SKALA
LABORATORIUM DAN INTERMEDIET DI
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU
(BPAP) SITUBONDO JAWA TIMUR
KELOMPOK B1
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5592954/
METODOLOGI
Tempat : Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP)
Situbondo, Jawa timur
Waktu : Pada tanggal 23 Januari - 23 Februari 2017
Metode Penelitian :
Metode yang digunakan berupa metode deskriptif meliputi
wawancara, observasi dan partisipasi aktif selama kegiatan
kultur Chorella sp. dalam skala laboratorium dan skala
intermediet sehingga didapatkan data sekunder dan
data primer.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo Jawa Timur : Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan
2. Tugas : melaksanakan penerapan teknik pembenihan pembudidayaan ikan air
payau serta pelestarian induk atau benih ikan dan lingkungan
3. Visi BPBAP Situbondo (tahun 2014) : sebagai institusi rujukan teknologi
perikanan budidaya adaptif dalam pengembangan kawasan minapolitan sebagai
sumber pertumbuhan ekonomi andalan.
4. BPBAP Situbondo, Jawa Timur juga merupakan salah satu balai yang mengkaji
kultur fitoplankton salah satunya yaitu Chlorella sp.
Selanjutnya akan dibahas mengenai :
- Teknik kultur Chlorella sp. skala laboratorium
- Teknik kultur Chlorella sp. skala intermediet
- Pemeliharaan Chlorella sp. skala intermediet
- Kendala dan upaya penanggulangan dalam mengkultur Chlorella sp.
Teknik Kultur Chlorela sp. Skala Laboratorium
A.
ALAT
Kendala
1. media kultur yang terkontaminasi oleh protozoa
2. kepadatan awal yang tidak optimal
3. kondisi lingkungan yang tidak baik
Penanggulangan
1. dilakukannya sterilisasi peralatan,bahan,dan media kultur yang
akan digunakan
2. dilakukannya monitoring setiap hari agar kondisi lingkungan
terkontrol
KESIMPULAN