Dosen :
Dr. Damawidjaya Biksono, MT.
Refrensi :
1. P K Nag, 2002. Power Plant Engineering, Second Edition,
McGraw-Hill, Singapore
2. M.M. El – Wakil dan E. Jasfi, 1992. Instalasi Pembangki
Daya, Penerbit Erlangga
3. P. Shlyakhin dan Zulkipli H, 1993. Steam Turbin, Penerbit
Erlangga
4. Firtz Dietzel dan Dakso Srioyono, 1992. Tubin, Pompa dan
Kompresor. Penerbit Erlangga
Sistem Penilaian :
Absen Min 80 % dari kehadiran Dosen
UTS 35 % , UAS 45 %, dan TB 20%
Ketel dan Turbin Uap
TURBIN UAP
Sistem turbin uap merupakan salah satu jenis mesin panas yang
mengkonversi sebagian panas yang diterimanya menjadi kerja.
Sebagian panas lainnya dibuang ke lingkungan dengan temperatur
yang lebih rendah.
Ketel dan Turbin Uap
Dasar Termodinamika
Sistem turbin uap didasari Siklus Rankine
temperatu
r
P2
a b
P1 2 P3
1
4 3
entropi
Efisiensi siklus Rankine < efisiensi siklus Carnot
(pada rentang temperatur kerja kedua siklus sama)
bandingkan luas bidang 1-b-2-3-4-1 (untuk siklus Rankine) terhadap luas bidang 1-a-
b-2-3-4-1 (untuk siklus Carnot)
Ketel dan Turbin Uap
(2) Titik 3, adalah uap hasil ekspansi yang akan masuk kondenser
P3 = 7,5 kPa (diketahui)
s3 = s2 = 6,3409 kJ/(kg.K) (2 - 3 dianggap ekspansi isentropik)
Titik 3 merupakan campuran cair-jenuh dan uap-jenuh.
Data kondisi jenuh dari steam table:
entalpi, kJ/kg entropi, kJ/(kg.K)
cair jenuh (A) 168,79 0,5764
uap jenuh (B) 2574,8 8,2515
Entropi titik 3 (campuran cair-uap):
s3 = 6,3409 = x.sA + (1 - x).sB x = 0,2489
x = fraksi cairan dalam aliran keluar turbin
Entalpi titik 3:
h3 = x.hA + (1 - x).hB h3 = 1975,9 kJ/kg
Ketel dan Turbin Uap
(3) Kerja pompa (persamaan mekanika fluida):
wp = v . (P1 – P4)
dengan: P1 = 2000 kPa; tekanan aliran keluar pompa dan masuk boiler
P4 = 7,5 kPa; tekanan aliran masuk pompa, dari kondensor
v1 = v2 = 1,008.10-3 m3/kg (dari steam table);
volum spesifik air dianggap konstan
-3
wp = 1,008.10 . (2000 – 7,5) = 2 kJ/kg
(4) Titik 1 adalah cairan dingin (subcooled water dengan T1 < Tdidih).
Entalpi h1 ditentukan dari neraca energi proses pemompaan 4 – 1:
h1 - h4 = wp
h1 = h4 + wp = 168,79 + 2 = 170,79 kJ/kg
Sampai disini, semua data termodinamika air dan uap telah lengkap.
(4) Kesimpulan
dasar kenaikan selisih
temp. (%)
Temp. masuk turbin, oC 212,4 500
Kerja netto, kJ/kg 821,6 1147,8 39,7
Panas masuk, kJ/kg 2628,71 3296,8 25,4
Efisiensi siklus, % 31,3 34,8 11,2
Ketel dan Turbin Uap
3) Kesimpulan
dasar kenaikan kenaikan
temp. T dan P
Temp. masuk turbin, oC 212,4 500 500
Tekanan masuk turbin, kPa 2000 2000 3000
Kerja netto, kJ/kg 821,6 1147,8 1197,7
Panas masuk, kJ/kg 2628,7 3296,8 3284,7
Efisiensi siklus, % 31,3 34,8 36,5
Ketel dan Turbin Uap
sudu-gerak
sudu-gerak
sudu-gerak
sudu-diam
sudu-diam
nosel
v
v P
Ketel dan Turbin Uap
b. turbin reaksi: steam diekspansikan bertahap ketika lewat nosel dan sudu-gerak
sudu-gerak
sudu-gerak
sudu-gerak
sudu-diam
sudu-diam
nosel
v v
Ketel dan Turbin Uap
b. condensing turbine
steam keluar = saturated steam atau bahkan
sebagian steam telah terkondensasi
jenis ini banyak digunakan di pembangkit
listrik
Ketel dan Turbin Uap
c. extraction/induction turbine
gabungan back-pressure dan condensing
turbine dalam satu rumah casing
banyak digunakan dalam cogeneration
Ketel dan Turbin Uap
Efisiensi Isentropik
dengan
h1= entalpi steam masuk
h2= entalpi steam keluar (nyata)
h2,s = entalpi steam keluar (jika ekspansi
isentropik, s2s = s1
Ketel dan Turbin Uap
Reheat factor
Ketel dan Turbin Uap
Efisiensi isentropik tergantung pada berbagai faktor, seperti: kapasitas dan kondisi
steam masuk turbin.
dengan: w = energi/massa
W = daya, kW atau HP
m = laju massa steam, kg/jam
h = entalpi spesifik steam, kJ/kg
subskrip: i = inlet dan e = exit
Konsumsi steam:
Ketel dan Turbin Uap
ASR = TSR /
Contoh
Contoh
(1) Jika daya turbin tetap, maka heat rate (konsumsi steam) meningkat:
(NHR) = 8177 – 7596 = 581 kJ/kWh (7,6%)
(2) Jika laju uap dijaga konstan, maka kenaikan NHR mengakibatkan
penurunan daya keluar turbin):