diketahui :
N(0) = 50 ekor
k = 0,5
t = 10 hari
Ditanya :
N(10) = ....
Jawab
𝑑𝑁
= k.N(t) Jadi, jumlah populasi semut
𝑑𝑡
𝑑𝑁 setelah 10 hari adalah sekitar
= 0,5N(t) 18 ekor.
𝑑𝑡

N(t) = N(0) . 𝑒 k
N(10) = 50 . 𝑒 0,5∗10
= 50 * exp(5)
= 18.428
Aplikasi Persamaan Diferensial
Orde Pertama

Gerak Partikel
Kelompok 2
Gerak Partikel
 Persamaan diferensial orde pertama juga dapat digunakan untuk
memodelkan gerak partikel.
 Misalkan kita ingin memodelkan pergerakan partikel dengan kecepatan
variabel v(t) pada lintasan lurus dengan gaya gesekan linier yang
sebanding dengan kecepatan, maka diperoleh rumus sebagai berikut:

Keterangan :
𝑑𝑉
m = -k + F m = massa (kg)
𝑑𝑡 k = Koefisien gesek (1N/m/s)
F = Gaya dorong (N)
Gerak Partikel
 Solusi Umum dari Persamaan rumsu selumnya adalah :

v(t) = (F/k) (1 - 𝑒 −kt/m ))


Contoh Soal
Sebuah partikel bergerak pada lintasan lurus dengan massa 2 kg. Gaya gesekan
linier pada partikel adalah 1 N/m/s, dan gaya dorong konstan yang bekerja
pada partikel adalah 10 N. Kecepatan partikel pada t = 0 adalah 0 m/s.
Tentukanlah kecepatan partikel pada t = 2 s.
Diketahui :
V(0) = 0 m/s
k = 1 N/m/s
t =2s
Ditanya :
V(t) = ....
Jawab
v(t) = (F/k) (1 - 𝑒 (−kt/m) ) Jadi, kecepatan benda setelah
v(2) = (10/1) (1 - 𝑒 −1.2/2 )) 2 detik adalah 4,32 m/s
v(2) = 10 (1 - 𝑒 (−1) )
V(2) = 4,32 m/s
Terima Kasih
Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai