Anda di halaman 1dari 10

LEMBARAN PENGESAHAN

Nomor Percobaan : 12

Judul Percobaan : MENGAMATI KERUSKAN PADA MESIN CUCI 4

Nama Praktikan : ERISKA WAHYU UTAMI

Nomor BP : 1701041015

Kelas : 2A DIII TEKNIK ELEKTRONIKA

Partner : 1. FEBIOLA WIRIZKA


2. ALRI KENEDI
3. RAHMAD NOVAN NURHADI
Kelompok :3
Pembimbing : 1. HERIZON ST.,SST.,MT
2. SURYADI ,ST.,MT
Tanggal Praktikum : 27 MEI 2019

Tanggal Penyerahan : 10 JUNI 2019

Keterangan :

Nilai :
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun judul dari laporan ini adalah
“MENGAMATI KERUSKAN PADA MESIN CUCI 4”. Laporan ini merupakan hasil tertulis dari
Praktikum PERAWATAN DAN PERBAIKAN ELKA 2 yang saya ikuti. Tak lupa shalawat beserta
salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dengan berlafadzkan
“Allahummashalli’ala sayyidina muhammad, wa’alaali sayyidina muhammad.”
Dalam terwujudnya penulisan laporan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua
saya yang telah mendukung dalam hal tenaga dan materi dan juga ucapan terima kasih kepada bapak
HERIZON ST.,SST.,MT dan bapak SURYADI ,ST.,MT. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan petunjuk dan pengarahan kepada saya dalam praktek ini, serta kepada semua teman-
teman yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada saya sehinga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan laporan ini saya menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan ini
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna
penyempurnaan pembuatan laporan yang akan datang.

Padang, 1 Juni 2019


Penulis

ERISKA WAHYU UTAMI


DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I – PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1.2 Landasan Teori

BAB II - PROSES PRATIKUM

2.1 Alat Dan Bahan


2.2 Gambar Rangkaian
2.3 Langkah Kerja
2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
BAB III – HASIL PRAKTIKUM

3.1 Data Praktikum


3.2 Pembahasan
BAB IV – PENUTUP

4.1Kesimpulan

4.2Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dilakukannya pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami cara melacak kerusakan pada mesin cuci.
2. Memperbaiki mesin cuci.
3. Mengetahui cara kerja dari mesin cuci.
4. Mengetahui fungsi masing-masing komponen pada mesin cuci.

1.2 Landasan Teori

Saat ini hampir sebagian besar masyarakat sudah memiliki mesin cuci untuk
membantu pekerjaan rumah tangga. Supaya peralatan rumah tangga lebih lama dipakai dan
bisa bekerja dengan maksimal maka langkah perawatan adalah hal yang harus dilakukan.
Seperti peralatan listrik rumah tangga lainnya, mesin cuci juga memerlukan perawatan.
Perawatan ini dimaksudkan agar usia pemakaian bisa maksimal (tahan lama). Di samping itu,
agar mesin cuci selalu prima atau dapat dipakai dengan hasil yang memuaskan.
Adapun perawatan yang dilakukan pada mesin cuci meliputi beberapa bagaian antara
lain:.
1. Bagian Luar Mesin Cuci
Bagian luar mesin cuci bisa dibersihkan dengan air hangat memakai deterjen
netral yang non-abrasive. Gosokkan dengan air bersih dan keringkan. Jangan
membersihkan bagian luar mesin cuci dengan memakai spiritus, bensin atau bahan
kimia cair lainnya. Bahan-bahan kimia cair tersebut dapat merusak cat dan logamnya.

2. Laci untuk Deterjen (Jika ada)


Setelah mesin cuci dipakai, deterjen dan adesif yang bisaa dipakai untuk
mencuci bisa menjadi kerak dalam laci deterjen. Tempat ini harus selalu dibersihkan
dengan air yang mengalir.
3. Drain Filter (Saringan Air Buangan)
Drain filter berfungsi mengumpulkan benang (serat) dan benda-benda lainnya
yang keluar bersama air buangan bekas cucian. Filter ini harus sering dikontrol agar
mesin cuci bisa bekerja dengan baik.
4. Filter Saluran Masuk Air
Jika air yang dipakai untuk mencuci mengandung endapan atau kotoran air
lainnya, maka filter saluran masuk air bisa cepat kotor dan menghambat aliran air ke
mesin cuci. Sebaiknya, bersihkan filter ini secara teratur. Filter atau saringan ini
biasanya dibersihkan menggunakan sikat. Namun, jika sudah terlalu kotor sebaiknya
diganti saja.
5. Pulsator/Agitator (Kipas Pencuci)
Kadang-kadang, pada pulsator /agitator terdapat kancing baju yang terlepas
atau benda –benda lain yang dapat mengganggu putaran (membuat putaran mesin cuci
tersendat-sendat). Untuk itu perlu sesekali diperiksa dan dibersihkan. Cara memeriksa
atau membersihkan pulsator dan agitator ini adalah dengan melepaskannya dari bak
dengan cara mengendorkan dan melepas baut pengencangnya.
6. Filter Banjir (Overflow Filter) Di Bak Pencuci
Filter ini sesekali dibersihkan karena air yang melewatinya adalah air buangan
cucian. Filter bisa dilepas dari tempatnya dan dibersihkan menggunakan sikat.
7. Perbaikan Pada Sistem Kelistrikan
Kerusakan pada motor listrik, biasanya berhubungan dengan liltan kawatnya atau inti
motor (Commutator) kerusakan motor listrik yang berhubungan dengan lilitan kawat listrik
biasa terjadi karena lilitan kawat pada stator dan rotor putus. Hali ini disebabkan karena
pemakaian yang sudah lama atau karena hubungan pendek listrik. Jika lilitan kawat stator dan
rotor ada yang terputus, harus digulung kembali. Jika tidak bisa menggulung sendiri
sebaiknya bawa ke bengkel (reparasi) motor listrik. Kerusakan lain biasanya karena kotornya
inti lilitan stator/rotor (commutator). Inti stator/rotor yang kotor dapat mengganggu putaran
motor listrik, sehingga bisa tersendat-sendat atau berhenti sama sekali. Inti stator /rotor yang
kotor dapat dibersihkan dengan kertas Ampelas. Sambungan melalui tali kipas (belt) dan
kopling elastis antara motor dan pompa, sering membawa masalah, seperti timbulnya berisik
pada mesin cuci , berkurangnya daya motor listrik atau cepat rusaknya bagian –bagian lain.
Tali kipas (belt) sering membawa masalah terutama dalam hal pemasangan dan penyetelan
(adjustmen) antara puli pada pompa dan puli pada motor listrik. Tali kipas yang sudah aus
dapat mengurangi kemampuan motor listrik untuk bekerja pada kondisi optimalnya.
Peralatan listrik lainnya seperti switch, timer dan katup selenoid (kalau ada) biasanya
rusak karena pemakaian, berkarat, atau karena hubungan pendek listrik (konsluiting)
peralatan-peralatan ini harganya tidak begitu mahal dibandingkan dengan bagian-bagian lain
mesin cuci sebaiknya langsung diganti saja jika sudah aus atau rusak. Perbaikan pada sistem
Perpipaan (Plumbing) , hampir semua masalah pada sistem perpipaan mesin cuci terletak
pada katup masuk yang dioperasikan oleh selenoid. Jumlah selenoid bergantung pilihan pada
temperatur air masuk ke mesin cuci. Mungkin hanya ada satu selenoid (untuk air dingin), dua
selenoid untuk (air dingin dan panas), atau tiga selenoid (air dingin, panas dan hangat).
Jika selenoid yang bekerja mengatur suplai aliran masuk ke mesin cuci rusak, maka
aliran air akan terganggu. Gangguan aliran air mungkin juga disebabkan oleh hal-hal lain
misalnya, kerusakan pada katup air masuk sendiri, yang mungkin sudah berkarat. Jika hal ini
yang terjadi, katup harus diganti dengan yang baru, jika aliran air masih mengalami gangguan
walaupun katup masuk dan selenoid masih bagus, mungkin disebabkan oleh kerusakan pada
pipa masuk, seperti terhambat kotoran atau mengkerut (untuk pipa plastik). Sering terjadi
adalah sering terhambatnya aliran air karena ada endapan atau kotoran pada saringan (filter
screen). Jika hal ini terjadi, saringan harus dibuka dan dibersihkan dengan sikat atau jika
kotoran atau endapan terlalu banyak, ganti saringan dengan yang baru.
Masalah lain yang lebih berat adalah jika aliran air tidak berhenti padahal bak pencuci
sudah penuh. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik yang ada (motor,
kabel-kabel, switch, dan lain-lain). Selain itu air dapat menggenangi lantai ruangan tempat
mesin cuci diletakkan. Hal-hal yang harus dilakukan adalah :
 Cabut aliran listrik ke dalam mesin cuci. Jika aliran air berhenti, masalahnya pada
peralatan listrik yang ada mungkin pada selenoid di katup masuk atau pada switch
pembatas tinggi permukaan air di bak penampung yang sudah rusak. Alat-alat ini lebih
baik diganti dengan yang baru jika mengalami kerusakan.
 Jika tetap mengalir meskipun aliran listrik sudah dicabut, tutuplah shut off valve pada
saluran pembuangan air cucian, karena kemungkinan besar masalahnya terletak pada
katup masuk. Katup ini beroperasi dengan cara menekan seimbang pada kedua sisi
diafragmanya. Jika diafragma terganggu, air akan berkurang atau macet. Mungkin, katup
ini terganggu, karena ada endapan pasir atau kotoran lainnya yang melewati saringan.
Buka katup masuk dan bersihkan dari kotoran atau endapan.
BAB II
PROSES PRATIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini,adalah :
Nama Jumlah
Mesin Cuci DSW-9001
Multi Meter 1
Tool set 1
Solder 1
Kabel Penghubung Secukupnya

2.2 Gambar Rangkaian

Gambar 1. Blok Diagram Modul Sistem Mesin Cuci Trainer

2.3 Langkah Kerja

Adapun langkah kerja dari praktikum melacak kerusakan mesin cuci adalah sebagai
berikut:
Mempelajari block diagram dari mesin cuci tersebut.
1. Melacak kelengkapan dari mesin cuci tersebut.
2. Memastikan kelayakan komponen yang digunakan.
3. Mencari kerusakan yang terjadi pada mesin cuci dengan melihat blok diagram.
2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

 Mengenakan jas labor saat bekerja dilaboratorium


 Mengenali semua jenis peralatan
 Melakukan praktek sesuai dengan SOP lab. Komputer
 Bertanyalah Jika saudara merasa ragu untuk melakukan pekerjaan
 Jika terjadi kerusakan atau kesalahan agar melaporkan ke petugas labor
 Buanglah sampah pada tempatnya
BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1 DATA PRAKTIKUM

KEADAAN TAHANAN IMPENDANSI

PUTAR KIRI PUTAR KANAN

MOTOR WASH Tak terhingga – 0 Ω 1 – Tak Terhingga 0 Ω


(DRAIN) Ket : Berputar

MOTOR WASH Tak terhingga – 0 Ω 30 K Ω – Tak Teringga 0 Ω


(SPAIN) Ket : Berputar

MOTOR WASH Tak terhingga – 0 Ω Tak Terhingga – 24 K Ω


(NORMAL) Ket : Berputar

MOTOR SPIN Berputar Cepat

3.2 PEMBAHSAN

Mesin cuci mempunyai 2 tabung, satu tabung berfungsi untuk mencuci pakaian dan
tabung lainnya berfungsi untuk memutar kering pakaian.

 Tabung Pencuci
Pada tabung pencuci pakaian di bagian bawah terdapat motor listrik, gear box dan fan
belt. Prinsip kerja motor listrik satu fasa pada bagian tabung pencuci ini dapat berputar dua
arah. Hal ini bertujuan untuk membolak-balikkan kain yang akan dicuci. Untuk mengurangi
kecepatan tabung pencuci, dikendalikan oleh gear box dan fan belt dibagian sampingnya.
 Tabung Pengering
Pada tabung pengering hanya terdapat satu motor listrik yang mempunyai satu arah putaran.
Selain itu, mesin cuci juga terdapat timer spin dan timer wash.
- Timer wash
Dihubungkan secara bolak balik ke motor listrik untuk menggerakkan gear.
- Timer spin
Dihubungkan arus listrik ke motor spin untuk menggerakkan tabung pengering.

Komponen lain yang terdapat di mesin cuci adalah kapasitor. Jumlah kapasitor pada
mesin cuci adalah sebanyak 2 buah ( untuk motor pencuci dan pengering), dan muatan
kapasitor disesuaikan dengan kapasitas mesin cuci.
- Kapasitor pada motor pengering
Kapasitor dipasang seri dengan kumparan bantu sehingga kumparan bantu dan utama
terjadi pergeseran sudut fasa antara arus dan tegangan sehingga motor pengering bisa
berputar.
- Kapasitor pada motor pencuci
Kapasitor pada motor pencuci berfungsi untuk menggeser sudut fasa antara arus dan
tegangan agar motor berputar dimana kumparan utama dan kumparan bantu pada
motor pencuci tidak ada perbedaan dengan demikian pergeseran sudut fasa antara arus
dan tegangan tidak ada / nol sehingga diperlukan kapasitor pada motor pencuci ini.

Mesin cuci bekerja dengan menggunakan tenaga mekanik dari motor untuk
menggerakkan screw pulsator pada bak cuci dan dan memutar bak peras/ penggering. Motor
yang digunakan pada bak pencucian adalah motor dengan kecepatan rendah sedangkan untuk
bak peras/ pengering menggunakan motor dengan kecepatan tinggi.
Pada dasarnya ada tiga tahap pengerjaan pada mesin cuci yaitu tahap pencucian, tahap
pembilasan dan tahap pengeringan/ pemerasan.
Pada tahap pencucian selain harus diperhatikan kapasitasnya maka perlu juga
diperhatikan fungsinya. Pada tahap pencucian yang perlu diperhatikan adalah:
1) Pemisahan materi pakaian putih, luntur dan keras
2) Pemberian air sesuai kapasitas
3) Memberikan takaran deterjen yang sesuai
4) Menyetel waktu cuci
5) Pengoperasian

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut :


1. Mesin cuci manual memiliki 2 tabung yaitu tabung pencuci dan tabung pengering.
2. Tabung pencuci digerakkan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak
dua arah (bolak- balik) untuk mencuci pakaian saat dicuci.
3. Tabung spin untuk waktu/lama pengeringan yang dihubungkan langsung ke motor
pada tabung pengering.
4.2 Saran
1. Sebelum memulai praktikum dilabor membaca doa dan mempelajari serta
memahami buku panduan terlebih dahulu.
2. Periksa seluruh alat yang akan dipakai dan pastikan dalam keadaan baik.
3. Selama di labor diharapkan mematuhi semua peraturan yang telah disampaikan
oleh dosen pembimbing.

DAFTAR PUSTAKA

http://berita-iptek.blogspot.com/2008/07/cara-kerja-mesin-cuci.html
http://www.tugasku4u.com/2013/04/mesin-cuci.html
http://www.else-electronic.com/prinsip-kerja-mesin-cuci/

Anda mungkin juga menyukai