Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Jl. Medan-Banda Aceh Km.208 Lhokseumawe 24301 P.O Box 90

Telp. (0645) 43670

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Nama : Mutiara Amalia


Nim : 1824301043

Kelas :4A
Kelompok :3

Jurusan : Teknik Kimia


Program Studi : Teknologi Rekayasa Kimia Industri

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


TAHUN AJARAN 2021 - 2022
LEMBAR TUGAS

Judul Praktikum : UV Treatment Unit


Laboratorium : Pengolahan Air Dan Limbah
Jurusan / Prodi : Teknik Kimia / Teknologi Rekayasa Kimia Industri
Kelas / Semester : 4A / VII
Anggota Kelompok : Muhammad Zikra
: Mutiara Amalia
: Nur Maliza
: Nurul Izza
: Qamara Nura
URAIAN TUGAS :
Variabel Tetap Variabel Bebas Variabel Terikat
Pengambilan sampel Laju alir : 650 L/jam Konduktivitas umpan dan produk pada
setiap 10 menit dan 1200 L/jam setiap pengambilan sampel

Buket Rata,
Ka. Laboratorium Dosen Pembimbing

Ir. M. Yunus, M. T. Dr. Ir. Saifuddin, M.T.


NIP :19651231 199303 1 020 NIP.19660930 199303 1 003
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : UV Treatment Unit

Mata Kuliah : Pengolahan Air Dan Limbah

Nama : Mutiara Amalia

Nim : 1824301043

Kelas / Semester : 4A / VII

Jurusan / Prodi : Teknik Kimia / Teknologi Rekayasa Kimia Industri

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Saifuddin, M.T.

Nip 19660930 199303 1 003

Ka. Laboratorium : Ir. M. Yunus, M. T.

Nip 19651231 199303 1 020

Tanggal Pengesahan :

Buket Rata,

Ka. Laboratorium Dosen Pembimbing

Ir. M. Yunus, M. T. Dr. Ir. Saifuddin, M.T.


NIP : 19651231 199303 1 020 NIP.19660930 199303 1 003
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan:
1. Menjelaskan prinsip pengolahan air dengan menggunakan UV Treatment
(TUV / 3000)
2. Menjelaskan prinsip kerja pengolahan air pada alat UV Treatment
3. Mengoperasikan UV – C TDC Reduction pada alat UV Treatment (TUV /
3000)
4. Mengoperasikan UV – C disinfektan pada alat UV Treatment
5. Menganalisis kandungan mikroorganisme yang telah dilakukan pengolahan
dengan alat UV Treatment (TUV / 3000)

1.2 Alat dan Bahan


1.2.1 Alat
a. Alat pengolahan air yang menggunakan UV Treatment
• TOC Reduction
• UV Disinfection
• Penyaringan
• Beaker glass
b. Alat analisa air hsail pengolahan dengan alat UV Treatment (TUV /
3000)
• pH meter
• Konduktivitas
1.2.2 Bahan
• Aquadest
• Air proses

1.3 ProsedurKerja
1.3.1 Pengisian Air Tangki
1. Katup pipa V ditutup
2. Katup pipa utama dibuka untuk mengisi air dalam tangki.
3. Dibuka katup pipa V1
4. Diisi air ke dalam tangki paling rendah 100 dan paling tinggi 400 L
5. Ditutup katup pipa V1, ketika air sudah cukup penuh sesuai dengan batas
air yang diinginkan

1.3.2 Menghidupkan Pompa


2. Ditutup semua katup pipa
3. Dibuka katup V5
4. Nyalakan saklar
5. Dibuka katup
6. Ditekan tombol warna hijau untuk menghidupkan pompa

1.3.3 UV Treatment (TUV / 3000)


Menggunakan alat treatment (TUV / 3000) untuk TOC Reduction
1. Dibuka katup V7 dan V5
2. Diatur laju alir yang diinginkan antara 200 – 2000 L/h pada alat TOC
Reduction dengan membuka katup V6
3. Nyalakan lampu dengan memutar sakelar pada alat
4. Dicatat jumlah jam operasi pada kontrol panel yang ada di alat
5. Diambil sampel pada setiap 15 menit sekali atau waktu yang ditentukan
oleh instuktur
6. Dianalisa pH dan kadar TOC di sampel
7. Disetiap akhir pengolahan saklar lampu TOC Reduction harus dimatikan
8. Dibuka katup pipa V5 dan ditutup katup pipa V7 dan pipa V3
9. Matikan pompa
1.3.4 Menggunakan Alat UV Treatment ( TUV / 3000) untuk disinfection
2. Buka katup V12
3. Tutup katup V5
4. Atur laju alir yang diinginkan antara 200 – 2000 L/h pada disinfection
dengan membuka V12
5. Nyatakan lampu dengan memutar saklar
6. Catat jumlah jam operasi
7. Pengambilan sampel setiap 15 menit atau waktu yang ditentukan
8. Analisa pH, DO dan mikroorganisme air sampel
9. Setiap akhir pengolahan saklar lampu desinfection harus dimatikan
10. Buka katup pipa V5 dan katup pipa V3
11. Matikan pompa

1.4 Keselamatan Kerja


- Lakukan praktikum selalu dengan mengikuti prosedurK3
- Gunakan jas lab dan sepatu safety saatpraktikum
- Gunakan sarung tangan karet dan masker terutama saat menangani bahan
kimia yangdigunakan
- Periksa kabel sambungan listrik pompa. Pastikan tidak ada kable listrik
yangterbuka/terlepas
- Periksa peralatan pompa dan tangki umpan. Periksa juga kerangan
(valve) dan indicator yang ada. Jika ada kerusakan, segera laporkan
kepada teknisi untukdiperbaiki.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Sinar UV ultraviolet merupakan suatu bagian dari spektrum elektromagnetik dan


tidak membutuhkan medium untuk merambat. Ultraviolet mempunyai rentang panjang
gelombang antara 400 – 100 nm yang berada diantara spektrum sinar x dan cahaya
tampak.
Radiasi sinar ultraviolet merupakan suatu energi yang mempunyai kemampuan untuk
melakukan penetrasi ke dinding sel mikroorganisme dan mengubah komposisi asam
nukleatnya. Sinar ultraviolet dan pengadukan akan dapat mempengaruhi efesiensi proses
desifection.
Desifection menggunakan radiasi UV, umumnya digunakan dalam aplikasi
pengolahan air dan air limbah dan menemukan penggunaan dalam pengolahan airminum.

2.2 Teknologi PengolahanAir


Menurut (Wiyono, 2017), teknologi pengolahan airtanah menjadi air bersih pada
skala rumah tangga melaui beberapa tahapan yaitu:
a. Aerasi
Aerasi merupakan istilah lain dari tranfer gas dengan penyempitan makna,
lebih dikhususkan pada transfer gas (khususnya oksigen) dari fase gas ke fase cair. Fungsi
utama aerasi dalam pengolahan air adalah melarutkan oksigen ke dalam air untuk
meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air, dalam campuran tersuspensilumpur aktif
dalam bioreaktor dan melepaskan kandungan gas-gas yang terlarut dalam air, serta
membantu pengadukan air. Pada alat pengolahan air sungai ini digunakan tray aerator
yaitu aerator yang disusun secara bertingkat.

b. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan (filtration) adalah pemisahan partikel zat padat dari
fluida dengan jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum,
di mana zat padat itu tertahan. Dalam industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai
dari penapisan sederhana sampai separasi yang amat rumit.

c. Adsorpsi
Adsorpsi merupakan peristiwa di mana terikatnya molekul dari suatu fasa gas atau
larutan pada permukaan suatu padatan. Molekul - molekul yang terikat pada permukaan
disebut adsorbat, sedangkan yang mengikat adsorbat disebut dengan adsorben..

d. Desinfeksi
Air lewat melalui suatu pipa bersih untuk dipanaskan dengan sinar Ultra violet
(UV). Sinar ultra violet (UV) dapat secara efektif menghancurkan virus dan bakteri.
Sistem UV ini tergantung pada jumlah energi yang diserap sehingga dapat
menghancurkan organisme yang terdapat pada air tersebut. Jika energi tidak cukup tinggi,
maka material organisme genetik tidak dapat dihancurkan. Keuntungan menggunakan
UVmeliputi:
1. Keuntungan Pemurnian Ultraviolet Bebas Bahan Kimia: Pemurnian UVtidak
menggunakan bahan kimia seperti klorin atau meninggalkan produk samping
yang berbahaya.
2. Bebas Rasa & Bau: UV tidak menambahkan rasa atau bau kimiawi ke
air.Sangat Efektif: Salah satu cara paling efektif untuk membunuh mikroba
penyebab penyakit dengan menghancurkan 99,99%. Membutuhkan sedikit
energi: Menggunakan energi yang kira-kira sama dengan yang digunakan
untuk menjalankan bola lampu 60 watt.
3. Perawatan Rendah: Setel dan lupakan jenis sistem, cukup ganti bohlam UV
setiap tahun.
4. Memerlukan waktu kontak yang singkat (memerlukan waktu beberapa
menit).
5. Meningkatkan kualitas air karena gangguan zat pencemarorganik..
6. Tidak mempengaruhi mineral di dalamair.

