No. Percobaan : 08
No. BP : 1601042026
Kelas : II B
Kelompok :5
No. Percobaan : 08
Judul Percobaan : OSILATOR
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Laporan Pratikum
MAINTENANCE AND REPAIR ELKA dengan judul OSILATOR.
Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberi masukan-masukan kepada Penulis. Untuk itu Penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Suryadi, ST.,MT dan Herizon, ST, MT selaku dosen mata kuliah
Labor Sistem Komputer yang telah membimbing dan memberi arahan
selama praktikum di Labor sistem komputer.
2. Orang tua Penulis yang telah memberikan do’a, dorongan dan dukungan
baik materil maupun moral kepada Penulis.
3. Rekan kerja dan kelompok yang telah bersedia bertukar pikiran dan berkerja
sama dalam praktikum Labor sistem komputer.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
ada kekurangan-kekurangan dari segi kualitas maupun ilmu Pengetahuan yang
Peulis kuasai. Oleh karna itu, Penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan pembuatan laporan dimasa mendatang.
Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu
pegetahuan pembaca terutama bagi saya sendiri sebagai Penulis.
WAHYUDI KURNIA
NIM. 1601042026
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan Pratikum
B. Landasan Teori
BAB II PEMBAHASAN
A. Data Percobaan
B. Analisa Data
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Percobaan
B. Landasan Teori
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalam
beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang
mengubah daya searah ke daya bolak-balik.
Osilator dapat dianggap sebagai penguat (amplifier) yang outputnya umpan-
balik (feed-back) ke input. Maka seluruh input dari penguat berasal dari outputnya.
Pada osilator tidak ada tegangan input sehingga osilasi dimulai dari suatu
tegangan kecil yaitu tegangan “noise”. Tegangan yang sangat kecil ini (orde-mikro-
volt) diperbesar dan dikembalikan kembali ke input dengan fase yang sama,
diperbesar lagi dan seterusnya sampai terjadi getaran atau gelombang sinus yang
dikehendaki.
OSILATOR UMPAN BALIK POSITIF
Umpan-balik positif merupakan dasar dari rangkaian-rangkaian osilator yang
lebih umum digunakan. Dimana tegangan outputnya umpan-balik (feed-back) ke
input.
1. Osilator Pergeseran-Fasa RC
Osilator LC yang ditala (tuned LC oscillator) adalah sebuah contoh lain dari
osilator jenis umpan balik. Gambar 0.3. merupakan gambar rangkaiannya.
Frekuensi paralel dari rangkaian tangki terdiri dari induktansi primer
transformator dan kapasitor. Dimana rangkaian tangki terlihat seperti sebuah
resistansi murni dan pergeseran fasa pada penguat adalah 180o, ditambah dengan
pergeseran fasa 180o yang disebabkan transformator, sehingga pergeseran murni
untuk seluruh rantai sebesar 0o (atau 360o). Jika frekuensi jatuh kebawah nilai
resonansi, tanki akan terlihat seperti sebuah induktansi dan menyebabkan perolehan
tegangan sedikit mendahului (lead) nilai 180o itu. Bila frekuensinya tinggi, tangki
menjadi kapasitif, dan tegangan keluaran tertinggal (lags). Osilasi hanya dapat
terjadi pada frekuensi dimana pergeseran fasa rantai adalah nol, yaitu pada
frekuensi resonansi paralel dari rangkaian tangki.
B. Gambar Rangkaian
C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan.
2. Menyusun rangkaian seperti pada gambar rangkaian.
3. Masukkan tegangan input dan mengukur tegangan pada TP 1 dan TP2
4. Melepas C dan mengukur tegangan pada TP1 dan TP2.
5. Melakukan pengukuran dan melepas Rf, kemudian mengukur TP1 dan TP2.
6. Mencatat hasil percobaan pada tabel percobaan.
7. Menganalisa dan mengambil kesimpulan dari hasil praktikum.
BAB III
HASIL PRATIKUM
A. Hasil Percobaan
C tanpa Rf
C dilepas
B. Analisa Data
Osilator yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap. Dasar dari sebuah osilator
yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal
keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang
sama sehingga terjadi osilasi yang terus menerus. Adapun beberapa bagian yang
menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi yaitu adanya rangkaian
penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya
terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi
salah satu syarat penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada
umumnya rangkaian feedback menggunakan komponen pasif R dan C.
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan
komponen L dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin
kecil harga komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena
frekuensi yang dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena
terbatasnya harga Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi bisa ditentukan pada
komponen L dan C pada Tank Circuit dan besarnya frekuensi dapat ditentukan
dengan perhitungan sebagai berikut: fosc = (Hz) dimana f merupakan frekuensi
yang dihasilkan dan C merupakan kapasitor.
Jenis-Jenis Osilator
Jika mikropon terletak terlalu dekat dengan speaker, maka sering terjadi proses
balikan dimana suara dari speaker terambil kembali oleh mikropon diteruskan ke
amplifier menghasilkan dengung. Kondisi ini dikenal dengan balikan mekanik.
Terjadinya balikan pada sistem ini sangat tidak diharapkan, namun sistem balikan
pada osilator sangat diperlukan.
Teori rangkaian
2. Amplitudo keluaran
3. Kemantapan frekuensi
Amplitudo yang benar dan cacat yang sedikit dapat diperoleh dengan
mengendalikan penguatan penguat sedemikian rupa sehingga tepat cukup untuk
mengganti kerugian-kerugian dalam kalang penentu frekuensi. Dalam beberapa
penerapan, kemantapan frekuensi menjadi prioritas. Perubahan-perubahan dalam
frekuensi keluaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Untuk jangka panjang,
hanyutan harga komponen dan parameter karena penuaan menjadi sebab utama.
Perubahan jangka pendek dara disebabkan oleh:
Contoh-contoh osilator
1. Osilator harmonik
2. Osilator Armstrong
3. Osilator Clapp
4. Osilator Colpitt
5. Osilator Hartley
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Oscillator atau dalam bahasa Indonesia disebut osilator ini, merupakan sebuah
rangkaian yang mampu menghasilkan sejumlah sinyal listrik atau getaran secara
periodik dengan amplitudo yang konstan.
Sebenarnya sinyal arus DC dari rangkaian alat pencatu daya atau Power Supply
ini melakukan konversi pada Rangkaian Oscillator yang menjadikannya sinyal arus
AC yang menghasilkan sinyal listrik pada periodik yang memiliki amplitudo
konstan.
Definisi periodik adalah sebuah waktu yang dibutuhkan dalam menempuh satu
kali getaran atau satu siklus gelombang bolak-balik, periodik menggunakan satuan
second atau detik. Sedangkan amplitudo merupakan persimpangan paling jauh yang
dapat diukur dari titik keseimbangan suatu getaran.
Suatu Rangkaian Osicilator yang sederhana memiliki Dua bagian utama, yakni
Penguat atau Amplifier dan suatu Umpan Balik atau Feedback. Pada dasarnya,
sebuah Osilator membutuhkan sinyal kecil yang berasal dari sebuah Penguat itu
sendiri.
Osilasi akan terjadi apabila, Amplifier ditambahkan suatu arus listrik untuk
menghasilkan sinyal kecil. Sinyal kecil inilah yang akan menjadi umpan balik ke
Amplifier, sehingga apabila keluaran Amplifier sama dengan fasa dari sinyal
umpan balik itu. Maka terjadilah Osilasi.
B. Saran
Bagi rekan-rekan yang akan melakukan pratikum pelajari materi pratikum yang
akan dilakukan. Selama proses pratikum berlangsung ikuti arahan dan pedoman
yang ada pada jobsheet dan dosen pembimbing.Dan patuhi aturan yang ada di
laboratorium. Lakukan proses pratikum dengan hati-hati dan teliti dan catat hasil
pengukuran yang didapatkan.
Pada saat melakukan pengukuran pastikan alat yang digunakan dalam keadaan
baik. Saat melakukan pegukuran pastikan alat pengukuran sesuai dengan skala yang
digunakan. Saat melakukan pengukuran Ohmmeter yang perlu diperhatikan yaitu
pengaturan kalibrasi. Pada saat menggunakan osiloskop, terlebih dahulu lakukan
kalibrasi dengan benar. Lakukan pengukuran sesuai jobsheet dan catat hasil
pengukuran pada laporan sementara. Mintalah dosen untuk mencek hasil
pengukuran dan hasil pengukuran yang di dapatkan.
Saat pratikum selesai, rapikan alat dan bahan pratikm tersebut. Pstikan alat yang
digunakan dalam keadaan off. Kembalikan peralatan ke tempatnya.
Pada saat proses pratikum, yang harus diperhatikan yaitu K3 demi keselamatan
saat melakukan proses pratikum berlangsung. Setelah selesai melakuka percobaan
rapikan alat dan bahan dan simpan pada tempat penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA