Anda di halaman 1dari 66

A steam power plant secara terus menerus mengubah

energi tersimpan di bahan bakar fosil (coal, oil, natural


gas) atau fissile fuels (uranium, thorium) ke kerja poros
yang selanjutnya diubah menjadi listrik oleh generator

Fluida kerja pada steam power plant adalah air yang


kadang pada fase cair, campuran dan gas pada saat
beroperasi.
FOSSIL – FUELED STEAM POWER PLANT
NUCLEAR - FUELED STEAM POWER PLANT
CONCENTRATING SOLAR
THERMAL STEAM POWER PLANT
GEOTHERMAL STEAM POWER PLANT
Persamaan kesetimbangan energi :
 Qnet  Wnet
cycle cycle
Q1  Q2  WT  WP

Efisiensi siklus :
Wnet WT  WP Q1  Q2 Q2
cycle     1
Q1 Q1 Q1 Q1
Rankine Cycle
Boiler : reversible
constant pressure
heating process
Turbine :
reversible
adiabatic
expansion
Condenser :
reversible
constant pressure
heat rejection
Pump : reversible
adiabatic
compression
Dari persamaan SSSF, didapat
 V 2
  V 2
 
Qcv  m  hi 
 i
 gZ i   m  he  e
 gZ e   Wcv
 2   2 
Untuk Boiler
qB  q1   h1  h4 s
Untuk Turbine
wTs  h1  h2 s IDEAL
Untuk Condenser CONDITION
qC  q2   h2 s  h3

Untuk Pump
wPs  h4 s  h3
atau 4s 4s

dari Tds  dh  vdP maka  dh   vdP  h4 s  h3  v3  P4  P3 


wPs  h4 s  h3  v3  P4 3 P3  3
Economiser, Evaporator dan Superheater
BEDA ANTARA LATENT HEAT DAN SENSIBLE HEAT

Adding heat to water can either raise the temperature or change the
phase. The heat that changes the temperature is sensible heat, the heat
that changes the phase is latent heat.
SIKLUS RANKINE (IDEAL)

SATURATED RANKINE CYCLE


HRSG = STEAM BOILER
SIKLUS RANKINE IDEAL
Siklus Ideal Rankine Dengan Superheated Steam

Temperatur (T)
1

4
4s

3 2s 2

Entropi (s)
1 – 2 Ekspansi uap (Turbin)
2 – 3 Pelepasan Kalor (Kondensor) SUPERHEATED RANKINE CYCLE
3 – 4 Kenaikan tekanan (Pompa)
4 – 1 Pemasukan kalor (Bboiler)
Internally Irreversible Rankine Cycle

Penyimpangan
terjadi karena
adanya fluid
friction,
throttling dan
mixing

Efisiensi isentropis turbin Efisiensi isentropis pompa


h1  h2 h4 s  h3
T  P 
h1  h2 s h4  h3
Externally Irreversible Rankine Cycle
Peningkatan Efisiensi Sistem Turbin Uap :

1. Peningkatan tekanan uap masuk turbin dng cara


Peningkatan temperatur uap masuk turbin
(superheating)
2. Penurunan tekanan keluar turbin (penurunan
temperatur kondensasi; dengan resiko kenaikan
fraksi cairan uap keluar turbin  naiknya korosi)
3. Reheating dimana uap keluar high pressure
turbine (HPT) dipanaskan lagi dalam boiler
4. Pemanasan air umpan boiler dengan Feed Water
Heater (regenerative process)
Mean Temperature of Heat Addition

h1  h4
Tm1 
s1  s4

qB  h1  h4  Tm1  s1  s4  qC  h2  h3  T2  s2  s3 
Q2 T2  s2  s3  T2
cycle  1  1  1
Q1 Tm1  s1  s4  Tm1
The higher the mean temperature of heat addition, the
higher will be the cycle efficiency
Effect of Superheat
Effect of Inlet Pressure
Reheating of Steam
qin  h1  h6 s  h3  h2 s qout  h4 s  h5
wTs  h1  h2 s  h3  h4 s wPs  h6 s  h5
wTs  wPs  h1  h2 s  h3  h4 s    h6 s  h5 
cycle  
qin h1  h6 s  h3  h2 s
Regeneration
Regenerative Feedwater Heating
The effect of regenerative
feedwater heating
1. It significantly increases the
cycle efficiency and reduces
the heat rate (reducing
operating cost)
2. It increases the steam flow
rate (requiring bigger boiler)

3. It reduces the steam flow to


the condenser (needing smaller
condenser)
4. If there is no change of boiler
output, the turbine output
drops
Feedwater Heaters
Feedwater Heaters
Open heaters or Contact type heaters
The extracted steam is allowed to mix
with feedwater and both leave the
heater at a common temperature

Closed Heaters
The fluids are kept separated and are
not allowed to mix together
The heater drip
Saturation temperature of
bled steam – exit water
temperature
Contoh Soal :

Tentukan efisiensi sebuah sistem turbin uap jika


kondisi aliran diketahui sebagai berikut:

Uap masuk turbin : saturated steam P2 = 2000 kPa


Uap masuk kondenser : P3 = 7,5 kPa.
Air keluar kondenser : air jenuh P4 = 7,5 kPa
Air masuk boiler: P1 = 2000 kPa
Perhitungan dimulai dari penentuan nilai h, s di setiap titik.
(1) Titik 2, uap jenuh: P2 = 2000 kPa dan T2 = 212,4 oC
h2 = 2799,5 kJ/kg (dari steam table)
s2 = 6,3409 kJ/(kg.K) (dari steam table)

(2) Titik 3, adalah uap hasil ekspansi yang akan masuk kondenser
P3 = 7,5 kPa (diketahui)
s3 = s2 = 6,3409 kJ/(kg.K) (2 - 3 dianggap ekspansi isentropik)

Titik 3 merupakan campuran cair-jenuh dan uap-jenuh.


Data kondisi jenuh dari steam table:

entalpi, kJ/kg entropi, kJ/(kg.K)


cair jenuh (A) 168,79 0,5764
uap jenuh (B) 2574,8 8,2515

Entropi titik 3 (campuran cair-uap):


s3 = 6,3409 = x.sA + (1 - x).sB  x = 0,2489
x = fraksi cairan dalam aliran keluar turbin

Entalpi titik 3:
h3 = x.hA + (1 - x).hB  h3 = 1975,9 kJ/kg
(3) Kerja pompa (persamaan mekanika fluida):
wp = v . (P1 – P4)
dengan: P1 = 2000 kPa; tekanan aliran keluar pompa dan masuk boiler
P4 = 7,5 kPa; tekanan aliran masuk pompa, dari kondensor
v1 = v4 = 1,008.10-3 m3/kg (dari steam table);
volum spesifik air dianggap konstan
-3
wp = 1,008.10 . (2000 – 7,5) = 2 kJ/kg
(4) Titik 1 adalah cairan dingin (subcooled water dengan T1 < Tdidih).
Entalpi h1 ditentukan dari neraca energi proses pemompaan 4 – 1:
h1 - h4 = wp
h1 = h4 + wp = 168,79 + 2 = 170,79 kJ/kg

Sampai disini, semua data termodinamika air dan uap telah lengkap.

Selanjutnya perhitungan kerja dan panas.


(5) Kerja yang dihasilkan turbin (2 - 3):
w = h2 - h3 = 2799,5 - 1975,9 = 823,6 kJ/kg (keluar)
(6) Kerja neto = kerja hasil ekspansi di turbin - kerja untuk pompa
wnet = 823,6 - 2 = 821,6 kJ/kg
(7) Panas yang diserap (1 – 2):
qin = h2 - h1 = 2799,5 – 170,79 = 2628,71 kJ/kg
(8) Efisiensi siklus Rankine:
kerja neto 823,6
  x 100%  31,3%
panas masuk 2628,71
Dari contoh soal di atas, beberapa hal perlu
mendapat perhatian:

a. Kerja pompa relatif sangat kecil dibandingkan terhadap kerja hasil


ekspansi di turbin (wp << wt)
b. wp sering diabaikan, sehingga entalpi air sebelum dan sesudah
pompa dianggap sama.
c. Efisiensi siklus dipengaruhi oleh kondisi uap di titik masuk turbin
dan kondisi uap keluar turbin
d. Jumlah cairan dalam uap keluar turbin tergantung spesifikasi
turbin masing-masing
Efek Kenaikan Temperatur Uap thd
Efisiensi Siklus
Kondisi masuk turbin  superheated steam:
T3a = 500 C Td(2000 kPa) = T3 = 212,4 C
P3a = 2000 kPa
h3a = 3467,6 kJ/kg
s3a = 7,4317 kJ/(kg.K)

(1) kondisi 4a: P4a = 7,5 kPa (lihat contoh sebelumnya)


s4a = s3a = 7,4317 kJ/(kg.K) (ekspansi isentropik)

a). cair jenuh: sAa = 0,5764 kJ/(kg.K); hAa = 168,79 kJ/kg


b). uap jenuh: sBa = 8,2515 kJ/(kg.K); hBa = 2574,8 kJ/kg

xa = (s4a - sBa)/(sAa - sBa) = 0,1068 (kandungan air)


h4a = xa.hAa + (1 – xa).hBa = 2317,8 kJ/kg
(2) kondisi 1 dan 2 sama dengan contoh sebelumnya

(3) w = h4a - h3a = 2317,8 – 3467,6 = -1149,8 kJ/kg


wp = 2 kJ/kg (contoh sebelumnya)
qin = h3a - h2 = 3467,6 – 170,79 = 3296,8 kJ/kg

kerja neto w + wp  1149,8  2


=   x 100% = 34,8%
panas masuk q in 3296,8

(4) Kesimpulan
dasar kenaikan selisih
temp. (%)
Temp. masuk turbin, oC 212,4 500
Kerja netto, kJ/kg 821,6 1147,8 39,7
Panas masuk, kJ/kg 2628,71 3296,8 25,4
Efisiensi siklus, % 31,3 34,8 11,2
Efek Kenaikan Tekanan Uap thd
Efisiensi Siklus
Kondisi masuk turbin  superheated steam:
T3’ = 500 C
P3’ = 3000 kPa
h3’ = 3456,5 kJ/kg
s3’ = 7,2338 kJ/(kg.K)

(1) kondisi 4': P4' = 7,5 kP (diketahui)


s4' = s3' = 7,2338 kJ/(kg.K) (ekspansi isentropik)

a). cair jenuh: sA' = 0,5764 kJ/(kg.K);


h A' = 168,79 kJ/kg
b). uap jenuh: sB' = 8,2515 kJ/(kg.K);
h B' = 2574,8 kJ/kg
x' = (s4' - sB')/(sA' - sB') = 0,1326 (kandungan air)
h4' = x'.hA' + (1 – x').hB' = 2255,8 kJ/kg
(2) w = h4' - h3' = 2255,8 – 3456,5 = -1200,7 kJ/kg
wp = 1,008.10-3 . (3000 - 7,5) = 3,01 kJ/kg
h2' = h1 + wp = 168,79 + 3,01 = 171,8 kJ/kg
qin = h3' - h2' = 3456,5 – 171,8 = 3284,7 kJ/kg

kerja neto w + wp  1200,7  ( 3,01)


=   x 100%= 36,5%
panas masuk q in 3284,7

3) Kesimpulan
dasar kenaikan kenaikan
temp. T dan P
Temp. masuk turbin, oC 212,4 500 500
Tekanan masuk turbin, kPa 2000 2000 3000
Kerja netto, kJ/kg 821,6 1147,8 1197,7
Panas masuk, kJ/kg 2628,7 3296,8 3284,7
Efisiensi siklus, % 31,3 34,8 36,5
Pemanasan Awal Air Umpan Boiler
(Feedwater Heater)
Kondisi-kondisi aliran yang diketahui (angka bold-italic = hasil hitungan):
1 2 3 4 5 6 7
sat. steam sat. water
P, kPa 2000 400 7,5 7,5 400 400 2000
T, C 212,42
h, kJ/kg 2799,5 2507,3 1975,9 168,79 609,9
s, kJ/(kg.K) 6,3409 6,3409 6,3409
v, L/kg 1,008 1,086

Basis hitungan: m1 = 1 kg (m1 = m6 = m7 = m2 + m3)


(1) h5 = h4 + v4 .(P5 - P4)
= 168,79 + 1,008x10-3.(400 - 7,5) = 168,79 + 0,395 = 169,19 kJ/kg
(2) neraca entalpi contact heater:
m6.h6 = m2.h2 + m5.h5
609,9 = m2. 2507,3 + (1 - m2).169,19  m2 = 0,188 kg
(3)h7 = h6 + v6 .(P7 - P6) = 609,9 + 1,086.10-3.(2000 - 400) = 611,6 kJ/kg
(4) w = m1.(h2 - h1) + (m1 - m2).(h3 - h2) (hasil ekspansi di turbin)
w = (2507,3 - 2799,5) + (1 - 0,188).(1975,9 – 2507,3) = - 723,7 kJ/(kg m1)
5) wnet = -723,7 kJ/kg (kerja 2 pompa diabaikan)
(6) qin = h1 - h7 = 2799,5 – 611,6 = 2187,9 kJ/kg
(7) efisiensi siklus = 723,7 / 2187,9 = 33%
kenaikan temp.
Kesimpulan siklus dasar masuk boiler
Temp. masuk turbin, oC 212,4 212,4
Tek. masuk turbin, kPa 2000 2000
Temp. masuk boiler, oC sub-cooled water 212,4 (sat.water)
Kerja netto, kJ/kg 821,6 723,7
Panas masuk, kJ/kg 2628,71 2187,9
Efisiensi siklus, % 31,3 33,0
The advantages of the open heater are simplicity, lower cost and
high heat transfer capacity
The disadvantage is the necessity of pump at each heater to
handle the large feedwater stream.
A closed heater requires only a single pump for the main
feedwater stream regardless of the number of heaters.
The drip pump, if used, is relatively small.
Closed heaters are costly and may not give as high a feedwater
temperature as do open heaters.
In most power plants, closed heaters are favoured but at least
one open heater is used, primarily for purpose of feedwater
deaeration.
The open heater in such system is called the deaerator
Supercritical Pressure Cycle
Deaerator
Alat yang berfungsi untuk
menghilangkan kandungan
oksigen dan gas yang
terlarut di dalam air.

Cara membuang oksigen dalam air :


1. Pemanasan
2. Agitasi dengan menggunakan spray
dan tray
3. Peniupan oksigen yang telah terlepas
dari air
Typical Layout of Steam Power Plant
Efficiencies in a Steam Power Plant
Sistem pembangkit daya berfungsi mengubah energi bahan bakar
menjadi energi listrik
Efisiensi total (overall) sistem pembangkit daya adalah:
daya yang tersedia di terminal generator
overall = laju energi yang diberikan oleh pembakaran bahan
3 bakar
MWe x10

w f xCV daya netto di generator
calorific value bahan bakar
laju bahan bakar yang dibakar

Efisiensi ketel uap adalah:


Laju penyerapan energi oleh air untuk membentuk
boiler = uap
laju energi yang diberikan oleh pembakaran bahan



ws h3  h4  ws = laju pembentukan uap
bakar

w f xCV
Efisiensi siklus adalah:
h1  h2
cycle 
h1  h4
Kerja pompa diabaikan
Efisiensi mekanis turbin
adalah: daya poros turbin
 =
turbine(mech)
daya turbin internal
daya poros turbin
=
ws (h1 – h2)

Efisiensi generator adalah:


electrical output pada terminal generator
generator =
daya poros turbin
Mwe x 103
=
Brake horse output in, kWe
Efisiensi total (overall) adalah:
overall = boiler x cycle x turbine(mech) x generator

Pada sistem pembangkit daya ada juga auxiliary equipment


seperti FD dan ID fan, pulverizers, crusher, conveyor dan
sebagainya yang digerakkan oleh listrik yang dihasilkan
oleh generator. Daya netto dari generator adalah daya yang
diproduksi dikurangi daya yang dibutuhkan oleh internal
auxiliary.

Efisiensi auxiliary adalah:


daya netto yang dihasilkan generator
aux =
daya yang dihasilkan
plant
Maka efisiensi total (overall) menjadi:
overall = boiler x cycle x turbine(mech) x generator x aux
Untuk suatu pembangkit daya
modern :
boiler = 0.92 turbine(mech) = 0.95 aux= 0.95
cycle = 0.44 generator = 0.93

Maka efisiensi total (overall):


overall = 0.92 x 0.44 x 0.95 x 0.93 x 0.95
= 0.34
Cogeneration of Power and Process Heat
Kogenerasi (cogeneration) atau pembangkitan serempak
adalah pembangkitan listrik dan uap (atau kalor) secara
bersamaan dalam suatu sistem pembangkit daya

Kogenerasi dipergunakan pada banyak industri


misalnya paper mills, textile mills, chemical
factory, jute mills, sugar factory, rice mills dan
sebagainya. Dimana uap jenuh pada temperatur
tertentu digunakan untuk pemanasan ,
pengeringan dan sebagainya.
Klasifikasi Turbin Uap Berdasarkan Kondisi
Steam Keluar Turbin

a. Back Pressure Turbine


• steam keluar masih bertekanan relatif tinggi
• turbin jenis ini banyak digunakan di pabrik
kimia
The back pressure turbine is used
for supplying process steam to the
facilities in private-use power
producers. This type of steam
turbine supplies not only
electricity but also the process
steam to the facilities. In other
words, exhaust steam pressure is
set to be the demanded pressure
from the facility needs or outside
needs.

Back Pressure Turbine


b. Condensing Turbine
• Steam keluar = saturated steam atau bahkan
sebagian steam telah terkondensasi
• Jenis ini banyak digunakan di pembangkit listrik
c. Extraction Or Induction Turbine
• Gabungan back-pressure dan condensing turbine
dalam satu rumah casing
• Banyak digunakan dalam cogeneration
A pass out turbine is a steam turbine in
which some of the pressurized steam is
passed out of the turbine for heating or
other purposes. This is sometimes done to
keep the turbine operating at the proper
speed for generation, but not all the power
is needed. It increases efficiency of fuel
used while still maintaining proper speed
and responsiveness of the turbine.

Pass-Out Turbine
Rugi - Rugi Internal Turbin Uap

a. Available work : entalpi steam yang mungkin dikonversi menjadi kerja


b. b. Stage work : entalpi steam yang terkonversi nyata menjadi kerja
Rugi - Rugi di dalam turbin satu tingkat :
• Nozzle reheat : rugi - rugi ketika steam
diekspansikan di nosel secara adiabatik tak-
reversibel dan mengakibatkan kenaikan
temperatur steam (relatif terhadap temperatur
jika steam diekspansikan isentropik)
• Blade reheat : rugi - rugi gesekan aliran steam
ketika lewat sudu-gerak (rotor)
• Windage losses: rugi - rugi gesekan ketika steam
meninggalkan sudu - gerak (rotor)
• Stage reheat: jumlah semua rugi - rugi dalam
satu tahap ekspansi
Efisiensi Isentropik

dimana :

h1= entalpi steam masuk


h2= entalpi steam keluar (nyata)
h2,s = entalpi steam keluar (jika ekspansi isentropik, s2,s = s1
Rugi Internal Turbin Banyak Tingkat

Reheat factor
Efisiensi Isentropik Turbin Banyak Tingkat

Efisiensi isentropik tergantung pada berbagai faktor, seperti: kapasitas dan kondisi
steam masuk turbin.

Kapasitas Efisiensi Steam rate


jenis turbin HP % kg/kWh
satu tingkat 500 30 11,4
lima tingkat 1000 55 6,30
tujuh tingkat 4000 65 5,30
sembilan tingkat 10000 75 4,54
disalin dari Perry, "Chem Engr. Handbook", ed. 5
Konsumsi Steam Spesifik
Konsumsi Uap Spesifik (specific steam rate) :
konsumsi steam per satuan waktu untuk menghasilkan satu
satuan daya.

w = hi - he
W = m . (hi - he)

dengan: w = daya persatuan massa uap


W = daya, kW atau HP
m = laju massa steam, kg/jam
h = entalpi spesifik steam, kJ/kg
subskrip: i = inlet dan e = exit

Konsumsi steam: m =
TSR (Theoretical Steam Rate) :
Specific steam rate, jika ekspansi dilaksanakan secara isentropik.

TSR = 1/ (hi - he)

TSR dapat dinyatakan dalam berbagai satuan:


Jika entalpi h dalam kJ/kg, maka TSR = 3600/(hi - he) kg/kWh

Jika entalpi h dalam Btu/lb, maka TSR = 2545/(hi - he) lb/HPh

ASR (Actual Steam Rate)


Specific steam rate, jika ekspansi dilaksanakan secara adiabatik
tak-reversibel.

ASR = TSR / 

dengan  = efisiensi isentropik turbin


Contoh :

Turbin steam dengan kapasitas 2 MW digerakkan


dengan superheated steam
(Pi = 2000 kPa, Ti = 500 C). Steam keluar turbin
pada keadaan jenuh (Pe = 7,5 kPa).
Efisiensi isentropik turbin 70%.
Hitung : konsumsi steam.
Contoh :
Turbin steam dengan kapasitas 2 MW digerakkan dengan
superheated steam (Pi = 2000 kPa, Ti = 500 C). Steam keluar turbin
pada keadaan jenuh (Pe = 7,5 kPa). Efisiensi isentropik turbin 70%.
(1) Data termodinamika steam (dari steam table)
Pi = 2000 kPa dan Ti = 500 oC
hi = 3467,6 kJ/kg dan si = 7,4317 kJ/(kg.K)
(2) Pe = 7,5 kPa dan se = si = 7,4317 kJ/(kg.K)  campuran uap
dan cair.

uap: suap = 8,2515 kJ/(kg.K) ; huap = 2574,8 kJ/kg


cair: scair = 0,5762 kJ/(kg.K) ; hcair = 168,79 kJ/kg
fraksi uap: y = (7,4317-0,5764)/(8,2515-0,5764) = 0,893
he = 0,893 x 2574,8 + (1 - 0,893) x 168,79 = 2317,35 kJ/kg

(3) TSR = 3600/(3467,6 – 2317,35,8) = 3,13 kg/kWh


(4) ASR = 3,13/70% = 4,47 kg/kWh
(5) Konsumsi steam: m = W.ASR = 2000. 4,47 = 8940 kg/jam
Process Heat Unit Topping the Power Cycle

Pada beberapa plant, seperti pada a high


temperature cement kiln, kalor langsung
digunakan untuk kebutuhan proses. Kalor limbah
(setelah dipakai proses) digunakan untuk
membangkitkan listrik maka akan menghasilkan
efisiensi total rendah. Oleh karena itu sistem ini
tidak menarik dari segi termodinamika maupun
ekonomi.
GRAZIE…GRAZIE…GRAZIE

Anda mungkin juga menyukai