Anda di halaman 1dari 29

Power Cycle

Kelompok 8
Nama kelompok :
1. M. Rizqi (10411700000005)
2. M. Iqbal Fatoni (10411700000019)
3. Nabila Fara A. (10411700000021)
4. Adik Roni S. (10411700000031)
5. Findi Kusuma W. (10411700000033)
6. Isnasari (10411700000099)
Siklus Termodinamika
Dalam termodinamika, siklus berarti serangkaian proses
termodinamika yang melibatkan perpindahan panas dan kerja dari dan
keluar sistem, dibarengi dengan perubahan tekanan, temperatur,
volume, entropi, dan variabel keadaan (state variable) lainnya, dimana
pada akhirnya sistem kembali ke keadaan semula. Untuk
menggambarkan perubahan variabel-variabel keadaan pada sebuah
siklus, biasa digunakan diagram seperti diagram T-s, diagram P-v, dan
sebagainya.
Siklus Mesin Panas (heat engine cycle)
atau lebih sering disebut siklus daya
(power cycle)

Siklus Termodinamika

siklus pompa panas (heat pump cycle) /


siklus refrigerasi (refrigeration cycle)
siklus daya uap 1. Siklus daya uap carnot
(vapor/steam power cycle) 2. Siklus Rankine
Siklus Mesin Panas (heat
engine cycle) atau lebih
sering disebut siklus daya
(power cycle)
1. Siklus daya gas carnot
siklus daya gas (gas power 2. Siklus otto
cycle) 3. Siklus diesel
4. Siklus ganda ( dual
cycle)
5. Siklus Briton
6. Siklus Ericsson atau
siklus stirling
siklus daya uap (vapor/steam power cycle)
Effisiensi Siklus Carnot
Effisiensi Siklus Carnot Heat engine (mesin carnot) dirancang dengan tujuan untuk
mengkonversi energi panas menjadi kerja, dan dinyatakan dalam efisiensi termal
yang merupakan rasio dari kerja yang dihasilkan oleh engine dengan total input
panas. Siklus Carnot terdiri dari empat proses reversibel: isotermal heat addition,
isentropik ekspansion, isotermal heat rejection, dan isentropik compression.
Diagram P-v dan T-s dari siklus Carnot
Siklus Carnot dapat dijalankan dalam sistem tertutup (Perangkat piston
silinder) atau sistem stabil-aliran (memanfaatkan dua turbin dan dua
kompresor dan baik gas atau uap dapat dimanfaatkan sebagai fluida
kerja.
Kelemahan-kelemahan Siklus Carnot
1. Terjadinya tekanan yang sangat tinggi dan volume yang sangat besar
karena kenaikan tekanan terjadi saat berlangsungnya kompresi isentropik
serta saat proses pelepasan panas secara isotermal.
2. Proses pindah panas dengan menggunakan gas, yaitu media yang
mempunyai kapasitas panas tertentu, tidak mungkin diperoleh di dalam
praktek.
3. Diagram p-v siklus yang bekerja dengan menggunakan gas sangat sempit
sehingga sedikit ke-tak-mampubalikan di dalam proses tertentu akan
mengakibatkan peningkatan kerja yang dilakukan yang sangat besar dan
merupakan bagian terbesar kerja bersih siklus tersebut.
Siklus Rankine
Siklus Rankin
• Siklus Rankine adalah siklus daya uap yang
digunakan untuk menghitung atau
memodelkan proses kerja mesin uap /
turbin uap. Siklus ini bekerja dengan fluida
kerja air. Semua PLTU (pembangkit listrik
tenaga uap) bekerja berdasarkan prinsip
kerja siklus Rankine.
Process 1-2: Isentropic expansion Process 3-4: Isentropic
of the fluid through the turbine compression of fluid to
from saturated vapor to the compressed liquid.
condenser pressure.
Process 2-3: Heat transfer at Process 4-1: Heat transfer at
constant pressure through the constant pressure through the
condenser to saturated liquid. boiler to saturated vapor

Wcycle WT  W P
  
Q in Q in
Diagram T-s
Siklus Regenerative

Siklus regeneratif merupakan modifikasi siklus Rankine ideal untuk


memperbaiki efisiensi thermis system daya uap. Seabagian uap yang sudah
berekspansi pada turbin uap dialirkan ke condenser seperti biasanya, juga
dialirkan ke suatu komponen yang digunakan untuk memanaskan air
pengisi ketel (yang dikeluarkan oleh condenser) sebelum dimasukkan ke
dalam ketel, untuk memberikan pemanasan awal (pre-heating).
Siklus Regenerative
Prinsip dari siklus regeneratif adalah untuk
memulihkan sebagian panas buangan dan
memindahkannya ke udara pembakaran. Ini
hanya dapat dicapai jika suhu knalpot turbin
lebih besar dari suhu keluar kompresor, dan
oleh karena itu menyiratkan bahwa rasio
tekanan siklus optimal lebih rendah daripada
turbin gas siklus sederhana yang
dioptimalkan.
Uap masuk ke turbin tingkat
pertama pada kondisi 1 dan
berekspansi ke kondisi 2 dimana
sejumlah aliran diambil dan
dimasukkan ke heater air umpan
terbuka pada tekanan p2. Sisa uap
akan memasuki turbin tingkat
kedua menuju ke tingkat 3. Uap
yang berupa cairan jenuh ini
kemudian dipompa dari kondisi 4 ke
heater air umpan pada kondisi 5.
Dari heater keluar aliran yang sudah
bercampur untuk kemudian
dipompa ke boiler.
siklus daya gas (gas power cycle)
Pada siklus otto atau siklus volume konstan proses pembakaran terjadi
pada volume konstan, sedangkan siklus otto tersebu ada yang
berlangsung dengan 4 (empat) langkah atau 2 (dua) langkah. Untuk
mesin 4 (empat) langkah siklus kerja terjadi dengan 4 (empat) langkah
piston atau 2 (dua) poros engkol. Adapun langkah dalam siklus otto
Siklus otto

yaitu gerakan piston dari titik puncak (TMA=titik mati atas) ke posisi
bawah (TMB=titik mati bawah) dalam silinder.
Proses siklus otto sebagai berikut :
 Proses 1-2 : proses kompresi isentropic (adiabatic reversible) dimana piston bergerak menuju
(TMA=titik mati atas) mengkompresikan udara sampai volume clearance sehingga tekanan dan
temperatur udara naik.
 Proses 2-3 : pemasukan kalor konstan, piston sesaat pada (TMA=titik mati atas) bersamaan kalor
Siklus otto

suplai dari sekelilingnya serta tekanan dan temperatur meningkat hingga nilai maksimum dalam
siklus.
 Proses 3-4 : proses isentropik udara panas dengan tekanan tinggi mendorong piston turun
menuju (TMB=titik mati bawah), energi dilepaskan disekeliling berupa internal energi.
 Proses 4-1 : proses pelepasan kalor pada volume konstan piston sesaat pada (TMB=titik mati
bawah) dengan mentransfer kalor ke sekeliling dan kembali mlangkah pada titik awal.
Siklus Diesel adalah siklus ideal untuk mesin torak pengapian-kompresi.
Berfungsi mengkonversikan energi kimia yang terkandung dalam bahan
bakar menjadi energi mekanis dan prosesnya terjadi di dalam ruang yang
tertutup. Perbedaan mesin diesel dengan mesin otto terletak pada
permulaan pembakarannya. pada mesin diesel, udara murni diisap dan
Siklus Diesel
dikompresi diatas temperatur pembakaran bahan bakar. Jadi, pada mesin
diesel tidak terdapat karburator dan busi tetapi diganti oleh injektor bahan
bakar.
Proses siklus diesel sebagai berikut :
 Proses 1-2 : kompresi isentropik
 Proses 2-3 : penambahan kalor
 Proses 3-4 : ekspansi isentropik, kalor dipindahkan ke fluida kerja
Siklus Diesel
pada tekanan konstan
 Proses 4-1 : pelepasan kalor pada volume konstan, dimana kalor keluar
dari udara ketika piston berada pada titik mati bawah.
Pada mesin diesel, yang dikompresi adalah udaranya saja sehingga mesin
diesel dapat didesain pada perbandingan kompresi yang tinggi, antara proses
1-2 sampai proses 2-4.
• Dual Cycle (siklus ganda) lebih mendekati siklus aktual motor
pembakaran dalam modern dengan bahan bakar solar
Siklus Ganda

• Pemasukan kalor terjadi pada volume konstan dan tekanan


konstan
• Dikenal sebagai siklus semi diesel
Siklus Ganda

Proses siklus ganda sebagai berikut :


 Proses 1-2 : kompresi isentropik
 Proses 2-3 : pemasukan kalor pada volume konstan
 Proses 3-4 : pemasukan kalor pada tekanan konstan, awal langkah
ekspansi
 Proses 4-5 : ekspansi isentropik
 Proses 5-1 : Pembuangan kalor pada volume konstan
Siklus Brayton menjadi konsep dasar untuk setiap mesin turbin gas.
Siklus Briton
Siklus Brayton merupakan salah satu siklus termodinamika. Sama halnya
dengan Siklus Rankine. Gas turbin adalah salah satu sistem mekanik
lainnya yang menghasilkan daya. Siklus termodinamika ini
dikembangkan pertama kali oleh John Barber pada tahun 1791, dan
disempurnakan lebih lanjut oleh George Brayton. Pada awal penerapan
siklus ini, Brayton dan ilmuwan lainnya mengembangkan mesin
reciprocating dikombinasikan dengan kompresor. Mesin tersebut
berdampingan dengan mesin Otto diaplikasikan pertama kali ke otomotif
roda empat. Pada perkembangan selanjutnya, siklus Brayton lebih
diaplikasikan khusus ke mesin-mesin turbojet dan turbin gas.
Proses siklus brayton sebagai berikut :
 Proses 1-2 : Proses udara masuk akibat terhisap oleh kompresor. Udara dinaikan
tekanannya. Terlihat adanya kenaikan nilai tekanan pada gambar 1. Udara ini yang
nantinya akan digunakan untuk proses pembakaran pada ruang bakar. dengan naiknya
tekanan udara, akan merubah nilai temperatur udara tersebut.
Siklus Briton
 Proses 2-3 : Proses ini adalah proses pembakaran di ruang bakar. Udara yang telah
dikompresikan, dialirkan menuju ruang bakar, lalu bertemu dengan bahan bakar dan juga
sumber panas, lalu terjadilah proses pembakaran gas.
 Proses 3-4 : Proses ini adalah proses ekspansi gas panas terhadap turbin melalui sudu-
sudunya. Gas panas melakukan kerja terhadap turbin sehingga terjadilah perputaran.
 Proses 4-1 :Secara teori, seharusnya gas panas yang telah digunakan masuk kembali ke
kompresor sehingga nantinya akan kembali digunakan. Sehingga terjadilah sebuah siklus
yang bernama Siklu brayton.
Siklus Briton

(a) Skema Siklus Brayton


(b) Diagram P-V Siklus Brayton
(c) Diagram T-s Siklus Brayton

Siklus Brayton melibatkan tiga komponen utama yakni kompresor,


ruang bakar (combustion chamber), dan turbin. Media kerja udara
atmosfer masuk melalui sisi inlet kompresor, melewati ruang bakar,
dan keluar kembali ke atmosfer setelah melewati turbin.
Fenomena-fenomena termodinamika yang terjadi pada siklus Brayton ideal
adalah sebagai berikut:
Siklus Briton
(1-2) Proses Kompresi Isentropik
Proses ini tidak diikuti dengan perubahan entropi, sehingga disebut proses
isentropik. Proses ini ditunjukan dengan angka 1-2 pada kurva di atas.
(2-3) Proses Pembakaran Isobarik
Proses ini tidak mengalami kenaikan tekanan udara, karena udara hasil proses
pembakaran bebas berekspansi ke sisi turbin. Karena tekanan yang konstan
inilah maka proses ini disebut isobarik.
(3-4) Proses Ekspansi Isentropik
Sebagian energi tersebut dikonversikan turbin untuk memutar kompresor. Pada
sistem pembangkit listrik turbin gas, sebagian energi lagi dikonversikan turbin
untuk memutar generator listrik.
(4-1) Proses Pembuangan Panas
Tahap selanjutnya adalah pembuangan udara kembali ke atmosfer. Panas ini
diserap oleh udara bebas, sehingga secara siklus udara tersebut siap untuk
kembali masuk ke tahap 1-2 lagi.
Siklus ini ditemukan oleh Ericsson, yang terdiri
Siklus Ericsson
dari dua proses isotermal dan dua proses tekanan
konstan. Saat ini siklus Ericsson banyak
digunakan dalam pembuatan turbin gas jenis
siklus tertutup.
Udara dipanaskan pada tekanan konstan dari
temperatur awal T1 ke temperatur T2, yang
ditunjukkan oleh grafik 1-2.
Udara dibiarkan berekspansi secara isotermal (yaitu
pada temperatur konstan T2 = T3) dari volume awal
v2 ke v3 yang ditunjukkan oleh grafik 2-3 pada
gambar 6. Kerja pada ekspansi eksotermal
memanfaatkan sebagian dari kalor .
Udara didinginkan pada tekanan konstan dari
temperatur awal T3 ke temperatur T4 yang
ditunjukkan oleh grafik 3-4.
Udara di kompresi secara isotermal dari volume v3
ke v4 yang ditunjukkan oleh grafik 4-1 pada
gambar 6.
Pada proses ini sebagian kalor dibuang oleh
udara untuk melakukan kerja pada udara.
Silus ini ditemukan oleh Stirling, dimana terdiri dari dua
proses isotermal dan dua proses volume konstan. Dua
proses terakhir terjadi dengan bantuan sebuah
Siklus Stirling
regenerator untuk membuat siklus ini reversibel.
Udara berekspansi secara isotermal, pada temperatur
konstan T1 dari v1 ke v2. Kalor yang diberikan sumber
eksternal diserap selama proses.
Udara lewat melalui regenerator dan didinginkan pada
volume konstan ke temperatur T3. Proses ini
digambarkan oleh grafik 2-3 pada diagram p-v dan T-
s. Pada proses ini kalor dibuang ke generator.
Udara dikompresi secara isotermal di dalam silinder
mesin dari v3 ke v4. Proses ini digambarkan oleh grafik
3-4 pada diagram p-v dan T-s dan kalor dibuang oleh
udara.
Terakhir, udara dipanaskan pada volume konstan ke
temperatur T1 dengan melewatkan udara ke
regenerator dalam arah yang berlawanan dengan
proses 2-3. Pada proses ini kalor diserap oleh udara
dari regenerator selama proses ini, yaitu proses 4-1.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai