Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI MOLEKULER
PENGENALAN TEKNIK ANALISIS LABORATORIUM BERBASIS
BIOLOGI MOLEKULER

Nama : Nur Afni Helia Dewi


NIM : 191810401002

Laboratorium Bioteknologi
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
2020
I. Judul : Pengenalan Teknik Analisis Laboratorium Berbasis Biologi
Molekuler.

II. Tujuan Praktikum : Mahasiswa mengenal dan mampu mengoperasikan alat


laboratorium dalam melakukan kegiatan praktikum biologi molekuler.

III. Metode Penelitian


3.1 Alat dan Bahan : 1. Vacuum Dry
2. UV Transiluminator
3. Sentrifuge
4. Mikropipet

IV. Hasil dan Pembahasan :


4.1 Hasil
No. Nama alat Foto alat
1. Vacuum Dry

(Sumber: PJBclass, 2020)


2. UV Transiluminator

(Sumber: Labnet, 2020)

3. Sentrifuge

(Sumber: Infiniti, 2020)

4. Mikropipet, mikrotip
dan mikrotube

(Sumber: LabMart, 2020)

(Sumber: Labsolute, 2020)


4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dengan acara pengenalan teknik analisis
laboratorium berbasis biologi molekuler akan membahas mengenai fungsi dan
prinsip kerja pada setiap alat serta membahas teknik bekerja aseptis. Alat yang
digunakan meliputi vacuum dry, UV transiluminator, sentrifuge dan mikropipet.
Alat pertama yang akan dibahas yaitu vacumm dry.
Menurut Asgar (2013), Vacumm dry merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk pengeringan bahan. Prinsip yang digunakan yaitu metode
pengeringan dengan mengeluarkan air dari bahan atau sampel yang akan
dikeringkan dengan cara menggukan tekanan parsial uap air dari udara.
Menurut Ginting (2016), vacuum dry memiliki fungsi dalam pengeringan bahan
menggunakan uap air dalam waktu yang singkat. Keunggulan daripada
pengering lain yaitu proses pengeringan yang jauh lebih cepat dengan uap air.
UV transiluminator salah satu alat yang digunakan dalam laboratorium
bioteknologi molekuler. Menurut Harahap (2018), alat UV transiluminator
berfungsi dalam mengvisualkan DNA setelah di running dalam DNA
elektroforesis. Menurut Hong dan Hwang (2018), prinsip kerja dari UV
transiluminator adalah pada saat proses elektroforesis DNA dicampur dengan
Ethidium Bromida sehingga terjadi penempelan antara molekur EtBr dengan
DNA pada saat dipaparkan sinar UV, EtBr akan berbedar dan dapat
menunjukkan letak suatu DNA.
Sentrifuge adalah salah satu alat yang sering dijumpai pada
laboratorium. Menurut Cappuccino dan Sherman (2002), sentrifuge merupakan
alat yang berfungsi untuk memisahkan larutan berdasarkan berat molekul
sehingga dihasilkan dua fasa. Fasa pertama yaitu endapan yang disebut pellet
dan fasa kedua merupakan bagian yang ringan atau berada diatas disebut
supernatant. Menurut Yuwono (2008), prinsip kerja pada sentrifuge yaitu ketika
terjadi percepatan sentrifugal menyebabkan zat padat dan partikel untuk pindah
ke luar dalam arah radial. Percepatan radial yang menyebabkan partikel padat
tersebut bergerak ke bagian wadah disebabkan gaya gravitasi, semakin cepat
rotasi pada sentrifuge maka proses pengendapan akan semakin cepat.
Mikropipet merupakan alat untuk pemindahan cairan dalam skala
tertentu. Menurut Cappucino dan Sherman (2002), mikropipet berfungsi untuk
memindahkan cairan yang bervolume kecil, biasanya kurang dari 1000
mikroliter. Kapasitas alat ini antara 0,5 mikroliter hingga 1000 mikroliter.
Prinsip kerja mikropipet yaitu pada saat plunger ditekan maka udara yang ada
dibagian dalam pipet akan terdorong keluar dan menjadi vakum, saat ujung
pipet dimasukkan kedalam cairan lalu plunger dilepaskan maka cairan akan
masuk ke dalam pipet melewati tip dan cairan dalam pipet dapat dipindahkan
ke wadah lain (mikrotube) dengan menekan plunger. Menurut Nasir dan
Rasdiana (2019), mikropipet terdapat berbagai macam jenis berdasarkan
kapasitasnya atau volume yang dapat diambil diataranya 0.1-2 µL, 2-10 µL, 2-
20 µL, 10-100 µL, 20-200 µL dan 100-1000 µL.
Aseptis sangat diperlukan untuk menghindarkan dari kontaminan yang
dapat menghambat kegiatan praktikum. Teknik aseptis digunakan sepanjang
kegiatan berlangsung baik alat, bahan dan lingkungan sekitar maupun
praktikan, untuk alat dan bahan praktikum dapat dilakukan metode sterilitas
terlebih dahulu. Penguasaan teknik aseptis ini sangat diperlukan dalam
keberhasilan kegiatan laboratorium (Oram, 2001).

V. Kesimpulan
Praktikum kali ini dengan acara acara pengenalan teknik analisis laboratorium
berbasis biologi molekuler, dapat ditarik kesimpulan bahwa alat-alat pada
laboratorium biologi molekuler memiliki fungsi dan prinsip kerja masing-masing.
Contoh pada alat mikropipet yang berfungsi untuk memindahkan cairan dengan skala
tertentu dengan prinsip kerjanya udara dalam pipet akan terdorong keluar (vakum),
saat ujung pipet dimasukkan melewati mikrotip ke larutan maka larutan akan masuk
kedalam pipet. Teknik aseptis sangat diperlukan dalam kegiatan praktikum dalam
laboratorium selain melindungi praktikan juga terhindar dari kontaminan.
DAFTAR PUSTAKA

Asgar. dkk. 2013. Kajian Karakteristik Proses Pengeringan Jamur Tiram (Pleurotus
sp.) Menggunakan Mesin Pengering Vakum (Characteristics Study of Drying
Process of Oyster Mushrooms (Pleurotus sp.) Using Vacuum Dryer). Jurnal
Hort, (23) 4: 379-389.
Cappuccino, J. G. dan N. Sherman. 2002. Microbiology: A Laboratory Manual. San
Fransisco: Pearson adecation inc.
Ginting, W. R. dkk. 2016. Pengaruh Pelayuan dan Suhu Pengeringan Dagung Buah
Nanas pada Alat Pengering Vakum terhadap Mutu Produk yang dihasilkan.
Jurnal Biosistem dan Teknik Pertanian, (4) 2: 17-26.
Harahap, R. M. 2018. Elektroforesis: Analisis Elektonika Terhadap Biokimia
Genetika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, (2) 1: 21-26.
Hong, S. W. dan Hwang, G. T. 2018. Photophysical Study of 2‐Fluorenyl‐1, 2, 3‐
Triazole‐labeled 2′‐Deoxyuridine and Its Oligonucleotide. Bulletin of the Korean
Chemical Society, (39) 1: 78-83.
Nasir, M. dan Rasdiana, A. 2019. Pengaruh Variasi Volume Penggunaan Reagensia
Terhadap Kadar Glukosa Darah Metode God-Pap (Glukosa Oxidase
Perokxidase Aminoantipyrine Phenol). Jurnal Media Analis Kesehatan, (10)
1: 86-90.
Oram, R. F. S., Paul, J., Hummer, J. 2001. Biology Living System. Waterville:
Glencoe Division Mc Milan Company.
Yuwono, T., 2008. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai