LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK EMERGING THERMAL DAN NON THERMAL
(Microwave Assisted Extraction)
Oleh :
2.1 Teh
Teh (Camellia sinesis) merupakan suatu bahan minuman yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia, teh ialah suatu bahan pangan yang bisa
diolah menjadi sebuah produk yang bernilai tinggi seperti dijadikan untuk
minuman yang berkhasiat dan mampu mengurangi beberapa penyakit, menurut
Goldberg (1994) diacu dalam Ananda (2009) menyebutkan bahwa untuk dapat
mereduksi resiko kanker saluran pencernaan yaitu dengan mengkonsumsi 10
cangkir atau lebih teh hijau. Kemudian menurut Ananda (2009) dengan
mengkonsumsi teh hijau secara teratur, dua sampai empat gelas sehari, dapat
menstimulasi terjadinya penurunan tekananan darah dan membantu menormalkan
tekananan darah tinggi.
Komoditas teh ini sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia, hal
ini menurut Asosiasi Teh Indonesia (ATI) (2000) diacu dalam Suprihatini. (2005)
bahwasannya industri teh Indonesia pada tahun 1999 diperkirakan menyerap
sekitar 300.000 pekerja dan menghidupi sekitar 1,2 juta jiwa. Selain itu, secara
nasional industri teh menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) seitar Rp 1,2
triliun (0,3% dari total PDB non migas) dan menyumbang devisa bersih sekitar
110 juta dollar AS pertahun. Dari aspek lingkungan, usaha budidaya dan
pengolahan teh termasuk jenis usaha yang mendukung konservasi tanah dan air.
Minuman teh pada umumnya biasa dijadikan minuman penjamu tamu,
yang memiliki aroma yang harum dan rasanya yang khas, seperti kutipan berikut
bahwasannya “teh ini juga memiliki banyak zat-zat yang baik untuk kesehatan
tubuh seperti polifenol, theofilin, flavonoid/ metilxantin, tannin, vitamin C dan E,
catechin, serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Ge, Mg” (Majid, dan
Nurkholis. 2009).
2.4 Microwave
Microwave oven atau yang dikenal sebagai microwave adalah suatu
alat yang menggunakan radiasi gelombang mikro (frekuensi 2450 Mhz) untuk
memanaskan suatu benda (dalam hal ini adalah makanan). Alat ini
menggunakan gelombang elektromagnetik mikro (karenanya disebut
microwaves) yang diemisikan oleh magnetron untuk menggerakkan/memutar
polarisasi dari molekul air yang terdapat dalam zat tersebut. Pergerakan dari
polarisasi molekul itu meningkatkan panas dari zat (Puntananta, 2008).
Gambar 1. Medan magnet dan medan elektrik sebuah gelombang
elektromagnetik.
(Sumber : Puntanata, S. 2008)
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Etanol 96%; dan
2. Teh Putih.
Merk Sharp
Daya 10 – 100%
Waktu 0 – 35 menit
4.2 Perhitungan
Daya 10%
186,31 gram
Daya (2 menit) = 189,797 gram x 100 % = 98,16 %
179,97 gram
Daya (4 menit) = 184,188 gram x 100 % = 97,71 %
184,89 gram
Daya (6 menit) = 188,52 gram x 100 % = 98,07 %
Daya 30%
187,8 gram
Daya (2 menit) = 189,65 gram x 100 % = 99,02 %
175,58 gram
Daya (4 menit) = x 100 % = 95,37 %
184,1 gram
169,41 gram
Daya (6 menit) = 187,42 gram x 100 % = 90,39 %
Daya 50%
158,76 gram
Daya (2 menit) = 188,674 gram x 100 % = 84,15 %
151,66 gram
Daya (4 menit) = 184,0545 gram x 100 % = 82,40 %
151,66 gram
Daya (6 menit) = 187,929 gram x 100 % = 80,70 %
Daya Kontrol
166,2 gram
Daya (2 menit) = 180,72 gram x 100 % = 91,97 %
175,7 gram
Daya (4 menit) = 189,126 gram x 100 % = 92,90 %
185,8 gram
Daya (6 menit) = 195,89 gram x 100 % = 94,85 %
Daya 10%
68,1401 gram
Daya (2 menit) = 186,31 gram − 106,48 gram x 100 % = 85,35 %
63,0047 gram
Daya (4 menit) = 179,97 gram − 101,548 gram x 100 % = 80,34 %
57,956 gram
Daya (6 menit) = 184,89 gram − 105,52 gram x 100 % = 73,02 %
Daya 30%
64,42 gram
Daya (2 menit) = 187,8 gram − 106,48 gram x 100 % = 79,21 %
53,63 gram
Daya (4 menit) = 175,58 gram − 101,54 gram x 100 % = 72,43 %
44,14 gram
Daya (6 menit) = 169,41 gram − 105,42 gram x 100 % = 68,97 %
Daya 50%
52,23 gram
Daya (2 menit) = 158,76 gram − 106,53 gram x 100 % = 100 %