Sedangkan Kerugian-Kerugian yang didapatkan dari menggunakan UV meliputi:


1. UV radiasi tidak cocok untuk air dengan kadar suspended solids tinggi,
kekeruhan, warna, atau bahan organik terlarut. Bahan ini dapatbereaksdengan
UV radiasi, dan mengurangi performance desinfeksi. Tingkat
kekeruhan tinggi dapat menyulitkan sinar radiasi menembus air dan pathogen.
2. Sinar UV tidak efektif terhadap zat pencemar mengandung banyak bahan-
kimia organik, klor, asbes dan lain -lain.
3. Memerlukan listrik untuk beroperasi. Dalam situasi keadaan darurat ketika
listrik mati, maka alat tersebut tidak akanbekerja.
4. UV umumnya digunakan sebagai pemurnian akhir pada sistem filtrasi. Jika
ingin mengurangi zat pencemar seperti virus dan bakteri, maka masih perlu
menggunakan suatu karbon untuk menyaring atau dengan sistem osmosis
sebagai tambahan terhadapUV.

2.3 Standar Baku AirBersih


Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat yaitu kuantitas dan
kualitas (Depkes RI, 2005).
2.3.1 Syarat Kuantitas
Kebutuhan masyarakat terhadap air bervariasi dan bergantung pada keadaan
iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat. Konsumsi air bersih di perkotaan
Indonesia berdasarkan keperluan rumah tangga, diperkirakan sebanyak 138,5
liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk mandi,cuci, kakus 12 liter, minum 2 liter,
cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8
liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3liter.
2.3.2 Syarat Kualitas
Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktivitas, danmikrobiologis
yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan MenteriKesehatan RI Nomor
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Salah satu parameter yang digunakan adalah parameter biologi mikrobiologi


sumber- sumber air di alam pada umumnya mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri
berbeda sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu air
yang digunakan untuk keperluan sehari- hari harus bebas dari bakteri patogen. Bakteri
golongan coli tidak merupakan bakteri golongan patogen, namum bakteri ini merupakan
indikator dari pencemaran air oleh bakteri patogen.
2.4 UV Treatment
2.4.1 UltraViolet (UV)
Proses desinfeksi pada pengolahan air minum dapat menggunakan sinar
ultraviolet gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 200 nm – 300 nm
(disebut UV – C) dapat membunuh bakteri, spora dan virus. Panjang gelombang UV yang
paling efektif dalam membunuh bakteri adalah 265 nm. Mekanisme kerja UV adalah
melepaskan proton yang akan diserap oleh DNA mikroorganisme yang menyebabkan
kerusakan DNA sehingga proses aplikasi DNA akan terlambat.
Dosis UV yang diberikan dapat dihitung dengan perkalian antara intensitas yang
diberikan dengan lamanya untuk pemamparan yang diberikan. Satuan yang digunakan
adalah mj/cm2. Dalam pengolahan menggunakan UV dikenal D10 yang didefinisikan
sebagai dosisi yang dibutuhkan untuk mengurangi mikroorganisme hingga 90% dari total
mikroorganisme dalam air yang diolah.
Tabel 2.1 Dosis UV terhadap jumlah E. Coli dalam pengolahan air
Dosis UV (mj / cm3) Pengurangan air E. Coli
5.4 90%
10.8 99%
16.2 99,90%
21.6 99,90%

Sinar UV dihasilkan dari lampu UV yang pada dasarnya sama dengan lampu neon.
Berdasarkan tekanan dalam tabung, lampu UV dibedakan menjadi 2, yaitu lampu UV
bertekanan rendah (low pressure UV) dan lampu UV bertekanan sedang (medium
pressure UV).
Gambar 2.1 Peralatan UV treatment

Alat ini dilengkapi dengan:


a. Adaptor
Berguna untuk memberikan daya listrik sesuai dengan tegangan arus yang
dibutuhkan oleh lampu UV didalam tabung
b. TabungUV
Berguna untuk menempatkan lampu ultraviolet. Pada bagian inilah air minum
dialirkan masuk ke dalam ruangan steril yang berisi sinar ultraviolet
c. QuartzSleve
Quartz Sleve atau selongsong kaca UV yang berfungsi untuk melindungi lampu UV
kontak langsung dengan air, yang bisa menyebabkan hubungan arus pendek atau
korsleting
d. Bohlam Lampu UV
Lampu Ultraviolet ini akan memancarkan radiasi sinar ultraiolet yang berfungsi
untuk membunuh kuman dan bakteri

2.4.2 Lampu UV Bertekanan Rendah


Lampu UV yang paling sering digunakan dalam sistem UV dan merupakan
sumber UV yang paling lama digunakan. Lampu ultraviolet yang bertekanan rendah
adalah lampu yang dimana umumnya diaplikasikan pada sistem UV. Untuk penyaringan
air rumah tangga serta termasuk sumber UV yang paling banyak dipakai. Dimana lampu
ini umumnya memiliki tegangan hingga 120 volt – 220 volt. Lampu jenis ini tidak
dilanjutkan penggunaannya pada pengolahan air dengan aliran kontinyu serta bisa
mengurangi tingkat efektivitas pengolahan dengan seiring kenaikan pada suhu lampu
serta pengurangan feron pada lampu.

2.4.3 Lampu UV Bertekanan Sedang


Pada filter air di industri dengan lampu ultraviolet yang bertekanan sedang ini
memiliki tekanan udara pada tabung mencapai 10 hingga 10 ton. Lampu tersebut
memiliki berbagai bentuk yang bentuk umumnya biasanya diaplikasikan pada lampu
tabung berbentuk lingkar. Unit pengolahan sinar UV memakai lampu ultraviolet yang
bertekanan sedang biasanya dianjurkan pada isntalasi sistem pengolahan air dengan debit
pengolahan, seperti misalnya rumah sakit, industri, pabrik air minum, hingga hotel.
Tabel 2.2 Perbandingan Lampu UV
Parameter Lampu UV Bertekanan Lampu UV Bertekanan
Rendah Sedang
Spektrum UV Sempit Lebar
Efisiensi daya listrik 40 % 15 %
menjadi UV – C
Daya Lampu 0.5 w / cm 100 w / cm
Flukeradiasi UV – C 0.2 w / cm 15 w / cm
Input daya listrik 5 – 80 kw 0.5 – 7 kw
Panjang Gelombang Sekitar 254 nm 200 – 280 nm

2.4.4 Ozonisasi
Desinfeksi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme
patogen yang terdapat dalam air baku yang masuk dalam instalasi pengolahan air minum.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan desinfektan yang akan digunakan
adalah kemampuan desinfektan untuk memerangi kontaminasi yang terjadi setelah
pengolahan pada sistem distribusi air hingga desinfektan yang terpilih harus memiliki
kekuatan desinfektan yang tersisa di dalam air selama proses distribusi terjadi.
Ozon merupakan senyawa oksigen yang terbentuk dari 3 atom oksigen (O2)
dengan mempunyai sifat sebagai oksidator kuat. Secara alamiah ozon terbentuk melalui
dua cara yaitu melalui batuan radiasi sinar ultraviolet matahari pada atmosfer dan kilat
yang terjadi di udara.
Tabel 2.3 Data Kimiawi Ozon (O3)
Rumus Kimia O3
Sifat Oksidator
Berat Molekul 48
Konsentrasi <18 % dari massa oksigen
Titik Didih - 111, 9 °C
Titik Beku - 192. 7 °C
Temperatur Kritis - 121 °C
Tekanan Kritis 54, 6 atm
Kelarutan dalam air 3 ppm pada 20 °C
Potensil elektrokimia - 2, 07 V
Densitas 2, 14 kg O3 / m3 pada 0°C
Densitas relatif (dalam udara) 1,7

Radiasi sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 254 nm dapat mengubah


ozon dalam air menjadi oksigen dan radiasi bebas hidroksil. Ozon efektif mengoksidasi
berbagai jenis zat pencemar dalam air tanpa meninggalkan zat sisa yang tidak diinginkan
atau mengubah pH air secara signifikan. Ozonisasi dalam instalasi pengolahan air
mempunyai beberapa manfaat antara lain, untuk disinfeksi mikroorganisme organic
patogen, menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan serta menjernihkan air akibat
dari adanya senyawa organik terlarut. Dalam sistem pengolahan air minum penggunaan
saringan karbon aktif yang bertujuan untuk mengefektifkan pengolahan terutama untuk
menghilangkan zat – zat pencemar organik
BAB III
DATA PENGAMATAN

3.1 Data Pengamatan

Tabel 3.1 Data pengamatan UV Treatment pada laju alir 650 L/jam

WAKTU TEMPERATURE DO
NO (MENIT) (oC) (ppm) COND.METER
1 0 29,5 1,43 817
2 10 29,3 2,35 839
3 20 29,4 3,58 837
4 30 29,8 3,9 835
5 40 31,1 4,81 824
6 50 30,3 4,57 837

Tabel 3.2 Data Pengamatan UV Treatment pada laju alir 1200 L/jam

WAKTU TEMPERATURE
NO (MENIT) (oC) DO (ppm) COND.METER
1 0 29,7 3,14 835
2 10 29,6 5,96 842
3 20 29,4 5,46 845
4 30 30,4 5,89 835
5 40 30,4 4,1 834
6 50 30,4 5,37 839
BAB IV
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

4.1 Pembahasan

Pada praktikum yang dilaksanakan pada hari Rabu 14 Oktober 2021 di


Laboratorium Pengolahan Air dan Limbah menggunakan alat UV Treatment Unit. Air
umpan yang mengandung bakteri, mikroorganisme dan lain- lain akan dialirkan kedalam
tabung UV dan disinarkan oleh lampu UV guna untuk membunuh bakteri dan
mikroorganisme yang terkandung dalam air baku. Air yang telah melewati Ultraviolet
ini maka akan melepaskan poton yang akan diserap oleh DNA mikroorganisme yang
menyebabkan kerusakan DNA sehingga proses replikasi DNA akan terhambat. Pada
keadaan ini, mikroorganisme akan mati secara perlahan karena tidak dapat mengatur
metabolisme sel dan tidak dapat berkembang biak. DNA yang tersusun dari rantai dasar
nitrogen berupa purine dan pyrimidine dimana purine terdiri dari adenine dan guanine,
sedangkan pyrimidine terdiri dari thymine dancytosine.

Dalam proses penyerapan poton oleh DNA, energi yang dimiliki oleh poton akan
mengakibatkan terputusnya rantai hidrogen yang menghubungkan antara thymine dan
cytosine yang mengakibatkan kerusakanDNA.

Dalam praktikum ini dilakukan analisa Do (dissolved oxygen) terhadap air yang
telah melewati sinar Ultra Violet.

GRAFIK COND.METER VS WAKTU


850 845
842
845 839 839
837 837
840 835 835 834
835
Cond. Meter

830 824
825
817 Laju alir 650
820
L/Jam
815
810
805
800
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Konduktor VS Waktu


Dari grafik di atas dapat kita lihat hubungan conduct terhadap waktu
yang divariasikan oleh 2 jenis laju alir yang berbeda. Untuk garis biru adalah
laju alir 650 L/jam, dan untuk garis merah adalah laju alir 1200 L/jam.
Terdapat perbedaan di kedua garis. Hal ini dapat diliat bahwa pada titik 0
menit, laju alir 650 L/jam mempunyai titik conduct sebesar 817, dan laju alir
1200L/jam pada titik 0 menit yaitu mempunyai titik conduct sebesar 835. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin besar laju alir, maka titik conduct nya
semakin besar.

GRAFIK TEMPERATUR VS WAKTU


31,5 31,1
31
30,4 30,4 30,4
30,3
Temperatur (oC)

30,5
29,7 29,8
30 29,6
29,5 29,4
29,3
29,5 Laju alir 650 L/Jam
29
28,5
28
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Suhu VS Waktu

Dari grafik diatas dapat dilihat hubungan temperatur terhadap waktu


pada laju alir yang berbeda. Dalam hal ini untuk garis biru adalah laju alir
650L/jam, sedangkan untuk garis merah adalah laju alir 1200L/jam. Pada
grafik jelas terlihat bahwa semakin tinggi laju alir, maka titik temperaturnya
juga semakin tinggi. Laju alir 1200L/jam temperaturnya lebih tinggi dari laju
alir 650L/jam.

GRAFIK KONSENTRASI DO VS WAKTU


7 5,96 5,89
5,46
Konsentrasi DO (ppm)

6 5,37
4,81 4,57
5 3,9 4,1
3,58
4 3,14 laju alir
3 2,35 650…
2 1,43
1
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)

Gambar 4.3 Grafik hubungan konsentrai Do dengan Waktu


Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan konsentrasi DO (dissolved
Oxygen) terhadap waktu dengan laju alir yang bervariasi. Tampak digrafik pada laju
alir 650L/jam didapati titik angka DO nya pada menit 0 awal adalah 1,43. Sedangkan
untuk laju alir 1200L/jam, didapati titik angka DO pada menit 0 awal yaitu 3,14. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin besar laju alir, maka semakin besar angka DO yang
didapati dengan pengaruh waktu operasi.

Dari kedua grafik diatas dapat dilihat bahwa konsentrasi Do terus meningkat
seiring dengan lamanya waktu operasi, hal ini sesuai dengan tujuan dari pengolahan air
menggunakan UV Treatment yaitu untuk menghilangkan miroorganisme yang ditandai
dengan meningkatnya kadar oksigen dalam air. Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus, namun sebaliknya jika nilai
DO nya rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut masih mengandung banyak
mikroorganisme.
Di dalam air, oksigen memiliki peranan dalam menguraikan komponen-
komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki
kemampuan untuk beroksidasi dengan zat pencemar seperti komponen organik sehingga
zat pencemar tersebut tidak membahayakan.

4.2 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan:

1. UV Treatment Unit bertujuan untuk menghilangkan kandungan bakteri dan


mikroorgansme dalam air.
2. Proses UV Treatment juga berfungsi untuk meningkatkan meningkatkan
kandungan DO dalam air.
3. Semakin rendah nilai DO maka semakin banyak kandungan
mikroorganisme dalam sampel, namun sebaliknya jika nilai DO nya tinggi,
maka dapat dipastikan sampel tersebut sudah bebas dari mikroorganisme.
DAFTAR PUSTAKA

• http://shiftindonesia.com/theory-constraints-pemahaman-dan-perbedaannya-
dengan-
• Said Nusa I, 2007. Desinfeksi Untuk Proses Pengolahan Air Minum. Pusat Teknologi
Lingkungan. 3 (1). 15-28.

• Vischochemical ultraviolet sterilisasi air. Diakses pada pada 01 januari 2020.


https://viscochemical.com/ultraviolet-sterilisasi-air

• Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI (1991), Buku Panduan Air dan
Sanitasi, PDII-LIPI, Jakarta. Diakses pada 01 Januari 2020.
https://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen_terlarut
LAMPIRAN
L1.1 Pengolahan Data
1. Analisa Konduktor pada Laju Alir 650 L/Jam
817 + 839 + 837 + 835 + 824 + 837
𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀 𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊 =
6
= 831,5 L/Jam
2. Analisa Temperatur pada Laju Alir 650 L/Jam
29,5 + 29,3 + 29,4 + 29,8 + 31,1 + 30,3
Temperatur =
6

= 29,9oC
3. Analisa Konduktor pada Laju Alir 1200 L/Jam
835 + 842 + 845 + 835 + 834 + 839
𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀 𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊𝐊 =
6
= 838,3 L/Jam
4. Analisa Temperatur pada Laju Alir 1200 L/Jam
29,7 + 29,6 + 29,4 + 30,4 + 30,4 + 30,4
Temperatur =
6

= 29,9oC

5. Efisiensi Penyisihan DE

• Do pada laju alir 650 L/jam


Pada t = 0 menit Pada t = 10 menit

1,4 -1,4 2,35 – 1,4


µ= × 100% µ= × 100%
1,4 1,4

=0% = 68 %

Pada t =20 menit Pada t = 30 menit

2,58 – 2,35 3,9 – 2,58


µ= × 100% µ= × 100%
2,35 2,58

= 9,79 % = 51,76 %

Pada t = 40 menit Pada t = 50 menit

4,81 – 3,9 4,81 – 4,57


µ= × 100% µ= × 100%
3,9 4,57

= 23,3 % = 5,25 %
Pada t = 30 menit

4,11 – 3,84
µ= × 100%
3,84

=7%

• Do pada laju alir 1200 L/jam


Pada t = 0 menit Pada t = 10 menit

µ = 3,14 - 3,14 × 100% µ = 5,96 – 3,14 × 100%


3.14 3,14

=0% = 89,8 %

Pada t = 20 menit Pada t = 30 menit

µ = 5,96 – 5,46 × 100% µ = 5,89 – 5,46 × 100%


5,46 5,46

= 9,16 % = 7,87 %

Pada t = 40 menit Pada t = 50 menit

µ = 5,89 – 4,1 × 100% µ = 5,37 – 4,1 × 100%


4,1 4,1

= 43,66 % = 30,97 %

Anda mungkin juga menyukai