Anda di halaman 1dari 8

CL MATERI 3

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME PADA MEDIUM

Tujuan:

 Praktikan mampu menjelaskan mekanisme pertumbuhan mikroorganisme pada medium


cair dan padat

Alat dan Bahan:

 Pertumbuhan pada medium cair


Alat: Erlenmeyer 250mL, tabung reaksi, rak tabung reaksi, mikropipet dan tip 1 mL,
incubator, pipet ukur 10mL, Bunsen, autoklaf
Bahan: medium nutrient broth, pepton water, kertas coklat, kapas, karet, plastic, sampel
yogurt, sampel air teh, sampel air sumur atau sampel lainnya
 Pertumbuhan pada medium padat
Alat: cawan petri, jarum ose, Bunsen, tabung reaksi, rak tabung reaksi, mikropiprt dan
tip 1 mL, incubator, pipet ukur 10mL, autoklaf
Bahan: medium taoge agar, pepton water, kertas coklat, kapas, karet, plastic, sampel
yogurt, sampel air teh, sampel air sumur atau sampel lainnya

Jasad hidup menggunakan makanannya dalam bentuk padat maupun cair (larutan).
Jasad yang dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat tergolong tipe holozoic,
sedangkan yang menggunakan makanan dalam bentuk cair tergolong tipe holofitik. Jasad
holofitik dapat pula menggunakan makanan dalam bentuk padat, tetapi makanan tersebut harus
dicerna lebih dahulu diluar sel dengan pertolongan enzim ekstraseluler. Percernaan diluar sel
ini dikenal sebagai extracorporeal digestion.

Bahan makanan yang digunakan oleh jasad hidup dapat berfungsi sebagai sumber
energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor atau donor elerktron. Dalam garis besarnya
bahan makanan dibagi tujuh yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor electron,
sumber mineral, factor tumbuh, dan sumber nitrogen.

Berdasarkan atas kebutuhan karbon jasad dibedakan menjadi jasad ototrof dan
heterotrof. Jasad atotrof ialah jasad yang memerlukan sumber karbon dalam bentuk anorganik,
misalnya CO2 dan senyawa karbonat. Jasad heterotrof ialah jasad yang memerlukan sumber
karbon dalam bentuk senyawa organic. Jasad heterotrof dibedakan lagi menjadi jasad saprofit
dan jasad parasite. Jasad saprofit ialah jasad yang dapat menggunakan bahan organic yang
berasal dari sisa jasad hidup atau jasad yang telah mati. Jasad parasite adalah jasad yang
hidup didalam jasad hidup lain dan menggunakan bahan dari jasad inang. Jasad parasite yang
dapat menyebabkan penyakit pada inangnya disebut jasad pathogen.

Berdasarkan atas sumber energi jasad dibedakan menjadi jasad fototrof, jika
menggunakan energi cahaya; dan khemotrof, jika menggunakan energi dan reaksi kimia. Jika
didasarkan atas sumber energi dan karbonnya, maka dikenal jasad fotoototrof, fotoheterotrof,
khemoototrof dan khemoheterotrof.

Berdasarkan atas sumber donor electron jasad digolongkan menjadi jasad litotrof dan
organotroph. Jasad litotrof ialah jasad yang dapat menggunakan donor electron dalam bentuk
senyawa anorganik seperti H2, NH3, H2S dan S. Jasad organotroph ialah jasad yang
menggunakan donor electron dalam bentuk senyawa organic. Berdasarkan atas sumber energi
dan sumber donor electron jasad dapat digolongkan menjadi jasad fotolitrotof, fotoorganotrof,
khemolitotrof, dan khemoorganotrof.

Pertumbuhan Mikroorganisme adalah pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur


organisme yang dapat diukur, diikuti pertumbuhan jumlah sel masa dan ukiuran sel.

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi atau nutrient yang digunakan oleh
suatu mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembangbiak

Syarat-syarat medium:

1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan


perkembangan mikroorganisme
2. Mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan pH yag sesuai
3. Media yang digunakan dalam keadaan steril dan bebas dari campuran media lain
4. Sesuaikan jenis media dan mikrooorganisme yang akan digunakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme:

1. Suhu = 25-45 derajat celcius, berdasarkan suhunya mikroorganisme dapat dibagi


menjadi 3 yaitu psiprofil pada suhu 0-30 derajat celcius dengan suhu optimumnya 15
derajat celcius; mesofil pada suhu 25-37 derajat celcius dengan suhu optimum 30
derajat celcius; termofil pada suhu 40-75 derajat celcius dengan suhu optimum 55
derajat celcius
2. pH= 4-7 dengan pH optimum 6,5-7,5
3. Kebutuhan oksigen = Aerob ( bila membutuhkan O2); Anaerob (jika tidak membutuhkan
O2); Anaeron fakultatif (dengan O2 atau tanpa O2)
4. Ketersediaan nutrisi = untuk memberikan energi dan membantu melakukan aktivitas,
nutrisi dibedakan menjadi dua macam; makro nurtrien ( C,H,O,N,K,Ca,Mg,P,Fe) dan
mikro nutrient (Fn, Ze, Cl , Pb)

Pengenceran adalah proses yang dilakukan untuk memperkecil konsentrasi larutan dengan
menambah jumlah pelarut dalam larutan sehingga volume larutan berubah

Tujuan pengenceran untuk mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan dan
mengurangi kepadatan mikroba yang ditanam.

Larutan pengenceran ialah larutan yang membantu pengenceran dan mengatur pH

Metode pertumbuhan mikroba:

1. Cawan gores / streakplate= untuk mendapatkan koloni yang benar benar terpisah dari
koloni lain, caranya ose steril diletakkan pada sumber isolate kemudian menggoreskan
ose tersebut secara zig zag pada cawan petri. Modete memiliki ketelitian yang tinggi
tetapi jumlah mikroba lebih sedikit
2. Cawan sebar / spreadplate= Teknik menumbuhkan mikroorganisme dalam media agar
dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau menghapuskannya diatas media agar
yang telah memadat
3. Cawan tuang / pourplate= kultur dicampurkan ketika media masih cair atau belum
memadat

Fase pertumbuhan mikroorganisme ada 4 yaitu:

1. Lag ialah fase adaptasi dengan lingkungan yang mempengaruhi medium dan
lingkungan
2. Log pada fase ini mikroba tumbuh dengan pesat karena lebih banyak membutuhkan
nutrient
3. Stasioner, pada fase ini jumlah sel tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati
4. Kematian pada fase ini populasi mikroorganisme mengalami kematian karena nutrient
habis, energi cadangan sel habis
Fungsi perlakuan:
1. Menyalakan bunsen untuk menciptakan lingkungan yang steril
2. Pengenceran untuk mengurangi suspense
3. Penyumbatan dengan kapas agar mendapat kondisi vakum udara
4. Inkubasi untuk menumbuhkan mikroorganisme dalam keadaan optimum
5. Wrap untuk menghindari pengaruh luar

TAMBAHAN
Fermipan merupakan ragi roti yang dibuat dengan cara modern dari inokulum khamir yang
berasal dari kultur murni. Populasi mikroba fermipan terdiri dari
khamir Saccaharomyces cerevisiae serta sedikit dari golongan bakteri asam laktat
seperti Lactobacillus aceti. Beberapa organisme seperti Saccharomyces dapat hidup, baik
dalam kondisi lingkungan cukup oksigen maupun kurang oksigen. Organisme yang
demikian disebut aerob fakultatif. Dalam keadaan cukup oksigen, Saccharomyces akan
melakukan respirasi biasa. Akan tetapi, jika dalam keadaan lingkungan kurang oksigen
Saccharomyces akan melakukan fermentasi.

Diagram Alir Tahun Lalu (Tambahan):


1. Aseptis Diri dan Lingkungan

Alkohol

Disemprotka
n ke meja

Dibersihkan
dan dilap

Alkohol
disemprotka

Digosokkan
merata pada

Hasil
2. Pembuatan Mediuum Nutrient Broth

NB Instant 0,8 gram


Aquades 100 mL

Dimasukkan
ke dalam

Dipanaskan
di atas

Diaduk
hingga larut

Dituang
pada tabung

Ditutup
dengan

Disterilisasi
dengan

Medium Nutrient Broth


3. Pembuatan Medium Tauge Agar
Tauge

Aquades Direbus

Disaring Taoge

Sukrosa dan Agar Direbus


pada gelas

Dimasukkan
ke dalam

Plastik wrap dan Kapas Ditutup


erlenmeyer

Disterilisasi

Dituang
pada cawan

Plastik Wrap Ditutup


cawan petri

Disimpan di
dalam

Hasil
4. Inokulasi Sampel Cair Pada Media Cair

Sampel Cair

Dipipet 1 ml
menggunaka
Diencerkan
pengencera
Diambil 1 ml dari pengenceran 10-3

Dimasukkan
ke dalam
Inkubasi
suhu 37oC
Amati pertumbuhan mikroba dari kekeruhan

Didokument
asikan

Hasil

5. Inokulasi Sampel Cair Pada Media Padat

Sampel Cair

Dipipet 1 ml
menggunaka
Diencerkan
pengencera
Diambil 1 ml dari pengenceran 10-3

Digoreskan
secara zig-
Inkubasi
suhu 37oC
Amati pertumbuhan mikroba dari warna dan bentuk koloni

Didokument
asikan
Hasil

Anda mungkin juga menyukai