Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM FISIKA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA 2

Disusun oleh: Kelompok 1


1. Popi Firda Rubai’ah 41620110058
2. Andrian Widiatmoko 41620110077
3. Kresna Dwi Wicaksono 41622110002

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
Telah Diperiksa dan Dinilai oleh:

Asisten Laboratorium 1
Asisten Laboratorium 2
KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas berkat Rahmat-Nya berupa kekuatan lahir
maupun batin serta jalan semangat sehingga dapat terselesaikannya penyusunan laporan
akhir praktikum yang telah dilaksanakan mulai dari pertemuan satu sampai dengan
pertemuan lima.

Adapun tanpa ada bantuan dari pihak lain, mungkin penyusun laporan akhir
parktikum Fisika 2 ini tidak akan mampu diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu terutama kepada Asisiten Laboratorium dan Dosen mata
kuliah Fisika 2 juga kepada Anggota team kelompok 1.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan praktikum ini tidaklah sempurna,


untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan
praktikum ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas lagi dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi penulis dan pembaca.

Jakarta, 26 November 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................ii
MODUL I 1
RANGKAIAN LISTRIK................................................................................................1
I. Pendahuluan.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat.........................................................................................2
II. Teori Dasar...............................................................................................................2
III. Metodologi Penelitian.............................................................................................4
3.1 Alat....................................................................................................................4
3.2 Prosedur............................................................................................................4
IV. Hasil dan Pembahasan.............................................................................................5
4.2 Pembahasan......................................................................................................5
V. Tugas Praktikum......................................................................................................6
5.1 Tugas Pendahuluan Praktikum.......................................................................6
5.2 Tugas Akhir Praktikum...................................................................................7
VI. Penutup.....................................................................................................................8
6.1 Kesimpulan.......................................................................................................8
6.2 Saran-saran.......................................................................................................8

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nilai asli masing masing- Resistor 5

DAFTAR GAMBAR

iii
MODUL I
RANGKAIAN LISTRIK
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam zaman modern saat ini kebutuhan akan energi listrik sudah
merupakan kebutuhan pokok. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi yang pesat sehingga menuntut tersedinya energi listrik secara besar-
besaran. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan indutri maka pemerintah
berusaha membangun beberapa pembangkit listrik seperti pembangkit listrik
tenaga uap, tenaga disel, panas bumi, dan tenaga air.
Selanjutnya pada pembangkit/ sumber tenaga listrik saat ini banyak
menggunakan arus AC. Hal ini disebabkan karena arus ini lebih praktis dan
ekonomis. Disebut praktis karena untuk menaikkan dan menurunkan tegangan
hanya dibutuhkan transformator sedangkan ketika dihubungkan dengan alat-alat
yang menggunakan arus searah maka hanya diperlukan diode atau adaptor saja.
Disebut ekonomis karena hanya mengkonsumsi daya pada hambatan saja selain
itu tidak banyak menghasilkan panas atau kalor seperti pada tegangan arus searah
(Jati, 2010).
Dalam penerapannya arus AC ini memerlukan beberapa rangkaian yang
diperlukan. Selanjutnya rangkaian inilah ang akan dibahas dalam praktikum ini.
Beberapa rangkaian yang digunakan dalan penerapan arus AC seperti rangkaian
RLC baik parallel maupun seri, rangkaian integrator sebagai penapis frekuensi
rendah dan rangkaian diferensiator sebagai penapis frekuensi tinggi. Untuk lebih
memahami fungsi dan kegunaan masing-masing rangkaian serta sifat dan
karakteristik keluarannya maka dapat dilihat pada pembahasan dan hasi percobaan
pada praktikum kali ini.
Dalam percobaan ini, tujuan utama adalah memahami bagaimana beban
kapasitif dan beban induktif mempengaruhi impedansi dan respons fase dalam
rangkaian RLC seri. Rangkaian RLC seri terdiri dari resistor (R), induktor (L),
dan kapasitor (C) yang disusun secara seri. Kombinasi ketiga elemen ini
menciptakan karakteristik unik dalam hal reaktansi dan fase.

1
Dalam percobaan ini, kita akan memeriksa bagaimana perubahan nilai
komponen (resistor, induktor, dan kapasitor) dalam rangkaian RLC seri
mempengaruhi impedansi total dan fasa antara arus dan tegangan. Pengamatan ini
akan membantu menggambarkan bagaimana sirkuit ini dapat digunakan dalam
berbagai aplikasi praktis, seperti filterisasi frekuensi atau pengaturan fasa dalam
rangkaian listrik.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengenal sifat impedansi pada jaringan kerja AC.
2. Untuk mempelajari reaktansi dan induktansi.

I. Teori Dasar

Impedansi (Z) adalah hambatan total yang dihadapi oleh arus bolak-balik
(AC) dalam suatu rangkaian listrik. Dalam konteks ini, impedansi
menggambarkan kompleksitas perlawanan terhadap aliran listrik yang tidak hanya
terdiri dari resistansi (R) tetapi juga reaktansi kapasitif (Xc) dan reaktansi induktif
(Xl). Komponen Impedansi:
 Resistansi (R): Menunjukkan hambatan nyata dalam rangkaian listrik yang
terjadi karena gesekan elektron dengan materi konduktor.
 Reaktansi Kapasitif (Xc): Muncul akibat kapasitor dalam rangkaian dan
bersifat invers sebanding dengan frekuensi arus bolak-balik.
 Reaktansi Induktif (Xl): Terkait dengan induktor dalam rangkaian dan
bersifat sebanding dengan frekuensi arus bolak-balik
Reaktansi merupakan respon reaktif dari elemen-elemen dalam rangkaian
terhadap perubahan arus dalam waktu. Ini muncul dari karakteristik kapasitor
dan induktor. Kapasitor, yang terdiri dari dua pelat terpisah oleh bahan
isolator, dapat menyimpan muatan listrik dan menghasilkan reaktansi negatif.
Induktor, yang melibatkan kumparan kawat, menciptakan medan
elektromagnetik yang menghambat perubahan arus dan menghasilkan
reaktansi positif.
Dalam konteks ini, muncul konsep beban kapasitif dan beban induktif.
Beban kapasitif mengacu pada kondisi di mana kapasitansi dalam rangkaian

2
memiliki dominansi yang lebih besar daripada induktansinya. Artinya,
reaktansi kapasitor lebih besar daripada reaktansi induktor, dan fase antara
tegangan dan arus cenderung mendekati 90 derajat. Beban kapasitif sering
terjadi dalam aplikasi yang melibatkan penyimpanan energi listrik, seperti
filter frekuensi atau sirkuit penyimpanan daya.
Tipe rangkaian yang umumnya dijumpai dalam analisis rangkaian
elektronik antara lain :

Rangkaian R

Gambar 1.1 Modul 1 Contoh Rangkaian R

Rangkaian L

Gambar 1.2 Modul 1 Rangkaian

Rangkaian C

3
Gambar 1. 3 Modul 1 Rangkaian C

Rangkaian RLC Seri

Gambar 1.4 Modul 1 Rangkaian RLC Seri

Rangakaian RLC Pararel

Gambar 1. 5 Modul 1 Rangkaian RLC Pararel

I. Metodologi Penelitian
1.3 Alat
1.Breadboard
2.Power supply
3.Kabel
4.Resistor
5.Induktor
6.Multimeter

4
1.4 Prosedur
A. Persiapan
1) Mengambil alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum
yaitu Breadboard, Resistor, Induktor, dan multi meter.
2) Perocbaan dilakukan dengan memasang rangkaian listrik
secara berurutan dari gambar 1.1 hingga 1.5.
B. Pelaksanaan Pengujian
1) Memasang rangkaian sesuai dengan 5 percobaan.
2) Mencatat nilai arus dengan multimeter.

I. Hasil dan Pembahasan


4.1 Data dan Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Nilai asli masing masing- Resistor

Nama Rangkaian Arus Tegangan


Rangkaian R 330 Ω 2,3 A 6,3 V
Rangkaian L 3A 0,11 V
Rangkaian C 2,2 A 7,2 V
Rangkaian RLC Seri 3,2 A 9V
330Ω
Rangkaian RLC Pararel 5A 0,18 V

1.5 Pembahasan
 Rangkaian R (Resistor)
Dalam rangkaian ini, arus 2,3 A mengalir melalui resistor, dan
tegangan di sepanjang resistor adalah 6,3 V. Ini menunjukkan
bahwa resistor memiliki hambatan sekitar 6,3 V / 2,3 A ≈ 2,74
ohm.
 Rangkaian L (Inductor)
Arus sebesar 3 A mengalir melalui induktor, dan tegangan di
sepanjang induktor adalah 0,11 V. Dari data ini, kita tidak hanya
dapat melihat bahwa induktor memiliki impedansi, tetapi juga
bahwa fasa antara arus dan tegangan mungkin berbeda karena
adanya reaktansi induktor.

5
 Rangkaian C (Capacitor)
Dalam rangkaian ini, arus 2,2 A mengalir melalui kapasitor, dan tegangan
di sepanjang kapasitor adalah 7,2 V. Seperti halnya dengan induktor,
reaktansi kapasitor dapat mempengaruhi fase antara arus dan tegangan.
 Rangkaian RLC Seri
Dalam rangkaian RLC seri, arus yang mengalir adalah 3,2 A dan
tegangan yang diukur adalah 9 V. Ini adalah rangkaian yang kompleks
dengan hambatan (R), induktansi (L), dan kapasitansi (C) yang terhubung
secara seri. Hasil tegangan yang berbeda mungkin disebabkan oleh
adanya perbedaan antara reaktansi kapasitor dan reaktansi induktor dalam
rangkaian.
 Rangkaian RLC Paralel
Dalam rangkaian RLC paralel, arus yang mengalir melalui rangkaian
adalah 5 A dan tegangan yang diukur adalah 0,18 V. Ini juga merupakan
rangkaian yang kompleks dengan elemen-elemen R, L, dan C yang
terhubung paralel. Seperti halnya rangkaian seri, hasil tegangan yang
berbeda dapat disebabkan oleh interaksi antara reaktansi kapasitor dan
reaktansi induktor.
I. Tugas Praktikum
1.6 Tugas Pendahuluan Praktikum
1. Gambarlah contoh rangkaian resistor secara seri.

Gambar 5.1 Gambar rangkaian resistor secara seri


2. Gambarlah contoh rangkaian resistor secara parallel

6
Gambar 5.2 rangkaian resistor secara pararel
1.7 Tugas Akhir Praktikum
1. Mengapa Rangkaian RLC seri dan RLC paralel dapat memberikan
nilai yang berbeda?
Perbedaan Nilai pada Rangkaian RLC Seri dan Paralel:
Rangkaian RLC seri dan RLC paralel memberikan nilai yang
berbeda karena mereka memiliki sifat yang berbeda dalam
mengatasi perubahan arus dan tegangan. Dalam rangkaian RLC
seri, komponen-komponen (resistor, induktor, dan kapasitor)
dihubungkan secara berurutan. Ini menyebabkan arus yang
mengalir melalui semua komponen memiliki amplitudo yang
sama, tetapi fase tegangan dapat berubah karena adanya
komponen reaktif (induktor dan kapasitor). Di sisi lain, dalam
rangkaian RLC paralel, komponen-komponen dihubungkan secara
paralel, yang berarti tegangan yang sama berlaku untuk semua
komponen, tetapi arus yang mengalir melalui setiap komponen
dapat memiliki perbedaan amplitudo dan fase karena adanya
perbedaan impedansi.
2. Berikan kesimpulan dari percobaan ini.
 Rangkaian RLC seri dapat menghasilkan pergeseran fase
antara arus dan tegangan karena adanya komponen reaktif
seperti induktor dan kapasitor. Hal ini mengakibatkan fase
tegangan yang berbeda dari fase arus.
 Rangkaian RLC paralel memiliki nilai tegangan yang sama

7
pada semua komponen karena hubungan paralel. Namun, arus
yang mengalir melalui setiap komponen dapat berbeda karena
perbedaan impedansi.
 Kedua rangkaian ini menunjukkan karakteristik reaktif
(induktif dan kapasitif) yang dapat mempengaruhi respons
rangkaian terhadap perubahan tegangan atau arus.
 Penggunaan rangkaian RLC seri dan paralel dapat
disesuaikan dengan tujuan tertentu, seperti dalam sirkuit
penyaringan, resonansi, atau aplikasi lain yang memanfaatkan
sifat-sifat unik dari masing-masing jenis rangkaian.

I. Penutup
1.8 Kesimpulan
Dalam praktikum ini, kami mempelajari dan menganalisis berbagai
jenis rangkaian listrik, termasuk R (Resistor), L (Inductor), C (Capacitor),
serta RLC Seri dan RLC Paralel. Dari eksperimen ini, kami
menyimpulkan bahwa:
 Resistor memiliki hambatan sekitar 2,74 ohm dan tidak
mempengaruhi fasa antara arus dan tegangan.
 Induktor memiliki impedansi yang mempengaruhi aliran arus dan
mungkin menyebabkan perubahan fasa karena reaktansi induktor.
 Kapasitor memiliki reaktansi yang mempengaruhi fase antara arus
dan tegangan.
 Rangkaian RLC seri menghasilkan hasil tegangan yang bervariasi
karena perbedaan reaktansi kapasitor dan induktor.
 Rangkaian RLC paralel juga menghasilkan perbedaan hasil
tegangan akibat interaksi antara reaktansi kapasitor dan induktor.
Percobaan ini memberikan pemahaman mendalam tentang konsep
impedansi, reaktansi, dan karakteristik komponen dalam rangkaian
listrik AC. Pengetahuan ini penting untuk merancang rangkaian yang
kompleks dan efisien dalam aplikasi dunia nyata.

8
1.9 Saran-saran
Pastikan untuk selalu memperhatikan faktor keamanan dan
menggunakan peralatan perlindungan diri yang sesuai saat melakukan
praktikum dan pastikan untuk mengikuti petunjuk keselamatan dan protocol
laboratorium.

MODUL V
LENSA OPTIK

Anda mungkin juga menyukai