Anda di halaman 1dari 8

TKK250214 Sistem Utilitas II Nama/NIM:

Kampus Palembang
Dosen: Dr. David Bahrin, ST., MT, dan Rahmatullah, ST., MT

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UJIAN SISTEM UTILITAS 2

Soal 1. Tuliskan usaha untuk meningkatkan efisiensi termal siklus Rankine (dalam bentuk Gambar
proses dan Diagram T-S) dan hal apa saja yang dapat menyebabkan penurunan efisiensi turbin uap!

Penyelesaian:
Usaha untuk meningkatkan efisiensi termal siklus Rankine (jawaban benar; Nilai 5)

Hal yang dapat menyebabkan penurunan efisiensi turbin uap (jawaban benar; Nilai 5)
1) Nozzle reheat: rugi-rugi panas ketika uap diekspansi dinosel secara adiabatik tak-reversibel dan
mengakibatkan kenaikan temperatur uap (relatif terhadap temperatur jika uap diekspansi
isentropik).
2) Blade reheat: rugi-rugi gesekan aliran uap ketika lewat sudu-gerak.
3) Windage losses: rugi-rugi gesekan ketika uap meninggalkan sudu-gerak (aliran fluida selalu
mengalami rugi-rugi, jika fluida dialirkan lewat saluran dengan perubahan penampang).

Soal 2. Turbin uap berfungsi mengubah energi termal menjadi energi mekanik. Tuliskan dan jelaskan
pengelompokan turbin uap serta jelaskan defenisi TSR dan ASR!

Penyelesaian:
Turbin uap terbagi atas;
a) Berdasarkan pola ekspansi uap didalam turbin;
1) Turbin impuls, uap hanya mengalami penurunan tekanan sudu-sudu. Pada prakteknya,
penurunan tekanan uap juga terjadi pada sudu-gerak, akibat gesekan dan turbulensi.
2) Turbin reaksi, jika uap dengan sengaja diekspansikan bertahap ketika lewat sudu-diam.
b) Berdasarkan kondisi uap keluar turbin;
1) Turbin tak kondensasi (back pressure turbine atau non-condensing turbine).
• Uap keluar masih berupa uap-panas (tekanan relatif tinggi),
• Uap keluar turbin akan digunakan untuk pemanasan, misal: pemanasan awal air umpan
boiler/siklus rankine regeneratif/regenerative process), atau dipanaskan ulang (reheating
process), atau untuk pemanas proses (co-generation dan non-straight steam and power
balancing).
2) Turbin kondensasi (condensing turbine).
• Uap keluar turbin adalah uap jenuh atau/dan mengandung sedikit kondensat,
• Jenis ini banyak dipakai dipembangkit listrik komersial, yang tidak memerlukan uap sebagai
media pemanas air umpan boiler, tapi menggunakan flue gas)
3) Turbin ekstraksi, digunakan jika uap dikeluarkan ditengah ekspansi (stage pertama turbin) untuk
dipergunakan untuk pemanasan air umpan boiler. Turbin ekstraksi banyak digunakan dalam
industri kimia. Hal sebaliknya juga mungkin terjadi, yaitu aliran uap tambahan dimasukkan
kedalam stage kedua turbin. Uap tambahan ini berasal dari uap bekas pemanas proses
bertemperatur tinggi.
Jawaban soal-soal ujian Sistem Utilitas 2-T.Kimia Universitas Sriwijaya
TKK250214 Sistem Utilitas II Nama/NIM:
Kampus Palembang
Dosen: Dr. David Bahrin, ST., MT, dan Rahmatullah, ST., MT

TSR (Theoritical Steam Rate) adalah laju konsumsi uap secara teoritikal turbin uap jika ekspansinya
dilakukan pada kondisi entropi tetap (isentropic).
3600 3413 2545
TSR 

h h
i e
 kg/kWh atau TSR 

h h
i e
 lb/kWh atau TSR 
h h
i e
 lb/HPh

dengan: hi = entalpi spesifik uap masuk turbin (kJ/kg atau kJ/lb); he = entalpi spesifik uap keluar turbin
pada keadaan entropi tetap atau isentropic (kJ/kg atau kJ/lb)

ASR (Actual Steam Rate) adalah laju konsumsi uap secara actual turbin uap. Ekspansinya dilakukan
pada kondisi entropi berubah (non isentropic)  Hk. Termodinamika II.

     
3600 3413 2545
TSR   kg/kWh atau TSR   lb/kWh atau TSR   lb/HPh
h h h h h h
i e, s i e, s i e, s
dengan: hi = entalpi spesifik uap masuk turbin (kJ/kg atau kJ/lb); he,s = entalpi spesifik uap keluar turbin
pada keadaan entropi berubah (non isentropic) (kJ/kg atau kJ/lb)

(h 1  h )
e, s TSR
Nilai TSR<ASR; hubungan TSR dan ASR adalah η  
isentropik (h 1  h e ) ASR

Soal 3 Tuliskan dan jelaskan siklus termodinamika (Diagram P-V, T-S dan H-S) turbin gas dan faktor-
faktor apa yang mempengaruhi efisiensi siklus turbin gas!

Penyelesaian

Keterangan gambar
a. 1  2; kompresi isentropik (adiabatik dan reversibel; kerja masuk).
b. 2  3; Pemanasan isobarik; Panas diserap oleh fluida kerja (Constant pressure heat addition).
Jawaban soal-soal ujian Sistem Utilitas 2-T.Kimia Universitas Sriwijaya
TKK250214 Sistem Utilitas II Nama/NIM:
Kampus Palembang
Dosen: Dr. David Bahrin, ST., MT, dan Rahmatullah, ST., MT
c. 3  4; Ekspansi Isentropik; kerja dihasilkan.
d. 4  1; Pendinginan isobarik; panas dibuang dari fluida kerja (Constant pressure heat removal).

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi siklus turbin uap


efisiensi siklus turbin uap adalah perbandingan antara energi mekanik yang dihasilkan (setelah
dikurangi dgn energi yang dibutuhkan untuk kompresi udara) terhadap energi yang dibutuhkan dari
bahan bakar. Faktor-faktor yang mempengaruhinya:
1. Temperatur gas masuk turbin atau firing temperatur (T3). Semakin besar temperatur masuk turbin
gas maka efisiensi siklus turbin uap semakin besar (T 3>> maka cy >>). Namun peningkatan T3
dibatasi oleh material turbin gas.
2. Nisbah tekanan dan nisbah temperatur isentropik. Semakin besar nisbah tekanan maka efisiensi
𝑃
siklus turbin uap semakin besar (rp = 𝑏>> maka cy >>).
𝑃𝑎
3. Efisiensi internal kompresor dan turbin.
4. Nisbah temperatur maksimum (cycle max temperature ratio).

Soal 4. Sebuah steam power plant dioperasikan dengan siklus Rankine, dengan kondisi sbb:
a) Masuk turbin: uap super-heated P3 = 40 bar, Temperatur 350C.
b) Masuk kondensor : P4 = 0,6 bar, Temperatur 75,9C dan h = 2258 kJ/kg (uap saturated, dua
fasa), isentropik.
c) Masuk kondensor : P4 = 0,6 bar, Temperatur 90C dan h = 2661 kJ/kg (uap saturated, dua
fasa), nyata atau non-isentropik.
d) Keluar kondensor ; air jenuh P1 = 0,6 bar (sama dengan P4)
e) Masuk boiler : air P2 = 40 bar (P2= P3)
3
catatan: densitas air = 1000 kg/m ,
Pertanyaan:
a. Gambarkan diagram proses steam power plant dengan menuliskan keterangan data diatas! (nilai 5)
b. Tentukan efisiensi steam power plant ini saat bekerja secara isentropik dan non isentropik! (nilai 15)
c. Hitung TSR (theoretical steam rate) dan ASR (actual steam rate)! (nilai 15)
d. Hitung kerja neto, jika laju alir steam (atau BFW) 25 ton/jam! (nilai 5)

Penyelesaian:
a. Gambar diagram proses steam power plant

b. Efisiensi efisiensi steam power plant ini saat bekerja secara isentropik dan non isentropik
Basis laju alir air masuk = 1 kg/s
ΔP (P4  P3 ) (4  106  6  104 )kg/m.s 2
Wpompa  m   m   3,94 kJ/kg
ρ ρ 3
1000kg/m  1000
h4 = h3+Wpompa = (360 + 3,94) kJ/kg = 363,94 kJ/kg
WBoiler = h1 – h4 = 3095 – 363,94 = 2731,06 kJ/kg

Wturbin = h2b – h1 = 2661 – 3095 = -434 kJ/kg (tanda negatif artinya system menghasilkan kerja)
Wnetto = Wturbin - Wpompa = 434 – 3,94 = 430,06 kJ/kg
termal = Wnetto/Wboiler = 430,06/2731,06= 15,74%

c. Perhitungan TSR (Theoretical Steam Rate)

Jawaban soal-soal ujian Sistem Utilitas 2-T.Kimia Universitas Sriwijaya


TKK250214 Sistem Utilitas II Nama/NIM:
Kampus Palembang
Dosen: Dr. David Bahrin, ST., MT, dan Rahmatullah, ST., MT
3600 3600s/h
TSR    4,3 kg/kWh
(h  h ) (3095  2258)kJ/kg
1 2a
Perhitungan ASR (Actual Steam Rate)
3600 3.600
ASR    8,29 kg/kWh
(h  h ) (3095  2661)kJ/kg
1 2b

d. Hasil kerja netto


Wnetto  m  (Wturbin  Wpompa )  m  ((h  h ) - (h  h ))
2b 1 4 3
30000kg/jam  ((2661 3095)  (363,94  360))kJ/kg
Wnetto   3649,5kW
3600

Soal 5. Sistem turbin gas bekerja dengan pressure ratio 6. Fluida kerja turbin gas ini adalah udara yang
dapat dianggap sebagai gas ideal dengan Cp = 7/2 R dan R = 8,314 J/(mol.K). Jika perlu, tulislah
asumsi tambahan yang Sdr gunakan.
Pertanyaan:
A. Berapakah temperatur udara pada akhir kompresi yang dianggap isentropic.
B. Berapakah temperatur udara akhir kompresi jika prosesnya tak reversible dengan efisiensi
isentropic kompresi 75%.
C. Jika panas yang dimasukkan pada langkah pemanasan diekspansi sampai 1 atm kembali. Proses
ekspansi ini tak reversible dengan efisiensi isentropic turbin 80%. Tentukan temperature akhir
ekspansi.
D. Tentukan efisiensi siklus dan heat rate.

Penyelesaian
Menggambar diagram alir proses turbin gas (Bonus Nilai 5)
A. Ditanya: Temperatur udara pada akhir
kompresi (T2) pd kondisi isentropic
Diketahui:
Compression ratio (Pb/Pa) = 6
R = konstanta gas ideal = 8,314 kJ/kmol.K)
Cp = 7/2 R = 29,1 kJ/kmol.K;
Cv = 5/2 R = 20,8 kJ/kmol.K
 = Cp/Cv = 19,1/20,8 = 1,4 (isentropic)
asumsi: T1 = 30C = 303,15 K atau 10C =
283,15K atau 20C = 293,15 atau 25C = 298,15K
Persamaan:
Diagram alir turbin gas T2 T Pb m
a) = 3= ( ) ;
T1 T4 Pa
mencari T2 isentropik
m = (-1)/ = (1,4-1)/1,4 = 0,29
 menggambar diagram alir Pb m
proses turbin gas, Bonus T2 = ( ) x T1 = (6)0,29 𝑥 303,15 K = 505,81 K
Nilai 5 Pa
 persamaan benar, Nilai 10 atau T2 = 232,66C
 Jawaban benar, Nilai 5 T1 = 10C (T2 = 472,44 K = 199,19C);
T1 = 20C (T2 = 489,12 K = 215,97C);
T1 = 25C(T2 = 497,47 K = 224,32C)
B. Ditanya: Temperatur udara pada akhir kompresi (T 2) pd kondisi non isentropic atau tak
reversibel
mencari T2’ nyata (kondisi non isentropic atau tak reversibel), efisiensi isentropik kompresor (c) = 75%
Gunakan persamaan:
WC,2 ∆Hisentropik (T2 –T1 )
c = = =
WC,2′ ∆Hnyata (T1
2 –T1 )
(505,81 –303,15)
75% = =
(T′2 –303,15)

0,75T2 – 227,36 = 202,66
T2′ = 573,36 K = 300,21C atau

Jawaban soal-soal ujian Sistem Utilitas 2-T.Kimia Universitas Sriwijaya


TKK250214 Sistem Utilitas II Nama/NIM:
Kampus Palembang
Dosen: Dr. David Bahrin, ST., MT, dan Rahmatullah, ST., MT
T1 = 10C (T2′ = 535,53 K = 262,38C);
T1 = 20C (T2′ = 554,45 K = 281,30C);
T1 = 25C(T2′ = 563,91 K = 290,76C)

C. Ditanya: Temperatur akhir ekspansi pd kondisi non isentropic atau tak reversible (T4′ )
Mencari T4 isentropik (cara sama dengan mencari T 2 isentropik), masalahnya T3 tidak diketahui maka
dicari hubungan T3 dan T4 isentropik menggunakan persamaan:
T3 Pb m
=( )
T4 Pa
Asumsi temperatur keluar ruang pembakaran (combustion chamber) = 1000C = 1273,15 K
Pb m
T4 = T3 / ( ) = 763,05 K = 489,90C
Pa
Mencari T4′ menggunakan persamaan berikut:
𝑾𝑻,𝟒′ ∆𝑯𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 (T3 −T′4 )
T = = =
𝑾𝑻,𝟒 ∆𝑯𝒊𝒔𝒆𝒏𝒕𝒓𝒐𝒑𝒊𝒌 ( T3 –T4 )
efisiensi isentropic (T) = 80% maka T4′ dapat dihitung dengan:
(T3 −T′4 ) (1273,15−T′4 )
80% = =
( T3 –T4 ) ( 1273,15–763,05)
80%.( 1273,15– 763,05) = (1273,15−T4′ )
T4′ = 646,55 K = 373,40C

D. Ditanya: efisiensi siklus dan heat rate (dikerjakan salah satu saja, pilih nyata atau ideal)
Efisiensi siklus Bryton ideal (isentropic), untuk T1 = 30C
𝑊𝑇−𝑊𝑐 ∆𝐻 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘 −∆𝐻𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘 𝐶𝑝.𝑥 (T3 –T4)−𝐶𝑝.𝑥 (T2 –T1) (T4 –T1)
cy = = = =1- = 40,1%
qc 𝑞𝑐 𝐶𝑝𝑥 (T3−T2) (T3−T2)
qc = panas yang disuplai pada combustion chamber

Efisiensi siklus Bryton nyata (non isentropic atau tak reversibel)


𝑊𝑇−𝑊𝑐 ∆𝐻 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑛𝑜𝑛 𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘 −∆𝐻𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑜𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑛𝑜𝑛 𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘 𝐶𝑝.𝑥 (T3 −T′4 )−𝐶𝑝.𝑥 (T′2 –T1)
cy = = =
qc 𝑞𝑐 𝐶𝑝𝑥 (T3−T′2 )
(T′4 –T1)
=1- = 50,9%
(T3−T′2 )

Heat rate siklus Bryton ideal (isentropic), untuk T1 = 30C


Heat Rate = Qin/Wnetto
dengan W netto,isentropik = W Turbin,isentropik – W kompresor, isentropik
Cp(T3 –T2)
atau Heat Rate =
𝐶𝑝.𝑥 (T3 –T4)−𝐶𝑝.𝑥 (T2 –T1)
Asumsi laju alir udara panas (laju alir bahan bakar diabaikan) = 10 kmol/detik
W Turbin,isentropic = n x Cp x (T3-T4) = 148.435,2 kJ/detik
W kompresor,isentropic = n x Cp x (T2-T1) = 58.971,7 kJ/detik
Wnetto = 89.463,5 kJ/detik = 89.463,5 kW (1 kW = 1 kJ/detik)
Qin = n x Cp x (T3-T2) = 223.288,6 kJ/detik
untuk operasi turbin 1 jam maka kerja bersih yang dihasilkan oleh turbin gas 89.463,5 kWh atau 89,46
MWh dan panas yang disuplai ke combustion chamber (Qin) = 223.288,6 kJ/detik x (3600 detik/1jam) =
803.838.870 kJ
Heat Rate = Qin/Wnetto = 8.985,1 kJ/kWh

Heat rate siklus Bryton nyata (non isentropic atau tak reversibel), untuk T1 = 30C
Heat Rate = Qin/Wnetto
dengan W netto,non isentropik = W Turbin,non isentropik – W kompresor,non isentropik
Cp(T3−T′2 )
atau Heat Rate =
𝐶𝑝.𝑥 (T3 −T′4 )−𝐶𝑝.𝑥 (T′2 –T1)
Asumsi laju alir udara panas (laju alir bahan bakar diabaikan) = 10 kmol/detik
W Turbin,non isentropic = n x Cp x (T3 −T4′ ) = 182.335,3 kJ/detik
W kompresor,non isentropic = n x Cp x (T2′ – T1) = 78.628,97 kJ/detik
Wnetto = 103.631,3 kJ/detik = 103.631,3 kW (1 kW = 1 kJ/detik)
Qin = n x Cp x (T3 − T2′ ) = 203.631,3 kJ/detik
untuk operasi turbin 1 jam maka kerja bersih yang dihasilkan oleh turbin gas 103.631,3 kWh atau 103,6
MWh dan panas yang disuplai ke combustion chamber (Qin) = 203.631,3 kJ/detik x (3600 detik/1jam) =
733.072.800 kJ
Jawaban soal-soal ujian Sistem Utilitas 2-T.Kimia Universitas Sriwijaya
TKK250214 Sistem Utilitas II Nama/NIM:
Kampus Palembang
Dosen: Dr. David Bahrin, ST., MT, dan Rahmatullah, ST., MT
Heat Rate = Qin/Wnetto = 7.068,7 kJ/kWh

Seharusnya efisiensi siklus Bryton nyata < efisiensi siklus Bryton ideal atau Heat rate siklus Bryton
nyata > dari heat rate siklus Bryton ideal, namun tidak untuk soal ini tidak demikian karena temperature
udara keluar combustion chamber (T3) diasumsi sama antara isentropic dan non isentropic

Soal 6. Dalam suatu pembangkit listrik, gas cerobong keluaran turbin gas dialirkan kedalam boiler untuk
membangkitkan uap (steam) dimana bahan bakar tambahan digunakan untuk meningkatkan temperatur
gas cerobong. Rasio kompresi kompresor dalam turbin gas adalah 10 (8), temperatur udara masuk
turbin gas adalah 30C (28), dan temperatur maksimum dalam turbin gas ditetapkan sebesar 800C
(850).
Pembakaran bahan bakar tambahan dalam boiler meningkatkan temperatur gas cerobong mencapai
800C (850). Gas cerobong meninggalkan boiler pada 120C. Uap keluaran boiler masuk turbin pada
40 bar (9,87) dan 350C (250). Tekanan kondensor yang digunakan adalah 0,6 bar.
a. Gambarkan skema pembakit listrik kombinasi (combine cycle power plant).
b. Hitunglah laju udara (m a) dan uap (m st) yang digunakan dalam pembangkit listrik gabungan ini untuk
memproduksi listrik 100 MW.
c. Hitunglah efisiensi keseluruhan pembangkit listrik ini.
d. Perkirakan massa bahan bakar (mf) yang diperlukan apabila bahan bakar yang digunakan memiliki
nilai kalor 43.300 kJ/kg.
Catatan:
1. Untuk soal ini asumsi siklus ideal
2. Nilai Cp udara = Cpa = 1,005 kJ/kg.K; Cp gas cerobong = Cpfg = 1,11 kJ/kg.K
3. Nilai Cp/Cv = () = udara = 1,4;  gas cerobong = 1,33
4. Sebagai penyederhanaan:
- Untuk perhitungan siklus, nilai laju massa bahan bakar dapat diabaikan terhadap laju udara
(laju massa bahan bakar kecil terhadap laju udara)
- Kerja pompa dapat diabaikan.

Penyelesaian:
a. Gambarkan skema pembakit listrik kombinasi (combine cycle power plant).

WHB

5 6

A D

B
C

Diketahui:
Compression ratio (Pb/Pa) = 8
R = konstanta gas ideal = 8,314 kJ/kmol.K)
Cp = 7/2 R = 29,1 kJ/kmol.K;
Cv = 5/2 R = 20,8 kJ/kmol.K
 = Cp/Cv = 19,1/20,8 = 1,4 (isentropic)
asumsi: T1 = 28C = 301,15 K
Jawaban soal-soal ujian Sistem Utilitas 2-T.Kimia Universitas Sriwijaya
TKK250214 Sistem Utilitas II Nama/NIM:
Kampus Palembang
Dosen: Dr. David Bahrin, ST., MT, dan Rahmatullah, ST., MT
T2 T3 Pb m
Persamaan: = = ( ) ;
T1 T4 Pa
mencari T2 isentropik
m = (-1)/ = (1,4-1)/1,4 = 0,29

Proses kompresi dalam kompresor turbin gas (isentropic)


Pb m
T2 = ( ) x T1 = (8)0,29 𝑥 301,15 K = 550,4 K atau T2 = 277,25C
Pa
Ekspansi pada turbin gas (politropik)
Pb m
T4 = T3 / ( ) = 1123,15 K/(8)0,25 = 670,45 K atau T4 = 397,3C
Pa
Kerja netto turbin gas adalah
𝑊𝐺𝑇,𝑛𝑒𝑡 = 𝑚a 𝐶𝑃,𝑓𝑔 (𝑇3 − 𝑇4 ) − 𝑚a 𝐶𝑃,𝑎 (𝑇2 − 𝑇1 )
𝑊𝐺𝑇,𝑛𝑒𝑡 = 𝑚a (1,11)(1123,15 − 670,45) − 𝑚a (1,005)(550,4 − 301,15)
𝑊𝐺𝑇,𝑛𝑒𝑡 = 252 𝑚a

Tinjau Turbin kukus


Data:
Data Superheated Vapor Saturated liquid Saturated Vapor
T (C) 250 86 86
P (kPa) 1000 60 60
Entalpi (kJ/kg) 2943 360 2653
Entropi (kJ/kg.K) 6,925 1,145 7,531

Jika proses berlangsung secara isentropik, maka SB = SA = 6,925 kJ/kg.K


Kukus keluaran turbin akan berupa uap basah
Kualitas kukus keluaran turbin adalah
SB = xl.Sl + (1-xl).Sv = 6,925
1,145xl + 7,531-7,531xl = 6,925
xl = 9,5%
xv = 1-9,5% = 90,5%
Maka entalpi keluar turbin uap atau masuk kondesor
hB = xl.hl + (1 -xl).hv = (0,095x360)+ (0,905 x 2653) = 2435,41 kJ/kg

Kerja turbin kukus


𝑊𝑆𝑇 = 𝑚st (ℎ𝐴 − ℎ𝐵) = (2943 − 2435,41)𝑚st = 507,6 𝑚st

Kerja Netto turbin gas dan turbin kukus yang diinginkan adalah sebesar 100 MW
𝑊𝑆𝑇 + 𝑊𝐺𝑇,𝑛𝑒𝑡 = 100000
507,6 𝑚st + 252 𝑚a = 100000 …(1)

Neraca energy pada Waste Heat Boiler (WHB)


Panas yang dilepas flue gas = panas yang diterima steam
𝑚a 𝑥 𝐶𝑝 (𝑇5 − 𝑇6 ) = 𝑚st (ℎ𝐴 − ℎ𝐷)
𝑚a 𝑥 𝐶𝑝 (𝑇5 − 𝑇6 ) = 𝑚st (ℎ𝐴 − ℎ𝐶)
(Catatan: hD = hC, karena kerja pompa kecil sehingga diabaikan)
T5 = Temperatur masuk WHB = 850C = 1123,15 K
T6 = Temperatur keluar WHB = 120C = 393,15 K

𝑚a 𝑥 1,11 𝑥 (1123,15 − 393,15) = 𝑚st (2943 − 360)


810,3 ma = 2583 mst
ma = (2583 mst)/810,3 = 3,19 mst (Substitusi ke persmaan (1) diatas
507,6 𝑚st + 252 (3,19 𝑚st ) = 100000
507,6 𝑚st + 803,3 𝑚st = 100000
1310,9 mst = 100000  mst = 76,28 kg/s
ma = 3,19 x 76,28 kg/s = 243,2 kg/s
𝑊𝐺𝑇,𝑛𝑒𝑡 = 252 x 243,2 = 61278,58 kW = 61,3 MW
𝑊𝑆𝑇 = 507,6 x 76,28 = 38719,73 kW = 38,72 MW

