BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis alat di Laboratorium Kualitas Air dan
Pengolahan Limbah dan fungsinya.
b. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan cara kerja alat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HVAS
HVAS yang merupakan singkatan dari High Volume Air Sampler, digunakan untuk
mengambil sampel partikulat dengan ukuran kurang dari 100 μm, terutama Total Suspended
Particulate (TSP). HVAS adalah salah satu alat pengambil sampel partikel udara yang sering
digunakan dan telah diakui sebagai metode standar untuk pengambilan sampel TSP oleh 15
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan National Ambient Air Quality Standart (NAAQS)
(IAEA, 1992). Alat ini pertama kali dikembangkan dan tersedia di pasaran pada tahun 1960-
an oleh Robson dan Foster (1962). HVAS memiliki kapabilitas untuk mengambil sampel
lebih dari 1.500 m3 udara selama periode pengukuran 24 jam. Dengan kemampuan ini, alat
HVAS mampu menghasilkan volume udara sekitar 1.715 Nm 3, yang memungkinkan
pengambilan partikel udara dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu, pemeliharaan
yang cermat terhadap alat ini menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan keandalan
dan akurasi dalam pengambilan sampel partikel udara (Sodikin, 2020).
Cara kerja HVAS adalah dengan menghisap udara menggunakan pompa vakum,
sehingga partikulat akan masuk ke dalamnya dan terkumpul di filter. Aliran udara yang
dihasilkan oleh alat ini adalah sekitar 1.200 liter per menit selama periode pengukuran 24 jam.
Partikulat yang berhasil tertangkap di permukaan filter ini digunakan untuk mengukur
konsentrasinya. Analisis partikulat dilakukan dengan menggunakan metode gravimetri, yang
melibatkan penimbangan partikulat dengan menggunakan timbangan khusus yang memiliki
akurasi hingga 4 digit (Sodikin, 2020).
Fevria R. 2016. Analisis Kualitas Udara di Daerah Penambangan Batu Kapur Bukit Tui Kota
Kota Padang Panjang. Eksakta. 2: 31-37.