38,13 gram
Daya (4 menit) = 1151,66 gram − 101,58 gram x 100 % = 76,13 %
26,44 gram
Daya (6 menit) = 151,66 gram − 105,43 gram x 100 % = 57,19 %
Daya Kontrol
42,66 gram
Daya (2 menit) = 166,2 gram − 98,07 gram x 100 % = 62,61 %
46,415 gram
Daya (4 menit) = 175,7 gram − 105,42 gram x 100 % = 66,04 %
49,13 gram
Daya (6 menit) = 185,8 gram − 113,13 gram x 100 % = 67,60 %
Daya 50%
4,26 gram
Daya (4 menit) = 38,13 gram x 100 % = 11,1723 %
Daya Kontrol
8,23 gram
Daya (6 menit) = 49,04 gram x 100 % = 16,7822 %
4.3 Grafik
30 Daya 50%
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan kegiatan berupa uji coba
ekstraksi menggunakan microwave, sebagai salah satu metode modern dalam
melaksanakan ekstraksi. Microwave yang digunakan adalah mek sharp dengan
daya 10-100 % dan dengan rentan waktu antara 0-35 menit, bahan yang
digunakan pada kegiatan kali ini adalah teh putih. Hal pertama yang dilakukan
adalah mengukur berat sampel lalu mengukur berat pelarutnya dan dijumlahkan
dengan berat beaker glass. Daya yang digunakan adalah pada 10 %, 30 %, 50 %
dan juga kontrol dengan masing – masing daya memiliki pengamatan pada waktu
2, 4, dan 6 menit. Saat setelah di ekstraksi oleh microwave, seluruh berat dari
sampel yang di uji coba pada berbagai rentan daya dan waktu mengalami
penurunan berat, hal ini disebabkan karena untuk mengekstraksi teh putih pelarut
menguapkan sebagian fluidanya dikarenakan juga oleh panas yang diberikan oleh
microwave. Setelah bahan diekstrak di dalam microwave selanjutnya adalah
menyaring atau melakukan filtrasi pada semua sampel. Pada hal ini, terdapat
perbedaan antara ekstraksi dengan menggunakan microwave dan juga
menggunakan kontrol, pada ekstraksi menggunakan microwave semakin lama
waktu yang dilakukan untuk menekstraksi bahan maka akan semakin sedikit
rendemen filtrat yang dihasilkan, dan hal tersebut berlaku bagi seluruh hasil
ekstraksi dengan berbagai daya yang dilakukan saat praktikum, sementara untuk
perlakuan kontrol semakin lama waktu yang dilakukan untuk ekstraksi maka akan
semakin banyak rendemen filtrat yang dihasilkan. Pada pengamatan kali ini hasil
filtrat terbaik adalah terdapat pada perlakuan ekstraksi microwave dengan daya
10 % dan waktu 2 menit yaitu sebesar 68,1401 gram. Data suhu pada perlakuan
MAE pada pengamatan kali ini seluruhnya mengalami kenaikan suhu baik itu
perlakuan dengan berbagai macam besaran daya pada microwave, hal ini
disebabkan karena panas yang diterima pada sampel dari gelombang mikro yang
dihasilkan oleh microwave yang akan memicu panas dari bagian dalam sampel.
Setelah itu, tahap terakhir adalah mengevaporasi hasil sampel yang telah didapat
dalam bentuk filtrat, tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil ekstrak yang lebih
padat. Hasil evaporasi MAE diberlakukan pada sampel dengan daya 50 % dengan
waktu 4 menit dan pada kontrol dengan waktu 6 menit, hasilnya hampir
setengahnya berat dari hasil sampel sbelumnya berkurang, sehingga perlu sampel
dalam jumlah yang banyak jika ingin menghasilkan rendemen yang banyak pula.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah
1. MAE adalah kegiatan mengekstraksi bahan dengan memanfaatkan teknologi
microwave
2. Semakin lama waktu yang dilakukan untuk ekstraksi maka akan semakin
kecil rendemen hasil filtrat yang dihasilkan
3. MAE dapat mempercepat l=kegiatan ekstraksi pada suatu bahan
4. Metode MAE dapat mengurangi penggunaan solvent untuk melaksanakan
kegiatan ekstraksi
5. Energi yang dibutuhkan dalam ekstraksi bahan menggunakan micriwave
cendenrung lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya.
6.2 Saran
1. Sebelum melaksanakan praktikum, sebaiknya praktikan memahami materi
yang akan di praktikumkan pada hari itu.
2. Jagalah ketenangan pada saat melaksanakan praktikum.
3. Jagalah kebersihan laboratorium baik sebelum dan sesudah melaksanakan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA