Anda di halaman 1dari 15

Keanekaragaman

ekosistem hutan hujan


tropis pulau kalimantan
kelompok 1:
shafa nasrullah (191810401003)
galuh chandra k (191810401021)
nawang wulan (191810401028)
salahuddin m akbar (191810401029)
masitha salma n (191810401053)
rizky putra a (191810401071)

1/15
01
KARAKTERISTIK:
STRUKTUR DAN FUNGSI

2/15
KARAKTERISTIK
● Memiliki curah hujan >4000 mm per tahunnya
● Berada tepat pada garis khatulistiwa
● Memiliki struktur kanopi yang banyak tersusun
dari family Dipterocarpaceae dan
Leguminoseae
● Bagian bawah tidak terkena cahaya matahari
sehingga ada spesies flora yang parasit
● Banyak mamalia pemakan buah dan burung
pemakan biji dan buah

(MacKinnon et al, 1996)

3/15
karakteristik
● Jumlah spesies pohon dapat mencapai 200
spesies per hektar
● HHT Kalimantan berperan dalam proses
purifikasi air
● Masyarakat tradisional Kalimantan
menggunakan rotan sebagai bahan kerajinan
● HHT menyimpan bahan obat tradisional
● Mendukung kehidupan suku-suku pedalaman
Kalimantan

(MacKinnon et al, 1996)

4/15
02

BIODIVERSITAS
FLORA DAN
FAUNA

5/15
FLORA ENDEMIK
euphorbiaceae
Genys Baccaurea,
Genus Aporosa GUTTIFERAE
Gernys Garcinia,
Cleistanthus Calophyllum

GUTTIFERAE
DIPTEROCARPACEAE Myristicaceae Eboni,
Keruing, Mersawa, Miristica,Horsfieldia
Diospyros
Meranti putih, borneensis
merah dan kuning
Tengkawang

6/15
DIVERSITAS FAUNA

Mercury
Bekantan Gibbons Orang utan
(Nasalis larvatus) (Hylobates abbotti) (Pongo pygmaeus)

Tikus Pohon Trogon merah Kucing hutan


(Chiropodomys major) (Harpactes kasumba) (Prionailurus belangensis)

7/15
03
ALIRAN ENERGI DAN
SIKLUS MATERI

8/15
ALIRAN ENERGI DAN SIKLUS MATERI
❖ Energy flow atau aliran energi pada ekosistem
hutan hujan tropis dapat dinyatakan sebagai
piramida makanan, jaring-jaring makanan, atau
rantai makanan.
❖ Energy flow dapat diketahui dengan
menggunakan teknik analisis radiocarbon pada
organisme.
❖ Pada hutan hujan tropis aliran energi mengalir
dari empat trofik yakni detritivor, herbivore,
omnivore, dan predator.
❖ Produsen bertindak sebagai pengubah energi
utama berupa sinar matahari menjadi energi
yang dapat dimanfaatkan oleh trofik herbivora
yakni sebagai sumber karbon. Pada hutan hujan
tropis lapisan kanopi lah yang memberikan
sumber karbon terbanyak.

9/15
ALIRAN ENERGI DAN SIKLUS MATERI
Vegetasi menyimpan 50% dari total cadangan karbon yang terdapat di
dalam hutan hujan tropis, sehingga jika terjadi kerusakan hutan maka akan
menambah jumlah cadangan karbon di atmosfer. Hutan hujan dataran rendah
mendaur ulang sedikit fosfor dalam serasahnya demikian pula, hutan hujan
dataran tinggi mendaur ulang sedikit nitrogen. Hutan hujan juga berperan
dalam menambahkan proses air ke atmosfer lewat proses transpirasi (pelepasan
air dari daun selama fotosintesis) yang menjaga kelembaban udara bahkan
sekitar 50-80 persen kelembaban terjadi karena siklus air ekosistem. Selain itu,
hutan hujan tropis dapat menghasilkan 80% oksigen karena di hutan tersebut
banyak terdapat pohon tinggi yang dapat melakukan fotosintesis.

10/15
04
PRODUKTIVITAS

11/15
Produktivitas
Hutan Hujan Tropis memiliki nilai
produktivitas primer bersih (net
primary productivity) yang tinggi
daripada jenis ekosistem terestrial
lainnya.
Produktivitas primer bersih
merupakan kecepatan penyimpanan Karbon
bahan-bahan organik dalam Salah satu bahan organik yang di
jaringan tumbuhan, sebagai simpan pada jaringan tumbuhan
kelebihan bahan yang dipakai adalah karbon.
selama respirasi.

12/15
Hutan hujan tropis memiliki
nilai produktivitas primer bersih
yang lebih tinggi dari ekosistem
terestrial lainnya dikarenakan
jenis ekosistem ini memiliki
tingkat keanekaragaman pohon
yang tinggi, dengan tumbuhan
bawah dan serasah di
permukaan tanah yang banyak.

(Pidwirny M, 2006)
Daftar pustaka
● Beaudrot, L., Struebig, Matthew J., Meijaard, E., Van Ballen, S., Husson, S., Young, Carson F., dan Marshall,
Andrew J. 2012. Interspesific Interactions between Primates, Birds, Bats, and Squirrels May Affect
Community Composition on Borneo. American Journal of Primatology, 00: 1 - 16.
● Hyodo, F., Matsumoto, T., Takematsu, Y., Kamoi, T., Fukuda, D., Nakagawa, M., Itioka, T. 2010. The Structure
of A Food Web in A Tropical Rain Forest in Malaysia Based on Carbon and Nitrogen Stable Isotope
Ratios. Journal of Tropical Ecology. 26 (02). 205–215.
● Lingera Ewuketu, J. Aaron Hoganc , Min Caoa , Wen-Fu Zhanga , Xiao-Fei Yanga , dan Yue-Hua Hua.
2020. Precipitation influences on the net primary productivity of a tropical seasonal rainforest in Southwest
China: A 9-year case study. Forest Ecology and Management. 467.
● MacKinnon, K., Gusti, H., Hakimah, H., Arthur, M. 1996. Ecology of Kalimantan. Canada: Periplus.
● Mustari, Abdul H., Surono, H., Fatimah, Diena N., Setiawan, A., dan Febria, R. 2010. Keanekaragaman Jenis
Mamalia di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. Media Konservasi, 15(3): 115 - 119.
● Pidwirny, M. (2006). "Primary Productivity of Plants". Fundamentals of Physical Geography, 2nd Edition.
Date Viewed. http://www.physicalgeography.net/fundamentals/9l.html
● Rabiati, M., Kartono, Agus P., dan Masyud, B. 2015. Populasi Bekantan (Nasalis larvatus) di Suaka
Margasatwa Kuala Lupak, Kalimantan Selatan, Indonesia. Media Konservasi, 20(3): 242 - 251.
● Woodcock P., Edwards, D.P., Newton, R.J., Vun Khen, C., Bottrell, S.H., Hamer, K.C.2013 Impacts of Intensive
Logging on The Trophic Organisation of Ant Communities in A Biodiversity Hotspot. PLoS ONE. Vol 8(4):
e60756.
13/15
TERIMAKASIH
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by
Freepik

15/15

Anda mungkin juga menyukai