Berdoalah dahulu sebelum mengerjakan. Soal ujian ini terdiri atas 6 (enam) nomor.
Nomor 1-5 dikerjakan di dalam ruang ujian; nomor 6 dikerjakan sebagai tugas/
pekerjaan rumah. Manfaatkan waktu yang disediakan dengan sebaik-baiknya.
Pengerjaan nomor soal boleh tidak berurutan. Bekerjalah dengan jujur dan mandiri;
setiap tindak kecurangan akan dikenai sanksi.
Persamaan berikut menyatakan konsentrasi suatu zat dalam dalam reaktor tangki berpengaduk:
( )
C = Cin 1 − e −0, 04 t + C0 e −0, 04 t
Jika C0 = 4 dan Cin = 10, tentukan waktu yang dibutuhkan (t) agar C menjadi 93% dari Cin.
Pilihlah salah satu metode saja, yang menurut Anda paling mudah.
Gunakan nilai tebakan awal:
• t = 30 (jika Anda menggunakan open method); atau
• rentang t antara 30 s.d. 80 (jika Anda menggunakan bracketing method)
Lakukan iterasi minimum sebanyak 3 kali. Tuliskan setiap langkah perhitungan yang Anda lakukan.
NOMOR 2 (Bobot:15%)
Diferensiasi Numerik
dT
Fluks panas secara konduksi melalui dinding dapat ditentukan melalui hukum Fourier: J = − k
dx
dengan: J dalam W/m2 ; k ≡ konduktivitas termal dinding (W/oC.m); T ≡ suhu (oC); x ≡ jarak sepan-
jang aliran panas (m).
Data berikut menyatakan suhu yang diukur dari permukaan dinding (x = 0) ke dalam dinding:
x (m) 0 0,1 0,2
T (oC) 20 17 15
Jika fluks panas pada x = 0 sebesar 60 W/m2, tentukan nilai k!
dT
Gunakan diferensiasi secara numerik untuk mengevaluasi nilai pada x = 0.
dx
Bandingkan hasilnya dengan menggunakan 2 nilai ∆x yang berbeda.
Data berikut menyatakan nilai kapasitas panas suatu bahan (c) pada berbagai suhu (T):
T (oC) -100 -50 0 50 100 150 200
c (kal/g.oC) 0,11904 0,12486 0,13200 0,14046 0,15024 0,16134 0,17376
Panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu bahan dengan massa m dari T1 ke T2 adalah sebesar:
T2
Kinerja sebuah reaktor batch nonisotermal dapat digambarkan melalui 2 persamaan berikut:
dC A 10
= − exp − CA
dt T + 273
dT 10
= 1000 exp − C A − 10 (T − 20)
dt T + 273
dengan CA menyatakan konsentrasi reaktan (dalam gmol/L) dan T menyatakan suhu di dalam reaktor
(dalam oC) pada setiap saat t (dalam jam). Kondisi awal sistem reaksi ini (pada t = 0): CA0 = 1
gmol/liter dan T0 = 25oC. Berapakah CA dan T pada t = 0,1 jam?
Gunakan dan bandingkan penggunaan metode:
(a) Euler, dan
(b) Runge-Kutta orde 4 Lakukan masing-masing sebanyak 2 langkah integrasi
dy
Catatan: Formula Runge-Kutta orde 4 untuk persamaan diferensial: = yi ' = f ( xi , yi )
dx xi , yi
∆x
adalah: yi +1 = yi + ( k1,i + 2 k2 ,i + 2 k3,i + k4 ,i )
6
∆x ∆x
dengan: k1,i = f ( xi , yi ) k3 ,i = f ( xi + , yi + k2 ,i )
2 2
∆x ∆x
k2,i = f ( xi + , yi + k1,i ) k4 ,i = f ( xi + ∆ x , yi + ∆ x . k3 ,i )
2 2
Zat A akan dikonversi menjadi zat B dalam sebuah reaktor tangki berpengaduk. Produk B dan sisa A
yang tidak bereaksi akan dimurnikan dalam sebuah unit pemisah. Sisa A yang tidak bereaksi tersebut
selanjutnya di-recycle ke dalam reaktor.
Biaya awal sistem ini merupakan fungsi dari konversi A, XA, dan dinyatakan dalam persamaan:
1
0 ,6
1
0, 6
Biaya = C + 5 dengan C merupakan tetapan sembarang.
(1 − X A ) 2 X A
Tentukan nilai XA yang membuat biaya menjadi minimum!
Gunakan rentang nilai XA awal: antara XA = 0,05 hingga XA = 0,95
Lakukan iterasi minimum sebanyak 3 kali. Tuliskan setiap langkah perhitungan yang Anda lakukan.
Kerjakanlah Latihan Soal Nomor 2 dalam handout/ materi kuliah “Persoalan Nilai Awal dan Nilai
Batas pada Persamaan Diferensial Parsial”, secara perorangan. Pilihlah salah satu metode saja,
yang menurut Anda paling mudah. Ambillah nilai-nilai ∆t dan ∆x sendiri (yang bersesuaian). Tulis-
kan setiap langkah perhitungan yang Anda lakukan.
Tugas ini dapat dikerjakan dengan berbantuankan komputer dan harap diserahkan atau dikumpulkan
ke ruang saya (Ruang D-11, Lab. Proses dan Tek. Bahan Makanan), selambat-lambatnya pada hari
Rabu, 20 Juni 2007, pukul 14:00 WIB. Mohon diperhatikan.