Jadi laju udara adalah 243,2 kg/s dan laju kukus sebesar 76,28 kg/s

Jawaban soal-soal ujian Sistem Utilitas 2-T.Kimia Universitas Sriwijaya


TKK250214 Sistem Utilitas II Nama/NIM:
Kampus Palembang
Dosen: Dr. David Bahrin, ST., MT, dan Rahmatullah, ST., MT

C. Hitunglah efisiensi keseluruhan pembangkit kombinasi ini


Total panas masuk = Panas masuk di combustor + panas bahan bakar tambahan
Qin = ma Cp,fg (T3-T2) + ma Cp,fg (T5-T4) = ma Cp,fg ((T3-T2)+(T5-T4))
Qin = 243,2 kg/s x 1,11 kJ/kg.K x ((1123,15-550,4)+(1123,15-670,45))
Qin = 276787 kJ/s = 276,8 MW
Efisiensi total siklus adalah :  = W/Qin = (W GT,net + W ST)/276,8 = 100/276,8 = 36,12%
Jadi, efisiensi keseluruhan pembangkit kombinasi ini adalah 36,1%

D. Kebutuhan bahan bakar (mf)


Kebutuhan bahan bakar dihitung dari panas masuk:
Qin = mf x nilai kalor bahan bakar
276787 kJ/s = mf x 43300 kJ/kg  mf = 6,39 kg/s
Sehingga kebutuhan bahan bakar adalah 6,39 kg/s
Tambahan:
3
1. Jika bahan bakar gas maka dapat diubah ke m /detik, Jika bahan bakar cair dapat diubah menjadi
liter/detik)
2. Rasio laju udara terhadap bahan bakar: m a/mf = 243,2 kg/s / 6,39 kg/s = 38,04

Soal 7. Pada suatu kondisi operasi, sebuah turbin-gas mengeluarkan gas buang 20 kg/s dengan
o
temperatur 540 C. Gas buang ini digunakan untuk menghasilkan steam di dalam sebuah WHB (waste
o
heat boiler). Temperatur gas buang keluar WHB turun sampai 220 C. WHB dioperasikan pada tekanan
o o
20 bar. Air umpan boiler masuk pada temperatur 80 C dan steam keluar pada 250 C.
A. Hitunglah laju alir produksi steam.
B. Hitunglah daya yang dihasilkan jika steam diekspansi dalam condensing turbine, dengan kondisi
steam keluar pada tekanan 0,5 bar, dan tepat saturated condition.
C. Gambarlah profil temperatur di dalam WHB.

Penyelesaian
A. Mencari Laju alir produksi steam
Asumsi Cp gas buang = 7/2 R = 29,1 kJ/kmol.K
atau Cp (konstan) dapat dicari dari komposisi gas buang: dari tabel buku termodinamika Cp CO 2 =
4,467 R; Cp O2 = 3,535 R dan Cp N2 = 3,502 R dengan R = 8,314 kJ/kmol.K
Asumsi komposisi gas buang (%-mol): CO2 = 12%, O2 = 6%, N2 = 88%
Maka Cp gas buang = (0,12 x Cp CO2) + (0,06 x Cp O2) + (0,88x Cp N2) = 32,07 kJ/kmol.K
dan BM gas buang = (0,12 x BMCO2) + (0,06 x BM O2) + (0,88x BM N2) = 31,84 kg/kmol
Diketahui laju alir gas buang = 20 kg/s / 31,84 kg/kmol = 0,63 kmol/s

Panas dari gas buang keluar turbin gas = panas yang diserap oleh WHB untuk membuat steam = m x
Cp x T = 0,63 kmol/s x 32,07 kJ/kmol.K x (540-220)K = 6445,58 kJ/s = Qin WHB
Maka Qin WHB = m x (entalpi uap keluar WHB – entalpi air masuk WHB)
entalpi air masuk boiler = Cp air x (T
Dari steam table buku termodinamika Smith van Ness pada P = 80 bar, T = 80C; diperoleh H = 2902,4

dst

Jawaban soal-soal ujian Sistem Utilitas 2-T.Kimia Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai